1. Definisi
SBAR adalah pola/tehnik komunikasi yang harus dilakukan untuk melapor atau
berkomunikasi dengan teman seprofesi atau antar profesi (interdisiplin ilmu) untuk
menghindari kesalahan komunikasi dan bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi pasien.
S (Situation) Kondisi terkini yang terjadi pada pasien
B (Background) Informasi penting yang melatarbelakangi kondisi/keluhan pasien
A (Assessment) Hasil penilaian/pengkajian kondisi pasien
R (Recomendation) Apa yang perlu dilakukan/saran untuk mengatasi masalah pasien
2. Tujuan
Untuk memastikan komunikasi yang optimal antara petugas kesehatan tentang kondisi
pasien.
3. Confirm/Konfirmasi
Penerima pesan memastikan pada pemberi pesan/instruksi untuk konfirmasi kebenaran
seluruh pesan/instruksi yang dituliskan.
Pengirim pesan akan menandatangani catatan yang dituliskan penerima pesan sebagai
tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.
Kasus
Nyeri Kepala
Skala nyeri 5 – 6 (skala numerik) durasi 5 – 10 menit. Frekuensi sering. Nyeri hilang bila minum obat
dan istirahat
Nyeri pinggang
Skala nyeri 5 (skala numerik) durasi 10 menit frekuensi sering. Nyeri hilang dengan mengatur posisi
tidur.
Background
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mual pada saat bangun dari
posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan :
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Assesment :
Saya rasa pasien selain mengalami cephalgia ia juga mengalami permasalahan di tulang
belakangnya
Rekomendasi
- Apa saran dokter untuk pasien ini?
- Apakah perlu dilakukan foto lumbo sakral dokter?
- Apakah perlu dikonsultasikan ke rehabilitasi medik?
CATATAN
- Jawaban SBAR yang dilakukan pada saat visite maka Dokter akan menulis hasil visite nya
dalam bentuk SOAP di CPPT
- Jawaban SBAR yang dilakukan via telepon maka jawaban dokter ditulis oleh perawat di CPPT
di kolom instruksi dokter (TBAK)
T : Tuliskan instruksi dokter
Ba : Baca kembali atau eja (bila ragu) atas instruksi dokter
K : Konfirmasi pada saat dokter visite dan minta dokter untuk melakukan stempel
Konfirmasi di bawah tulisan perawat
PETUNJUK TEKNIS MENGGUNAKAN SBAR KE DOKTER PADA SAAT VISITE
(TIDAK DITULISKAN NAMUN DIKOMUNIKASIKAN)
Situasi :
Ceritakan:
1. Identitas pasien (nama, kamar, umur, hari rawatan)
2. Diagnosa medis
3. Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien hari ini atau sebelumnya yang belum
dilaporkan (Temuan klinis terbaru)
Background
Ceritakan : Informasi penting latar belakang klinis pasien
1. Riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. Therapy yang sudah diberikan
4. Ceritakan tentang hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukansebelumnya (Lab,
radiologi, EKG, dll)
Assessment:
1. Sampaikan tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul
2. Apa analisa dan pertimbangan perawat
- Saya rasa kondisi pasien saat ini bisa memperburuk kondisi pasien
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi kondisi pasien memburuk
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi pasiein kelihatannya tidak stabil
3. Ceritakan tentang kesimpulan masalah pasien
Rekomendasi
1. Tanyakan apa saran untuk mengatasi masalah pasien
- Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini Dokter?
- Sepertinya tindakan ini harus ditunda terlebih dahulu.
2. Tanyakan Adakah pemeriksaan lainnya yang diperlukan
- Apakah ada pemeriksaan lainnya yang harus kita lakukan?
- Apakah ada pemeriksaan laboratorium lagi yang harus kita lakukan
- Adakah pemeriksaan radiologi lainnya yang harus kita lakukan
3. Tanyakan apakah ada perubahan therapy
4. Berikan pendapat perawat untuk menangani masalah
- Apakah pasien perlu di EKG.
