Anda di halaman 1dari 56

MANAJEMEN RESIKO PROGRAM

UPT PUSKESMAS PAMEUNGPEUK TAHUN 2018

TINGKAT RESIKO
UPAYA
RESIKO YANG (SANGAT PENYEBAB PENCEGAHAN
NO PROGRAM AKIBAT PENANGANAN JIKA PENANGGUNG JAWAB
MUNGKIN TERJADI TINGGI,TINGGI,SEDAN TERJADINYA RESIKO
TERJADI RESIKO
G DAN RENDAH)

Bagi
1 Promkes
Pasien/Sasaran

Salah memahami Memastikan


1. Penyerapan konseling
Rendah Human error maksud kembali informasi pemegang promkes
informasi salah interpersonal
penyuluhan yang di terima

Bagi petugas

salah Mengulang
1. salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan konseling
penyampaian Rendah sesuai dengan pemegang promkes
informasi oleh jelas informasi interpersonal
informasi SOP
sasaran yang diberikan

Bagi lingkungan Rendah

Apabila volume
kebisingan dan menyesuaikan
Rendah loudspeaker terlalu ketidaknyamanan konseling pemegang promkes
ketidaknyamanan pengeras suara
keras

2 Kesling Bagi Masyarakat

Kurangnya
1. Munculnya Penyuluhan Penyelidikan Penanggung jawab
Tinggi kebersihan Terpapar penyakit
penyakit Kesling Epidemiologi Kesling
masyarakat

Tingginya
2. penyerapan air pembuangan Penyuluhan Penanggung jawab
Moderat Terpapar penyakit STBM
berkurang limbah rumah Kesling Kesling
tangga
Bagi Petugas

Human eror dan


1. Tertular penyakit Peningkatan daya Konseling Penanggungjawab
Ekstrim kurangnya daya Terpapar penyakit
akibat Kesling tahan tubuh kesehatan Kesling
tahan tubuh

Cedera sampai Bekerja sesuai Penanggungjawab


2. Kecelakaan kerja Ekstrim Human eror P3K
dengan kematian dengan SOP Kesling

Bagi lingkungan

1. Pencemaran Tingginya penyakit Penyuluhan Penanggungjawab


Ekstrim Human eror Home visit
lingkungan menular Kesling Kesling

Kurangnya
2. Kerusakan kesadaran Ketidakseimbanga Menjaga Perbaikan Penanggungjawab
Ekstrim
Ekosistem menjaga n ekosistem ekosistem ekosistem Kesling
lingkungan
Kurangnya
3. Berkurangnya
kesadaran Lingkungan tidak Menjaga Memperbaiki Penanggungjawab
keindahan Moderat
menjaga asri lingkungan sekitar lingkungan Kesling
lingkungan
lingkungan

KIA(Pelayan
3 KB Suntik di Bagi Pasien
Posyandu)
Petugas kurang
hygine dalam Petugas harus cuci
1. Terjadinya Abses Terjadi infeksi pada Dilakukan
Tinggi melakukan tangan sebelum Bidan
pada bekas sutikan pasen pengobatan
tindakan (tidak cuci penyuntikan
tangan)

Bagi petugas

1. Tertusuk jarum
Petugas teledor Petugas harus
pada saat Terjadinya luka
Tinggi waktu melakukan lebih hati-hati pada Segera Obati luka Bidan
melakukan pada petugas
penyuntikan waktu penyuntikan
penyuntikan

Bagi Lingkungan

1. Limbah medis
Petugas
dapat Terjadi Penanganan yang
membuang Koordinasi dengan
mengakibatkan Sedang pencemaran tepat terhadap Bidan
sampah petugas Kesling
pencemaran lingkungan limbah medis
sembarangan
lingkungan
4 Gizi Bagi Pasien

Pemasangan
Pemasangan
1. Balita bisa balita bisa terjatuh dacin dengan baik Cek kekuatan
Tinggi dacin yang tidak TPG
terjatuh dan terluka dan benar, dacin
kokoh
penyegaran kader

Bagi petugas

Melakukan
1. Data yang Kesalahan Data menjadi data
Pengukuran Melakukan
diperoleh tidak sedang Pengukuran yang sampah/data yang
dengan benar dan Pengukuran Ulang
akurat tidak tepat salah
tepat

Bagi lingkungan
Tidak ada
5 PTM Bagi Petugas
Salah Mengulang
1. Salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan Penyuluhan/
penyampaian Rendah sesuai dengan Pemegang PTM
informasi oleh jelas informasi konseling
informasi SOP
sasaran yang di berikan

Memberikan
Menerapkan penanganan yang
Tertusuk jarum prinsip- prinsip tepat terhadap
2. Petugas dapat
yang telah dipakai kewaspadaan kejadian
tertusuk jarum saat Luka dan tertular
Rendah mengambil universal dan tertusuknya Pemegang PTM
melakukan penyakit
specimen lab pencegahan petugas serta
pemeriksaan
penderita infeksi profilaksis pasca
pajanan sesuai
SOP

Bagi pasien

Menganjurkan
Sasaran tidak
untuk memakai Melakukan
memakai APD,
Menderita suatu APD, menjaga pemeriksaan
1. Tertular penyakit Sedang kurangnya Pemegang PTM
penyakit kondisi kesehatan, kesehatan/
pengetahuan
konseling/ pengobatan
pasien
penyuluhan

Bagi lingkungan

Masih kurangnya Kurang nya Melaksanakan


2. Mengganggu Penyuluhan/
Rendah pengetahuan sasaran yang di kerjasama dengan Pemegang PTM
aktifitas masyarakat konseling
masyarakat periksa lintas sektor

