Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Masa Nifas patologis


Program Studi : DIII Kebidanan
Semester : III
Kode Mata Kuliah : Bd. 303
Beban Studi : 2 SKS
Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan Mengenai Tanda bahaya Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan :Nifas Patologis
Waktu Pertemuan : 1 x 60 menit
Pertemuan Ke :1

A. KETRAMPILAN DASAR MENGAJAR


Setelah melakukan latihan ini, praktikan mampu:
1. Membuka dan menutup pembelajaran.
2. Menjelaskan materi pembelajaran.
3. Memberi reinforcement.
B. STANDAR KOMPETENSI
Setelah mengikuti mata kuliah ini melalui proses ceramah, tanya jawab,

diskusi,seminar,roleplay, dan praktek pengajaran mahasiswa mampu merencanakan

program pengajaran yang diterapkan di dunia pendidikan kebidanan baik dikelas maupun

dilahan praktek,laborat klinik RS,rumah bersalin,BPS atau pelayanan kesehatan lainnya

yang didasari dengan rencana pengajaran yang benar dan evaluasi.


C. KOMPETENSI DASAR
Setelah menyelesaikan perkuliahan ini mahasiswa diharapkan mampu

menjelaskan tentang tanda bahaya masa nifas

D. POKOK-POKOK MATERI
1. Pengertian masa nifas.
2. Macam-macam tanda bahaya nifas.
3. Cara penanganan jika ditemui salah satu tanda bahaya masa nifas.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahap/ waktu Kegiatan Mengajar Kegiatan Mahasiswa Media Metode


Pendahuluan/ 1. Memberi salam. 1. Menjawab salam LCD Ceramah
10 menit Laptop
2. Memperkenalkan diri Memperhatikan White board Ceramah
Spidol
3. Menginformasikan Memperhatikan Hand Out Ceramah
pokok materi yang
akan disampaikan 2.

4. Menjelaskan tujuan 3. Memperhatikan Ceramah


pembelajaran pada
akhir perkuliahan
mahasiswa mampu
menjelaskan tentang
nifas patologis.
Memperhatikan dan Ceramah
5. Menjelaskan buku mencatat
referensi yang dapat
digunakan 5.
5
Penyajian/ 40 1. Menjelaskan 1. Mahasiswa LCD Ceramah
menit pengertian dari masa merumuskan definisi Laptop
nifas. dari masa nifas.
2. Memberikan 2. Mahasiswa mampu Tanya jawab
penguatan atas menjelaskan definisi
jawaban mahasiswa. dari masa nifas.M
3. Menjelaskan macam- 3. Mahasiswa Ceramah
macam tanda bahaya memahami tentang
masa nifas macam-macam tanda
bahaya nifas.
4. Menanyakan kepada 4. Mahasiswa dapat Tanya jawab
mahasiswa tentang menjelaskan macam-
macam-macam tanda macam tanda bahaya
bahaya masa nifas. masa nifas.
5. Menjelaskan 5. Mahasiswa mampu Ceramah
penanganan dan memahami
pencegahannya. penanganan dan
pencegahannya.
6. Membantu 6. Menyimpulkan Tanya Jawab
mahasiswa definisi, macam-
menyimpulkan secara macam tanda bahaya
singkat materi yang dan penangannya.
telah disampaikan.

Penutup/ 10 1. Mengevaluasi materi 1. Mahasiswa - Ceramah


menit yang telah menjelaskan kembali
disampaikan dengan tentang definisi masa
cara memberikan nifas.
pertanyaan kepada -
mahasiswa.
2. Bersama mahasiswa 2. Mahasiswa Ceramah
menyimpulkan materi menyimpulkan dari
dari pembelajaran pertemuan ini.
yang telah telah -
disampaikan.
3. Menginformasikan 3. Mahasiswa Ceramah
materi selanjutnya. mempelajari materi -
yang diberikan
selanjutnya.
4. Memberikan salam 4. Menutup pertemuan Ceramah
penutup. dengan memberi
. salam

