Didalam setiap karya seni yang ada tentunya memiliki filosofi yang berbeda-beda, Perlu
diperhatikan juga nilai-nilai yang terkandung di dalam karya seni tersebut. Untuk bisa menilai
sebuah karya harus memahami nilai intrinsik dan ekstrinsik dari sebuah karya seni.
Nilai intrinsik karya seni berarti nilai yang ada di dalam karya seni. Nilai intrinsik karya seni
adalah nilai perbentukan fisik dari suatu karya, yaitu kualitas atau sifat dari perbentukan fisik
yang menimbulkan rasa atau kesan indah. Aspek fisik yang terdapat pada nilai intrinsik karya
seni meliputi unsur-unsur rupa seperti: garis, bidang, warna, gelap terang, ruang, dan tekstur.
Struktur atau susunan unsur-unsur tersebut akan menentukan kualitas keindahan fisik suatu
karya seni rupa jika ditata sedemikian rupa dengan prinsip kesatuan, irama, keseimbangan,
proporsi, dominasi, variasi, dan harmoni.
Nilai intrinsik yang terkandung dalam karya tersebut ialah patung Gatotkaca, yang dimana
masyarakat sering menyebut patung ini sebagai patung kuda. Pada patung ini dihiasi dengan
ornamen-ornamen khas bali pada bagian kepala, kalung dan pada kuda-kuda juga menggunakan
hiasan. Patung di buat terlebih dahulu menggunakan kawat dan di bentuk sedemikian rupa ,
kemudian tahap selanjutnya dicor.
Nilai ekstrinsik yang terkandung dalam patung ini ialah Gatot Kaca tidak sendiri menjadi
patung di sini. Ia ditemani dengan enam ekor kuda yang menarik sebuah kereta perang. Patung
ini menggambarkan salah satu adegan dalam kisah Mahabarata mengenai peperangan antara
Gatot Kaca dengan Adipati Karna. Dengan menggunakan senjatanya yang berupa gada, Gatot
Kaca yang menyerang Adipati Karna. Adipati Karna menggunakan panahnya untuk membalas
Gatot Kaca hingga membuat Gatot Kaca gugur dalam perang tersebut. Sosok Gatot Kaca yang
gagah perkasa dan suka melindungi diabadikan dalam bentuk patung yang oleh masyarakat
setempat juga dipercaya memberikan perlindungan, baik itu keamanan maupun spiritual bagi
wisatawan yang berkunjung ke Bali.
Nilai intrinsik yang terkandung pada Candi Borobudur ialah candi ini terdiri atas enam teras
berbentuk bujur sangkar yang diatasnya terdapat tiga pelataran melingkar, pada dindingnya
dihiasi dengan 2.672 panelrelif dan aslinya terdapat 504 archa Budha Borobudur memiliki
koleksi relief Buddha terlengkap dan terbanyak di dunia. Stupa utama terbesar teletak di tengah
sekaligus memahkotai bangunan ini, dikelilingi oleh tiga barisan melingkar 72 stupa berlubang
yang di dalamnya terdapat arca buddha tengah duduk bersila dalam posisi teratai sempurna
dengan mudra . candi ini dibangun menggunakan batu-batu yang disusun.
Nilai ekstrinsik yang terkandung pada Candi Borobudur ialah candi ini dibangun berdasar
ajaran budha yaitu tentang 3 dhatu (tridhatu), yaitu kama, rupa dan datu. Tingkatan tersebut
terbagi atas 10 tingkatan pada candi yang kemudian dikelompokkan menjadi 3 tingkatan sesuai
ajaran budha. Candi Borobudur terdiri dari sebuah teras stupa, kaki stupa (1-6) disusul tingkatan-
tingkatan berdenah hampir bulat yang dihias stupa (7-9 dan stupa puncak).