Anda di halaman 1dari 22

RENCANA TINDAK LANJUT SBAR

1. Perbaiki, print dan perbanyak


2. Laporkan ke KARS sebagai RTL dari hasil telusur
3. Sosialisasi awal juknis dan contoh SBAR untuk kepala ruangan dan wakil kepala ruangan bagi
ke seluruh ruangan
- Kasus dari youtube
- Kepala ruang buat SBAR
- Persamaan persepsi dari kasus
- Penentuan DUTA Roadshow SBAR
1) Intensive
2) Ruang Rawat Bedah
3) Rawat Penyakit Dalam dan RS lama
4) Ruang Seurune dan Geulima
4. Evaluasi pelaksanaan SBAR 2 minggu kemudian di ruangan DUTA SBAR dengan tehnik
roadshow ke ruangan langsung (Praktek langsung masing-masing ruangan) dan evaluasi
status oleh Bidang Keperawatan
5. Evaluasi pelaksanaan SBAR di ruangan lain minggu ketiga oleh DUTA SBAR dan bidang
dengan tehnik roadshow ke ruangan langsung (Praktek langsung masing-masing ruangan).
SBAR

1. Definisi
SBAR adalah pola/tehnik komunikasi yang harus dilakukan untuk melapor atau
berkomunikasi dengan teman seprofesi atau antar profesi (interdisiplin ilmu) untuk
menghindari kesalahan komunikasi dan bertujuan agar dapat memberikan pelayanan yang
baik bagi pasien.
S (Situation) Kondisi terkini yang terjadi pada pasien
B (Background) Informasi penting yang melatarbelakangi kondisi/keluhan pasien
A (Assessment) Hasil penilaian/pengkajian kondisi pasien
R (Recomendation) Apa yang perlu dilakukan/saran untuk mengatasi masalah pasien

2. Tujuan
Untuk memastikan komunikasi yang optimal antara petugas kesehatan tentang kondisi
pasien.

3. Waktu Pemberian SBAR


a. Saat visite dokter
b. Saat ada perubahan kondisi pasien/pelaporan kondisi pasien kritis.
c. Saat pertukaran shift
d. Saat berkomunikasi dengan bagian/tenaga kesehatan lain
e. Saat transfer pasien

4. Hal yang harus dilakukan sebelum melakukan SBAR


a. Evaluasi kondisi pasien : Cek TTV dan pemeriksaan lainnya yang sesuai dengan
kondisi pasien (misalnya : cek gula darah, suara paru, suara peristaltik, dan lain.
b. Siapkan informasi-informasi yang sesuai dengan kondisi pasien.
c. Review hasil laboratorium terakhir dan analisanya (kecenderungan naik, turun, atau
tidak ada perubahan), catatan keperawatan terkini, obat-obatan terkini.

5. Pencatatan SBARoleh perawat di CPPT


a. Minimal 1 shift dalam 24 jam (shift malam)
b. Bila ada perubahan kondisi pasien yang dilaporkan ke dokter

6. Cara menjawab SBARsaat berkomunikasi via telpon  TBAK


1. Write Down/Tuliskan
Tuliskan pesan verbal pada catatan integrasi di status atau rekam medis pasien
meliputi tanggal, jam instruksi, nama pemberi, nama penerima dan tanda tangan
penerima pesan.

2. Read Back/ Baca Kembali


Setelah dituliskan, pesan/Instruksi/ hasil dari laboratorium yang kritis dibacakan kembali
kepada pengirim pesan pertelepon/lisan.

3. Confirm/Konfirmasi
Penerima pesan memastikan pada pemberi pesan/instruksi untuk konfirmasi kebenaran
seluruh pesan/instruksi yang dituliskan.
Pengirim pesan akan menandatangani catatan yang dituliskan penerima pesan sebagai
tanda persetujuan dalam waktu 1 x 24 jam.
Kasus

Tanggal 18 November 2014

Tn. Agus W umur 25 tahun tanggal lahir 8 Agustus 1989


Alamat Baitussalam Aceh Besar

Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien masuk dari IGD tanggal 18 November 2014 dengan keluhan sakit kepala dan pusing. Sakit
kepala dirasakan oleh pasien sejak 2 bulan yang lalu.Pasien mual dan muntah. Mual dirasakan saat
pasien bangun dari posisi tidur dan muntah terjadi 2 (dua) kali. Pasien juga merasakan nyeri
pinggang menjalar hingga kekaki dan kaki terasa panas.

