Bab II Pembahasan Ardi
Bab II Pembahasan Ardi
A. PRILAKU MANUSIA
b. Konsep Abnormal
Suatu perilaku yang berbeda, tidak mengikuti peraturan yang berlaku, tidak pantas,
mengganggu dan tidak dapat dimengerti melalui kriteria yang biasa.
Perilaku abnormal (abnormal behavior) bagi para ahli psikologi seringkali disebut
dengan gangguan perilaku (behavior disorder), atau ada juga yang menyebutnya lain
dengan mental illness (Morgan dkk., 1984).
1. Definisi Perkembangan
Definisi dari perkembangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
suatu perubahan menjadi bertambah sempurna dalam hal pikiran atau akal,
pengetahuan, dan lain sebagainya.
Pengertian perkembangan menunjuk pada suatu proses kearah yang lebih baik
atau sempurna dan tidak begitu saja dapat di ulang lagi. Perkembangan menunjuk ada
perubahan yang bersifat tetap dan tidak dapat di putar kembali.
Perkembangan juga berkaitan daengan belajar khususnya mengenai isi proses
perkembangan, apa yang berkembang berkaitan dengan perilaku belajar. Dengan
demikian perkembangan dapat diartikan sebagai proses yang kekal dan tetap yang
menuju kea rah suatu organisasi pada tingkat intergrasi yang lebih tinggi, berdasarkan
pertumbuhan, pemasakan dan belajar. Suatu devinisi yang relevan yang dikemukakan
oleh Monks sebagai berikut : Perkembangan psikologis merupakan suatu proses yang
dinamis. Dalam proses tersebut sifat individu dan sifat lingkungan menentukan
tingkah laku apa yang akan menjadi actual dan terwujud.
Menurut Nagel, perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur
yang terorganisasikan dan mempunyai fungs-fungsi tertentu, o;eh karena itu bilamana
terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi maupun da;am bentuk, akan
mengakibatkan perubahan fungsi.
2. Definisi Kepribadian
Sedangkan definisi dari kepribadian berdasarkan Kamus Besar Bahasa yakni
keadaan manusia sebagai perseorangan atau keseluruhan sifat-sifat yang
merupakan watak-watak seseorang.
Sedangkan definisi menurut para psikolog sangat berbeda-beda penafsiran,
diantaranya:
a. W. Stern, mendefinisikan Kepribadian (person lichkett) yaitu aktualisasi dari
realisasi dari hal-hal yang sejak semula telah terkandung dalam jiwa seseorang.
b. G.W. Leibniz, berpendapat bahwa Kepribadian adalah sesuatu yang berdiri
sendiri, tetapi juga sesuatu yang terbuka terhadap dunia sekitarnya.
c. Gordon W. Alport. Ia memberikan definisi Kepribadian sebagai berikut :
"Personality is the dynamic organization within the individual of those
psychophysical system that determine his unique adjustment to his environment"
(Kepribadian adalah organisasi dinamis dalam diri individu yang terdiri dari
sistem-sistem psikofisik yang menentukan cara penyesuaian diri yang unik
(khusus) dari individu tersebut terhadap lingkungannya).
Sama seperti teori ilmiah pada umumnya yang memiliki fungsi deskriptif
dan prediktif, begitu juga teori kepribdian. Berikut penjelaskan fungsi
deskriptif dan prediktif dari teori kepribadian.
1. Fungsi Deskriptif
Fungsi deskriptif (menjelaskan atau menggambarkan) merupakan
fungsi teori kepribadian dalam menjelaskan atau menggambarkan
perilaku atau kepribadian manusia secara rinci, lengkap, dan
sistematis. Pertanyaan-pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana
seputar perilaku manusia dijawab melalui fungsi deskriptif.
2. Fungsi Prediktif
Teori kepribadian selain harus bisa menjelaskan tentang apa,
mengapa, dan bagaimana tingkah laku manusia sekarang, juga harus
bisa memperkirakan apa, mengapa, dan bagaimana tingkah laku
manusia di kemudian hari. Dengan demikian teori kepribadian harus
memiliki fungsi prediktif
b. Memahami siklus kompetensi dan pertumbuhan otak anak, sehingga orang tua
dapat menghargai dan memperlakukan anak secara adil. Dalam hal ini, orang tua
harus memahami tingkat kemampuan anak dan tingkat kecerdasan anak. Tidak
semua anak memiliki kecerdasan intelektual yang tinggi, tetapi sebagai orang tua
kita harus berupaya menstimulasi pertumbuhan otaknya dan mengoptimalkan
kompetensi anak. Hal ini juga perlu ditunjang dengan keadilan dalam sikap, cara
berbicara dan cara memperlakukan mereka sebagai subjek kehidupan yang akan
terus tumbuh dan berkembang.
c. Memahami multiple intellegencies anak, sehingga orang tua dapat mengenali dan
memahami bakat juga minat anak untuk kemudian mengarahkannya dengan benar
Dengan memahami hal ini, orang tua dapat mengasah, memupuk dan
mengarahkan bakat, serta menumbuhkan minat anak di bidang tertentu yang bisa
menjadi pegangan penting dalam kehidupannya di masa depan. Tidak sedikit
anak-anak yang terlihat biasa saja dalam kecerdasan kognitifnya, tetapi memiliki
bakat tertentu yang justru membuatnya lebih kreatif dan sukses. Kecerdasan
intelektual bukan satu-satunya pembentuk kecerdasan otak yang penting untuk
dikembangkan. Dalam kehidupan nyata sehari-hari, faktor kecerdasan emosional
dan advertisal lebih banyak membantu membangun kepribadian anak yang lebih
matang, lebih siap menghadapi masalah.
