Anda di halaman 1dari 37

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dunia kerja maka Universitas Negeri Padang sebagai lembaga yang

menyelenggarkan pendidikan tingkat tinggi berusaha meningkatkan kualitas

mahasiswanya. Falkutas Ekonomi Universitas Negeri Padang, khususnya

jurusan Diploma III Manajemen Pajak Dalam meningkatkan

kemampuan mahasiswa yang nantinya akan memasuki sangat mendorong

mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pengetahuannya melalui magang,

mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan teori-teori yang telah diperoleh di

bangku kuliah kedalam praktek. Agar menjadi tenaga kerja yang handal dan

memiliki keterampilan, skill, serta pengalaman kerja maka penulis memilih

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagai

tempat melaksanakan magang dan penulis ditempatkan pada Bidang Sosial

Budaya dan Pemerintahan.

Dalam pelaksanaan magang penulis sangat merasakan manfaatnya karena

selain mempraktekan teori yang telah diperoleh selama perkuliahan, penulis juga

dapat menambah pengetahuan khususnya dalam menyelenggaraan tugas suatu

instansi pemerintahan yang ada kaitannya dengan perkuliahan. Penulis dapat

mengamati secara langsung kegiatan atau tugas dari pegawai instansi

pemerintah, Oleh karena itu penulis akan mengetahui secara garis besar

bagaimana gambaran dunia kerja sebenarnya sehingga nantinya penulis dapat

4
mempersiapkan apa saja yang dibutuhkan sebelum terjun ke dalam dunia kerja

yang sebenarnya.

B. Tujuan

Adapun tujuan umum dari magang ini adalah sebagai berikut:

1. Membangun Link and Match sehingga terbentuk keterkaitan dan

kesepadanan antara kurikulum di perguruan tinggi dengan kebutuhan dunia

kerja.

2. Meningkatkan proses pembelajaran melalui proses pendidika berbasis praktik

sehingga nantinya lulusan akan menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan

profesional pada kondisi kerja yang sesungguhnya.

3. Meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman kerja rill yang diperoleh di

dunia kerja, sebagai bekal untuk memahami dunis kerja yang nanti akan

dihadapi setelahh menyelesaikan pendidikan.

4. Memberikan wawasan praktis dan analitis pada mahasiswa yang akan

dikembangkan menjadi sebuah topik dalam pembuatan Tugas Akhir sebagai

prasyarat mendapatkan gelar Ahli Madya.

Adapun tujuan khusus dari magang ini adalah sebagai berikut:

1. Mempunyai kompetensi dan etos kerja yang sesuai program studi yang

diikuti.

2. Mampu melaksanakan pekerjaan-pekerjaan rutin yang berlingkup luas pada

seluruh bagian yang telah dilalui dalam kegiatan magang.

3. Mampu mengelola kelompok kerja dan beradaptasi dengan lingkungan kerja

tempat magang secara baik dan benar.

5
4. Mampu mempraktikan etika kerja dalam lingkungan magang secara

memuaskan.

C. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari magang ini adalah sebagai berikut:

1. Menghaslilkan lulusan yang memiliki keahlian profesional dengan tingkat

pengetahuan dan keterampilan serta etos kerja yang sesuai dengan tuntutan

dunia kerja.

2. Sebagai feed back dalam melakukan penyempurnaan kurikulum dan proses

pembelajaran di Program Diploma III jurusan Manajemen Pajak Fakultas

Ekonomi Universitas Negeri Padang dengan kebutuhan dunia kerja.

3. Menumbuhkan sikap positif yang dibutuhkan dalam dunia kerja sebagai

bentuk persiapan mahasiswa untuk menhgadapi dunia kerja.

4. Sebagai sarana pembelajaran mental untuk menghadapi dunia kerja yang

tidak secara langsung diajarkan oleh universitas.

6
BAB II

GAMBARAN UMUM BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

DAERAH

PROVINSI SUMATERA BARAT

Gambar 1
Logo Pemerintahan Provinsi

A. Visi dan Misi Bappeda Provinsi Sumatera Barat

a. Visi:

“Menjadi Lembaga Perencanaan Pembangunan Nasional yang

Berkualitas, Sinergis, dan Kredibel”

b. Misi:

1. Merumuskan dan menetapkan kebijakan perencanaan, penganggaran,

regulasi, dan kelembagaan dalam pembangunan nasional yang selaras

7
(antar daerah, antar ruang, antar waktu, antar fungsi pemerintah, maupun

antara pusat dan daerah).

2. Melakukan pengendalian pelaksanaan perencanaan terhadap program

dan kegiatan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan yang

dilaksanakan oleh Kementrian, Lembaga, atau Daerah sesuai dengan

strategi dan kebijakan pembangunan nasional.

3. Melaksanakan tata kelola kelembagaan pemerintahan yang baik dan

bersih di Kementerian PPN atau Bappenas.