Hasil pemeriksaan fisik


TD : 110/70 mmHg
HR : 87x/menit
RR : 23 x/mmenit
T : 36, 7C

Nyeri Kepala
Skala nyeri 5 – 6 (skala numerik) durasi 5 – 10 menit. Frekuensi sering. Nyeri hilang bila minum obat
dan istirahat
Nyeri pinggang
Skala nyeri 5 (skala numerik) durasi 10 menit frekuensi sering. Nyeri hilang dengan mengatur posisi
tidur.

Kesadaran : compos mentis,


Pucat (-), Ikterik (-)
BJ 1> Bj II. Bising jantung (-)
GCS : E4M6V5
Pupil Isokor, diameter 3mm/3mm
RCL (+/+), RCTL (+/+)
TRM :tanda Rangsang Meningeal (-)
NC : dbn
Motorik : 5555 5555
5555 5555
Sensorik : dbn
Reflek fisiologis : Positif
Reflek Patologis : Negatif
Pengkajian resiko dekubitus skor 18 (Resiko rendah)
Penilaian status fungsional : 12 (ketergantungan ringan)

Dx medis : Cephalgia akut DPJP : dr. Syahrul, Sp.S


Therapy dari IGD
- IVFD RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Planing dari IGD :
Cek Lab dan CT Scan Kepala.
Hasil
Hb : 15,7 gr/dL Trombosit : 289 103U/L
Ht : 45 % Creatinin : 1 mg/dL
Leukosit : 6,3 103/mm3 Ureum : 21 mg/dL
Eritrosit : 5,4 106/mm3 Gula Darah Sewaktu : 120
mg/dL
CT Scan Kepala belum dilakukan
Diagnosa Keperawatan :Nyeri
SBAR MELAPOR KE DOKTER PADA SAAT VISITE
(TIDAK DITULIS DI STATUS TAPI HANYA MELAPORKAN KE DOKTER PADA SAAT VISITE)

Tanggal 19 November 2014


Situation
Dokter ini Tn. A umur 25 tahun masuk kemaren sore dari IGD pukul 18.00 wib dengan
diagnosa medis cephalgia.
Pasien hari ini masih sakit kepala dengan skala nyeri 6, masih mual pada saat bergerak.
TD : 110/70 mmHg, HR : 87x/menit, RR : 23 x/menit, T : 36, 7C
Muntah tadi malam 3 kali. Pasien juga masih mengeluh nyeri pinggang dengan skala nyeri 5.
CT scan belum dilakukan

Background
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mual pada saat bangun dari
posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan :
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November 2014:


Hb : 15,7 gr/dL
Ht : 45 %
Leukosit : 6,3 103/mm3
Eritrosit : 5,4 106/mm3
Trombosit : 289 103U/L
Gula Darah Sewaktu : 120 mg/dL
Ureum : 21 mg/dL
Creatinin : 1 mg/dL

Assesment :
Saya rasa pasien selain mengalami cephalgia ia juga mengalami permasalahan di tulang
belakangnya

Rekomendasi
- Apa saran dokter untuk pasien ini?
- Apakah perlu dilakukan foto lumbo sakral dokter?
- Apakah perlu dikonsultasikan ke rehabilitasi medik?

CATATAN
- Jawaban SBAR yang dilakukan pada saat visite maka Dokter akan menulis hasil visite nya
dalam bentuk SOAP di CPPT
- Jawaban SBAR yang dilakukan via telepon maka jawaban dokter ditulis oleh perawat di CPPT
di kolom instruksi dokter (TBAK)
T : Tuliskan instruksi dokter
Ba : Baca kembali atau eja (bila ragu) atas instruksi dokter
K : Konfirmasi pada saat dokter visite dan minta dokter untuk melakukan stempel
Konfirmasi di bawah tulisan perawat
PETUNJUK TEKNIS MENGGUNAKAN SBAR KE DOKTER PADA SAAT VISITE
(TIDAK DITULISKAN NAMUN DIKOMUNIKASIKAN)

Sebelum melaporkan perawat harus :


1. Mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini
2. Perawat mengumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien
yang akan dilaporkan
3. Perawat memastikan diagnosa medis pasien
4. Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawat
shift sebelumnya.
5. Perawat menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawatan harian

