Jurnal Diversita
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita
Nurmaizar Siregar*
*Universitas Prima Indonesia, Indonesia
Abstract
The research aims at identifying relationship between academic motivation and academic achievement. The
hypothesis drawn on the research is there is a positive relationship between academic motivation and academic
achievement, with an assumption that the higher academic motivation, the higher academic achievement of one will
be, or vice versa. The subjects of the research are 51 college students semester IV year 2012/2013 of Faculty of
Psychology in University of Prima Indonesia selected by purposive random samplings technique. Data were derived by
using a scale to measure academic motivation and documentation of students’ grade point average (GPA). The
statistical calculation was conducted by prerequisite test (assumption test) consisting of spread normality testing and
relation linearity testing. The data analysis used by employing Parsial correlation by SPSS program for Windows. The
result of data analysis reveals that correlation coefficient 0.844 with p-value 0,000 (p < 0,05). This indicates that there
is positive correlation between academic motivation and academic achievement. The result of the study also shows
that the contribution of academic motivation variable to academic achievement with 71,5 percent and the rest 28,5
percent is influenced by other factors which have not yet been investigated. Based on the result research, it is
concluded that the hypothesis stating that there is a positive relationship between variable of academic motivation
and academic achievement can be accepted.
Keyword: Academic Motivation; Achievement Motivation; Student College
How to Cite: Siregar, N. 2017, Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Prima Indonesia, Jurnal Diversita UMA, 3 (1): 40-47.
40
Nurmaizar S. (2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa
41
JURNAL DIVERSITA, 3 (1) (2017): 40-47
prestasi yang tertinggi. Pandangan oleh terbukti dari penelitian yang dilakukan
ahli lain, Jahja (2011), individu yang oleh Moe dkk (dalam Larson, 2009) pada
memiliki motivasi berprestasi yang kuat 130 mahasiswa di Itali. Penelitian tersebut
akan berusaha menjadi pandai dan menguak terdapatnya hubungan antara
meningkatkan atau memperbaiki sikap terhadap sekolah, motivasi, emosi
kemampuan menyelesaikan tugasnya. pada prestasi akademik. Variabel
Berdasarkan uraian di atas, motivasi motivasional mempengaruhi prestasi
berprestasi adalah dorongan atau akademik secara langsung maupun
keinginan individu untuk mencapai melalui mediasi emosi, dimana emosi yang
keberhasilan sebaik-baiknya dengan positif terhadap sekolah selanjutnya
standar pembanding berupa orang lain mempengaruhi prestasi akademik.
atau diri sendiri. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Myers (2011) mengatakan motivasi Turner, dkk (2009) menemukan adanya
berprestasi yang dimiliki oleh masing- hubungan antara motivasi dan prestasi
masing individu berbeda dengan yang akademik pada 264 mahasiswa di
lainnya. Ada beberapa faktor yang dapat Universitas Amerika Serikat. Penelitian
mempengaruhi motivasi berprestasi tersebut mencoba mencari hubungan
seseorang, faktor-faktor tersebut berupa: antara pola asuh, motivasi, dan efikasi diri
lingkungan keluarga, lingkungan dengan prestasi akademik yang diambil
universitas dan lingkungan teman. dari dokumentasi indeks prestasi (IP)
Stipek (dalam Slavin, 2006) mahasiswanya. Motivasi intrinsik secara
mengatakan mahasiswa yang memiliki signifikan menjadi prediktor dari prestasi
motivasi berprestasi yang tinggi akan akademik. Berdasarkan hubungan
memperoleh prestasi akademik yang tersebut, diharapkan adanya program pola
tinggi. Hal tersebut didukung oleh studi asuh yang mendorong orang tua
yang dilakukan oleh French (dalam Slavin, membantu anaknya menjadi lebih berhasil
2006) yang menemukan bahwa secara akademik, menanamkan motivasi
mahasiswa yang memiliki motivasi intrinsik dan membantu memberikan
berprestasi tinggi cenderung memilih motivasi ekstrinsik, juga memberikan rasa
partner tugas yang ahli dalam suatu tugas, percaya diri untuk menumbuhkan efikasi
ketimbang mahasiswa yang bersahabat, diri agar mahasiswa dapat meningkatkan
dikarenakan mahasiswa bermotivasi tinggi prestasi akademiknya diperkuliahan.
