Anda di halaman 1dari 12

EFEKTIFITAS KINERJA PEGAWAI DI BADAN KESATUAN BANGSA DAN

POLITIK PROVINSI MALUKU UTARA

Sitti Yunita Kadir1


Johannis Kaawoan2
Johny Lengkong3

Abstrak
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar dengan
batasan yang reaktif, bekerja terus-menerus untuk mencapai tujuan. Hal ini berlaku
juga pada organisasi yang di maksud yaitu, organisasi badan kesatuan bangsa dan
politik atau disingkat dengan Badan Kesbangpol, yang merupakan unit kerja dari
Direktorat Jendral Kesatuan Bangsa dan Politik Kementrian Dalam Negeri.Yang
dimana merupakan salah satu Direktorat dari Kementrian Dalam Negeri yang
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintah dalam negri untuk membantu
presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara. Dalam rangka mewujudkan
hal tersebut, diperlukan pembangunan dan penerapan sistem pertanggungjawaban
yang tepat, jelas dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan
dapat berlangsung secara bedaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggung jawab dan
bebas dari Korupsi, kolupsi dan Nepotisme. Dalam penelitian ini, peneliti lebih
menerapakan dalam pengkajian deskritif kualitatif yang dalam hal ini, lebih
mengutamakan pada melihat, mengamati, dan menyelidiki aktivitas kinerja pegawai di
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Maluku Utara, dan dari hasil penelitian
dapat di simpulkan bahwa kinerja pegawai yang ada di Kesbangpol, memiliki
pencapaian sasaran dinilai berhasil dapat dilihat dari capaian target yang direncanakan,
apabila dilihat dari perbandinganya dengan popolasi sudah menunjukan prensentase
yang baik. Hal ini mengindikasikan perjanjian target dapat tercapai dengan baik.

Kata Kunci: Efektivitas, Kinerja Pegawai

1
Mahasiswa Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP-Unsrat.
2
Ketua Penguji/Pembimbing Skripsi.
3
Sekretaris Penguji/Pembimbing Skripsi
Pendahuluan yang memiliki situasi yang konduktif
Organisasi merupakan kesatuan sehingga menjadi tempat yang aman
sosial yang dikoordinasikan secara dalam berinvestasi dengan
sadar dengan batasan yang reaktif, meningkatkan keamanan dan ketertiban
bekerja terus-menerus untuk mencapai berbasis masyarakat. Dalam rangka
tujuan.Organisasi juga berisikan orang mewujudkan hal tersebut, diperlukan
yang mempunyai aktivitas yang jelas pembangunan dan penerapan system
guna mencapai tujuan organisasi pertanggungjawaban yang tepat, jelas
tersebut. Dalam hal ini organisasi yang dan nyata sehingga penyelenggaraan
di maksud adalah badan kesatuan pemerintahan dan pembangunan dapat
bangsa dan politik atau disingkat berlangsung secara bedaya guna,
dengan Badan Kesbangpol merupakan berhasil guna, bersih, bertanggung
unit kerja dari Direktorat Jendral jawab dan bebas dari Korupsi, kolupsi
Kesatuan Bangsa dan Politik dan Nepotisme (KKN) konsep dasar
Kementrian Dalam Negeri.Yang dimana akuntabilitas adalah penjelasan
merupakan salah satu Direktorat dari menegerial yang bertanggung jawab
Kementrian Dalam Negeri yang dalam setiap kegiatan yang
mempunyai tugas menyelenggarakan dilaksanakan. Hal ini berarti setiap
urusan pemerintah dalam negri untuk jajaran aparatur bertanggung jawab
membantu presiden dalam terhadap kegiatan yang dilaksanakan
menyelenggarakan pemerintahan dan kegiatan tersebut benar-benar
Negara. Sesuai dengan Undang-Undang direncanakan dan dilaksanakan dengan
Republik Indonesia Nomor 23 Tahun baik. Rencana strategis Badan kesatuan
2014 Tentang Pemerintahan Daerah bangsa dan politik dan masyarakat
pada pasal 3 ayat 6 yang berbunyi provinsi maluku utara merupakan
tentang otonomi daerah adalah hak, pedoman dalam melaksanakan program
wewenang dan kewajiban daerah dan kegiatan sehingga dapat terlaksana
otonom untuk mengatur dan mengurus dengan baik. Perencanaan yang jelas
sendiri urusan pemerintahan dan dan sinegsis harus selaras dengan visi
kepentingan masyarakat setempat dalam dan misi serta memperhatikan potensi
sistem Negara Kesatuan Republik dan stabilitas.
Indonesia. Maka yang di maksud dari Rencana strategis yang berkaitan
Undang-Undang di atas pemerintah dengan visi dan misi, tujuan, sasaran,
daerah harus dewasa dalam menyikapi program dan kegiatan disusun secara
segala urusan yang telah diamanatkan sistematis dan menurut skala prioritas
oleh pemerintah pusat. Peraturan daerah sesuai kebutuhan dari Badan kesatuan
Provinsi Maluku Utara Nomor 2 tahun bangsa dan politik dan masyarakat
2013 tentang rencana tata ruang wilayah provinsi maluku utara. Dokumen
Provinsi Maluku Utara 2013-2033. perencanaan tersebut disusun dan
Program-program yang tercantum dirumuskan setiap 5 (Lima) tahun
dalam Rencana strategi (RENSTRA) membuat strategi kebijakan dan rencana
dan rencana kinerja tahunan (RKT) pembangunan yang terarah. Efektif dan
diimplementasikan dalam bentuk berkesinambungan melalui program dan
anggaran pada pelaksanaan APBD kegiatan-kegiatan. Berdasarkan
tahunan anggaran 2016, sebagai upaya Peraturan Gubernur Provinsi Maluku
Badan kesatuan bangsa dan politik dan Utara No. 19 Tahun 2013 tantang
masyarakat provinsi maluku utara untuk Perubahan atas Peraturan Gubernur
mewujudkan provinsi sebagai provinsi Maluku Utara No. 38 Tahun 2009
Tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Dalam sebuah organisasi atau
Uraian Tugas Jabatan Badan Kesatuan yang dalam hal ini merupakan Badan
Bangsa, Politik dan Perlidungan Kesatuan Bangsa dan Politik
Masyarakat Provinsi Maluku Utara. (Kesbangpol) berisikan mempunyai
Badan kesbangpol mempunyai tugas aktifitas atau tuntutan pekerjaan.Dalam
dan fungsi untuk menciptakan stabilitas hal ini yang dimaksudkan adalah
sosial dan politik serta mendorong pegawai atau karyawan Badan Kesatuan
penciptaan keamanan dan ketertiban Bangsa dan Politik (Kesbangpol).
guna mendukung kehidupan masyarakat Kinerja merupakan hasil kerja dari
yang kondisif untuk pembangunan seorang karyawan atau pegawai dalam
susunan program kegiatan yang menjalankan tugas.Kinerja sumber daya
terencana dan terstruktur dan manusia adalah prestasi kerja atau hasil
kesinambungan yang baik dan kerja yang dicapai sumber daya
membantu dalam memetakan kondisi manusia per satuan periode waktu
masyarakat sesuai dengan kondisi yang dalam melaksanakan tugas sesuai
ada di wilayah tersebut. Rencana dengan tanggung jawab dalam
strategis pada dasarnya merupakan organisasi.hasil kerja yang dimaksud
bagian dari dokumen perencanaan dapat berupa hasil kerja baik secara
badan kesatuan bangsa dan politik yang kualitatif maupun kuantitatif yang
menjadi dasar dan panduan usulan dicapai seorang pegawai dalam
program dan kegiatan setiap tahun melaksanakan tugas dengan tanggung
anggaran, sehingga sasaran jawab yang di berikan. Tugas dan
pembangunan dibidang politik, fungsi Badan kesatuan Bangsa dan
kebangsaan, kesatuan, penyelesaian Politik Provinsi Maluku Utara, yaitu:
konflik, pendidikan demokrasi, serta a. Tugas badan kesatuan bangsa dan
nilai-nilai luhur kebangsaan dalam politik mempunyai tugas
kehidupan bermasyarakatdapat disusun melaksanakan penyusunan kebijakan
secara terencana. Berdasarkan tujuan di daerah di bidang kesatuan bangsa
atas maka ditetapkan sasaran yang akan dan politik.
dicapai sebagai berikut: b. Funsi dalam pelaksanaan tugas
1) Terbangunnya wawasan kebangsaan badan kesbangpol dijabarkan melalui
dan watak bangsa dalam rangka fungsi-fungsi sebagai berikut.
mewujudkan kepribadian bangsa 1. Perumusan kebijakan teknis di
yang memiliki wawasan global. bidang kesatuan bangsa dan
2) Mantapnya pengamalan pancasila politik
dan tegagnya kedaulatan rakyat 2. Pemberian dukungan atas
dalam semua aspek kehidupan penyelenggaraan pemerintahan
bermasyarakat, berbangsa dan daerah di bidang kesatuan bangsa
bernegara dalam Negara Kasatuan dan politik.
Republik Indonesia. 3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas
3) Terwujudnya proses pembahruan di bidang kesatuan bangsa dan
bangsa dalam memantapkan politik.
ketahanan bangsa. 4. Pelaksanaan tugas lain yang di
4) Meningkatkan kesadaran masyarakat berikan oleh gubernur sesuai
dalam upaya bela Negara. dengan tugas dan fungsinya.