- Apakah pasien perlu diperiksa X –Ray
- Apakah hari ini perlu diperiksa darah rutin lagi?
5. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan akan dilakukan.
6. Tanyakan kapan kedatangan dokter.
7. Tanyakan apakah perlu dikonsultasikan ke dokter laninnya
8. Tanyakan apakah pasien perlu dipindahkan ke ruang lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien (Intensive/ruang biasa/pindah ruangan)
- Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa (pasien di ruang
intensive)
- Apakah pasien sudah bisa alih rawat ke bagian penyakit dalam (pasien bedah rawat
bersama dengan penyakit dalam
- Apakah dokter akan memidahkan pasien ke ruang intensive (pasien di ruang rawat
inap).
CATATAN
Jawaban SBAR yang dilakukan pada saat visite maka Dokter akan menulis hasil visite nya dalam
bentuk SOAP di CPPT
B:
Nilai trombosit kemaren sore 25.000 g/dl dan pasien sudah mendapatkan terapi transamin 1
ampul/8 jam.
Terapi lain yang didapatkan adalah terapi cairan NaCl 0,9 % dan Fimahes 30 tetes /menit.
A: Trend trombosit menurun. Perdarahan yang terjadi hanya di gusi saja, belum ditemukan
ptechiae atau perdarahan lainnya.
R: Bagaimana dokter untuk tata laksana selanjutnya?Apa perlu diberikan transfusi trombosit.
Kemudian dokter akan melakukan validasi data dengan pasien, dan memberikan instruksi terapi
yang dituliskan di lembar CPPT.
PETUNJUK TEKNIS SBAR KE DOKTER PADA SAAT TERJADI PERUBAHAN KONDISI PASIEN
(YANG DIKOMUNIKASIKAN)
Situasi :
Ceritakan:
1. Identitas pelapor (Nama, status dan ruang rawat)
2. Identitas pasien (nama, kamar, umur, hari rawatan)
3. Diagnosa medis
4. Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien hari ini atau sebelumnya yang
belum dilaporkan (Temuan klinis terbaru)
Background
Ceritakan : Informasi penting latar belakang klinis pasien
1. Riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. Therapy yang sudah diberikan
4. Ceritakan tentang hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukan sebelumnya (Lab,
radiologi, EKG, dll)
Assessment:
1. Sampaikan tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul
2. Apa analisa dan pertimbangan perawat
- Saya rasa kondisi pasien saat ini bisa memperburuk kondisi pasien
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi kondisi pasien memburuk
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi pasiein kelihatannya tidak stabil
4. Ceritakan tentang kesimpulan masalah pasien
Rekomendasi
1. Tanyakan apa saran untuk mengatasi masalah pasien
- Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini Dokter?
- Sepertinya tindakan ini harus ditunda terlebih dahulu.
2. Tanyakan adakah pemeriksaan lainnya yang diperlukan
- Apakah ada pemeriksaan lainnya yang harus kita lakukan?
- Apakah ada pemeriksaan laboratorium lagi yang harus kita lakukan
- Adakah pemeriksaan radiologi lainnya yang harus kita lakukan
3. Tanyakan apakah ada perubahan therapy
4. Berikan pendapat perawat untuk menangani masalah
- Apakah pasien perlu di EKG.
- Apakah pasien perlu diperiksa X –Ray
- Apakah hari ini perlu diperiksa darah rutin lagi?
5. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan akan dilakukan.
6. Tanyakan kapan kedatangan dokter.
7. Tanyakan apakah perlu dikonsultasikan ke dokter laninnya
8. Tanyakan apakah pasien perlu dipindahkan ke ruang lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien (Intensive/ruang biasa/pindah ruangan)
- Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa (pasien di ruang
intensive)
- Apakah pasien sudah bisa alih rawat ke bagian penyakit dalam (pasien bedah rawat
bersama dengan penyakit dalam
- Apakah dokter akan memidahkan pasien ke ruang intensive (pasien di ruang rawat
inap).
