Anda di halaman 1dari 52

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny.

RT05 Dsn.Pinggir Ds.Sidomulyo Bantul Yogyakarta

OLEH:

1. Aelia Zulfa Rahma


2. AgustinusAloisius Batlayeri
3. Ikhbal Alhadad
4. Warda Tranggano
5. Windari Pancawati

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN


YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2018
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Ibu Saelah
2. Alamat dan Telepon : RT. 05 Dsn.Pinggir Ds.Sidomulyo
Bantul,Yogykarta
3. Komposisi Kelurga :

Nama Jenis Hubungan TTL/Umur Pendidikan Pekerjaan


No. Kelamin dengan KK

1. Ny.S Perempuan Ibu Bantul, 1 Maret - IRT


1964 (54 tahun)

2. Sdr. P Laki-laki Anak Banjarmasin, 10 SMA Swasta


April 1989 (29
tahun)

3. Sdri. E Perempuan Menantu Bantul, 17 Juni Sarjana Swasta


1989 (29 tahun)
4. Genogram

Keterangan :
: Lingkar hitam Istri hidup
: Kotak hitam silang Suami Meninggal
: Kotak biru laki-laki

: Lingkar biru perempuan


: Kotak putih silang: Ayah meninggal
: Garis putus Hubungan Kluarga

5. Tipe Keluarga
Dewasa pelepasan.
Single parent family
Ny.S yng hidup janda ditinggal meninggal oleh suaminnya sejak anak
pertamaannya usia 18bulan karna infeksi pada tulang Ny.S hidup bersama
anaknya. Kini anaknya berumur 29tahun dan sudah menikah sejak 2013
yang lalu. Saat ini Ny.S hidup bersama dengan anak menantunnya di rumah
Ny.S karna anak Ny.S sekarang bekerja di Sulawesi sebagai tulang
punggung keluarga.
6. Suku
a. Asal suku: Jawa
b. Budaya yang berhubungan dengan kesehatan: Ny.S jika merasakan
tidak enak badan dia meminta anak mantunya untuk kerok.i tubuh
belakangnya.
7. Agama
a. Agama kepercayaan: Islam
b. Kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan: Ny.S pernah
memeriksakan kesehtannya ke tabib. Satu Keluarga beragama islam,
mereka selalu berusaha untuk memenuhi kewajiban shalat 5 waktu.
Keluarga tidak mempunyai kepercayaan lain kecuali mukjizat dari
Allah SWT.
8. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Ny.S sudah tidak bekerja lagi karena merasa sudah tidak mampu untuk
bekerja keras, saat ini Ibu Saelah mengalami keterbatasan dalam
bergerak,terkadang Ibu saelah dirumah melakukan kerajinan Nganyam yang
pendapatannya tidak tentu. Pendapatan pokok perbulan didapaatkan dari
anak yang bekerja sebagai buruh di luar kota (Sulawesi) dan anak
menantunya yang pendapatannya tidak tentu. Ibu Saelah mengatakan cukup
untuk kehidupan sehari-hari. Makan 3X/hari, untuk lauk kadang
sayur,telur,tahu tempe,ikan,daging ayam.
9. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Ibu Saelah dan keluarga mengatakan tidak pernah rekreasi diluar rumah,
hanya saja berkumpul bersama secara rutin setiap malam satu suro dengan
keluarga besar di rumahnya.

II. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap p erkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga Ibu Saelah mempunyai satu
anak laki-laki usianya 29 tahun, dan satu orang anak menantu perempuan
usianya 29 tahun, maka keluarga Ibu Saelah berada pada tahap
perkembangan keluarga dengan usia anak dewasa (pelepasan)
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Keluarga Ibu Saelah sudah dapat memenuhi tahap perkembangannya sesuai
dengan tahap perkembangan keluarga saat ini yang sekarang sedang
dialami.
3. Riwayat kesehatan keluarga inti (masing-masing keluarga)
Keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan. Ibu
Saelah mengatakan sakit pada punggung kiri menjalar ke bagian kaki kiri
dirasakan sudah 5 tahun belakangan ini. Kedua anaknya tidak mengeluhkan
sakit apapun dan belum pernah opname di rumah sakit. Jika anggota
keluarga yang sakit keluarga langsung berobat ke Puskesmas. Keluarga
mengatakan bahwa suami dari Ibu Saelah sudah meninggal karena infeksi
pada kaki yang patah tulang, kejadian tersebut saat anak laki-lakinya berusia
18 bulan. Setelah itu Ibu Saelah pulang ke Jogja untuk bekerja sendiri.
4. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Ibu Saelah berasal dari dusun Pinggir, lahir dan besar di desa tersebut.
Ibunya berada di RT 06. Suami dri Ibu Saelah berasal dari Sulawesi.
Menikah di Sulawesi lalu pindah ke Banjarmasin dan bekerja disana selama
12 tahun. Dari kedu pihak yaitu suami dan istri saat ditanya keluarga
mengatakan tidak memiliki penyakit menurun. Akan tetapi ibu Saelah
pernah opname karena penyakit ISK (infeksi Saluran Kencing) dirawat di
Panembahan Senopati selama 3 hari. Namun sekarang sudah sembuh dan
tidak pernah kambuh lagi.

III. Lingkungan
1. Krakteristik rumah
Rumah milik sendiri, luasnya 9 m x 9 m, sirkulasi udara ada 3 pintu,
pencahayaan ada 4 jendela dibuka hanya 2 jendela saja. Baru membangun
rumah baru, rumah agak berantakan karena proses perbaikan rumah. Ada
satu kamar mandi dan WC, ada ruang tamu, ada dapur. Lantai dapur masih
tanah. Masak menggunakan kompor kadang menggunakan kayu bakar,
sumber air sumur.

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Hubungan antara tentangga Ibu Saelah baik, saling membantu, bila ada
acara di RT 05 ibu Saelah selalu dilibatkan
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga ibu Saelah selama ini penduduk asli dusun Pinggir selama 27
tahun dulunya pernah tinggal di Banjarmasin selama 12 tahun. Anak laki-
lakinya tinggal dan bekerja di Sulawesi. Ibu Saelah sekarang tinggal di
dusun Pinggir bersama menantunya.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap malam satu suro Ibu Saelah selalu mengadakan perkumpulan
bersama anggota keluarga lainnya. Hanya saja ada salah satu anggota
keluarga keluarganya yang selalu tidak hadir disetiap acara perkumpulan
tanpa suatu alasan apapun.
5. Sistem pendukung keluarga
Jika ada permasalah tentang kesehatan anak menantu mengantarkan ke
Puskesmas untuk berobat, itupun jikatidak ada kendala lain. Anak lelakinya
pulang setiap 2 bulan sekali, libur kurang lebih 10 hari.

IV. Struktur keluarga


1. Pola komunikasi keluarga
Komunikasikeluarga Ibu Saelah tertutup, antara Ibu saelah anak dan anak
menantunnya kurangnya komunikasi yang baik. Contohnya Ibu mengatakan
“Anak menantunnya bersifat keras, ibu bilang 1kata anak menantu
menjawab 10kata lebih”. Dan Ibu saelah tidak pernah menelfon atau
berkomunikasi dengan anak kandungnnya setelah menikah dan bekerja di
sulawesi.
Anak menantunnya mengatakan Ibu Saelah orang yang ngeyel, tidak mau
mendengarkan apa yang dikatakan anak menantunnya. Contohnya tidak
bekerja keras dirumah.
2. Struktur kekuatan keluarga
Jika ada masalah antara keluarga, Anak kandungnya Sdra.P yang
mengambil keputusan, sebelum itu di rundingkan dengan anggota kluarga
lain, baru Sdra.P mengambil keputusan untuk jalan keluar dari
permasalahan.