F. EVALUASI
1. Prosedur : Post tes
2. Jenis : Lisan
3. Alat tes : Tes yang dibuat dosen
4. Bentuk : Subyektif
5. Soal : Terlampir
G. REFERENSI
Liewllyn-Jones, Derek. 2002. Dasar –dasar Obstetri dan Gynekologi Edisi 6. Jakarta:

hipokrates.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana

untuk Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC


Prawiroharjo, Sarwono. 2007. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta :JHPIEGO

MATERI
TANDA BAHAYA NIFAS

A. PENGERTIAN MASA NIFAS


Proses pulihnya alat kandungan menuju keadaan menuju keadaan normal sejak saat

persalinan berakhir yang berlangsung selama 42 hari (Sarwono, 2007) .

B. MACAM-MACAM TANDA BAHAYA NIFAS


1. Infeksi masa nifas ( peningkatan suhu > 38°C , lochea berbau).
Infeksi pada traktus genetalis setelah persalinan disebut infeksinifas.Suhu >38°C atau lebih yang

terjadi antara hari ke 2-10 post partum.

Beberapa faktor prediposisi :


a. Kurang gizi atau malnutrisi,
b. Anemia,
c. Hygiene,
d. Kelelahan,
e. Proses persalinan,
 Partus lama/partus macet
 Persalinan traumatif
 Kurang baiknya proses pencegahan infeksi.
(Sarwono, 2007)
2. Perdarahan Pervaginam
Perdarahan pervagina/ perdarahan post partum/post partum hemorargi/hemorargi post

partum/PPH adalah kehilangan darah sebanyak 500 cc atau lebih dari traktus genetalis setelah

melahirkan.

Dibagi menjadi 2, meliputi:


a. Post partum primer
Adalah mencakup semua kejadian perdarahan dalam 24 jam setelah melahirkan.
Penyebab :
 Uterus atonik, misalnya: selaput/ plasenta tertinggal.
 Trauma genetalia, meliputi: kelahiran yang menggunakan peralatan termasuk section

caesarea, episiotomy.
 Inversi uterus.
b. Post partum sekunder.
Adalah mencakup semua kejadian PPH yang terjadi antara 24 jam setelah kelahiran bayi dan

6 minggu masa post partum.


Penyebab :
 Fragmen placenta dan selaput ketubn tertahan.
 Pelepasan jaringan mati setelah persalinan macet (dapat terjadi di servik, vagina, kandung

kemih, rectum).
 Terbukanya luka pada uterus (setelah section caesaria, rupture uterus).

3. Sakit kepala, nyeri epigastrik dan penglihatan kabur.


4. Pembengkakan di wajah dan ekstremitas.
5. Rasa sakit waktu berkemih.
Kesulitan miksi mungkin terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan yang disebabkan oleh

tekanan pada basis kandung kemih selama melahirkan. Ibu merasa kurang nyaman ketika

deuresis muncul setelah melhirkan, jika ia tidak dapat mengeluarkan urin mungkin diperlukan

kateterisasi (Siti saleha, 2009).


6. Payudara yang berubah menjadi memerah, panas dan terasa sakit.
7. Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan dikaki.
Perluasan infeksi nifas yang paling sering ialah perluasan atau invasi mikroorganisme

pathogen yang mengikuti aliran darah disepanjang vena dan cabang-cabangnya sehingga terjadi

tromboflebitis.

Tromboflebitis femoralis mengenai vena-vena pada tungkai, misalnya vena femoralis, vena

poplitea dan vena safena.