B. Sejarah Bappeda Provinsi Sumatera Barat

Sesuai dengan ketetapan MPR No.IV tahun 1973 bahwa dalam rangka

usaha peningkatan keselarasan dan keseimbangan antara pembangunan sektoral

dan pembangunan daerah. Dan dalam rangka usaha menjamin laju

perkembangan dan kesinambungan di daerah, diperlukan adanya perencanaan

yang menyeluruh, terarah dan mengingat hal tersebut maka salah satu upaya

pemerintah dalam rangka memajukan pembangunan di daerah adalah dengan

membentuk suatu badan yang bertugas khusus dalam perencanaan pembangunan

yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, sejalan dengan itu pemerintah

melalui keputusan Presiden No.27 tahun 1980, tentang pembentukan Badan

Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), membentuk Bappeda pada

daerah tingkat I dan daerah tingkat II di seluruh tanah air.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur pelaksanaan

otonomi daerah di bidang Perencanaan Pembangunan Daerah yang dipimpin

8
oleh seorang kepala Badan, yang berkedudukan di bawah dan bertanggung

jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.

Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan zaman, telah terjadi

pembaharuan-pembaharuan terhadap dasar hukum pembentukan BAPPEDA.

Bappeda merupakan perangkat daerah mempunyai tugas yaitu membantu

Gubernur melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah

di bidang Perencanaan Pembangunan, sebagaimana diamanatkan dalam

Undang-undang Nomor 87 Tahun 2009 yang telah diubah menjadi Peraturan

Gubernur Sumatera Barat Nomor 55 Tahun 2017 tentang Pemerintahan Daerah,

Kepala Bappeda dalam hal ini Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Barat

bertanggung jawab terhadap tugas pokok dan fungsi perencanaan. Sehingga

sebagai lembaga perencana pembangunan daerah, BAPPEDA dituntut untuk

selalu mengembangkan dan menata diri baik dalam organisasi kelembagaan,

kinerja, sistem perencanaan, pengembangan SDM maupun pelayanan kepada

masyarakat melalui penetapan dan pelaksanaan program-program kerja dengan

mengacu pada visi dan misi yang telah ditetapkan.

C. Tugas dan Fungsi Bappeda Provinsi Sumatera Barat

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat

dibentuk sesuai ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

Organisasi Perangkat Daerah. Peraturan Pemerinta tersebut kemudian ditindak

lanjuti dengan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016

tentang Pebentukan dan Susunan Perangkat Daerah. Berdasarkan Peraturan

Gubernur Provinsi Sumatera Barat Nomor 55 Tahun 2017 tentang Kedudukan,

9
Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Daerah. Tugas

pokok Bappeda adalah membantu Gubernur melaksanakan urusan

pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah di bidang Perencanaan

Pembangunan, sedangkan fungsi Bappeda adalah sebagai berikut:

1. Perumusan kebijakan teknis bidang perencanaan pembangunan daerah.

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

perencanaan pembangunan daerah.

3. pembinaan dan fasilitasi bidang perencanaan pembangunan daerah lingkup

Provinsi dan Kabupaten/Kota.

4. Penyediaan database perencanaan pembangunan daerah.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

D. Dasar Hukum Bappeda Provinsi Sumatera Barat

Adapun Dasar Hukum Bappeda Provinsi Sumatera Barat adalah sebagai

berikut :

1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional.

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang perimbangan Keuangan

antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah.

4. Peraturan Mnetri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

10
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah.

5. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2016-

2021.

6. Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

7. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017.

8. Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 75 Tahun 2016 tentang

Penjabaran Anggaran dan Pendapatan dan Belanja Daerah 2017.

E. Stuktur Organisasi Bappeda Provinsi Sumatera Barat

Struktur organisasi Bappeda Provinsi Sumatera Barat setelah ditetapkannya

Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tersebut terdiri dari Kepala Bappeda

yang memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, dan membawahi

Sekretariat dan 4 bidang yaitu Bidang Perencanaan Makro dan Pendanaan

Pembangunan, Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahaan, Bidang pengendalian

dan Evaluasi, Bidang Ekonomi dan Pengembangan Wilayah, dan 1 Unit

Pelayanan Teknis Badan (UPTB), dan kelompok Jabatan Fungsional.

Masing-masing unsur organisasi Bappeda memiliki tugas dan fungsi

sebagaimana yang telah diatur melalui Peraturan Gubernur Nomor 55 Tahun

2017 tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Badan Perencanan Pembangunan

Daerah Provinsi Sumatera Barat sebagai berikut:

11
1. Kepala Bappeda

Tugas dan Fungsi Kepala Bappeda adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian pelaksanaan tugas

pokok dan fungsi Badan.

b. Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai dengan

kebijakan Daerah.

c. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan

tugas atas penyelenggaraan pemerintahan Daerah di bidang

manajemen kepegawaian Daerah.

d. Menyelenggarakan penetapan program kerja dan rencana

pembangunan manajemen kepegawaian Daerah.

2. Sekretariat

a. Sekretariat mempunyai Tugas pokok merencanakan, melaksanakan,

mengkoordinasikan dan mmengendalikan kegiatan administrasi umum,

kepegawaian, perlengkapan, hubungan masyarakat, protokol,

penyusunan program dan keuangan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

Sekretariat mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dilingkungan

badan.

2. Penyelenggaraan pembinaan dan penataan organisasi dan tata laksana

dilingkungan badan.

12
3. Penyelenggaraan pengelolaan urusan keuangan, umum dan

kepegawaian.