5) Terpantaunya keberadaan lembaga 5. Perumusan kebijakan
social sebagai wadah lembaga pengembangan budaya politik,
keswadayaan. standar nama, pedoman, criteria,
dan prosedur di bidang bahwa :”Efektifitas adalah suatu ukuran
pengembangan nilai-nilai yang menyatakan seberapa jauh target
kebangsaan, penanganan konflik, (kuantitas,kualitas dan waktu) telah
fasilitasi organisasi politik dan tercapai. Dimana makin bersar
kemasyarakatan, lembaga presentase target yang dicapai, makin
perwakilan dan partisipasi politik tinggi efektifitasnya”. Pengertian efektif
dan kemasyarakatan, lembaga ialah pencapaian atau pemilihan tujuan
perwakilan dan partisipasi politik, yang tepat dari beberapa alternative.
dan pengembangan budaya Lainya, jika sesuatu kegiatan atau
politik, serta bina idiologi dan pekerjaan bisa diselesaikan dengan
wawasan kebangsaan. pemilihan cara-cara yang sudah
Kinerja juga merupakan unjuk ditentukan, maka cara tersebut adalah
kerja yang di lakukan oleh karyawan benar atau efektif. Jika kaitanya dengan
yang biasanya dipakai sebagai dasar proses produksi suatu barang, maka
penilaian terhadap karyawan atau efektif biasa diartikan sebagai pemilihan
organisasi.Kinerja yang baik merupakan terhadap bahan baku dan cara
suatu syarat untuk tercapainya tujuan produksinya agar menghasilkan barang
organisasi sehingga perlu diupayakan yang bermanfaat. Adapun pengertian
agar kinerja pegawai dapat di efektifitas menurut Prasetyo Budi
tingkatkan. Oleh karena itu, hasil kerja Saksono (1984:24) adalah: “efektifitas
pegawai harus dimaksimalkan atau adalah seberapa besar tingkat kelekatan
ditingkatkan dengan menerapkan ouput yang dicapai dengan ouput yang
efektifitas di dalam Badan Kesbangpol diharapkan dari sejumlah input”. Dari
karena efektifitas merupakan suatu pengertian-pengertian efektifitas
ukuran yang menyatakan seberapa jauh tersebut dapat disimpulkan bahwa
target (kuantitas, kualitas dan waktu) efektifitas adalah suatu ukuran yang
yang telah dicapai oleh manajemen, menyatakan seberapa jauh target
yang mana target tersebut sudah di (kuantitas,kualitas dan waktu) yang
tentukan terlebih dahulu. Berdasarkan telah dicapai oleh manajemen, yang
uraian latar belakang di atas, maka mana target tersebut sudah di tentukan
dapat dirumuskan masalah yang hendak terlebih dahulu.
diteliti dan ditelaah dalam penelitian Kinerja adalah sebuah kata
yaitu sebagai berikut:Bagaimana dalam bahasa Indonesia dari kata dasar
efektifitas kinerja pegawai di “Kerja” yang menerjemahkan kata dari
Kesbangpol Provinsi Maluku utara? bahasa asing prestasi.bisa pula berarti
Berdasarkan perumusan masalah di atas hasil kerja. Kinerja dalam organisasi
maka tujuan penelitian ini adalah Untuk merupakan jawaban dari berhasil atau
mengetahui dan mendeskripsikan tidaknya tujuan organisasi yang telah
efektifitas kinerja pegawai Kesbangpol ditetapkan para atasan atau manajer
Provinsi Maluku Utara. sering tidak memperhatikan kecuali
sudah sangat buruk atau segala sesuatu
Tinjauan Pustaka jadi serba salah.Terlalu sering manajer
Efektifitas secara umum tidak mengetahui betapa buruknya
menunjukan sampai seberapa jauh kinerja telah merosot. Kinerja menurut
tercapainya suatu tujuan yang terlebih Anwar Prabu Mangkunegara (2000:67)
dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai kinerja atau hasil kerja secara kualitas
dengan pengertian efektifitas menurut dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
hidayat (1986:48) yang menjelaskan pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang dan deduksi, antara pengalaman dan
diberikan kepadanya”. Kinerja menurut refleksi terhadap pengalaman, dan
Ambar Teguh Sulistiyani (2003:223) antara tingkat yang lebih besar dan
kinerja seseorang merupakan kombinasi tingkat yang lebih tinggi daripada
dari kemampuan, usaha dan kesempatan inkuiri naturalistik (Patton, 1980:47).
yang dapat dinilai dari hasil kerjanya”. Bogdan dan Taylor (1975) menyatakan
Maluyu S.P. Hasibun (2001:34) bahwa metode kualitatif adalah
mengemukakan “Kinerja (prestasi prosedur penelitian yang menghasilkan
kerja) adalah suatu hasil kerja yang data deskriptif berupa kata-kata tertulis
dicapai seseorang dalam melaksanakan atau lisan dari orang-orang dan perilaku
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang diamati (Moleong,2002:3).
yang didasarkan atas kecakapan, Pendekatan ini langsung menunjukkan
pengalaman dan kesungguhan serta latar dan individu-individu dalam latar
waktu”. Menurut Jhon Whitmore itu secara keseluruhan; subjek
(1997:104) kinerja adalah pelaksanaan penyelidikan, baik berupa organisasi
fungsi-fungsi yang dituntut dari ataupun individu, tidak dipersempit
seseorang, kinerja adalah suatu menjadi variabel yang terpisah atau
perbuatan, suatu prestasi, suatu pameran menjadi hipotesis, melainkan dipandang
umum”. sebagai bagian dari suatu keseluruhan.