D. Konsep Belajar
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenan dengan tujuan dan
bahan acuan interaksi, yang baik bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi)
untuk menangkapi isi dan pesan belajar maka dalam belajar tersebut individu
menggunakan kemampuan ramah.
b. Efektif yaitu kemampuan yang mengutamakan, perasaan, emosi, dan reaksi yang
berbeda dengan penalaran yang terdiri dari kategori penerimaan, partisipasi, penilaian
sikap, organisai dan pembentukan pola hidup
2.1.4 Faktor-faktor Kesulitan Belajar
Fenomena kesulitan belajar seorang siswa biasanya tampak jelas dari menurunnya
kinerja akademik atau prestasi belajarnya.Namun, kesulitan belajar juga dapat
dibuktikan dengan munculnya kelainan perilaku (misbehavior) siswa seperti
kesukaan berteriak-teriak di dalam kelas, mengusik teman, berkelahi, sering tidak
masuk kuliah, dan sering minggat dari sekolah.
Secara garis besar, faktor-faktor penyebab timbulnya kesulitan belajar terdiri atas dua
macam.
1. Faktor intern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam
siswa sendiri.
2. Faktor ektern siswa, yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri
siswa.
Kedua faktor ini meliputi aneka ragam hal dan keadaan yang antara lain
tersebut dibawah ini.
Inovatif : belum pernah ada, segar, menarik, aneh, mengejutkan dan teobosan
baru.
Berguna : lebih enak, lebih baik, lebih praktis, mempermudah, mendorong,
memecahkan masalah, mengurangi hambatan.
Dapat dimengerti : hasil yang sama dapat dibuat pada waktu yang lain.
F. Gangguan Perilaku
Kauffman: 1977 Anak yang mengalami gangguan tingkah laku merupakan anak
yang secara nyata dan menahun merespon lingkungan tanpa adanya kepuasan pribadi
namun masih dapat diajarkan perilaku perilaku yang dapat diterima oleh masyarakat
dan dapat memuaskan kpribadiannya.
Bruno, Gangguan tingkah Laku merupakan respon atau perbuatan yang dilakukan
seseorang suatu perubahan perilaku merupakan suatu kepribadian karena setiap
respon atau tindakan seseorang yang menunjukan perubahan sebagi cerminan
fenomena psikologis baik diamati maupun diukur
Jadi, gangguan perilaku (conduct disorder) adalah gangguan perilaku masa kanak-
kanak yang ditandai oleh aktivitas agresif dan destruktif yang menyebabkan
gangguan pada lingkungan alami anak seperti rumah, sekolah, masjid, atau
lingkungan. Fitur utama dari gangguan ini adalah pola perilaku berulang dan terus-
menerus yang melanggar norma-norma sosial dan hak-hak orang lain. Ini adalah
salah satu kategori masalah kesehatan mental anak yang paling umum, yang
mencapai 9% pada laki-laki dan 2% pada perempuan.
Faktor-faktor psikobiologik.
1. Riwayat genetika keluarga yang terjadi pada kasus retardasi mental, autisme,
skizofrenia kanak-kanak, gangguan perilaku, gangguan bipolar, dan gangguan
ansietas atau kecemasan.
2. Struktur otak yang tidak normal. Penelitian menemukan adanya abnormalitas
struktur otak dan perubahan neurotransmitter pada pasien yang menderita autisme,
skizofrenia kanak-kanak, dan ADHD.
3. Pengaruh pranatal, seperti infeksi pada saat di kandungan ibu, kurangnya
perawatan pada masa bayi dalam kandungan, dan ibu yang menyalahgunakan zat,
semuanya dapat menyebabkan perkembangan saraf yang abnormal yang berkaitan
dengan gangguan jiwa. Trauma kelahiran yang berhubungan dengan berkurangnya
suplai oksigen pada janin saat dalam kandungan yang sangat signifikan dan
menyebabkan terjadinya retardasi mental dan gangguan perkembangan saraf
lainnya.
4. Penyakit kronis atau kecacatan dapat menyebabkan kesulitan koping bagi anak.
1. Dinamika keluarga.
Dinamika keluarga yang tidak sehat dapat mengakibatkan perilaku menyimpang yang
dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Faktor lingkungan.
Lingkungan dan kehidupan sosial yang tidak menguntungkan akan menjadi penyebab
utama pula, seperti :
1. Perawatan pranatal yang buruk, nutrisi yang buruk, dan kurang terpenuhinya
kebutuhan akibat pendapatan yang tidak mencukupi dapat memberi pengaruh
buruk pada pertumbuhan dan perkembangan normal anak.