Tugas dan fungsi Sekretariat dilaksanakan oleh seorang Sekretaris,

dibantu oleh 3 orang Kepala Sub Bagian yaitu Kepala Sub Bagian Program,

Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian serta Kepala Sub Bagian

Keuangan, dan 31 orang staf yang tersebar pada ke tiga sub bagian.

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas pokok

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan

pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di Bidang Umum dan

Kepegawaian.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang Umum dan Kepegawaian.

2. Pelaksanaan penyusunan bahan pengoordinasian pelaksanaan

kebijakan pengelolaan kepegawaian di lingkungan Badan.

3. Pengelolaan dan pelaksanaan ketatausahaan, kepegawaian, rumah

tangga dan aset di lingkungan Badan.

2. Sub Bagian Keuangan

13
a. Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan kebijakan,

evaluasi serta pelaporan di Bidang Keuangan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bagian Keuangan mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penyusunan perumusan kebijakan teknis di bidang

keuangan.

2. Pelaksanaan dan penyusunan bahan pengoordinasian pelaksanaan

pengelolaan keuangan di lingkungan Badan.

3. Sub Bagian Program

a. Sub Bagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan, koordinasi dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi serta pelaporan di Bidang Program.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada

ayat (1), Sub Bagian Program mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pelaksanaan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang program.

2. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan program dan

kegiatan di lingkungan Badan.

3. Pelaksanaan penyusunan bahan hasil evaluasi dan pelaporan

di lingkungan Badan.

3. Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan

14
a. Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai tugas pokok

melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana, Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil,

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kebudayaan,

Pemuda dan Olahraga, Tenaga Kerja, Transmigrasi, Kearsipan,

Perpustakaan, Kepegawaian dan Pengembangan Sumber daya Manusia,

Trantibbum Linmas, Pengawasan, Kesekretariatan DPRD,

Kesekretariatan Daerah, Badan Penghubung Daerah, Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa, Penelitian dan pengembangan, Komunikasi,

Persandian, statistik, Fungsi penunjang dan Fungsi Lainnya.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang sumber daya manusia.

2. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang pemerintahan dan aparatur.

3. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang sosial dan budaya.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan

dilakukan oleh seorang Kepala Bidang, dibantu oleh 3 orang Kepala Sub

Bidang yaitu Kepala Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur, Kepala Sub

15
Bidang Sosial dan Budaya, Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia dan

7 orang staf yang tersebar pada ke tiga sub bidang.

1. Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur

a. Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai tugas pokok

menyiapkan bahan penyusunan dan koordinasi perencanaan

pembangunan di bidang ketentraman dan ketertiban umum serta

perlindungan masyarakat, fungsi pengawasan, fungsi kepegawaian,

fungsi penunjang perencanaan, fungsi kearsipan dan perpustakaan,

komunikasi, persandian, statistik dan fungsi lainnya serta menunjang

koordinasi pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan

dengan pemerintah pusat.

b. Untuk melaksanaka tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Pemerintahan dan Aparatur mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pembangunan di bidang

ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,

fungsi pengawasan, fungsi kepegawaian, fungsi penunjang

perencanaan, komunikasi, persandian, statistik, fungsi kearsipan

dan perpustakaan dan fungsi lainnya serta menunjang koordinasi

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan dengan

pemerintah pusat.

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

ketentraman dan ketertiban umum serta perlindungan masyarakat,

16
fungsi pengawasan, fungsi kepegawaian, fungsi penunjang

perencanaan, fungsi kearsipan dan perpustakaan, komunikasi,

persandian, statistik dan fungsi lainnya serta menunjang koordinasi

pelaksanaan urusan pemerintahan dan pembangunan dengan

pemerintah pusat

2. Sub Bagian Sosial dan Budaya

a. Sub Bagian Sosial dan Budaya mempunyai tugas pokok menyiapkan

bahan penyusunan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang sosial, kebudayaan, penelitian dan pengembangan, tenaga

kerja dan transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa dan

fungsi lainnya serta kesatuan bangsa dan politik.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Sosial dan Budaya mempunyai fungsi sebagai

berikut:

1. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pembangunan di

bidang sosial, kebudayaan, penelitian dan pengembangan, tenaga

kerja dan transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa dan

fungsi lainnya serta kesatuan bangsa dan politik.

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

sosial, kebudayaan, penelitian dan pembangunan, tenaga kerja dan

transmigrasi, pemberdayaan masyarakat dan desa dan fungsi

lainnya serta kesatuan bangsa dan politik.

3. Sub Bidang Sumber Daya Manusia

17
a. Sub Bidang Sumber Daya Manusia mempunyai tugas pokok

menyiapkan bahan penyusunan dan koordinasi perencanaan

pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, pemuda dan

olahraga, pengendalian penduduk dan keluarga berencana,

administrasi kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan

perempuan dan perlindungan anak serta Penunjang Pengembangan

Sumber Daya Manusia.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Sumber Daya Manusia mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pembangunan di

bidang pendidikan, kesehatan, pemuda dan olahraga,

pengendalian penduduk dan keluarga berencana, administrasi

kependudukan dan pencatatan sipil, pemberdayaan perempuan

dan perlindungan anak serta Penunjang Pengembangan Sumber

Daya Manusia.