Situasi :
Ceritakan:
1. Identitas pasien (nama, kamar, umur, hari rawatan)
2. Diagnosa medis
3. Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien hari ini atau sebelumnya yang belum
dilaporkan (Temuan klinis terbaru)
Background
Ceritakan : Informasi penting latar belakang klinis pasien
1. Riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. Therapy yang sudah diberikan
4. Ceritakan tentang hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukansebelumnya (Lab,
radiologi, EKG, dll)
Assessment:
1. Sampaikan tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul
2. Apa analisa dan pertimbangan perawat
- Saya rasa kondisi pasien saat ini bisa memperburuk kondisi pasien
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi kondisi pasien memburuk
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi pasiein kelihatannya tidak stabil
3. Ceritakan tentang kesimpulan masalah pasien
Rekomendasi
1. Tanyakan apa saran untuk mengatasi masalah pasien
- Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini Dokter?
- Sepertinya tindakan ini harus ditunda terlebih dahulu.
2. Tanyakan Adakah pemeriksaan lainnya yang diperlukan
- Apakah ada pemeriksaan lainnya yang harus kita lakukan?
- Apakah ada pemeriksaan laboratorium lagi yang harus kita lakukan
- Adakah pemeriksaan radiologi lainnya yang harus kita lakukan
3. Tanyakan apakah ada perubahan therapy
4. Berikan pendapat perawat untuk menangani masalah
- Apakah pasien perlu di EKG.
- Apakah pasien perlu diperiksa X –Ray
- Apakah hari ini perlu diperiksa darah rutin lagi?
5. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan akan dilakukan.
6. Tanyakan kapan kedatangan dokter.
7. Tanyakan apakah perlu dikonsultasikan ke dokter laninnya
8. Tanyakan apakah pasien perlu dipindahkan ke ruang lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien (Intensive/ruang biasa/pindah ruangan)
- Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa (pasien di ruang
intensive)
- Apakah pasien sudah bisa alih rawat ke bagian penyakit dalam (pasien bedah rawat
bersama dengan penyakit dalam
- Apakah dokter akan memidahkan pasien ke ruang intensive (pasien di ruang rawat
inap).
CATATAN
Jawaban SBAR yang dilakukan pada saat visite maka Dokter akan menulis hasil visite nya dalam
bentuk SOAP di CPPT

CONTOH PENGGUNAAN SBAR PADA SAAT VISITE DOKTER


(TIDAK DITULISKAN TAPI DIKOMUNIKASIKAN)
KASUS :
Rabu 17 Juni 2015
Tn. B usia 35 tahun dirawat di ruang Mamplam 1 dengan DBDhari rawatan ke 3. Selama
rawatan malam pasien tidak mengeluh demam namun terdapat perdarahan di gusi. Trombosit
hasil pemeriksaan Selasa sore (16 Juni 2015) 25.000 g/dl, dan pemeriksaan Rabu Pagi
20.000 g/dl
Terapi menurut advise dokter :
- IVFD NaCl 0,9% selang seling dengan fimahes 30 tts/menit
- Transamin 1 ampul/8 jam

Tehnik SBAR perawat pada saat visite pukul 09.00 WIB


S: Dokter ini Tn. B usia 35 tahun dengan DBD hari rawatan ke 3. Selama rawatan dari kemaren
sore sampai dengan pagi ini pasien tidak demam lagi namun terjadi perdarahan di gusi. Nilai
trombosit pagi ini 20.000 g/dl. Tanda tanda vital masih stabil (TD : 120/90 mmHg, HR 75
x/menit, RR 20 x/mnt, T = 36,7 C).

B:
Nilai trombosit kemaren sore 25.000 g/dl dan pasien sudah mendapatkan terapi transamin 1
ampul/8 jam.
Terapi lain yang didapatkan adalah terapi cairan NaCl 0,9 % dan Fimahes 30 tetes /menit.

A: Trend trombosit menurun. Perdarahan yang terjadi hanya di gusi saja, belum ditemukan
ptechiae atau perdarahan lainnya.
R: Bagaimana dokter untuk tata laksana selanjutnya?Apa perlu diberikan transfusi trombosit.

