Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah swt. yang telah melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“ DRAINASE PERKOTAAN ” ini. Salawat dan salam penulis sanjungkan kepada junjungan
Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarga dan para sahabat beliau yang telah membawa umat
manusia dari alam jahiliah ke alam islamiah.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin supaya penulisan Makalah ini sempurna.
Namun, atas keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang penulis miliki, penulis masih sangat
memerlukan perbaikan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan Makalah ini. Akhirulkalam,
semoga Makalah ini bermanfaat bagi pembaca.

Pekanbaru, 16 Mei 2017

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... 1
BAB I .............................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang .................................................................................................................................... 3
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................................................................. 4
1.3 Identifikasi Masalah ........................................................................................................................... 4
BAB II ............................................................................................................................................ 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 5
2.1 Pengertian drainase ............................................................................................................................ 5
2.2 Fungsi Dan Tujuan Drainase ................................................................................................................ 6
2.3 Macam-macam Drainase ................................................................................................................... 6
2.4 Jenis-Jenis Drainase............................................................................................................................. 7
2.5 Sistem Jaringan Perkotaan ............................................................................................................... 10
2.5 Pentingnya Drainase Dikawasan Perkotaan ..................................................................................... 10
BAB III......................................................................................................................................... 13
PENUTUP.................................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan........................................................................................................................................ 13
3.2 saran.................................................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 14

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota merupakan tempat bagi banyak orang untuk melakukan berbagai aktivitas, maka
untuk menjamin kesehatan dan kenyamanan penduduknya harus ada sanitasi yang memadai,
misalnya drainase. Dengan adanya drainase tersebut genangan air hujan dapat disalurkan
sehingga banjir dapat dihindari dan tidak akan menimbulkan dampak ganguan kesehatan pada
masyarakat serta aktivitas masyarakat tidak akan terganggu.
Drainase merupakan suatu sistem untuk menyalurkan air hujan. Sistem ini mempunyai
peranan yang sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang sehat, apalagi di daerah yang
berpenduduk padat seperti di perkotaan.Drainase juga merupakan salah satu fasilitas dasar yang
dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen
penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya). Secara umum, drainase
didefinisikan sebagai serangkaian bangunan airyang berfungsi untuk mengurangi dan/atau
membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara
optimal. Drainase juga diartikan sebagai usaha untuk mengontrol kualitas air tanah dalam
kaitannya dengan salinitas, dimana drainase merupakan suatu cara pembuangan kelebihan air
yang tidak diinginkan pada suatu daerah, serta cara-cara penangggulangan akibat yang
ditimbulkan oleh kelebihan air tersebut.
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum yang
dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih,
dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke badan air
(sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau bangunan resapan. Selain itu juga
berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk memperbaiki
daerah becek, genangan air dan banjir.

3
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari tugas drainase ini adalah agar mahasiswa dapat mengerti dan
memahami sistem drainase di perkotaan dan tujuannya, serta bisa mengaplikasikannya di
lapangan. Tujuan dari tugas untuk memberikan persoalan kepada mahasiswa sedemikian rupa
sehingga mahasiswa tersebut dapat atau mampu untuk merancang sistem penyaluran air dalam
kota, dimana rancangan disesuaikan dengan kriteria disain dan memenuhi kaidah-kaidah
perencanaan.

1.3 Identifikasi Masalah

Ruang lingkup dari tugas ini adalah sebagai berikut:


a. Definisi drainase
b. Fungsi dan tujuan drainase
c. Macam-macam drainase
d. Jenis saluran drainase
e. System jaringan drainase perkotaan
f. Pentingnya drainse di kawasan perkotaan.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian drainase

Drainase yang berasal dari kata kerja 'to drain' yang berarti mengeringkan atau
mengalirkan air, adalah terminologi yang digunakan untuk menyatakan sistim-sistim yang
berkaitan dengan penanganan masalah kelebihan air, baik diatas maupun dibawah permukaan
tanah.
Drainase adalah lengkungan atau saluran air di permukaan atau di bawah tanah, baik
yang terbentuk secara alami maupun dibuat oleh manusia. Dalam bahasa Indonesia, drainase bisa
merujuk pada parit di permukaan tanah atau gorong-gorong di bawah tanah. Drainase berperan
penting untuk mengatur suplai air demi pencegahan banjir. Pengertian drainase perkotaan tidak
terbatas pada teknik pembuangan air yang berlebihan namun lebih luas lagi menyangkut
keterkaitannya dengan aspek kehidupan yang berada di dalam kawasan perkotaan.
Semua hal yang menyangkut kelebihan air yang berada di kawasan kota sudah pasti dapat
menimbulkan permasalahan drainase yang cukup komplek. Dengan semakin kompleknya
permasalahan drainase di perkotaan, maka di dalam perencanaan dan pembangunan bangunan air
untuk drainase perkotaan, keberhasilannya tergantung pada kemampuan masing-masing
perencana. Dengan demikian di dalam proses pekerjaan memerlukan kerjasama dengan beberapa
ahli di bidang lain yang terkait.
Secara umum drainase didefinisikan sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha
untuk mengalirkan air yang berlebihan dalam suatu konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan
drainase perkotaan adalah ilmu drainase yang meng-khususkan pengkajian pada kawasan
perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi Lingkungan Fisik dan Lingkungan Sosial Budaya
yang ada di kawasan kota tersebut. Drainase perkotaan merupakan sistim pengeringan dan
pengaliran air dan wilayah perkotaan yang meliputi : Pemukiman, kawasan industri &
perdagangan, sekolah, rumah sakit, & pasilitas umum lainnya, lapangan olah raga, Lapangan
parkir, instalasi militer, instalasi listrik & telekomunikasi, pelabuhan udara, pelabuhan
laut,sungai serta tempat lainnya yang merupakan bagian dari sarana kota. Dengan demikian

5
Kriteria Desain drainase perkotaan memiliki ke-khususan, sebab untuk perkotaan ada tambahan
variabel design seperti : keterkaitan dengan tata guna lahan, keterkaitan dengan master plan
drainase kota, keterkaitan dengan masalah sosial budaya (kurangnya kesadaran masyarakat
dalam ikut memelihara fungsi drainase kota) dan lain-lain.

2.2 Fungsi Dan Tujuan Drainase

Fungsi drainase perkotaan secara umum :

1. Meresapkan air permukaan untuk menjaga kelestarian air tanah ( konservasi air )
2. Menegndalikan kelebihan air permukaan yang dapat dimanfaatkan untuk persediaan air dan
kehidupan akuatik
3. Menegeringkan bagian wilayah kota dari genangan sehingga tidak menimbulkan gangguan
atau kerugian terhadap lingkungan
4. Mengalirkan air permukaan kebadan air penerima terdekat
5. Melindungi sarana dan prasarana perkotaan yang sudah terbangun

Tujuan drainase perkotaan :

1. Menjamin kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.


2. Melindungi alam dan lingkungan seperti tanah,kualitas udara dan kualitas air
3. Menghindari bahaya, kerusakan materi, kerugian dan beban-beban lain yang di sebabkan
oleh amukan limpasan banjir
4. Memperbaiki kualitas lingkungan.
5. Konservasi sumberdaya air

2.3 Macam-macam Drainase


a. Menurut Asalnya
Menurut asalnya drainase dibedakan menjadi saluran alam (natural) dan saluran buatan
(artificial).
b. Menurut Letak Saluran
 Drainase Permukaan
 Drainase Memanjang
 Drainase Melintang
6
 Drainase Bawah Permukaan
Drainase bawah permukaan mempunyai fungsi utama yaitu untuk menampung dan
membuang air yang masuk ke dalam strukur jalan, sehingga tidak sampai menimbulkan
kerusakan pada jalan.
c. Menurut Konstruksi
 Saluran terbuka
 Saluran tertutup
d. Menurut Fungsi Drainase
 Single Purpose
 Multi Purpose