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

pendidikan, kesehatan, pemuda dan olahraga, pengendalian

penduduk, keluarga berencana, administrasi kependudukan dan

pencatatan sipil, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

serta Penunjang Pengembangan Sumber Daya Manusia.

4. Bidang Pengendalian dan Evaluasi

18
a. Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan pengendalian dan evaluasi pembangunan yang bersumber

dari APBN dan APBD serta pengendalian dan evaluasi dokumen

perencanaan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Pengendalian dan Evaluasi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan yang

bersumber dari APBN.

2. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pembangunan yang

bersumber dari APBD.

3. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Pengendalian dan Evaluasi

dilakukan oleh seorang Kepala Bidang, dibantu oleh 3 orang Kepala Sub

Bidang, yaitu Kepala Sub Bidang Pengendaian dan Evaluasi Dokumen

Perencanaan, Kepala Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD, Kepala

Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBN dan 8 orang staf yang

tersebar pada ke tigas sub bidang.

1. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD.

a. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD mempunyai tugas

pokok menyiapkan pedoman dan melaksanakan pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari APBD.

19
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBD mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. pelaksanaan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan yang

bersumber dari APBD.

2. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan yang bersumber dari APBD.

2. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBN.

a. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBN mempunyai tugas

pokok menyiapkan pedoman dan melaksanakan pengendalian dan

evaluasi pelaksanaan pembangunan yang bersumber dari APBN.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi APBN mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan yang

bersumber dari APBN.

2. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan

pembangunan yang bersumber dari APBN.

3. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Perencanaan.

a. Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Perencanaan

Mempunyai tugas pokok menyiapkan pedoman dan melaksanakan

20
pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan yang meliputi

RTRW, RPJPD, RPJMD, Renstra, RKPD, Renja, KUA PPAS dan

APBD.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Perencanaan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis di bidang

pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan.

2. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi dokumen perencanaan.

5. Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wilayah

a. Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wilayah mempunyai tugas pokok

melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan kawasan

permukiman, pertanahan, kebencanaan, Pangan, lingkungan hidup,

perhubungan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal,

kelautan dan perikanan, pariwisata, pertanian, urusan kehutanan, urusan

energi dan sumber daya mineral, urusan perdagangan, urusan

perindustrian serta fungsi penunjang urusan pemerintahan keuangan

daerah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Ekonomi dan Pembangunan Wilayah mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

21
bidang ekonomi.

2. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang pengembangan infrastruktur wilayah.

3. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang Sumber Daya Air, tata ruang dan lingkungan hidup.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Ekonomi dan

Pengembangan Wilayah dilakukan oleh seorang Kepala Bidang, dibantu

oleh 3 orang Kepala Sub Bidang yaitu Kepala Sub Bidang Ekonomi, Kepala

Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Kepala Sub Bidang

SDA, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup dan 17 staf yang tersebar pada ke

tiga sub bidang.

1. Sub Bidang Ekonomi.

a. Sub Bidang Ekonomi mempunyai tugas pokok Menyiapkan bahan

dan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang Pangan, koperasi

dan usaha kecil menengah, penanaman modal, pariwisata, kelautan

dan perikanan, pertanian, perdagangan, perindustrian serta fungsi

penunjang urusan pemerintahan keuangan daerah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Ekonomi mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pembangunan di

bidang pangan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman

modal, pariwisata, kelautan dan perikanan, pertanian,

perdagangan, perindustrian serta fungsi penunjang urusan

22
pemerintahan keuangan daerah.

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

pangan, koperasi dan usaha kecil menengah, penanaman modal,

pariwisata, kelautan dan perikanan, pertanian, perdagangan,

perindustrian serta fungsi penunjang urusan pemerintahan

keuangan daerah.

2. Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah.

a. Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai tugas

pokok menyiapkan bahan dan koordinasi di bidang pekerjaan umum,

perumahan rakyat dan kawasan permukiman, pertanahan,

perhubungan dan pariwisata serta bidang lain yang terkait dengan

pengembangan infrastruktur wilayah.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Pengembangan Infrastruktur Wilayah mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pembangunan di bidang

pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,

pertanahan, perhubungan dan pariwisata serta bidang lain yang

terkait dengan pengembangan infrastruktur wilayah; dan

2. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

pekerjaan umum, perumahan rakyat dan kawasan permukiman,

pertanahan, perhubungan dan pariwisata serta bidang lain yang

terkait dengan pengembangan infrastruktur wilayah.

23
3. Sub Bidang SDA, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup.

a. Sub Bidang SDA, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup tugas

menyiapkan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di

bidang penataan ruang, ketentraman, ketertiban umum dan

perlindungan masyarakat, lingkungan hidup, kelautan dan perikanan,

energi dan sumber daya mineral dan kehutanan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang SDA, Tata Ruang dan Lingkungan Hidup mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan penyusunan perencanaan pembangunan di bidang

penataan ruang, kebencanaan, lingkungan hidup, kelautan dan

perikanan, energi dan sumber daya mineral dan kehutanan.

b. Pelaksanaan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

penataan ruang, kebencanaan, lingkungan hidup, kelautan dan

perikanan, energi dan sumber daya mineral dan kehutanan.

