Anti Turunan
Perhatikan beberapa contoh fungsi berikut ini.
Fungsi 𝑓1 (𝑥) = 𝑥 3 adalah anti turunan dari 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 .
Fungsi 𝑓2 (𝑥) = 𝑥 3 − 2 adalah anti turunan dari 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 .
Fungsi 𝑓3 (𝑥) = 𝑥 3 + 4 adalah anti turunan dari 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 .
Fungsi 𝑓4 (𝑥) = 𝑥 3 − 8 adalah anti turunan dari 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 .
Fungsi 𝑓5 (𝑥) = 2𝑥 3 + 1 bukan merupakan anti turunan dari 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 .
1
Fungsi 𝑓6 (𝑥) = 3 𝑥 3 bukan merupakan anti turunan dari 𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 .
Dari beberapa contoh di atas, apakah yang dimaksud dengan anti turunan? Kemudian muncul
pertanyaan lainnya, ada berapa banyak anti turunan dari suatu fungsi? Fungsi yang seperti apa yang
bukan merupakan anti turunan dari suatu fungsi yang diberikan? Lalu, bagaimana menyatakan anti
turunan dari suatu fungsi yang diberikan?
∫ cos 𝑥 𝑑𝑥 = sin 𝑥 + 𝐶.
3. Anti turunan-anti turunan (Integral tak tentu) merupakan operator linier, yaitu
∫ 𝑘(𝑓(𝑥) ± 𝑔(𝑥)) 𝑑𝑥 = 𝑘 (∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 ± ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥).
4. Aturan pangkat yang diperumum
Misal 𝑔(𝑥) adalah fungsi yang dapat diturunkan dan 𝑟 adalah bilangan rasional dan 𝑟 ≠ −1,
maka
[𝑔(𝑥)]𝑟+1
∫[𝑔(𝑥)]𝑟 𝑔′ (𝑥) 𝑑𝑥 = + 𝐶.
𝑟+1
Contoh:
1. Hitunglah
a. ∫(𝑥 3 + 6𝑥)5 (6𝑥 2 + 12) 𝑑𝑥
b. ∫(𝑥 2 + 4)10 𝑥 𝑑𝑥
c. ∫ sin 𝑥 cos 𝑥 √1 + sin2 𝑥 𝑑𝑥
d. ∫ sin 𝑥 (1 + cos 𝑥)4 𝑑𝑥
e. ∫(5𝑥 2 + 1)(5𝑥 3 + 3𝑥 − 8)6 𝑑𝑥
f. ∫ sin3 [(𝑥 2 + 1)4 ] cos[(𝑥 2 + 1)4 ] (𝑥 2 + 1)3 𝑑𝑥
g. ∫|𝑥| 𝑑𝑥
h. ∫ sin2 𝑥 𝑑𝑥
2. Tentukan ∫ 𝑓′′(𝑥) 𝑑𝑥 jika 𝑓(𝑥) = 𝑥√𝑥 3 + 1
3. Buktikan bahwa
∫[𝑓(𝑥)𝑔′ (𝑥) + 𝑔(𝑥)𝑓 ′ (𝑥)] 𝑑𝑥 = 𝑓(𝑥)𝑔(𝑥) + 𝐶.
4. Misal 𝐹0 (𝑥) = 𝑥 sin 𝑥 dan 𝐹𝑛+1 (𝑥) = ∫ 𝐹𝑛 (𝑥) 𝑑𝑥.
a. Tentukan 𝐹1 (𝑥), 𝐹2 (𝑥), 𝐹3 (𝑥), dan 𝐹4 (𝑥).
b. Dengan memperhatikan pola pada bagian (a), tentukan bentuk 𝐹16 (𝑥).
Metode yang digunakan pada kedua gambar di atas agak berbeda. Luas daerah pada gambar
pertama didapatkan dengan memotong secara vertical, yaitu ∆𝑥, sedangkan luas daerah yang kedua
didapatkan dengan memotong secara horizontal, yaitu ∆𝑦.
Contoh
1. Hitunglah luas daerah yang dibatasi oleh
a. 𝑦 = 5𝑥 − 𝑥 2 , 𝑦 = 0, di antara 𝑥 = 1 dan 𝑥 = 3
b. 𝑦 = (𝑥 − 3)(𝑥 − 1), 𝑦 = 𝑥
c. 𝑥 = 8𝑦 − 𝑦 2 , 𝑥 = 0.
d. 𝑦 = 𝑥 + 6, 𝑦 = 𝑥 3 , dan 2𝑦 + 𝑥 = 0. Gambarkan daerah tersebut dalam bidang-xy.