2.4 Jenis-Jenis Drainase


a. Land dan smoothing
Land grading (mengatur tahap kemiringan lahan) dan Land smoothing (Penghalusan
permukaan lahan) diperlukan pada areal lahan untuk menjamin kemiringan yang berkelanjutan
secara sistematis yang dibutuhkan untuk penerapan saluran drainase permukaan
Studi menunjukan bahwa pada lahan dengan pengaturan saluran drainase permukaan
yang baik akan meningkatkan jarak drainase pipa sampai 50%, dibandingkan dengan lahan yang
kelebihan air dibuang dengan drainase pipa tanpa dilakukan upaya pengaturan saluran drainase
permukaan terlebih dahulu.
Untuk efektifitas yang tinggi, pekerjaan land grading harus dilakukan secara teliti.
ketidakseragaman dalam pengolahan lahan dan areal yang memiliki cekungan merupakan tempat
aliran permukaan (runoff) berkumpul, harus dihilangkan dengan bantuan peralatan pengukuran
tanah
Pada tanah cekungan, air yang tak berguna dialirkan secara sistematis melalui:

a. Saluran/parit (terbuka) yang disebut sebagai saluran acak yang dangkal (shallow rando field
drains)
b. Dari shallow random field ditch air di alirkan lateral outlet ditch
c. Selanjutnya diteruskan kesaluran pembuangan utama (Main Outlet ditch)

7
Outlet ditch: umumnya saluran pembuangan lateral dibuat 15 – 30 cm lebih dalam dari saluran
pembuangan acak dangkal.
Overfall : jatuh air dari saluran pembuangan lateral ke saluran pembuangan utama dibuat pada
tingkat yang tidak menimbulkan erosi, bila tidak memungkinkan harus dibuat pintu air, drop
spillway atau pipa

b. Drainase acak (Random Field Drains)


Di bawah ini merupakan gambar yang menunjukan pengelolaan untuk mengatasi masalah
cekungan dan lubang – lubang tempat berkumpulnya air. Lokasi dan arah dari saluran drainase
disesuaikan dengan kondisi tofografi lahan. Kemiringan lahan biasanya diusahakan sedatar
mungkin, hal ini untuk memudahkan peralatan traktor pengolah tanah dapat beroperasi tanpa
merusak saluran yang telah dibuat. Erosi yang terjadi pada kondisi lahan seperti diatas, biasanya
tidak menjadi masalah karena kemiringan yang relatif datar. Tanah bekas penggalian saluran,
disebarkan pada bagian cekungan atau lubang – lubang tanah, untuk mengurangi kedalaman
saluran drainase.

c. Drainase Paralel (Parallel Field Drains)


Drainase ini digunakan pada tanah yang relative datar dengan kemiringan kurang dari 1% – 2
%, system saluran drainase parallel bisa digunakan. System drainase ini dikenal sebagai system
bedengan. Saluran drainase dibuat secara parallel, kadang kala jarak antara saluran tidak sama.
Hal ini tergantung dari panjang dari barisan saluran drainase untuk jenis tanah pada lahan
tersebut, jarak dan jumlah dari tanah yang harus dipindahkan dalam pembuatan barisan saluran
drainase, dan panjang maksimum kemiringan lahan terhadap saluran (200 meter). Keuntungan
dari system saluran drainase parallel, pada lahan terdapat cukup banyak saluran drainase.
Tanaman dilahan dalam alur, tegak lurus terhadap saluran drainase paralel. Jumlah populasi
tanaman pada lahan akan berkurang dikarenakan adanya saluran paralel. Sehingga bila
dibandingkan dengan land grading dan smoothing, hasil produksi akan lebih sedikit.
Penambahan jarak antara saluran paralel, akan menimbulkan kerugian pada sistem bedding,
karena jarak yang lebar menimbulkan kerugian pada sistem bedding, karena jarak yang lebar
membutuhkan saluran drainase yang lebih besar dan dalam. Bila lebar bedding 400 m, maka
aliran akan dibagi dua agar lebar bedding tidak lebih dari 200 m. Pada bedding yang lebar, harus

