Anda di halaman 1dari 12

BAB II

STANDART KETENAGAAN

A. Struktur Organisasi Rumah Sakit Islam Sultan Agung

9
B. Struktur Organisasi dan Tugas Tanggung Jawabnya

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR UMUM

UNIT LAIN KEPALA INSTALASI

PENANGGUNG JAWAB PENANGGUNG JAWAB


SARPRAS ALAT NON MEDIK SARPRAS ALAT MEDIK

STAF PELAKSANA STAF PELAKSANA

B. Tugas dan tanggung jawab.

1. Staff Elektro medic

a. Melakukan pemeliharaan dan perbaikan terhadap peralatan elektromedik dan


laboratarium.
b. Menjalankan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan standart syariah.
c. Melakukan modifikasi dan rekayasa perbaikan peralatan medik dan laboratarium.
d. Melakukan uji fungsi terhadap peralatan medik baru.
e. Merencanakan kebutuhan suku cadang dalam satu tahun.

10
f. Melakukan kalibrasi / verifikasi peralatan untuk menunjang kegiatan perbaikan yang
dilakukan.
g. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan oleh pihak ke III.
h. Membuat laporan kegiatan.
i. Melakukan bimbingan teknis bagi tenaga peneliti dan praktisi.
j. Melatih dan mengembangan pengetahuan dalam keahlian kerja dan pengetahuan terkait
spiritual atau keagamaan.
k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan.

2. Staf Sarpras non medic

a. Menjaga dan memelihara seluruh sarana dan prasarana yang berada di rumah sakit.
b. Menjalankan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan standart syariah.
c. Mencatat seluruh pekerjaan / kegiatan pada buku laporan.
d. Menjaga dan memelihara nama baik institusi dan unit.
e. Melatih dan mengembangkan diri dalam pengetahuan dan ketrampilan serta
pengetahuan dalam spiritual atau keagamaan.
f. Membantu menyususun panduan, standart prosedur kerja dan petunjuk pelaksanaan
pada pemeliharaan sarana dan prasarana non medik.
g. Melaporkan kepada atasan apabila terjadi sesuatu hal di luar kemampuan.
h. Mengkoordinir dan bertanggung jawab pada shift jaga.
i. Bertanggung jawab terhadap instalasi listrik.
j. Memberikan masukan mengenai pemeliharaan instalasi listrik.
k. Membantu membuat rekapitulasi biaya setiap bulan.
l. Monitoring terhadap instalasi listrik.
m. Membantu membuat perencanaan pemeliharaan sarana dan prasara di rumah sakit.
n. Meminta peralatan dan pengamanan diri pada atasan.
o. Melakukan koordinasi dan diskusi dengan atasan, partner kerja atau unit lain dalam
pemecahan masalah pekerjaan.
p. Melakukan pengontrolan sarana penerangan,pompa,oksigen,genset dan penghawaan/AC.
q. Melaksanakan seluruh keputusan sesuai pekerjaan dan tidak menyalahi peraturan.
3. Staf Rumah Tangga

a. Menjaga dan memelihara seluruh bangunan dan mebelair yang berada di rumah sakit.
b. Menjalankan pekerjaan pemeliharaan sesuai dengan standart syariah.
c. Mencatat seluruh pekerjaan / kegiatan pada buku laporan.

11
d. Menjaga dan memelihara nama baik institusi dan unit.
e. Melatih dan mengembangkan diri dalam pengetahuan dan ketrampilan serta
pengetahuan dalam spiritual atau keagamaan.
f. Mencatat seluruh pekerjaan / kegiatan pada buku laporan.
g. Monitoring terhadap bangunan dan fasilitas.
h. Membantu membuat perencanaan pemeliharaan bangunan di rumah sakit.
i. Meminta peralatan dan pengamanan diri pada atasan.
j. Melakukan koordinasi dan diskusi dengan atasan, partner kerja atau unit lain dalam
pemecahan masalah pekerjaan.
k. Melaksanakan seluruh keputusan sesuai pekerjaan dan tidak menyalahi peraturan.

