Kasus Utk Latihan Farmakoterapi 1 2014
Kasus Utk Latihan Farmakoterapi 1 2014
1.Aritmia
DA, pria 58 tahun, masuk instalasi gawat darurat dengan keluhan jantung berdetak
cepat, yang dimulai ketika ia membuang sampah. Selain itu pasien juga mengeluh
pening dan sesak napas. Detak jantungnya sering tidak teratur, dengan laju rata-
rata135 detak/menit.
Riwayat kesehatan pasien : Hipertensi selama 15 tahun, Penyakit arteri koroner
selama 10 tahun, Infark miokard 12 tahun yang lalu, Gagal jantung sudah 3 tahun.
Obat-obatan:
Aspirin 81 mg sekali sehari
Metoprolol 50 mg dua kali sehari
Enalapril 5 mg dua kali sehari
Furosemide 40 mg sehari
Tanda vital: Tinggi 178 cm, berat 80 kg, BP 110/70 mmHg, detak 135/menit,
pernafasan 20/menit
Laboratorium: Semua dalam batas normal
X-ray dada: edema paru ringan
Echocardiogram: penurunan fungsi ventrikel kiri
EKG: fibrilasi atrium (FA)
Pertanyaan:
a. Apa penilaian anda tentang kondisi pasien?
b. Tentukan tujuan perawatan!
c. Rencanakan terapi farmakologis dan nonfarmakologis untuk pasien, terutama untuk
fibrilasi atrium akut dan pengelolaan fibrilasi atrium jangka panjangnya. Gunakan
algoritma terapi yang sesuai!
2. Dislipidemia
Kasus:
MN, seorang pria 48 tahun dengan riwayat hipertensi dan merokok (1 bungkus/hari)
datang ke klinik untuk test kolesterol. Ia melaporkan tidak pernah mengalami nyeri
dada atau riwayat infark miokard, stroke, atau penyakit arteri perifer. Ia tidak
memiliki saudara kandung dan kedua orang tua hidup tanpa ada riwayat Penyakit
Jantung Koroner (PJK).
Riwayat kesehatan pasien: Hipertensi selama 9 tahun, riwayat gout
Riwayat keluarga : Ayah dan ibu hidup tanpa ada riwayat PJK atau diabetes.
Riwayat sosial: Bekerja sebagai programer komputer dan duduk di mejanya
sepanjang hari, tidak berolahraga secara teratur; minum alkohol.
Obat-obatan :
Aspirin 80 mg sekali sehari
Verapamil SR 180 mg sekali sehari
Tanda vital : BP 142/86 mmHg, denyut nadi 71/menit, pernafasan 16/ menit, suhu 37°
C.
Tidak ada nyeri dada, sesak napas, atau pusing
Laboratorium:
Kolesterol total 256 mg/dL (6,63 mmol/L), trigliserida 235 mg/dL (2,66 mmol/L),
kolesterol HDL 27 mg/dL (0,70 mmol/L), glukosa 115 mg/dL (6,38 mmol / L), data
laboratorium lainnya semua dalam batas normal.
Pertanyaan :
a. Apa penilaian anda tentang resiko PJK pada MN?
b. Tentukan tujuan pengobatan untuk MN!
c. Susunlah rencana terapi nonfarmakologi dan farmakologi untuk MN!
3.Kasus:
GR seorang pria Afrika-Amerika yang datang ke instalasi gawat darurat karena
pusing dan tidak bisa berbicara sejak 1 jam yll. Riwayat kesehatannya : hipertensi,
DM hiperkolesterol dan benign prostatic hypertrophy (BPH). Riwayat sosial :
merokok 1 pak/hari selama 38 tahun. Pengobatan saat ini termasuk metoprolol 50 mg
2.d.d., insulin NPH 20 units 2.d.d, dan simvastatin 20 mg/hari.
Pertanyaan:
a. Apa tanda dan gejala yang mengarah pada stroke?
b. Faktor resiko (dapat dimodifikasi dan tidak dapat dimodifikasi) apa yang
dimiliki GR untuk stroke iskemik akut?
Pertanyaan:
c. Identifikasi tujuan terapi untuk GR!
d. Pada saat ini manajemen akut apa yang palingsesuai untuk GR?
BE, seorang wanita 62 tahun dengan riwayat penyakit arteri koroner dan DM tipe 2
datang ke klinik setelah 2 tahun tidak kontrol. Ia menyatakan bahwa biasanya
sanggup berjalan sekitar 0,8 km dan naik tangga dua lantai, sebelum mengalami
serangan nyeri dada dan menjadi sesak nafas. Gejalanya terus memburuk sejak 2
tahun dan nafasnya semakin pendek hingga hanya mampu berjalan sebentar dan
beraktivitas ringan. Ia mengeluhkan kakinya bengkak sehingga tidak bisa lagi
memakai sepatunya. Nafsu makannya turun dan sering merasa penuh di perut serta
cepat kenyang.