Sesuai dengan rumusan masalah dan
Metode Penelitian tujuan penulisan ini, maka yang
Dalam penulisan ini memakai menjadi fokus dalam penulisan
pendekatan metode penelitian kualitatif. penelitian ini ialah :Penelitian ini
Metode kualitatif dapat digunakan dilakukan agar peneliti dapat
untuk menemukan apa yang sedang mengetahui factor-faktor yang dapat
terjadi dan kemudian untuk mempengaruhi efektifitas kinerja
membuktikan apa yang telah pegawai di BadanKesbangpol Provinsi
ditemukan. Apa yang ditemukan harus Maluku utara, Yang meliputi :
dibuktikan dengan kembali kebelakang a. Efektifitas perencanaan
pada dunia empiris di bawah studi dan b. Efektifitas biaya/anggaran
menguji sedemikian rupa analisis- c. Efektifitas waktu
analisis darurat yang cocok dengan d. Efektifitas mutu/kualitas
fenomena dan berfungsi untuk Berdasarkan pengamatan atas
menjelaskan apa yang telah diobservasi hasil survei yang dilakukan oleh peneliti
(Patton, 1980:47). Glaser dan Strauss dalam jangka waktu 2 minggu di
(1967:3) menjelaskan apa makna hasil Kesbangpol Propinsi Maluku Utara
yang cocok dan berfungsi. Dengan maka penulis menetapkan informan
cocok kita maknakan kategori-kategori antara lain pegawai,kelompok LSM dan
itu harus siap (tidak secara kelompok partai politik yang akan
dipaksakan/dibuat-buat) diaplikasikan dijadikan sebagai informan untuk
dan ditunjukkan oleh data di bawah melengkapi data mengenai penelitian
studi; dengan berfungsi (works) kita yang kemudian akan dilakukan.
maknakan bahwa kategori-kategori itu
harus sangat relevan dan bisa Hasil Penelitian
menjelaskan perilaku di bawah studi. Efektifitas perencanaan Badan
Penemuan dan verifikasi berarti bahwa kesatuan bangsa dan politik (Badan
kategori-kategori itu bergerak ke kesbangpol) disusun sebagai bagian dari
belakang dan ke depan antara induksi RPJM provinsi maluku utara tahun
2014-2019, yang merupakan suatu pembangunan, susunan program
kesatuan perencanaan pembangunan kegiatan yang terencana dan terstruktur
jangka menengah dalam mengeloloa dengan kesinambungan yang baik akan
dinamika politik, wawasan kebangsaan, membantu dalam memetakan kondisi
konflik, dan pendidikan demokrasidan masyarakat sesuai dengan kondisi
stabilitas sosial di wilayah provinsi trantimbnas yang ada di wilayah
maluku utara, sebagai bagian dari tersebut. Dengan memahami peta
dokumen perencanaan RPJM Provinsi kondisi masyarakat maka perhatian
maluku utara, Renstra Badan kesatuan pemerintah dalam membangun kondisi
bangsa dan politik menyusun program transtibmas di masyarakat akan tepat
kerja dan kegiatan seriap tahun pada sasaranya. Perhatian utama dalam
berdasarkan tugas pokok dan analisa 5 (lima) tahun ke depan adalah
kebutuhan kegiatan setiap 5 tahun perkembangan situasi politik di daerah
kedepan. Sehingga diharapkan yang akan terus mengalami perubahan.
impementasi program dan kegiatan Hal ini terkait dengan pelaksanaan
setiap tahun anggaran selama 5 (Lima) pemilihan umum legislative, pemilihan
tahun kedepan dapat tersinkronisasi dan presiden, yang kemudian dilanjutkan
berkesinambungan sehingga dengan pelaksanaan pemilihan kepala
pelaksanaan visi dan misi daerah dapat daerah kabupaten/kota di maluku utara.
tergambar dan bisa terlaksana dalam Dalam konteks tersebut
program perencanaan dan kegiatan. diharapkan penyusunan dan
Rencana strategis pada dasarnya pengelokasian anggran untuk badan
merupakan bagian dari dokumen kesatuan bangsa dan politik provinsi
perencanaan badan kesatuan bangsa dan maluku utara dapat memperhatiakan
politik yang menjadi dasar dan panduan perkembangan dan dinamika politik dan
usulan program dan kegiatan setiap keamanan di daerah selama 5 (lima)
tahun anggaran, sehingga sasaran tahun terakhir terus meningkat sehingga
pembangunan dibidang politik, diharapkan penanganan masalah-
kebangsaan, kesatuan, penyelesaian masalah politik, keamanan dan
konflik, pendidikan demokrasi, serta ketertiban masyarakat dapat
nilai-nilai luhur kebangsaan dalam berlangsung maksimal untuk menjalin
kehidupan bermasyarakatdapat disusun stabilitas daerah, dalam mendukung
secara terencana. proses pembangunan di daerah,
Dalam penyusunan program terutama perkembangan tantangan dan
kegiatan perlu perencanaan yang ancaman sehingga dapat diantisipasi
matang dengan mempertimbangkan dan direspon sedini mungkin dengan
kesinambungan dari program dengan berbagai program dan action
tujuan agar dapat diukur tingkat pembangunan untuk mewujudkan
keberhasilan dari pelaksanaan program daerah yang kondutif bagi terwujudnya
tersebut, sehingga dapat menjadi acuan cita-cita dan tujuan nasional
bagi pembangunan maupun perluasan sebagaimana diamanatkan dalam
untuk penyusunan program selanjutnya. pembukaan UUD 1945 Negara
Badan kesbangpol mempunyai tugas Republik Indonesia.
