Anda di halaman 1dari 13

Jurnal Introfrof Universitas Bina Insan Vol (1), Tahun 2019

PENGARUH KOMITMEN DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP


KINERJA PEGAWAI DI KECAMATAN LUBUKLINGGAU BARAT
I
Ernawatia
a
Universitas Bina Insan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Magister Manajemen. Indonesia. Email : ernadiri@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat besaran pengaruh komitmen dan disiplin kerja pegawai
terhadap kinerja yang dihasilkan oleh pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I Kota
Lubuklinggau.

Penelitian ini menggunakan metode assosiatif kuantitatif, yang bertujuan menerangkan hubungan
antara variabel bebas dengan variabel terikatnya. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan
kuesioner kepada pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, dengan jumlah sampel sebanyak 93
responden. Teknik penentuan sampel dengan teknik sampel jenuh. Data dianalisis menggunakan
metode analisis regresi linier berganda dan uji hipotesis. Pengujian statistik menggunakan aplikasi
SPSS 24.0

Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa secara parsial Komitmen berpengaruh Positif terhadap
kinerja pegawai, dan Disiplin Kerja juga berpengaruh berpengaruh positif. Secara simultan,
Komitmen dan Disiplin Kerja berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai di Kecamatan
Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau. Dengan pengaruh sebesar 65,7% dan sisanya 34,3%
dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.

Peneliti membatasi fokus masalah pada komitmen dan disiplin kerja terhadap kinerja pegawai.
Kinerja juga dipengaruhi oleh variabel lain seperti: kepemimpinan, lingkungan kerja, penempatan, dll
yang masih terbuka untuk diteliti secara mendalam pada penelitian selanjutnya.

Penelitian ini berangkat dari permasalahan aktual yang dihadapi oleh pegawai di Kecamatan
Lubuklinggau Barat I Kota Lubuklinggau, sehubungan dengan rendahnya kualitas dan kuantitas
kinerja pegawai yang ada. Penelitian ini tidak semata mencari hubungan antara variabel bebas dan
terikat serta besaran pengaruhnya terhadap kinerja, namun lebih jauh mengaitkan hasil penelitian dan
dampak manajerial yang timbul pasca diperolehnya hasil penelitian. ` `

Keywords : Komitmen, Disiplin Kerja, Kinerja Pegawai.

PENDAHULUAN
Keberhasilan program pembangunan nasional ditentukan oleh beberapa faktor seperti:
sumber daya alam, sumber daya manusia, sumber daya modal, ilmu pengetahuan dan
teknologi, infrastruktur serta politik. (Todaro and Smith, 2013: 137) Negara Kesatuan
Republik Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam dan sumber daya manusia berlimpah
sebagai modal dalam proses pembangunan.
Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai bagian dari sumber daya manusia menurut UU No.
43 Tahun 1999 Pasal (1) merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan efisiensi,
efektifitas, dan tingkat profesionalisme pada proses penyelenggaraan tugas, fungsi, dan
kewajiban kepegawaian yang meliputi perencanaan, pengadaan, pengembangan kualitas,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Bina Insan ISSN: ---- - ----
Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

penempatan, promosi, penggajian, kesejahteraan, dan pemberhentian. Oleh sebab itu, penting
bagi lembaga pemerintahan untuk memastikan bahwa pegawai yang dimiliki merupakan
individu unggul yang memiliki kualitas baik dan mampu membantu organisasi dalam
mewujudkan visinya.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang
pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya (Mangkunegara, 2016: 51). Kinerja merupakan indikator penting dalam kemajuan
sebuah perusahaan, karena kinerja merupakan benchmark untuk menilai karyawan selama
bekerja. Kinerja yang baik akan membawa perusahaan ke arah tujuan perusahaan ataupun cita-
cita perusahaan, sedangkan kinerja yang buruk menghambat pencapaian cita-cita perusahaan.
Kinerja dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah disiplin kerja, komitmen
organisasi, dan lingkungan kerja.
Penurunan kinerja PNS dapat dilihat dari beberapa indikator. Indikator tersebut
diantaranya PNS dalam melaksanakan tugasnya kebanyakan menunda pekerjaan (delay). Sikap
menunda pekerjaan ini berakibat pada keterlambatan penyelesaian tugas, sehingga output dari
pekerjaan terkesan diselesaikan pada saat batas tenggat (deadline). Kesalahan dalam bertindak
atau melayani (incorrect action or failure to take any action) yang didasarkan pada kurangnya
pemahaman dan etos kerja dari pegawai. Pengabaian prosedur atau hukum yang berlaku
(failure to follow procedures or the law), yang berakar dari budaya kolegial dan premordial.
Proses pencatatan atau dokumentasi yang kurang memadai (inadequate record keeping) yang
bersumber dari minimnya pemahaman pegawai mengenai pentingnya fungsi proses pencatatan
(record keeping) dalam proses kontrol kinerja secara keseluruhan. Indikator diatas merupakan
faktor kunci (key factor) dari penurunan kinerja dari pegawai.

