LAPORAN Ronde Keperawatan 2
LAPORAN Ronde Keperawatan 2
Data Tutorial
Tutorial : Ns. Nanik Lestari, S.Kep
Anggota :
1. Charles R Arru
2. Elvis Guntur
3. Inarti A
4. Komariah Siam
5. Tripena despianti
B. Study Kasus
Ny N 32 tahun, pekerjaan ibu rumah tangga, berat badan 85 kg dan tinggi 163
cm, datang ke RS AWS pada hari selasa 19 februari 2019 pada pukul 02.00 Wita
+ BSC 1x. Dengan keluhan nyeri pada seluruh kuadran abdomen, di sertai pusing
dan mual. Pasien tidak memiliki Riwayat penyakit dahulu, pasien tidak memliki
riwayat alergi obat dan makanan. TD : 163/89 mmHg, RR: 21 x / I, N : 72 x / I, S :
36.3°C, Pasien terpasang DC dan infus dengan cairan RL 20 tetes / menit . Hasil
laboratorium kimia klinik pada tanggal 19 februari 2019 di RSUD Abdul Wahab
Sjahranie albumin : 1.9 g/dL (rendah) dengan nilai rujukan 3.5 – 5.5 g/dL
C. Problem
1. Data Subjektif
2. Data Objektif
Keadaan umum CM
GCS: E 4 V 5 M 6
1
D. Hypothesis
Dari kasus diatas ditemukan jawaban sementara, bahwa pasien menderita HAP
2
E. Pathway
Hipertensi/ terjadi perdarahan
aneurisma
Vasospasme arteri
Iskemia
3
Kematian progresif sel otak
(defisit fungsi otak)
4
F. Don’ t Know
1. Apa etiologi pada kasus ini ?
a. Hematologi
1) Leukosit : 14.87
2) PDW : 15.5
3) MPV : 7.1
4) P-LCR :9
5) Neutrofil# : 12.8
6) Neutrofil% : 86
7) Limfosit% : 10
8) Glukosa Sewaktu : 15
H. Learning emIssue
2) Hambatan mobilitas
3) Resiko infeksi
4) Konstipasi
5
I. Problem Solving
Kegelisahan pernapasan
gerakan motorik.
6
2. Hambatan Mobilitas Fisik Pergerakan Terapi Latihan Mobilitas
berhubungan dengab Gangguan Definisi: Sendi
Keterbatasan dalam gerakan fisik dengan atau tanpa alat sesuai jadwal yang
atau satu atau lebihekstremitas bantu. teratur dan terencana
secara mandiri dan terarah Setelah dilakukan tindakan Lakukan latihan ROM
selama 3x24 jam diharapkan pasif sesuai indikasi
Aktivitas-Aktivitas:
Tinggikan teralis
tempat tidur
atau pengeluaran feses tidak selama 3x24 jam diharapkan dengan cara yang tepat
7
tuntas dan/atau feses yang keadaan pasien -monitor bising usus
keras, kering, dan banyak -kemudahan bab -monitor adanya gejala
setelah makan
4. Resiko infeksi dengan faktor Kontrol risiko proses infeksi Perawatan luka
Rentan mengalami invasi dan Setelah dilakukan tindakan warna, ukuran, dan bau
multiplikasi organisme selama 3x24 jam diharapkan -ganti balutan sesuai
menunjukkan di tingkatakan
pada skala 3 kadang-kadang
menunjukkan
-mempertahankan
lingkungan bersih di
8
konsisten menunjukkan
J. Asuhan Keperawatan
1. Identitas diri klien
2. Riwayat penyakit
a. Keluhan utama masuk RS
dan pernah dirawat di rumah sakit pada tahun 2008 karena mengalami
9
d. Genogram
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Pasien
1) Program diit RS
2) Intake makan
2880 kalori/hari.
3) Intake Minum
c. Pola eliminasi
Pasien mengatakan di rumah BAB setiap pagi .Di rumah sakit pasien
10
d. Pola aktivitas dan latihan
Makan/minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Berpindah √
Ambulasi √
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4:
tergantung total.
Sebagian besar aktivitas dan latihan klien dibantu orang lain karena klien
Oksigenasi :
Pasien kadang mengalami sesak, pasien terpasang oksigen nasal kanul 3 lpm.
RR : 26 x/m
Pasien mengatakan tidur malam pada pukul 21.00-05.00 dan tidur siang
Pasien dan keluarga mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin cepat
berkumpul dengan cucu,
Hubungan pasien dengan istri terjalin baik, dan harmonis serta hubungan
11
4. Pemeriksaan fisik
a. Keluhan yang dirasakan saat ini
Klien mengatakan sesak dan batuk, Nyeri kaki kanan pada bagian lutut,
cm.
b. Kepala
Kulit kepala normal, simestris, dan bersih.
1) Mata
Konjungtiva anemis, tidak ada nyeri, kornea jernih, menggunakan alat
bantu kacamata.
2) Telinga
Telinga simetris, pendengaran normal.
3) Hidung
4) Mulut/gigi/lidah
Inspeksi : Mulut simetris, tidak ada gigi palsu dan tidak ada palatokisis.
5) Leher
d. Kardiovaskular
P: Vesikuler (+)
e. Neurologis
GCS : compos mentis
Eye : 4
Motorik : 5
Verbal : 6
f. Integument
12
5. Analisa data
DO: ketidakefektifan
Pupil: 3/3
TD: 163/ 89 mmHg
N : 72 x/m
RR: 21x/m
S : 36,3 C
DS:
- Klien nampak
yang sama
craniatomi patogen
13
6. Diagnosa keperawatan
a. Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak berhubungan dengan nekrosis
jaringan
14