karena af'alul yaqin masuk pada bagian fi'il yang menashobkan kedua objek (maf'ul bih) yang mana kedua objek tersebut asalnya adalah mubtada'
khobar, maka mari kita cek contoh di atas apakah benar objek-objeknya tersusun dari mubtada' dan khobar.
ق بزوينةع اللعقعلعبء
صودْ ع
ت ال ب
“ عوعجودْ لSaya meyakini Kejujuran adalah perhiasan orang-orang yang berakal”jika kedua objek di atas langsung kita pisahkan,
ternyata BENAR keduanya menjadi mubtada' dan khobar:
ق بزوينةل اللعقعلعبء
صودْ ل
ال ب "Kejujuran adalah perhiasan orang-orang yang berakal"
Nah karena kalimat di atas sudah terpisah dan menjadi mubtada' dan khobar maka keduanya juga mempunyai kedudukan i'rob yang berbeda yaitu rofa'.
Adapun bagi teman-teman yang bertanya bagaimana kita tahu ketiga contoh fi'il di atas artinya adalah "yakin"? sedangkan sebenarnya ketiganya
mempunyai arti yang berbeda. Jawabannya adalah "tergantung konteks kalimat", tergantung bagaimana mutakallim (orang berbicara) menuturkan fi'il-
fi'il di atas, jika yang dimaksud adalah fi'il dengan arti "yakin" maka ia mempunyai dua objek, tapi jika yang maksudkan adalah arti sesungguhnya,
maka ia mempunyai satu objek saja. Misal saja dalam penggunaan fi'il " "نونجندyang arti asalnya adalah "menemukan":
contoh kasus saya mengatakan: "ق ت فهلهؤوسْاَ ا مفيِ ال ن
طاَمر م "نونجؤد ه
Nah, maka sudah jelas kan, kalimat di atas cuma butuh satu objek, maka arti Bahasa Indonesianya adalah "Aku menemukan uang di jalan" .
Af'alud Dhzon ()أوفععاَلل الظننن: fi'il-fi'il yang menunjukan arti perasangka, contohnya yaitu:
ب
س ع
عح ب فسبْلـَـَلهلم العجاَبهلل أوغنبعياَعء بمعن التنععفف ب
“ يعوح عOrang – orang yang bodoh
menunjukan arti “menyangka/mengira” menyangka mereka adalah orang
kaya, karena mereka memelihara diri
Objeknya adalah Dhomir هلومdan أغنبعياَعء و dari meminta- minta”
عجعععل َ عوعجععللوا اولعمعلئبعكةع النبذيعن لهوم بععبْاَلد النرَوحمعمبن إبعناَاثاDan mereka mengira malaikat-
yang menunjukan arti “mengira”. malaikat yang mereka itu adalah
Adapun “ ”نجنعنلyang berarti “menjadikan”, maka hanya Objeknya adalah اولعمعلئبعكةعdan َإبعناَاثا hamba-hamba Allah Yang Maha
mempunyai satu objek, contoh: م ن
Sedangkan “ ”المذيِنن ههؤم معنباَهد النرؤحنممنadalah susunan isim Pemurah sebagai orang-orang
”نونجنعنل الظهلهنماَ م
“ت نوالنهؤونر mausul “”النمذيِننdan shilah nya “ ”ههؤم معنباَهد النرؤحمنممنyang perempuan.
“Allah lah yang menjadikan kegelapan dan cahaya” menerangkan sifat
“َ”النملنئمنكة.
عزعععم شويخْاَ ا
“ عزعععموتـَـَبنيِ عDia (perempuan) mengira saya
yang menunjukan arti seorang syeikh”
“ظننن نرامجحِح/benar-benar berperasangka”, karena dalam Objeknya adalah dhomir َ بنىdan شويخْاَ ا ع
budaya Arab, ada juga namanya “ظ نهن النفاَمسْهد
ال ن/perasangka fi’il yang ada pada kalimat di atas mempunyai arti
yang rusak” maksudnya adalah suatu perkataan yang “ظننن نرامجحِح/benar-benar berperasangka”
mengandung kebohongan, dan termasuk budaya orang
Arab, jika ada orang yang biasa berbohong lalu ia
berkata sesuatu, maka orang-orang akan mengatakan “
" ”نزنعنم فهلنحِنsi fulan telah berperasangka (berbohong)”
Sama halnya dengan af'alul yaqin, Af'alud Dhzon juga masuk pada bagian fi'il yang menashobkan kedua objek (maf'ul bih) yang mana kedua objek
tersebut asalnya adalah mubtada' khobar, maka mari kita cek contoh di atas apakah benar objek-objeknya tersusun dari mubtada' dan khobar.
Nah karena kalimat di atas sudah terpisah dan menjadi mubtada' dan khobar maka keduanya juga mempunyai kedudukan i'rob yang berbeda yaitu rofa'.
2) Af'alut Tahwil ()أوفععاَلل التعوحبوويبل: Fi'il yang menunjukan arti "berubah dari sesuatu menjadi sesuatu", Contoh: