PTK Stad
PTK Stad
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
didik mampu menggunakan bahasa Inggris secara sederhana baik secara lisan
maupun secara tertulis. Hasil Pretest menunjukkan bahwa rata-rata nilai bahasa
menunjukkan bahwa perolehan nilai rata-rata peserta didik masih jauh dari nilai
kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yakni 65. Penulis mengamati
bahwa peserta didik tidak memiliki keterampilan dalam memahami wacana. Mereka
tidak mampu memahami dengan baik inti dari suatu pertanyaan yang berkaitan
peserta didik masih rendah. Salah satu faktor adalah guru belum mampu memberikan
dorongan atau motivasi memahami dan menggunakan bahasa Inggris secara baik.
Peserta didik tidak tertarik mengikuti proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena
pembelajaran terkini yang dikenal dengan istilah model pembelajaran Kooperatif tipe
STAD ( Students Team Achievement Division). Model pembelajaran ini menuntut
peserta didik untuk aktif dalam proses pembelajaran. Peserta didik diharapkan saling
kelompok. Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan model ini, seorang guru
harus melakukan 5 tahap yakni: (1) persiapan, (2) persentase kelas, (3) kerja
kelompok, (4) kuis atau tes, (5) penghargaan kelompok. Menurut Arends (1997:124)
disampaikan adalah sederhana dan tugas utama pesertra didik adalah menyelesaikan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada peserta didik kels X
B. Rumusan Masalah
wacana dengan mengunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada peserta
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi peserta
tipe STAD
D. Manfaat penelitian
hasil belajar.
A. Membaca
1. Eksistensi Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan ,yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media-
media kata \bahasa tulis .suatu proses yang menuntut agar kata yang merupakan suatu
kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas ,dan agar makna kata-kata
secara individual agar dapat diketahui .kalau hal ini tidak terpenuhi ,maka pesan yang
tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami ,dan proses membaca
tidak boleh terlepas dari aktivitas keseharian manusia sebab dengan membaca maka
akan semakin banyak pada pengetahuan yang dimiliki .Membaca adalah proses
2. Jenis-Jenis Membaca
Jenis membaca terbagi atas dua yakni membaca nyaring dan membaca dalam
hati .Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat bagi
guru ,murid ,ataupun pembaca bersama-sama dengan orang .lain atau pendengar
memperoleh informasi .
dalam memaknai, manganalisis, dan memahami sebuah bacaan yang telah dibacanya
bacaantersebut
B. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai tujuan (
Donald: 1950). Oemar Hamalik 1992: 173) perubahan energi dalam diri seseorang itu
berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik. Karena seseorang mempunyai
tujuan tertentu dari aktivitasnya, maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat
untuk mencapainya dengan segala upaya yang dapat dia lakukan untuk mencapainya
Dalam proses belajar bahasa inggris ,motivasi dalam belajar tak akan mungkin
melakukan aktivitas belajar .Hal ini merupakan pertanda bahwa sesuatu yang akan
dikerjakan itu tidak menyentuh kebutuhannya .segala sesuatu yang menarik minat
{1943,1970) sangat percaya bahwa tingkah laku manusia dibangkitkan dan diarahkan
oleh kebutuhan-kebutihan tertentu seperti kebutuhan fisiologis, rasa aman ,rasa cinta
penghargaan dan aktualisasi diri ,nebgetahui dan mengerti dan kebutuhan estetik
laku individu .Oleh Karena itu ,apa yang seseorang lihat sudah tentu akan
membangkitkan minatnya sejauh apa yang ia lihat itu mempunyai hubungan dengan
kepentingannya sendiri .
motivasi dari luar dirinya mrupakan motivasi intrinsik yang sangat penting dalam
aktifitas belajar. Namun, seseorang yang tidak mempunyai keinginan untuk belajar,
kemauan atau hasrat untuk melakukan sesuatu yang timbul dari dalam atau dari luar
Motivasi intrinsik adalah motivasi yang bersumber dari dalam diri peserta didik
motivasi instrinsik, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan yang tidak
memerlukan motivasi dari luar dirinya. Dalam aktifitas belajar, seorang anak akan
bergairah belajar karena ingin meraih keberhasilan dalam mencapai tujuan yang
mendatang.
dorongan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas termasuk
3. Motivasi Ekstrinsik
dari luar diri peserta didik yang turut membantu dalam proses pembelajaran untuk
Motivasi ekstrinsik bukan berarti motivasi yang tidak diperlukan dan tidak baik
dalam dunia pendidiian. Motivasi ini diperlukan agar anak didik mau belajar.