C. Standart Kualifikasi Sumber Daya Insani


Standart SDM di instalasi Sarana dan Prasarana adalah sebagai berikut :
Nama Jabatan Pendidikan Sertifikat Jumlah
kebutuhan
Kepala Intalasi Sarpras S1 Pelatihan Manajemen 1
Penanggung Jawab D3 , D4 Pelatihan Teknik listrik, Pelatihan 2
Sarpras teknik elektro medik
Koordinator Maintenance D3 Menguasai Komputer, listrik / 7
Building alat medik
Administrasi SMK, D1, D3 Menguasai komputer dan 1
administrasi
Staf elektrikal SMK Menguasai isntalasi listrik 15
Staf elektro medik D3 Menguasai elektro 5
Staf Rumah tangga SMK Menguasai bidang bangunan 8
Selain standart kualifikasi pendidikan dan masa kerja terdapat standart secara kemampuan
dalam bacaan Alquran dan kemampuan agama yang diatur dalam peraturan Sumber Daya Insani.
Tenaga kerja yang ada di bagian pemeliharaan merupakan tenaga ahli alat medis dan non medis
serta pekarya terdiri :
1. D3 Listrik.
2. D.3 Elektromedis.
3. STM Listrik, Mesin, SLTA

12
Perhitungan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan KMK nomor 81 tahun 2014 tentang
penyusunan perencanaan SDM kesehatan, dengan perhitungan beban kerja dengan metode ilyas
dengan perhitungan sebagai berikut :
Perhitungan kebutuhan tenaga sarpras non medik dengan metode Ilyas
Y : BK : JKE
BK : JT x WT
Y : ( YT x WT )
JKE
BK ( Beban Kerja ) : 2700 pekerjaan
JKE ( Jumlah hari kerja efektif selama setahun yaitu 273 hari ) : 273 hr
JT ( Jumlah transaksi per hari ) : 45 work order
WT ( Waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi ) : 1 jam/ 60 menit/pekerjaan
Jumlah kebutuhan tenaga : Y + ( 92/273 x Y )
Jadi kebutuhan tenaga sarpras non medic adalah :
BK : 45 X 60 = 2700
Y : 2700 : 273 = 9,89 atau 10
kebutuhan tenaga : Y + (92/273x Y)
: 10 + ( 92/273 x 10 )
: 10 + 3,36
: 13,36 / 14 Orang.
Bila ada 3 shift maka :
Pagi 14 orang, siang 2 orang, malam 2 orang , libur 2 orang , penjab 1 orang dan kainst 1 orang
Sehingga total kebutuhan tenaga 22 orang.

A. Pola Ketenagaan Sarpras Medik


BK ( Beban Kerja ) : 900 pekerjaan
JKE ( Jumlah hari kerja efektif selama setahun yaitu 273 hari ) : 273 hr
JT ( Jumlah transaksi per hari ) : 15 work order
WT ( Waktu yang dibutuhkan untuk setiap transaksi ) : 1 jam/ 60 menit/pekerjaan
Jumlah kebutuhan tenaga : Y + ( 92/273 x Y )
Jadi kebutuhan tenaga sarpras non medic adalah :
BK : 15 X 60 = 900
Y : 900 : 273 = 3,296 atau 4
kebutuhan tenaga : Y + (92/273x Y)

13
: 3,296 + ( 92/273 x 3,296 )
: 3,296 + 1,11
: 4,4 / 5 Orang.
Bila ada 1 shift maka :
Pagi 5 orang, penjab 1 orang
Sehingga total kebutuhan tenaga 6 orang.
No Pola Ketenagaan ∑ SDI Kesenjangan
Saat ini Kebutuhan
a B c d e
1 Ilyas ( non medic ) 14 22 8
2 Ilyas ( medic ) 5 6 1

Kekurangan kebutuhan tenaga yang ada dipenuhi dengan cara out soursing. Pemenuhan tenaga
tersebut dengan kontrak servis yang dilakukan dengan pihak ketiga untuk kegiatan pemeliharaan
peralatan tertentu dengan penempatan tenaga setiap hari di area rumah sakit, sehingga dapat
terpehuni tanpa harus dilakukan rekrut sebagai karyawan tetapdi rumah sakit.