KAJIAN PUSTAKA/ LITERATURE REVIEW


Kinerja
Kinerja adalah manajemen tentang menciptakan hubungan dan memastikan
komunikasi yang efektif. Kinerja berfokus pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer
dan pekerja untuk mencapai tujuan. Kinerja adalah tentang bagaimana pelaksanaan tugas dan
tanggungjawab dikelola untuk memperoleh sukses. (Wibowo, 2017: 8).
Komitmen dan Disiplin Kerja
Menurut Robert dan Kinicki (2014: 161) menyatakan bahwa komitmen organisasi
adalah cerminan dimana seorang karyawan dalam mengenali organisasi dan terikat kepada
tujuan-tujuannya. Ini adalah sikap kerja yang penting karena orang-orang memiliki komitmen
diharapkan dapat menunjukkan ketersediaannya untuk bekerja lebih keras demi mencapai

INTERPROF Vol. 1 (.........), Tahun 2019 | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

tujuan organisasi dan memiliki hasrat yang lebih besar untuk tetap bekerja di suatu perusahaan.
Menurut Peneliti, komitmen merupakan serangkaian nilai, sikap dan pola kepercayaan.
Menurut Hasibuan (2017: 192), Disiplin kerja adalah kesadaran dan kerelaan
seseorang dalam menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.

Kerangka Pemikiran
1
32
Komitmen
Komitmen

(X1)
(X1)
Indikator:
Indikator:
Kepedulian
Kepedulian
Hasrat
Hasrat bekerja
bekerja
Kepercayaan
Kepercayaan
Kemauan
Kemauan
Kinerja
Kinerja Pegawai
Pegawai
Fuad
Fuad Mas’ud
Mas’ud (2013:
(2013: 87)
87) (Y)
(Y)
Indikator:
Indikator:

Kualitas
Kualitas
Kuantitas
Kuantitas
Pelaksanaan
Pelaksanaan Tugas
Tugas
Tanggungjawab
Tanggungjawab
Disiplin
Disiplin Kerja
Kerja
Anwar
Anwar Prabu
Prabu Mangkunegara
Mangkunegara
(X2)
(X2) (2017:75)
(2017:75)
Indikator:
Indikator:
Tujuan
Tujuan dan
dan Kemampuan
Kemampuan
Teladan
Teladan Pemimpin
Pemimpin
Balas
Balas Jasa
Jasa
Keadilan
Keadilan
Waskat
Waskat
Sanksi
Sanksi dan
dan Hukuman
Hukuman

Malayu
Malayu S.P
S.P Hasibuan
Hasibuan
(2015:194)
(2015:194)

Hipotesis
Komitmen dan disiplin kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja
pegawai, Komitmen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai, Disiplin
kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap kinerja pegawai di Kecamatan
Lubuklinggau Barat I.

METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah desain assosiatif kuantitatif yang bertujuan
untuk menguraikan hubungan antar variabel yang akan diujikan. Selain itu, desain asosiatif
kausal digunakan untuk menjelaskan dan menggambarkan fenomena tertentu pada suatu

INTERPROF Vol......... (......), Tahun....... | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

variabel, gejala atau keadaan, sehingga data yang didapat dapat dianalisa guna mengetahui
pengaruh hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
Metode pengumpulan data
Variabel bebas : Komitmen dan Disiplin Kerja
Variabel terikat : Kinerja pegawai

