Anda di halaman 1dari 9

Pemanasan global yang terus terjadi diprediksi bakal melenyapkan lapisan es di lautan Arktik, kutub

utara pada tahun 2030. Para peneliti mengungkapkan, lapisan es di Arktik semakin menipis dari
tahun ke tahun. Seharusnya ini menjadi acuan kita untuk lebih melindungi kutub utara dan selatan.
Karena apabila di kutub utara tersebut esnya mencair sudah pasti kita akan mengalami dampak
buruk.

Negara kita merupakan negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17.000 pulau. Maka tak heran jumlah
terebut semakin berkurang akibat melelehnya es dikutub utara.

1. Sebab Mencairnya Es di Kutub

Es di kutub mencair karena suhu yang meningkat diwilayah tersebut. Sebagaimana kita ketahui
bahwa titik beku air adalah 0 derajat celcius, maka apabila suhu dikutub utara diatas 0 derajat
celcius es di kutub tersebut akan mencair.

Kenaikan suhu tersebut terjadi karena :

a. Pemanasan Global
Pemanasan Global atau dalam bahasa inggris disebut global warming adalah suatu proses
meningkatnya suhu rata - rata atmosfer , laut , maupun permukaan bumi. penyebab pemanasan
global antara lain :
 Efek rumah kaca
 Efek umpan balik
 Variasi matahari
b. Kerusakan Atmosfir
Atmosfir adalah lapisan udara yang melindungi bumi dari sinar ultraviolet maupun meteor serta
memantulkan gelombang radio. Kerusakan atmosfir terjadi karena terjadinya pelesan zat freon
ke udara serta polusi dari bahan bakar pesawat yang merusak lapisan atmosfir. Bahkan, polusi
dari bahan bakar pesawat lebih berbahaya 8 kali lipat.

2. Dampak Mencairnya es di Kutub

Akibat dari mencairnya es di kutub antara lain.


 Naiknya permukaan air laut hingga 40 m
 Hilangnya pulau-pulau kecil
 Tenggelamnya kota-kota disekitar pantai seperti Jakarta
 Hilangnya pantai-pantai didunia karena tertutup air
 Hewan-hewan yang berhabitat dikutub utara terancam punah.
3. Upaya yang Dilakukan untuk Mencegah Dampaknya Lebih Luas
Beberapa cara untuk mencegah dampaknya lebih luas antara lain :
 Tidak berlebihan dalam menggunakan mesin pendingin seperti AC , freezer , dll.
 Mengurangi rumah atau gedung yang dindingnya kaca , karena kaca dapat memantulkan panas
sehingga suhu udara meningkat.
 Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemanasan global dan dampaknya bagi manusia
dan lingkungan.

Karena iklim terus menghangat, seluruh pulau tenggelam di bawah


naiknya air yang disebabkan oleh gletser-gletser yang mencair.

Tn. Achim Steiner – Bawahan Sekjen PBB dan Direktur Eksekutif


Program Lingkungan PBB – Sungguh ada banyak negara
kepulauan yang sudah hancur sekarang, dihukum, lenyap. Karena
itu tidak ada pertanyaan apakah kita harus bertindak. Dan itu hanya
awal dari dampak nyata dari perubahan iklim. Bagian yang tak
terlihat, hal-hal yang mungkin belum kita pahami yang terjadi di
sekitar kita juga sedang berjalan.

PENGUNGSI IKLIM: 25 juta orang terpaksa pindah pada tahun


2007

Presiden Tong dari Negara Kepulauan Kiribati: Ada penduduk


yang seluruhnya harus direlokasikan, desa-desa yang sudah ada di
sana selama lebih dari satu dekade mungkin satu abad, sekarang
mereka harus dipindahkan, dan tempat dimana mereka tinggal
selama beberapa dekade sudah tiada lagi. Tempatnya telah
terkikis.

SEDIKITNYA 18 PULAU TENGGELAM DI SELURUH DUNIA:

 Lohachara, India – 10.000 penduduk

 Pulau Bedford, Kabasgadi, dan Suparibhanga dekat India –


6.000 keluarga

 Teluk Chesapeake di Maryland, AS – 13 pulau

 Kiribati – 3 pulau karang

 Setengah dari Pulau Bhola Bangladesh banjir secara


permanen – 500.000 orang

 Paul Tobasi – Wakil Pemerintahan dari Kepulauan


Carteret --Bukan kehendak mereka untuk pergi tetapi karena
situasi; hal itu memaksa mereka pindah.