Bagi
6 Diare
Pasien/Sasaran
Memberikan
penyuluhan
Segera berikan
kepada
Masuknya penanganan
pasien/keluarga
Infeksi Nosokomial Tinggi virus/bakteri Infeksi nosokomial pertama Pemegang program diare
pasien tentang
kedalam tubuh pencegahan
pencegahan
dehidrasi
penularan penyakit
diare

Bagi petugas

Segera melakukan
Tidak penanganan
Menggunakan
Tertular penyakit Tinggi menggunakan Tertular penyakit pertama Pemegang program diare
APD
APD pencegahan
dehidrasi

Bagi lingkungan

Memberikan
penyuluhan
Membuang limbah Menyarankan
kepada
Lingkungan yang manusia dan kepada
Penyebaran infeksi Tinggi pasien/keluarga Pemegang program diare
tercemar hewan masyarakat segera
pasien tentang
sembarangan berobat ke faskes
kebersihan
lingkungan

7 Hepatitis Bagi Petugas

Kepatuhan Memeriksakan diri


1. Resiko Petugas tidak Petugas menderita petugas memakai dan menjalani
Rendah Pemegang Hepatitis
tertularnya penyakit memakai APD penyakit APD , menjaga pengobatan sesuai
kondisi kesehatan prosedur

Bagi pasien
Menganjurkan
Sasaran tidak
untuk memakai Melakukan
memakai APD,
Menderita suatu APD, menjaga pemeriksaan
1. Tertular penyakit Sedang kurangnya Pemegang Hepatitis
penyakit kondisi kesehatan, kesehatan/
pengetahuan
konseling/ pengobatan
pasien
penyuluhan

Bagi Lingkungan

Kurangnya
Menjaga kontak
pengetahuan melakukan
langsung dengan
masyarakat Masyarakat yang vaksinasi hepatitis
Tinggi penderita atau Pemegang Hepatitis
terhadap tertular dan melakukan
yang tidak
penularan PHBS
mengidap penyakit
Hepatitis

8 TB Paru Bagi Pasien

Monitoring
Konseling
Penyebaran langsung ke
1. Penyakit yang di kepatuhan minum
DO Obat Anti kuman pasien dan
derita pasien tidak Sangat Tinggi obat dan Petugas TB
Tuberculosis (OAT) mycobacterium kunjungan rumah
kunjung sembuh pemantauan
meningkat untuk pasien yang
minum OAT
DO OAT

Bagi petugas

Saat kontak virus petugas memakai


1. Tertular kumaan petugas
langsung dengan mycobakterium APD saat tindakan
mycobacterium melakukan
Sangat Tinggi pasien petugas penyebab TB dan cuci tangan Petugas TB
penyebab penyakit medikal chekup 6
tidak memakai menular melalui sebelum dan
TB PARU bulan sekali
APD udara sesudah tindakan
Bagi Lingkungan

Memberikan
penyuluhan ke
masyarakat luas
Masyarakat mengenai
1. Masyarakat sekeliling pasien penularan penyakit
sekeliling pasien bisa tertular TB Paru dan
Pasien TB PARU Segera mealukan
bisa tertular kuman penyakit TB Paru menawarkan
menyembunyikan pemeriksaan BTA
mycobacterium saat Sangat Tinggi apabila pasien kepada Petugas TB
status kepada semua
kontak langsung tidak menutup masyarakat luas
kesakitannya suspek TB Paru
dengan penderita mulut saat supaya mau
TB PARU berbicara, betuk memeriksakan
dan bersin dirinya apabila
merasa berisiko
dan tergolong
berisiko tinggi

9 HIV AIDS Bagi Pasien

Monitoring
Konseling
langsung ke
kepatuhan minum
1. Munculnya Penyebaran Virus pasien dan
Sangat Tinggi DO obat ARV obat dan Konselor HIV
Gejala Oportunistik HIV meningkat kunjungan rumah
pemantauan
untuk pasien yang
minum obat ARV
DO ARV

Bagi petugas

petugas memakai
Saat pengambilan
virus HIV AIDS APD saat tindakan
spesimen darah Segera lakukan
1. Tertular virus HIV Sangat Tinggi bisa menular dan cuci tangan Konselor HIV
tidak memakai Rapid test HIV
melalui darah sebelum dan
APD
sesudah tindakan
Bagi Lingkungan

Memberikan
penyuluhan ke
masyarakat luas
mengenai
Masyarakat penularan penyakit
1. Masyarakat sekeliling pasien HIV dan
Segera lakukan
sekeliling pasien Pasien HIV bisa tertular menawarkan
Rapid test HIV
bisa tertular Virus menyembunyikan melauli tindakan kepada
Sangat Tinggi dan segera rujuk Konselor HIV
HIV bila kontak status yang ada kontak masyarakat luas
apabila hasilnya
darah langsung kesakitannya darah langsung supaya mau
Reaktif
dengan penderita dengan penderita memeriksakan
HIV dirinya apabila
merasa berisiko,
tergolong resiko
dan populasi yang
berisiko tinggi

10 Kusta Bagi Pasien

1. Bila tidak segera


di obati Bisa terjadi
kecacatan pada
penderita ,baik yang
Tidak disiplin
sementara maupun konseling
minum obat
yang Konseling dan kepatuhan minum
membuat bakteri
selamanya,seperti Sangat Tinggi DO obat dan penola Penyuluhan obat ,monitoring petugas program
penyebab penyakit
terputusnya salah secara kontinue secara langsung
kusta semakin
satu anggota gerak pada penderita
kebal dan kuat
seperti jari,adanya
kerusakan organ
syaraf dan juga
kelumpuhan
Bagi petugas