Instrumen dan teknik analisis


1. Statistika Deskriptif
Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan atau memberikan gambaran
mengenai demografi responden (jenis kelamin, pendidikan, jabatan/posisi, lama bekerja).
Statistik deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud
membuat kesimpulan yang berlaku (Sugiyono, 2016:147).
2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan analisis regresi linier, data terlebih dahulu diuji layak untuk digunakan
atau tidak, yaitu dengan menggunakan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang digunakan
adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
a. Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2013:160) uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Uji
normalitas diperlukan karena untuk melakukan pengujian-pengujian variabel lainnya
dengan mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi
ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid dan statistik parametrik tidak dapat
digunakan.
b. Uji Multikolinearitas
Menurut Ghozali (2013:105) uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada
model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sunjoyo et al (2013:69) uji heterokedasitas adalah untuk melihat apakah
terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homokedasitas.
d. Uji Autokorelasi

INTERPROF Vol. 1 (.........), Tahun 2019 | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

Menurut Ghozali (2013:110) uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan
kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Model regresi yang baik adalah yang bebas autokorelasi.
3. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi berganda adalah alat analisis yang digunakan untuk meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih
variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya)
(Sugiyono, 2016:275). Bentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2
Dimana:
Y = Kinerja pegawai
X1 = Komitmen
X2 = Disiplin Kerja
a = Bilangan Konstanta
b1,2 = Koefisien Regresi
4. Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis-hipotesis yang diajukan, perlu digunakan
analisa melalui uji koefisien determinasi, uji F, dan uji t. Tujuan digunakan analisa regresi
adalah untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel
dependen, baik secara parsial maupun secara simultan, serta mengetahui besarnya
dominasi variabel-variabel independen. Metode pengujian terhadap hipotesa yang
diajukan, dilakukan dengan pengujian secara simultan dan pengujian secara parsial.
1. Uji Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2013:97) koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur
seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
2. Uji Statistik F
Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen/terikat (Ghozali, 2013:98).
3. Uji Statistik t
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satuvariabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabeldependen (Ghozali,
2013: 99).

INTERPROF Vol......... (......), Tahun....... | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Kecamatan Lubuklinggau Barat I,
diperoleh data melalui kuisioner yang disebarkan kepada Pegawai di Kecamatan
Lubuklinggau Barat I, melalui beberapa pernyataan mengenai pengaruh komitmen dan
disiplin kerja terhadap kinerja pegawai. Dalam penelitian ini, kuisioner disebarkan kepada
93 responden dengan kriteria, 10 Lurah, 11 Seklur, dan Kasi dan Kasubag di lingkungan
Kecamatan Lubuklinggau Barat I.
Tabel. 1
Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid Laki-Laki 40 43.0 43.0 43.0
Perempuan 53 57.0 57.0 100.0
Total 93 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data tahun 2019

Sebaran frekuensi berdasarkan masa kerja responden dapat digambarkan di tabel di


bawah ini :
Tabel. 2
Frekuensi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 0 – 5 tahun 7 7.5 7.5 7.5
5 – 10 tahun 34 36.6 36.6 44.1
10 – 15 tahun 22 23.7 23.7 67.8
Lebih 15 tahun 30 32.2 32.2 100.0
Total 93 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data tahun 2019

Gambaran responden berdasarkan latar belakang pendidikan dapat dilihat di tabel di


bawah ini :
Tabel. 3
Frekuensi Responden Berdasarkan Latar Belakang Pendidikan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Diploma 1 1 1 1 1
Diploma 3 6 6.5 6.5 7.5
Magister 13 14 14 21.5

INTERPROF Vol. 1 (.........), Tahun 2019 | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

Sarjana 59 63. 5 63.5 85


SMA 14 15 15 100.0
Total 93 100.0 100.0
Sumber : Hasil olah data tahun 2019

2. Uji Validitas
Dari hasil uji validitas tersebut dapat disimpulkan bahwa kuisioner dikatakan valid.
Pernyataan di dalam kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur.
Hal ini ditunjukkan dengan r hitung yang selalu lebih besar dibandingkan r tabel, dimana r
tabel dalam penelitian ini sebesar 0,279.
3. Uji Reliabilitas
Berdasarkan data dari tabel 4.11, dapat diketahui bahwa nilai cronbach’s alpha
variabel X1 (Komitmen) sebesar 0,810 ; variabel X 2 (Disiplin Kerja) sebesar 0,847 dan
variabel Y (Kinerja Pegawai) sebesar 0,825 adalah reliabel karena memenuhi persyaratan
minimal reliabilitas dengan koefisien cronbach’s alpa lebih besar dari 0,7. Dari data
tersebut dapat disimpulkan bahwa kuisioner dikatakan handal atau dapat dipercaya untuk
mengukur penelitian yang dilakukan dengan skor reliabel diatas 0,7.

