Anda di halaman 1dari 7

Nurmaizar S.

(2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa

Jurnal Diversita, 3 (1) Juni (2017) p-ISSN: 2461-1263 e-ISSN: 2580-6793

Jurnal Diversita
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/diversita

Hubungan Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Akademik Pada


Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Prima Indonesia

The Relationship of Motivation Achievement With Academic


Achievement In Psychology Students at Universitas Prima Indonesia

Nurmaizar Siregar*
*Universitas Prima Indonesia, Indonesia

* Corresponding author: nilawati_siregar@unprimdn.ac.id


Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara motivasi akademik dan prestasi akademik.
Hipotesis dalam penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara motivasi akademik dan prestasi akademik,
dengan asumsi bahwa semakin tinggi motivasi akademik semakin tinggi prestasi akademik seseorang akan, atau
sebaliknya. Subjek penelitian adalah 51 mahasiswa semester IV tahun 2012/2013 Fakultas Psikologi Universitas
Prima Indonesia yang dipilih dengan teknik purposive random sampling. Data diperoleh dengan menggunakan
skala untuk mengukur motivasi akademik dan dokumentasi nilai rata-rata kelas siswa (IPK). Perhitungan statistik
dilakukan dengan uji prasyarat (assumption test) yang terdiri dari uji normalitas dan pengujian hubungan linieritas.
Analisis data menggunakan korelasi Parsial dengan program SPSS untuk Windows. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa koefisien korelasi 0,844 dengan p value 0,0001 (p <0,05). Hal ini mengindikasikan adanya
korelasi positif antara motivasi akademik dan prestasi akademik. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
kontribusi variabel motivasi akademik terhadap prestasi akademik sebesar 71,5 persen dan sisanya 28,5 persen
dipengaruhi oleh faktor lain yang belum diteliti. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang menyatakan bahwa ada hubungan positif antara variabel motivasi akademik dan prestasi akademik dapat
diterima.

Kata Kunci: Motivasi Akademik; Prestasi Akademik; Mahasiswa

Abstract
The research aims at identifying relationship between academic motivation and academic achievement. The
hypothesis drawn on the research is there is a positive relationship between academic motivation and academic
achievement, with an assumption that the higher academic motivation, the higher academic achievement of one will
be, or vice versa. The subjects of the research are 51 college students semester IV year 2012/2013 of Faculty of
Psychology in University of Prima Indonesia selected by purposive random samplings technique. Data were derived by
using a scale to measure academic motivation and documentation of students’ grade point average (GPA). The
statistical calculation was conducted by prerequisite test (assumption test) consisting of spread normality testing and
relation linearity testing. The data analysis used by employing Parsial correlation by SPSS program for Windows. The
result of data analysis reveals that correlation coefficient 0.844 with p-value 0,000 (p < 0,05). This indicates that there
is positive correlation between academic motivation and academic achievement. The result of the study also shows
that the contribution of academic motivation variable to academic achievement with 71,5 percent and the rest 28,5
percent is influenced by other factors which have not yet been investigated. Based on the result research, it is
concluded that the hypothesis stating that there is a positive relationship between variable of academic motivation
and academic achievement can be accepted.
Keyword: Academic Motivation; Achievement Motivation; Student College

How to Cite: Siregar, N. 2017, Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas
Psikologi Universitas Prima Indonesia, Jurnal Diversita UMA, 3 (1): 40-47.

