Anda di halaman 1dari 11

CANDI DI JAWA TIMUR

Di Jawa Timur, beragam candi tersebar di berbagai kota dimana setiap candi memiliki ciri khas
tersendiri sesuai dengan pengaruh kerajaan yang berkuasa di masa lalu. Berikut ini beragam
candi yang berada di Jawa Timur:
1. Candi Singhasari

Candi di Jawa Timur yang pertama adalah candi


singhasari. Candi Singhasari atau Singosari merupakan salah satu peninggalan kerajaan
singasari yang diciptakan sebagai bentuk penghormatan Raja Kertanegara, yaitu raja yang
membawa masa puncak kejayaan Kerajaan Singhasari. Terletak di daerah Singosari,
Kabupaten Malang, candi yang bercorak Hindu ini dibangun pada sekitar tahun 1300 M.
Karena jarak yang tidak jauh dan mengarah pada Gunung Arjuna, maka fungsinya diperkirakan
masih berkaitan dengan aktivitas para pertapa dan ritual keagamaan di gunung tersebut. Lokasi
candi yang dekat dengan Kota Batu dan Kota Malang sebagai pusat wisata juga menambah
ketenaran candi peninggalan salah satu kerajaan kuat di Pulau Jawa yakni Kerajaan Singosari.
2. Candi Penataran

Sejarah Candi Penataran menjadi salah satu candi yang


terkenal karena membentuk kompleks candi terbesar di Jawa Timur. Sesuai dengan namanya,
candi ini terletak di Desa Penataran yang terletak di Kabupaten Blitar. Lokasi candi yang dekat
dengan Gunung Kelud menjadi latar belakang dibangunnya candi untuk mencegah dan
meredakan letusan gunung melalui upacara pemujaan di area candi. Berdasarkan sumber
sejarah, candi mulai dibangun pada masa Kerajaan Kediri (sekitar 1200 M) tepatnya ketika
Raja Srengga menduduki tahta dan terus mengalami perbaikan hingga Kerajaan Majapahit
berkuasa.
3. Candi Badut

Sebagai candi tertua di Jawa Timur, Candi Badut masih


menyimpan banyak prediksi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Saat ini, pendapat
paling kuat atas Candi Badut ialah pembangunan atas perintah Raja Gajayana dari Kerajaan
Kanjuruhan yang menganut ajaran hindu. Candi yang terletak di Kabupaten Malang ini
tercantum dalam Prasasti Dinoyo yang konon asal penamaannya berasal dari sikap humoris
sang raja dengan perumpamaan badut.
4. Candi Tikus

Kabupaten Mojokerto menjadi salah satu wilayah yang


memiliki banyak peninggalan candi, salah satunya adalah Candi Tikus. Candi di Jawa Timur
yang terkenal memiliki kolam air ini dinamakan Candi Tikus karena ketika ditemukan pada
1914 telah menjadi sarang tikus. Hingga saat ini belum ada bukti mengenai waktu maupun
kerajaan yang berkaitan dengan pembangunan candi, tetapi arsitektur candi masih mirip
dengan candi yang dibangun pada abad 13 hingga 14 Masehi dimana Kerajaan Majapahit
berkuasa saat itu. Karena memiliki kolam air, banyak pendapat menyatakan fungsi utama candi
mulai dari pemandian anggota kerajaan, sumber pengaliran air penduduk desa, hingga
pemujaan dalam upacara keagamaan.
5. Candi Jago

Sesuai lokasinya Candi Jago memiliki penamaan dari


Dusun Jago di Kabupaten Malang. Candi ini mulanya bernama Jajaghu yang berarti keagungan
dan merujuk sebagai tempat pemujaan sekaligus sebagai simbol penghormatan dari Raja
Kertanegara untuk ayahnya yakni penguasa Kerajaan Singosari sebelumnya.
Candi Jago memiliki relief tentang cerita seperti Pancatatra dan Kunjakarana dengan batu
andesit sebagai bahan tubuh candi bercorak Hindu (Syiwa) dan Buddha ini. Bangunan candi
terdiri atas batur atau teras yang cukup tinggi seperti khas bagunan megalitikum dengan punden
berundak. Yang mencolok dari bangunan ini adalah atap dan sebagian tubuh candi yang telah
terkikis namun pada kaki candi masih terlihat relief sangat rapi yang mengukir cerita dan fabel
untuk dibaca dengan urutan memutari candi searah jarum jam.
6. Candi Jawi