Uji Asumsi Klasik


1. Uji Normalitas
Output One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DISIPLIN
KOMITMEN KERJA KINERJA
N 93 93 93
a,b
Normal Parameters Mean 48.3656 44.2903 44.3441
Std. Deviation 4.70893 4.19504 5.26874
Most Extreme Absolute .105 .102 .092
Differences Positive .074 .085 .086
Negative -.105 -.102 -.092
Test Statistic .105 .102 .092
c c
Asymp. Sig. (2-tailed) .200 .200 .066c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa secara keseluruhan variabel


Komitmen dan Disiplin Kerja memiliki nilai kolmogorov-smirnov sebesar 0,200 dan nilai

INTERPROF Vol......... (......), Tahun....... | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

signifikansi sebesar 0,066 yang berarti nilai signifikannya lebih besar dari alfa 0,05. Oleh
karena itu, dapat disimpulkan bahwa data penelitian ini berdistribusi secara normal
sehingga salah satu syarat regresi berganda telah terpenuhi.

2. Multikolinearitas

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .507 .333 1.552 .003
KOMITMEN .375 .078 .319 4.683 .001 .938 1.066
DISIPLIN KERJA .504 .053 .637 9.601 .000 .938 1.066
Sumber : Hasil olah data tahun 2019

Berdasarkan tabel diatas, hasil nilai tolerance kedua variabel independen yaitu
Komitmen (X1) dan Disiplin Kerja (X2) memiliki nilai Tolerance lebih kecil dari 0,050 yang
berarti terdapat korelasi antara variabel independen. Hasil nilai VIF menunjukkan sama,
kedua variabel independen Komitmen (X1) dan Disiplin Kerja (X2) memiliki nilai kurang
dari 1.0. Dapat disimpulkan terdapat multikolinearitas antar variabel independen dalam
persamaan regresi pada penelitian ini.

3. Autokorelasi
Output Model Summary
Adjusted R
Model R R Square Square Std. Error of the
Durbin-Watson
Estimate
a
1 .811 .657 .650 2.3588 2.509
Sumber : Hasil olah data tahun 2019

Nilai DW pada penelitian ini sebesar 2,509, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai
tabel yang menggunakan nilai signifikan 5%, jumlah sampel (n) 93 dan jumlah variabel
independen 2 (k=2).

Analisis Regresi

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.

INTERPROF Vol. 1 (.........), Tahun 2019 | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

1 (Constant) 15.083 4.868 1.552 .003


KOMITMEN .375 .078 .319 4.683 .010
DISIPLIN KERJA .504 .053 .637 9.601 .000
Sumber : Hasil olah data tahun 2019

Berdasarkan hasil pada tabel di atas, diperoleh α (konstanta) sebesar 15,083, nilai β1
sebesar 0,375 dan β2 sebesar 0,504. Dengan demikian dapat dibentuk persamaan regresi linier
berganda sebagai berikut: Y = 15,083. 0,375X1+0,504X2 Berdasarkan persamaan di atas dapat
diinterpretasikan sebagai berikut:
Konstanta sebesar 15,083 menyatakan bahwa jika variabel Komitmen (X 1) dan Disiplin
Kerja (X2) dianggap konstan, maka kinerja pegawai sebesar 15,083. Artinya apabila kenaikan
nilai variabel komitmen dan disiplin kerja, maka kinerja pegawai akan meningkat.
Koefisien regresi Komitmen (X1) bernilai positif sebesar 0,375 menyatakan bahwa
setiap kenaikan komitmen (X1) sebesar satu satuan akan menyebabkan kinerja pegawai sebesar
0,375.
Koefisien regresi disiplin kerja (X2) bernilai positif sebesar 0,504 menyatakan bahwa setiap
peningkatan disiplin kerja (X2) sebesar satu satuan akan menyebabkan kinerja pegawai (Y)
naik sebesar 0,504. Artinya semakin tinggi disiplin kerja maka akan menyebabkan semakin
tinggi tingkat kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan begitu juga sebaliknya.