Tertular penyakit
Saat pemeriksaan petugas memakai
kusta akibat
terus menerus APD saat tindakan Melakukan
bakteri
1. Tertular sedang melakukan kontak, dan cuci tangan medical cek up 6 petugas program
mycrobacterium
kontak kulit tidak sebelum dan bulan sekali
leprare masuk
memakai APD sesudah tindakan
melalui kontak kulit

Bagi Lingkungan

Memberikan
1. Masyarakat jika ada tanda dan
penyuluhan ke
sekeliling pasien masyarakat bisa gejala di temukan
masyarakat luas
bisa tertular kuman tertular langsung di masyrakat
mengenai
mycobacterium karena kurangnya kuman segera di lakukan
penularan
lepare saat kontak pengetahuan di mycobakterium pemeriksaan
penyebaran resiko
langsung dengan Sangat Tinggi masyarakat lepare yang di lanjutan dan petugas program
dengan cara
pasien ataupun mengenai penyakit sebabkan karena apabila di
penyuluhan yang
terkena lendir dari kusta ketidak tahuan nya nyatakan positip
terus menerus
penderita yang mengenai penyakit kusta di lakukan
mengenai
positip mengandung kusta pengoban
penularan bakteri
bakteri sesegera mungkin
kusta

Bagi
11 DBD
Pasien/Sasaran

gangguan saluran Memakai masker,


Rendah asap pogging susah bernafas oksigen pemegang dbd
pernafasan menghindari asap

Bagi petugas
gangguan saluran
Rendah asap pogging susah bernafas memakai masker oksigen pemegang dbd
pernafasan

Bagi lingkungan

menjaga
pencemaran nyamuk menjadi memberantas
asap pogging kebersihan pemegang dbd
lingkungan kebal jentik nyamuk
lingkungan

12 Kecacingan Bagi Pasien

1. Obat cacing yang umur pasien dan Memberikan data


Data yang di Segera lakukan
di terima tidak dosis obat yang di sasaran yang
Tinggi berikan ke petugas pemeriksaan lebih Petugas Program
sesuai antara dosis berikan tidak akurat kepada
tidak valid lanjut
dan umur sasaran sesuai petugas kesehatan

Bagi
13 Kesja
Pasien/Sasaran

Salah memahami Memastikan


1. Penyerapan konseling
Rendah Human error maksud kembali informasi pemegang kesja
informasi salah interpersonal
penyuluhan yang di terima

Bagi petugas

salah Mengulang
1. salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan konseling
penyampaian Rendah sesuai dengan pemegang kesja
informasi oleh jelas informasi interpersonal
informasi SOP
sasaran yang diberikan

Bagi lingkungan

Tidak ada
Bagi
14 ISPA
Pasien/Sasaran

Salah memahami Memastikan


1. Penyerapan konseling
Rendah Human error maksud kembali informasi Pemegang program ISPA
informasi salah interpersonal
penyuluhan yang di terima

Bagi petugas

salah Mengulang
1. salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan konseling
penyampaian Rendah sesuai dengan Pemegang program ISPA
informasi oleh jelas informasi interpersonal
informasi SOP
sasaran yang diberikan

Bagi lingkungan

Tidak ada

Surveilans
15 Bagi pasien
K3JH

1. adanya penyakit melakukan


menurunnya daya memastikan
menular yang di pelacakan dini
tahan tubuh menyebabkan klb kembali jumlah klb pemegang program
bawa oleh jemah Tinggi kepada jemaah
jemaah pada saat meningkat dan jenis surveilans
haji saat pulang ke haji pasca dari
berada di mekah penyakitnya
rmh masing-masing mekah

Bagi petugas

petugas harus
1. tertularnya petugas tidak bisa tertularnya
selau memakai dilakukan cek
penyakit bawaan memakai APD saat penyakit menular pemegang program
Tinggi APD bila sedang kesehatan secara
jemaaah haji dari melakukan bawaan dari surveilans
melakukan rutin
mekah Pelacakan mekah
pelacakan
bagi lingkungan

Memberikan
penyuluhan
1. Masyarakat Masyarakat Segera mealukan
Pasien kepada pasien dan
sekeliling pasien sekeliling pasien pemeriksaan
menyembunyikan masyarakat luas pemegang program
bisa tertular Tinggi bisa tertular secara lanjut dan
status mengenai penyakit surveilans
penyakit menular penyakit bawaan rutin jika perlu di
kesakitannya yg mgkn terjadi
bawaan dari mekah jemaah dari mekah rujuk ke RS
atau di bawa oleh
jemaah haji

Memberikan
penyuluhan ke
masyarakat luas
Masyarakat mengenai
Masyarakat sekeliling pasien penularan penyakit
sekeliling pasien bisa tertular TB Paru dan
Pasien TB PARU Segera mealukan
bisa tertular kuman penyakit TB Paru menawarkan
menyembunyikan pemeriksaan BTA
mycobacterium saat Sangat Tinggi apabila pasien kepada Petugas TB
status kepada semua
kontak langsung tidak menutup masyarakat luas
kesakitannya suspek TB Paru
dengan penderita mulut saat supaya mau
TB PARU berbicara, betuk memeriksakan
dan bersin dirinya apabila
merasa berisiko
dan tergolong
berisiko tinggi
Memberikan
penyuluhan ke
masyarakat luas
Masyarakat mengenai
Masyarakat sekeliling pasien penularan penyakit
sekeliling pasien bisa tertular TB Paru dan
Pasien TB PARU Segera mealukan
bisa tertular kuman penyakit TB Paru menawarkan
menyembunyikan pemeriksaan BTA
mycobacterium saat Sangat Tinggi apabila pasien kepada Petugas TB
status kepada semua
kontak langsung tidak menutup masyarakat luas
kesakitannya suspek TB Paru
dengan penderita mulut saat supaya mau
TB PARU berbicara, betuk memeriksakan
dan bersin dirinya apabila
merasa berisiko
dan tergolong
berisiko tinggi