Pengobatan:
Diltiazem CD 240 mg once daily
Nitroglycerin 0.4 mg sublingual (SL) bila perlu (terakhir digunakan kemarin sore)
Ibuprofen 600 mg 2.d.d untuk nyeri artritis
Vitamin B12 once daily
Multivitamin daily
Aspirin 325 mg once daily
Pengujian fisik
Tekanan darah 126/70 mm Hg, detak 60 bpm dan teratur, laju respiratori 16/min, TB
Ht 173 cm, BB 114 kg, BMI: 38.2 kg/m2.
Paru-paru bersih.
Kardiovaskular: Echocardiogram: EF = 35%
Hasil lab:
Hct: 41.1%, WBC: 5.3 × 103/μL (5.3 × 109/L)
Sodium: 132 mEq/L (132 mmol/L) Potassium: 3.2 mEq/L (3.2 mmol/L)
Bicarb: 30 mEq/L (30 mmol/L) Chloride: 90 mEq/L (90 mmol/L)
Magnesium: 1.5 mEq/L (0.8 mmol/L) Fasting blood sugar: 120 mg/dL (6.7
mmol/L)
Uric acid: 8 mg/dL (476 μmol/L) Blood urea nitrogen (BUN): 40 mg/dL
(14 mmol/L)
SCr: 0.8 mg/dL (71 μmol/L) Alk Phos: 120 IU/L (2 μKat/L)
Aspartate aminotransferase: 100 IU/L (1.7 μKat/L)
Pertanyaan :
a. Pengujian laboratorium atau tes diagnosis lain apa yang dibutuhkan untuk
menilai kondisi BE?
b. Bagaimana anda mengklasifikasikan tingkat gagal jantung BE menurut NYHA dan
ACC/AHA?
c. Identifikasi faktor yang menyebabkan memburuknya gagal jantung BE!
d. Apa tujuan terapi untuk BE?
5.Kasus Hipertensi
Kasus:
JT, 55 tahun, seorang wanita didiagnosis hipertensi. Tinggi JT 165 cm dan beratnya
72 kg, dengan indeks massa tubuh (BMI) 26,6 kg/m2. JT tidak merokok, tidak minum
alkohol, dan melakukan latihan fisik sekitar seminggu sekali. Pengujian fisik
menunjukkan hasil normal, namun dari elektrokardiogram terdeteksi terjadi hipertrofi
ventrikel kiri.
Hasil tes laboratorium :
glukosa darah puasa 124 mg / dL (6,88 mmol / L),
serum kreatinin 1,5 mg / dL (133 mmol / L),
kolesterol total 200 mg / dL (5,18 mmol / L),
kolesterol high-density lipoprotein 40 mg / dL (1,04 mmol / L),
trigliserida 200 mg / dL (2,26 mmol / L), dan
kolesterol low-density lipoprotein 120 mg / dL (3,11 mmol / L).
Urinalisis positif terjadi mikroalbuminuria.
Tekanan darah 165/86 mm Hg.
Diketahui :
Pedoman Adult Treatment Panel III untuk manajemen kolesterol mendefinisikan
sindrom metabolik sebagai keadaan tiga atau lebih dari kondisi berikut : obesitas
abdominal (lingkar pinggang >40 inchi untuk pria atau >35 inchi untuk wanita),
intoleransi glukosa (kadar glukosa darah puasa ≥110 mg/dL), tekanan darah ≥130/80
mmHg, trigliserida tinggi (≥150 mg/dL), atau kadar HDL rendah (<40 mg/dL untuk
pria dan <50 mg/dL untuk wanita).
Pertanyaan :
a. Hipertensi dengan kondisi penyerta (compelling indication) apakah yang dialami
JT dan apakah tanda-tanda yang menunjukkan hal tersebut?
b. Pengujian lebih spesifik apa yang diperlukan untuk mengidentifikasi penyebab
hipertensi yang dialami TJ?
c. Berdasarkan informasi yang disajikan, buatlah rencana terapi (farmakologi dan non
farmakologi) untuk hipertensi JT, meliputi:
(1) tujuan terapi,
(2) rencana terapi spesifik untuk pasien, dan
(3) rencana pemantauan yang tepat untuk mencapai tujuan dan menghindari efek
samping.