2. Dengan menggunakan integrasi, hitung luas daerah dalam segitiga yang sudut-sudutnya terletak
di (−1,4), (2, −2), dan (5,1).
3. Diberikan kurva 𝑦 = 1/𝑥 2 untuk 1 ≤ 𝑥 ≤ 6.
a. Hitunglah luas daerah di bawah kurva tersebut.
b. Tentukan 𝑐 sehingga garis 𝑥 = 𝑐 membagi daerah tersebut menjadi dua sama besar.
c. Tentukan 𝑑 sehingga garis 𝑦 = 𝑑 membagi daerah tersebut menjadi dua sama besar.
4. Hitunglah luas daerah A, B, C, dan D dalam gambar di bawah ini. Periksa dengan menghitung
𝐴 + 𝐵 + 𝐶 + 𝐷 dalam satu integrasi.
Contoh
Volume benda pejal yang didapatkan dari memutar daerah R yang dibatasi oleh 𝑦 = √𝑥, sumbu-x,
dan garis 𝑥 = 4 terhadap sumbu-x dapat dihitung sebagai berikut.
Volume
Volume cakram pada posisi 𝑥 bergantung pada jari-jari cakram, yaitu √𝑥, dan ketebalan cakram,
2
yaitu ∆𝑥. Volume cakram tersebut adalah ∆𝑉 = 𝜋(√𝑥) ∆𝑥. Untuk ketebalan cakram yang sangat
tipis, yaitu ∆𝑥 → 0, maka volume benda putar tersebut adalah
4
𝑉 = ∫ 𝜋𝑥 𝑑𝑥.
0
Dengan cara yang sama, maka volume benda pejal yang diperoleh dengan memutar daerah yang
dibatasi oleh kurva 𝑦 = 𝑥 3 , sumbu-y, dan garis 𝑦 = 3 terhadap sumbu-y adalah
3
2
𝑉 = ∫ 𝜋( 3√𝑦) 𝑑𝑦.
0
𝑉 = ∫(8𝑥 − 𝑥 4 ) 𝑑𝑥
0
Volume Benda Putar: Kulit Tabung
Metode ini melibatkan cara yang hampir sama dengan metode-metode sebelumnya, yaitu potong,
pendekatan volume kemudian mengintegrasi.Daerah yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini
dipotong vertical kemudian daerahnya diputar mengelilingi sumbu-y. Pemutaran ini akan
menghasilkan benda pejal putar dan setiap irisannya akan menghasilkan bagian yang menyerupai
kulit tabung. Metode ini dapat diilustrasikan oleh gambar di bawah ini.
Contoh
1. Gambarlah daerah yang dibatasi oleh kurva yang diberikan kemudian hitunglah volume benda
putar yang dibentuk dengan memutar daerah tersebut terhadap sumbu yang diberikan.
a. 𝑦 = 𝑥 2 , 𝑥 = 1, 𝑦 = 0 terhadap sumbu-y.
b. 𝑦 = 9 − 𝑥 2 (𝑥 ≥ 0), 𝑥 = 0, 𝑦 = 0 terhadap sumbu-y.
c. 𝑦 = √𝑥, 𝑥 = 5, 𝑦 = 0 terhadap garis 𝑥 = 5.
d. 𝑦 = 𝑥 2 , 𝑦 = 3𝑥 terhadap sumbu-y.
e. 𝑥 = √2𝑦 + 1, 𝑦 = 2, 𝑥 = 0, 𝑦 = 0 terhadap garis 𝑦 = 3.
2. Gambarlah daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 𝑥 3 + 1, 𝑦 = 0 dan di antara 𝑥 = 0 dan 𝑥 = 2.
Tentukan.
a. Luas daerah
b. Volume benda pejal ketika daerah tersebut diputar terhadap sumbu-y.
c. Volume benda pejal ketika daerah tersebut diputar terhadap 𝑦 = −1.
d. Volume benda pejal ketika daerah tersebut diputar terhadap 𝑥 = 4.
3. Tentukan volume benda yang didapatkan dengan memutar daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 2 +
sin 𝑥 , 𝑦 = 0, 𝑥 = 0, 𝑥 = 2𝜋 terhadap sumbu-y.
4. Tentukan volume benda putar yang didapatkan dengan memutar terhadap sumbu-x daerah yang
dibatasi oleh 𝑦 = 6𝑥 dan parabola 𝑦 = 6𝑥 2 .
5. Tentukan volume benda putar yang didapatkan dengan memutar terhadap sumbu-x daerah yang
dibatasi oleh garis 𝑥 − 2𝑦 = 0 dan parabola 𝑦 2 = 4𝑥.
Submateri : Teorema Dasar Kalkulus dan Aplikasinya
Misal 𝑔 mempunyai turunan yang kontinu pada [𝑎, 𝑏] dan 𝑓 adalah fungsi kontinu pada daerah
hasil (range) dari 𝑔. Maka
𝑏 𝑔(𝑏)
∫ 𝑓(𝑔(𝑥))𝑔′(𝑥) 𝑑𝑥 = ∫ 𝑓(𝑢) 𝑑𝑢
𝑎 𝑔(𝑎)
di mana 𝑢 = 𝑔(𝑥).
Contoh
1. Tentukan 𝐺 ′ (𝑥)
𝑥 𝜋 𝜋
a. 𝐺(𝑥) = ∫1 cos3 2𝑡 tan 𝑡 𝑑𝑡; − 2 < 𝑥 < 2
𝑥
b. 𝐺(𝑥) = ∫1 𝑥𝑡 𝑑𝑡
𝑥2
c. 𝐺(𝑥) = ∫1 sin 𝑡 𝑑𝑡
sin 𝑥
d. 𝐺(𝑥) = ∫cos 𝑥 𝑡 5 𝑑𝑡
1 𝑥 1+𝑡
2. Cari lim 𝑥 ∫0 2+𝑡 𝑑𝑡
𝑥→0
1 𝑥 1+𝑡
3. Cari lim 𝑥−1 ∫1 2+𝑡 𝑑𝑡
𝑥→1
𝑥
4. Cari 𝑓(𝑥) jika ∫1 𝑓(𝑡) 𝑑𝑡 = 2𝑥 − 2
𝑥
5. Cari 𝑓(𝑥) jika ∫0 𝑓(𝑡) 𝑑𝑡 = 𝑥 2
𝑥2 1
6. Cari 𝑓(𝑥) jika ∫0 𝑓(𝑡) 𝑑𝑡 = 3 𝑥 3
𝑥
7. Apakah ada fungsi 𝑓(𝑥) sehingga ∫0 𝑓(𝑡) 𝑑𝑡 = 𝑥 + 1? Jelaskan jawaban Anda.
Submateri : Teknik Integrasi
Contoh
𝑥 1
1. Menentukan ∫ cos(𝑥 2 ) 𝑑𝑥 dengan substitusi 𝑢 = 𝑥 2 didapatkan hasilnya adalah 2 tan(𝑥 2 ) + 𝐶.
3 𝑑𝑢 𝑢
2. Menentukan ∫ √5−9𝑥 2 𝑑𝑥 dengan substitusi 𝑢 = 3𝑥 dan ingat bahwa ∫ √𝑎2 = arcsin (𝑎) + 𝐶
−𝑢2
3𝑥
sehingga didapatkan hasilnya adalah arcsin ( ) + 𝐶.
√5
𝑒𝑥 1 𝑢
3. Menentukan ∫ 4+9𝑒 2𝑥 𝑑𝑥 dengan substitusi 𝑢 = 3𝑒 𝑥 dan ingat bahwa ∫ 𝑎2 +𝑢2 𝑑𝑢 = arctan (𝑎) +
1 3𝑒 𝑥
𝐶 didapatkan hasil 6 arctan ( ) + 𝐶.
2
Latihan Soal
1. Hitunglah
𝑥
a. ∫ 𝑥 2 +4 𝑑𝑥
tan 𝑧
b. ∫ cos2 𝑧 𝑑𝑧
sin(ln 4𝑥 2 )
c. ∫ 𝑑𝑥
𝑥
cos 𝑥
d. ∫ 𝑒 sin 𝑥 𝑑𝑥
sin(4𝑡−1)
e. ∫ 1−sin2(4𝑡−1) 𝑑𝑡
𝑥 𝑥
f. ∫ 𝑒 sec 𝑒 𝑑𝑥
tan 𝑥
g. ∫ √sec2 𝑑𝑥
𝑥−4
2𝜋 𝑥|sin 𝑥|
2. Hitunglah ∫0 𝑑𝑥. Petunjuk: gunakan substitusi 𝑢 = 𝑥 − 𝜋 pada integral tentu kemudian
1+cos2 𝑥
gunakan sifat simetri.
