Anda di halaman 1dari 5

Perpajakan Untuk Hotel, Restoran

dan Maskapai Penerbangan

Oleh :

Stevie F.T. / 32415013

Devina M. / 32415136

Ivander F.L. / 32415

Regina N.W. / 32415208

Dwi Adi M. / 32415222

Universitas Kristen Petra Surabaya


Daftar Isi
Kata Pengantar
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Pajak merupakan iuran wajib warga Negara kepada pemerintah dan dikenakan berdasarkan
ketentuan undang-undang yang berlaku. Iuran pajak tersebut digunakan untuk membiayai kegiatan
pemerintah sehingga dapat terealisasi dan mensejahterakan masyarakat.

Berdasarkan lembaga pemungutannya pajak terbagi menjadi pajak pusat dan pajak daerah.
Pajak pusat adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat yang dilakukan oleh Direktorat
Jenderal Pajak guna membiayai rumah tangga pemerintah pusat dan tercantum dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Besaran pajak pusat ditetapkan melalui undang-undang
dan PP atau Perpu. Sedangkan pajak daerah adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah
yang dilakukan oleh Dinas Pendapatan Daerah atau Dispenda. Digunakan untuk membiayai rumah
tangga pemerintah daerah dan tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Besaran dan bentuk pajak daerah ditetapkan melalui Peraturan Daerah (Perda).

Sebagian besar pendapatan daerah berasal dari pajak sehingga dengan adanya kebijakan
otonomi daerah, pemerintah memberikan peluang kepada tiap daerah untuk menggali potensi
sumber-sumber penerimaan daerah untuk dikelola demi pembangunan daerahnya, sehingga dapat
memajukan dan meningkatkan Pendapatan Daerah. Maka daerah membutuhkan sumber-sumber
penerimaan yang cukup memadai untuk kemajuan daerahnya, sumber-sumber penerimaan daerah
ini dapat berasal dari pajak dan bantuan (subsidi) dari pemerintah pusat.

Surabaya merupakan ibukota terbesar kedua setelah Jakarta. Ada banyak macam objek
bisnis yang bermunculan di Surabaya. Melihat pertumbuhan hotel, restoran, hiburan di Surabaya
yang sangat pesat. Hal ini menimbulkan asumsi bahwa penerimaan pajak daerah juga tinggi. Adanya
maskapai penerbangan yang berada di daerah namun hal itu meningkatkan perpajakan di sector
pusat.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam latar belakang, permasalahan yang
muncul dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Seberapa besar kontribusi pajak hotel, pajak restoran dan pajak maskapai penerbangan ?
2. Bagaimana laju pertumbuhan penerimaan pajak dari tiga sector tersebut ?
3. ….
1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisa dan mengetahui tingkat kontribusi penerimaan pajak hotel, pajak restoran
dam pajak maskapai penerbangan sudah mencapai target realisasi
2. Untuk menganalisa dan mengetahui sector pajak apa yang memberikan kontribusi paling
dominan
3. Untuk menganalisa dan mengetahui laju pertumbuhan penerimaan pajak hotel, pajak restoran
dan pajak maskapai penerbangan

Anda mungkin juga menyukai