PULAU-PULAU TENGGELAM ATAU TERANCAM OLEH


NAIKNYA AIR LAUT (lebih dari 40 negara)

 Tuvalu – 12.000 penduduk tanpa air bersih untuk minum


dan lahan untuk menanam sayur telah tersapu air
 Ghoramana dekat India – 2/3 tenggelam pada tahun 2006
dengan 7.000 penduduk telah direlokasi

 Pulau Sagar yang berdekatan – 250.000 penduduk juga


terancam

 Sekitar 50 pulau lainnya terancam bahaya di Sundarbans

 India-Bangladesh dengan 2 juta penduduk

 Kutubdia di timur laut Bangladesh kehilangan lebih dari


200.000 penduduk, dengan sisa 150.000 yang mungkin
segera pindah

 Maladewa – 369.000 penduduk dan presidennya ingin


merelokasikan seluruh negeri itu

 Kepulauan Marshall – 60.000 penduduk

 Kiribati – 107.800 penduduk, sekitar 30 pulau sedang


tenggelam

 Tonga – 116.900 penduduk

 Vanutau –212.000 penduduk, sebagian telah diungsikan


dan desa-desa di pesisir direlokasi

 Kepulauan Solomon – 566.800 penduduk

 Kepulauan Carteret di Papua Nugini – 2.500 penduduk


yang tanahnya tidak lagi mendukung pertanian

 Shishmaref di Alaska, AS – 600 penduduk

 Kivalini di Alaska, AS – 400 penduduk

 Lebih dari 2.000 pulau di Indonesia mungkin akan


tenggelam

 Dubai – 1,2 juta penduduk di Uni Emirat Arab berhadapan


dengan risiko ini
Mungkin banyak pulau lagi yang tidak berpenghuni atau tidak
dilaporkan, yang telah atau sedang tenggelam akibat perubahan
iklim.

Presiden Tong dari Negara Kepulauan Kiribati: Kita mungkin


berada pada titik tanpa harapan, pulau kecil kami yang rendah akan
tenggelam. Ini adalah isu kelangsungan hidup manusia. Jika
komunitas dunia, berbagai negara tidak mengurangi jumlah Karbon,
akan ada negara lain yang akan menyusul.

Konferensi video Maha Guru Ching Hai dengan Supreme


Master Television di Los Angeles, Kalifornia, AS – 31 Juli 2008

Maha Guru Ching Hai: Menurut para ahli, bisa saja terjadi lebih
dari satu bencana. Naiknya permukaan air laut bukanlah satu-
satunya peristiwa yang mencemaskan, penyakit akan meningkat
juga. Ini telah terjadi di beberapa bagian dunia.

Kecuali orang-orang beralih ke cara hidup yang lebih mulia yaitu


menghormati semua kehidupan, lalu kita akan memperoleh
kehidupan dan kehidupan kita akan bertahan. Dan alam akan
mempertahankan keseimbangan serta memperbaiki semua
kerusakan. Saya berharap segera melihat hari itu dalam hidup
saya.

Semakin banyak orang yang masuk dalam lingkaran vegetarian,


semakin banyak kesempatan yang kita miliki untuk menyelamatkan
planet.

REFERENSI (Jumlah asli sebelum dibulatkan)

 Maldives – 369.031 penduduk, barat daya India

 Kepulauan Marshall – 60.000 penduduk

 Kiribati – 107.817 penduduk, sekitar 30 pulau tenggelam

 Tonga – 116.921 penduduk

 Vanuatu – 211.971 penduduk, sebagian telah diungsikan


 Kepulauan Solomon – 566.842 penduduk

 Kepulauan Carteret di Papua Nugini – 2.500 penduduk

 Shishmaref di Alaska, AS – 600 penduduk

 Kivalini di Alaska, AS – 400 penduduk

 Lebih dari 2.000 pulau lainnya di Indonesia (populasi tidak


diketahui)

