Anda di halaman 1dari 40

Edisi November 2018

APBN KITA
KINERJA DAN FAKTA

Scan untuk Unduh

#Uangkita yang sehat, adil, dan mandiri


untuk Indonesia Berdaulat
1
“Kemiskinan 9,82 persen (per Maret 2018), pertama kali dibawah 10
persen, serta koefisien gini juga makin menurun dari 0,41 ke 0,38”

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pada acara


penganugerahan Habibie Award Tahun 2018 di Jakarta
K I TA ( KMedia
A P B NCover:
Foto dan Fak ta) Edisi November 2018
i n e r j a Keuangan

2 3
Infografis Ringkasan Eksekutif

RINGK ASAN
EKSEKUTIF

P
Angka realisasi Komponen Realisasi Belanja Realisasi Transfer Realisasi defisit ada Triwulan III tahun 2018 Namun, risiko ketidakpastian situasi
pendapatan negara penerimaan Negara sampai ke Daerah dan APBN hingga perekonomian Indonesia ekonomi dan keuangan global perlu
dan hibah sampai Perpajakan dengan akhir Dana Desa (TKDD) Oktober 2018
mampu tumbuh 5,17 tetap diwaspadai pemerintah. Kinerja
dengan akhir bulan sampai dengan Oktober 2018 sampai dengan sebesar Rp236,99
Oktober 2018 31 Oktober 2018
persen, melanjutkan tren perdagangan internasional diharapkan
mencapai Rp Oktober 2018 telah triliun atau sekitar
telah mencapai tercatat sebesar 1.720,85 triliun mencapai Rp646,42 1,60 persen PDB. pertumbuhan ekonomi yang akan lebih baik pada Triwulan IV tahun
Rp1.483,86 triliun, Rp1.016,52 triliun (77,49 persen triliun atau 84,37 membaik dan memperlihatkan 2018.
dimana capaian merupakan realisasi dari pagu APBN persen dari pagu daya tahan perekonomian nasional
tersebut adalah penerimaan Pajak , 2018), tumbuh APBN 2018. terhadap gejolak perekonomian Angka realisasi pendapatan negara
78,32 persen dari sedangkan realisasi 11,94 persen jika dan hibah sampai dengan akhir
global. Pembentukan Modal Tetap
target penerimaan dari penerimaan dibandingkan
Bruto (PMTB) mampu tumbuh bulan Oktober 2018 telah mencapai
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

pendapatan negara Kepabeanan dan periode yang sama


dan hibah pada Cukai tercatat tinggi dan menjadi pendorong Rp1.483,86 triliun, dimana capaian
tahun sebelumnya.
APBN 2018 sebesar Rp144,14 pertumbuhan PDB. Konsumsi tersebut adalah 78,32 persen dari
triliun, atau pemerintah juga tumbuh cukup target penerimaan pendapatan
masing-masing negara dan hibah pada APBN 2018.
tinggi selama Triwulan III tahun
telah mencapai
2018 seiring dengan peningkatan Berdasarkan jenis penerimaannya,
71,39 persen dan
kemampuan penyerapan anggaran pendapatan negara yang berasal
74,26 persen dari
target penerimaan belanja negara. Tingkat inflasi yang dari penerimaan Perpajakan,
Pajak dan target terkendali diharapkan mampu PNBP, dan Hibah berturut-turut
penerimaan
menjaga tingkat konsumsi masyarakat. sebesar Rp1.160,66 triliun, Rp315,44
Kepabeanan dan triliun, dan Rp7,77 triliun atau telah
Disamping itu, menurunnya tekanan
Cukai pada APBN
terhadap nilai tukar rupiah akan mencapai 71,73 persen, 114,53
2018.
mampu menopang stabilitas ekonomi. persen, dan 648,84 persen terhadap