8
dibarengi dengan land grading dan smoothing. Pada tanah gambut, saluran drainase paralel
dengan side slope yang curam digunakan adalah 1 meter. Pada daerah ini biasa dilengkapi
dengan bangunan pengambilan dan pompa, bangunan pintu air berfungsi untuk mengalirkan air
drainase pada musim hujan.
Pada daerah dataran tertentu ditemukan sistem khusus dari jarak saluran paralel, 2 saluran
diletakkan secara paralel dengan jarak 5-15 meeter. Tanah galian saluran diletakkan diantara
kedua saluran tersebut, dimanfaatkan sebagai jalan yang diperlukan pada saat pemeliharaan
saluran.

d. Drainase Mole
Drainase mole biasa disebut dengan lubang tikus berupa saluran bulat yang konstruksinya
tanpa dilindungi sama sekali, pembuatannya tanpa harus menggali tanah, cukup dengan menarik
(dengan traktor) bantukan baja bulat yang disebut mol yang dipasang pada alat seperti bajak
dilapisan tanah subsoil pada kedalaman dangkal. Pada bagian belakang alat mole biasanya
disertakan alat expander yang gunanya untuk memperbesar dan memperkuat bentuk lubang
Tidak semua daerah terdapat usaha-usaha pertanian atau perkebunan memerlukan irigasi. Irigasi
biasanya diperlukan pada daerah-daerah pertanian dimana terdapat satu atau kombinasi dari
keadaan-keadaan berikut :

a. Curah hujan total tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tanaman akan air.
b. Meskipun hujan cukup, tetapi tidak terdistribusi secara baik sepanjang tahun.
c. Terdapat keperluan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian yang dapat
dicapai melalui irigasi secara layak dilaksanakan baik ditinjau dari segi teknis, ekonomis
maupunsosial.

9
2.5 Sistem Jaringan Perkotaan

sistem jaringan drainase perkotaan pada umumnya di bagi atas 2 bagian yaitu :

1. Sistem drainase mavor


Sistem jaringan mavor yaitu sitem saluran/badan air yang menampung dan
mengalirkan air dari suatu daerah tangkapan air hujan ( catchment area ). Pada umumnya
sistem drainase mavor ini di sebut juga sebagai sistem saluran pembuangan utama ( maior
sistem ) atau drainase primer. Sistem jaringan ini menampung aliran yang berskala besar
dan luas seperti saluran drainase primer. Kanal-kanal atau sungai-sungai, perencanaan
drainase makro ini umumnya dipakai dengan periode ulang antara 5-10 tahun dan
pengukuran topografi yang detail mutlak diperlukan dalamm perencanan sistem drainase
ini.
2. Sistem drainase mikro
Sistem drainase mikro yaitu sistem saluran dan bangunan pelengkap drainase yang
menampung dan mengalirkan air dari daerah tangkapan hujan. Secara keseluruan yang
termasuk dalam sistem drainase mikro adalah saluran di sepanjang sisi jalan.
Saluran/selokan air hujan disekitar bangunan seperti gorong-gorong. Saluran drainase
kota lain sebagainya dimana debit air yang dapat ditampungnya tidak terlalu besar
Pada umumnya drainase mikro ini direncanakan untuk hujan dengan masa ulang 2,5-10
tahun tergantung pada tata guna lahan yang ada. Sistem draunase untuk lingkungan
permukiman lebih cenderung sebagai sistem drainase mikro.