3. Struktur peran
Ny. S Ibu kandung dari Sdra.P dan ibu mertua dari Sdri.E saat ini
Sdri.E anak mantu dari
Ny.S dan istri dari Sdra.P yang saat ini mulai berhenti bekerja dan mengurus
ibu mertua di rumah. Untuk kebutuhan sehari-hari di penuhi suami, dulu
saat msih bekerja gaji pokoknya di tabung untuk renovasi rumh.
Sdra.P Anak kandung dari Ny.S dan Istri dari Sdri.E saat ini bekerja di
sulawesi untuk memenuhi kebutuhan istri dan kebutuhan Ibu sehari-hari
dirumah.
4. Nilai dan norma budaya
Tidak ada adat dan budaya yang khusus untuk mempengaruhi pandangan
kluarga dan kesehatan. Karna Ibunnya mempercayai adannya Allah, apabila
sakit maupun ada masalah Ibunya selalu berdo’a dan bersaulawat kepada
Allah SWT.
V. Fungsi Keluarga
1. Fungsi Afektif
Ny.S merasa dirinnya lemah, karna pernah mengalami retak tulang di
pinggang, jika nyeri punggung Ny.S kambuh anak menanatunnya jika
sedang tidk sibuk terkadang mengantarkan ke Puskesmas untuk
mengecek kondisi Ny.S dan membelikan obat untuk mengurangi rasa
nyeri.
Sdr.P adalah anak dari Ny. S ia bekerja di luar kota sebagai karyawan
swasta disalah satu perusahaan ia bekerja untuk istri dan ibunya.
Sdri. E sebagai karyawan swasta, jika ibu mertuanya sakit Sdri. E yang
membawanya berobat.
2. Fungsi Sosialisasi
a. Interaksi dan hubungan dalam keluarga.
Keluarga dengan tetangga baik, dengan keluarga besar saling
berhubungan baik, walaupun adik iparnya kurang berinteraksi dari
segi komunikasi dan interaksinya. Selain itu pula dengan anak
kandungnya Ibu Saelah kurang berkomunikasi dengan baik karena
anaknya bekerja diluar kota dan jarang menghubunginya terkadang
jika ingin berkomunikasi tidak diperbolehkan oleh menantunya.
Selain itu pula kadanganak kandungnya beralasan bahwa dirinya
sedang sibuk jadi komunikasi hanya seperlunya saja. Sedangkan
komunukasi dengan menantunya cukup baik, walaupun Ibu Saelah
terkadang merasa sakit hati dengan perkataan menantunya
b. Pengambilan dan keputusan dalam keluarga.
Keluarga mengatakan jika ada masalah dalam bentuk apapun selalu
didiskusikan bersama dengan keluarga dan disepakati bersama-
sama.
c. Kegiatan keluarga waktu senggang
Keluarga mengatakan waktu senggang digunakan untuk duduk dan
mengobrol jika ada teman mengobrol, jika tidak ada digunakan
untuk tidur
d. Partisipasi dalam kegiatan sosial.
Ibu Saelah dan anaknya mengatakan bahwa ibu Saelah selalu
dilibatkan dalam kegiatan arisan, hajatan, maupun kematian.
3. Fungsi perawatan keluarga
a. Pengetahuan dan persepsi keluarga tentang masalah kesehatan
keluarganya
Sdri. E mengetahui jika Ny. S sering mengeluh sakit pinggangnya,
Sdr. P juga mengetahui jika Ny. S menderita sakit pinggang yang
sudah diderita sejak lama karena pernah mengalami jatuh. Ibu
Saelah dan menantunya sudah paham tentang konsumsi obat yang
diberikan dari dokter maupun yang harus dibeli di apotek.
b. Kemapuan keluarga mengambil keputusan tindakan kesehatan yang
tepat.
Keluarga ibu Saelah jika ada anggota keluarga yang sakit langsung
berobat ke Puskesmas tanpa menunggu sakitnya menjadi parah
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang
sakitKeluarga
Sdri.E mengatakan sudah sering mengingkatkan ibu mertuanya
untuk tidak terlalu beraktivitas teralu berat mengingkat kondisi
tubuhnya yang rentan. Ny.S mengatakn jika dirinya sakit yang
mengantar adalah menantunya, dan yang membelikan obat di apotik.
Selain itu juga yang mengingatkan untuk minum obat adalah
menantunya. Jika ada anggota yang sakit keluarga langsung
memeriksakan kondisinya di puskesmas
d. Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah
sehat
Rumah Ny.S sedang di renovasi, untuk keadaan rumahnya saat ini
berdebu dan berantakan, saat di observasi tampungan air di kamar
mandi terdapat jentik-jentik
e. Kekmampuan keluarga menggunakan fasilitas kesehatan di
masyarakat
Keluarga selalu memeriksakan diri ke Puskesmas atau petugas
kesehatan bila mengeluh sakit dan Ny.S melakukan pemeriksana
sejak menderiata sakit pinggang yang menjalar ke perut.
f. Fungsi reproduksi
 Ibu Saelah hanya memiliki 1 orang anak laki-laki. Suami
meninggal sejak anaknya berumur 18bulan, hingga saat ini Ibu
Saelah berstatus janda. Dan sudah tidak menstruasi selama 12
tahun yang lalu.
 Sdri Eka menikah sejak tahun 2013 yang lalu, saampai saat ini
belom di anugerahi momongan. Menstrusi lancar. Hanya saja
tahun 2017 pernah mengalmai menstruasi selama 2 bulan hanya
flek saja. Untuk saat ini Sdri.E merencanakan untuk kehamilan.
4. Fungsi ekonomi
Keluarga ibu Saelah fungsi ekonominya cukup untuk kehidupan
sehari-hari, pendapatan didapat dari anak kandungnya yang bekerja
di Sulawesi dan anak mantunya yang berpendapat kadang tidak
tentu.

VI. Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek
Ny.S sering merasakan nyeri punggung, sering kambuh saat beraktifitaas
berat
Sdr.E ikut merasakan susah jika Ibu mertua mengeluh nyeri punggung.
2. Stresor jangka panjang
Keluarga Ny.S khawatir dengan sakit pinggang yang menjalar ke kakinya
yang terasa nyeri dan menganggu aktivitas sehari-hari. Kluarga Ny.S selalu
rutin untuk memeriksakan penyakitnnya. Terakhir memeriksakan hari senin
tanggal 06 Agustus 2018 karena merasa sakit kembali. Selain itu pula Ibu
Saelah merasa terbebani dengan adanya masalah sikap keras menantunya.
3. Kemampuan: keluarga berespon terhadap masalah
Adaktif :
Ibu Saelah ketika mendapat masalahberpasrah dan hanya berdiam diri
Istigfar, bersepeda keliling RT untuk menghibur diri.
Menantu dan anaknya juga sama jika ada masalah hanya diam jika sudah
redam baru dibicarakan secara bersama-sama.
4. Strategi koping yang digunakan
Pasrah dan berdo’a, sembari berusaha dengan segala cara agar masalahnya
dapat berkurang atau teratasi. Ny.S jug sering menangis untuk
melampiaskan kesedihannya.
5. Strategi adaptasi disfungsional.
Maladaktif :
Jika terdapat masalah Ibu Saelah berkeluh kesah dengan tetangga depan
rumahnya untuk menceritakan beban dan kondisi yang sedang dialaminya

VII. Harapan Keluarga


Keinginan terbesar Ibu Saelah saat ini ingin umroh. Tapi pesimis dengan kondisi
kesehatannya saat ini, nyeri punggung sering kambuh.

Keluarga Ibu Saelah dalam segi kesehatann harapannya dengan keluhan sakitnya
sekarang ingin segera sembuh dan dari segi masalah dalam keluarga besarnya
ingin menjadi lebih baik.

Selain itu pula Ibu Saelah juga berharap agar segera diberikan cucu dari anaknya.

Harapan anak dan anak mantu menginginkan Ibu mertua segera sembuh, bisa
berktifitas kembali seperti dulu.Karena sudah menikah selama 5 tahun ini
pasangan suami istri belum mendapat momongan, maka ingin segera mendapat
momongan.

VIII. Pemeriksaan fisik (anggota keluarga)


No. Aspek yang Ny.S Sdr. P Sdri. E
dikaji
1. Penampilan Rapi, rambut di Rapi, rambut Rapi, rambut di
umum gelung kecil, tertata rapi,baju ikat,bersih, baju
baju terlihat terlihat bersih, terlihat bersih
bersih rapi tidak tidak berbau rapi.
berbau
2. Kesadaran Kesadaran Kesadaran Kesadaran
penuh, penuh. penuh.
3. Tanda-tanda
vital:
TD: 140/90 120/90 110/80
RR: 22X/mnt 24X/mnt 20X/mnt
N: 78X/mnt 82X/mnt 76X/mnt
S: 36,5’C 35,9’C 36,1’C
4. Kepala
 Rambut Lurus,beruban, Lurus,warna Lurus,warna
bersih hitam, bersih hitam, bersih
 Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva
baik, penglihatan baik, penglihatan baik, penglihatan
kurang baik, baik. kurang baik,
kadang memakai memakai kaca
kaca mata mata minus.
silinder. Pendengaran
 Telinga Pendengaran Pendengaran baik, serumen (-)
baik, serumen (-) baik, serumen (-) Sinustis (-)
Sinustis (-) Sinustis (-) polip(-)
 Hidung polip(-) polip(-) penciuman baik.
penciuman baik. penciuman baik.
5. Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran vena pembesaran vena pembesaran vena
junggularis, junggularis, junggularis,
Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembekakan. pembekakan. pembekakan.
6. Dada
Inspeksi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembengkakan, pembengkakan, pembengkakan,
simetris kanan simetris kanan simetris kanan
dan kiri dan kiri dan kiri
Palpasi Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba
benjolan, tidak benjolan, tidak benjolan, tidak
ada nyeri tekan ada nyeri tekan ada nyeri tekan
Perkusi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penimbunan penimbunan penimbunan
cairan, dan cairan, dan cairan, dan
pembesaran paru pembesaran paru pembesaran paru
Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
Auskultasi normal,tidak normal,tidak normal,tidak
terdengar suara terdengar suara terdengar suara
tambahan tambahan tambahan
7. Abdomen
Simetris, warna Simetris, warna Simetris, warna
Inspeksi normal, asites(-) normal, asites(-) normal, asites(-)
nyeri tekan dan Tidak ada nyeri Tidak ada nyeri
tidak ada tekan dan tidak tekan dan tidak
Palpasi benjolan. ada benjolan. ada benjolan.
Organ pada Organ pada Organ pada
abdomen normal abdomen normal abdomen normal
Perkusi Bising Usus (+) Bising Usus (+) Bising Usus (+)
Auskultasi
8. Paru-paru
Inspeksi Saat bernafas Saat bernafas Saat bernafas
menggunakan menggunakan menggunakan
otot bantuan otot bantuan otot bantuan
pernafasan. pernafasan. pernafasan.
Pengembangan Pengembangan Pengembangan
paru simetris paru simetris paru simetris
Palpasi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
bengkak,fremitus bengkak,fremitus bengkak,fremitus
normal normal normal
RR 22X/mnt RR 24X/mnt RR 20X/mnt
Perkusi Tidak ada Tidak ada Tidak ada
penimbunan penimbunan penimbunan
cairan, tidak ada cairan, tidak ada cairan, tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran
paru. paru. paru.
Auskultasi Bunyi nafas Bunyi nafas Bunyi nafas
normal, tidak ada normal, tidak ada normal, tidak ada
suara tambahan suara tambahan suara tambahan
ronchi/mengi ronchi/mengi ronchi/mengi
9. Jantung
Auskultasi Irama teratur, Irama teratur, Irama teratur,
suara tambahan suara tambahan suara tambahan
tidak ada tidak ada tidak ada
TD TD TD
140/90mmHg 120/90mmHg 110/80mmHg
Ekstermitas
 Atas Berfungsi Berfungsi Berfungsi
dengan baik, dengan baik, dengan baik,
Reflek patela(+) Reflek patela(+) Reflek patela(+)
Ada gangguan di Tidak ada Tidak ada
 Bawah ekstermitas kiri, gangguan, gangguan,
susah di gerakan. berfungsi baik berfungsi baik
Kekuatan otot 3