PEMBAHASAN
Berdasarkan rekapitulasi Uji t di atas dapat dijelaskan bahwa variabel Komitmen
terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I menunjukkan nilai t hitung 4,683 >
ttabel 1,986 dan nilai Sig 0,010 < 0,05. Hal ini menunjukkan hipotesis penelitian terbukti dan
hipotesis diterima
Hasil penelitian yang dilakukan di lapangan menunjukkan bahwa Komitmen memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I dan
hasil perhitungan koefisien korelasi diperoleh nilai R = 0,811. Berarti antara variabel
Komitmen (X1) dan Kinerja (Y) menunjukkan hubungan kuat. Juniarari (2014: 78)
mengemukakan komitmen sebagai suatu sikap atau tingkah laku seseorang kepada organisasi
berupa loyalitas dan tercapainya visi, misi serta tujuan organisasi. Seseorang bisa disebut
memiliki komitmen yang tinggi dapat diketahui dengan melihat ciri-ciri diantaranya:
kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi, kemauan
yang kuat untuk bekerja demi organisasi dan keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota
organisasi.

INTERPROF Vol......... (......), Tahun....... | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

Hasil uji t dijelaskan bahwa variabel Disiplin Kerja terhadap Kinerja pegawai di
Kecamatan Lubuklinggau Barat I menunjukkan nilai t hitung 9,601 > ttabel 1,986 dan nilai Sig
0,000 < 0,05. Nilai tersebut dapat diartikan bahwa secara parsial variabel Disiplin Kerja
memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Hal
ini menunjukkan hipotesis pada penelitian terbukti dan hipotesis diterima.
Dari hasil penelitian yang dilakukan dilapangan menunjukkan bahwa Disiplin Kerja
memiliki pengaruh signifikan terhadap Kinerja pegawai Kecamatan Lubuklinggau Barat I
dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,811, yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara
variabel Disiplin Kerja (X2) dan Kinerja (Y). Disiplin kerja yang tinggi akan meningkatkan
Kinerja yang dihasilkan pegawai, sebaliknya jika disiplin kerja kurang baik juga akan
berdampak kurang baiknya kinerja yang ditunjukkan oleh pegawai.
Hasil perhitungan regresi linear berganda diperoleh persamaan sebagai berikut : nilai a
= 0,507, b1 = 0,375 dan nilai b2 = 0,504 kemudian nilai a dan b disusun ke dalam persamaan
regresi linear berganda Y = a + b 1X1 + b2X2, maka persamaan regresinya adalah sebagai berikut
: Kinerja = 0,507 + 0,375 Komitmen + 0,504 Disiplin Kerja. Dari persamaan nilai estimasi
fungsi regresi di atas terlihat bahwa konstanta yang diperoleh adalah sebesar 0,507. Hal ini
menggambarkan bahwa tanpa dipengaruhi oleh variabel bebas Komitmen dan Disiplin Kerja

β
maka nilai Kinerja adalah sebesar = 0,507.
a
Sedangkan nilai koefisien regresi yang mewakili variabel Komitmen memiliki nilai
sebesar 0,375 menunjukkan bahwa setiap perubahan pada variabel Komitmen maka Kinerja
akan berubah berbanding lurus sebesar 0,375 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Kemudian nilai koefisien regresi yang mewakili variabel Disiplin Kerja diperoleh nilai sebesar
0,504 menunjukkan bahwa setiap perubahan pada variabel Disiplin Kerja maka Kinerja akan
berubah berbanding lurus sebesar 0,504 dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan.
Dari hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh besaran nilai R sebesar 0,811.
Hal ini dapat diartikan bahwa besarnya sumbangan Komitmen dan Disiplin Kerja dengan
Kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I adalah sangat kuat. Kemudian dari hasil
perhitungan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,657. Berarti bahwa besarnya pengaruh
Komitmen dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
sebesar 0,657 atau sebesar 65,7%, sedangkan sisanya sebesar 34,3% dipengaruhi variabel lain
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
Pengujian terhadap hipotesis pada penelitian ini di peroleh nilai Fhitung = 20,613 > Ftabel =
3,10 dengan tingkat signifikansi Sig = 0,000 < α = 0,05, dengan taraf signifikansi 95% serta a
= 5% dan db penyebut = n-k-1 = 93 – 2 – 1 = 90 serta db pembilang k = jumlah variabel – 1 (k

INTERPROF Vol. 1 (.........), Tahun 2019 | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

= 2). Hal ini berarti bahwa secara bersama-sama variabel Komitmen dan Disiplin Kerja
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau
Barat I. Dengan demikian hipotesis pada penelitian terbukti dan dapat diterima.