Candi Jawi terletak di Kota Pasuruan dan dibangun atas titah Raja Kertanegara dari Kerajaan
Singosari sebagai tempat ibadah bagi penganut Syiwa (Hindu) -Buddha. Namun arah pintu
candi yang tidak menghadap gunung sebagai tempat pemujaan diragukan atau mungkin karena
mendapat pengaruh ajaran Buddha. Sementara area candi cukup luas dengan tubuh ramping
yang menjulang hingga puncak runcingnya yang terdiri atas kombinasi stupa dan kubus
bersusun. Mirip dengan arsitektur candi di Jawa Tengah, Candi Jawi memuat relief tentang
pertapa wanita di bagian kaki dan Dewa Surya di bagian dalam. Sementara relief lain di bagian
luar candi belum bisa terbaca hingga saat ini.
7. Candi Bajang Ratu

Candi Bajang Ratu terletak dekat dengan Candi Tikus di Kabupaten Mojokerto. Candi
peninggalan Kerajaan Majapahit ini dibangun bertujuan untuk memperingati kematian Raja
Jayanegara yang memiliki julukan Bajang Ratu atau raja muda. Menurut sejarah Candi Bajang
Ratu, candi ini dibangun menyerupai gapura sekaligus sebagai salah satu pintu masuk istana
Majapahit. Pada bagian bingkai ‘pintu’ terdapat relief cerita Ramayana dan pada ukiran kepala
Kala atau pahatan di bagian atas pintu candi terukir relief singa. Hiasan singa juga menjadi
pengapit anak tangga pada bagian tengah candi yang terbuat dari bata merah ini. Sementara
atap meru candi memiliki ukiran matahari, sang simbol Kerajaan Majapahit.
8. Candi Kidal

Candi di Jawa Timur selanjutnya adalah candi kidal. Sebagai


bentuk penghormatan terhadap Raja Anusapati, raja kedua Kerajaan Singosari, Candi Kidal
dibangun dari batu andesit pada masa peralihan kejayaan kerajaan Jawa Tengah ke Jawa Timur
sehingga memiliki paduan corak kedua wilayah ini. Seperti kebanyakan candi, batur atau teras
candi memiliki tangga batu untuk menuju selasar namun tanpa pipi tangga.
Candi beratap tiga lapis persegi yang makin ke atas makin mengecil ini memiliki ukiran
bermotif medalion serta hiasan bunga dan tanaman sulur pada kakinya. Namun ciri khas candi
ini terdapat pada relief Garudheya yaitu 3 garuda yang masing-masing bersama 3 ular,
menopang kendi, dan menggendong wanita yang melambangkan keinginan Anusapati untuk
upacara pembebasan dan penyucian dosa Ken Dedes.
9. Candi Bangkal

Berada di Desa Bangkal, Kabupaten Mojokerto, Candi Bangkal termasuk dalam peninggalan
Kerajaan Majapahit. Candi yang memiliki altar sebagai tempat pemujaan dan batur yang
tergabung dengan tangga pada kaki candi ini terbuat dari bata merah dan batu andesit. Relief
candi terdiri atas karakter berkuda yang membawa pedang dimana terukir dalam bingkai sinar
dan relief lain berupa motif seperti salib Portugis, tanaman jenis sulur, dan kerang.
10. Candi Brahu

Candi Brahu menjadi salah satu candi tertua peninggalan


Kerajaan Mataram Kuno dan hanya digunakan sebagai tempat beribadah. Berlokasi di
Kabupaten Mojokerto, candi Brahu termasuk dalam salah satu candi Budha di Indonesia yang
ditandai dengan adanya stupa dan model bangunannya berbeda dengan candi-candi
peninggalan Kerajaan Majapahit yang dibangun jauh sesudahnya.
Tubuh candi brahu berbentuk ramping di tengah menyerupai pinggang dan memiliki beragam
tekukan sudut yang tumpul. Reliefnya juga merupakan perpaduan Hindu dan Buddha yang juga
masih digunakan ketika Kerajaan Majapahit telah berkuasa. Menurut sejarah Candi Brahu,
proses pembangunannya menganut susunan bebatuan beratap datar tidak seperti candi lain
yang masih sekota dengan atap prisma atau susunan segi empat.