IX. Analisa Data

No. Data Etiologi Masalah


1. Ds: Kesulitan Manajemen
 Ny. S mengatakan bahwa Ekonomi kesehatan
sakit punggung kirinya keluarga tidak
sudah 5 tahun, pernah efektif
menjalani terapi di RS PKU
Muhammadiyah,tetapi
karena sekarang dikenakan
biaya Ny. S memilih untuk
berhenti terapi
 Ibu Saelah mengatakan baru
saja pulang dari puskesmas
untuk meminta rujukan
tentang sakit perutnya
 Jika tidak ada yang
mengantar ke puskesmas,
Ny. S memilih berangkat
sendiri menggunakan
sepedanya
 Ibu Saelah mengatakan
bahwa dengan berobat
berharap sakitnya akan
berkurang
 Ibu Saelah mengatakn
sudah mencoba berbagai
cara dari herbal, berobat ke
tabib, dan periksa ke rumah
sakit agar dapat seperti
sediakala
 Ny. S mengatakan setelah
sudah tidak pernah terapi
fisioterapi hanya menjani
pengobatan ke tabib dan
herbal saja
Do:
 Pinggang kiri ibu Saelah
terlihat besar sebelah
 Saat berjalan harus
menggunakan tongkat atau
jika tidak ada tongkat akan
berpeganggangan pada
tembok atau tiang-tiang di
rumah
 Bentuk tubuh skoliosis.
 Ny.S menunjukan hasil
rontgen.
 Sdri.E menunjukan obat
anti nyeri yang dibeli di
apotek untuk meredakn
nyeri punggung ibu
mertuanya.
2. Ds: Kurangnya Gangguan proses
 Ny.S mengatakan bahwa keterampilan keluarga
ada salah satu anggota pemecah masalah
keluarganya yaitu kakak
iparnya jika diundang ke
acaranya selalu tidak hadir
tanpa suatu alasan apapun
 Ny.S mengatakan ia hanya
bisa berdoa saja dan
berharap tidak ada masalah
dalam keluarga besarnya
 Ny.S mengatakan anak
menantunnya mempunyai
sifat keras, anak
kandungnya dan tidak
pernah menghubunginnya
selama di sulawesi. Ibu
saelah selama ini menahan
rindu dengan anak
kandungnya.
 Ny.S juga mengatakan
bahwa dirinnya slama ini
mempunyai teman curhat,
yaitu tetangga depannya.
 Sdri.E mengatakan Ibu
Saelah orang yang susah
diatur untuk masalah
kebersihan rumah. Karna
mengingat ibu Saelah
mempunyai sakit nyeri
punggung kiri, jika
kecapekan dalam bekerja
nyeri itu akan kambuh.
Sdri.Eka khawatir dengan
kesehatan ibu mertua.
 Ny.S mengatakan susah
untuk tidak memikirkan
masalah dengan
menantunya karena setiap
hari bertatap muka dengan
menantunya
Do:
 Ny.S terlihat sedih dengan
keadaan dia saat ini, saat di
kaji Ibu saelah menangis
 Saat di kaji hari ke 2 Sdri.E
menunjukan sifat kerasnya.
- Berbicara menggunakan
nada tinggi.
- Mempunyai ego tinggi.
3. Ds: Hubungan Ketidakmampuan
 Ny. S mengatakan sifat keluaraga koping keluaraga
menantunya bagi Ny. S ambivalen
sangat keras
 Ny. S mengatakan sebelum
anaknya berkeluarga
hubungan dengan anak
kandungnya baik-baik saja,
apalagi dalam
berkomunikasi tidak ada
masalah
 Ny. S menagatakan untuk
menelpon anaknya susah
karena menantunya sering
melarangnya
 Ny. S mengatakan pernah
opname di rumah sakit
karena sakit hati dibentak
oleh menantunya
 Ny. S mengatakan sering
menangis jika mengingat
anaknya atau saat
penyakitnya kambuh
 Ny. S mengatakan
bagaimana bisa tidak
kepikiran dengan keadannya
karena setiap hari saja tatap
muka dan bertemu
menantunya
 Ny. S mengatakan jika
dirinya mengungkapkan
beban perasaannya kepada
tetangga depan rumahnya
Do:
 Ny. S terlihat sedih
 Ny.s menangis dan sering
mengusap air matanya.
 Ny.S terlihat akrab dengan
tetangga depannya, saat itu
Ny.S dengan Tn.B saling
bersapaan.
4. Ds: Perubahan peran Penampilan peran
 Ny. S mengatakan sebelum tidak efektif
ada menantunya hubungan
dengan anaknya baik-baik
saja
 Ny. S mengatakan
walauppun ada menantunya
hidup satu rumah tetapi
yang memasak dan
membersihkan rumah
adalah Ny. S padahal
dirinya memiliki
keterbatasan dalam
melakukan aktivitasnya
 Sdri.E mengatakan Ny.S
sering angkat-angkat air
untuk kebutuhan mandi.
Do:
 Saat pengkajian Ny.S
memasak Sayur untuk anak
mantu dan tukang bangunan
yang saat itu perbaikan
rumahnya

5. Ds: Kendala Gangguan
 Ny. S mengatakan rindu komunikasi interaksi social
dengan anaknya karena
anaknya bekerja di luar kota
 Ny.s mengatakan jika
merindukan anaknya hanya
bisa berdoa saja
 Ny. S mengatakan
walaupun ada handphone
menantunya dirinya tidak
pernah diberikan
kesempatan berbicara lewat
telepon oleh menantunya
 Ny. S mengatakan anak
kandungnya pernah
mengatakan bahwa tidak
perlu banyak bicara karena
anaknya sibuk
 Ny. S mengatakan
menantunya membtasinya
dalam hal berkomunikasi
dengan anak kandungnya
 Semenjak anaknya
berkeluarga sendiri Ny. S
dalam hal komunikasi
dengan anak kandungnya
menjadi sulit
Do:
 Ny. S terlihat sedih dan
menangis
 Ny.S tidak mempunyai
handfone. Untuk
menghubungi anak
kandungnya yang bekerja di
sulawesi dia harus pinjam
ke anak menantunnya.
Terkadang tidak
diperbolehkan anak
mantunnya untuk menelfon
anak kandungnya yang di
sulawesi.

X. Priorita Diagnosa Keperawatan


1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah: Sifat masalah ini
Welness/aktual 3 1 1x3/1= 3 adalah potensia,
Risiko 2 karena manajemen
Potensial 1 kesehatan dalam
keluarga sudah
cukup baik
2. Kemungkinan Masalah dapat
masalah dapat dirubah dirubah dengan
Mudah 2 2 2x2/2 =2 mudah karena
Sebagian 1 manajemen
Tidak dapat 0 kesehatan keluarga
cukup baik
3. Potensial masalah 3x3/1 = 9 Sifat potensial
untuk dicegah 3 1 masalah ini adalah
Tinggi 2 tinggi karena
Cukup 1 keinginan untuk
Rendah merubah sesuatu
itu sudah bagus
4. Menonjolnya masalah 2x2/1 = 4 Masalah
Segera 2 1 kesehtannya harus
Tidak perlu 1 segera ditangani
Tidak dirasakan 0 karena keinginan
sembuh dari
keluarganya sangat
tinggi
Total 19

2. Gangguan proses keluarga

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran

1. Sifat masalah: Masalah gangguan


Welness/aktual 3 1 3x3/1= 9 proses keluarga ini
Risiko 2 adalah aktual
Potensial 1 karena sudah lama
terjadi masalah
dalam keluarga
Ny. S

2. Kemungkinan Masalah dapat


masalah dapat dirubah dirubah hanya
Mudah 2 2 1x2/2 =1 sebagian karena
Sebagian 1 pihak dari kakak
Tidak dapat 0 iparnya kurang
beritikad baik
kepada keluarga
Ny. S

3. Potensial masalah 1x3/1 = 3 Sifat potensial


untuk dicegah 3 1 masalah ini adalah
Tinggi 2 rendah karena
Cukup 1 keinginan
Rendah untukdirubah
masih susah

4. Menonjolnya masalah 2x2/1 = 4 Masalah keluarga


Segera 2 1 ini harus segera
Tidak perlu 1 ditangaini agar
Tidak dirasakan 0 tidak berlarut-larut
dalam keluarga

Total 17

3. Ketidakmampuan koping keluaraga


No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran
1. Sifat masalah: Sifat masalah ini
Welness/aktual 3 1 1x3/1= 3 adalah potensia,
Risiko 2 karena koping
Potensial 1 dalam keluarga
sudah cukup baik
dan kesadaran
akan kesehatannya
sudah baik tinggal
menigkatkan saja
2. Kemungkinan Masalah dapat
masalah dapat dirubah dirubah dengan
Mudah 2 2 2x2/2 =2 mudah karena
Sebagian 1 koping keluarga
Tidak dapat 0 sudah cukup baik
3. Potensial masalah 3x3/1 = 9 Sifat potensial
untuk dicegah 3 1 masalah ini adalah
Tinggi 2 tinggi karena
Cukup 1 keinginan untuk
Rendah merubah sesuatu
itu baik
4. Menonjolnya masalah 1x2/1 = 2 Menonjolnya
Segera 2 1 masalah ada tapi
Tidak perlu 1 tidak harus seger
Tidak dirasakan 0 ditangani karena
kesadaran dari
keluarga sudah
baik
Total 17

4. Penampilan peran tidak efektif

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah: Sifat masalah ini
Welness/aktual 3 1 1x3/1= 3 adalah potensia,
Risiko 2 karena sudah ada
Potensial 1 beberapa peran
dalam keluarga ini
yang sudah
dijalankan dengan
baik
2. Kemungkinan Kemungkinan
masalah dapat dirubah masalah dapat
Mudah 2 2 1x2/2 =1 diubah adalah
Sebagian 1 sebagian karena
Tidak dapat 0 beberpa peran
yang belum
dijalankan akan
sulit diubah jika
keluarga belum
sadar akan
perannya sendiri
3. Potensial masalah 3x3/1 = 9 Sifat potensial
untuk dicegah 3 1 masalah ini adalah
Tinggi 2 tinggi karena
Cukup 1 keinginan untuk
Rendah berubah menuju ke
hal yang lebih baik
cukup tinggi
4. Menonjolnya masalah 2x2/1 = 4 Masalah
Segera 2 1 kesehtannya harus
Tidak perlu 1 segera ditangani
Tidak dirasakan 0 karena peran ini
mempengaruhi
dalam kehidupan
sehari-hari dalam
keluarga Ny. S
Total 17
5. Gangguan interaksi sosial

No. Kriteria Skor Bobot Nilai Pembenaran


1. Sifat masalah: Sifat masalah ini
Welness/aktual 3 1 1x3/1= 3 adalah potensia,
Risiko 2 karena dalam hal
Potensial 1 interaksi keluarga
masih
memperlihatkan
interaksi yang baik
2. Kemungkinan Masalah dapat
masalah dapat dirubah dirubah dengan
Mudah 2 2 2x2/2 =2 mudah karena
Sebagian 1 keluarga
Tidak dapat 0 menginginkan
perubahn yang
lebih baik
3. Potensial masalah 3x3/1 = 9 Sifat potensial
untuk dicegah 3 1 masalah ini adalah
Tinggi 2 tinggi karena
Cukup 1 keinginan untuk
Rendah merubah sesuatu
itu sudah bagus
4. Menonjolnya masalah 2x2/1 = 0 Menonjolya
Segera 2 0 masalah yaitu
Tidak perlu 1 tidak dirasakan
Tidak dirasakan 0 karena interaksi
dalam keluaga
masih terlihat
bagus secara
umum
Total 14