40
Nurmaizar S. (2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa

PENDAHULUAN usaha belajar ketika dibandingkan dengan


Pendidikan merupakan hal yang teman sebaya, motivasi mengarahkan
penting dan menjadi salah satu penentu kegiatan belajar, motivasi membesarkan
kemajuan sebuah negara. Melanjutkan ke semangat belajar untuk cepat lulus tanpa
perguruan tinggi jelas memiliki nilai perlu menghabiskan biaya lebih dari yang
tambah bagi mahasiswanya. Adapun seharusnya, dan motivasi menyadarkan
sejauh mana mahasiswa telah berhasil mahasiswa adanya perjalanan belajar dan
dalam bidang akademiknya tercermin dari kemudian bekerja yang
prestasi akademik. Prestasi akademik pun berkesinambungan.
memiliki beberapa faktor yang Terlihat betapa pentingya motivasi
mempengaruhi seperti yang dijelaskan dalam konteks pendidikan dan pertanyaan
oleh Makmun (2002), yang meliputi mengenai apakah motivasi berprestasi
motivasi, perhatian dan evaluasi. memprediksi prestasi akademik, peneliti
Stipek (dalam Slavin, 2006) tertarik untuk meneliti lebih lanjut dan
mengatakan mahasiswa yang memiliki membuktikan penelitian-penelitian
motivasi berprestasi yang tinggi akan sebelumnya dengan melakukan penelitian
memperoleh prestasi akademik yang dengan judul: Hubungan Motivasi
tinggi. Hal tersebut didukung oleh studi Berprestasi dengan Prestasi akademik
yang dilakukan oleh French (dalam Slavin, pada Mahasiswa Fakultas Psikologi
2006) yang menemukan bahwa Universitas Prima Indonesia.
mahasiswa yang memiliki motivasi Berdasarkan uraian di atas, dapat
berprestasi tinggi cenderung akan disimpulkan bahwa prestasi akademik
bertahan lebih lama pada tugas setelah adalah hasil yang dicapai mahasiswa
kegagalan dan akan mengarahkan dalam kurun waktu tertentu sebagai hasil
sebabnya kegagalan pada kurangnya usaha pembelajaran yang diukur dengan
ketimbang faktor eksternal seperti menggunakan tes terstandar.
kurangnya keberuntungan. Adapun faktor-faktor dari prestasi
Hidi dan Harackiewicz (dalam akademik menurut Kalat (2008) adalah
Larson, 2009) mengatakan bahwa tidak faktor internal yang terdiri dari faktor fisik
adanya motivasi berprestasi dan dan psikologis, dan faktoer eksternal yang
kurangnya ketertarikan tercermin pada terdiri dari faktor fisik dan faktor sosial.
pengabaian mahasiswa pada studinya, Faktor internal fisik merupakan panca
ditambah semakin memburuknya indera dan kondisi fisik secara umum.
ketertarikan dan sikap pada sekolah dan Faktor internal psikologis seperti minat,
subjek pelajaran seperti matematika, seni, bakat, motivasi dan kecerdasan. Faktor
dan ilmu pengetahuan. eksternal fisik dapat berupa kondisi
Menurut Dimyati dan Mudjiono tempat belajar dan saran prasarana,
(2006), motivasi belajar penting bagi sedangkan faktor eksternal sosial seperti
mahasiswa dan pengajar. Bagi mahasiswa, dukungan sosial keluarga dan teman.
pentingnya motivasi berupa terlihatnya Sukmadinata (2007) menjabarkan
kemampuan awal belajar, proses, dan hasil motivasi berprestasi sebagai alat untuk
akhir dari sebuah pelajaran, motivasi berkompetisi baik dengan dirinya atau
menginformasikan tentang kekuatan dengan orang lain dalam mencapai