Kemudian dokter akan melakukan validasi data dengan pasien, dan memberikan instruksi terapi
yang dituliskan di lembar CPPT.
PETUNJUK TEKNIS SBAR KE DOKTER PADA SAAT TERJADI PERUBAHAN KONDISI PASIEN
(YANG DIKOMUNIKASIKAN)

Sebelum melaporkan Perawat/Dokter jaga ruangan harus :


1. Mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini
2. Mengumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi pasien yang akan
dilaporkan
3. Memastikan diagnosa medis pasien
4. Membaca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian perawat shift
sebelumnya.
5. Menyiapkan medical record pasien termasuk rencana perawatan harian

Situasi :
Ceritakan:
1. Identitas pelapor (Nama, status dan ruang rawat)
2. Identitas pasien (nama, kamar, umur, hari rawatan)
3. Diagnosa medis
4. Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien hari ini atau sebelumnya yang
belum dilaporkan (Temuan klinis terbaru)

Background
Ceritakan : Informasi penting latar belakang klinis pasien
1. Riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. Therapy yang sudah diberikan
4. Ceritakan tentang hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukan sebelumnya (Lab,
radiologi, EKG, dll)

Assessment:
1. Sampaikan tindakan yang sudah dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul
2. Apa analisa dan pertimbangan perawat
- Saya rasa kondisi pasien saat ini bisa memperburuk kondisi pasien
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi kondisi pasien memburuk
- Saya tidak yakin apa masalahnya tetapi pasiein kelihatannya tidak stabil
4. Ceritakan tentang kesimpulan masalah pasien

Rekomendasi
1. Tanyakan apa saran untuk mengatasi masalah pasien
- Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien ini Dokter?
- Sepertinya tindakan ini harus ditunda terlebih dahulu.
2. Tanyakan adakah pemeriksaan lainnya yang diperlukan
- Apakah ada pemeriksaan lainnya yang harus kita lakukan?
- Apakah ada pemeriksaan laboratorium lagi yang harus kita lakukan
- Adakah pemeriksaan radiologi lainnya yang harus kita lakukan
3. Tanyakan apakah ada perubahan therapy
4. Berikan pendapat perawat untuk menangani masalah
- Apakah pasien perlu di EKG.
- Apakah pasien perlu diperiksa X –Ray
- Apakah hari ini perlu diperiksa darah rutin lagi?
5. Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan akan dilakukan.
6. Tanyakan kapan kedatangan dokter.
7. Tanyakan apakah perlu dikonsultasikan ke dokter laninnya
8. Tanyakan apakah pasien perlu dipindahkan ke ruang lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien (Intensive/ruang biasa/pindah ruangan)
- Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa (pasien di ruang
intensive)
- Apakah pasien sudah bisa alih rawat ke bagian penyakit dalam (pasien bedah rawat
bersama dengan penyakit dalam
- Apakah dokter akan memidahkan pasien ke ruang intensive (pasien di ruang rawat
inap).
CATATAN

- Jawaban SBAR yang dilakukan via telepon maka jawaban dokter ditulis oleh perawat/dokter
jaga di CPPT di kolom instruksi dokter (TBAK)
T : Tuliskan instruksi dokter
Ba : Baca kembali dan eja bila ragu atas instruksi dokter
K : Konfirmasi pada saat dokter visite dan minta dokter untuk melakukan stempel
Konfirmasi di bawah tulisan perawat/dokter jaga
CONTOH PENGGUNAAN SBAR PADA SAAT TERJADI PERUBAHAN KONDISI VIA TELPON

KASUS :
Senin, 15 Juni 2015 pukul 21.00 WIB
Tn. B usia 35 tahun masuk ruang Mamplam 1 sejak tanggal 14 Juni 2015 dengan keluhan
demam (40C), trombosit 80.000 g/dl. Selama proses rawatan pasien perlu pemberian cairan
Fimahes 30 tts /menit, PCT 3 X 500 mg, pemantauan : demam, kadar trombosit serial per 12
jam, dan tanda-tanda perdarahan.
Tanggal 15 Juni pukul 21 pasien tiba-tiba mengalami perdarahan dari gusi. Kadar trombosit
pukul 18.00 wib 50.000 g/dl. Tanda-tanda Vital TD 120/80 mmHg, HR 80 x/mnt, RR 20 x/mnt
dan T : 37,5 C

Tehnik SBAR pada saat terjadi perubahan kondisi pasien Senin 15 Juni 2015 pukul
21.00 WIB.

