Bab 1-3
Bab 1-3
Bab 1-3
PENDAHULUAN
Dalam naskah ini akan dibahas kasus korban hidup dengan luka
bacok dan luka memar akibat trauma tajam dan trauma tumpul, dugaan
1
VeR: KS.146/ III/ 2013
BAB II
2
BAB 3
Pada kasus korban perlukaan terutama pada korban hidup, hal yang
1. Autonomy
2. Beneficence
3. Non-Maleficence
4. Justice dan
5. Honesty
1. Duty
2. Dereletion of Duty
3. Damage
3
Pada korban ini, penerimaan pasien pada pukul satu lewat empat puluh
lima menit (dini hari), dan dengan waktu itu juga pemeriksaan dilakukan.
pengakuan korban; korban diserang dan dipukul setengah jam yang lalu
pada bagian leher belakang dan beberapa anggota tubuh lainnya oleh
kali, tidak ada pingsan ataupun muntah setelah kejadian. Baju yang
darah.
Hasil pemeriksaan luar pada kasus ini didapatkan tampak satu luka
sejajar kulit. Kedalaman luka tiga koma delapan sentimeter, Ujung kanan
luka terletak dua sentimeter dari garis tengah tubuh bagian belakang dan
dua sentimeter dari batas bawah rambut. Ujung kiri luka terletak delapan
sentimeter dari garis tengah tubuh belakang dan tiga sentimeter dibawah
garis mendatar telinga. Ujung kiri luka runcing, ujung kanan runcing. Tepi
luka rata, tebing luka terdiri dari otot, lemak dan tulang, tidak terdapat
4
aktif dan bekuan darah. Apabila luka dirapatkan panjang luka enam
sentimeter dan membentuk satu garis lurus tanpa celah dengan kedua
ujung luka membentuk titik. Sekitar luka bersih tidak ada memar.
Menggunakan kaca pembesar (lup), tampak rambut halus sekitar tepi luka
tidak terpotong dan pada perabaan disekitar luka terdapat krepitasi. Pada
tubuh ditemukan terdapat satu luka terbuka pada lengan bawah kanan
satu koma tiga sentimeter, kedalaman luka merata sepanjang sejajar kulit,
kedalaman luka tiga koma dua sentimeter. Ujung atas luka terletak dua
puluh satu sentimeter dari batas bawah siku kanan sedangkan ujung
bawah luka terletak dua sentimeter dari batas atas pergelangan tangan
kanan. Sudut ujung luka atas lancip dan sudut ujung luka bawah lancip.
Tepi luka rata, tebing luka terdiri dari kulit, otot, lemak, dan tulang. Tidak
membentuk garis lurus tanpa celah dengan kedua ujung luka membentuk
titik. Sekitar luka bersih tidak ada memar. Perabaan ada krepitasi.
Menggunakan kaca pembesar (lup), tampak rambut halus sekitar tepi luka
5
Dari deskripsi luka diatas dapat disimpulkan bahwa luka tersebut sesuai
Ukuran luka biasanya besar
Tepi luka tergantung pada mata senjata
Sudut luka tergantung pada mata senjata
Hampir selalu mengakibatkan kerusakan pada tulang.
Kadang-kadang memutuskan bagian tubuh yang terkena bacokan. 2
Luka bacok adalah luka yang disebabkan oleh benda bermata tajam atau
agak tumpul, yang berat atau ukurannya besar, akibat suatu ayunan yang
disertai tenaga yang besar seperti luka akibat golok, kapak, clurit,
Tepinya rata
6
Bila lokasinya pada kepala maka rambutnya terpotong.
Namun bila melihat secara sepintas, luka pada kasus ini menyerupai
seperti luka iris. Yang membedakannya luka kasus ini dengan luka iris
pada luka iris terdapat awal luka, yaitu tempat dimana luka dimulai. Pada
awal luka iris lebih dalam dibandingkan ujung lainnya,yang disebut akhir
luka yang panjang tetapi dangkal akibat kekerasan benda tajam
Luka iris ini disebabkan gerakan menyayat dengan benda tajam
seperti pisau atau silet. Karena gerakan dari benda tajam tersebut,
Panjang luka lebih besar daripada lebar dan dalamnya luka.
Tepi luka rata
Ujung luka runcing.
Pada luka terdapat awal luka, yaitu tempat dimana luka dimulai.
Rambut ikut teriris
Tidak ada jembatan jaringan.3
7
Pada kasus ini, selain luka bacok juga ditemukan luka memar pada
pembuluh darah. Hal ini menunjukkan adanya trauma tumpul. Hal yang
yang berasal dari arteri carotis yang dibuktikan usaha dep pada pembuluh
darah, namun darah tetap terus memuncrat. gerakan bola mata terbatas,
8
Pengertian kualifikasi luka disini semata-mata pengertian ilmu
Pasal 351
tahun delapan bulan atau denda paling banyak tiga ratus rupiah;
tujuh tahun;
Pasal 352
9
Pidana dapat ditambah sepertiga bagi orang yang melakukan
bawahannya.
Pasal 90
pekerjaan pencaharian;
yaitu :
1. Penganiayaan ringan;’
2. Penganiayaan;
10
3. Penganiayaan yang mengakibatkan luka berat;
disebabkan oleh kontak dengan benda atau alat bermata tajam dan
hilang. Benda tajam adalah benda atau alat yang bermata tajam atau
jenis tindak pidana yang telah disebutkan tadi (tindak pidana ke-4,
11
yaitu penganiayaan yang mengakibatkan kematian., dibahas secara
terpisah), yaitu :
1. Penganiayaan ringan;
2. Penganiayaan;
sementara waktu saja, maka luka ini dinamakan “luka derakat kedua”.
derajat ketiga”.
berikut :
12
1. Luka yang tidak mengakibatkan penyakit atau halangan dalam
K.H.U.P).
Suatu hal yang penting harus diingat di dalam menentukan ada tidak
13
ditemukan tanda-tanda kekerasan”, dan jangan dinyatakan secara
Faktor lain yang juga harus diingat adalah faktor waktu, oleh karena
tumpul dan senjata api), luka karena kekerasan fisik (luka karena arus
listrik, petir, suhu tinggi dan suhu rendah), dan luka karena kekerasan
14
DAFTAR PUSTAKA
Press. 2001
6. Kitab Undang- Undang Hukum Pidana dan Kitab Undang-undang
Januari 2013]
8. Derrick J. In Postmortem Changes and Time Of Death. Department
15
9. Claridge J. In Estimating The Time of Death. (Online). Available at:
http://www.exploreforensics.co.uk/estimating-the-time-of-death.html
http://emedicine.medscape.com/article/303533-overview [Cited on
Available at :http://emedicine.medscape.com/article/1988699-
http://www.forensicmed.co.uk/wounds/sharp-force-
at:http://www.drtomoconnor.com/3210/3210lect02a.htm [Cited on
Availbale at :http://emedicine.medscape.com/article/1680082-
16