pokok dan fungsi untuk menciptakan Pelaksanaan rencana
stabilitas sosial dan politik serta pembangunan,mengamanatkan perlunya
mendorong penciptaan keamanan dan dilakukan pengendalian, pemantauan
ketertiban guna mendukung kehidupan dan evaluasi atas pelaksanaan program
masyarakat yang konduktif untuk atau kegiatan dan anggaran yang
hasilnya diharapkan dapat menjadi 2. Memantapkan pelembagaan nilai-
bahan masukan dalam penyusunan nilai demokrasi yang
kebijakan serta program /kegiatan tahun menitipberatkan pada pronsip-prinsip
berikutnya.sebagaimana amanat toleransi dan menjaga stabilitas
dijelaskan bahwa evaluasi merupakan system politik dalam negri dan
suatu tahapan dalam perencanaan seistem pemerintahan dalam negri;
pembangunan yaitu meliputi; serta
penyusunan rencana, penetapan 3. Meningkatkan kapasitas
rencana, pengendalian rencana dan pembangunan daerah dan
evaluasi pelaksanaan rencana. Dalam pemberdayaan masyarakat.
rangka meningkatkan efesiensi dan Melalui tiga pilar tersebut,
efektivitas alokasi sumberdaya serta dirumuskan kebijakan yang diarahkan
meningkatkan transparansi dan untuk mendukung upaya pencapaian
akuntabilitas pengelolan pembangunan, misi pembangunan Nasional yaitu
perlu dilakukan upaya pengendalian dan mewujudkan Indonesia yang
evaluasi terhadap pelaksanaan aman,damai,adil dan demokratis serta
pembangunan .termasuk didalamnya sejahtera. Berdasarkan arah kebijakan di
tuntutan adanya penyusunan kegiatan bidang pemerintahan dalam negeri, di
pelaporan secara berkala dan berjenjang harapkan fungsi-fungsi pemerintahan
baik triwulan maupun tahunan oleh dalam semua strata dapat dilaksanakan
masing-masing kementrian/lembaga, dengan baik.Mantapnya penyelengaraan
juga unit organisasi dan unit keja pada pemerintahan dalam negeri yang
masing-masing kemntrian/lembaga. didukung oleh stabilitas politik dalam
Badan kesatusan bangsa dan politik negeri tersebut menjadi landasan utama
disusun berdasarkan realisasi keuangan, bagi upaya peningkatan peran
kinerja dan capaian fisik atas pemerintahan yang lebih resposif
pelaksanaan program/kegiatan dan terhadap perbaikan kesejahtraan dan
anggaran priode juga merupakan pelayanan umum kepada msyarakat.
analisis dari seluruh pelaksanaan Badan kesatuan bangsa dan politik
program/kegiatan yang telah berjalan sebagai salah satu komponen di
selama satu tahun anggaran sebagai kementerian dalam negeri merespon
wujud akuntabilitas dan transparansi arah kebijakan tersebut khususnya
terhadap penggunaan keuangan Negara dalam rangka stabilitas politik dan
serta hasil pelaksanaan program keamanan dalam negeri. Perencanaan
kerja.Direktorat jenderal kesatuan yang sudah dibuat oleh para manajer
bangsa dan politik kementrian dalam dalam segala tingkatan manajemen
negri provinsi maluku utara. organisasi dalam periode waktu tertentu
Perencanaan pembangunan pada mesti ditinjau ulang, apakah masih
program pembinaan kesatuan bangsa efektif untuk terus diaplikasikan dalam
dan politik badan kesatuan bangsa dan kegiatan organisasiataukah harus
politik kementrian dalam negri diadakan perubahan, modifikasi, atau
merupakan bagian dari arah kebijakan bahkan diganti dengan perencanaan
dalam kontek pembangunan jangka yang baru.Untuk meninjau ulang dan
panjang nasional, yang dirumuskan menilai suatu perencanaan dibutuhkan
dalam tiga pilar pokok yaitu : kriteria-kriteria tertentu, sehingga
1. Memperkuat peran masyarakat sipil efektivitas perencanaan tersebut tetap
dan partai politik dalam kehidupan terjaga. Fungsi lain dari suatu rencana
politik harus fleksibel,stabil,berkesinambungan
dan sederhana. Fleksibilitas adalah berkenaan dengan target pekerjaan
esensi bagi kesuksesan perencanaan bawahan.