XI. Prioritas Masalah


1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga b.d kesulitan ekonomi
2. Gangguan proses keluarga b.d Kurangnya keterampilan pemecah
masalah
3. Ketidakmampuan koping keluarga b.d hubngan keluarga ambivalen
4. Penampilan peran tidakefektif b.d perubahan peran
5. Gangguan interaksi social b.d kendala komunikasi

XII. Intervensi keperawatan


No. Diagnosis Keperawatan NOC NIC
1. Ketidakefektifan Pengetahuan dan presepsi: Pengetahuan dan presepsi:
manajemen kesehatan Orientasi Kesehatan Pengaturan Tujuan Saling
keluarga 1. Focus pada kesejahteraan Menguntungkan
(2-4) 1. Identifikasi bersama keluarga
2. Focus oada menjaga mengenai tujuan dari
perilaku kesehatan (2-4) perawatan
3. Focus pada penceghan 2. Kenali nilai dan siistem
penyakit (2-4) percayaan keluarga dalam
4. Focus pada menjaga kinerja membangun tujuan
peran (2-4) 3. Bantu keluarga untuk
5. Harapan bahwa individu mengembangkan harapan
bertanggung jawab untuk yang realistic dari diri mereka
pilihan yang berhubungan sendri dalam menampilkan
dengan kesehatan (2-4) peran mereka
6. Prespsi bahwa perilak 4. Klarifikasi bersama keluarga
kesehatan relevan dengan peran dari pemberi perawatan
kesehatan seseorang (2-4) kesehatan dan pasien
7. Presepsi bahwa kesehatan 5. Bantu pasien memeriksa
merupakan prioritas tinggi sumber yang tersedia untuk
dalam membuat pilihan mencapai tujuan
gaya hidup (2-4)
Kemampuan keluarga
Kemampuan keluarga mengambil keputusan:
mengambil keputusan: Dukungan Pengambilan
Pembuatan keputusan Keputusan
1. Mengidentifikasi informasi 6. Bantu keluarga untuk
yang relevan (2-4) mengklarifikasi nilai dan
2. Mengidentifikasi harapan yang mungkin akan
alternative (pilihan) (2-4) membantu dalam membuat
3. Mengidentifikasi pilihan yang penting dalam
kemungkinan konsekuensi hidup
dari masing-masing pilihan 7. Informasikan pada keluarga
(2-4) mengenai pandangan-
4. Mengidentifikasi sumber pandangan atau solusi
daya yang dibutuhkan alternative dengan cara yang
untuk mendukung setiap jelas dan mendukung
alternative (2-4) 8. Bantu pasien
mengidentifikasi keuntungan
5. Mengenali kontraindikasi dan kerugian dari setiap
dari keinginan yang lain (2- alternative yang ada
4) 9. Hormati hak-hak keluarga
untuk menerima atau tidak
menerima informasi
10. Fasilitasi percakapan keluarga
mengenai tujuan perawatan

Kemampuan merawat Kemampuan merawat


anggota keluarga: keluarga:
Partisipasi keluarga untuk Peningkatan efikasi diri
perawatan profesional 11. Eksplorasi presepsi individu
1. Berpartisipasi dalam mengenai kemampuannya
perencanaan perawatan (2- untuk melaksanakan perilaku
4) yang diinginkan
2. Berpartisipasi dalam 12. Esksplorasi presepso individu
menyediakan perawatan (2- mengenai keuntungan
4) melaksanakan perilaku yang
3. Menyediakan informasi diinginkan
yang relevan (2-4) 13. Identifikasi hambatan untuk
4. Memperoleh informasi merubah perilaku
yang diperlukan (2-4) 14. Berikan informasi mengenai
5. Mengidentifikasi faktor- perilaku yang diinginkan
faktor yang mempengaruhi 15. Bantu individu untuk
perawatan (2-4) berkomitmen terhadap
6. Mengevaluasi efektifitas rencana tindakan untuk
perawatan (2-4) merubah perilaku
16. Berikan penguatan positif dan
dukungan emosi selama
proses pembelajaran dan saat
implementasikan perilaku
17. Berikan penguatan diri dalam
membuat perubahan perilaku
dan mengambil tindakan
18. Berikan contoh/perilaku yang
diinginkan
19. Siapkan individu mengenai
kondisi fisik dan emosi yang
Kemampuan keluarga mungkin akan dialami selama
modifikasi lingkungan rumah beruasah untuk melakukan
sehat: perilaku baru
Perilaku patuh [bersifat aktif]
1. Menanyakan pertanyaan Kemampuan keluarga
terkait kesehatan (2-4) memelihara modifikasi
lingkungan rumah sehat:
Modifikasi Perilaku
2. Mencari sumber informasi 20. tentukan motivasi keluarga
kesehatan dari berbagai perlunya perubahan perilaku
macam sumber (2-4) 21. Dukung untuk mengganti
3. Mengevaluasi kakuratan kebiasaaan yang tidak
dari informasi kesehatan diinginkan sengan kebiasaan
yang diperoleh (2-4) yang diinginkan
4. Mempertimbangkan 22. Kuatkan keputusan keluarga
risiko/keuntungan dari yang konstruktif yang
perilaku sehat (2-4) memberikan perhatian
5. Mendapatkan alasan untuk terhadap kebutuhan kesehatan
melakukan perilaku sehat 23. Pilah-pilah perilaku menjadi
(2-4) bagian bagian kecil untuk
6. Menggunakan strategi dirubah
untuk mengoptimalkan 24. Fasilitasi keterlibatan
kesehatan (2-4) kelluarga dalam proses
modifikasi perilaku dengan
Fasilitas pelayanan cara yang tepat
kesehatan:
Kepercayaan mengenai Fasilitas pelayanan kesehatan:
kesehatan: sumber-sumber Panduan sistem pelayanan
yang diterima kesehatan
1. Merasakan dukungan dari 25. Jelaskan sistem perawatan
orang penting lainnya (2-4) kesehatan segera, cara
2. Merasakan dukungan dari kerjanya dan apa yang bisa
penyedia layanan kesehatan diharapkan pasien/keluarga
(2-4) 26. Bantu pasien dan keluarga
3. Merasakan aksesterhadap untuk berkoordinasi dan
layanan kesehatan mengkomunkasikan perawtan
4. Merasakan akses terhadap kesehatan
bantuan fisik (2-4) 27. Bantu pasien dan keluarga
5. Merasakan kemampuan memilih profisional
fungsi (2-4) perawatan kesehatan yang
tepat
28. Anjurkan pasien dan keluarga
mengenai jenis pelayanan
yang bisa diharapkan dari
setiap jeniis penyedia
pelayanan kesehatan (missal,
perawat spesialis, ahli gizi,
terapi fisik) dengan tepat
29. Dorong konsultasi dengan
profesional perawatan
kesehatan lainnya, dengan
tepat
30. Koordinasi rujukan ke
penyedia layanan kesehatan
yang relevan dengan tepat
2. Gangguan proses Pengetahuan dan presepsi: Pengetahuan dan presepsi:
keluarga Status Kesehatan Keluarga 1. Bangun hubungan terapeutik
1. Kesehatan fisik anggota yang didasarkan pada [rasa]
keluarga (2-4) saling percaya dan saling
2. Aktivitas fisik anggota menghormati
keluarga (2-4) 2. Tunjukan empati, kehangatan
3. Kesehata mental anggota dan ketulusan
keluarga (2-4) 3. Sediakan privasi dan berikan
4. Perkembangan psikososial jaminan kerahasiaan
keluarga (2-4) 4. Dukung ekspresi perasaan
5. Akses ke perawatan klien
kesehatan (2-4) 5. Bantu pasien untuk
6. Sumber daya perawatan mengidentifikasi apa yang
kesehatan yang tepat (2-4) masalah atau situasi yang
7. Sumber daya pelayanan menyebabkan stress
social yang tepat (2-4) 6. Tentukan bagaimana perilaku
keluarga mempengaruhi
pasien
7. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi kekuatan,
dan mengutkan hal tersebut
8. Gunakan teknik refleksi dan
Kemampuan keluarga klarifikasi untuk memfasilitasi
mengambil keputusan: ekspresi yang menjadi
Koping keluarga perhatian
1. Menetapkan fleksibelitas
peran (2-4) Kemampuan keluarga
2. Menghdaapi masalah mengambil keputusan:
keluarga (2-4) Peningkatan koping
3. Mengelola masalah 9. Bantu pasien dalam
keluarga (2-4) mengidentifikasi tujuan jangka
4. Melibtkan anggota keluarga pendek dan jangka panjang
dalam mengambil yang tepat.
keputusan (3-5) 10. Berikan penilaian mengenai
5. Mengungkpkn perasaan dan dampak dari situasi kehidupan
emosi secara terbuka di keluarga terhadap peran dan
antara anggota keluarga (2- hubungan.
4) 11. Dukung keluarga untuk
6. Menggunakan strategi mengidentifikasikan deskripsi
untuk mengelol konflik yang realitik terhadap adannya
keluarga (2-4) 12. perubahan dalam peran.
7. Peduli terhadap kebutuhan 13. Tumbuhkan cara penyaluran
semua anggota keluarga (3- kemarahan dan permusuhan
5) yang konstruksi.
8. Menggunakan sistem 14. Bantu keluarga untuk
dukungan keluarga yang mengklarifikasi kesalah
tersedi. (2-4) pahaman.
15. Dukung keluarga untuk
Kemampuan merawat mengevaluasi prilakunnya
keluarga: sendiri.
Partisipasi keluarga dalam
perawatan profesional Kemampuan merawat
1. Berpartisipasi dalam keluarga:
perencanaan perawatan (2- Pemerliharaan proses keluarga
4) 16. Tentukan proses keluarga yang
2. Berpartisipasi dalam khas
menyediakan perawatan (3- 17. Tentukan gangguan khas pada
5). proses keluarga
3. Menyediakan informasi 18. Identifikasi efek perubahan
yang relevan (2-4). peran terhadap proses keluarga
4. Memperoleh informasi yang 19. Dukung untuk tetap kontak
diperlukan(2-4). dengan anggota keluarga jika
5. Bekerjasama dalam diperlukan
menentukan keperawatan 20. Minimlkan gangguan pada
(2-4). kebisaan keluarga dengan
6. Mendefinisikan kebutuhan memfasilitasi kebisan dan
dan masalah yang ritual keluarga, seperti makan
relevanuntuk perawatan(3- bersama keluarga atau diskusi
5). keluarga untuk berkomunikasi
7. Membuat keputusan ketika dan membuat keputusan
klien tidak dapat 21. Berikan kesempatan
melakukannya (2-4). berkunjung dalam memenuhi
8. Berpartisipasi dalam tujuan kebutuhan anggota keluarga
bersama terkait dengan dan pasien
perawatan (3-5). 22. Bantu anggota keluarga untuk
9. Mengevaluasi efektifitas memfasilitasi kunjungan
perawatan (2-4). rumah bagi ppasien jika
memungkinkan
23. Identifikasi kebutuhan akan
perawatan rumah dan
Kemampuan keluarga bagaimana jika homecare
memelihara modifikasi diikutkan dalam gaya hidup
lingkungan rumah sehat: pasien
Normalisasi Keluarga Kemampuan keluarga
1. Mengakui potensi modifikasi lingkungan rumah
kelemahan untuk sehat:
Modifikasi perilaku
mengubah rutinitas 24. tentukan motivasi keluarga
keluarga (2-4) perlunya perubahan perilaku
2. Mempertahankan rutinitas 25. Dukung untuk mengganti
keluarga seperti biasanya kebiasaaan yang tidak
(2-4) diinginkan sengan kebiasaan
3. Beradaptasi dengan yang diinginkan
rutinitas keluarga untuk 26. Kuatkan keputusan keluarga
mengakomodasi kebutuhan yang konstruktif yang
anggota yang terkena memberikan perhatian
dampak (2-4) terhadap kebutuhan kesehatan
4. Memenuhi kebutuhan fisik 27. Pilah-pilah perilaku menjadi
anggota keluarga (2-4) bagian bagian kecil untuk
5. Memenuhi kebutuhan dirubah
psikososial anggota 28. Fasilitasi keterlibatan
keluarga (2-4) kelluarga dalam proses
6. Memenuhi kebutuhan modifikasi perilaku dengan
perkembangan dari anggota cara yang tepat
keluarga (2-4)
7. Mempertahankan aktivitas
dan rutinitas yang tepat (2-
4)