S: Assalammualaikum dokter, saya Ana, perawat jaga malam di Ruang Mamplam 1, mau
melapor kondisi Tn. B usia 35 tahun dengan diagnosa medis DHF grade III.
Pasien malam ini mengalami perdarahan di gusi, hasil pemeriksaan trombosit hari ini jam
18.00 wib nilai trombosit 50.000 gr/dl.
B : Pasien hari rawatan ke 2. Trombosit sebelumnya 80.000 gr/dl, dan terapi sebelumnya hanya
pemberian cairan fimahes 30 tts/menit dan PCT 3 x 500 mg
A: Trend trombosit cenderung menurun, perdarahan hanya terjadi di area gusi, dan tidak
ditemukan ptechiae. Tanda-tanda vital pasien masih stabil (TD 120/80 mmHg, HR 80 x/mnt,
RR 20 x/mnt dan T : 37,5 C)
R : Bagaimana tatalaksana selanjutnya untuk perdarahan dokter? Apa pasien perlu diberikan
transamin?

Kemudian dokter akan menjawab dan memberikan intruksi yang harus dicatat di CPPT.
CONTOH TEHNIK PENULISAN SBAR DI CPPT SAAT TERJADI PERUBAHAN KONDISI

NRM :
Nama :
Jenis Kelamin :
Jl. Tgk Daud Beureueh No. 108 Tanggal Lahir :
Banda Aceh (Mohon di isi atau tempelkan stiker jika ada)

Ruang Rawat / Unit Kerja : …………………………………………………………………….

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI (CPPT)


VERIFIKASI
DPJP
Hasil Pemeriksaan, Analisa, (DPJP harus
Rencana, Penatalaksanaan Instruksi tenaga membaca
Pasien kesehatan termasuk seluruh
Tanggal/Pukul

(Diisi oleh dokter dengan format pasca rencana


SOAP; bedah/prosedur perawatan
PROFESI/
perawat/bidan/tenaga (Instruksi seluruh
BAGIAN
kefarmasian/keterapian fisik/ penatalaksanaan profesi
keteknisan medis/ dengan pasien dituliskan kesehatan;
format SBAR; dan dengan rincian yang dan
dietisien dengan format jelas) kemudian
ADIME) bubuhkan
nama serta
tanda tangan)
15/6/15 Perawat S : Pasien mengalami Pukul 21.05 via
perdarahan di gusi, trombosit telpon instruksi
pukul 18.00 WIB : 50.000 g/dl dokter Masra Lena,
Sp.PD
21.00 wib B : Pasien hari rawatan kedua, 1. Tambahkan
kadar trombosit sebelumnya injeksi transamin
80.000 g/dl, th/ sebelumnya 1 ampul/8 jam
IVFD Fimahes 30 tts/menit
A : Trend trombosit cenderung 2. Pertahankan
menurun, perdarahan hanya pemberian cairan
terjadi di area gusi, dan tidak Fimahes 30
ditemukan ptechiae. Pasien tts/mnt
beresiko mengalami
perdarahan dan kekurangan
cairan.
TTV :TD 120/80 mmHg, HR 80 3. Pantau tanda- dr. Masra
x/mnt, RR 20 x/mnt dan T : tanda perdarahan Lena
37,5 C. lainnya
R : - Ij. Transamin 1 4. Pantau tanda-
ampul/8jam tanda vital
- Transfusi trombosit 5. Cek ulang nilai
trombosit/6 jam
6. Transfusi
Trombosit 10 kolf
Ttd TTD
Ana Ana
Stempel Konfirmasi
CONTOH SBAR PERSHIFT
MALAM (DITULIS DIAKHIR
SHIFT)

16/6/2015 Perawat S : Pasien masih mengalami


perdarahan digusi. Sampel lab
untuk cek trombosit sudah
diambil dan tunggu hasil. TTV
: TD : 120/80 mmHg, HR 80
x/mnt, RR 16 x/mnt, T : 36,5
C.
06.00 B : Dx Medis : DHF grade 3
WIB hari rawatan ke 3. Trombosit
tanggal 15/6/2015 50.000 gr/dl
- Th/ IVFD Fimahes 30
tts/mnt
- Ij. Transamin 1 amp/8 jam
- PCT 3 x 500 mg dr.Masra
Lena
A : Risiko perdarahan dan
kekurangan volume cairan
R : - Meminimalkan
perdarahan
1. Pantau tanda-tanda
perdarahan
2. Minimalkan
manipulasi gusi
(hindari gosok gigi
menggunakan sikat)
3. Kolab : transamin dan
transfusi trombosit
4. Evaluasi trend
trombosit
- Tidak terjadi kekurangan
volume cairan
1. Pantau status cairan
2. Evaluasi tanda-tanda
kekurangan cairan :
haus, kulit kering
3. Pantau TTV
4. Kolab : IVFD Fimahes
30 tts/mnt
PETUNJUK TEKNIS MENGGUNAKAN SBAR PADA SAAT RONDE KEPERAWATAN
(TIDAK DITULIS DI CATATAN KEPERAWATAN NAMUN DILAPORKAN KE PERAWAT SHIFT
SELANJUTNYA)

