277-Article Text-530-1-10-20160618 PDF
277-Article Text-530-1-10-20160618 PDF
Mohammad Alfian
Universitas Sebelas Maret
alfian_fee20@yahoo.co.id
ABSTRACT
This study determines the factors supporting the implementation of SIMDA (local
government’s financial management information system) on SKPDs (local
government agencies) and the effect of SIMDA implementation toward financial
statement quality. This research was based on the deficient SIMDA implementation,
as demonstrated by inadequate accounting information quality. Inadequacy of
accounting information quality was indicated by smaller number of SKPDs which
obtain an unqualified opinion on their audit report. The population in this research
is SKPDs in Kulon Progo, Yogyakarta. The samples were taken using judgmental
purposive sampling method. The hypotheses were analyzed using structural equation
model through SmartPLS. The results show that the quality of data input and the
level of user knowledge about SIMDA positively affects the SIMDA implementation.
Moreover, the top management support was not positively influence the SIMDA
implementation. Furthermore, the research also found that the SIMDA
implementation has positive influence toward the accounting information quality.
Keywords: SIMDA, local government agency, internal control, accounting
information system
PENDAHULUAN
Rendahnya kualitas informasi akuntansi yang dihasilkan oleh pemerintah
daerah dibuktikan dengan sedikitnya pemerintah daerah yang memperoleh opini
wajar tanpa pengecualian (WTP) dari hasil audit atas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (LKPD) yang dilakukan oleh BPK (Badan Pemeriksa Keuangan). Hal
tersebut dapat dilihat dari ikhtisar hasil pemeriksaan semester satu tahun 2012 yang
dikeluarkan oleh BPK, yang memberikan informasi bahwa hanya 12 persen
kabupaten dan 25 persen kota atau sebanyak 36 kabupaten dan 21 kota dari 313
kabupaten dan 85 kota yang memperoleh opini WTP. BPKP menyatakan bahwa
tidak diperolehnya opini WTP oleh kabupaten dan kota disebabkan oleh beberapa
faktor. Faktor tersebut antara lain adanya kelemahan sistem pengendalian internal,
belum tertatanya barang milik negara/daerah, penyajian laporan keuangan yang
belum sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), kelemahan dalam
masih beragamnya bentuk laporan keuangan yang dihasilkan oleh SKPD. Hal ini
menyulitkan pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Kemampuan
penguasaan pengoperasian SIMDA belum merata di setiap SKPD. Aplikasi SIMDA
menuntut penggunanya tidak hanya fasih dalam akuntansi tetapi juga dalam
penggunaan komputer. Masih banyak ditemukan pegawai SKPD yang lebih memilih
menggunakan kertas kerja manual atau dengan Microsoft Excell untuk
menyelesaikan pekerjaannya yang dirasa lebih mudah daripada menggunakan
SIMDA.
Penerapan SIMDA pada pemerintah daerah sebagai suatu organisasi sektor
publik diharapkan dapat meningkatkan kualitas informasi akuntansi yang terkandung
dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Dengan meningkatnya kualitas laporan
keuangan tersebut, diharapkan informasi akuntansi tersebut dapat digunakan sebagai
bahan pengambilan keputusan dan sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen
atas penggunaan sumber daya yang ada pada organisasi tersebut. Pertanyaan
penelitian yang dikemukakan dalam riset ini adalah: (1) apakah tingkat pemahaman
pengguna mengenai SIMDA berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA?;
(2) apakah kualitas data input berpengaruh pada implementasi SIMDA?; (3) apakah
dukungan manajemen puncak berpengaruh pada implementasi SIMDA? dan (4)
apakah implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan pada SKPD? Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan bagi pemerintah daerah dalam mengevaluasi pemanfaatan SIMDA,
sehingga pada gilirannya dapat bermanfaat dalam mendorong peningkatan kualitas
laporan keuangan. Hasil penelitian ini juga diharapkan dapat memberi kontribusi
dalam memperkaya penelitian di ranah keuangan daerah.