Fasilitas pelayanan
kesehatan:
Dukungan Sosial Fasilitas pelayanan kesehatan:
1. Kemampuan untuk Fasilitasi Kunjungan
menghubungi orang lain 29. Kaji dan catat keinginan
untuk meminta bantuan(2- keluarga terkait kunjungan
4) 30. Identifikasi masalah terkait
2. Orang-orang yang dapat kunjungan
membantu sesuai 31. Berikan dukungan dan
kebutuhan (2-4). perawatan bagi anggota
3. Bantuan yang di tawarkan keluarga setelah kunjungan
oleh orang lain (2-4). 32. Fasilitasi keluarga untuk
4. Waktu yang disediakan berkonsultasi dengan dokter
oleh orang lain(2-4). dan tenaga kesehatan lain
5. Usaha yang disediakan
oleh orang lain (2-4).
6. Dukungan emosi yang
disediakan oleh orang lain
(2-4).
7. Jaringan sosial yang setabil
(2-4)
3. Ketidakmampuan Pengetahuan dan presepsi: Pengetahuan dan presepsi:
koping keluarga (633) Tingkat Agitasi Fasilitasi Pembelajaran
1. Kesulitan dalam 1. tentukan tujuan pembelajran
memproses informasi (2-4) dua arah yang rwlistik
2. Gelisah (2-4) bersama pasien
3. Frustasi (2-4) 2. Buat isi pendidikan
4. Mudahmarah (2-4) pembelajaran sesuai dengan
5. Perkataan yang tidak sesuai kognitif, psikomotor, dan
(2-4) afetif keluarga
6. Memaki/berteriak (2-4) 3. Berikan informasi sesuai
7. Terbangun saat tidur (2-4) dengan tingkat perkembangan
8. Penurunan berat badan (2- keluarga
4) 4. Berkan informasi dengan cara
yang tepat, seperti mulai dari
yang sederhana, ke hal yang
kompleks
5. Berikan informasi yang dapat
merubah perilaku keluarga
6. Dorong keluarga untuk
partisipasi aktif
7. Dorong keluarga untuk
berbagi pegalaman ddalam
proses pendidikan kesehatan
8. Berikan umpan baliselama
pendidikan kesehatan

Kemampuan mengambil Kemampuan keluarga


keputusan: mengambil keputusan:
Koping Kleuarga Peningkatan koping
1. Menetapkan fleksibelitas 1. Bantu pasien dalam
peran (2-4) mengidentifikasi tujuan
2. Menghdaapi masalah jangka pendek dan jangka
keluarga (2-4) panjang yang tepat.
3. Mengelola masalah 2. Berikan penilaian mengenai
keluarga (2-4) dampak dari situasi kehidupan
4. Melibtkan anggota keluarga keluarga terhadap peran dan
dalam mengambil hubungan.
keputusan (3-5) 3. Dukung keluarga untuk
5. Mengungkpkn perasaan dan mengidentifikasikan deskripsi
emosi secara terbuka di yang realitik terhadap adannya
antara anggota keluarga (2- perubahan dalam peran.
4) 4. Tumbuhkan cara penyaluran
6. Menggunakan strategi kemarahan dan permusuhan
untuk mengelol konflik yang konstruksi.
keluarga (2-4) 5. Bantu keluarga untuk
7. Peduli terhadap kebutuhan mengklarifikasi kesalah
semua anggota keluarga (3- pahaman.
5)
8. Menggunakan sistem 6. Dukung keluarga untuk
dukungan keluarga yang mengevaluasi prilakunnya
tersedi. (2-4) sendiri.

Modifikasi lingkungan
keluarga: Modifikasi lingkugan keluarga:
Iklim social keluarga Peningkatan Keterlibatan
1. Berpartisipasi dalam Keluarga
kegiatan bersama (2-4) 7. Bangun hubungan pribadi
2. Berpatasi dalam tradisi dengan pasien dan anggota
keluarga (2-4) keluarga yang akan terlibat
3. Menghidari aktivitas dalam perawatan
religious keluarga (2-4) 8. Ciptakan budaya fleksibelitas
4. Berpartisipasi daam untuk keluarga
kegiatan di waktu luang (2- 9. Monitor struktur keluarga
4) 10. Monitor keterlibatan anggota
5. Berpartisipasi dalam acara keluarga dalam perawatan
komunitas (2-4) 11. Berikan dukungan yang
6. Menajaga kebersihan diperlukan bagi kelarga untuk
rumah (2-4) membuat keputusan
7. Mendukung satu sama lain
(2-4)
8. Memberikan privasi bagi
anggota keluarga (2-4)
9. Memecahkan masalah
bersama-sama (2-4)
10. Berbagi perasaan satu sama
lain (2-4)
11. Berbagi massalah satu sama
lain (2-4)
12. Bekerja sama untuk
mencapai tujuan keluarga
(2-4)
Kemampuan merawat
anggota keluarga: Kemampuan merawat anggota
Dukungan keluarga selama keluarga:
perawatan Dukungan Keluarga
13. Anggota keluarga 12. Dengarkan kekhawitaran,
mengungkapan keinginan perasaan dan pertanyaan
untuk mendukung anggota pasien dan keluarga atau antar
keluarga yang sakit (2-4) anggota keluarga
14. Anggota keluarga 13. Fasilitasi komunikasi saling
mengekspresikan perasaan percaya dengan keluarga
dan emosi sebagai
kepedulian kepada anggota 14. Orientasikan keluarga terkait
keluarga yang sakit (2-4) tatanan pelayanan kesehatan
15. Meminta informasi 15.
mengenai prosedur (2-4) 16.
16. Anggota keluarga 17. seperti rumah sakit dan klinik
mempertahankan 18. Sediakan bantuan untuk
komunikasi dengan anggota memenuhi kebutuhan dasar
keluarga yang sakit (2-4) keluarga
17. Mencari dukungan social 19. Identifikasi sifat dukungan
bagi anggota keluarga yang spiritual bagi keluarga
sakit (2-4) 20. Identifikasi kesepakatan
18. Bekerja sama dengan terkait harapan anatara pasien,
pelayanan kesehatan dalam keluarga, dan tenaga kesehatan
menentukan perawatan (2- 21. Bantu anggota keluarga dalam
4) mengidentifikasi dan
19. Memberikan informasi memecahkan konflik nilai-
yang akurat kepada anggota nilai
keluarga yang lain (2-4) 22. Hargai dan dukung mekanisme
koping adaptif yang digunakan
keluarga
23. Berikan perawtan seperti yang
diberikan oleh keluaraga untuk
membantu meneasa lebih baik
ketika keluarga tidak bisa
memberikan perawatan

Penggunaan Fasilitas
Kesehatan:
Dukungan pengasuhan
24. Monitor interaksi keluarga
dalam permasalahan berkaitan
dengan pasien
25. Menyediakan peninjauan
lanjutan menegenai kesehatan
26. Mengidentifikasi
kemungkinan perawatan
sementara
27. Memberikan infromasi kepada
keluarga mengenai dukungan
pelayanan kesehatan dan
pelayanan kesehatan yang bisa
diakses
Penggunaan fasilitas
kesehatan:
Dukungan social
1. Kemampuan untuk
menghubungi orang lain
untuk meminta bantuan(2-
4)
2. Orang-orang yang dapat
membantu sesuai
kebutuhan (2-4).
3. Bantuan yang di tawarkan
oleh orang lain (2-4).
4. Waktu yang disediakan
oleh orang lain(2-4).
5. Usaha yang disediakan
oleh orang lain (2-4).
6. Dukungan emosi yang
disediakan oleh orang lain
(2-4).
7. Jaringan sosial yang setabil
(2-4)
4. Penampilan peran tidak Pengetahuan dan presepsi: Pengertahuan dan presepsi:
efektif (652) Memproses informasi Pengajaran: individu
1. Menyatakan pesan yang 1. Bina hubungan baik
koherem (2-4) 2. Nilai tingkat pengetahuan dan
2. Menunjukan proses piker pemahaman keluarga
yang terorganisir (2-4) 3. Tentukan motivasi keluarga
3. Menujukan proses logika untuk mempelajari informasi
yang terorganisir (2-4) tertentu
4. Puji perilaku dengan tepat
5. Sertakan keluarga dengan
cara yang tepat