berusaha untuk menyelesaikan tugas Hasil penelitian Guay dkk (2010)
dengan maksimal. Mahasiswa dengan pada 925 mahasiswa, 404 orang pria dan
motivasi berprestasi tinggi juga akan 521 orang perempuan, konsisten dengan
bertahan lebih lama pada tugas setelah penelitian-penelitian sebelumnya, yang
kegagalan dan akan mengarahkan mana menemukan bahwa prestasi
sebabnya kegagalan pada kurangnya usaha akademik berkorelasi dengan motivasi
ketimbang faktor eksternal seperti berprestasi. Pada kuesioner motivasi
kurangnya keberuntungan. akademiknya, motivasi akademik dinilai
Hubungan antara motivasi dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik,
berprestasi dan prestasi akademik juga selagi prestasi akademiknya didapat dari
42
Nurmaizar S. (2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa
43
JURNAL DIVERSITA, 3 (1) (2017): 40-47
44
Nurmaizar S. (2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa
akademik sedang, 46 orang atau 90,20 mean empirik sebesar 93,73 lebih besar
persen memiliki prestasi akademik tinggi. dari mean hipotetik yaitu 80. Berdasarkan
Hasil lain yang diperoleh dari kategori, maka dapat dilihat bahwa
penelitian ini adalah motivasi berprestasi sebagian besar subjek yaitu 31 orang atau
menyumbangkan atau mempengaruhi 58,82 persen memiliki motivasi
prestasi akademik sebanyak 71,5 persen, berprestasi sedang, 20 orang atau 41,18
selebihnya 28,5 persen dipengaruhi oleh persen memiliki motivasi berprestasi
faktor lain yang tidak diteliti, faktor fisik tinggi. Mean dari prestasi akademik pada
mahasiswa, faktor fisik kondisi tempat subjek penelitian mahasiswa/i Fakultas
belajar, dan faktor dukungan sosial. Faktor Psikologi Universitas Prima Indonesia
fisik mahasiswa meliputi tidak primanya secara keseluruhan menunjukkan bahwa
kondisi fisik mahasiswa yang dapat prestasi akademik subjek penelitian lebih
mempengaruhi prestasi akademiknya, tinggi daripada populasi pada umumnya.
seperti sakit kepala, kurang tidur, atau Hal ini dapat dilihat dari nilai mean
kondisi fisik lainnya. Faktor fisik kondisi empirik sebesar 3,21 lebih besar dari
tempat belajar juga dapat mempengaruhi mean hipotetik yaitu 2,00. Berdasarkan
perolehan prestasi mahasiswanya, kategori, maka dapat dilihat bahwa
misalnya jumlah mahasiswa yang terlalu sebagian besar subjek yaitu 5 (lima) orang
padat di ruangan belajar yang sempit, atau 9,80 persen memiliki prestasi
panasnya temperatur ruangan, dan lain- akademik sedang, 46 orang atau 90,20
lain. Faktor dukungan sosial dapat berupa persen memiliki prestasi akademik tinggi.
kurangnya dukungan dosen atau orang tua Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
untuk memberikan dorongan positif bagi sumbangan yang diberikan variabel
mahasiswa. motivasi berprestasi terhadap prestasi
akademik adalah sebesar 71,5 persen,
SIMPULAN selebihnya 28,5 persen dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil-hasil yang telah faktor lain yang tidak diteliti, faktor fisik
didapat dari penelitian ini, maka dapat mahasiswa, faktor fisik kondisi tempat
disimpulkan terdapat hubungan positif belajar, dan faktor dukungan sosial.
antara motivasi berprestasi dengan
prestasi akademik dengan korelasi Parsial DAFTAR PUSTAKA
sebesar 0.844 dengan p sebesar 0,000 (p <
0,05), artinya semakin tinggi motivasi Alam, Syamsir & Hadibroto, I. 2008. Vitahealth.
Gagal Ginjal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
berprestasi seseorang, maka semakin Utama.
tinggi prestasi akademiknya. Mean dari Abdalla, S. E. 2006. Validities of the Standard
Progressive Matrices (SPM) Test Against IQ
motivasi berprestasi pada subjek
and Achievement Tests (A Meta-analysis
penelitian mahasiswa/i Fakultas Psikologi Study). Skripsi: Tidak diterbitkan.
Universitas Prima Indonesia secara Ahmadi, A., Supriyono, W. 2008. Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
keseluruhan menunjukkan bahwa Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian - Suatu
motivasi berprestasi subjek penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
lebih tinggi daripada populasi pada Cipta.
Azwar, S. 2009. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka
umumnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai Pelajar.