D. Standart Fasilitas.
1. Denah RS Islam Sultan Agung
Terlampir
2. Standart Fasilitas :
a. R. Bengkel Kerja
b. Genset kapasitas 800 dan 1000 KVA.
c. Ruang Panel
d. R. Pompa
e. Gudang
f. Alquran

E. Standar Peralatan pada Bagian Pemeliharaan Sarana:


1. Elektromedis :
a. Peralatan Kalibrasi.
b. Peralatan Kerja Bengkel.
c. Alat Pelindung Diri.
2. Listrik / Mesin :
a. Peralatan kerja bengkel.

14
b. Alat Pelindung Diri.

3. Adanya sarana/peralatan yang dipakai .

a. Administrasi pemeliharaan sarana, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1) Komputer 1 buah.
2) Printer Berwarna 1 buah.
3) Kamera Digital 1 buah.
4) ATK (bolpoin, kertas, spidol, gunting, penggaris, cutter, dll) Sesuai kebutuhan.
5) UPS 1 buah.
6) Pesawat Telepon 1 buah.
7) Meja 1buah.
8) Kursi 1 buah.
9) Lemari arsip 1 buah.
10) Ruang kerja.

b. Pemeliharaan gedung dan kayu, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Ruang kerja


2). Tang 1 bh
3). Water pas 1 bh
4). Obeng 2 bh
5). Gergaji kayu 1 bh
6). Gergaji besi 1 bh
7). Mesin pemotong keramik 1 bh
8). Selang penimbang 10 meter
9). Cangkul 2 bh
10). Timba 2 bh
11). Klem kayu 2 bh
12). Pahat kayu 2 bh
13). Meja kerja kayu 1 bh
14). Serut 1 bh
15). Bodem 1 bh
16). Cetok 2 bh
17). Meteran 50 meter 1 bh

15
18). Meteran 5 meter 1 bh.
19). Kompresor cat 1 bh.
20). Sekop 1 bh.

c. Pemeliharaan genset, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Kunci pas 1 set

2). Kunci ring 1 set


3). Fuller 1 bh

4). Kunci filter oli 1 bh

5). Tangki solar 5000 ltr 1 bh

6). Avo meter 1 bh

7). Ear phone 1 bh

8). Kunci inggris 1 bh

9). Mistar sorong 1 bh

10). Martil 1 bh

d. Pemeliharaan listrik dan telepon, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Avo meter analog 1 bh

2). Avo meter digital 1 bh

3). Tang amper 1 bh

4). Obeng 2 bh

5). Kunci pas 1 set

6). Kunci ring 1 set

7). Tang potong 1 bh

8). Tang skun kecil 1 bh

9). Tang skun besar 1 bh

10). Tang kombinasi 1 bh

11). Tang pembulat 1 bh

12). Insert tool 1 bh

13). Telepon kecil 1 bh

14). Ruang kerja 1

15). Meja kerja 1 bh

16). Martil 1 bh

16
e. Pemeliharaan pipa atau besi ,diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Gergaji besi 2 bh


2). Ragum 1 bh
3). Pemotong pipa besar 1 bh
4). Mata snei pipa 1 set
5). Snei pipa sedang 1 bh
6). Snei pipa besar 1 bh
7). Kunci pipa 4 bh
8). Mesin bor duduk 1 bh
9). Mistar baja 1 bh
10). Penggaris besi siku 1 bh

11). Mistar sorong 1 bh

12). Tang kombinasi 1 bh

13). Kunci inggris 1 bh

14). Obeng 2 bh

15). Ruang kerja 1

f. Pemeliharaan alat pendingin ,diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Ruang kerja Ada


2). Alat pengisi referigerant 1 bh
3). Obeng 2 bh
4). Kunci pas 1 set
5). Freon R 22 1 bh
6). Freon R 134 a 1 bh
7). Tang amper 1 bh
8). Avo meter 1 bh
9). Kunci ring 1 set
10). Kunci fliring tool 1 set

11). Freon R 404 1 bh

12). Martil 1 bh.

g. Tukang las, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Ruang kerja Ada