Berbagai macam cara dilakukan agar peserta didik termotivasi belajar. Guru yang
berhasil mengajar adalah guru yang pandai membangkitkan minat anak didik dalam
belajar. Penggunan metode, media dan berbagai sarana lainnya merupakan bentuk
dari motivasi ekstrinsik dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, guru harus
kreatif dan aktif menggunakan motivasi ekstrinsik dengan akurat dalam menunjang
adalah dorongan yang bersumber dari luar diri seseoorang yang dapat bersumber dari
guru, sarana sekolah dan kondisi lingkungan sekolah yang turut mempengaruhi
namuntelah ada sejak lama, bahkan pada awal abad pertama para filosof (Hasman,
2000:25) berpendapat bahwa untuk dapat belajar seseorang harus memiliki pasangan
dimana peserta didik belajar bersama guna menyelesaikan suatu masalah yang
Model pembelajaran ini menuntut kerjasama peserta didik dan saling ketergantungan
Siiswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta berkontribusi dalam
akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling
berdiskusi dengan temannya untuk saling membantu memecahkan masalah yang
kompleks.
serta serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar
bersama-sama yang berbeda latar belakangnya. Jadi dapat dikatakan bahwa dalam
pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu esebagai pelajar ataupun sebagai
belajar.
3. Bila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis
untuk ditanamkan kepada siswa agar pembelajaran kooperatif dapat berjalan lebih
efektif adalah:
1. Siswa harus memiliki persepsi sama bahwa mereka “tenggelam” atau “ berenang”
bersama.
dihadapi.
4. Siswa harus membagi btugas dan tanggungjawab sama besarnya diantara para
anggota kelompok.
5. Siswa akan diberikan satu evaluasi atau penghargaan yang akan ikut berpengaruh
memotivasi siswa
merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana dengan
campuran menurut tingkat prestasi ,jenis kelamin ,dan suku .Guru menyajikan
pelajaran ,dan kemudian siswa bekerja dalam kelompok mereka memastikan bahwa
siswa diberikan tes tentang materi tersebut, pada saat tes ini mereka tidak
a. Bahan pelajaran disajikan oleh guru dan siswa harus mencurahkan perhatiannya,
b. Anggota kelompok terdiri empat sampai enam orang siswa, mereka heterogen
c. Setelah tiga kali pertemuan diadakan tes individu berupa kuis mingguan yang
d. Materi pelajaran disiapkan oleh guru dalam bentuk lembar kerja siswa.
e. Menempatkan siswa dalam kelompok lebih baik ditentukan oleh guru dari pada
memilih sendiri.
b. Kerja kelompok: setiap kelompok yang terdiri dari 4-6 orang yang heterogen ,
tiap siswa diberikan lembar kerja siswa (LKS) berisikan tugas atau kegiatan yang
harus dikerjakan berkaitan dengan materi pelajaran yang telah dijelaskan oleh guru.
Siswa akan berinteraksi dan saling membantu, mendiskusikan tugas yang harus
mereka selesaikan.
c. Kuis: siswa mengerjakan kuis secara individu sekalipun skor yang ia peroleh
anggota dalam kuis akan berkontribusi pada kelompok mereka, dan didasarkan pada
sejauh mana skor mereka telah meninkat dibandingkan dengan skor awal yang
berprestasi.
pendekatan Student Team Achievement Divison (STAD). Maka guru perlu memahami
misalnya nilai rapor yang lalu atau ujian blok ) dan bagilah daftar siswa yang
yang direncanakan untuk diajarkan. Selama belajar kelompok (satu atau dua
periode kelas) tugas anggota kelompok adalah menguasai secara tuntas materi
c. Pada saat guru menjelaskan tentang STAD di dalam kelas, guru terlebih
1) Mintalah anggota kelompok bekerjasama mengatu bangku atau meja kursi mereka.
3) anjurkan agar siswa pada tiap-tiap kelompok bekerja berpasangan atau ketiga.
Apabila mereka sedang mengerjakan soal itu dan kemudian saling mengejek
pekerjaannya diantara teman dalam pasangan atau ketiganya itu. Apabila ada siswa
yang tidak dapat mengerjakan soal itu, teman satu siswa itu memiliki tanggung jawab
4) Beri penekanan kepada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri kegiatan belajar
sampai mereka yakin bahwa seluruh anggota kelompok dapat menguasai materi yang
diajarkan.
5) Pastiakan siswa memahami bahwa LKS itu untuk belajar, bukan untuk diisi dan
dikumpulkan. Oleh karena itu penting bagi siswa pada akhirnya diberi lembar kunci
jawaban LKS untuk mengecek pekerjaan mereka sendiri dan teman satu kelompok
kepada teman satu timnya sebelum mengajukannya pada siswa yang lain atau kapada
guru.
8) Pada saat sedang bekerja dalam kelompok, guru berkeliling didalam kelas sambil
memberikan pujian kepada kelompok yang bekerja dengan baik secara bergantian
itu bekerja.
d. Bila tiba saatnya memberikan kuis, guru membagikan soal-soal kuis atau
bantuk evaluasi yang lain dengan alokasi waktu yang cukup bagi setiap
bekerja sama pada saat mengerjakan kuis itu; pada saat itu mereka harus
e. Buatlah skor individu dan skor kelompok pada STAD didasarkan pada
mereka sendiri.
berikut:
pelajaran.
2. Siswa akan berusaha keras belajar sebab mereka mempunyai tugas masing-masing
untuk dipertanggungjawabkan.