Situasi :
Ceritakan:
1. Identitas pasien (nama, umur, hari rawatan, DPJP)
2. Diagnosa medis pasien
3. Masalah Keperawatan
4. Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien hari ini atau sebelumnya yang belum
dilaporkan (Temuan klinis terbaru)

Background
1. Ceritakan tentang riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. Ceritakan tentang therapy yang sudah diberikan
4. Ceritakan tentang hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukan (Lab, radiologi,
EKG, dll)

Assessment:
Ceritakan kesimpulan atau analisa masalah keperawatan

Rekomendasi
1. Intervensi mandiri/kolaborasi yang perlu dikerjakan
2. Hal-hal khusus yang menjadi perhatian

Sebelum melaporkan perawat harus :


1. Mendapatkan pengkajian kondisi pasien terkini
2. Perawat mengumpulkan data-data yang diperlukan yang berhubungan dengan kondisi
pasien yang akan dilaporkan
3. Perawat memastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang
harus dilanjutkan
4. Perawat membaca dan pahami catatan perkembangan terkini dan hasil pengkajian
perawat shift sebelumnya.
5. Perawat menyiapkan rencana perawatan harian
SBAR MELAPOR SAAT RONDE KEPERAWATAN
(TIDAK DITULIS DALAM CATATAN KEPERAWATAN NAMUN DILAPORKAN KEPERAWAT
SHIFT SELANJUTNYA)

Tanggal 19 November 2014


Situation
Tn. A umur 25 tahun masuk kemaren sore dari IGD pukul 18.00 wib dengan diagnosa medis
cephalgia. DPJP dr. Syahrul, Sp.S
Masalah keperawatan yang muncul pada saat pengkajian awal adalah nyeri di kepala dan
pinggang.
Saat ini pasien masih sakit kepala dengan skala nyeri 6, masih mual pada saat bergerak.
TD : 110/70 mmHg, HR : 87x/menit, RR : 23 x/menit, T : 36, 7C
Muntah tadi malam 3 kali. Pasien masih mengeluh nyeri pinggang dengan skala nyeri 5.
Pasien direncanakan CT scan dari IGD namun belum dilakukan.

Background
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mual pada saat bangun dari
posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan :
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Pasien sudah diperiksa laboratorium di IGD tanggal 18 November 2014:
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November 2014:
Hb : 15,7 gr/dL
Ht : 45 %
Leukosit : 6,3 103/mm3
Eritrosit : 5,4 106/mm3
Trombosit : 289 103U/L
Gula Darah Sewaktu : 120 mg/dL
Ureum : 21 mg/dL
Creatinin : 1 mg/dL

Assesment :
Untuk saat ini nyeri belum teratasi

Rekomendasi
- Kaji nyeri kembali
- Tanyakan pada dokter untuk planning foto lumbal dan pertimbangan konsul ke rehabilitasi
medik.
- Intervensi lainnya dilanjutkan
PETUNJUK TEKNIS MENULIS SBAR DI REKAM MEDIS (STATUS)
(DITULIS DI CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI)

Situasi :
Tuliskan
Data subjektif dan objektif yang ditemui pada pasien (Temuan klinis terbaru)

Background
Tuliskan
1. Riwayat sebelumnya (Boleh data sebelumnya)
2. Riwayat Medis
3. therapy yang sudah diberikan
4. Hasil pemeriksaan diagnostik yang sudah dilakukan (Lab, radiologi, EKG, dll)

Assessment
Tuliskan
1. Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi masalah yang timbul
2. Apa analisa dan pertimbangan perawat
- kondisi pasien memburuk
- pasien tidak stabil
- Pasien stabil
- Kondisi pasien membaik
3. Ceritakan tentang kesimpulan masalah pasien
- Pasien masih mengalami gangguan pada pola nafas
- Paisen masih mengalami gangguan pada sistem cairan dan elektrolit
- Pasien masih mengalami gangguan padan sistem pencernaan
- Pasien masih mengalami gangguan padan sistem perkemihan
- Pasien masih mengalami penurunan kesadaran