strategic.Rencana juga sangat Untuk itu, manajemen kinerja
membutuhkan stabilitas, karena bila memiliki lima komponen sebagai
rencana terlalu sering berubah para berikut :
pegawai tidak terbiasa dengan rencana 1. Perencanaan kerja dimana atasan dan
tersebut sebagai seuatu peralatan bawahan berupaya merumuskan,
pengoprasian dan menjadi tidak efektif memahami dan menyepakati target
rencana juga perlu mempunyai kinerja bawahan dalam rangka
kontinyutas ,agar perencanaan dapat mengoptimalkan kontribusinya
berkesinambungan. Rencana mesti terhadap mencapaian tujuan-tujuan
sederhana untuk memberikan cara organisasi;
pencapaian tujuan dengan sedikit 2. Komunikasi berkelanjutan antara
mungkin faktor-faktor,kekuatan- atasan dan bawahan guna
kekuatan dan pengaruh-pengaruh dalam memastikan bahwa apa yang telah,
setuasi,serta hubungan-hubungan antara sedang dan akan dilakukan bawahan
pegawai lainya. Rencana-rencana juga mengarah pada target kinerjanya
harus di evaluasi untuk mengetahui sesuai dengan kesepakatan kedua
apakah jelas,ringkas,nyata dan belah pihak, serta guna
akurat.berbagai keputusan dan kegiatan mengantisipasi segala persoalan yang
manajemen hanya akan efektif jika mungkin timbul;
didasarekan atas informasi yang tepat 3. Pengumpulan data dan informasi
dan didasarkan pada pemikiran realistic oleh masing-masing pihak sebagai
dan fakta-fakta yang sebenarnya tentang bukti pendukung realisasi kinerja
persyaratan-persyaratan yang bawahan. Pengumpulan dapat
dibutuhkan untuk mencapai sasaran dilakukan melalui formulir penilaian
disbanding saran pribadi pembuat kinerja, observasi langsung maupun
rencana agar perencanaan tersebut dapat tanya jawab dengan pihak-pihak
tercapai. Proses penyusunan harus terkait;
didasarkan atas pemikiran yang 4. Pertemuan tatap muka antara atasan
objektif. Manajemen kinerja juga dan bawahan untu mengkaji bukti-
merupakan instrument untuk bukti otentik kinerja bawahan
mendapatkan hasil-hasil yang lebih baik diklarifikasi, didiskusikan dan
dari organisasi, tim dan para individu disimpulkan bersama sebagai kinerja
dengan mengelola kinerja sesuai dengan bawahan pada periode tertentu;
tujuan, sasaran dan standar yang telah Dalam manajemen, perencanaan
disepakati bersama. Manajemen kinerja adalah proses mendefinisikan tujuan
sebagai proses komunikasi yang organisasi, membuat strategi untuk
berkelanjut antara atasan dan bawahan mencapai tujuan itu, dan
untuk memperjelas dan menyepakati mengembangkan rencana aktivitas kerja
fungsi pokok pekerjaan bawahan dan organisasi. Perencanaan merupakan
pelaksanaannya guna berkontribusi proses terpenting dari semua fungsi
mencapai tujuan organisasi, manajemen manajemen karena tanpa perencanaan
kinerja bukanlah proses satu arah dari fungsi-fungsi lain pengorganisasian,
atas kebawah, melainkan proses pengarahan, dan pengontrolan tak akan
interaktif dimana terjadi dialog dan dapat berjalan.
diskusi antara atasan dan bawahan Kinerja dalam organisasi merupakan
jawaban dari berhasil atau tidaknya
tujuan organisasi yang telah politik dalam hal menangani masalah
ditetapkan.Para atasan atau manajer dan problem yang dimasyarakat serta
sering tidak memperhatikan kecuali menjaga stabilitas kondisi sosial politik,
sudah amat buruk atau segala sesuatu maka perlu adanya peningkatan
jadi serba salah.Terlalu sering manajer koordinasi antara insitusi perencanan
tidak mengetahui betapa buruknya dengan pemegang otoritas politik,
kinerja telah merosot sehingga ekonomi, sosial dan budaya untuk
perusahaan / instansi menghadapi krisis menjaga konsistensi antara perencanaan
yang serius.Kesan – kesan buruk dan penganggaran, dengan menyikapi
organisasi yang mendalam berakibat secara arif dan cerdas dalam
dan mengabaikan tanda – tanda menjelaskan program pembangunan
peringatan adanya kinerja yang dimasa yang akan datang. Perencanaan
merosot. pembangunan daerah kedepan
Efektivitas biaya perencanaan khususnya di bidang sosial politik dan
adalah menyangkut waktu, usaha, dan keamanan dibangun dalam karangka
aliran emosional. Jadi jangan lakukan NKRI dengan memperhatikan
perencanaan bila hasilnya tidak keanekaragaman dan kekayaan budaya
meningkatkan penghasilan atau local sebagai bagian dari mewujudkan
mengurangi biaya lebih kecil daripada provinsi maluku utara yang
biaya perencanaan dan agamis,sehat cerdas produktif dan
implementasinya. Dari sisi sejahtera. Kondisi ini akan
penganggaran Badan kesatuan bangsa diwujudkan bila kondisi sosial
dan politik Provinsi maluku utara politik,keamanan dan ketertiban
bersifat fluktualif ini dikarnakan adanya masyarakat kondusif dan sejahtra.
