Anda di halaman 1dari 5

Sejarah Leishmania Tropica

Leishmania tropica adalah parasit yang menginfeksi manusia dan tikus (hewan pengeret).leishmania
tropica berasal dari protozoa yang bersel tunggal dan dapat bercoloni Hal ini dapat menyebabkan
penyakit yang disebut leishmaniasis kulit. Leishmania tropica bersel tunggal trypanosome parasit yang
bertanggung jawab untuk kulit menyebabkan Leishmaniasis kulit (oriental sore). Leishmaniasis
ditemukan di sekitar 88 negara di seluruh dunia. Deskripsi pertama tentang parasit ini dilakukan oleh
Boroshy (1898) dan Wright (1903). Pemberian nama Leishmaniatropica dilakukan oleh Luke (1906).
Sinonimnya adalah Helcosomatropica, Herpetomonastropica, Herpetomonasfuruncolosa.

http://4.bp.blogspot.com/-
Yf2C7gO_Sm0/TdScRrjHB0I/AAAAAAAAAEE/yNyJykJ97S8/s320/Leishmania%2Btropica%2Bskin%2Bulcer
%2Bsmear.jpg

Gambar 2.1 : Leishmania Tropica

B. Taksonomi Leishmania Tropica

Kingdom : protista

Subkingdom : Protozoa

Phylum : Sarcomastigophora

Subphylum : Mastigophora

Class : Zoomastigophora

Order : Kinetplastida

Family : Trypanosomatidae

Genus : Leishmania

Species : Tropica
C. Penyebaran Leishmania Tropica

Penyebaran dari parasit ini hampir sama dengan Leishmaniadonovani, hanya saja dilaporkan bahwa
tidak ditemukan satu daerah yang sama kedua parasit ini secara bersamaan.

1. Eropa : sepanjang pantai mediterania.

2. Asia : Asia Tengah, India, Israel, Turki dan lain-lain.

3. Amerika tengan dan selatan.

Parasit Leishmania ditularkan melalui gigitan lalat pasir betina. 7-10 hari setelah lalat pasir menggigit
penderita Leishmaniasis, parasit yang ada pada lalat pasir dapat ditularkan keorang yang digigit oleh
lalat pasir tersebut. Setelah masuk kedalam tubuh penderita, parasit ini menginfeksi sel darah putih dan
mengalami inkubasi selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan sebelum meninggalkan gejala.

Leis2

Gambar 2.2 : penyebaran leishmania tropica

D. Morfologi Leishmania Tropica

Leishmania tropica berbentuk oval, berdiameter 2 mikron atau dengan ukuran 3-4 x 2 mikron, tidak
mempunyai flagella, terdapat axonema, 1 nukleus, 1 blefaroplas dan 1 kinetoplas. Bila organisme
tersebut diwarnai dengan Giemsa atau Wright, maka nukleus dan kinetoplas akan berwarna merah,
sedang sitoplasma akan berwarna biru. Stadium leishmania hanya terdapat didalam tubuh tuan rumah
(manusia), leishmania hidup intra selluler dan berkembang biak dengan membelah diri.

Morfologi parasit ini Cara infeksi sama yaitu pada manusia, parasit ini hidup intraseluler dalam darah,
yaitu dalam sel retikulo-endotel(RE) sebagai stadium amastigot. Parasit ini berkembang biak secara
belah pasang dan berukuran kira-kira 2 mikron. Sel RE dapat terisi penuh oleh parasit, sehingga sel itu
pecah. Stadium amastigot sementara berada dalam peredaran darah tepi, kemudian masuk atau
mencari sel RE yang lain, sehingga stadium ini dapat ditemukan dalam sel RE hati, limpa, sumsum tulang
dan kelenjar limfe viseral. Di lambung phlebotomus, stadium amastigot ini berubah menjadi stadium
promastigot yang kemudian bermigrasi ke probosis. Infeksi terjadi dengan tusukan lalat phlebotomus
yang memasukan stadium promastigot melalui probosisnya kedalam badan manusia.