Integral Parsial
Jika teknik integrasi menggunakan substitusi gagal, maka salah satu cara yang mungkin adalah
menggunakan integral parsial.
Integral Parsial untuk integral tak tentu
∫ 𝑢 𝑑𝑣 = 𝑢𝑣 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢
Integral Parsial untuk integral tentu
𝑏 𝑏
∫ 𝑢 𝑑𝑣 = [𝑢𝑣]𝑏𝑎 − ∫ 𝑣 𝑑𝑢.
𝑎 𝑎
Kadangkala, untuk menentukan suatu integral tertentu diperlukan integral parsial lebih dari satu
kali.
Contoh
∫ 𝑒 𝑥 sin 𝑥 𝑑𝑥 = −𝑒 𝑥 cos 𝑥 − ∫ 𝑒 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥
Latihan
1. Hitunglah
a. ∫ ln 3𝑥 𝑑𝑥
b. ∫ arctan 𝑥 𝑑𝑥
ln 𝑥
c. ∫ 𝑑𝑥
𝑥2
3
d. ∫ 𝑧 ln 𝑧 𝑑𝑧
e. ∫ 𝑥 sin 2𝑥 𝑑𝑥
f. ∫ 𝑥 2𝑥 𝑑𝑥
g. ∫ 𝑥 2 𝑒 𝑥 𝑑𝑥
h. ∫ cos(ln 𝑥) 𝑑𝑥
i. ∫(ln 𝑥)3 𝑑𝑥
j. ∫ sin(ln 𝑥) 𝑑𝑥
2. Dapatkan persamaan berikut dengan menggunakan integral parsial
𝑥 𝑡 𝑥
Contoh
1. Hitunglah
a. ∫ sin3 𝑥 𝑑𝑥
b. ∫ cos6 𝑥 sin2 𝑥 𝑑𝑥
c. ∫ cos 𝑦 cos 4𝑦 𝑑𝑦
d. ∫ 𝑥 sin3 𝑥 cos 𝑥 𝑑𝑥
e. ∫ cot 3 2𝑥 𝑑𝑥
f. ∫ tan3 𝑥 sec 2 𝑥 𝑑𝑥
2. Hitunglah volume benda putar yang didapatkan dari memutar daerah yang dibatasi oleh 𝑦 = 𝑥 +
sin 𝑥 , 𝑦 = 0, 𝑥 = 𝜋 diputar mengelilingi sumbu-x.
Substitusi yang merasionalkan
𝒏
Integral yang melibatkan √𝒂𝒙 + 𝒃
𝑛 𝑛
Jika bentuk √𝑎𝑥 + 𝑏 ada dalam integral, maka substitusi 𝑢 = √𝑎𝑥 + 𝑏 akan menghilangkan
bentuk akar.
Contoh
𝑑𝑥
Untuk menghitung ∫ 𝑥− 𝑑𝑥, kita misalkan 𝑢 = √𝑥, sehingga akan didapatkan hasil
√𝑥
2 ln|√𝑥 − 1| + 𝐶.
Contoh
𝑑𝑥
Untuk menentukan ∫ √9+𝑥 2, kita substitusi 𝑥 = 3 tan 𝑡, sehingga 𝑑𝑥 = 3 sec 2 𝑡 𝑑𝑡 dan √9 + 𝑥 2 =
3 sec 𝑡, sehingga
𝑑𝑥 3 sec 2 𝑡
∫ =∫ 𝑑𝑡 = ∫ sec 𝑡 𝑑𝑡 = ln|sec 𝑡 + tan 𝑡| + 𝐶.
√9 + 𝑥 2 3 sec 𝑡
𝑥
Kita harus mengubah variabel 𝑡 menjadi variabel 𝑥 dari persamaan tan 𝑡 = 3, sehingga sec 𝑡 =
√9 + 𝑥 2 /3. Sehingga
𝑑𝑥 √9 + 𝑥 2 𝑥
∫ = ln|sec 𝑡 + tan 𝑡| + 𝐶 = ln | + | + 𝐶 = ln |√9 + 𝑥 2 + 𝑥| − ln 3 + 𝐶
√9 + 𝑥 2 3 3
= ln |√9 + 𝑥 2 + 𝑥| + 𝐾.
Untuk keterangan lebih jelas, lihat gambar berikut
Melengkapkan Kuadrat
Ketika bentuk kuadrat muncul dalam akar maka melengkapkan kuadrat dilakukan yang kemudian
dilanjutkan dengan substitusi trigonometri untuk menyelesaikan integral.