beberapa program serta kegiatan yang Kondisi, karena sangat tidak mungkin
tidak bisa diakomodir secara berkala membangunan maluku utara yang
setiap tahun anggaranya, berikut sejahtera dalam kondisi politik yang
jumlah alokasi anggaran 2009-2013 tidak stabil, hal ini yang kemudian
beserta serapanya sebagai berikut: harus menjadi perhatian seluruh stake
Permasalahan lain adalah belum holder di provinsi maluku utara.
terintegrasinya antara perencanaan dan organisasi. Hasil pekerjaan tersebut
penganggaran sehingga tidak singkron dapat menyangkut kualitas,kuantitas
antara rencana kerja anggaran (RKA) dan ketetapan waktu. Kemudian
dengan penganggaran oleh biro mengukur sejauh mana kinerja pegawai,
keuangan daerah, sehingga perencanaan Dharma (2002;355) menyatakan
yang telah disusun dengan baik dengan pengukuran kinerja pegawai dapat
sendirinya akan hilang setelah masuk dilihat dari beberapa hal sebagai
dalam tahap penganggaran nanti. berikut:
Diperlukan satu system yang terpadu a. Kuantitas, yaitu jumlah yang harus
antara perencanaan, pengagaran serta diselesaikan atau dicapai,
pengawasan sehingga semua program pengukuran kuantitatif melibatkan
kegiatan dapat terlaksanasekaliguis penghitungan keluar dari proses
dapat di monitoring dan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan. Ini berkaitan
pelaksanaanya dengan jumlah yang keluar
Untuk meningkatkan kualitas b. Kualitas, yaitu sesuatu yang
atau mutu guna menyeleraskan tugas dihasilkan ( baik atau tidaknya ).
dan fungsi pemerintah Provinsi maluku Pengukuran kualitatif keluaran
utara maka Badan kesatuan bangsa dan mencerminkan pengukuran tingkat
kepuasan kerja pegawai dalam suatu penting untuk di terapkan dalam
instansi yaitu seberapa baik melakukan setiap pekerjaan agar dapat
penyelesaianya. tercapai sebuah hasil yang maksimal
c. Ketetapan waktu, sesuai tidaknya dan target yang telah di tentukan
dengan waktu yang telah ditetapkan sebelumnya. Kemudian penggunaan
sebelumnya oleh manajemen atau waktu yang tepat dan baik dapat
instansi yang direncanakan ketetapan mempermudah dalam proses
waktu merupakan cermin dari perencanaan pengorganisasian karena,
pengukuran kuantitatif yang waktu merupakan salah satu sumber
menentukan penyelesaian waktu daya untuk melakukan sebuah pekerjaan
kegiatan. dan untuk dapat mencapai target yang
Dalam penyelengaraan telah di tentukan sebelumnya oleh
pemerintahan saat ini pemerintah selalu organisasi atau insatansi yang
di tuntut agar dapat memberikan sebuah bersangkutan.
penyelengaraan pemerintahan yang
baik dalam arti dapat memberikan Kesimpulan
pelayanan yang cepat, tepat sasaran dan Berdasarkan hasil penelitian
terutama mampu memberikan rasa puas yang didapat dari seluruh pertanyaan
kepada masyarakat sebagai pihak yang yang diajukan dalam wawacara kepada
dilayani. Namun agar dapat informan, maka dapat di tarik
mewujudkan hal tersebut di butuhkan kesimpulan sebagai berikut:
kinerja yang serius dan sunguh-sunguh 1. Tingkat efektifitas yang meliputi
dari apartur pemerintah sebagai pihak perencanaan dan biya/anggaran di
yang mempunyai kewajiban melayani badan kesatuan bangsa dan politik
masyarakat. sudah sangat baikuntuk penyusunan
Untuk dapat melihat bagaimana kinerja rencana, penetapan rencana harus
aparatur pemerintah tesebut telah terus memalukan pengendalian
mampu memberikan pelayanan yang ,pemantauan dan evaluasi atas
prima, di perlukan indikator penggukur pelaksanaan program atau kegiatan
kinerja aparatur pemerintah. Pengunaan dan anggaran yang hasilnya
indikator penggukur kinerja merupakan diharapkan dapat menjadi bahan
salah satu cara untuk dapat lebih mudah masukan dalam penyusunan
mengetahui dan mengamati sudah kebijakan serta program /kegiatan
sejauh mana keberhasilan dari proses tahun berikutnya.sebagaimana
penyelengaraan pemerintahan pada amanat dijelaskan bahwa evaluasi
proses pelayanan publik. Salah satu merupakan suatu tahapan dalam
indikator pengukur kinerja aparatur perencanaan
pemerintah dalam melakukan 2. Kinerja pegawai adalah suatu yang
penyelengaraan pelayanan publik yang dicapai oleh pegawai, prestasi yang
efektif dan efisien adalah proses diperlihatkan oleh para pegawai dan
ketepatan wakatu. Boediono, ( 2003 : kemampuan kerja yang beerkaitan
69) mengatakan bahwa Yang dimaksud dengan penggunaan peralatan kantor
dengan ketepatan waktu adalah dalam atau dapat dilihat dari Tugas pokok
pelaksanaan pelayanan umum dapat dan fungsi dari badan kesatuan
diselesaikan dalam kurun waktu yang bangsa dan politik provinsi maluku
telah ditentukan. utara.