CATATAN
- Jawaban SBAR yang dilakukan via telepon maka jawaban dokter ditulis oleh perawat/dokter
jaga di CPPT di kolom instruksi dokter (TBAK)
T : Tuliskan instruksi dokter
Ba : Baca kembali dan eja bila ragu atas instruksi dokter
K : Konfirmasi pada saat dokter visite dan minta dokter untuk melakukan stempel
Konfirmasi di bawah tulisan perawat/dokter jaga
CONTOH PENGGUNAAN SBAR PADA SAAT TERJADI PERUBAHAN KONDISI VIA TELPON
KASUS :
Senin, 15 Juni 2015 pukul 21.00 WIB
Tn. B usia 35 tahun masuk ruang Mamplam 1 sejak tanggal 14 Juni 2015 dengan keluhan
demam (40C), trombosit 80.000 g/dl. Selama proses rawatan pasien perlu pemberian cairan
Fimahes 30 tts /menit, PCT 3 X 500 mg, pemantauan : demam, kadar trombosit serial per 12
jam, dan tanda-tanda perdarahan.
Tanggal 15 Juni pukul 21 pasien tiba-tiba mengalami perdarahan dari gusi. Kadar trombosit
pukul 18.00 wib 50.000 g/dl. Tanda-tanda Vital TD 120/80 mmHg, HR 80 x/mnt, RR 20 x/mnt
dan T : 37,5 C
Tehnik SBAR pada saat terjadi perubahan kondisi pasien Senin 15 Juni 2015 pukul
21.00 WIB.
S: Assalammualaikum dokter, saya Ana, perawat jaga malam di Ruang Mamplam 1, mau
melapor kondisi Tn. B usia 35 tahun dengan diagnosa medis DHF grade III.
Pasien malam ini mengalami perdarahan di gusi, hasil pemeriksaan trombosit hari ini jam
18.00 wib nilai trombosit 50.000 gr/dl.
B : Pasien hari rawatan ke 2. Trombosit sebelumnya 80.000 gr/dl, dan terapi sebelumnya hanya
pemberian cairan fimahes 30 tts/menit dan PCT 3 x 500 mg
A: Trend trombosit cenderung menurun, perdarahan hanya terjadi di area gusi, dan tidak
ditemukan ptechiae. Tanda-tanda vital pasien masih stabil (TD 120/80 mmHg, HR 80 x/mnt,
RR 20 x/mnt dan T : 37,5 C)
R : Bagaimana tatalaksana selanjutnya untuk perdarahan dokter? Apa pasien perlu diberikan
transamin?
Kemudian dokter akan menjawab dan memberikan intruksi yang harus dicatat di CPPT.
CONTOH TEHNIK PENULISAN SBAR DI CPPT SAAT TERJADI PERUBAHAN KONDISI
NRM :
Nama :
Jenis Kelamin :
Jl. Tgk Daud Beureueh No. 108 Tanggal Lahir :
Banda Aceh (Mohon di isi atau tempelkan stiker jika ada)
Situasi :
Ceritakan:
1. Identitas pasien (nama, umur, hari rawatan, DPJP)
2. Diagnosa medis pasien
3. Masalah Keperawatan
4. Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien hari ini atau sebelumnya yang belum
dilaporkan (Temuan klinis terbaru)
Background
1. Ceritakan tentang riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. Ceritakan tentang therapy yang sudah diberikan
4. Ceritakan tentang hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukan (Lab, radiologi,
EKG, dll)
Assessment:
Ceritakan kesimpulan atau analisa masalah keperawatan
Rekomendasi
1. Intervensi mandiri/kolaborasi yang perlu dikerjakan
2. Hal-hal khusus yang menjadi perhatian
Background
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mual pada saat bangun dari
posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan :
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Pasien sudah diperiksa laboratorium di IGD tanggal 18 November 2014:
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November 2014:
Hb : 15,7 gr/dL
Ht : 45 %
Leukosit : 6,3 103/mm3
Eritrosit : 5,4 106/mm3
Trombosit : 289 103U/L
Gula Darah Sewaktu : 120 mg/dL
Ureum : 21 mg/dL
Creatinin : 1 mg/dL
Assesment :
Untuk saat ini nyeri belum teratasi
Rekomendasi
- Kaji nyeri kembali
- Tanyakan pada dokter untuk planning foto lumbal dan pertimbangan konsul ke rehabilitasi
medik.