 Dubai – 1.241.000 penduduk di Uni Emirat Arab


berhadapan dengan risiko ini

Rajendra Pachauri: Ada akibat menyeramkan yang harus dihadapi


dunia mengenai naiknya permukaan air laut yang disebabkan oleh
peningkatan suhu itu sendiri, dan perkiraan kami sekitar 0,4 hingga
1,4 meter yang disebabkan oleh peningkatan suhu saja, tetapi jika
Anda menambahkannya dengan jumlah air dari pencairan
bongkahan es maka dunia sedang terancam, hal ini akan
mempengaruhi negara-negara pulau kecil, daerah garis pantai
rendah di seluruh dunia. Kami memberikan peringatan bahwa kita
belum terlambat sama sekali, kita harus yakin untuk mengurangi
emisi gas rumah kaca, secepat mungkin.

Presiden Tong dari Kiribati: Saya mengambil setiap kesempatan


untuk menyatakan posisi kita, menjelaskan situasi kita, seperti yang
telah dijelaskan bahwa Kiribati merupakan satu dari negara-negara
yang paling mudah terkena dampaknya oleh karena perubahan
iklim. Sama dengan negara kepulauan pasifik yang lain, dengan
struktur geografis yang sama, juga negara-negara lain yang dekat
lautan. Titik tertinggi di Pulau Kiribati kami sekitar 2 meter di atas
permukaan laut.

Saya rasa kita mungkin sudah tidak dapat terselamatkan, kita


mungkin sudah berada di titik tanpa harapan dimana emisi di
atmosfer akan memberi kontribusi terhadap perubahan iklim,
terhadap naiknya permukaan air laut yang menenggelamkan pulau-
pulau kecil kita. Kita harus menyadari kenyataan buruk tersebut,
dan untuk menyadarinya Anda harus berada di sana ketika arus
datang, dan Anda akan berlarian mengejar benda-benda rumah
Anda, karena benda-benda tersebut mengapung di mana-mana,
dan Anda berusaha megejar mereka setelah gelombang datang.
Ada masyarakat yang seluruhnya harus direlokasikan, desa-desa
yang telah ada di sana selama lebih dari satu dekade mungkin satu
abad dan sekarang mereka harus dipindahkan, dan tempat dimana
mereka tinggal selama beberapa dekade sudah tiada lagi.

Tempatnya telah terkikis. Menurut skenario terburuk, Kiribati akan


tenggelam dalam abad ini. Ini bukan isu pertumbuhan ekonomi; ini
adalah isu kelangsungan hidup manusia. Dan saya rasa ini
merupakan poinnya, ini tentang keselamatan manusia. Jika
komunitas dunia, berbagai negara tidak mengurangi Karbon
mereka maka akan ada negara lain yang akan menyusul, kami
sudah pergi jauh, namun saya rasa negara-negara berikutnya akan
menyusul.

Paul Tobasi – Wakil Pemerintahan dari Kepulauan Carteret –


Bukan keinginan mereka untuk pergi, namun karena situasi; itu
memaksa mereka untuk pindah. Karena sekarang orang-orang
tidak mempunyai makanan yang tersedia. Saya pikir, itulah
sebabnya sebagian besar orang di sekitar sini ingin pergi; mencari
tempat tinggal yang baru.

Louise (W): Luar biasa. Dan kita akan memuat website, link pada
website itu menjadi milik kita karena saya pikir itu benar-benar
menarik dan penting. Maha Guru, kita menjadi pengungsi
lingkungan. Laporan terkini oleh Agen Bantuan Tearfund
memperkirakan bahwa baru-baru ini ada 25 juta pengungsi
lingkungan, jumlah ini lebih dari jumlah pengungsi politik dan
ekonomi yang terdata, yaitu 22 juta orang.

Dan menurut Dr. Janos Bogardi, Direktur Institut Lingkungan dan


Keamanan Manusia di Universitas PBB di Bonn, keadaan
lingkungan yang memburuk baru-baru ini memindahkan lebih dari
10 juta orang pengungsi per tahun. Dan ada dugaan menjadi 50
juta pengungsi lingkungan hingga 2010. Namun, konvensi
internasional tidak mengakui pengungsi lingkungan jadi mereka
tidak memiliki hak yang sama atas bantuan finansial dan material.
Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu pengungsi
lingkungan?