2.5 Pentingnya Drainase Dikawasan Perkotaan

Drainase yang berasal dari bahasa Inggris drainase mempunyai arti mengalirkan,
menguras, membuang, atau mengalihkan air. Dalam bidang teknik sipil, drainase secara
umum dapat didefinisikan sebagai suatu tindakan teknis untuk mengurangi kelebihan air, baik
yang berasal dari air hujan, rembesan, maupun kelebihan air irigasi dari suatu kawasan/lahan,
sehingga fungsi kawasan/lahan tidak terganggu. Drainase dapat juga diartikan sebagai usaha
untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan salinitas. Jadi, drainase
menyangkut tidak hanya air permukaan tapi juga air tanah.
Secara umum, sistem drainase dapat didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air
yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau

10
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Dirunut dari hulunya, bangunan
sistem drainase terdiri dari saluran penerima (interceptor drain), saluran pengumpul
(collector drain), saluran pembawa (conveyor drain), saluran induk (main drain), dan badan
air penerima (receiving waters). Di sepanjang sistem sering dijumpai bangunan lainnya,
seperti gorong-gorong, siphon, jembatan air (aquaduct), pelimpah, pintu-pintu air, bangunan
terjun, kolam tando, dan stasiun pompa. Pada sistem yang lengkap, sebelum masuk ke badan
air penerima, air diolah dahulu di instalasi pengolah air limbah (IPAL), khususnya untuk
sistem tercampur. Hanya air yang telah memenuhi baku mutu tertentu yang dimasukkan ke
badan air penerima, sehingga tidak merusak lingkungan.
Saat ini sistem drainase sudah menjadi salah satu infrastruktur perkotaan yang sangat
penting. Kualitas manajemen suatu kota dapat dilihat dari kualitas sistem drainase yang ada.
Sistem drainase yang baik dapat membebaskan kota dari genangan air. Genangan air
menyebabkan lingkungan menjadi kotor dan jorok, menjadi sarang nyamuk, dan sumber
penyakit lainnya, sehingga dapat menurunkan kualitas lingkungan, dan kesehatan
masyarakat.
Dari sudut pandang yang lain, drainase adalah salah satu unsur dari prasarana umum
yang dibutuhkan masyarakat kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman,
bersih, dan sehat. Prasarana drainase disini berfungsi untuk mengalirkan air permukaan ke
badan air (sumber air permukaan dan bawah permkaantanah) dan atau bangunan resapan.
Selain itu juga berfungsi sebagai pengendali kebutuhan air permukaan dengan tindakan untuk
memperbaiki daerah becek, genangan air dan banjir.

Kegunaan saluran drainase antara lain :

a. Mengeringkan daerah becek dan genangan air sehingga tidak ada akumulasi air tanah.
b. Menurunkan permukaan air tanah pada tingkat yang ideal.
c. Mengendalikan erosi tanah, kerusakan jalan dan bangunan yang ada.
d. Mengendalikan air hujan yang berlebihan sehingga tidak terjadi bencana banjir.

11
Sebagai salah satu sistem dalam perencanaan perkotaan, maka sistem drainase yang ada
dikenal dengan istilah sistem drainase perkotaan. Drainase perkotaan didefinisikan sebagai
ilmu drainase yang mengkhususkan pengkajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya
dengan kondisi lingkungan sosial-budaya yang ada di kawasan kota.
Drainase perkotaan merupakan sistem pengeringan dan pengaliran air dari wilayah yang
meliput:
a. Permukiman
b. .Kawasanindustridanperdagangan.
c. Kampusdansekolah.
d. Rumahsakitdanfasilitasumum.
e. Lapanganolahraga.
f. Lapanganparkir.
g. Instalasimiliter,listrik,telekomunikasi.
h. Pelabuhan udara.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Drainase meruakan fasilitas dasar yang berguna memenuhi kebutuhan masyrakata dan
merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan insfrastruktur
khususnya). Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang
berfungsi untuk mengurangi dan atau membuang kelebuhan air dari suatu kawasan atau
lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal.

3.2 saran

Masyarakat memiliki peran penting dalam perawatan drainase perkotaan . karna itu,
masyarakat harus lebih memiliki kesadaran untuk menjaga fasilitas bersama ini guna untuk
menghindari musibah yang tidak di inginkan.

13
DAFTAR PUSTAKA
http://rathocivil02.wordpress.com/2007/12/23/tugas-drainase/ tanggal akses : 16 mei 2017

14

Anda mungkin juga menyukai