- Intervensi lainnya dilanjutkan
PETUNJUK TEKNIS MENULIS SBAR DI REKAM MEDIS (STATUS)
(DITULIS DI CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI)
Situasi :
Tuliskan
Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien (Temuan klinis terbaru)
Background
Tuliskan
1. Riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. therapy yang sudah diberikan
4. Hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukan (Lab, radiologi, EKG, dll)
Assessment
Tuliskan
1. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul
2. Apa analisa dan pertimbangan perawat
- kondisi pasien memburuk
- pasien tidak stabil
- Pasien stabil
- Kondisi pasien membaik
3. Ceritakan tentang kesimpulan masalah pasien
- Pasien masih mengalami gangguan pada pola nafas
- Paisen masih mengalami gangguan pada sistem cairan dan elektrolit
- Pasien masih mengalami gangguan padan sistem pencernaan
- Pasien masih mengalami gangguan padan sistem perkemihan
- Pasien masih mengalami penurunan kesadaran
Recomendasi
Tuliskan
1. Tuliskan apa saran untuk mengatasi masalah pasien
- Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien?
- tindakan ini harus ditunda terlebih dahulu.
2. Tuliskan Adakah pemeriksaan lainnya yang diperlukan
- Apakah ada pemeriksaan lainnya yang harus dilakukan?
- Apakah ada pemeriksaan laboratorium lagi yang harus dilakukan
- Adakah pemeriksaan radiologi lainnya yang harus dilakukan
3. Tuliskan apakah ada perubahan therapy
4. Tuliskan pendapat perawat untuk menangani masalah
- Apakah pasien perlu di EKG.
- Apakah pasien perlu diperiksa X –Ray
- Apakah hari ini perlu diperiksa darah rutin lagi?
5. Tuliskan Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan akan dilakukan.
6. Tuliskan apakah perlu dikonsultasikan ke dokter laninnya
7. Tuliskan apakah pasien perlu dipindahkan ke ruang lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien (Intensive/ruang biasa/pindah ruangan)
- Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa (pasien di ruang
intensive)
- Apakah pasien sudah bisa alih rawat ke bagian penyakit dalam (pasien bedah rawat
bersama dengan penyakit dalam
- Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ruang intensive (pasien di ruang rawat
inap).
PETUNJUK TEKNIS MENULIS SBAR DI REKAM MEDIS (STATUS)
(DITULIS DI CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI)
Situation
Pasien masuk tanggal 18 November 2014 dari IGD pukul 18.00 wib dengan diagnosa medis
cephalgia.
Pasien hari ini masih sakit kepala dengan skala nyeri 6, masih mual pada saat bergerak.
TD : 110/70 mmHg, HR : 87x/menit, RR : 23 x/menit, T : 36, 7C
Muntah tadi malam 3 kali. Pasien masih mengeluh nyeri pinggang dengan skala nyeri 5.
CT scan belum dilakukan
Background
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mual pada saat bangun dari
posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan :
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November 2014:
Hb : 15,7 gr/dL
Ht : 45 %
Leukosit : 6,3 103/mm3
Eritrosit : 5,4 106/mm3
Trombosit : 289 103U/L
Gula Darah Sewaktu : 120 mg/dL
Ureum : 21 mg/dL
Creatinin : 1 mg/dL
Assesment :
Nyeri yang dirasakan pasien masih belum berkurang.
Recomendasi
- Apakah perlu dilakukan foto lumbo sakral?
- Apakah perlu dikonsultasikan ke rehabilitasi medik?
- Bagaimana tindak lanjut untuk pasien ini?
PETUNJUK TEKNIS SBAR SAAT TRANSFER PASIEN
CATATAN