Dari penjelasan di atas jelas diketahui 3. Pada beberapa capaian sasaran
bahwa proses ketepatan waktu sangat dinilai berhasil dapat dilihat dari
capaian target yang direncanakan, Aripin, S. 2009.Pengaruh Implementasi
apabila dilihat dari perbandinganya Kebijakan Peningkatan Kulaifikasi
dengan popolasi sudah menunjukan Akademik dan Sertifikasi Pendidik
prensentase yang baik. Hal ini Untuk Guru Terhadao Kompetensi
mengindikasikan perjanjian target Guru Sekolah Dasar di Kabupaten
dapat tercapai dengan baik. Belitung Provinsi Kepulauan Bangka
4. Sebagian besar program menunjukan Belitung, Disertasi.
capaian kerja yang baik, terutama Universitas Padjadjaran. Bandung.
pada indicator kinerja autocome Edwards, George C. III. 1998.
maupun indicator kinerja output. Hal Implementing Public Policy.
ini menunjukan bahwa program dan Washington DC: Texas A & M
kegiatan yang telah ditentukan harus University. Congressional Quarterly
dilaksanakan. Press.
Grindle, S, M. 1980. Politics and Policy
Saran Implementation. New Jersey.
1. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Princeton University Press.
Provinsi Maluku Utara perlu adanya Hill, M and P. Hupe. 2002.
akses jaringan internet dalam Implementing Public Policy.
memenuhi kebutuhan kerja pegawai, London. SAGE Publications.
dan perlunnya pengadaan gedung. Hogwood, Brian W. dan L. A. Gunn.,
2. Meningkatkan kuantitas pegawai 1984.Policy Analysis ForThe Real
dalam pelatihan-pelatihan dan diklat World. Oxford University Press.
yang diberikan. New York.
3. Meningkatkan kualitas kerjasama Indiahono, D. 2009. Kebijakan Publik
pegawai dengan mengembangkan Berbasis Dynamic Policy Analysis.
pola komunikasi, lingkungan yang Yogyakarta: Gava Media.
harmonis dan transparan. Kodoatie, Robert J. 2005. Pengantar
4. Badan kesatuan Bangsa dan Politik Manajemen Infrastruktur.
Provinsi Maluku Utara masih Yogyakarta. Penerbit Pustaka
membutuhkan peningkatan kuatitas Pelajar.
tenaga dalam palayanan bidang Mazmanian, D. A. dan Sabatier. P. A.
kesatuan bangsa, kapasitas sumber 1983.Effective Policy
daya aparatur menentukan kapasitas Implementation. Lexington. Ky:
instansi. Lexington Books.
5. Meningkatkan Kinerja pegawai lewat Saefullah, H.A.D. 2007.Pemikiran
evaluasi kinerja pegawai, Kontemporer Administrasi Publik,
meningkatkan kecepatan kerja lewat Prespektif Manajemen Sumber Daya
pelatihan-pelatihan teknis, dan Manusia Dalam Era Desentralisasi.
pembagian tugas kerja secara Bandung: LP3AN FISIP UNPAD.
professional. Subarsono,Ag. 2012. Analisis
Kebijakan Publik. Yogyakarta:
DAFTAR PUSTAKA Pustaka Pelajar.
Anderson, James. E. 2003. Public Sujarweni. V. Wiratna. 2014.
Policy Making, Fifth Edition. USA: Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
Houghton Mifflin Company. Pustaka Baru Press.
Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Sugiyono. 2007. Metode Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
PT Rineka Cipta. Bandung: Alfabeta.
________. 2014. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.Cetakan ke – 21.
Suwerda, B. 2012.Bank Sampah :
(Kajian Teori dan Penerapan).
Penerbit Pustaka Rihama.
Yogyakarta.
Tachjan. 2006. Implementasi Kebijakan
Publik. Bandung: AIPI Bandung –
Puslit KP2W Lemlit Unpad.
Van M. D dan Van H. C. E. 1975. The
Policy Implementation Process ; a
conceptual framework.
Administration and Society. 6 : 4 ;
445-88.
Wahab, Solichin A. 2005. Analisis
Kebijaksanaan: dari Formulasi ke
Implementasi Kebijaksanaan Negara.
Jakarta. Bumi Aksara
Winarno, B. 2014. Kebijakan Publik.
Yogyakarta: CAPS (Center Of
Academic Publishing Service)

Anda mungkin juga menyukai