41
JURNAL DIVERSITA, 3 (1) (2017): 40-47

prestasi yang tertinggi. Pandangan oleh terbukti dari penelitian yang dilakukan
ahli lain, Jahja (2011), individu yang oleh Moe dkk (dalam Larson, 2009) pada
memiliki motivasi berprestasi yang kuat 130 mahasiswa di Itali. Penelitian tersebut
akan berusaha menjadi pandai dan menguak terdapatnya hubungan antara
meningkatkan atau memperbaiki sikap terhadap sekolah, motivasi, emosi
kemampuan menyelesaikan tugasnya. pada prestasi akademik. Variabel
Berdasarkan uraian di atas, motivasi motivasional mempengaruhi prestasi
berprestasi adalah dorongan atau akademik secara langsung maupun
keinginan individu untuk mencapai melalui mediasi emosi, dimana emosi yang
keberhasilan sebaik-baiknya dengan positif terhadap sekolah selanjutnya
standar pembanding berupa orang lain mempengaruhi prestasi akademik.
atau diri sendiri. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Myers (2011) mengatakan motivasi Turner, dkk (2009) menemukan adanya
berprestasi yang dimiliki oleh masing- hubungan antara motivasi dan prestasi
masing individu berbeda dengan yang akademik pada 264 mahasiswa di
lainnya. Ada beberapa faktor yang dapat Universitas Amerika Serikat. Penelitian
mempengaruhi motivasi berprestasi tersebut mencoba mencari hubungan
seseorang, faktor-faktor tersebut berupa: antara pola asuh, motivasi, dan efikasi diri
lingkungan keluarga, lingkungan dengan prestasi akademik yang diambil
universitas dan lingkungan teman. dari dokumentasi indeks prestasi (IP)
Stipek (dalam Slavin, 2006) mahasiswanya. Motivasi intrinsik secara
mengatakan mahasiswa yang memiliki signifikan menjadi prediktor dari prestasi
motivasi berprestasi yang tinggi akan akademik. Berdasarkan hubungan
memperoleh prestasi akademik yang tersebut, diharapkan adanya program pola
tinggi. Hal tersebut didukung oleh studi asuh yang mendorong orang tua
yang dilakukan oleh French (dalam Slavin, membantu anaknya menjadi lebih berhasil
2006) yang menemukan bahwa secara akademik, menanamkan motivasi
mahasiswa yang memiliki motivasi intrinsik dan membantu memberikan
berprestasi tinggi cenderung memilih motivasi ekstrinsik, juga memberikan rasa
partner tugas yang ahli dalam suatu tugas, percaya diri untuk menumbuhkan efikasi
ketimbang mahasiswa yang bersahabat, diri agar mahasiswa dapat meningkatkan
dikarenakan mahasiswa bermotivasi tinggi prestasi akademiknya diperkuliahan.
berusaha untuk menyelesaikan tugas Hasil penelitian Guay dkk (2010)
dengan maksimal. Mahasiswa dengan pada 925 mahasiswa, 404 orang pria dan
motivasi berprestasi tinggi juga akan 521 orang perempuan, konsisten dengan
bertahan lebih lama pada tugas setelah penelitian-penelitian sebelumnya, yang
kegagalan dan akan mengarahkan mana menemukan bahwa prestasi
sebabnya kegagalan pada kurangnya usaha akademik berkorelasi dengan motivasi
ketimbang faktor eksternal seperti berprestasi. Pada kuesioner motivasi
kurangnya keberuntungan. akademiknya, motivasi akademik dinilai
Hubungan antara motivasi dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik,
berprestasi dan prestasi akademik juga selagi prestasi akademiknya didapat dari