6. Bidang Perencanaan Makro dan Pendanaan Pembangunan

a. Bidang Perencanaan Makro dan Pendanaan Pembangunan mempunyai

tugas pokok merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan,

memfasilitasi, mengendalikan dan pelaporan kegiatan yang meliputi

perencanaan makro, pendanaan pembangunan dan sistem inovasi

perencanaan.

24
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Bidang Perencanaan Makro dan Pendanaan Pembangunan mempunyai

fungsi sebagai berikut :

1. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang perancanaan makro.

2. Penyiapaan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan

pelaksanaan di bidang pendanaan pembangunan.

3. Penyiapan bahan koordinasi dan pelaksanaan sistem perencanaan

pembangunan berbasis teknologi informasi.

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Bidang Perencanaan Makro dan

Pendanaan Pembangunan dilakukan oleh seorang Kepala Bidang, dibantu

oleh 3 orang Kepala Sub Bidang, yaitu Kepala Sub Bidang Perencanaan

Makro, Kepala Sub Bidang Pendanaan Pembangunan, Kepala Sub Bidang

Sistem Inovasi Perencanaan dan 8 orang staf yang tersebar pada ke tiga sub

bagian.

1. Sub Bidang Perencanaan Makro

a. Sub Bidang Perencanaan Makro mempunyai tugas pokok

mengkoordinasikan perumusan dokumen perencanaan pembangunan

jangka panjang dan menengah Pemerintah Daerah (RPJPD dan

RPJMD) serta dokumen-dokumen pendukung perencanaan lainnya

lintas sektor.

25
b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Bidang Perencanaan Makro dan Pendanaan Pembangunan

mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang perencanaan makro.

2. Melaksanakan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan

fasilitasi di bidang perencanaan makro.

2. Sub Bidang Pendanaan Pembangunan.

a. Sub Bidang Pendnaan Pembangunan mempunyai tugas pokok

mengkoordinasikan perumusan dokumen perencanaan pembangunan

tahunan pemerintah daerah (RKPD dan KUA-PPAS) dan

mengkoordinasikan kerja sama perencanaan pendanaan

pembangunan Daerah yang bersumber dari dalam dan luar negeri.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Pendanaan Pembangunan mempunyai fungsi sebagai

berikut:

1. Pelaksanaan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang Pendanaan Pembangunan.

2. Melaksanakan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan

fasilitasi di bidang Pendanaan Pembangunan.

3. Sub Bidang Sistem Inovasi Perencanaan.

26
a. Sub Bidang Sistem Inovasi Perencanaan mempunyai tugas pokok

mengelola sistem perencanaan pembangunan berbasis teknologi

informasi.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1), Sub Bidang Sistem Inovasi Perencanaa mempunyai fungsi

sebagai berikut :

1. Pelaksanaan penyusunan bahan perumusan kebijakan teknis di

bidang Sistem Inovasi Perencanaan.

2. Melaksanakan pelayanan administrasi, teknis pengembangan dan

fasilitasi di bidang Sistem Inovasi Perencanaan.

7. UPTB Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (LPSE)

a. UPTB Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (LPSE)

mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan kebijakan dan

perumusan pelaksanaan kegiatan berdasarkan urusan dan program sesuai

ruang lingkup UPTB Balai LPSE.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

UPTB Layanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik (LPSE)

mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Pengkoordinasian kegiatan dan tugas penunjang serta tugas yang

bersifat rutinitas.

2. Penganalisaan program dan urusan yang menjadi kewenangan UPTB.

3. Perencanaan kegiatan di ruang lingkup UPTB Balai LPSE.

4. Pengaturan pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran yang ditetapkan.

27
8. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu

a. Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu mempunyai tugas pokok

menyiapkan, melakukan dan menyelesaikan kegiatan perencanaan.

b. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

Kelompok Jabatan Fungsional Tertentu mempunyai fungsi sebagai

berikut :

1. Perencanaan secara menyeluruh meliputi identifikasi permasalahan

perumusan alternatif kebijakan perencanaan, pengkajian alternatif,

penentuan alternatif dan rencana pelaksanaan, pengendalian

pelaksanan dan penilaian hasil pelaksanaan.

2. Pengembangan profesi perencanaan meliputi pembuatan karya ilmiah

di bidang perencanaan, penerjemaah buku di bidang perencanaan,

berpartisipasi secara aktif dalam penerbitan buku di bidang

perencanaan, berpartisipasi secara aktif dalam pemaparan draf atau

pedoman modul di bidang perencanaan, studi banding di bidang

perencanaan dan pengembangan di bidang perencanaan.

28
BAB III

PELAKSANAAN MAGANG

A. Deskripsi Tempat Magang

Penulis melaksanakan magang di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

Provinsi Sumatera Barat. Penulis ditempatkan di Bidang Sosial Budaya dan

Pemerintahan. Dalam Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan terdapat

beberapa bagian posisi yaitu Kepala Sub Bidang Sumber Daya Manusia yaitu

Bapak Yudha Prima, Kepala Sub Bidang Pemerintahan yaitu Bapak Elfi Endri,

Kepala Sub Bidang Sosial Budaya yaitu Ibu Eri Sabrina dari beberapa bagian

posisi divisi Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan tersebut dikepalai oleh

Bapak Ahmad Zakri.