4 5
target penerimaan masing-masing mencapai 13,30 persen (yoy). faktor pendorong pertumbuhan dampak positif kebijakan program
yang ditetapkan pada APBN 2018. penerimaan PPN Impor dan PPN pemberantasan peredaran rokok
Dari sisi pertumbuhannya terhadap Pertumbuhan penerimaan pajak DN, dimana masing-masing tumbuh illegal. Lebih lanjut, kenaikan tarif
penerimaan pada periode yang sama per komponen penerimaannya 28,10 persen (yoy) dan 8,94 persen efektif cukai pada produk HT
tahun lalu, realisasi penerimaan menunjukkan bahwa penerimaan (yoy). Sedangkan, pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan
Perpajakan dan PNBP tumbuh dari PPh nonmigas mampu terus penerimaan PPnBM DN masih negatif kenaikan rata-rata tarifnya di 2018
berturut-turut sebesar 15,87 persen tumbuh sebesar 17,03 persen 3,96 persen (yoy), namun sedikit lebih juga mendorong pertumbuhan
secara year on year (yoy) dan 34,52 (yoy), dimana komponen utama baik jika dibandingkan pertumbuhan penerimaan CHT. Sementara itu,
persen (yoy). penerimaan PPh nonmigas, yang penerimaan pada periode bulan realisasi penerimaan dari Cukai
terdiri dari PPh 22 Impor, PPh 25/29 sebelumnya sebesar negatif 5,96 Minuman Mengandung Etil Alkohol
Komponen penerimaan Perpajakan Badan, PPh 25/29 OP, dan PPh persen (yoy). Untuk PPnBM Impor, (MMEA) masih tercatat tumbuh paling
sampai dengan 31 Oktober 2018 Pasal 26, tercatat mampu terus realisasi penerimaannya sudah tinggi dalam komponen penerimaan
tercatat sebesar Rp1.016,52 triliun tumbuh berturut-turut sebesar mengalami pertumbuhan sebesar 6,11 Cukai yaitu mencapai 15,80 persen
merupakan realisasi penerimaan 27,72 persen (yoy), 25,21 persen persen (yoy). (yoy).
Pajak, sedangkan realisasi dari (yoy), 21,00 persen (yoy), dan 26,54
penerimaan Kepabeanan dan Cukai persen (yoy). Faktor yang mendorong Tren positif pertumbuhan Hingga akhir Oktober 2018, faktor
tercatat sebesar Rp144,14 triliun, tumbuhnya penerimaan komponen penerimaan juga masih peningkatan aktivitas impor serta
atau masing-masing telah mencapai utama PPh nonmigas tersebut antara ditunjukkan oleh komponen dampak positif program PIBT masih
71,39 persen dan 74,26 persen lain masih tetap tumbuhnya aktivitas penerimaan perpajakan yang menjadi pendorong pertumbuhan
dari target penerimaan Pajak dan perdagangan internasional Indonesia berasal dari penerimaan penerimaan BM, melanjutkan
target penerimaan Kepabeanan dan kinerja positif sektor usaha Kepabeanan dan Cukai, dimana tren positif periode sebelumnya.
dan Cukai pada APBN 2018. industri, perdagangan, pertambangan, realisasi penerimaan dari Cukai Pertumbuhan impor yang masih
Berdasarkan pola pertumbuhannya, dan pertanian di dalam negeri. Lebih tercatat masih tumbuh sebesar didominasi oleh aktivitas impor
realisasi penerimaan pajak tercatat lanjut, pengaruh apresiasi nilai dollar 10,36 persen (yoy), penerimaan BM dari sektor industri pengolahan
tumbuh sebesar 16,25 persen (yoy), Amerika terhadap rupiah yang masih tumbuh mencapai 15,66 persen (manufaktur) menunjukkan indikasi
namun jika tidak memperhitungkan terus berlangsung, juga menjadi (yoy), dan penerimaan BK tetap industri dalam negeri yang masih
penerimaan dari uang tebusan tax salah satu faktor yang tidak langsung tumbuh mencapai 83,20 persen terus terjaga pertumbuhannya. Di
amnesty pada tahun 2017 maka ikut mendorong pertumbuhan (yoy). Faktor yang mendorong sisi yang lain, peningkatan aktivitas
penerimaan pajak tercatat mampu penerimaan PPh nonmigas. Selain pertumbuhan penerimaan ekspor minerba akibat relatif stabilnya
tumbuh 17,87 persen (yoy). Beberapa itu, dari sisi penerimaan PPh migas Kepabeanan dan Cukai diantaranya harga komoditas mineral dan masih
faktor yang mendorong pertumbuhan tercatat tumbuh secara signifikan yaitu peningkatan aktivitas tingginya permintaan dari mitra
penerimaan pajak diantaranya yaitu sebesar 28,06 persen (yoy), dimana perdagangan internasional, dampak dagang Indonesia, tetap menjadi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

masih terus tumbuhnya penerimaan pertumbuhan penerimaan PPh migas positif kebijakan Kepabeanan dan faktor utama yang mendorong
PPh migas, PPh nonmigas, serta tersebut utamanya dipengaruhi oleh Cukai melalui program PIBT dan PCBT, pertumbuhan positif penerimaan BK
PPN dan PPnBM yang masih faktor meningkatnya Indonesian Crude serta peningkatan harga komoditas hingga akhir Oktober 2018.
tumbuh penerimaannya. Selain Price (ICP). internasional.
itu, penerimaan Kepabeanan dan Pada akhir Oktober 2018, realisasi

Cukai yang berasal dari Cukai, Bea Realisasi penerimaan PPN dan Pertumbuhan komponen realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak

Masuk (BM), dan Bea Keluar (BK) juga PPnBM sebagai komponen penerimaan Cukai dari penerimaan (PNBP) telah mencapai Rp315,44

tercatat tetap tumbuh. Komponen penerimaan pajak yang lain Cukai Hasil Tembakau (CHT) mencapai triliun atau 114,5 persen dari

penerimaan tersebut mampu tercatat tumbuh mencapai 14,96 9,88 persen (yoy). Penerimaan CHT target APBN 2018. Realisasi PNBP

mendorong realisasi penerimaan persen (yoy). Masih tingginya aktivitas pertumbuhannya didukung oleh bulan ini tumbuh sebesar 34,5

Kepabeanan dan Cukai secara impor dan tetap tumbuhnya konsumsi faktor meningkatnya produksi Hasil persen jika dibandingkan dengan

keseluruhan tumbuh positif dalam negeri, masih menjadi Tembakau (HT) yang merupakan penerimaan PNBP pada Oktober

6 7
2017. Kenaikan harga komoditas (yoy). Di sisi penerimaan PNBP Lainnya menunjukkan komitmen Pemerintah realisasi tersebut meliputi Transfer ke
minyak bumi dan batu bara , pada bulan Oktober 2018 telah yang senantiasa melindungi Daerah (TKD) sebesar Rp601,99 triliun
sepanjang periode Januari-Oktober mencapai 88,31 triliun atau sebesar masyarakat miskin dan rentan dengan (85,2 persen dari pagu) dan Dana Desa
2018 yang terus berlanjut menjadi 105,4 persen dari target APBN 2018 menjaga daya beli mereka di tengah Rp44,43 triliun (74,0 persen dari pagu).
faktor utama yang menyebabkan serta mengalami pertumbuhan 17,16 ketidakpastian perekonomian dunia. Secara lebih rinci, realisasi TKD terdiri
peningkatan penerimaan PNBP. persen (yoy). Di sisi lain, penerimaan dari Dana Perimbangan Rp578,79
Realisasi Penerimaan PNBP SDA pada PNBP Pendapatan BLU hingga Realisasi belanja subsidi sampai triliun (85,5 persen dari pagu), Dana
periode ini mencapai Rp142,03 triliun Oktober 2018 telah mencapai 42,63 dengan akhir Oktober 2018 mencapai Insentif Daerah (DID) Rp8,07 triliun
dengan pertumbuhan mencapai triliun atau sebesar 98,4 persen dari Rp160,36 triliun atau 102,64 persen (95,0 persen dari pagu), serta Dana
72,6 persen (yoy). Penerimaan PNBP target APBN 2018 dan tumbuh 19,53 dari pagu yang ditetapkan dalam Otonomi Khusus dan Keistimewaan
SDA ini terutama didukung oleh persen (yoy). APBN 2018. Realisasi belanja subsidi DIY Rp15,12 triliun (71,8 persen dari
realisasi penerimaan SDA migas yang tersebut meliputi subsidi energi pagu). Realisasi TKD sampai dengan
mencapai Rp112,2 triliun yang tumbuh Realisasi Belanja Negara sampai Rp117,37 triliun dan subsidi non Oktober 2018 tersebut lebih tinggi
91,4 persen (yoy). Peningkatan dengan akhir Oktober 2018 energi Rp42,99 triliun. Realisasi Rp10,68 triliun atau sekitar 1,8
penerimaan SDA secara umum dan mencapai Rp 1.720,85 triliun belanja subsidi sampai dengan akhir persen bila dibandingkan realisasi
migas secara khusus ini disebabkan (77,5 persen dari pagu APBN Oktober 2018 lebih besar Rp57,70 TKD pada periode yang sama tahun
oleh tren peningkatan ICP. Rata-rata 2018), tumbuh 11,9 persen jika triliun atau 56,20 persen dibandingkan 2017. Tingginya realisasi TKD sampai
ICP hingga akhir Oktober 2018 sebesar dibandingkan periode yang sama realisasi belanja subsidi pada periode dengan Oktober 2018 tersebut
USD69,18 per barel, dimana lebih tahun sebelumnya. Realisasi yang sama tahun 2017. Lebih terutama disebabkan karena: (1)
tinggi sebesar USD49,38 per barel Belanja Negara tersebut terdiri atas tingginya realisasi belanja subsidi Peningkatan realisasi Dana Transfer
pada periode yang sama tahun 2017. Belanja Pemerintah Pusat sebesar sampai dengan bulan Oktober 2018 Khusus (DAK Fisik dan Non Fisik)
Rp1.074,43 triliun (73,9 persen dari tersebut terutama disebabkan oleh sebesar 6,9 persen dibandingkan
Di sisi lain, realisasi penerimaan PNBP pagu APBN) dan Transfer ke Daerah realisasi belanja subsidi energi yang dengan periode sebelumnya,
SDA Non Migas pada Oktober 2018 dan Dana Desa sebesar 646,42 dipengaruhi pergerakan ICP dan karena proses penyaluran dana
telah mencapai Rp29,84 triliun atau triliun (84,4 persen dari pagu APBN). nilai tukar rupiah, serta pembayaran hingga awal triwulan IV yang relatif
sebesar 127,9 persen dari target Pemerintah berkomitmen untuk sebagian kurang bayar belanja subsidi lebih cepat dibandingkan periode
APBN 2018 yang tumbuh sebesar terus melakukan upaya perbaikan pada tahun-tahun sebelumnya sebelumnya; serta (2) Realisasi
26,2 persen (yoy). Peningkatan penyerapan anggaran yang lebih sebagai bentuk komitmen Pemerintah DAU yang lebih tinggi 0,7 persen
realisasi penerimaan PNBP SDA optimal agar masyarakat dapat lebih dalam menjaga good governance dan dibandingkan periode sebelumnya
Non Migas ini salah satunya dipicu merasakan manfaat dari belanja kinerja keuangan BUMN. Pemerintah karena penyaluran DAU yang cukup
oleh peningkatan kenaikan rata-rata yang dilakukan Pemerintah. Upaya akan secara konsisten melakukan meningkat pada awal triwulan IV
harga batubara acuan (HBA) pada perbaikan tersebut tercermin antara pengelolaan belanja subsidi yang tahun 2018. Sementara itu, realisasi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