45
JURNAL DIVERSITA, 3 (1) (2017): 40-47
Azwar, S. 2010. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pastorino, E. Portillo, S.D. 2012.What Is Psychology?
Pustaka Pelajar. Belmont: Wadsworth Cengage Learning.
Azwar, S. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Santrock, J.W. 2011. Psikologi Pendidikan Edisi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kedua. Jakarta: Prenada Media Group.
Berger, K.S. 2008. The Developing Person through Slavin, R.E. 2006. Educational Psychology: Theory
the Life Span (7th Edition). New York: Worth and Practice (8th Edition). Boston: Pearson
Publishers. Education, Inc.
Burger J.M. 2011. Personality. Belmont: Wadsworth, Sobur, A. 2011. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka
Cengage Learning. Setia.
Coon, D., Mitterer, J.O. 2011. Psychology - A Journey. Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Belmont: Wadsworth, Cengage Learning. PT. Rineka Cipta.
Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Steinmayr, R., Spinat, B. 2009. The Importance of
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Motivation as a Predictor of School
Febrianela, R.B. 2013. Self Regulated Learning (SRL) Achievement. Journal of Learning and
dengan Prestasi Akademik Siswa Akselerasi. Individual Differences. (19). 80-90.
Jurnal Online Psikologi. (1). 202-215. Sugihartono, Fathiyah, K.N., Harahap, F., Setiawati,
Guay, F., Ratelle, C.F., Roy, A., Litalien, D. 2010. F.A., Nurhayati, S.R. 2007. Psikologi
Academic self-concept, Autonomous Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Academic Motivation, and Academic Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Achievement: Mediating and Additive (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf dan
Effects. Journal of Learning and Individual R&D) Bandung: Alfabeta.
Differences. (2). 644-653. Sugiyanto. 2009. Pentingnya Motivasi Berprestasi
Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: dalam Mencapai Keberhasilan Akademik
PT. Bumi Aksara. Siswa. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Jahja, Y. 2011.Psikologi Perkembangan. Jakarta: Bimbingan.
Prenada media. Sukmadinata, N.S. 2007. Landasan Psikologi Proses
Johnson, T.G., Prusak, K.A., Pennington, T., Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Wilkinson, C. 2011. The Effects of the Type Rosdakarya.
of Skill Test, Choice, and Gender on the Suryani, A.O. 2005. Uji Psikometri Alat Tes Potensi
Situational Motivation of Physical Akademik Pada Seleksi Mahasiswa Baru
Education Students. Journal of Teaching in Universitas Atma Jaya. Jurnal Psikologi. (16).
Physical Education. (3). 281-295. 86-103.
Kalat, J.W. 2008. Introduction to Psychology (9th Suryani, Y. E. 2011. Prestasi akademik Ditinjau dari
Edition). Belmont: Wadsworth, Cengage Self-regulated Learning dan Motivasi
Learning. Berprestasi Mahasiswa Universitas Widya
Larson. E.J. 2009. Educational Psychology: Cognition Dharma Klaten. Jurnal Magistra. (78). 20-
and Learning, Individual Differences and 37.
Motivation. New York: Nova Science Syah, M. 2008. Psikologi Pendidikan dengan
Publishers, Inc. Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Makmun, A. S. 2002. Psikologi Kependidikan. Rosdakarya.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Turner, E.A., Chandler, M., Heffer, R.W. 2009. The
Maltby, J., Day, L., Macaskill, A. 2010 Influence of Parenting Styles, Achievement
Personality,Individual Differences and Motivation, and Self-Efficacy on Academic
Intelligence. England: Pearson Education Performance in College Students. Journal of
Ltd. College Student Development. (50). 337-346.
Myers. D.G. 2010. Social Psychology (10th Edition). Widayanto, A. 2012. Pengaruh Motivasi Berprestasi,
New York: McGraw-Hill. Intelegensi Quotient, dan Fasilitas Belajar
Myers, D.G. 2010. Psychology in Modules (9th Terhadap Prestasi Olimpiade Sains di SMA
Edition). New York: Worth Publishers. Negeri 1Banntul Tahun Ajaran 2011/2012.
Myers, D.G. 2011. Exploring Psychology (8th Prosiding. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Edition). Belmont: Wadsworth, Cengage Wijono, S. 2010. Psikologi Industri dan Organisasi.
Learning. Jakarta: Prenada Media Group.
National Center for Education Statistics. 2012.
Income of Young Adults. Diakses dari
http://nces.ed.gov/fastfacts/display.asp?
id=77 tanggal 21 February 2013.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
46