Kemampuan mengambil
keputusan:
Peningkatan koping
6. Bantu pasien dalam
mengidentifikasi tujuan
jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat.
7. Berikan penilaian mengenai
dampak dari situasi kehidupan
keluarga terhadap peran dan
hubungan.
Kemampuan mengambil 8. Dukung keluarga untuk
keputusan: mengidentifikasikan deskripsi
Motivasi yang realitik terhadap
1. rencana untuk masa depan adannya perubahan dalam
2. mengembangkan rencana peran.
tindakan 9. Tumbuhkan cara penyaluran
3. memperoleh sumber yang kemarahan dan permusuhan
diperlukan yang konstruksi.
4. memperoleh dukungan 10. Bantu keluarga untuk
yang diperlukan mengklarifikasi kesalah
5. memulai perilaku mencapai pahaman.
target yang diarahkan dari 11. Dukung keluarga untuk
diri sendiri mengevaluasi prilakunnya
6. mempertahankan sendiri.
fleksibelitas Kemampuan merawat
7. menginkatkan keyakinan keluarga:
akan kemampuan untuk Peningkatan peran
melakukan tindakan 12. Bantu keluarga
8. mengungkapkan niat untuk mengidentifikasi bermacam
bertindak peran dalam siklus kehidupan
13. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi peran yang
biasanya dalam keluarga
14. Bantu keluarga
mengidentifikasi
Kemampuan merawat ketidakcukupan peran
keluarga: 15. Bantu keluarga dalam
Fungsi keluarga mengidentifikasi perilaku
1. merawat anggota keluarga yang diperlukan untuk
(2-4) mengembangkan peran
2. mengatur perilaku anggota 16. Fasilitasi diskusi meneganai
keluarga (2-4) harapan dianatara anggota
3. mengalokasikan tanggung keluarga dalam hal peran
jawab anatara anggota 17. Fasilitasi untuk mendapat
keluarga (2-4) merujuk pada interaksi
4. memperoleh sumber daya kelompok sebagai bagain dari
yang memeadai untuk proses mempelajari peran
memenuhi kebtuhan baru
anggota keluarga (2-4) Modifikasi lingkungan keluarga
5. menciptakan lingkungan Peningkatan kesadaran diri
dimana anggota keluarga 18. Dukung pasien untuk
secara terbuka dapat mengenal dan mendiskusikan
mengungkapan perasaan pikiran dan perasaannya
(2-4) 19. Bantu pasien/keluarga untuk
6. menerima keanekaragaman mengidentifikasi alasan
dianatra anggota keluarga peningkatan/perbaikan
(2-4)
7. melibatkan anggota 20. Bantu keluarga untuk
keluarga dalam pemecahan mengidentifikasi sumber
masalah (2-4) motivasi
8. anggota keluarga bisa 21. Bantu keluarga untuk
menerima peran yang mengidentifikasi nilai yang
diharapkan (2-4) berkontribusi pada konsep diri
22. Bantu keluarga untuk
Modifikasi lingkungan mengidentifikasi perilaku
keluarga yang merusak diri
Keseimbangangaya hidup
1. mengenali kebutuhan untuk
menyeimbangkan aktivitas-
aktivitas hidup (2-4)
2. mencari informasi tentang
strategi untukaktivitas
hidup yang seimbang (2-4)
3. mempertimbangkankebutu
han dan nilai personal
ketika memilih aktivitas
hidup (2-4)
4. mengidentifikasi kekuatan
personal (2-4)
5. menggunakan strategi
untuk menyeimbangkan Penggunaan Falkes
aktivitas kerja dan peran Terapi keluarga
keluarga (2-4) 1. Tentukan pola komuikasi
6. memodifikasi dalam keluarga
tanggungjawab peran
2. Identifikai bagaimana keluarga
dalamkeluarga jikamenyelesaikan masalah
diperlukan (2-4) 3. Tentukan bagaimana keluarga
7. ikut dalam aktivitas yang membuat keputusan
dapat memenuhi kebutuhan 4. Identifikasi area ketidakpuasan
psikologis (2-4) atau konflik
8. ikut alam aktivitas yang 5. Fasilitasi diskusi keluarga
sesuai dengan nilai-nilai 6. Fasilitasi strategi untuk
personal (2-4) menurunkan stress
7. Bantu keluarga meningkatkan
Penggunaan Falkes strategi koping yang ada
Kineja pengasuhan 8. Berbagi rencana terapi dengan
1. menyediakan pencegahan keluarga
perawatan kesehatan (2-4)
2. menyediakan episode
perawatan kesehatan (2-4)
3. menggunakan sumber-
sumber daya di komunitas
(2-4)
4. memelihara komunikasi
terbuka (2-4)
5. menunjukan hubungan
yang saling mencintai (2-4)
5. Gangguan interaksi Pengetahuan dan presepsi: Pengetahuan dan presepsi:
sosial Kesadaran diri: Peningkatan kesadaran diri
1. Mengakui kemampuan fisik 1. Dukung pasien untuk
pribadi (2-4) mengenal dan mendiskusikan
2. Mengakui kemampuan pikiran dan perasaannya
emosional pribadi (2-4) 2. Bantu pasien/keluarga untuk
3. Menenali keterbatasan mengidentifikasi alasan
pribadi secaa fisik (2-4) peningkatan/perbaikan
4. Mempertahankan kesadaran 3. Bantu keluarga untuk
terhadap perasaan (2-4) mengidentifikasi sumber
5. Mempertahankan kesadaran motivasi
berfikir (2-4) 4. Bantu keluarga untuk
6. Mengungkapan kebutuhan mengidentifikasi nilai yang
kepada orang lain (2-4) berkontribusi pada konsep diri
7. Mencerminkan interaksi 5. Bantu keluarga untuk
bersama orang lain (2-4) mengidentifikasi perilaku
yang merusak diri

Kemampuan mengambil
keputusan:
Peningkatan Integritas kluarga
1. Bina hubungan saling
percaya antara anggota
kluarga.
2. Pertimbangkan
Kemampuan mengambil pemahaman kluuarga
keputusan: terhadap kondisi yang ada.
Intergritas keluarga 3. Identifikasi tipe
1. Sering berinteraksi dengan mekanismekoping
keluarga (2-4) kluarga.
2. Melibatkan anggota dalam 4. Kolaborasi dengan kluarga
resolusi konflik (2-4) dalam pemecahan masalah
3. Melibatkan anggota dalam dan pengambilan
pemecahan masalah (2-4) keputusan.
4. Mendorong otonomi dan 5. Fasilitasi komunikasi yang
kemandirian individu (2-4) terbuka antar anggota
5. Anggota keluarga berbagi kluarga.
pikiran, kepentingan, Kemampuan modifikasi:
kekhawatiran (2-4) Modifikasi Perilaku
6. Anggota keluarga keterampilan social
berkomunikasi secara 1. Bantu kluarga untuk
mengidentifikasi masalah
terbuka dan jujur satu sama dari kurangnya
lain (2-4) ketrampilan social.
2. Bantu kluarga untuk
mengidentifikasi
kemungkinan tindakan
dan konsekuensi
darihubungan
interpersonal atau
sosialnya.
3. Identifikasi ketrampilan
Kemampuan merawat social yang spesifik yang
keluarga: akan menjadi focus
Dukungan keluarga selama latihan.
perawatan (83) 4. Sediakan umpan balik bagi
1. Anggota keluarga kluarga jika kluarga
mengungkapan keinginan mampu menunjukan
untuk mendukung anggota kemampuan ketrampilan
keluarga yang sakit (2-4) sosialyang ditargetkan.
2. Anggota keluarga 5. Dukung kluarga untuk
mengekspresikan perasaan mengevaluasi hasil dari
dan emosi sebagai interaksi social.
kepedulian kepada anggota Modifikasi lingkungan
keluarga yang sakit (2-4) keluarga:
3. Meminta informasi Pemerliharaan proses keluarga
mengenai prosedur (2-4) 33. Tentukan proses keluarga yang
4. Anggota keluarga khas
mempertahankan 34. Tentukan gangguan khas pada
komunikasi dengan anggota proses keluarga
keluarga yang sakit (2-4) 35. Identifikasi efek perubahan
5. Mencari dukungan social peran terhadap proses keluarga
bagi anggota keluarga yang 36. Dukung untuk tetap kontak
sakit (2-4) dengan anggota keluarga jika
6. Bekerja sama dengan diperlukan
pelayanan kesehatan dalam 37. Minimlkan gangguan pada
menentukan perawatan (2- kebisaan keluarga dengan
4) memfasilitasi kebisan dan
7. Memberikan informasi ritual keluarga, seperti makan
yang akurat kepada anggota bersama keluarga atau diskusi
keluarga yang lain (2-4) keluarga untuk berkomunikasi
dan membuat keputusan
Modifikasi lingkungan 38. Berikan kesempatan
keluarga: berkunjung dalam memenuhi
Iklim social keluarga (106) kebutuhan anggota keluarga
1. Berpartisipasi dalam dan pasien
kegiatan bersama (2-4) 39. Bantu anggota keluarga untuk
memfasilitasi kunjungan
2. Berpatasi dalam tradisi rumah bagi ppasien jika
keluarga (2-4) memungkinkan
3. Menghidari aktivitas 40. Identifikasi kebutuhan akan
religious keluarga (2-4) perawatan rumah dan
4. Berpartisipasi daam bagaimana jika homecare
kegiatan di waktu luang (2- diikutkan dalam gaya hidup
4) pasien
5. Berpartisipasi dalam acara
komunitas (2-4)
6. Menajaga kebersihan
rumah (2-4)
7. Mendukung satu sama lain
(2-4)
8. Memberikan privasi bagii
anggota keluarga (2-4)
9. Memecahkan masalah
bersama-sama (2-4)
10. Berbagi perasaan satu sama
lain (2-4)
11. Berbagi massalah satu sama
lain (2-4)
12. Bekerja sama untuk Kemampuan menggunakan
mencapai tujuan keluarga FalKes
(2-4) Penignkatan sosialisasi
1. Ajarkan kesbaran dalam
Kemampuan menggunakan pengembangan hubungan
FalKes 2. Anjurkan kegiatan social
Keterampilan interaksi sosial dalam masyarakat
1. Menunjukan penerimaan 3. Tingkatkan berbagi masalah
(2-4) umum dnegan orang lain
2. Bekerja sama dengan oang 4. Rujuk keluarga pada
lain (2-4) kelompok keterampilan
3. Menunjukan sensitivitas interpersonal atau program
dengan orang lain(2-4) dimana pemahaman mengenai
4. Menggunakan perilaku interaksi dapat ditingkatkan
asertif secara tepat (2-4) 5. Berikan umpan balik positif
5. Menunjukan perhatian (2- saat keluarga bersedia
4) menjangkau orang lain
6. Menunjukan kehangatan 6. Anjurkan keluarga untuk
(2-4) mengubah lingkungan, sepert
7. Menunjukan ketulusan (2- pergi keluar untuk rekreasi
4) 7. Fasilitasi msukan keluarga dan
8. Menunjukan sikap yang perencanaan kegiatan masa
tenang (2-4) depan
9. Terlibat dengan orang lain
(2-4)
XIII. Implementasi Keperawatan
Hari pertama: Jumat 10/08/2018 Pukul: 15.00 WIB
No. Diagnosa Jam,Hari,Tgl Implementasi Evaluasi
(SOAP)
1 Kesiapan 15.00 Pengetahuan dan presepsi: S:
peningkatan Jum’at Pengaturan Tujuan Saling  Keluarga mengatakan
manajemen 10/8/2018 Menguntungkan sudah memahami
kesehatan 1. Identifikasi bersama tentang cara
keluarga mengenai tujuan mengurangi/mencegah
dari perawatan terjadinya nyeri
2. Kenali nilai dan siistem punggung bagian kiri
percayaan keluarga dalam dan tadi malam sudah
membangun tujuan dipraktikan dengan
3. Bantu keluarga untuk cara
mengembangkan harapan menyekoh/mengkomp
yang realistic dari diri res hangat dan rasanya
mereka sendri dalam lumayan nyaman
menampilkan peran mereka  Keluarga mengatakan
4. Klarifikasi bersama besok kontrol lagi ke
keluarga peran dari Penembahan Senopati
pemberi perawatan Bantul tentanng
kesehatan dan pasien keluhan perutnya,
5. Bantu pasien memeriksa besok akan mencoba
sumber yang tersedia untuk menanyakan tentang
mencapai tujuan keluhan nyeri
punggungnya
Kemampuan keluarga  Keluarga mengatakan
mengambil keputusan: akan mengurangi
Dukungan Pengambilan aktivitasnya
Keputusan khususnya dalam
6. Bantu keluarga untuk mengangkat beban
mengklarifikasi nilai dan barang
harapan yang mungkin O:
akan membantu dalam  Keluarga dapat
membuat pilihan yang mengungkapkan
penting dalam hidup kembali cara
7. Informasikan pada keluarga mengurangi/mencega
mengenai pandangan- h terjadinya nyeri
pandangan atau solusi punggung
alternative dengan cara  Pasien terlihat
yang jelas dan mendukung antusias dan
8. Bantu pasien mendengarkan
mengidentifikasi masukan yang sudah
keuntungan dan kerugian diberikan
dari setiap alternative yang  Bentuk punggung
ada skoliosis, menonjol
9. Hormati hak-hak keluarga dan teraba besar saat
untuk menerima atau tidak di tekan merasakan
menerima informasi sakit
10. Fasilitasi percakapan
keluarga mengenai tujuan A: Masalah tercapai
perawatan sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
Kemampuan merawat  Anjurkan NY. S
keluarga: dan keluarga tetap
Peningkatan efikasi diri melakukan teknik
11. Eksplorasi presepsi kompres air hangat.
individu mengenai  Menidaklanjuti
kemampuannya untuk cara penggunaan
melaksanakan perilaku manajemen nyeri
yang diinginkan yang baik dan benar
12. Esksplorasi presepso  Mengevaluasi
individu mengenai penggunaan
keuntungan melaksanakan manajemen nyeri
perilaku yang diinginkan
13. Identifikasi hambatan
untuk merubah perilaku
14. Berikan informasi
mengenai perilaku yang
diinginkan
15. Bantu individu untuk
berkomitmen terhadap
rencana tindakan untuk
merubah perilaku
16. Berikan penguatan positif
dan dukungan emosi
selama proses
pembelajaran dan saat
implementasikan perilaku
17. Berikan penguatan diri
dalam membuat perubahan
perilaku dan mengambil
tindakan
18. Berikan contoh/perilaku
yang diinginkan
19. Siapkan individu mengenai
kondisi fisik dan emosi
yang mungkin akan dialami
selama beruasah untuk
melakukan perilaku baru