TELAAH PUSTAKA
Pengaruh Tingkat Pemahaman Pengguna terhadap Implementasi SIMDA
Devi (2013) menyatakan bahwa kesuksesan penggunaan software tergantung
pada teknologi itu sendiri dan tingkat keahlian individu yang mengoperasikannya.
Kegiatan pelatihan juga dapat membangun rasa percaya diri user, sehingga
mengantisipasi timbulnya kecemasan dan penolakan dari user terhadap sistem baru.
Pemahaman pemakai tentang teknologi informasi menentukan keberhasilan suatu
sistem informasi. Sebaliknya, ketidaktahuan atau kecemasan pemakai terhadap
sistem yang baru dapat menyebabkan kegagalan dalam menggunakan teknologi
informasi. Peningkatan pemahaman pemakai mengenai sistem informasi juga
berpengaruh terhadap keberhasilan dalam memanfaatkan teknologi informasi
(Sunarti dan Nur 1998). Hasil penelitian Hargo (2001) menyatakan bahwa tingkat
pemahaman terhadap teknologi informasi secara signifikan berpengaruh terhadap
implementasi teknologi informasi. Devi (2013) juga menyatakan bahwa tingkat
para manajer. Kualitas informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat
dievaluasi dengan empat atribut yaitu akurasi, ketepatan waktu, kelengkapan dan
konsistensi. Sejalan dengan Mc Leod et al. (2007), kualitas informasi diukur dengan
empat dimensi yaitu relevansi, akurasi, ketepatan waktu dan kelengkapan. Dengan
demikian hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut.
H4: Implementasi SIMDA berpengaruh positif terhadap kualitas laporan
keuangan.
METODA PENELITIAN
Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber data primer dan sumber data
sekunder. Data primer dalam penelitian ini berupa opini dan informasi dari
responden yang diperoleh dengan memberikan kuesioner yang telah disusun kepada
responden. Kuesioner diberikan secara langsung kepada responden, sehingga peneliti
dapat menjelaskan mengenai penelitian yang akan dilakukan serta cara pengisian
kuesioner.
Populasi yang diteliti dalam penelitian ini adalah SKPD di lingkungan
pemerintah Kabupaten Kulon Progo yang menggunakan SIMDA dalam penyusunan
laporan keuangan. Sampel pada penelitian ini diambil dengan metode purposive
judgment sampling. Kriteria-kriteria dalam pemilihan sampel yaitu SKPD di
lingkungan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, SKPD yang memiliki bagian
keuangan atau akuntansi dan SKPD tersebut menggunakan SIMDA dalam
penyusunan laporan keuangan.
Data dalam penelitian dikumpulkan dengan metoda survei, yaitu metode
pengumpulan dan analisis data yang berupa opini dari subyek yang diteliti
(responden) melalui tanya-jawab (Hartono 2013). Selanjutnya analisis data dalam
penelitian ini menggunakan metoda partial least square (PLS). PLS dapat digunakan
pada setiap jenis skala data (nominal, ordinal, interval dan rasio), serta syarat asumsi
yang lebih fleksibel. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator
dengan konstruknya. Selain itu, dalam PLS dapat dilakukan uji bootstrapping
terhadap struktural model yang bersifat outer model dan inner model. Penelitian ini
menggunakan indikator untuk mengukur setiap konstruknya dan juga menggunakan
model yang bersifat struktural, maka diputuskan menggunakan PLS. Adapun teknik
analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut.
a. Merancang model pengukuran (outer model).
Tahap ini digunakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas yang
menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Indikator dalam penelitian
ini adalah reflektif karena indikator variabel laten memengaruhi indikatornya,
sehingga digunakan tiga tahap pengukuran menurut Latan dan Ghozali (2012)
yaitu sebagai berikut.