UKGS / Bagi
16
UKGMD Pasien/Sasaran

Petugas bekerja
1. Alat pemeriksaan pada saat berhati-hati pada dilakukan
mengenai mukosa dilakukan trauma ringan dan saat pemeriksaan pertolongan pemegang UKGS/
Tinggi
rongga mulut dan pemeriksaan siswa timbul luka terutama pada pertama pada UKGMD
sekitarnya tidak kooperatif anak yang tidak anak yang terluka
kooperatif

Bagi petugas

tertularnya
siswa tidak
penyakit yang bekerja sesuai Petugas memakai pemegang UKGS/
Tertular penyakit Tinggi diketahui status
disebabkan oleh SOP APD UKGMD
kesehatannya
virus (ispa)

Bagi lingkungan
limbah medis bisa
Limbah medis menjadi sarang Membuang limbah Limbah medis
pemegang UKGS/
Limbah medis Tinggi tidak dibuang pada kuman sehingga medis sesuai diolah sesuai
UKGMD
tempatnya bisa menjadi prosedur prosedur
vektor penyakit

17 LANSIA Bagi Pasien

salah Mengulang
Bekerja tidak
1. penyerapan penangkapan kembali dengan Penyuluhan / pemegang program
Rendah sesuai dengan
informasi salah informasi oleh jelas informasi konseling Lansia
SOP
sasaran yang diberikan

pasien di bantu
identifikasi faktor
gangguan gaya untuk berdiri,
resiko, penilaian
berjalan (diseret, kemudian
keseimbangan dan pemegang program
2. Resiko jatuh Tinggi kondisi fisik , alat b menghentah, dilakukan
gaya berjalan, Lansia, Dokter
berayun ) pusing, pemeriksaan ttv ,
mengatur/mengata
kelemahan umum jika pusing dikasih
si faktor situasional
obat

Bagi petugas

salah Mengulang
1. salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan Penyuluhan / pemegang program
penyampaian Rendah sesuai dengan
informasi oleh jelas informasi konseling Lansia
informasi SOP
sasaran yang diberikan

18 UKS Bagi Pasien

Memastikan
1. Tertukar data Derajat kesehatan
kembali data siswa konseling
status kesehatan Rendah Human error siswa tidak Petugas UKS
yang akan di interpersonal
siswa tercapai
periksa

Bagi petugas
Memvalidasi data-
data siswa siswi Sebelum
Data status yang akan melalukan
1. Status kesehatan
Bekerja tidak kesehatan siswa dilakukan penjaringan anak
siswa siswi tidak Sedang Petugas UKS
sesuai SOP dan siswi tidak pemeriksaan sekolah data data
mencapai target
tercapai dalam kegiatan siswa sudah di
penjaringan anak kumpulkan
sekolah

Bagi Lingkungan

Meningkatkan
Lingkungan kesadaran warga
Dari hasil Penyuluhan dan
1. Derajat sekolah tidak sekolah supaya
pemeriksaan promosi kesehatan
kesehatan sekolah Sedang sesuai dengan berPrilaku Hidup Petugas UKS
ditemukan siswa kepada semua
sehat tidak tercapai standar Sekolah Bersih Sehat
siswi yang sakit warga sekolah
Sehat (PHBS) di tatanan
sekolah

19 PKPR Bagi Pasien

Salah memahami Memastikan


1. penyerapan konsultasi pemegang program
Rendah Human error maksud kembali informasi
informasi salah interpersonal PKPR
penyuluhan yang di terima

Bagi petugas

salah Mengulang
1. salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan konsultasi pemegang program
penyampaian Rendah sesuai dengan
informasi oleh jelas informasi interpersonal PKPR
informasi SOP
sasaran yang diberikan

Bagi
20 IMUNISASI
Pasien/Sasaran
bisa menimbulkan petugas selalu
kurang nya teliti kejadian pasca melihat jenis dilakukan
1. kesalahan
petugas melihat imunisasi (KIPI) vaksin yang akan pertolongan
menyuntikan jenis Tinggi pemegang imunisasi
jenis vaksin yang berat, shock diberikan dan manajemen shock
vaksin pada bayi
akan diberikan anafilaksik hingga bekerja sesuai anafilaksik
kematian dengan SOP

Bagi petugas

memastikan
karena petugas
menyebabkan kembali jenis
1. Terjerat kasus kurang teliti bekerja sesuai
Tinggi petugas terjerat vaksin yang akan pemegang imunisasi
Pidana terhadap vaksin SOP
kasus pidana di berikan pada
yang di berikan
bayi

Bagi lingkungan

1. banyak sasaran memastikan


masyarakat tidak
yang tidak mau di kembali jenis
adanya kasus KIPI ingin membawa bekerja sesuai
imunisasi dan Tinggi vaksin yang akan pemegang imunisasi
berat bayi nya di SOP
cakupan menjadi di berikan pada
imunisasi
sedikit bayi