42
Nurmaizar S. (2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa

transkrip nilai resmi sekolah yang Psikologi Semester IV tahun ajaran


diperoleh berdasarkan perhitungan 2012/2013, dan intelegensi minimum
kumulatif dengan komputer untuk rata-rata.
berbagai mata pelajaran sepanjang tahun Metode pengumpulan data dalam
belajar. penelitian ini adalah menggunakan
Berdasarkan uraian di atas, metode skala ukur. Skala ukur merupakan
diketahui bahwa mahasiswa dengan kesepakatan yang digunakan sebagai
motivasi berprestasi tinggi akan acuan untuk menentukan panjang
mendapatkan prestasi akademik yang pendeknya interval yang ada dalam alat
tinggi, dan mahasiswa dengan motivasi ukur, sehingga alat ukur tesebut bila
berpretasi rendah akan mendapatkan digunakan dalam pengukuran akan
prestasi akademik yang rendah pula. menghasilkan data kuantitatif (Sugiono,
2009). Skala ukur motivasi berprestasi
METODE PENELITIAN disusun berdasarkan metode skala Likert.
Populasi dan sampel merupakan Nilai skala setiap pernyataan diperoleh
salah satu faktor penting yang harus dari jawaban subjek yang menyatakan
diperhatikan. Menurut Sugiono (2009), mendukung (favourable) atau yang tidak
populasi adalah wilayah generalisasi yang mendukung (unfavourable). Skala
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai penelitian ini berbentuk tipe pilihan dan
kualitas dan karakteristik tertentu yang tiap butir diberi empat pilihan jawaban.
ditetapkan oleh peneliti yang kemudian Untuk butir favourable, jawaban “SS
ditarik kesimpulannya. Jadi populasi (Sangat Setuju)” diberi nilai 4 (empat),
bukan hanya orang, tetapi meliputi jawaban “S (Setuju)” diberi nilai 3 (tiga),
seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki jawaban “TS (Tidak Setuju)” diberi nilai 2
oleh subyek tertentu. Populasi dalam (dua), dan jawaban “STS (Sangat Tidak
penelitian ini pun meliputi mahasiswa/i Setuju)” diberi nilai 1 (satu). untuk butir
Fakultas Psikologi Universitas Prima unfavourable, jawaban “SS (Sangat
Indonesia yang berjumlah 269 orang. Setuju)” diberi nilai 1 (satu), jawaban “S
Sampel adalah bagian dari jumlah (Setuju)” diberi nilai 2 (dua), jawaban “TS
dan karakteristik yang dimiliki oleh suatu (Tidak Setuju)” diberi nilai 3 (tiga), dan
populasi (Sugiono, 2009). Sampel jawaban “STS (Sangat Tidak Setuju)” diberi
diharapkan dapat mewakili penggambaran nilai 4 (empat). Adapun bentuk empat
secara maksimal keadaan populasinya. pilihan jawaban yang dipakai dalam
Adapun sampel penelitian ini diambil penyusunan skala ini adalah karena untuk
dengan teknik purposive random menghindari kemungkinan jawaban di
sampling, yang mana akan dipilih tengah-tengah. Mengenai pengisian angket
mahasiswa/i dari semester IV Fakultas ini subjek diminta untuk memilih salah
Psikologi di Universitas Prima Indonesia satu dari keempat alternatif jawaban yang
untuk mengikuti penelitian sejumlah 51 tersedia yang sesuai dengan keadaan dan
orang. Karakterisik subjek dalam perasaan subjek.
penelitian ini adalah laki-laki dan Prestasi akademik diukur dengan
perempuan, mahasiswa/i Fakultas metode dokumentasi yang diambil dari

