Anda di halaman 1dari 8

1

D
PERAN MAHASISWA DALAM DEMOKRASI SESUAI DENGAN SILA KE-4
PANCASILA DI ERA REFORMASI

NAMA : DIAH ANGGUN KESUMAWARDHANI


NOMOR PRESENSI : 31
NOMOR MAHASISWA : 13320271
KEBANGKITAN
PRODI PSIKOLOGI
FPSB UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
OKTOBER 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pancasila adalah dasar filsafat Negara Republik Indonesia yang secara resmi
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan
UUD 1945 .
Gerakan reformasi berupaya untuk mengembalikan kedudukan dan fungsi Pancasila
yaitu sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Dari kenyataan di atas, dapat kita
simpulkan bahwa lemahnya nilai-nilai Pancasila dalam Negara Indonesia, terutama
sila ke-4 yang berbunyi, “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan”, yang seharusnya Negara ini dapat memiliki
kekuatan hukum pada pemimpin Negara yang dapat berlaku bijaksana dengan
memusyawarahkan setiap permasalahan Negaara dan dapat mewakili seluruh rakyat
Indonesia.
Dalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa menjadi suatu komunitas unik yang
khas, bahkan ada yang mengatakan sebagai suatu yang aneh . Mengapa demikian?
Karena mahasiswa secara historis telah mencatatkan kaki dalam sejarah perubahan,
menjadi garda terdepan, dan mesin penggerak perubahan . Kini di kala iklim
demokrasi mulai menaungi Indonesia, bukan berarti tugas mahasiswa berakhir .
Malah di sinilah peranan mahasiswa sangat diperlukan dalam mengawal berjalannya
praktik berdemokrasi yang ideal .
Keadaan dimana pemerintahan telah ditata dengan perangkat hukum yang demokratis,
mahasiswa harus berada di garda terdepan dalam fungsinya sebagai kontrol sosial.
Dalam taraf ini, mahasiswa perlu menjaga jarak, namun tetap mengawasi gerak-gerik
pemerintah dengan penglihatan yang super tajam.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka makalah ini secara khusus membahas permasalahan
sebagai berikut :
1. Pengertian Pancasila
2. Apa makna yang terkandung dalam sila ke-4?
3. Bagaimana peran mahasiswa dalam demokrasi sesuai dengan sila ke-4 Pancasila
diera reformasi?
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Pendidikan Pancasila, serta untuk mengetahui tentang pentingnya menjaga nilai-nilai
Pancasila.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Makna Penting Pancasila


Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia,
yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membimbingnya dalam
mengejar kehidupan yang secara lahir dan batin menuju ke arah kebaikan, di dalam
masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.
Bahwasannya Pancasila yang telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti
yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup
bangsa yang telah teruji dan terbukti bahwa tidak ada yang mampu memisahkannya dari
kehidupan bangsa Indonesia.
Menyadari hal tersebut perlu langkah nyata dan terus menerus untuk menghayati dan
mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalam Pancasila tersebut, demi melindungi
serta melestarikan Pancasila oleh setiap unsur lapisan masyarakat dan bangsa Indonesia baik
dari pusat maupun daerah.
I. Pengertian Pancasila
Menurut arti sebenarnya, istilah Pancasila yang sudah lama dikenal melalui buku
“Negarakertagama” karangan empu Prapanca dan “Sutasoma” karangan Mpu Tantular
dapat diartikan “Berbatu sendi lima” (dari bahasa Sansekerta) atau juga “Pelaksanaan
kesusilaan yang lima” (Pancasila karma).
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pancasila berarti lima dasar Negara.
II. Makna Sila Ke-4
Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia sudah mulai tergeser fungsi dan
kedudukannya pada zaman modern ini. Sebuah sila dari Pancasila yang hampir tidak
diterapkan lagi dalam demokratisasi di Indonesia yaitu Sila ke-4 Pancasila berbunyi
”kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam perwusyawaratan
perwakilan.
Sila ke-empat merupakan penjelmaan dalam dasar politik Negara, ialah Negara
berkedaulatan rakyat menjadi landasan mutlak daripada sifat demokrasi Negara
Indonesia. Disebabkan mempunyai dua dasar mutlak, maka sifat demokrasi Negara
Indonesia adalah mutlak pula, yaitu tidak dapat dirubah atau ditiadakan. Sila ke-empat
yang mana berbunyi “kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan”. Sebuah kalimat yang secara bahasa membahasakan
bahwa Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara demokrasi. Dengan analisis
ini diharapkan akan diperoleh makna yang akurat dan mempunyai nilai filosofis yang
diimplementasikan secara langsung dalam kehidupan bermasyarakat.
Kaitannya dengan arti dan makna sila ke 4 adalah sistem demokrasi itu sendiri.
Maksudnya adalah bagaimana konsep demokrasi yang bercerita bahwasannya, setiap
apapun langkah yang diambil pemerintah harus ada kaitannya atau unsur dari, oleh
dan untuk rakyat. Disini, rakyat menjadi unsur utama dalam demokrasi. Itulah yang
seharusnya terangkat ke permukaan sehingga menjadi realita yang membangun
bangsa.
III. Peran Mahasiswa
Reformasi yang bergulir sejak 1998 ternyata tidak serta merta mendorong terjadinya
transformasi demokrasi di Indonesia.Beberapa prasyarat transformasi demokrasi
belum terpenuhi dalam kehidupan sosial, politik, dan ekonomi . Di antara beberapa
prasyarat demokrasi itu adalah terwujudnya kebebasan, kesetaraan dan perlindungan
terhadap hak hak manusia.
Problematika yang terjadi saat ini masih cenderung merugikan rakyat kecil seperti
korupsi yang terus berkembang di kalangan elit politik .DPR yang semestinya
menyuarakan aspirasi rakyat, mereka malah lebih mementingkan kebutuhan perutnya
sendiri.Peran DPR yang tidak berjalan sesuai harapan, perlu adanya pengontrol yaitu
mahasiswa yang berperan sebagai Social control. Sebagai social control mahasiswa
berperan dalam pengawasan terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan
pemerintah dan para elit politik.
Pada intinya, peran mahasiswa sebagai kontrol sosial terjadi ketika ada yang tidak
beres atau keganjilan dalam masyarakat dan pemerintah. Mahasiswa dengan gagasan
dan ilmu yang dimilikinya memiliki peranan menjaga dan memperbaiki nilai dan
norma sosial dalam masyarakat. Mengapa harus menjadi social control? Kita semua
tahu, bahwa mahasiswa itu sendiri lahir dari rahim rakyat, dan sudah seharusnya
mahasiswa memiliki peran sosial, peran yang menjaga dan memperbaiki apa yang
salah dalam masyarakat dan pemerintahan .
Mahasiswa harus menumbuhkan jiwa sosial yang peduli pada keadaan rakyat yang
mengalami penderitaan, ketidakadilan, dan ketertindasan. Kontrol sosial dapat
dilakukan ketika pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan yang merugikan rakyat,
maka dari itu mahasiswa bergerak sebagai perwujudan kepedulian terhadap rakyat.
Mahasiswa dalam kehidupan demokrasi tidak hanya berperan sebagai social control,
namun juga perlu sebagai penyalur aspirasi masyarakat dan pencetus perubahan
dengan cara memberikan ide-ide yang berkaitan dengan solusi terkait problematika
bangsa. Sebaiknya sebagai golongan intelektual mahasiswa tidak hanya berperan
sebagai penyalur aspirasi saja, namun harus sebagai pencetus perubahan. Inilah alasan
mengapa saat ini peranan mahasiswa banyak diikuti pencetus perubahan lain seperti
partai politik, ormas, dan lainnya. Melihat dari kata ”pencetus”, mahasiswa
seharusnya dapat bergerak independen, sesuai dengan idealisme mereka.
Mahasiswa yang mempunyai idealisme sudah seharusnya berpikir dan bertindak
bagaimana mengembalikan kondisi negara menjadi ideal. Maka dari itu, mahasiswa
sebagai pencetus perubahan wajib memberikan perubahan kearah yang lebih baik.
Untuk mencapai perubahan yang baik itu, maka diperlukan adanya generasi penerus
bangsa yang baru dengan kemampuan yang baik dan akhlak mulia. Pasti timbul
pertanyaan, bagaimana cara mempersiapkan mahasiswa agar menjadi calon pemimpin
yang siap pakai? Tentu jawabannya adalah dengan memperkaya pengetahuan yang
ada terhadap masyarakatnya.Selain itu, mempelajari berbagai kesalahan yang ada
pada generasi sebelumnya juga diperlukan sehingga menjadi bahan evaluasi dalam
pengembangan diri.
Mahasiswa dengan segala keunikan dan kelebihannya masih sangat rentan, sebab
posisi mahasiswa yang dikenal sebagai kaum idealis harus berdiri tegap di antara
idealisme mereka dan realita kenyataan. Realita ini yang ada dalam masyarakat, di
saat mahasiswa tengah berjuang membela idealisme mereka, tenyata di sisi lain realita
yang terjadi di masyarakat semakin buruk. Saat mahasiswa berpihak pada realita,
ternyata secara tak sadar telah meninggalkan idealisme dan ilmu yang seharusnya di
implementasikan. Inilah yang menjadi paradoks mahasiswa saat ini.
BAB III
KESIMPULAN

Setelah reformasi berjalan dari tahun 1999 hingga sekarang, masih banyak
problematika khususnya dalam pelaksanaan demokrasi yang belum tercapai, seperti
kedaulatan rakyat, kesetaraan, toleransi, dan keadilan, masih jauh dari yang dicita-citakan.
Kini peran mahasiswa sangat diperlukan untuk tetap menegakkan kehidupan demokrasi di
Negara ini, yaitu sebagai social control, penyalur aspirasi masyarakat, pencetus perubahan,
iron stock dan moral force. Namun kini melihat realita yang ada, kebanyakan dari mahasiswa
bersikap apatis akan permasalahan bangsa dan Negara, mereka lebih cenderung
mementingkan kepentingan pribadi mereka ketimbang kepentingan masyarakat. Mahasiswa
kini lebih menjadi berorientasi secara akademis , dimana indeks prestasi menjadi tujuan
utama dalam bangku perkuliahan. Seharusnya mahasiswa yang lahir dari rahim rakyat
mampu memperjuangkan suara rakyat demi tercapainya demokrasi yang dicita-citakan
selama ini.
Sekarang ini mahasiswa hanya menjadi boneka politik para elit-elit politik negeri ini.
Setiap aksi mereka turun kejalan hanya menghasilkan kekesalan masyarakat karena terjebak
kemacetan dan aksi-aksi anarkis yang mereka buat. Masyarakat memang patut merasa kesal
karena aksi-aksi sekarang yang dilakukan para mahasiswa tidak murni karena kesadaran
mereka sebagai bagian penting dalam demokrasi negeri ini. Orasi-orasi yang mereka lakukan
hanya di mulut saja tidak dijalankan dalam kehidupan keseharian mereka. Ironi memang
mahasiswa sebagai kaum intelek dan harapan bangsa lupa menjalankan peran dan tanggung
jawabnya dalam demokrasi negeri ini.

DAFTAR PUSTAKA
http://bakhrul-25-rizky.blogspot.com/2012/03/analisis-pancasila-sila-keempat.html

Anda mungkin juga menyukai