1. ED is a 72 years old fmale who presents to the emergency room with a 2 day
history of increasing shortness of breath, swollen legs, malaise, weakness and a
rash on her face. ED states that she stopped taking her newer medications
(hydralazine and lisinopril) when she noticed a rash on her face 2 days ago. ED
also states that she has gained weight over the past few days
Ka 136 (136)
K 40 (40)
Hct 0.35 (35)
AST 0.5 (30)
ALT 0.5 (30)
Medication history
FeSO4 325 mg qd (x 1 month)
Warfarin 7.5 mg qd
Insulin Reg and NPH
Ibuprofen prn headache
3. kasus 3
Nama : Ny. N
Jenis kelamin : Perempuan
Umur : 84 tahun
Agama : Islam
Status : PC
Penerimaan : UGD
Alamat :
Ruangan : P. Numfor
Tanggal masuk : 31 maret 2013
F. motorik R. fisiologiis
Koordinasi
Ekstremitas Edema
St. neurologis
Gcs : 15 E4M6V5
Trm : -
Tik ; -
Lesi n kranialis : -
F. motorik R. fisiologiis
Koordinasi
Ekstremitas Edema
St. neurologis
Gcs : 15 E4M6V5
Trm : + kaku kuduk, brudzinsky 1 +
Tik ; -
F. motorik R. fisiologiis
Koordinasi
Ekstremitas Edema
St. neurologis
Gcs : 15 E4M6V5
Trm : -
Tik ; -
3 5
F. motorik 3 5 R. fisiologiis
Koordinasi
Ekstremitas Edema
Objektif St. neurologis
Gcs : 15 E4M6V5
Trm : + kaku kuduk, brudzinsky 1 +
Tik ; -
Lnk: -
3 5
F. motorik 3 5 R. fisiologiis
Koordinasi
Ekstremitas Edema
Objektif St. neurologis
Gcs : 15 E4M6V5
Trm : + kaku kuduk, brudzinsky 1 +
Tik ; -
Lnk: -
3 5
F. motorik 3 5 R. fisiologiis
Koordinasi
Inf RL 14 tpm
Inj neulin 2 X 500 mg
Inj Neurobion 5000 / drip 1 X1/ drip
Simvastatin / mlm 1 x 10 mg
Planning
Aminoral 3X1 tab
Inj kalnex 3 x 1 amp
Inj manitol 2 x 125 mg
Valsartan 1 x 80 mg
Ekstremitas Edema
St. neurologis
Gcs : E4M6V5
Trm : -
Tik ; -
Lnk: -
3 5
F. motorik 3 5 R. fisiologiis
Koordinasi
Ekstremitas Edema
St. neurologis
Gcs : E4M6V5
Trm : -
Tik ; -
Lnk: -
3 5
F. motorik R. fisiologiis
3 5
F. sensorik R. patologis : Schoeffer +/-
F. luhur
Otonom Baik
Koordinasi
Ekstremitas Edema
St. neurologis
Gcs : E4M6V5
Trm : -
Tik ; -
Lnk: -
3 5
F. motorik R. fisiologiis
3 5
F. sensorik R. patologis :
F. luhur
Otonom Baik
Koordinasi
RAWAT JALAN
Neulin 2 x 1
Valsartan 1 x 60 mg
Aminoral 3 x 1 tab
Simvastatin 1 x 10mg
ri
n
g
2
0
1
3
l
Stroke hemoragic 0.1 93. 28 5 menulis fisioterapi
Inj Neulin 2 x 500 mg - pasang inf, cd psikiatri dr.
Inj neurobion 1 x 1 amp - visited r. Budi Sp.s
simvastatin 1 x 10 mg 2 - Manitol 4x 3x
Aminoral 3x1 tab 8 2x
Inf RL 14 tpm - Kalnex 3 x 1 amp
TD : 200/90
S/N : 37/89
Ny. Nasfiah PC Bed Pasang infus
Stroke hemoragic 5 Visite dr.Budi Sp.S
Inj Neulin 2 x 500 mg 3 Latihan mobilisasi
Inj kalnex 3 x 1 amp - Valsartan 1 x 80 mg
Inj neurobion 5000/drp 1 x 1 amp 2
Tanggl 3 April 2013
Stroke hemoragic 5
April
2013
Simvastatin/ mlm 1 x 10 mg
Aminoral 3 x 1 tab
Valsartan 1 x 80 mg
Inf RL 14 tpm 14 tpm
TD: 120/80
Ny. Nasfiah PC Bed
Stroke hemoragic 5
Inj Neulin 2 x 500 mg
Inj neurobion 5000/drp 1 x 1 amp
Tanggl 7 April 2013
Simvastatin/ mlm 1 x 10 mg
Aminoral 3 x 1 tab
Valsartan 1 x 80 mg
Inf RL 14 tpm 14 tpm
TD : 120/80
Ny. Nasfiah PC Bed
Tanggl 8 April