43
JURNAL DIVERSITA, 3 (1) (2017): 40-47

rata-rata hasil studi mahasiswa berupa cenderung rendah pula prestasi


indeks prestasi (IP) pada semester I, II dan akademiknya.
III dari mahasiswa semester IV (empat) Berdasarkan hasil yang diperoleh,
tahun ajaran 2012/2013 Fakultas maka hipotesis y ang telah diajukan dalam
Psikologi di Universitas Prima Indonesia. penelitian ini, dinyatakan diterima. Hasil
Penelitian ini menggunakan alat tes penelitian ini sejalan dengan penelitian
SPM (Standard Progressive Matrices) oleh Stipek (dalam Slavin, 2006), Turner
untuk mengukur seberapa tinggi dkk (2009) yang mengatakan bahwa
intelegensi subjek penelitian. Pada tahun mahasiswa yang memiliki motivasi
2006, Abdalla melakukan pengujian ulang berprestasi yang tinggi akan memperoleh
tes SPM untuk mendapatkan kevalidan prestasi akademik yang tinggi pula.
dari alat tes yang awalnya dikembangkan Penelitian Guay dkk (2010) pada 925
oleh Raven ini. Tes SPM manual dilaporkan mahasiswa juga mendukung hipotesis
memiliki hubungan dengan intelegensi bahwa motivasi berprestasi berhubungan
(IQ) pada rentang 0.54 sampai 0.86, dengan prestasi akademik.
sedangkan penelitian Abdalla (2006) Mean dari motivasi berprestasi
menemukan rata-rata hubungan z 0.65 pada subjek penelitian mahasiswa/i
(Pearson r = 0.57) yang menunjukkan Fakultas Psikologi Universitas Prima
bahwa SPM adalah instrumen yang valid Indonesia secara keseluruhan
untuk mengukur intelegensi dan aman menunjukkan bahwa motivasi berprestasi
digunakan untuk keperluan akademis. subjek penelitian lebih tinggi daripada
Metode analisis data yang populasi pada umumnya. Hal ini dapat
digunakan dalam penelitian ini adalah dilihat dari nilai mean empirik sebesar
teknik korelasi parsial dengan bantuan 93,73 lebih besar dari mean hipotetik
analisis program SPSS 17 for Windows yaitu 80. Berdasarkan kategori, maka
dengan tujuan utama yakni ingin melihat dapat dilihat bahwa sebagian besar subjek
apakah ada hubungan motivasi berprestasi yaitu 31 orang atau 58,82 persen memiliki
terhadap prestasi akademik. motivasi berprestasi sedang, 20 orang atau
41,18 persen memiliki motivasi
HASIL DAN PEMBAHASAN berprestasi tinggi.
Berdasarkan hasil perhitungan Mean dari prestasi akademik pada
korelasi parsial antara hubungan motivasi subjek penelitian mahasiswa/i Fakultas
berprestasi dengan prestasi akademik, Psikologi Universitas Prima Indonesia
diperoleh koefisien korelasi parsial secara keseluruhan menunjukkan bahwa
sebesar 0,844 dengan P < 0,005. Hal ini prestasi akademik subjek penelitian lebih
menunjukkan ada korelasi positif dan tinggi daripada populasi pada umumnya.
signifikan, dimana semakin tinggi motivasi Hal ini dapat dilihat dari nilai mean
berprestasi seseorang maka semakin empirik sebesar 3,21 lebih besar dari
cenderung tinggi pula prestasi mean hipotetik yaitu 2,00. Berdasarkan
akademiknya, sebaliknya semakin rendah kategori, maka dapat dilihat bahwa
motivasi berprestasi maka semakin sebagian besar subjek yaitu 5 (lima) orang
atau 9,80 persen memiliki prestasi