17
2). Penggaris siku besi 1 bh
3). Mistar baja 1 bh
4). Tabung gas elpiji 1 bh
5). Tabung gas asetyllin 1 bh
6). Mesin bor duduk 1 bh
7). Mesin gerinda duduk 1 bh
8). Ragum duduk 1 bh
9). Las listrik 3 phasa 1 bh
10). Las listrik 1 phasa 1 bh

11). Tabung oksigen 1 bh

12). Martil 1 bh

13). Regulator asetillyn 1 bh

14). Regulator oksigen 1 bh

15). Blander las 1 set

16). Obeng 2 bh

17). Tang 1 bh

18). Tang jepret 1 bh

19). Kaca mata las 2 bh

20). Kaca mata gerinda 1 bh

21). Selang las 10 mtr

22). Kabel las listrik 3 mtr

h. Teknisi medis, diperlukan fasilitas sebagai berikut :

1). Ruang kerja

2). Solder listrik 1 bh

3). Timah 1 bh

4). Obeng 2 bh

5). Tang 1 bh

6). Tang cucut 1 bh

7). Tang potong 1 bh

8). Kuas 1 bh

9). Multitester 1 bh

10). Vacuum timah 1 bh.

11). Alat Kalibrator

18
F. Standart penyelenggaraan sarana syariah
Penyelenggaraan yang dilakukan oleh IPSRS haruslah berprinsip pada syariah dalam
implementasi dilapangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan dilapangan
terkait standart syariah antara lain :
1. Penjagaan Hijab
Penjagaan hijab bagi pasien dan petugas maintenance harus kita perhatikan secara serius,
dimana pada petugas harus menggunakan seragam kerja (wear pack) yang telah ditentukan
oleh pihak rumah sakit sebagai standart pelayanan.
Ketika petugas akan memasuki suatu ruangan, petugas haruslah meminta ijin kepada
petugas ruangan untuk memastikan pasien atau keluarga pasien telah memakai hijab dan
memberikan ijin kepada petugas maintenance untuk melaksanakan tugasnya serta
menjalankan standart pelayanan terkait tatacara bertemu atau masuk ruangan.
2. Kesamaaan Gender
Gender adala kesamaan jenis kelamin. Petugas pemeliharaan yang merupakan pekerjaan
yang sangat berat sehingga semua tenaga pemeliharaan dilapangan haruslah berjenis
kelamin laki-laki karena kegiatannya yang harus naik atau turun dan pergerakan yang gesit,
dalam pemberian pelayanan pemeliharaan kepada pasien dan unit kerja harus mematuhi
syariah islam dari kriteria gender, dimana petugas pemeliharaan yang masuk ke ruangan atau
kamar pasien dengan jenis kelamin perempuan tidak boleh sendirian akan tetapi harus
didampinggi dengan 1 petugas yang lain atau didampinggi dengan pearawat perempuan
yang berjaga pada saat itu supaya tidak terjadi hal-hal yang dapat menimbulkan komplain
atau ketidaknyamanan karena tidak memungkinkan adanya petugas pemeliharaan yang
berjenis kelamin perempuan. Selama pasien atau keluarga pasien tidak mengijinkan untuk
masuk atau melakukan perbaikan maka tidak diperbolehkan masuk.
3. Khalwat
Khalwat adalah beduaan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Petugas
pemeliharaan dalam pelaksanaan dilapangan tidak boleh hanya berdua dengan lawan jenis
dalam satu tempat sehingga dalam pelaksanaan harian petugas dalam menjalankan
aktifitasnya mempunyai body sparing atau teman kerja.

4. Ikhtilath

19
Ikhtilaht adalah bercampurnya laki-laki dan perempuan yang bukan mahram dalam suatu
aktifitas berrsama, berbaur dalam satu keadaan, tanpa ada batas yang memisahkan antara
keduanya.
Petugas pemeliharaan yang berada di bengkel kerja dan shift jaga tidak boleh berjenis
kelamin perempuan karena seluruh petugas yang ada di bengkel kerja adalah laki-laki,
sehingga ketika melakukan rekruitmen petugas harus memperhatikan jenis kelamin sebagai
bahan pertimbangan.

G. Lokasi Bengkel Kerja

BENGKEL

H. Denah Bengkel Kerja

20

Anda mungkin juga menyukai