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai tugas dan fungsi :

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan mempunyai tugas pokok

melaksanakan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang Pendidikan,

Kesehatan, Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana,

Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Anak, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Tenaga Kerja,

Transmigrasi, Kearsipan, Perpustakaan, Kepegawaian dan Pengembangan

Sumber daya Manusia, Trantibbum Linmas, Pengawasan, Kesekretariatan

DPRD, Kesekretariatan Daerah, Badan Penghubung Daerah, Pemberdayaan

Masyarakat dan Desa, Penelitian dan pengembangan, Komunikasi, Persandian,

statistik, Fungsi penunjang dan Fungsi Lainnya.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada Peraturan

29
Gubernur Sumatera Barat Nomor 55 Tahun 2017 pasal 12 (1), Bidang Sosial

Budaya dan Pemerintahan mempunyai fungsi sebagai berikut :

4. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

sumber daya manusia.

5. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang

pemerintahan dan aparatur.

6. Penyiapan bahan dan koordinasi perencanaan pembangunan di bidang sosial

dan budaya.

B. Deskripsi Aktivitas Magang

Pelaksanaan magang diadakan pada tanggal 27 Desember 2018 s/d 8 Januari

2019 di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat.

Pelaksanaan magang dimulai dari hari Senin sampai hari Jumat jam kerja

dimulai dari pukul 07.30-16.00 wib, khusus pada hari Kamis dimulai dari pukul

08.00-17.00 wib dimana setiap hari kamis pagi semua karyawan diharuskan

mengikuti kegiatan wirid mingguan di salah satu ruang rapat kantor sesuai

jadwal yang telah diberitahukan oleh Bidang Kepegawaian dan Umum, setelah

pelaksanaan wirid dan sarapan pagi maka karyawan kembali kerutinitas

biasanya.

Pada saat hari pertama pelaksanaan magang tepatnya jam 07.00 WIB

penulis datang dengan disambut baik dan ramah oleh salah satu karyawan

Bidang Kepegawaian dan Umum yaitu Ibu Yenni Triana unutk diberikan

pembekalan dan perkenalan awal pada mahasiswa magang. Setelah melakukan

30
perkenalan di Bidang Kepegawaian dan Umum, Ibu Yenni Triana mengingatkan

kembali jika penulis di tempatkan di Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan.

Kemudian Ibu Yenni Triana menghantarkan penulis ke Bidang Sosial Budaya

dan Pemerintahan untuk melakukan perkenalan dengan karyawan yang ada di

Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan dan melaksanakan kegiatan magang.

Berikut perkerjaan yang penulis lakukan selama proses magang berlangsung :

1. Penginputan memo dan memeriksa ke sistem Administrator Swastisaba

Bappeda

Sebelum pengentrian memo dilakukan, salah satu karyawan Bidang

Sosial Budaya dan Pemerintahan memberikan sebuah memo yang akan

dimasukan ke dalam sistem yang ada di komputer dan arahan pengisian data

yang akan di input, sistem yang digunakan yaitu Administrator Swastisaba

Bappeda. Saat melakukan pengisian, penulis harus memastikan dulu apakah

setiap indikator – indikator yang diberikan diisi dengan benar dan jujur sesuai

dengan keadaan Kabupaten atau Kota tersebut. Jika terdapat suatu indikator

yang kosong maka penulis akan menambahkan memo atau catatan di aplikasi

Administrator Swastisaba Bappeda. Pengisian aplikasi Administrator

Swastisaba Beppeda tersebut dilakukan selama 3 hari berturut-turut.

Administrator Swastisaba Bappeda merupakan aplikasi penilaian untuk

Kabupaten atau Kota Sehat. Kabupaten atau Kota Sehat merupakan

pendekatan kesehatan masyarakat yang bertumpu pada kemitraan pemerintah

daerah dengan masyarakat yang mengatasi masalah-masalah kesehatan yang

berkaitan erat dengan masalah lingkungan fisik dan lingkungan sosial

31
kabupaten atau kota. Sebelum adanya aplikasi Administrator Swastisaba

Bappeda ini penilaian dilakukan dengan kertas atau manual yang tim penilai

bisa langsung pergi ke setiap daerah yang ada di Sumatera Barat dan setelah

adanya aplikasi ini penilaian lebih mudah dilakukan yang bisa diisi langsung

oleh setiap daerah tanpa tim penilai harus pergi ke daerah tersebut.

Gambar 2

Sumber : https://swastisaba.bappeda.sumbarprov.go.id/verifikasi-

kelembagaan/index/3

2. Mengisi Form Rekap Perjalanan Dinas

Kasubid. Pemerintahan meminta kepada penulis untuk membantu

menginput data Rekap Perjalanan Dinas ke dalam daftar dokumen SKPD

yang ada didalam aplikasi microsoft excel. Sebelum penulis melakukan

penginputan ke dalam microsoft excel, penulis harus memeriksa terlebih

dahulu kelengkapan data-data yang diperlukan untuk penginputan data.