2. Anak-anak tunawisma memiliki berbagai kebutuhan kesehatan yang memengaruhi
perkembangan emosi dan psikologi mereka. Berbagai penelitian menunjukkan
adanya peningkatan angka penyakit ringan kanak-kanak, keterlambatan
perkembangan dan masalah psikologis diantara anak tunawisma ini bila
dibandingkan dengan sampel kontrol (Townsend, 1999).
3. Budaya keluarga.
Perilaku orang tua yang secara dramatis berbeda dengan budaya sekitar dapat
mengakibatkan kurang diterimanya anak-anak oleh teman sebaya dan masalah
psikologik.
Gejala schizophrenia bisa dijumpai pada penderita gangguan jiwa jenis lainnya. Tidak
ada satu gejalapun yang menjadi ciri pokok schizophrenia. Pada laki laki, gejala
schizophrenia mulai diumur belasan atau 20an tahun. Pada perempuan, gejala mulai
diumur 20an tahun atau awal 30an tahun. Tidak jarang schizophrenia menyerang
anak belasan tahun, namun jarang mulai menyerang pada orang dewasa yang berusia
lebih dari 45 tahun.
Tanda dan gejala schizophrenia bisa dikategorikan dalam gejala positif, negatif dan
kognitif.
Gejala positif: mencerminkan adanya fungsi normal yang berlebihan atau terdistorsi,
seperti:
delusi (angan angan atau khayalan, waham), merupakan gejala yang paling
sering muncul. Penderita mempunyai kepercayaan (beliefs) yang tidak sesuai
dengan realitas, biasanya keliru dalam memahami pengalaman atau mempunyai
persepsi yang keliru. Misalnya percaya bahwa ada orang akan membunuhnya.
halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat sesuatu yang tidak berdasar
realitas. Halusinasi suara merupakan halusinasi yang paling sering muncul.
gangguan pemikiran, gangguan dalam mengorganisir pikiran dan berbicara
sehingga penderita berhenti bicara ditengah kalimat atau mengucapkan kata
kata tanpa arti (word salad).
perilaku yang tak teratur, yang bisa muncul dalam bentuk perilaku seperti
perilaku bodoh pada anak kecil atau agitasi yang tidak bisa diduga sebelumnya.
Gejala kognitif: berupa gangguan proses berpikir. Ini merupakan gejala yang paling
mengganggu dan menyebabkan tidak bisa bekerja secara benar.
gangguan mengingat-ingat
gangguan dalam memberikan perhatian (atensi)
gangguan dalam memahami informasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,
menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari
uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun
yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2003).
Psikopat adalah gangguan jiwa yang dianggap berbahaya dan merugikan
masyarakat. Namun demikian, psikopat apabila dilihat sepintas memiliki sifat
baik dan disukai banyak orang dengan kemampuannya untuk berbohong
dan memanipulasi keadaan
Pengertian keadaan normal secara konseptual :
Sehat adalah keadaan berupa kesejahteraan fisik, mental, dan sosial secara
penuh dan bukan semata-mata berupa keadaan yang lemah tertentu.
Pengertian abnormal adalah Suatu perilaku yang berbeda, tidak
mengikuti peraturan yang berlaku, tidak pantas, mengganggu dan tidak dapat
dimengerti melalui kriteria yang biasa.
Perilaku abnormal (abnormal behavior) bagi para ahli psikologi seringkali
disebut dengan gangguan perilaku (behavior disorder), atau ada juga yang
menyebutnya lain dengan mental illness (Morgan dkk., 1984).
AplikasiPerilaku Manusia Dalam Asuhan Keperawatan adalah
Membantu perawat dalam mengkaji tingkah laku pasien,Membantu pasien
membiasakan hidup sehat,Perawat memonitor resiko jatuh pada pasien
Pengertian Perkembangan Kepribadian
Definisi Perkembangan
Definisi dari perkembangan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
adalah suatu perubahan menjadi bertambah sempurna dalam hal pikiran atau
akal, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Definisi Kepribadian
Sedangkan definisi dari kepribadian berdasarkan Kamus Besar Bahasa
yakni keadaan manusia sebagai perseorangan atau keseluruhan sifat-sifat yang
merupakan watak-watak seseorang.
Fungsi Teori Kepribadian adalah sebagai fungsi deskritif dan
sebagai fungsi prediktif
Aplikasi konsep Perkembangan Kepribadian dalam Asuhan
Keperawatan adalah Membantu perawat untuk memahami dirinya sendiri
sehingga mereka bisa mencapai kebutuhan personal diluar situasi
klien,Dengan memahami kebutuhan manusia,perawat dapat memahami
perilaku orang lain dengan lebih baik dan Perawat dapat
mengaplikasikan pengetahuan tentang kebutuhan manusia untuk
mengurangi stress.
Teori Perkembangan Kepribadian
Gangguan Perilaku
3.2 Saran