E. Habitat Leishmania Tropica

Habitat Leismania berada Lalat pasir muncul juga terjebak di luar gua tertutup, mungkin tiba dari gua-
gua lain atau dari kecil, retak tersembunyi di tepian berbatu dekat. Dinding pendukung buatan manusia
dibangun dengan batu-batu besar juga diidentifikasi sebagai habitat bagi pemuliaan Ph Sergenti
meskipun kurang penting dibandingkan gua.

lalat.jpg

Gambar 2.3 : lalat pasir


F. Siklus Hidup Leishmania Tropica

Siklus hidup Leishmania tropica adalah identik dengan parasit terkait lainya dari genis yang sama dan
meliputi baik sebuah amastigote dan tahap promastigote. Pasir lalat menyuntikkan tahap infektif
promastigote. Tahap promastigote dianggap bagian dari tahap infeksi, di mana lalat pasir menginfeksi
host dengan parasit melalui makan. amastigote ini merupakan bagian dari jaringan tahap di mana
parasit mengubah setelah ditelan oleh makrofag seorang.

leishmania tropicaa.png

Gambar 2.4 : Siklus hidup L. Tropica

1. Sandfly menggit kulit manusia dan mengenfeksikan fase promastigote pada protozoa ke dalam
minang.

2. Macrophage akan memphagositosit promastigote

3. Di dalam Macrohage,promastogote akan berkembang menjadi Amastigote

4. terjadi penyebaran pada macrophage lain.

5. (Fase pada Sandfly)Sandfly minggigit manusia yang terinfeksi,tahap amastogote di manusia.

6. Berkembangbiak dan bertambah banyak di usus lalat pasir.

7. Amastigote kemudian akan berkembang ke tahap selanjutnya yaitu tahap promastigote di dalam
midgut.

8. Dari midgut akan masuk menuju kelenjar ludah sandfly.

G. Penyebab Penyakit Leishmania Tropica

Lalat pasir kecil yang terinfeksi menyebarkan protozoa ketika mereka menggigit orang atau hewan,
seperti anjing atau tikus. Jarang infeksi menyebar di dalam transfuse darah, melalui suntikan dengan
jarum yang pernah digunakan oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke anak ketika lahir, atau melalui
hubungan seks.

Bentuk yang mempengaruhi organ bagian dalam (visceral leishmaniasis, atau kala-azar) terjadi di India,
afrika (terutama kali sudan), asia tengah, daerah sekitar mediterania, amerika selatan dan tengah, dan
tidak sering di cina. Parasit menyebar dari kulit menuju batang getah bening, limfa, hati, dan sumsum
tulang. Bentuk yang mempengaruhi kulit (cutaneous leishmaniasis) terjadi di eropa selatan, asia, afrika,
meksiko, dan amerika selatan dan pusat. Perjangkitan telah terjadi diantara personil militer amerika
serikat yang berlatih di panama atau melayani di irak dan afganistan. Kadangkala, wisatawan menuju
daerah yang terkena mengalami gangguan tersebut. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang
dilemahkan. Terutama sekali mereka yang menderita AIDS, lebih rentan terhadap leishmaniasis.

Penyebab leishmaniasis adalah protozoa leishmaniasis. Penyakit ini disebarkan oleh lalat pasir yang
terinfeksi, yaitu dengan menggigit manusia atau hewan, misalnya anjing atau hewan pengerat. Pada
kasus yang jarang, infeksi dapat menyebar melalui transfuse darah, jarum suntik yang sebelumnya
dipakai oleh orang yang terinfeksi, dari ibu ke bayinya saat dilahirkan, atau melalui hubungan seksual.
Hospes definitifnya adalah manusia dan hodpesreservoarnya adalah anjing. Dibeberapa daerah,
penyakit ini dapat merupakan penyakit pada anjing yang sewaktu-waktu dapat ditularkan kepada
manusia. Lalat Phlebotomus merupakan hospes perantara atau vektornya.

leishmania tropica.png

Gambar 2.5 : Penyebab Penyakit L. Tropica

H. Pencegahan

Metode terbaik adalah penyemprotan insektisida untuk membunuh vector. Orang yang melaukan
perjalanan jauh di daerah endemic harus mengenakan pakaian pelindung dan menggunakan anti
serangga. Kelambu dan pintu dan jendela pada ruma harus dimaksimalkan. Jaring harus sangat baik
untuk menjadi efektif sebagai lalat pasir sekitar satu ukuran sepertiga dari nyamuk.