Penginputan data Rekap Perjalanan Dinas ini merupakan penginputan

untuk bulan oktober, november, dan desember 2018. Data yang di input ada

berupa rincian perjalanan dinas sesuai SPD (nomor dan tanggal kwitansi

32
dinas, nomor surat perintah tugas dan tujuan perjalanan dinas, tempat dan

tanggal perjalanan dinas), rincian pelaksanaan dan biaya perjalanan dinas

(uang harian, biaya transport, biaya penginapan, dan biaya lainnya), rincian

tiker pesawat dan penginapan. Penginputan data Rekap Perjalanan Dinas

bertujuan untuk mempermudah melihat rincian perjalan dinas tanpa harus

membuka kembali dokumennya.

Gambar 3

Sumber : Bappeda Provinsi Sumatera Barat

3. Mengarsipkan Surat

Kasubid. Sosial Budaya meminta kepada penulis untuk membantu

menginput dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar. Surat masuk dan

surat keluar yang ada akan diinput ke dalam microsoft excel dengan beberapa

format yaitu nomor, tujuan surat, nomor surat, tanggal, perihal dan

keterangan, setelah surat masuk dan surat keluar diinput, surat tersebut

diantarkan ke dalam ruangaan Kepala Bidang Sosial Budaya dan

Pemerintahan.

33
Mengarsipkan surat dilakukan secara manual dengan mengumpulkan

surat beserta lembar disposisi untuk selanjutnya dikumpulkan dan disimpan

di stomap sesuai dengan tanggal masuk dan keluar yang mempunyai nilai

suatu kegunaan agar setiap kali dibutuhkan dapat ditemukan kembali dengan

cepat dan menjaga dokumen agar tetap rapi dan aman dari ancaman

kerusakan dan kehilangan.

4. Menghantarkan Surat Undangan dan Meminta Nomor Surat

Penulis diperintahkan oleh Kasubid. Sumber Daya Manusia untuk

menghantarkan Surat Undangan dan meminta nomor surat ke bagian

sekretariat. Surat Undangan tersebut pertama kali diantarkan ke Kepala Dinas

Bappeda untuk ditanda tangan, setelah ditanda tangan oleh Kepala Dinas

Bappeda penulis kembali menghantarkan surat undangan yang sama ke

bagian sekretaris untuk ditanda tangan.

Setiap surat undangan yang diantarkan ke bagian sekretariat, penulis

wajib mengisi dibuku surat undangan untuk mendapatkan nomor urutan surat

undangan yang diisi berupa nomor, tanggal, tujuan surat undangan, bidang

dan urutan nomor surat. Setelah surat undangan ditanda tangani dan ada

nomor surat, surat undangan tersebut penulis kemudian memperbanyak surat

undangan dan diantarkan ke masing-masing bidang.

5. Menjadi panitia rapat

Penulis diperintahkan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya dan

Pemerintahan untuk menjadi panitia rapat. Rapat yang diadakan yaitu Rapat

Persiapan Verifikasi Penghargaan Kabupaten atau Kota Sehat Tingkat

34
Nasional Tahun 2019 dan Rapat Evaluasi Pelaksanaan RANDA PUG Tahun

2018 dan Persiapan Pelaksanaan RANDA PUG Tahun 2019. Penulis

ditugaskan untuk meverifikasi tamu rapat yang datang, mengumpulkan

SKPD yang dibawa oleh tamu rapat kemudian diberi stamp disetiap SKPD,

penulis juga ditugaskan menyiapkan konsumsi untuk rapat dan menyiapkan

rapat koordinasi.

6. Membuat Surat Undangan Rapat

Penulis diminta oleh Kasubid. Sumber Daya Manusia untuk membuat

surat undangan rapat yang mana surat undangan rapat tersebut dibuat sesuai

perintah, kata-kata yang formal dan harus teliti. Surat undangan rapat yang

penulis kerjakan banyak melakukan kesalahan dan terus direvisi oleh

Kasubid. Sumber Daya Manusia sampai surat undangan rapat tersebut benar.

Setelah surat undangan rapat yang penulis kerjakan benar, penulis

diperintahkan meminta tanda tangan kepada Bapak Kepala Bidang Sosial

Budaya dan Pemerintahan dan kemudian menghantarkan surat undangan

tersebut ke Dinas yang ada di Padang.

C. Kompetensi yang Didapatkan

Selama penulis melakukan proses magang di Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat pada Bidang Sosial Budaya dan

Pemerintahan, berbagai pengetahuan dan pengalaman yang banyak didapatkan

oleh penulis. Penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan berbagai

macam ilmu tentang bagaimana siklus kerja yang sebenarnya dan juga

35
bagaimana peran, fungsi dan tatacara Sosial Budaya dan Pemerintahan, penulis

juga mendapatkan pengalaman dan pengetahuan bagaimana menggunakan

aplikasi Administrator Swastisaba Bappeda yang kegunaannya untuk penilaian

kabupaten atau kota sehat, membuat surat undangan rapat yang benar dan surat

undangan rapat tersebut diantarkan ke beberapa dinas yang ada di Kota Padang.