CANDI DI JAWA TENGAH


1. Candi Prambanan – Sleman, Yogyakarta

Candi Prambanan adalah candi hindu yang cukup terkenal baik di dalam negeri maupun luar
negeri. Bisa dikatakan bahwa Candi Prambanan adalah candi hindu terbesar di Asia
Tenggara. Candi peninggalan kerajaan Mataram Hindu ini berada di Prambanan, Yogyakarta.
Menurut penelitian dari ahli sejarah dan arkeolog, Candi Prambanan dibangun sekitar abad
ke-9 masehi.

2. Candi Cetho – Karanganyar, Jawa Tengah

Candi Cetho adalah candi hindu yang berad di


Karanganyar, Jawa Tengah. Lokasinya tepat berada di bagian barat pegunungan Lawu 1400
meter dari permukaan laut. Candi hindu ini dibangun sekitar abad ke-15 masehi atau pada
saat zaman Majapahit akhir. Pada awalnya candi ini terkubur diantara tanah dan reruntuhan.
Maka dilakukanlah upaya penggalian dan rekonstruksi terhadap Candi Cetho

2. Candi Sukuh – Karanganyar, Jawa Tengah

Candi Sukuh letaknya tidak jauh dari lokasi berdirinya Candi Cetho. Karena lokasinya masih
berada di dusun Cetho, desa Gumeng, Karanganyar. Ara eneliti dan arkeolog seakat bahwa
Candi Sukuh juga merupakan candi peninggalan hindu di Indonesia. Salah satu ciri yang bisa
membuktikannya adalah adanya tempat pemujaan berupa Lingga dan Yoni. Menurut para
ahli, keduanya mempunyai simbol yang mengarah pada simbol-simbol seksualitas.

3. Candi Dieng – Wonosobo, Jawa Tengah

Candi Dieng juga termasuk candi hindu yang berada di daerah dataran tinggi. Candi ini
berada di derah dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Menurut enelitian, Candi dieng dibangun
ada masa kerajaan Mataram Hindu dengan ciri terdapat arca Dewa Siwa, Dewa Wisnu,
Agatsya dan juga Ganesha. Dieng sendiri diambil dari bahasa sansekerta yaitu “Dihyang”
yang artinya adalah tempat arwah para leluhur.

4. Candi Gedong Songo – Semarang, Jawa Tengah


Candi Gedong Songo terletak di desa Candi, kecamatan Ambarawa, Semarang, Jawa Tengah.
Candi ini termasuk candi hindu yang dibangaun sekitar abad ke-9 masehi pada zaman
Mataram Hindu, tepatnya pada periode Wangsa Sailendra. Candi Gedong Songo pertama kali
ditemukan oleh thomas Stamford Raffles pada tahun 1840. Ketika itu ia sedang melakukan
penelitian di gunung Ungaran, Ambarawa 1200 meter di atas permukaan laut. Hasilnya, di
temukanlah kompleks Candi Gedong Songo dengan jumlah candi sebanyak 9 buah.

5. Candi Penataran – Blitar, Jawa Timur

Candi Penataran termasuk salah satu candi hindu di Indonesia yang berada di Jawa Timur.
Candi ini berada di desa Penataran, kecamatan Nglegok Blitar, tepatnya di daerah gunung
Kelud 450 meter di atas permukaan laut. Candi Penataran merupakan candi hindu berjenis
Siwaistik, atau candi pemujaan untuk dewa Siwa saja. Hal tersebut terlihat dari jenis
arsitektur dan juga aksen yang terdapat pada beberapa bagian candi.

Selain itu ada beberapa fakta yang menarik dari Candi Penataran. Pertama, candi ini
awalanya tidak bernama Candi Penataran, melainkan Candi Palah. Informasi tersebut didapat
dari prasasti yang ada di bagian candi. Namun karena berada di desa Penataran, maka
disebutlah sebagai Candi Penataran. Kedua, candi Penataran merupakan kompleks candi
terbesar dan termegah di Jawa Timur.

Berdasarkan prasasti yang sama, ditemukan juga satu fakta tentang usia Candi Penataran.
Candi ini memiliki usia sekitar 1200 tahun. Artinya, Candi Penataran ini dibangun pada masa
raja Srengga dari kerajaan Kediri. Bahkan pada masa raja Wirakramawardhana di era
Majapahit sekitar 1415 masehi, candi ini masih dipergunakan untuk pemujaan terhadap Dewa
Siwa.