Contoh
𝑑𝑥
Untuk menyelesaikan ∫ √𝑥 2 , kita dapat mengubah bentuk 𝑥 2 + 2𝑥 + 26 = (𝑥 + 1)2 + 25
+2𝑥+26
kemudian memisalkan 𝑢 = 𝑥 + 1 didapatkan
𝑑𝑥 𝑑𝑢
∫ =∫
√𝑥 2 + 2𝑥 + 26 √𝑢2 + 25
Latihan
√4−𝑥 2
1. ∫ 𝑑𝑥
𝑥
2. ∫ 𝑥(1 − 𝑥)2/3 𝑑𝑥
𝑥2
3. ∫ √16−𝑥 2 𝑑𝑥
𝑑𝑥
4. ∫ √𝑥 2 𝑑𝑥
+2𝑥+5
5. ∫ √5 − 4𝑥 − 𝑥 2 𝑑𝑥
Latihan
Hitunglah
𝑥−11
1. ∫ 𝑥 2 +3𝑥−4 𝑑𝑥
17𝑥−3
2. ∫ 3𝑥 2 +𝑥−2 𝑑𝑥
𝑥6
3. ∫ (𝑥−2)2 (1−𝑥)5 𝑑𝑥
1
4. ∫ (𝑥−1)2 (𝑥+4)2 𝑑𝑥
𝑥 3 −8𝑥 2 −1
5. ∫ (𝑥+3)(𝑥 2 −4𝑥+5) 𝑑𝑥
cos 𝑡
6. ∫ sin4 𝑡−16 𝑑𝑡
𝑥 3 −4𝑥
7. ∫ (𝑥 2 +1)2 𝑑𝑥
Submateri : Perbandingan Trigonometri, Selisih dan Jumlah Sinus dan Kosinus
Perbandingan Trigonometri
Jika 𝜃 adalah besar sudut lancip dalamsegitiga siku-siku, maka keenam fungsi trigonometri dapat
dinyatakan sebagai perbandingan panjang sisi-sisi segitiga tersebut sebagai berikut.
Contoh
6
Jika diketahui sin 𝛽 = 7 dan 𝛽 adalah sudut lancip, tentukan kelima nilai fungsi trigonometri
lainnya.
6
Karena sin 𝛽 = 7, maka segitiga siku-siku yang didapatkan adalah
Latihan
1. Tentukan kelima nilai fungsi trigonometri lainnya jika diberikan nilai fungsi trigonometri berikut.
1
a. sin 𝛼 = − 3, jika 𝛼 terletak di kuadran III
b. tan 𝛽 = 5, jika 𝛽 terletak di kuadran I
4
c. cos 𝛾 = − 5, jika 𝛾 terletak di kuadran II
Identitas Kofungsi
Identitas Perkalian Sinus dan Kosinus
Aturan Sinus
Aturan Kosinus
Luas Segitiga
Latihan
4
1. Tentukan nilai dari sin 2𝜃 dan kuadran di mana 2𝜃 terletak jika cos 𝜃 = − 5 dengan 𝜃 terletak di
kuadran II.
2. Tentukan selesaiannya dalam [0,2𝜋] untuk 2 tan2 𝑥 = 3 tan 𝑥 + 7
3. Selesaikan persamaan berikut.
1
a. |cos 𝑥| = 2
b. ln(cos 𝑥) = 0
c. 𝑒 sin 𝑥 = 1
d. exp(ln(sin 𝑥)) = 1
3 4
e. cos−1 𝑥 = cos−1 5 − sin−1 5
1 1
f. sin−1 𝑥 = tan−1 3 + tan−1 2
7. Bukatikan bahwa luas segitiga yang dinotasikan oleh 𝐾 adalah sebagai berikut.
8. Buktikan bahwa luas jajaran genjang adalah perkalian dari dua sisi yang bersebelahan dan sinus
dari sudut yang diapitnya.
9. (Rumus Heron) Jika 𝑎, 𝑏, 𝑐 adalah panjang sisi-sisi segitiga dan 𝐾 adalah luas segituga.
1
Tunjukkan bahwa 𝐾 = √𝑠(𝑠 − 𝑎)(𝑠 − 𝑏)(𝑠 − 𝑐) di mana 𝑠 = (𝑎 + 𝑏 + 𝑐). Bilangan 𝑠 disebut
2
dengan semiperimeter.