44
Nurmaizar S. (2017), Hubungan Motivasi Berprestasi dengan Prestasi Akademik pada Mahasiswa

akademik sedang, 46 orang atau 90,20 mean empirik sebesar 93,73 lebih besar
persen memiliki prestasi akademik tinggi. dari mean hipotetik yaitu 80. Berdasarkan
Hasil lain yang diperoleh dari kategori, maka dapat dilihat bahwa
penelitian ini adalah motivasi berprestasi sebagian besar subjek yaitu 31 orang atau
menyumbangkan atau mempengaruhi 58,82 persen memiliki motivasi
prestasi akademik sebanyak 71,5 persen, berprestasi sedang, 20 orang atau 41,18
selebihnya 28,5 persen dipengaruhi oleh persen memiliki motivasi berprestasi
faktor lain yang tidak diteliti, faktor fisik tinggi. Mean dari prestasi akademik pada
mahasiswa, faktor fisik kondisi tempat subjek penelitian mahasiswa/i Fakultas
belajar, dan faktor dukungan sosial. Faktor Psikologi Universitas Prima Indonesia
fisik mahasiswa meliputi tidak primanya secara keseluruhan menunjukkan bahwa
kondisi fisik mahasiswa yang dapat prestasi akademik subjek penelitian lebih
mempengaruhi prestasi akademiknya, tinggi daripada populasi pada umumnya.
seperti sakit kepala, kurang tidur, atau Hal ini dapat dilihat dari nilai mean
kondisi fisik lainnya. Faktor fisik kondisi empirik sebesar 3,21 lebih besar dari
tempat belajar juga dapat mempengaruhi mean hipotetik yaitu 2,00. Berdasarkan
perolehan prestasi mahasiswanya, kategori, maka dapat dilihat bahwa
misalnya jumlah mahasiswa yang terlalu sebagian besar subjek yaitu 5 (lima) orang
padat di ruangan belajar yang sempit, atau 9,80 persen memiliki prestasi
panasnya temperatur ruangan, dan lain- akademik sedang, 46 orang atau 90,20
lain. Faktor dukungan sosial dapat berupa persen memiliki prestasi akademik tinggi.
kurangnya dukungan dosen atau orang tua Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
untuk memberikan dorongan positif bagi sumbangan yang diberikan variabel
mahasiswa. motivasi berprestasi terhadap prestasi
akademik adalah sebesar 71,5 persen,
SIMPULAN selebihnya 28,5 persen dipengaruhi oleh
Berdasarkan hasil-hasil yang telah faktor lain yang tidak diteliti, faktor fisik
didapat dari penelitian ini, maka dapat mahasiswa, faktor fisik kondisi tempat
disimpulkan terdapat hubungan positif belajar, dan faktor dukungan sosial.
antara motivasi berprestasi dengan
prestasi akademik dengan korelasi Parsial DAFTAR PUSTAKA
sebesar 0.844 dengan p sebesar 0,000 (p <
0,05), artinya semakin tinggi motivasi Alam, Syamsir & Hadibroto, I. 2008. Vitahealth.
Gagal Ginjal. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
berprestasi seseorang, maka semakin Utama.
tinggi prestasi akademiknya. Mean dari Abdalla, S. E. 2006. Validities of the Standard
Progressive Matrices (SPM) Test Against IQ
motivasi berprestasi pada subjek
and Achievement Tests (A Meta-analysis
penelitian mahasiswa/i Fakultas Psikologi Study). Skripsi: Tidak diterbitkan.
Universitas Prima Indonesia secara Ahmadi, A., Supriyono, W. 2008. Psikologi Belajar.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
keseluruhan menunjukkan bahwa Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian - Suatu
motivasi berprestasi subjek penelitian Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka
lebih tinggi daripada populasi pada Cipta.
Azwar, S. 2009. Tes Prestasi. Yogyakarta: Pustaka
umumnya. Hal ini dapat dilihat dari nilai Pelajar.