6. Candi Kidal – Malang, Jawa Timur

Candi Kidal merupakan candi hindu peningglan kerajaan Singosari yang berada di Malang,
Jawa Timur. Berbeda dengan candi pada umumnya, Candi Kidal tidak dibangun untuk
pemujaan dewa semata. Tetapi pembangunan candi ini lebih kepada penghormatan terhadap
raja Anusapati, raja kedua kerajaan Singosari. Sebab ada zaman raja Anusapati, Singosari
sempat merengkuh kejayaan dan kemakmuran selama 20 tahun. Kekuasaannya berakahir
setelah Anusapati dibunuh oleh Panji Tohjaya saat kudeta perebutan kerajaan Singosari.

7. Candi Pringapus – Temanggung, Jawa Tengah

Candi Pringapus terletak di desa Pringapus, kecamatan Ngadirejo, Temanggung, Jawa


Tengah. Lokasinya cukup jauh dari pusat kota Temanggung, yakni 22 km ke arah barat.
Candi ini termasuk candi beraliran hindu Siwaistik atau candi hindu yang digunakan untuk
pemujaan terhadap Dewa Siwa saja. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari beberapa bagian dari
Candi Pringapus. Selain itu penyataan tersebut juga tertuang dalam isi prasasti yang ada di
areal candi.

8. Candi Cangkuang – Garut, Jawa Barat

Candi Cangkuang merupakan candi hindu pertama dan satu-satunya yang berada di tatar
sunda. Candi ini berada tepat di daerah Kampung Pulo, Cangkuang, Leles, Garut, Jawa Barat.
Persisnya di sebelah makam Mbah DalemArief Muhammad yang merupakan leluhur
sekaligus sesepuh islam di dusun Kampung Pulo, desa Cangkuang. Cangkuang sendiri adalah
nama dari sebuah daun yang sering digunakan masyarakat sekitar. Biasanya digunakan untuk
membuat tikar, tudung atau pembungkus.

9. Candi Arca Gupolo – Sleman, Yogyakarta


Candi Arca Gupolo merupakan candi hindu yang terdiri dari kumpulan 7 buah arca. Arca-
arca tersebut memiliki ciri yang sama dengan arca hindu kebanyakan. Salah satunya adalah
arca agastya yang berukuran 2 meter. Meski terlihat sudah rusak namun gambar trisulanya
masih terlihat. Seperti yang sudah diketahui, trisula adalak ciri khas Dewa Siwa. Selain itu
terdapat juga arca-arca dewa hindu yang dibuat dalam posisi duduk bersila.

CANDI-CANDI DI LUAR JAWA

1. Candi Gunung Kawi, Gianyar, Bali

Disebut juga Candi Tebing Kawi, terletak di daerah Tukad Pakerisan, Penaka, Tampaksiring.
Bentuknya unik karena bangunannya dipahat di dinding tebing batu padas di tepi sungai.
Namanya berarti candi yang dipahat di atas gunung.

Candi ini didirikan sebagai makam Raja Bali bernama Anak Wungsu, putera terakhir Raja
Udayana yang beragama Syiwa. Anak Wungsu adalah adik Airlangga, Raja Medang
Kamulan. Selama memerintah, Anak Wungsu meninggalkan 28 buah prasasti.

2. Candi Muara Takus, Riau

Didirikan semasa Kerajaan Sriwijaya, terletak di antara Sungai Kampar Kanan dan Kampar
Kiri, Riau. Candi Muara Takus adalah situs candi tertua di Sumatera, satu-satunya situs
peninggalan sejarah berbentuk candi di Riau. Candi ini dibuat dari batu pasir, batu sungai,
dan batu bata. Berbeda dengan candi di Jawa yang dibuat dari batu andesit.

3. Candi Muarojambi, Jambi


Didirikan semasa Kerajaan Melayu, terdiri atas 12 bangunan dengan corak Buddha
Mahayana. Kompleks Candi Muarojambi luasnya 12 kali Candi Borobudur. Disebut juga
sebagai situs kota tua kuno di Sumatera.

Terletak pada tanggul alam kuno Sungai Batanghari dengan panjang lebih dari 7 kilometer,
membentang searah jalur sungai. Dengan luas 12 kilometer persegi, kompleks candi ini
merupakan yang terluas di Asia Tenggara. Sejak tahun 2009 Kompleks Candi Muarojambi
telah dicalonkan ke UNESCO untuk jadi Situs Warisan Dunia.

4. Candi Gunung Tua, Tapanuli Selatan

Merupakan kompleks candi terluas di Sumatera Utara, terletak di Padang Lawas. Di lokasi ini
ditemukan sisa-sisa vihara Buddha dan sebuah arca Lokananta dan arca Dewi Tara yang
memuat tulisan dalam bahasa Batak.