KESIMPULAN
1. Komitmen dan Disiplin kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
Kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Hal ini dibuktikan dengan nilai F hitung
> Ftabel, dengan tingkat signifikansi Sig < α = 0,05. Berarti secara bersama-sama variabel
Komitmen dan Disiplin kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja pegawai
di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang menunjukkan hipotesis dalam penelitian ini
terbukti dan dapat diterima.

2. Komitmen berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan


Lubuklinggau Barat I. Hal ini terlihat dari nilai t hitung > ttabel dan nilai Sig < 0,05. Berarti secara
parsial variabel Komitmen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja pegawai di
Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang menunjukkan hipotesis penelitian terbukti dan
hipotesis diterima.
3. Disiplin kerja berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Kinerja pegawai di
Kecamatan Lubuklinggau Barat I. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung > ttabel dan nilai Sig <
0,05. Berarti secara parsial variabel Disiplin Kerja memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap Kinerja pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I, yang menunjukkan
hipotesis dalam penelitian ini terbukti dan hipotesis diterima.

IMPLIKASI MANAJERIAL
1. Mengacu pada PP No. 53 Tahun 2010 mengenai Tata Tertib Aparatur Sipil Negara, yang
mana dalam PP No.53 Tahun 2010 mengatur mengenai disiplin kerja aparatur sipil negara.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin kerja merupakan variabel dominan. Untuk itu,
disiplin kerja pegawai harus dijaga dan tingkatkan terus menerus.
2. Proses penegakkan disiplin kerja hendaknya tetap mengedepankan aspek etika dan
keadilan. Hal in sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Darojat (2015: 97)
dimana sanksi disiplin harus didahului dengan peringatan dan sanksi yang diberikan
setimpal dengan pelanggaran tanpa memandang status dan jabatan seorang pegawai
3. Komitmen harus dilihat bukan sebagai variabel nyata (tangible variable), yang
memengaruhi kinerja pegawai. Hasil penelitian menunjukan pengaruh signifikan dari
komitmen terhadap kinerja pegawai. Hasil penelitian mengenai pengaruh komitmen sejalan
dengan pendapat Luthans, Colquitt, dkk (2015: 73) yang menyatakan bahwa komitmen

INTERPROF Vol......... (......), Tahun....... | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

dipengaruhi ikatan emosional, penghargaan dan komunikasi yang ada dalam organisasi.
Untuk itu, upaya membangun tim (team building) melalui komunikasi efektif antar lini
tugas dalam organisasi dan penghargaan atas unjuk kerja merupakan kunci meningkatkan
komitmen.
4. Kinerja dipengaruhi banyak faktor diantaranya komitmen dan disiplin kerja. Dalam metode
kerja yang dikemukakan Deming, tahapan kinerja dari planning, acting, monitoring dan
reviewing memerlukan dorongan dari variabel komitmen dan disiplin kerja. Perencanaan
(planning) tidak mungkin ada tanpa didahului komitmen terhadap apa yang akan
dikerjakakan. Pelaksanaan (acting) dan pengawasan (monitoring) tidak dapat berjalan
efektif tanpa disiplin yang tinggi. Tinjauan ulang atas hasil kerja (reviewing) memerlukan
komitmen untuk melihat hal-hal yang perlu diperbaiki dan tingkatkan yang tidak dapat
dilepaskan dari disiplin dalam menjalankan proses tersebut.

SARAN
1. Komitmen merupakan sesuatu yang bersifat intrinsik, harus ditumbuhkan dan dijaga
melalui seperangkat peraturan yang bersifat mengikat serta memiliki konsekuensi (reward
dan punishment). Motivasi dan proses membangun tim (team building) harus dilakukan
secara kontinyu, agar tingkat komitmen pegawai tetap terjaga.