21 SDIDTK Bagi Pasien

memastikan
pemasangan dacin
1. Anak tertimpa pemasangan dacin
dengan benar, saat pengobatan
dacin saat Tinggi belum benar, anak cedera pemegang SDIDTK
penimbangan segera
penimbangan human error
dilakukan
pengawasan
sebelum
anak belum siap diperiksan
2. anak menangis tenang kan anak
untuk diperiksa, pemeriksaan pastikan anak
dan rewel saat rendah terlebih dahulu, pemegang SDIDTK
anak merasa kurang optimal tenang dan
pemeriksaan jangan dipaksa
ketakutan nyaman dan
merasa senang

Bagi petugas

mengulang
1. salah Bekerja tidak penggunaan KPSP memastikan usia
kembali
menentukan usia Rendah sesuai dengan tidak sesuai anak dengan pemegang SDIDTK
pemeriksaan
anak SOP dengan usia anak benar
sesuai usia anak

22 Keswa Bagi Petugas

1. pasien apabila
Menunjuk salah
keadaan gaduh
tidak minum obat satu keluarga melibatkan lintas Pemegang program
gelisah akan Tinggi petugas terluka
secara teratur untuk memantau sektor keswa
membahayakan
pemberian obat
petugas

Bagi pasien

Menunjuk salah
1. Pasien tidak
kurangnya pasien gaduh satu keluarga melibatkan lintas Pemegang Program
minum obat secara Tinggi
pantauan keluarga gelisah untuk memantau sektor Keswa
teratur
pemberian obat

Bagi lingkungan

Masih kurangnya Kurang nya Melaksanakan


1. Mengganggu Penyuluhan/ Pemegang Program
Tinggi pengetahuan sasaran yang di kerjasama dengan
aktifitas masyarakat konseling Keswa
masyarakat periksa lintas sektor

Bagi
23 INDERA
Pasien/Sasaran
Menjadi tambah Rendah pasien tidak penglihatan memastikan konseling pemegang indera
buram atau tidak mematuhi apa semakin buram ruangan operasi interpersonal
melihat setelah di yang disarankan atau bertambah sesuai SOP
operasi petugas setelah parah
tindakan operasi
katarak

Bagi petugas
salah prosedur Rendah Bekerja tidak Ruangan operasi mengulang memahami tentang pemegang indera
dalam sesuai dengan tidak steril prosedur sesuai SOP ruang operasi
melaksanakan SOP dalam dengan SOP
kegiatan operasi melaksanakan
katarak operasi katarak

Bagi lingkungan

Tidak ada
Bagi
24 Malaria
Pasien/Sasaran

Penderita kurang
Memberikan
bersedia untuk Melakukan
Pengambilan Merasa sakit saat penyuluhan
dijadikan bahan pengambilan
sampel darah Sedang pengambilan tentang Pemegang Malaria
pengambilan sampel dengan
malaria sampel darah penyebaran
sampe darah hati-hati
penyakit malaria
malaria

Bagi petugas

Pengambilan
Kurangnya teliti Dilakukan
Tertusuk jarum sampel darah
saat pengambilan Tercecernya darah sosialisasi tentang
pengambilan Rendah malaria dilakukan Pemegang malaria
sampel darah penderita malaria penyebaran
sampel darah oleh petugas yang
malaria penyakit malaria
berkopeten

Bagi lingkungan
Memberikan Dilakukan
Takut terjadinya
Penularan Terlularnya penyuluhan sosialisasi tentang
penularan penyakit Tinggi Pemegang malaria
penyakit malaria penyakit malaria tentang bahayanya penyebaran
malaria
penyakit malaria penyakit malaria

25 BATRA / TOGA Bagi petugas

Petugas tidak
Keputuasan
memakai APD
petugas memakai
metode: memakai
APD saat
alat pelindung diri Melakukan tidakan
terkenara racun pelaksanaan pemegang program
Sedang dana:tidak Mengalami luka medis/perawatan
serangga kegiatan,ada BATRA
tersedianya/kurang luka
pengawasan dari
persediaan
PJ program
sarana:menyiapka
BATRA
n jas pelindung

Bagi petugas

Manusi:petugas
Kputusan memakai
tidak memakai
APD,menyediaan
APD metode:
APD saat
rawat luka dengan
pelaksanaan Melakukan
p3k dan jika
terkenara racun Mengalami kegitan perbaikan tindakan -tindakan pemegang program
sedang menimbulkan
serangga luka/cdera perencanaan medis/perawatan BATRA
akibat pendarahan
penyediaan APD luka
atau keracunan
adalah
maka akan
pengawasan dari
melanjutkan
Pj program batra
perawatan

Bagi petugas
Keputusan
Manusia: petugas Pemeriksaan diri
petugas memakai
tidak memakai kedokter dan
terkena racun Menderita suatu APD penyediaan Pemegang program
sedang APD metode: menjalani
serangga penyakit APD saat BATRA
melakuakan pengobatan sesuai
pelaksanaan
usulan pada Pj prosedur
kegiatan perbaikan

Bagi
26 Perkesmas Sedang
Pasien/Sasaran

Salah memahami Memastikan


1. Penyerapan konseling
Rendah Human error maksud kembali informasi pemegang promkes
informasi salah interpersonal
penyuluhan yang di terima

Bagi petugas

salah Mengulang
1. salah Bekerja tidak
penangkapan kembali dengan konseling
penyampaian Rendah sesuai dengan pemegang promkes
informasi oleh jelas informasi interpersonal
informasi SOP
sasaran yang diberikan

Bagi lingkungan

Tidak ada
Bagi
27 Kesorga
Pasien/Sasaran

Salah memahami Memastikan


Salah memberikan konseling
Rendah Human eror maksud kembali informasi Pemegang Kesorga
materi interpersonal
penyuluhan yang di terima