Upaya pencegahan berbeda dari satu tempat ke tempat lain, tergantung kepada kebiasaan dari hospes
mamalia dan bionomic vector phlebotomine. Begitu kebiasaan hospes ini diketahui, maka langkah
pencegahan yang tetap dapat dilakukan yang meliputi :

1. Lakukan deteksi kasus secara dini untuk semua bentuk leishmaniasis dan merupakan salah satu
cara penanggulangan terpenting untuk mencegah lesi selaput lender memburuk, di belahan bumi bagian
barat dan menengah, bentuk “recidivans” dibelahan bumi bagian timur, pada situasi dimana reservoir
penyakit terutama atau hanya manusia.

2. Gunakan insektisida yang mempunyai dampak residual secara rutin. Lalat pasir phlebotomine
mempunyai jarak terbang yang relative pendek dan sangat rentan untuk ditanggulangi dengan
penyemprotan secara sistematis menggunakan insektisida yang bersifat residual. Penyemprotan harus
meliputi bagian dalam dan bagian luar pintu dan lubang anginnya jika penularan terjadi di pemukiman.
Tempat-tempat lain di belahan bumi bagian timur yang mungkin menjadi tempat berkembangbiaknya
lalat pasir seperti dinding/tembok batu, kadang hewan dan tumpukan sampah harus juga disemprot.
Menghalangi (menapis) vector dengan menggunakan kelambu dengan 10-12 lubang tiap cm2 atau 25-30
lubang per inci persegi. Dengan ukuran lubang tidak lebih dari 0,89 mm atau 0,035 inci. Saat ini sedang
dilakukan uji coba kelambu yang direndam dengan insektisida.

3. Bersihkan timbunan sampah dan sarang lain untuk phlebotomines di Belahan Bumi bagian Timur.

4. Musnahkan binatang sejenis tikus dan memusnahkan sarang tempat tikus serta sarang mereka
dengan cara menggalinya dalam-dalam. Di daerah tertentu perlu dilakukan pengawasan terhadap
anjing.
5. Di Belahan Bumi bagian Barat, orang agar menghindari datang kedaerah yang dihuni oleh lalat
pasir seperti daerah yang berhutan, terutama pada waktu sore hari. Jika harus datang ketempat
tersebut gunakan pelindung yang memadai serta gunakan repelan agar terhindar dari gigitan lalat pasir.

6. Lakukan manajemen lingkungan dengan baik dan bersihkan hutan secara berkala.

Kemitraan antara WHO, lembaga-lembaga riset di wilayah ini dan industry farmasi telah membantu
dalam pembuatan alat baru untuk diagnose dini (‘rk39) dan (miltefosine) yang aman dan paromomycin
yang dapat diinjeksi. WHO telah memberikan dukungannya untuk membangun komitmen politik yang
menghasilkan penandatanganan MOU guna meningkatkan kerjasama antara Negara-negara endemic
dan telah melanjutkan melibatkan pimpinan politik demi kelanjutan komitmen politik. WHO telah
mendirikan Kelopok Penasehat Teknis Regional(KPTR) untuk memberikan bimbingan teknis terhadap
pemberantasan kala azar. WHO menyiapkan rencana strategis regional dan membantu Negara-negara
dalam penyusunan rencana tersebut untuk pelaksanaan dan menuangkan rencana tersebut kedalam
dokumen-dokume proyek.

Anda mungkin juga menyukai