2. Perlu dikaji ulang faktor-faktor penyebab rendahnya disiplin kerja pegawai. Kurangnya
pemahaman akan TUPOKSI pegawai, kurangnya figur contoh (role figure) serta kurangnya
pengawasan yang disertai dengan sanksi tegas terhadap pelanggaran disiplin kerja perlu
mendapat perhatian dan evaluasi mendalam oleh pimpinan wilayah Kecamatan
Lubuklinggau Barat I, agar tercipta disiplin kerja yang tinggi dari pegawai.

3. Kinerja yang baik tidak mungkin dicapai tanpa adanya dorongan yang kuat dari dalam diri
pegawai untuk mencapai tujuan penugasan dirinya. Komitmen dan Disiplin dimulai dari
hasrat untuk berprestasi (sense to achieve) yang dimiliki pegawai. Organisasi harus
mendorong, memfasilitasi dan melakukan sinkronisasi hasrat tersebut dengan tujuan yang
ingin dicapai organisasi. Koherensi antara hasrat yang dimiliki pegawai dengan tujuan
organisasi akan menghasilkan output kinerja yang optimal dari pegawai. Selain itu,
indikator yang memengaruhi kinerja harus dijadikan perhatian bagi pengambil kebijakan
(decision maker) dalam menentukan proses pencapaian hasil kinerja.

KETERBATASAN DAN FUTURE RESEARCH

INTERPROF Vol. 1 (.........), Tahun 2019 | Hal.


Pengaruh Komitmen dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Lubuklinggau Barat I
Ernawati

Jelaskan mengenai keterbatasan dari penelitian ini seperti dalam hal focus
pembahasan, kuantitas data, periode penelitian, dan lain-lain disertai argumennya. Pada bagian
ini juga memuat saran yang didapatkan dari munculnya pertanyaan-pertanyaan baru sebagai
hasil dari diskusi. Saran ini dirumuskan menjadi panduan kepada peneliti lain untuk
melakukan penelitian lanjutan.

REFERENSI
Arikunto, S (2013) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta
Baron, Robert A. and Greenberg, Jerald. (2013). Behavior in Organization: Understanding
and Managing The Human Side of Work, Prentice Hall, New Jersey :
Costelo, Shiela.J (2013) Effective Performance Management, McGraw-Hill International, New
York
Baron, Robert A. and Greenberg, Jerald. (2013). Behavior in Organization: Understanding
and Managing The Human Side of Work, Prentice Hall, New Jersey :
Costelo, Shiela.J (2013) Effective Performance Management, McGraw-Hill International, New
York
Mangkunegara, Anwar Prabu (2017) Manajemen Sumber Daya Manusia, Alfabeta, Bandung
Mangkuprawira, (2013) Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik, Alfabeta, Bandung
Marwansyah (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Dua. Cetakan Keempat, CV.
Alfabeta, Bandung
Mas’ud, Fuad (2013) Survai Diagnosis Organisasional: Konsep dan Aplikasi, Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang
Todaro, Michael. P and Smith, Stephen. C, (2013) Economic Development, Pearsons Limited,
London
Wibowo (2015) Perilaku Dalam Organisasi. PT. RajaGrafindo Persada, Depok
Wibowo (2017) Manajemen Kinerja. PT. RajaGrafindo Persada, Depok
Wirawan (2015) Manajemen Sumber Daya Manusia Indonesia. PT. RajaGrafindo Persada,
Depok

TENTANG PENULIS
ERNAWATI, SH, MM
Bekerja sebagai salah satu Aparatur Sipil Negara
(ASN). Pendidikan Strata 1 pada Fakultas Hukum
Universitas Hazairin, Bengkulu. Tertarik menekuni
bidang Manajemen Sumber Daya Manusia, melihat
banyaknya fenomena yang berhubungan dengan
kinerja pegawai. Selain sebagai Aparatur Sipil Negara,
penulisi juga aktif diberbagai organisasi sosial
kemasyarakatan seperti : Lembaga Swadaya
Masyarakat (LSM), Badan Usaha Miliki Desa, dan
organisasi kewanitaan lainnya. Penulis dapat di
hubungi melalui email ernadiri@gmail.com

INTERPROF Vol......... (......), Tahun....... | Hal.

Anda mungkin juga menyukai