Bagi Petugas
Salah Mengulang
Bekerja tidak
Salah penyampaian penangkapan kembali dengan konseling
Rendah sesuai dengan Pemegang Kesorga
Informasi informasi oleh jelas informasi interpersonal
SOP
sasaran yang diberikan

Bagi lingkungan

Tidak ada
JEMEN RESIKO PROGRAM
MAS PAMEUNGPEUK TAHUN 2018

PELAPORAN JIKA
TERJADI PAPARAN

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas
Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas

Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
Pemegang
program dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

Pemegang
program dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

Pemegang
program dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ Program, PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

PJ Program, PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas
PJ Program, PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

Konselor dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

Konselor dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas
Konselor dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

penangung jawab
program dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas
penangung jawab
program dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

penangung jawab
program dan PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ Program, PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

PJ Program, PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas
PJ Program, PJ
UKM dan Kepala
Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas

PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
PJ UKM dan
Kepala Puskesmas
IDENTIFIKASI DAN ANALISIS RESIKO TERHADAP LINGKUNGAN DAN RENCANA PE
SEMUA PROGRAM
UPT PUSKESMAS PAMEUNGPEUK TAHUN 2018

NO KEGIATAN IDENTIFIKASI RESIKO ANALISA RENCANA PENCEGAHAN

Tingkat pendiidkan masyarakat yang diberikan


Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan
penyuluhan rendah berakibat kesalahan dalam
tingkat pendidikan masyarakat
pemahaman materi yang disampaikan

Metode yang di pakai pada saat penyuluhan tidak


Kesalahan Pemahaman Materi tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman petugas yang menyampaikan harus menguasai
1 Penyuluhan (Promkes) materi yang di sampaikan
Yang Di Sampaikan materi

suara bising Menutup pintu

cuaca panas memasang AC

1. Tingkat pendiidkan masyarakat yang diberikan


1. Penyampaian materi penyuluhan sesuai
penyuluhan rendah berakibat kesalahan dalam
dengan tingkat pendidikan masyarakat
Kesalahan pemahaman materi pemahaman materi yang disampaikan
2 Penyuluhan (Kesling)
yang di sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi

1.Petugas tidak cuci tangan sebelum penyuntikan 1.Cuci tangan sebelum penyuntikan
Pelayanan KB Suntik di Terjadinya abses pada bekas
3
Posyandu (KIA) suntikan KB 2.Petugas tidak mengocok terlebih dahulu obat KB 2.Petugas harus mengocok terlebih dahulu obat
suntik suntik sebelum disuntikan

1. Kurangnya Pengetahuan Ibu Mengenai ASI 1. Melakukan Penyuluhan ASI Eksklusif Kepada
Eksklusif Ibu Hamil dan Menyusui
Persentase bayi usia
Cakupan ASI Eksklusif masih
4 kurang dari 6 bulan
rendah
mendapat ASI eksklusif
Persentase bayi usia
Cakupan ASI Eksklusif masih
4 kurang dari 6 bulan
rendah 2. Penyuluhan di buat lebih interaktif dan dibuat
mendapat ASI eksklusif
2. MetodePenyuluhan Tidak Menarik dalam grup kecil maksimal 15 orang agar
kondusif

1. Petugas melakukan kesepakatan bersama 1. Menjadwalkan kembali jika tanggal kegiatan


Menggangu aktifitas tentang jadwal kegiatan posyandu libur
masyarakat , petugas tidak dapat
5 Kegiatan posbindu (PTM)
mendektesi faktor resiko pada
masyarakat 1. Petugas melakukan kesepakatan bersama 2. Memberikan pelatihan khusus pada petugas
tentang jadwal kegiatan posyandu untuk mendeteksi faktor resiko PTM

1. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat


1. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya diare tentang bahaya, penularan, dan pencegahan
diare

2. Memberikan penyuluhan tentang pencegahan


Masuknya virus/bakteri kedalam diare seperti:
6 tertular penyakit tubuh karena lingkungan yang • Memasak makanan dan minuman sampai
tercemar matang
2. Kurangnya perilaku hidup sehat dan bersih di • Memakan makanan yang bergizi dan bersih
lingkungan masyarakat • Mencuci tangan sebelum dan sesudah
makan/melakukan aktivitas fisik
• Menjaga kebersihan lingkungan
• Beri ASI pada anak sampai usia 2 tahun

1. Tingkat pendiidkan masyarakat yang diberikan


1. Penyampaian materi penyuluhan sesuai
penyuluhan rendah berakibat kesalahan dalam
dengan tingkat pendidikan masyarakat
Kesalahan pemahaman materi pemahaman materi yang disampaikan
7 Penyuluhan (Hepatitis)
yang di sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi
Konseling kepatuhan
minum obat dan 1. Memberikan konseling kepatuhan minum obat
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
pemantauan minum OAT dan monitoring langsung minum obat serta
pasien tidak kunjung sembuh tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman
( obat Anti Tuberculosis) mengadakan kegiatan kunjungan rumah kepada
materi
pasien yang DO OAT
8
Masyarakat sekitar pasien TB
tertular kuman mycobacterium
Penjaringan suspek TB 1.pasien TB Paru DO minum obat OAT ( Obat Anti 1. Memberikan penyuluhan dan pemeriksaan
karena pasien TB
Paru Tuberculosis) BTA ke masyarakat baik yang berisiko tinggi
menyembunyikan status
kesakitannya
Konseling kepatuhan 1. Memberikan konseling kepatuhan minum obat
minum obat dan dan monitoring langsung minum obat serta
pemantauan minum obat Munculnya Gejala Oportunistik 1. pasien HIV DO obat ARV mengadakan kegiatan kunjungan rumah kepada
ARV (HIV AIDS) pasien yang DO obat ARV
9
Masyarakat sekitar pasien HIV
1. Memberikan penyuluhan dan Mobile VCT ke
tertular virus HIV karena pasien
Mobile vct ke masyarakat 1. pasien HIV DO obat ARV masyarakat baik yang berisiko, maupun merasa
HIV menyembunyikan status
berisiko dan kepada populasi kunci.
kesakitannya
Konseling kepatuhan
minum obat dan 1. Dari ketidak patuhan minum obat mengakibatkan 1. Memberikan konseling kepatuhan minum obat
resiko kecacatan pada pasien dan bisa menularkan dan monitoring langsung minum obat serta
10 pemantauan minum obat Kecacatan lanjutan
ARV (Kusta) ke masyrakat luas yang kontak langsung dengan mengadakan kegiatan kunjungan rumah kepada
penderita pasien yang DO obat kusta