Penanganan :
 Perawatan, kaki ditinggikan untuk mengurangi edema, lakukan kompresi pada kaki. Setelah

mobilisasi kaki hendaknya tetap dibalut elastic atau memakai kaos kaki panjang yang elastic

selama mungkin.
 Mengingat kondisi ibu yang sangat jelek sebaiknya jangan menyusui.
 Terapi medic : pemberiananalgetik dan antibiotik.
(Sarwono, 2007).
8. Kehilangan nafsu makan dalam waktu yang lama
9. Perasaan sedih atau tidak mampu mengasuh
Keadaan dimana ibu merasa sedih berkaitan dengan bayinya disebut baby blues. Penyebab

anatar lain: perubahan perasaan saat hamil, perubahan fisik dan emosional.
Perubahan yang dialami ibu akan kembali secara perlahan setelah beradaptasi dengan peran

barunya.
Gejala baby blues antara lain:
a. Menangis
b. Perubahan perasaan
c. Cemas
d. Kecemasan
e. Khawatir dengan bayinya
f. Penurunan libido
g. Kurang percaya diri

Hal – hal yang disaran kan pada ibu adalah sebagai berikut :

a. Minta bantuan suami atau keluarga jika ibu ingin istirahat.


b. Beritahu suami tentang apa yang dirasakan oleh ibu.
c. Buang rasa cemas dan khawatir akan kemampuan merawat bayi.
d. Meluangkan waktu dan mencari hiburan untuk diri sendiri.

Ibu merasakan kesedihan karena kebebasan otonomi, interaksi social, kurang kemandirian.
Hal ini akan mengakibatkan depresi paska persalinan (depresi post partum). Depresi masa nifas

merupakan gangguan afekasi yang sering terjadi pada masa nifas, dan tampak dalam minggu

pertama paska persalinan. Insiden depresi post partum sekitar 10-15 persen. Post partum blues

disebut juga maternity bluesatau sindrom ibu baru. Keadan ini merupakan hal yang serius,

sehingga ibu memerlukan dukungan dan banyak istirahat.

EVALUASI
TANDA BAHAYA MASA NIFAS

PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian masa nifas?
2. Sebutkan 5 tanda bahaya masa nifas?
3. Sebutkan gejala dari baby blues ?

JAWABAN
1. Pengertian dari masa nifas :
Proses pulihnya alat kandungan menuju keadaan menuju keadaan normal sejak saat persalinan

berakhir yang berlangsung selama 42 hari

2. 5 tanda bahaya masa nifas:


a. Infeksi masaa nifas (suhu >38°C).
b. Perdarahan pervaginam.
c. Sakit kepala, nyeri apigastrik dan penglihatan kabur.
d. Pembengkakan di wajah dan ekstremitas.
e. Rasa sakit waktu berkemih.

3. Gejala dari baby blues:

a. Menangis

b. Perubahan perasaan

c. Cemas

d. Kecemasan

e. Khawatir dengan bayinya

f. Penurunan libido

b. Kurang percaya diri


SILABUS

A. IDENTITAS MATA KULIAH

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Masah Nifas patologis


Program Studi : DIII Kebidanan
Semester : III
Kode Mata Kuliah : Bd. 303
Beban Studi : 2 SKS
Pokok Bahasan : Pendidikan kesehatan Mengenai Tanda bahaya Masa Nifas
Sub Pokok Bahasan :Nifas Patologis
Waktu Pertemuan : 1 x 60 menit
Pertemuan Ke :1
Dosen Penanggung jawab :
No Kompetensi Indikator Materi Pokok Metode Sumber/ Alokasi Bobot
dasar Pembelajaran Bahan Waktu Penilaian

1 Menjelaskan 1. Menjelaskan 1. Pengertian CTJ 1. Power 1 x 60’ Test


tentang pengertian Nifas. Point Observasi
pengertian nifas, nifas 2. Hand
tanda bahaya 2. Menyebutkan 2. Tanda bahaya Out
nifas, apa saja tanda nifas
penanganan bahaya nifas.
serta 3. Menjelaskan 3. Cara
pencegahannya cara Penanganann
penanganan ya
nifas
4. Menjelaskan
4. Cara
pencegahan
pencegahann
nifas
ya
patologis

MAKALAH
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
ASUHAN KEBIDANAN MASA NIFAS PATOLOGIS
Disususn untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Kurikulum

Disusun Oleh :
SONYA REVITA S
NIM. 2015.02.1905

PRODI D IV KEBIDANAN STIKES HUSADA JOMBANG


TAHUN AJARAN 2015- 2016

Anda mungkin juga menyukai