Maha Guru Ching Hai: Apa yang dapat kita lakukan? Yang pasti
mereka adalah pengungsi. Karena jika kita tidak memiliki
pemanasan global, maka tidak ada seorang pun yang akan menjadi
pengungsi iklim, bukankah begitu? Jadi, tidak ada seorang pun
ingin menjadi pengungsi dalam hal ini. Jadi sekarang, pertama kita
dapat membantu mereka untuk mengandalkan diri mereka sendiri.
Seseorang yang bermanfaat, berarti, dan mempunyai kekuatan, ya.
Kita harus memperhatikan status pengungsi mereka secara legal,
karena mereka bagaimanapun juga adalah pengungsi. Dan dengan
menghentikan pemanasan global, kita dapat membantu
mengurangi masalah pengungsi ini.

PENGUNGSI IKLIM:

POZNAN, Polandia, 8 Des (Reuters) – Dampak perubahan iklim


dapat memindahkan sekitar enam juta orang setiap tahun,
setengahnya disebabkan karena bencana akibat cuaca seperti
banjir dan angin topan, kata seorang pejabat tinggi P.B.B. hari
Senin.

Badan pengungsi P.B.B. (UNHCR) sedang membuat rencana


berdasarkan perkiraan konserfatif bahwa pemanasan global akan
memaksa sekitar 200 juta sampai 250 juta orang untuk
meninggalkan rumah mereka pada pertengahan abad, ujar L. Craig
Johnstone, Wakil Komisaris Tinggi untuk Pengungsi P.B.B.

Johnstone berkata bahwa badan-badan pertolongan akan


membantu hampir tiga juta orang yang mengungsi dalam satu
tahun karena bencana mendadak.

Tiga juta orang lagi kemungkinan akan berpindah tempat karena


perubahan berangsur-angsur seperti naiknya permukaan air laut,
dan dapat direncanakan.

Statistik UNHCR menunjukkan 67 juta orang pindah tempat di


seluruh dunia pada akhir tahun 2007, 25 juta di antaranya karena
bencana alam.
http://africa.reuters.com/wire/news/usnB362707.html

PENGUNGSI:

Berbicara tentang sambilan dari konferensi tingkat tinggi Konvensi


Kerangka PBB tentang Perubahan Iklim (UNFCCC) 1-12
Desember, Wamer berkata bahwa 24 juta orang di seluruh dunia
telah menjadi pengungsi iklim, menurut perkiraan yang dibuat oleh
Komisari Tinggi untuk Pengungsi PBB.

http://www.hindu.com/thehindu/holnus/008200812070932.htm

TENGGELAM

Lohachara, India, tempat tinggal sekitar 10.000 orang dan salah


satu dari 102 Kepulauan Sundarban, tenggelam di bawah
permukaan Teluk Bengal di tahun 2006, dan hanya 54 dari 102
pulau-pulau di Kepulauan Sundarban, tempat tinggal 70.000 orang,
yang masih bisa ditinggali.

http://www.oceana.org/climate/impacts/rising-seas/

13 pulau di teluk Chesapeake, Maryland, AS telah hilang dengan


ancaman lebih banyak lagi yang akan hilang.

http://www.nwf.org/sealevelrise/chesapeake.cfm

Tuvalu (diramalkan akan tenggelam dalam waktu 50 tahun)


Pemerintah Selandia Baru telah berangsur-angsur memberi izin
tinggal sebagian penduduk Tuvalu setiap tahun dan meyakinkan
Tuvalu bahwa 10.800 penduduknya bisa mendapatkan rumah di
Selandia Baru.

Salah satu Dampak Pemanasan global atau Global warming adalah terhadap
Pertanian. Naiknya suhu permukaan bumi menyebabkan terjadinya kekacauan pola
musim, khususnya di Indonesia. Di mana cuaca yang tidak menentu membuat para
petani sulit dalam memperkirakan waktu untuk mengelola lahan dan memanen.
Ancaman bencana yang paling sering menghantui para petani
adalah hidrometeorologi(banjir, kekeringan dan angin puting beliung). Hal ini akan
memiliki dampak serius terhadap lingkungan, produktivitas pertanian dan ketahanan
pangan nasional.

Anda mungkin juga menyukai