asap pogging Membagikan masker kepada masyarakat

11 Penyuluhan (DBD) pencemaran lingkungan


Masyarakat menghindari asap dengan
dosis obat pogging terlalu banyak
meninggalkan rumah yang sedang di pogging

Mengkroscek kembali data sasaran yang masuk


Pemberian obat cacing tidak Data-data yang di terima dari kader dan pihak
Pemberian obat cacing baik dari kader maupun dari pihak sekolah dan
12 sesuai antara dosis dan umur sekolah tidak valid baik umurnya maupun jumlah
(Kecacingan) menyediakan obat cacing melebihi dari data
sasaran sasarannya
sasaran yang di terima
1. Tingkat pendiidkan masyarakat yang diberikan
1. Penyampaian materi penyuluhan sesuai
penyuluhan rendah berakibat kesalahan dalam
dengan tingkat pendidikan masyarakat
pemahaman materi yang disampaikan
Penyuluhan (Kesehatan Kesalahan pemahaman materi
13
Kerja) yang di sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi

1. Tingkat pendiidkan masyarakat yang diberikan


1. Penyampaian materi penyuluhan sesuai
penyuluhan rendah berakibat kesalahan dalam
dengan tingkat pendidikan masyarakat
Kesalahan pemahaman materi pemahaman materi yang disampaikan
14 Penyuluhan (Ispa)
yang di sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi

1. melakukan anamnesa kepada pasien dengan


benar
melakukan pelacakan k3jh tertularnya petugas akan 2. selau memakai Apd
1. petugas tidak memakai Apd saat Pelacakan
15 kepada setiap jemaah penyakit yg di derita
K3JH
pasca haji pasien/jemaah pasca haji
3. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan SOP

1. Pada saat dilakukan pemeriksaan siswa merasa


1. Memberikan konseling terhadap siswa yang
Alat pemeriksaan mengenai takut untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan gigi
Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan pemeriksaan
16 mukosa rongga mulut dan dan mulut
gigi dan mulut
sekitarnya 2. siswa merasa takut saat melihat alat-alat
2. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan SOP
pemeriksaan gigi
1. petugas melakukan kesepakatan bersama 1. menjadwalkan kembali jika tanggal kegiatan
mengganggu aktivitas tentang jadwal kegiatan posyandu libur
masyarakat , petugas tidak dapat
17 Posbindu
mendeteksi faktor resiko pada
masyarakat 2. melakukan penyuluhan tentang kesehatan lansia 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
1. Memvalidasi data-data siswa siswi yang akan
1. Dari hasil penjaringan di dapat data Tertukarnya dilakukan pemeriksaan dalam kegiatan
data status kesehatan siswa siswi sehungga Status penjaringan anak sekolah dan memberikan
Data status kesehatan siswa dan
18 Penjaringan Anak Sekolah kesehatan siswa siswi tidak tercapai, yang penyuluhan promosi kesehatan mengenai
siswi tidak tercapai
berakibat pada Derajat kesehatan sekolah tidak Prilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di
tercapai. lingkungan sekolah supaya tujuan Sekolah
Sehat tercapai

1. Masa remaja yang rentan terhadap pengaruh 1. Penyampaian materi penyuluhan harus sesuai
lingkungan dan keingin tahuan yang besar dan dapat dijangkau oleh remaja
Kesalahan pemahaman materi
19 Penyuluhan
yang di sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi

1. Melakukan anamnesa kepada pasien dengan


benar 2.
Penyuntikan Vaksin Kesalahan Jenis Vaksin Yang 1. Petugas kurang teliti terhadap jenis vaksin yang Sebelum menyuntik memastikan kembali jenis
20
Terhadap Bayi Akan Di Suntikan di berikan vaksin yang akan di berikan

3. Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan SOP

1. Pemasangan Dacin Yang Belum Tepat 1. Memastikan Dacin Terpasang Dengan Benar
Anak tertimpa Dacin Saat
Pemeriksaan Berat Badan
2.Kurangnya Pengawasan Dan Kader Ceroboh 2. Kader Harus Bisa Menggunakan Dacin Dan
Pemeriksaan SDIDTK Saat Penimbangan Melakukan Pengawasan Dengan Benar
21 Pada Bayi, Balita Dan Anak
Prasekolah
1. Jangan Memaksa Anak, Pastikan Anak
Anak menangis dan rewel saat 1. Anak belum siap untuk diperiksa, anak merasa
Tenang Dan Senang Terlebih Dahulu Sehingga
pemeriksaan ketakutan atau merasa kurang nyaman
Dia Merasa Siap Untuk Diperiksa