Kemampuan keluarga
memelihara modifikasi
lingkungan rumah sehat:
Modifikasi Perilaku
20. tentukan motivasi keluarga
perlunya perubahan
perilaku
21. Dukung untuk mengganti
kebiasaaan yang tidak
diinginkan sengan
kebiasaan yang diinginkan
22. Kuatkan keputusan
keluarga yang konstruktif
yang memberikan perhatian
terhadap kebutuhan
kesehatan
23. Pilah-pilah perilaku
menjadi bagian bagian
kecil untuk dirubah
24. Fasilitasi keterlibatan
kelluarga dalam proses
modifikasi perilaku dengan
cara yang tepat

Fasilitas pelayanan
kesehatan:
Panduan sistem pelayanan
kesehatan
25. Jelaskan sistem perawatan
kesehatan segera, cara
kerjanya dan apa yang bisa
diharapkan pasien/keluarga
26. Bantu pasien dan keluarga
untuk berkoordinasi dan
mengkomunkasikan
perawtan kesehatan
27. Bantu pasien dan keluarga
memilih profisional
perawatan kesehatan yang
tepat
28. Anjurkan pasien dan
keluarga mengenai jenis
pelayanan yang bisa
diharapkan dari setiap
jeniis penyedia pelayanan
kesehatan (missal, perawat
spesialis, ahli gizi, terapi
fisik) dengan tepat
29. Dorong konsultasi dengan
profesional perawatan
kesehatan lainnya, dengan
tepat
30. Koordinasi rujukan ke
penyedia layanan kesehatan
yang relevan dengan tepat
2 Gangguan 16.00 Pengetahuan dan presepsi: S:
proses Jum’at Konseling  Ibu Saelah
keluarga 10/8/2018 1. Bangun hubungan mengatakan akan
terapeutik yang didasarkan mencoba teknik yang
pada [rasa] saling percaya sudah diberikan yaitu
dan saling menghormati berdiam diri di
2. Tunjukan empati, Musholah dan
kehangatan, dan ketulusan menutup mata sembari
3. Sediakan privasi dan berdoa dan berpasrah
berikan jaminan diri dengan keadaan
kerahasiaan yang ada
4. Dukung ekspresi perasaan  Ibu Saelah
klien mnegatakan lebih lega
5. Bantu pasien untuk saat bercerita dan
mengidentifikasi apa yang dapat mengungkapan
masalah atau situasi yang semuanya
menyebabkan stress  Ibu Saelah
6. Tentukan bagaimana mengatakan juga
perilaku keluarga sering curhat dengan
mempengaruhi pasien tentangga depan
O:
7. Bantu pasien untuk  Ibu Saelah nampak
mengidentifikasi kekuatan, menangis, sedih dan
dan mengutkan hal tersebut sering mengusap air
8. Gunakan teknik refleksi dan matanya
klarifikasi untuk  Ibu saelah antusia
memfasilitasi ekspresi yang dengan tehknik yang
menjadi perhatian sudah diberikan dan
mengungkap akan
mencoba
Kemampuan keluarga  Koping Ibu Saelah
mengambil keputusan: sudah baik yaitu
Peningkatan koping sering curhat dengan
9. Bantu pasien dalam tetangga depan
mengidentifikasi tujuan rumahnya
jangka pendek dan jangka  Ibu Saelah terlihat
panjang yang tepat. lega, dan senyum
10. Berikan penilaian mengenai setelah mendapat
dampak dari situasi masukan tentang
kehidupan keluarga kondisinya sekarang
terhadap peran dan A: Masalah teratasi
hubungan. sebagian
11. Dukung keluarga untuk P:
mengidentifikasikan  Mengevaluasi teknik
deskripsi yang realitik yang sudah diajarkan
terhadap adannya perubahan  Mengevaluasi
dalam peran. perasaan setelah
12. Tumbuhkan cara penyaluran melakukan teknik
kemarahan dan permusuhan yang sudah diajarkan
yang konstruksi.
13. Bantu keluarga untuk
mengklarifikasi kesalah
pahaman.
14. Dukung keluarga untuk
mengevaluasi prilakunnya
sendiri.

Kemampuan merawat
keluarga:
Pemerliharaan proses
keluarga
15. Tentukan proses keluarga
yang khas
16. Tentukan gangguan khas
pada proses keluarga
17. Identifikasi efek perubahan
peran terhadap proses
keluarga
18. Dukung untuk tetap kontak
dengan anggota keluarga
jika diperlukan
19. Minimlkan gangguan pada
kebisaan keluarga dengan
memfasilitasi kebisan dan
ritual keluarga, seperti
makan bersama keluarga
atau diskusi keluarga untuk
berkomunikasi dan
membuat keputusan
20. Berikan kesempatan
berkunjung dalam
memenuhi kebutuhan
anggota keluarga dan pasien
21. Bantu anggota keluarga
untuk memfasilitasi
kunjungan rumah bagi
ppasien jika memungkinkan
22. Identifikasi kebutuhan akan
perawatan rumah dan
bagaimana jika homecare
diikutkan dalam gaya hidup
pasien

Kemampuan keluarga
memelihara modifikasi
lingkungan rumah sehat:
Modifikasi perilaku
23. tentukan motivasi keluarga
perlunya perubahan perilaku
24. Dukung untuk mengganti
kebiasaaan yang tidak
diinginkan sengan
kebiasaan yang diinginkan
25. Kuatkan keputusan keluarga
yang konstruktif yang
memberikan perhatian
terhadap kebutuhan
kesehatan
26. Pilah-pilah perilaku menjadi
bagian bagian kecil untuk
dirubah
27. Fasilitasi keterlibatan
kelluarga dalam proses
modifikasi perilaku dengan
cara yang tepat

Fasilitas pelayanan
kesehatan:
Fasilitasi Kunjungan
28. Kaji dan catat keinginan
keluarga terkait kunjungan
29. Identifikasi masalah terkait
kunjungan
30. Berikan dukungan dan
perawatan bagi anggota
keluarga setelah kunjungan
31. Fasilitasi keluarga untuk
berkonsultasi dengan dokter
dan tenaga kesehatan lain