1. Discriminant validity
Evaluasi yang dilakukan adalah melihat square root of average variance
extracted (AVE). Model pengukuran dinilai berdasarkan pengukuran cross
loading dengan konstruk. Jika kolerasi konstruk dengan setiap indikatornya
lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya, maka konstruk laten
memprediksi indikatornya lebih baik daripada konstruk lainnya. Jika nilai
√𝐴𝑉𝐸 lebih tinggi daripada nilai kolerasi di antara konstruk, maka
discriminant validity yang baik tercapai. Menurut Latan dan Ghozali (2012),
sangat direkomendasikan apabila AVE lebih besar dari 0,5. Berikut adalah
rumus untuk menghitung AVE.
Σλ 2
𝐴𝑉𝐸 = Σλ 2+ Σ ivar(ε ) ………………………….…………....……….…………..……. 1
i i i
Keterangan:
𝜆𝑖 = faktor loading (convergent validity)
𝑣𝑎𝑟(εi 1- 𝜆𝑖 2
)=
Fornnel dan Larcker (1981) dalam Latan dan Ghozali (2012) menyatakan
bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk mengukur reliabilitas dan
hasilnya lebih konservatif dibandingkan dengan nilai composite reliabity
(𝜌𝑐).
2. Composite reliability
Untuk menentukan composite reliability, apabila nilai composite
reliability ρc>0,8, maka dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas
yang tinggi atau reliable. Apabila nilai 𝜌𝑐 >0,6, maka dikatakan cukup
reliable (Chin dalam Latan dan Ghozali 2012). Berikut rumus untuk
menghitung composite reliability (ρc).
(Σλ )2
ρc = (Σλ )2+ Σi var(ε ) ……………………………………………………….……….…..… 2
i i i
Keterangan:
η = Variabel laten endogen.
γ = Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen.
ξ = Variabel laten eksogen.
β = Koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen.
ς = Galat model.
Dimana:
x dan y = matriks variable manifest yang berhubungan dengan laten eksogen dan endogen.
Λ𝑥 dan Λ𝑦 = matriks koefisien.
𝜀𝑥 dan 𝜀𝑦 = matriks outer model residu.
responden atau 52.3 persen adalah Sarjana S1, 14 responden atau 16.3 persen adalah
Diploma (D3) dan 13 responden atau 15.1 persen adalah lulusan Sekolah Menengah
Atas (SMA).
Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dengan bantuan software
SmartPLS 2.0 M3 yang dapat dilihat pada Tabel 1, didapatkan hasil bahwa nilai AVE
untuk semua konstruk >0,50. Hal ini berarti syarat validitas konvergen dapat
terpenuhi. Selanjutnya diperoleh hasil bahwa nilai composite reliability untuk semua
konstruk adalah>0,70. Hal ini berarti semua indikator konstruk adalah reliable atau
dengan kata lain memenuhi uji reliabilitas. Nilai Cronbach alpha yang dihasilkan
semua konstruk sangat baik yaitu sebesar >0,7, sehingga dapat disimpulkan bahwa
semua indikator konstruk reflektif adalah reliable atau memenuhi uji reliabilitas.
Namun demikian menurut Latan dan Ghozali (2012), dibandingkan menggunakan
Cronbach alpha yang dihasilkan oleh PLS, disarankan untuk lebih menggunakan
acuan pada composite reliability atau Dillion-Goldstein’s.
Tabel 1
Rangkuman Hasil Olahan SmartPLS
Composite Cronbachs
Variabel AVE R2
Reliability Alpha
Dukungan manajemen puncak 0,702657 0,876272 0,789965
Kualitas input data 0,618860 0,827152 0,708122
Laporan keuangan 0,665575 0,887439 0,827832 0,521133
SIMDA 0,627967 0,893643 0,850540 0,696276
Tingkat pengetahuan pengguna 0,656645 0,851395 0,738977
Sumber: hasil olahan data dengan SmartPLS
Dari Tabel 1 dapat dilihat juga bahwa nilai R2 untuk variabel SIMDA
menunjukan hasil 0,696276, yang berarti bahwa dukungan manajemen puncak,
kualitas data input dan tingkat pengetahuan pengguna mengenai SIMDA
memengaruhi implementasi SIMDA sebesar 69,6 persen. Hal tersebut menunjukan
bahwa 30,4 persen faktor atau variabel lain yang mendukung implementasi SIMDA
pada SKPD yang ada di Pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan nilai R2
untuk variabel kualitas laporan keuangan sebesar 0,521133, yang menunjukan bahwa
SIMDA memengaruhi kualitas laporan keuangan sebesar 52,1 persen, sehingga
masih ada 47,9 persen variabel atau faktor lain yang memengaruhi kualitas laporan
keuangan.