4. Siswa akan merasa senang karena mereka akan mendapatkan bantuan dari temannya
5. Siswa merasa bermakna dalam mengikuti pelajaran karena akan menguasai materi
F. Kerangka Pikir
sebagai berikut:
STANDAR KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
MOTIVASI BELAJAR
HASIL BELAJAR
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
pembelajaran 2010-2011 selama 3 bulan yakni dari bulan Agustus sampai Oktober
2010.
Penelitian ini terdiri atas dua siklus, setiap siklus terbagi atas perencanaan,
1. Siklus I (Pertama)
a. Perencanaan
Pada siklus pertama ini peneliti melakukan observasi awal terhadap kondisi
kelas dan siswa baik dari segi kompetensi, jumlah siswa, materi bahan ajar, buku
paket siswa, dan kondisi ruangan. Untuk memahami perencanaan secara mendetail,
b. Pelaksanaan Tindakan
pembelajaran yang telah disusun bersama antara peneliti dan kolaborator. Untuk
memahami lebih jelas, maka penulis akan menguraikan secara mendetail proses
1. Kegiatan Awal
Guru menanyakan beberapa hal yang berhubungan dengan gambar yang diperlihatkan
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa ( LKS) ke setiap kelompok untuk dikerjakan
secara bersama-sama.
3. Kegiatan Akhir
Guru memberikan pujian atau penghargaan kepada kelompok siswa yang memperoleh
nilai tertinggi.
Observasi dan evaluasi dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Sebab peneliti
menganut sisten penilaian proses. Dengamn demikian tempat dan waktu pelaksanaan
d. Refleksi
Refleksi hasil penelitian ini berlangsung di ruangan duru antara penulis dan
kolaborator setelai selesai proses pembelajaran. Adapun kegiatan dalam refleksi ini
adalah:
Mengidentifikasi hubungan kausal antara proses tindakan dengan efek bagi siswa.
2 Siklus 2 (Kedua)
a. Perencanaan
refleksi terhadap proses tindakan atau pembelajaran pada siklus pertama. Kelebihan
pada siklus pertama akan ditingkatkan dan memperbaiki kelemahan pada siklus
pertama. Peneliti dan kolaborator akan menghindari terjadinya efek negative dalam
siklus kedua ini. Untuk memahami perencanaan secara mendetail, maka penulis
b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pada siklus kedua ini akan senantiasa mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun bersama antara peneliti dan
kolaborator. Untuk memahami lebih jelas, maka penulis akan menguraikan secara
1. Kegiatan Awal
Guru membuka pelajaran dengan mengajak siswa untuk berdoa bersama, serta
memberikan motivasi
4. Kegiatan Inti
Guru memberikan Lembar Kerja Siswa ( LKS) ke setiap kelompok untuk dikerjakan
secara bersama-sama.
Guru memberikan bimbingan kepada setiap kelompok pada saat mengerjakan tugas
Setiap kelompok mempresentasekan hasil kerjanya, dan menuliskan di papan tulis hasil
kerjanya.
5. Kegiatan Akhir
Guru memberikan pujian atau penghargaan kepada kelompok siswa yang memperoleh
nilai tertinggi.
Observasi dan evaluasi dilaksanakan pada waktu yang bersamaan, sebab peneliti
menganut sistem penilaian proses. Dengan demikian tempat dan waktu pelaksanaan
c. Refleksi
Refleksi hasil penelitian ini berlangsung di ruangan Guru antara penulis dan
kolaborator setelai selesai proses pembelajaran. Adapun kegiatan dalam refleksi ini
adalah:
Mengidentifikasi hubungan kausal antara proses tindakan dengan efek bagi siswa.
Membuat simpulan.
C. Kriteria Keberhasilan
1. Motivasi belajar siswa semakin meningkat dari siklus pertama samapai silus kedua
Motivasi siswa dianggap tinggi apabila mencapai krieria aktif atau sangat
sangat aktif.
2. Peningkatan kemampuan memahami wacana yang ditandai dengan tercapainya
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun KKM Bahasa Inggris Kelas XI SMA
Negeri 1 Bajeng adalah 65., dan terdapat 75 % siswa secara klasikal telah mencapai
ketuntasan.
E. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi. Ilembar observasi ini memberikan data tentang keadaan proses
pembelajaran yang sedang berlangsung yang dilakukan oleh peneliti dan kolaborator.
2. Tes. Tes yang digunakan adalah tes uraian untuk mengetahui kemampuan siswa
Data yang diperoleh dari hasil unjuk kerja siswa atau hasil belajar siswa
P
N = x 100
P = skor perolehan
Q = skor maksimal
Indikator Skor
No Penilaian 1 2 3 4 5
Motivasi
2 Keaktifan berdiskusi
aan presentase
3 Ketepata waktu
Menyelesaikan tugas
Jumlah
Hasil analisis motivasi siswa dengan menggunakan skala di atas, maka dapat
3 9 - 12 Aktif
4 13 - 15 Sangat aktif