3. Ketidakma Pengetahuan dan presepsi: S:


mpuan Fasilitasi Pembelajaran  Ny. S mengatakan
koping 1. tentukan tujuan pembelajran menantunya bersikap
keluarga dua arah yang realistik keras padanya
bersama pasien  Ny. S mengatakan
2. Buat isi pendidikan bagaimana tidak
pembelajaran sesuai kefikiran kalau setip
dengan kognitif, hari saja bertemu
psikomotor, dan afetif dnegan menantunya
keluarga O:
3. Berikan informasi sesuai  Ny. S terlihat sedih
dengan tingkat dan menangis
perkembangan keluarga  Ny.s antusias untuk
4. Berkan informasi dengan menceritakan dan
cara yang tepat, seperti berkeluh kesah
mulai dari yang sederhana, A: Masalah
ke hal yang kompleks ketisakmampuan koping
5. Berikan informasi yang keluarga teratasi sebagian
dapat merubah perilaku P:
keluarga Menindaklanjuti yang
6. Dorong keluarga untuk menjadi keluhan keluarga
partisipasi aktif Ny. S
7. Dorong keluarga untuk
berbagi pegalaman ddalam
proses pendidikan
kesehatan
8. Berikan umpan baliselama
pendidikan kesehatan

Kemampuan keluarga
mengambil keputusan:
Peningkatan koping
28. Bantu pasien dalam
mengidentifikasi tujuan
jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat.
29. Berikan penilaian mengenai
dampak dari situasi
kehidupan keluarga
terhadap peran dan
hubungan.
30. Dukung keluarga untuk
mengidentifikasikan
deskripsi yang realitik
terhadap adannya perubahan
dalam peran.
31. Tumbuhkan cara penyaluran
kemarahan dan permusuhan
yang konstruksi.
32. Bantu keluarga untuk
mengklarifikasi kesalah
pahaman.
33. Dukung keluarga untuk
mengevaluasi prilakunnya
sendiri.

Modifikasi lingkugan
keluarga:
Peningkatan Keterlibatan
Keluarga
34. Bangun hubungan pribadi
dengan pasien dan anggota
keluarga yang akan terlibat
dalam perawatan
35. Ciptakan budaya
fleksibelitas untuk keluarga
36. Monitor struktur keluarga
37. Monitor keterlibatan
anggota keluarga dalam
perawatan
38. Berikan dukungan yang
diperlukan bagi kelarga
untuk membuat keputusan

Kemampuan merawat
anggota keluarga:
Dukungan Keluarga
39. Dengarkan kekhawitaran,
perasaan dan pertanyaan
pasien dan keluarga atau
antar anggota keluarga
40. Fasilitasi komunikasi saling
percaya dengan keluarga
41. Orientasikan keluarga
terkait tatanan pelayanan
kesehatan seperti rumah
sakit dan klinik
42. Sediakan bantuan untuk
memenuhi kebutuhan dasar
keluarga
43. Identifikasi sifat dukungan
spiritual bagi keluarga
44. Identifikasi kesepakatan
terkait harapan anatara
pasien, keluarga, dan tenaga
kesehatan
45. Bantu anggota keluarga
dalam mengidentifikasi dan
memecahkan konflik nilai-
nilai
46. Hargai dan dukung
mekanisme koping adaptif
yang digunakan keluarga
47. Berikan perawtan seperti
yang diberikan oleh
keluaraga untuk membantu
meneasa lebih baik ketika
keluarga tidak bisa
memberikan perawatan
Penggunaan Fasilitas
Kesehatan:
Dukungan pengasuhan
48. Monitor interaksi keluarga
dalam permasalahan
berkaitan dengan pasien
49. Menyediakan peninjauan
lanjutan menegenai
kesehatan
50. Mengidentifikasi
kemungkinan perawatan
sementara
51. Memberikan infromasi
kepada keluarga mengenai
dukungan pelayanan
kesehatan dan pelayanan
kesehatan yang bisa diakses
4. Penampilan Pengertahuan dan presepsi: S:
peran Pengajaran: individu Ny.s mengatakan bahwa
tidakefektif 1. Bina hubungan baik dalam membersihkan
2. Nilai tingkat pengetahuan rumah Ny. S sendiri yang
dan pemahaman keluarga mengerjakan
3. Tentukan motivasi keluarga
untuk mempelajari O:
informasi tertentu Ny.s terlihat sedih
4. Puji perilaku dengan tepat
5. Sertakan keluarga dengan A: Masalah penampilan
cara yang tepat peran tidakefektif teratasi
sebagian
Kemampuan mengambil
keputusan: P:
Peningkatan koping Menindaklanjuti keluhan
6. Bantu pasien dalam keluarga Ny. S
mengidentifikasi tujuan
jangka pendek dan jangka
panjang yang tepat.
7. Berikan penilaian
mengenai dampak dari
situasi kehidupan keluarga
terhadap peran dan
hubungan.
8. Dukung keluarga untuk
mengidentifikasikan
deskripsi yang realitik
terhadap adannya
perubahan dalam peran.
9. Tumbuhkan cara
penyaluran kemarahan dan
permusuhan yang
konstruksi.
10. Bantu keluarga untuk
mengklarifikasi kesalah
pahaman.
11. Dukung keluarga untuk
mengevaluasi prilakunnya
sendiri.
Kemampuan merawat
keluarga:
Peningkatan peran
12. Bantu keluarga
mengidentifikasi
bermacam peran dalam
siklus kehidupan
13. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi peran
yang biasanya dalam
keluarga
14. Bantu keluarga
mengidentifikasi
ketidakcukupan peran
15. Bantu keluarga dalam
mengidentifikasi perilaku
yang diperlukan untuk
mengembangkan peran
16. Fasilitasi diskusi
meneganai harapan
dianatara anggota keluarga
dalam hal peran
17. Fasilitasi untuk mendapat
merujuk pada interaksi
kelompok sebagai bagain
dari proses mempelajari
peran baru
Modifikasi lingkungan
keluarga
Peningkatan kesadaran diri
18. Dukung pasien untuk
mengenal dan
mendiskusikan pikiran dan
perasaannya
19. Bantu pasien/keluarga
untuk mengidentifikasi
alasan
peningkatan/perbaikan
20. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi sumber
motivasi
21. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi nilai yang
berkontribusi pada konsep
diri
22. Bantu keluarga untuk
mengidentifikasi perilaku
yang merusak diri

Penggunaan Falkes
Terapi keluarga
9. Tentukan pola komuikasi
dalam keluarga
10. Identifikai bagaimana
keluarga menyelesaikan
masalah
11. Tentukan bagaimana
keluarga membuat
keputusan
12. Identifikasi area
ketidakpuasan atau konflik
13. Fasilitasi diskusi keluarga
14. Fasilitasi strategi untuk
menurunkan stress
15. Bantu keluarga
meningkatkan strategi
koping yang ada
16. Berbagi rencana terapi
dengan keluarga
5. Gangguan Pengetahuan dan presepsi: S:
interaksi Peningkatan kesadaran diri  Ny. S mengatakan jika
sosial 6. Dukung pasien untuk ada masalah ia
mengenal dan memilih untuk
mendiskusikan pikiran dan menceritakan ke
perasaannya tetangga depan rumah
7. Bantu pasien/keluarga  Ny. S mengatakan
untuk mengidentifikasi dilarang menantunya
alasan untuk mengobrol
peningkatan/perbaikan lewat telepon oleh
8. Bantu keluarga untuk menantunya
mengidentifikasi sumber O:
motivasi  Pola komuikasi
9. Bantu keluarga untuk keluarga Ny. S
mengidentifikasi nilai yang tertutup
berkontribusi pada konsep A: masalah gangguan
diri interaksi social tertasi
10. Bantu keluarga untuk sebagian
mengidentifikasi perilaku P:
yang merusak diri Menindaklanjuti keluhan
keluarga Ny. S
Kemampuan mengambil
keputusan:
Peningkatan Integritas
kluarga
6. Bina hubungan saling
percaya antara anggota
kluarga.
7. Pertimbangkan
pemahaman kluuarga
terhadap kondisi yang
ada.
8. Identifikasi tipe
mekanismekoping
kluarga.
9. Kolaborasi dengan
kluarga dalam
pemecahan masalah dan
pengambilan keputusan.
10. Fasilitasi komunikasi
yang terbuka antar
anggota kluarga.
Kemampuan modifikasi:
Modifikasi Perilaku
keterampilan social
6. Bantu kluarga untuk
mengidentifikasi
masalah dari kurangnya
ketrampilan social.
7. Bantu kluarga untuk
mengidentifikasi
kemungkinan tindakan
dan konsekuensi
darihubungan
interpersonal atau
sosialnya.
8. Identifikasi ketrampilan
social yang spesifik
yang akan menjadi
focus latihan.
9. Sediakan umpan balik
bagi kluarga jika
kluarga mampu
menunjukan
kemampuan
ketrampilan sosialyang
ditargetkan.
10. Dukung kluarga untuk
mengevaluasi hasil dari
interaksi social.
Modifikasi lingkungan
keluarga:
Pemerliharaan proses
keluarga
41. Tentukan proses keluarga
yang khas
42. Tentukan gangguan khas
pada proses keluarga
43. Identifikasi efek perubahan
peran terhadap proses
keluarga
44. Dukung untuk tetap kontak
dengan anggota keluarga
jika diperlukan
45. Minimlkan gangguan pada
kebisaan keluarga dengan
memfasilitasi kebisan dan
ritual keluarga, seperti
makan bersama keluarga
atau diskusi keluarga untuk
berkomunikasi dan
membuat keputusan
46. Berikan kesempatan
berkunjung dalam
memenuhi kebutuhan
anggota keluarga dan pasien
47. Bantu anggota keluarga
untuk memfasilitasi
kunjungan rumah bagi
ppasien jika memungkinkan
48. Identifikasi kebutuhan akan
perawatan rumah dan
bagaimana jika homecare
diikutkan dalam gaya hidup
pasien

Kemampuan menggunakan
FalKes
Penignkatan sosialisasi
8. Ajarkan kesbaran dalam
pengembangan hubungan
9. Anjurkan kegiatan social
dalam masyarakat
10. Tingkatkan berbagi masalah
umum dnegan orang lain
11. Rujuk keluarga pada
kelompok keterampilan
interpersonal atau program
dimana pemahaman
mengenai interaksi dapat
ditingkatkan
12. Berikan umpan balik positif
saat keluarga bersedia
menjangkau orang lain
13. Anjurkan keluarga untuk
mengubah lingkungan,
sepert pergi keluar untuk
rekreasi
14. Fasilitasi msukan keluarga
dan perencanaan kegiatan
masa depan

Anda mungkin juga menyukai