Petugas salah menentukan usia 1. Hitung Usia Anak Dengan Tepat Dan Bekerja
1. Human error
anak Sesuai SOP
1. pendidikan keluarga yang mendampingi
1. melakukan pemantauan minum obat terhadap
kurang pengertianya keluarga pemantauan minum obat yang rendah
pasien
22 penyuluhan (KESWA) terhadap resiko yang akan di mengakibatkan pemahaman kurang
timbulkan
2. penjelasan materi berulang untuk
2. penjelasan materi yang kurang di pahami
mengingatkan keluarga
1. petugas persiapan operasi katarak belum 1. melakukan pelatihan kepada petugas katarak
memahami SOP operasi katarak tentang prosedur operasi katarak
kesalahan prosedur dalam
23 operasi katarak
persiapan operasi katarak 2. pasien tidak mematuhi apa yang disarankan 2. memberikan penyuluhan kepada pasen post
petugas setelah selsai operasi katarak operasi katarak

1. Kurangnya pengambilan sampel darah secara


1. Dilakukan sosialisasi tentang penyakit malaria
Pengambilan sampel darah ACD dan kurangnya JMD yang terlatih
malaria hanya 1% dari jumlah
Pengambilan sampel darah
24 penduduk dan untuk survei jentik
malaria dan survei jentik 2. Dilakukan pelatihan tentang jentik nyamuk
tidak adanya jentik nyamuk 2. Baru 1 desa yang disurvei jentiknya , tidak
agar petugas dan JMD bisa terlatih dan
anopheles adanya vektor yang dapat menularkan malaria dan
dilakukan kerjasama antara puskesmas dan
JMD kurang terlatih
dinas kesehatan

Belum meratanya pengetahuan 1. Pemegang program batra dan bidan desa


Pembinaan upaya 2. Melakukan penyuluhan dan sosialisasi
25 masyarakat pengobatan melakukan pembinaan kesehatan tradisional yang
kesehatan tradisional tentang tanaman obat keluarga
tradisional lebih lanjut

1. Tingkat Pendiidkan Masyarakat Yang Diberikan


1. Penyampaian Materi Penyuluhan sesuai
Penyuluhan Rendah Berakibat Kesalahan Dalam
dengan tingkat pendidikan masyarakat
Pemahaman Materi Yang Disampaikan
26 Penyuluhan (Perkesmas) Kesalahan Pemahaman Materi
Yang Di Sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi
1. Tingkat Pendiidkan Masyarakat Yang Diberikan
1. Penyampaian Materi Penyuluhan sesuai
Penyuluhan Rendah Berakibat Kesalahan Dalam
dengan tingkat pendidikan masyarakat
Pemahaman Materi Yang Disampaikan
Kesalahan Pemahaman Materi
27 Penyuluhan (Kesorga)
Yang Di Sampaikan
2. Metode yang di pakai pada saat penyuluhan
tidak tepat berakibat kesalahan dalam pemahaman 2. Penyuluhan dilakukan sesuai dengan SOP
materi
RHADAP LINGKUNGAN DAN RENCANA PENCEGAHANNYA
SEMUA PROGRAM
AS PAMEUNGPEUK TAHUN 2018

TINDAK LANJUT EVALUASI


petugas sudah paham dan menguasai materi yang
Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan di sampaikan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana


petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi

pintu sudah di tutup ketika dilaksanakan


penyuluhan

sudah di pasang AC

membiasakan cuci tangan sebelum tindakan


cuci tangan dilaksanakan sesuai sop
penyuntikan

obat di kocok terlebih dahulu pemberian obat dilakukan sesuai sop

Melakukan penyuluhan di kelas ibu hamil dan kelas Petugas memahami dan menguasai materi yang
ibu menyusui akan di sampaikan
Penyampaian materi penyuluhan lebih interaktif
Petugas memahami dan menguasai materi yang
dan petugas menguasai materi yang di sampaikan
akan di sampaikan
agar lebih menarik

petugas sudah paham dan menguasai materi yang


di sampaikan
Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana


petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi
Membagikan masker kepada masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana

Masyarakat menghindari asap


petugas sudah paham dan menguasai materi yang
Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan di sampaikan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana

petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi

petugas sudah paham dan menguasai materi yang


di sampaikan
Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana


petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi

anamnesa dilakukan dengan sop

memakai APD
pelaksanaan sudah sesuai rencana

Petugas melakukan kesepakatan bersama tentang


Pelaksanaan sudah sesuai rencana
jadwal kegiatan posbindu

Petugas lebih komunikatif dalam penyampaian


Pelaksanaan sudah sesuai rencana
materi
petugas sudah paham dan menguasai materi yang
di sampaikan
Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana


petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi

Dacin terpasang dengan benar dan dengan


Kader memasang dacin dengan benar
pengawasan kader

jika anak rewel, pastikan anak tenang terlebih


pemeriksaan dilakukan saat anak siap dan tenang
dahulu dan buat suasana nyaman

memastikan tanggal lahir anak dan menghitung


usia anak tepat
usia anak dengan benar
Melakukan pelatihan kepada perugas katarak Petugas sudah paham dan menguasai prosedur
tentang prosedur operasi katarak operasi katarak yang di sampaikan

memberikan penyuluhan kepada pasien post


Pasien mengerti tentang prosedur post operasi
operasi katarak

petugas sudah paham dan menguasai materi yang


Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan di sampaikan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana


petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi
petugas sudah paham dan menguasai materi yang
Penyampaian materi penyuluhan sesuai dengan di sampaikan
tingkat pendidikan masyarakat

pelaksanaan sudah sesuai rencana


petugas lebih komunikatif dalam menguasai materi

Anda mungkin juga menyukai