Penulis mendapatkan pengalaman dan pengetahuan bagaimana

bersosialisasi dengan semua pegawai yang ada di Bappeda karena penulis sering

mengantarkan surat undangan dan surat masuk ke semua bagian, bagaimana

menjadi panitia rapat yang diadakan selama 3 hari yang penulis menjadi

koordinator dibeberapa rapat dan bagaimana penulis bersosialisasi dengan

semua pegawai yang ada di Sumatera Barat, bagaimana cara mengirim surat

melalui faxmile yang dilakukan berulang kali sampai diterima, serta bagaimana

cara penginputan data rekap perjalanan dinas di Bidang Sosial Budaya dan

Pemerintahan yang pengisiannya harus sesuai dan teliti.

Penulis juga menyimpulkan terdapat beberapa bagian jenis pekerjaan yang

telah penulis kerjakan selama proses magang namun tidak sesuai dengan ilmu

yang penulis dapatkan selama penulis pelajari di kelas dengan kenyataan atau

apa yang terjadi dilapangan. Secara keseluruhan, penulis sangat senang dan

bangga bisa melaksanakan kegiatan magang di Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat karena penulis sangat banyak

mendapatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman tentang dunia perkantoran.

36
D. Tantangan Selama Magang

Selama penulis melakukan proses magang di Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah Provinsi Sumatera Barat, penulis melakukan kegiatan

selama magang tidak semuanya sama dengan apa yang penulis dapatkan selama

di perkuliahan. tantangan

Penulis mendapatkan berbagai macam tantangan yaitu pada awal magang

penulis kesulitan menyesuaikan diri dengan karyawan dan tantangan positif dari

rekan-rekan karyawan Bidang Sosial Budaya dan Pemerintahan, terutama oleh

Kasubid. Sumber Daya Manusia yaitu Bapak Yudha Prima yang mana setiap

penulis membantu membuat surat undangan penulis sering mengulang

pembuatan surat undangan tersebut, setiap penulis memperlihatkan surat

undangan yang sudah penulis kerjakan kepada Bapak Yudha Prima, beliau

selalu merevisi surat undangan yang penulis kerjakan karena ada beberapa yang

tak sesuai dengan format dan juga kata – kata yang harus disesuai dengan

perintah beliau. Oleh karena itu, setiap selesai melakukan kegiatan apapun saat

bekerja penulis selalu mengingat apa yang telah dipesankan beliau yaitu yang

mana mengerjakan surat undangan yang penulis kerjakan harus melihat kemana

surat undangan tersebut dituju apakah surat tersebut dituju ke Kepala Dinas yang

menggunakan kata permohonan atau ke bawahan yang menggunakan kata

perintah dan selalu teliti dengan kerapian surat.

Selain itu, penulis juga mengalami kesulitan saat melakukan penginputan

memo dan memeriksa ke aplikasi Administrator Swastisaba Bappeda yang mana

penginputan memo tersebut harus di periksa satu-satu indikator yang ada di

37
berbagai kabupaten atau kota yang ada di Sumatera Barat, selama penulis

melakukan penginputan memo penulis diajarkan beberapa kali oleh pegawai

sampai penulis bisa melakukannya dan mengerti.

38
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Selama proses magang yang telah dilakukan selama 40 hari yang bertempat

di Kantor Bappeda Provinsi Sumatera Barat penulis dapat mengambi keimpulan

diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Kegitan magang adalah salah satu syarat wajib dalam mendapatkan gelar

Diploma III jurusan Manajemen Pajak Fakultas Ekonomi Universitas Negeri

Padang.

2. Kegiatan magang dilakukan selama 40 hari mulai dari tanggal 27 desember

2018 s/d 8 februari 2019 bertempat di kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera

barat. Jam kerja kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat adalah mulai dari

hari senin sampai hari jumat jam 07:30 s/d 16:00 WIB.

3. Badan Pemrencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu badan atau

perangkat daerah yang memiliki tugas pokok melaksanakan penyusunan dan

pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencaan pembangunan.

4. Selama proses magang penulis memiliki tugas harian seperti pengarsipan

dokumen, mencatat dan mengagenda surat, acara apel pagi, wirid mingguan

serta membantu pekerjaan pegawai kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera

barat.

39
B. Saran

Dengan harapan agar nantinya diperoleh hasil pengalaman lapangan industri

yang lebih optimal dari apa yang sudah penulis dapatkan maka penulis

menyarankan agar :

1. Sebaiknya kantor BAPPEDA Provinsi Sumatera Barat untuk kedepannya

lebih banyak menerima mahasiswa magang dengan harapan lebih banyak

mahasiswa yang mendapatkan kesempatan mendapatkan pengalaman untuk

terjun ke dunia kerja.

2. Selama menjalani proses magang hendaknya mahasiswa lebih aktif dalam

menggali ilmu yang ada di tempat magang.

3. Sebaiknya mahasiswa taat dalam mengikuti proses magang karena dalam

proses magang jika dilakukan dengan sungguh-sungguh akan memberikan

pengalaman dan manfaat yang luar biasa untuk persiapan memasuki dunia

kerja.

4. Selama menjalani magang mahasiswa sebaiknya aktif bersosialisai terhadap

siapapun yang ada ditempat magang guna kelancaran proses magang dan juga

mendapatkan koneksi untuk mempersiapkan diri terjun ke dunia kerja.

40

Anda mungkin juga menyukai