Recomendasi
Tuliskan
1. Tuliskan apa saran untuk mengatasi masalah pasien
- Bagaimana penatalaksanaan selanjutnya untuk pasien?
- tindakan ini harus ditunda terlebih dahulu.
2. Tuliskan Adakah pemeriksaan lainnya yang diperlukan
- Apakah ada pemeriksaan lainnya yang harus dilakukan?
- Apakah ada pemeriksaan laboratorium lagi yang harus dilakukan
- Adakah pemeriksaan radiologi lainnya yang harus dilakukan
3. Tuliskan apakah ada perubahan therapy
4. Tuliskan pendapat perawat untuk menangani masalah
- Apakah pasien perlu di EKG.
- Apakah pasien perlu diperiksa X –Ray
- Apakah hari ini perlu diperiksa darah rutin lagi?
5. Tuliskan Kapan waktu yang perawat harapkan tindakan akan dilakukan.
6. Tuliskan apakah perlu dikonsultasikan ke dokter laninnya
7. Tuliskan apakah pasien perlu dipindahkan ke ruang lainnya yang sesuai dengan kondisi
pasien (Intensive/ruang biasa/pindah ruangan)
- Apakah pasien sudah bisa dipindahkan ke ruang rawat inap biasa (pasien di ruang
intensive)
- Apakah pasien sudah bisa alih rawat ke bagian penyakit dalam (pasien bedah rawat
bersama dengan penyakit dalam
- Apakah dokter akan memindahkan pasien ke ruang intensive (pasien di ruang rawat
inap).
PETUNJUK TEKNIS MENULIS SBAR DI REKAM MEDIS (STATUS)
(DITULIS DI CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTEGRASI)

Situation
Pasien masuk tanggal 18 November 2014 dari IGD pukul 18.00 wib dengan diagnosa medis
cephalgia.
Pasien hari ini masih sakit kepala dengan skala nyeri 6, masih mual pada saat bergerak.
TD : 110/70 mmHg, HR : 87x/menit, RR : 23 x/menit, T : 36, 7C
Muntah tadi malam 3 kali. Pasien masih mengeluh nyeri pinggang dengan skala nyeri 5.
CT scan belum dilakukan

Background
Pasien punya riwayat sakit kepala sejak 2 bulan yang lalu. Pasien mual pada saat bangun dari
posisi tidur. Muntah terjadi 2 kali.
Dari IGD therapy yang sudah diberikan :
- IVF RL 20 gtt/menit
- Injeksi Ranitidin 1 ampul/12 jam
- Injeksi kalmetason 1 ampul/8 jam
- Injeksi ceftriaxone 1 gram/12 jam
Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 18 November 2014:
Hb : 15,7 gr/dL
Ht : 45 %
Leukosit : 6,3 103/mm3
Eritrosit : 5,4 106/mm3
Trombosit : 289 103U/L
Gula Darah Sewaktu : 120 mg/dL
Ureum : 21 mg/dL
Creatinin : 1 mg/dL

Assesment :
Nyeri yang dirasakan pasien masih belum berkurang.

Recomendasi
- Apakah perlu dilakukan foto lumbo sakral?
- Apakah perlu dikonsultasikan ke rehabilitasi medik?
- Bagaimana tindak lanjut untuk pasien ini?
PETUNJUK TEKNIS SBAR SAAT TRANSFER PASIEN

Sebelum transfer pasien pastikan formulir transfer sudah diisi.


Saat transfer pasien komunikasikan :
S: Sebutkan nama pasien, diagnosa medisnya, dan DPJP nya
B: Sebutkan asal ruangan
Terapi yang sedang dan sudah dijalankan
A: Hal-hal yang terpasang pada pasien
R: Hal-hal yang perlu dilakukan oleh petugas selanjutnya
Contoh :
S: Pasien Ny. N dengan diagnosa medis Ca. Mammae
B: Pasien dari Ruang Mamplam 3
A: Pasien terpasang infus hari ke , kateter hari ke , NGT hari ke ,
R:

CATATAN

Hasil Foto Lumbosakral AP/Lateral tanggal 20/11/2014 :


Para lumbal muscle spasme
-

Anda mungkin juga menyukai