45
JURNAL DIVERSITA, 3 (1) (2017): 40-47

Azwar, S. 2010. Dasar-dasar Psikometri. Yogyakarta: Pastorino, E. Portillo, S.D. 2012.What Is Psychology?
Pustaka Pelajar. Belmont: Wadsworth Cengage Learning.
Azwar, S. 2011. Penyusunan Skala Psikologi. Santrock, J.W. 2011. Psikologi Pendidikan Edisi
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kedua. Jakarta: Prenada Media Group.
Berger, K.S. 2008. The Developing Person through Slavin, R.E. 2006. Educational Psychology: Theory
the Life Span (7th Edition). New York: Worth and Practice (8th Edition). Boston: Pearson
Publishers. Education, Inc.
Burger J.M. 2011. Personality. Belmont: Wadsworth, Sobur, A. 2011. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka
Cengage Learning. Setia.
Coon, D., Mitterer, J.O. 2011. Psychology - A Journey. Soemanto, W. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta:
Belmont: Wadsworth, Cengage Learning. PT. Rineka Cipta.
Dimyati, Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Steinmayr, R., Spinat, B. 2009. The Importance of
Jakarta: PT. Rineka Cipta. Motivation as a Predictor of School
Febrianela, R.B. 2013. Self Regulated Learning (SRL) Achievement. Journal of Learning and
dengan Prestasi Akademik Siswa Akselerasi. Individual Differences. (19). 80-90.
Jurnal Online Psikologi. (1). 202-215. Sugihartono, Fathiyah, K.N., Harahap, F., Setiawati,
Guay, F., Ratelle, C.F., Roy, A., Litalien, D. 2010. F.A., Nurhayati, S.R. 2007. Psikologi
Academic self-concept, Autonomous Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.
Academic Motivation, and Academic Sugiono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan
Achievement: Mediating and Additive (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatf dan
Effects. Journal of Learning and Individual R&D) Bandung: Alfabeta.
Differences. (2). 644-653. Sugiyanto. 2009. Pentingnya Motivasi Berprestasi
Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: dalam Mencapai Keberhasilan Akademik
PT. Bumi Aksara. Siswa. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Jahja, Y. 2011.Psikologi Perkembangan. Jakarta: Bimbingan.
Prenada media. Sukmadinata, N.S. 2007. Landasan Psikologi Proses
Johnson, T.G., Prusak, K.A., Pennington, T., Pendidikan. Bandung: PT. Remaja
Wilkinson, C. 2011. The Effects of the Type Rosdakarya.
of Skill Test, Choice, and Gender on the Suryani, A.O. 2005. Uji Psikometri Alat Tes Potensi
Situational Motivation of Physical Akademik Pada Seleksi Mahasiswa Baru
Education Students. Journal of Teaching in Universitas Atma Jaya. Jurnal Psikologi. (16).
Physical Education. (3). 281-295. 86-103.
Kalat, J.W. 2008. Introduction to Psychology (9th Suryani, Y. E. 2011. Prestasi akademik Ditinjau dari
Edition). Belmont: Wadsworth, Cengage Self-regulated Learning dan Motivasi
Learning. Berprestasi Mahasiswa Universitas Widya
Larson. E.J. 2009. Educational Psychology: Cognition Dharma Klaten. Jurnal Magistra. (78). 20-
and Learning, Individual Differences and 37.
Motivation. New York: Nova Science Syah, M. 2008. Psikologi Pendidikan dengan
Publishers, Inc. Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja
Makmun, A. S. 2002. Psikologi Kependidikan. Rosdakarya.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Turner, E.A., Chandler, M., Heffer, R.W. 2009. The
Maltby, J., Day, L., Macaskill, A. 2010 Influence of Parenting Styles, Achievement
Personality,Individual Differences and Motivation, and Self-Efficacy on Academic
Intelligence. England: Pearson Education Performance in College Students. Journal of
Ltd. College Student Development. (50). 337-346.
Myers. D.G. 2010. Social Psychology (10th Edition). Widayanto, A. 2012. Pengaruh Motivasi Berprestasi,
New York: McGraw-Hill. Intelegensi Quotient, dan Fasilitas Belajar
Myers, D.G. 2010. Psychology in Modules (9th Terhadap Prestasi Olimpiade Sains di SMA
Edition). New York: Worth Publishers. Negeri 1Banntul Tahun Ajaran 2011/2012.
Myers, D.G. 2011. Exploring Psychology (8th Prosiding. Yogyakarta: FMIPA UNY.
Edition). Belmont: Wadsworth, Cengage Wijono, S. 2010. Psikologi Industri dan Organisasi.
Learning. Jakarta: Prenada Media Group.
National Center for Education Statistics. 2012.
Income of Young Adults. Diakses dari
http://nces.ed.gov/fastfacts/display.asp?
id=77 tanggal 21 February 2013.
Notoatmodjo, S. 2003. Pendidikan dan Perilaku
Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

46

Anda mungkin juga menyukai