Tabel 2
Tabel Koefisien Jalur
Original Std.
Variabel Mean Std. Dev. t
Sample Error
Tingkat pengetahuan penggunaSIMDA 0,0122 0,31141 0,15015 0,15015 2,00610
Kualitas input dataSIMDA 0,37958 0,39697 0,15272 0,15272 2,48548
Dukungan manajemen puncakSIMDA 0,28528 0,27823 0,18493 0,18493 1,54263
SIMDALaporan keuangan 0,72190 0,73720 0,08552 0,08552 8,44133
Sumber: hasil olahan data dengan SmartPLS
SIMPULAN
Simpulan riset adalah, pertama, kualitas data input dan tingkat pemahaman
pengguna mengenai SIMDA berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA
pada pemerintah Kabupaten Kulon Progo. Kedua, dukungan manajemen puncak
tidak berpengaruh positif terhadap implementasi SIMDA pada SKPD yang ada di
Kabupaten Kulon Progo. Dengan kata lain H1 dan H2 berhasil didukung sedangkan
H3 tidak berhasil didukung. Berdasarkan penelitian yang dilakukan juga diketahui
bahwa implementasi SIMDA pada SKPD di lingkungan pemerintah Kabupaten
Kulon Progo memiliki pengaruh positif terhadap kualitas laporan keuangan.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa implementasi SIMDA perlu ditingkatkan
kualitasnya karena dengan membaiknya kualitas SIMDA dapat meningkatkan
kualitas laporan keuangan yang dihasilkan. Perbaikan-perbaikan yang perlu
dilakukan adalah peningkatan kualitas data input dan pemahaman pengguna
mengenai SIMDA. Namun yang lebih penting adalah peningkatan dukungan atau
perhatian manajemen puncak terhadap implementasi SIMDA.
Peneliti menyadari bahwa penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan,
antara lain sebagai berikut ini. Banyak faktor-faktor dalam implementasi sistem
informasi lain yang dapat memengaruhi kualitas laporan keuangan, akan tetapi belum
diteliti dalam penelitian ini, misalnya faktor demografi dan faktor lingkungan serta
budaya organisasi. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat memasukkan faktor-
faktor tersebut untuk diteliti, misalnya umur, jenis kelamin, pengaruh lingkungan
kerja, manfaat sistem informasi serta faktor-faktor lainnya. Peneliti juga
menyarankan untuk tidak hanya mendasarkan pengukuran variabel penelitian pada
persepsi responden saja. Pengumpulan data pada penelitian selanjutnya diharapkan
tidak hanya terbatas pada penyebaran kuesioner saja, tetapi dapat pula dilakukan
melalui wawancara. Kehadiran peneliti pada saat responden melakukan pengisian
kuesioner sebaiknya juga dilakukan. Hal ini akan menghindarkan response bias,
karena responden dapat menanyakan secara langsung mengenai pertanyaan yang
kurang dipahami.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Hiyari, A., M. H. H. Al-Mashregy, N. K. N. Mat, dan J. M. Alekam. 2013.
Factors that affect accounting information system implementation and
accounting information quality: a survey in University Utara Malaysia.
American Journal of Economics. Vol.3 No.1: 27-31.
Cooper, D. 2006. The impact of management’s commitment on employee behavior:
a field study. American society of safely engineers.
Devi, V. F. P. 2013. Pengaruh implementasi sistem informasi akuntansi terhadap
kinerja organisasi pemerintah daerah (penelitian pada SKPD di lingkungan