Kompleks candi ini terdiri atas biara-biara yang letaknya berjauhan. Dari tulisan-tulisan
kuno, pembuat biara ini menganut Tantrayana. Oleh orang Tapanuli, candi ini disebut “Biaro
Bahal”. Biaro Bahal I, II, dan III saling berhubungan dan terletak dalam satu garis lurus.

5. Candi Tanjungmedan, Sumatera Barat

Berlokasi di daerah Pasaman, dan baru sekitar tahun 1990-an mulai dipugar. Kawasan Candi
Tanjungmedan dialiri dua sungai yaitu Batang Pauh Gadis dan Batang Sumpur. Masyarakat
menyebutnya sebagai Candi Puti Sangkar Bulan, tokoh yang dimitoskan karena kesaktiannya.
Masih belum jelas, candi yang terdiri dari 6 bangunan ini peninggalan kebudayaan Hindu
atau Buddha.
6. Candi Lesungbatu, Sumatera Selatan

Terletak di Desa Lesungbatu, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas. Kondisi Candi
Lesung Batu saat ini masih berupa gundukan tanah yang di bagian permukaannya terdapat
sebaran bata kuno.

Penelitian dari Balai Arkeologi Palembang serta Suaka Peninggalan Purbakala Jambi
mengindikasikan candi ini peninggalan Hindu. Dari hiasan candi, sejumlah arkeolog
memperkirakan bahwa bangunan ini telah ada sejak abad ke-13 atau 14 M. Hiasan tersebut
memiliki kemiripan pada yoni-yoni di Majapahit yang merupakan peninggalan budaya dari
masa Hindhu-Buddha. []

7. Candi Satu, Jambi

Berukuran sekitar 3,5 x 3,5 meter dan sedang dibangun kembali. Pekerja-pekerja menyusun
bata-bata baru di atas susunan bata lama. Di tengahnya ada lubang berbentuk silang yang
diisi pasir.
Penemuan logam di tubuh candi ini mirip dengan temuan logam di situs Candi Muarojambi.
Bedanya, di Candi Muarojambi hanya berupa lempengan dan berisi tulisan mantra.
Sedangkan di Candi Satu bentuknya berupa sebilah golok.

8. Candi Orang Kayo Hitam, Jambi


Terletak di Timur Laut situs Makam Orang Kayo Hitam, di Simpang, Berbak, Tanjung
Jabung Timur. Orang Kayo Hitam adalah anak Datuk Paduko Berhalo. Orang Kayo Hitam
mendirikan Kerajaan/Kesultanan Jambi pada abad ke 14-15 M.

Makam Orang Kayo Hitam berada dalam satu kompleks dengan makam Putri Mayang
Mangurai dan Orang Kayo Pingai di seberang Sungai Batanghari. Situs ini merupakan multi-
component sites karena terdapat beberapa jenis peninggalan dari masa berbeda: Hindu,
Buddha, dan Islam.

Candi berupa reruntuhan bata kuno ini pertama kali ditemukan pada 1999, dan mulai
dilakukan ekskavasi pada 2000 dan 2001.

9.Candi Bukik Awang Maombiak, Sumatera Barat

Terletak di Kenagarian Siguntur. Lokasinya di bagian atas bukit kecil di Jorong Siguntur
yang tidak terlalu tinggi. Nama candi ini berarti Bukit Rawa Melesak.
Menurut data sejarah candi tersebut dibangun dari abad ke-7 hingga abad ke-15, ditemukan
arkeolog pada tahun 1985. Masih terdapat bentuk-bentuk sisa galian pertama ketika
kelompok candi ini pertama kali ditemukan. Berdasarkan temuan makara terakota di sisi
Utara, diduga tangga atau pintu candi menghadap ke arah Sungai Batanghari.

10.Candi Bumi Ayu, Sumatera Selatan

Merupakan satu-satunya kompleks percandian di Sumatera Selatan. Sampai saat ini terdapat
9 buah candi yang telah ditemukan dan yang telah dipugar baru Candi 1, Candi 2, Candi 3,
dan Candi 8.
Kawasan Candi Bumi Ayu dikenal dengan situs candi-candi peninggalan Hindu dari aliran
Syiwa. Menurut arkeolog, kompleks Candi Bumi Ayu ini merupakan candi Hindu terbesar di
luar Jawa sebagai tiruan Candi Prambanan.

Anda mungkin juga menyukai