periode Januari–Oktober 2018 yang lain dari realisasi Belanja Pemerintah sangat penting dalam upaya menjaga Dana Desa sampai dengan Oktober
mencapai USD99,72 per ton, lebih Pusat sampai dengan Oktober 2018 daya beli masyarakat, dengan 2018 lebih rendah Rp3,09 triliun
tinggi dibandingkan HBA periode yang yang tumbuh 19,6 persen (yoy). tetap memperhatikan realisasi (6,5 persen dari pagu) dibandingkan
sama tahun sebelumnya yaitu sebesar Pertumbuhan realisasi Belanja asumsi ekonomi makro APBN realisasi Dana Desa pada periode
USD84,22 per ton. Pemerintah Pusat tersebut terutama dan kesinambungan pengelolaan yang sama tahun 2017. Hal tersebut
didorong oleh realisasi Belanja keuangan negara. dipengaruhi oleh lambannya realisasi
Sementara itu, Penerimaan PNBP Bantuan Sosial (bansos) yang telah penyerapan Dana Desa hingga awal
dari Pendapatan Kekayaan Negara mencapai Rp69,14 triliun (tumbuh Realisasi Transfer ke Daerah dan
triwulan IV 2018 karena keterlambatan
yang Dipisahkan telah mencapai 47,8 persen) dan Subsidi yang Dana Desa (TKDD) sampai dengan
beberapa desa dalam memenuhi
42,47 triliun pada Oktober 2018 atau mencapai Rp160,36 triliun (tumbuh Oktober 2018 telah mencapai
beberapa persyaratan dokumen
sebesar 95,0 persen dari target APBN 56,2 persen). Membaiknya kinerja Rp646,42 triliun atau 84,4 persen
penyaluran Dana Desa.
2018 dan tumbuh sebesar 3,14 persen belanja bansos dan subsidi tersebut dari pagu APBN 2018. Capaian

8 9
Infografis

Keberlanjutan fiskal di tahun


2018 diharapkan akan tetap
2018. Realisasi pembiayaan utang
tersebut terdiri dari penerbitan SBN
REALISASI APBN 2018
terjaga. Realisasi defisit APBN (neto) sebesar Rp343,23 triliun atau
hingga Oktober 2018 mencapai mencapai 82,8 persen dari APBN s/d 31 OKTOBER 2018
Rp236,99 triliun atau sekitar 2018 dan pinjaman (neto) sebesar
1,60 persen PDB. Realisasi defisit negatif Rp9,51 triliun atau sekitar
tersebut lebih rendah dari realisasi 62,1 persen dari rencana Pemerintah
defisit di periode yang sama tahun di tahun 2018. Posisi pinjaman yang
sebelumnya, baik secara nominal negatif tersebut mengindikasikan
maupun persentase terhadap PDB. bahwa pembayaran cicilan pokok
Selain itu, posisi keseimbangan primer pinjaman yang dilakukan Pemerintah
hingga Oktober 2018 berada pada lebih tinggi dari penarikan pinjaman.
posisi negatif Rp23,76 triliun, tetapi Selain itu, pembiayaan utang juga
masih jauh lebih baik dibandingkan menunjukkan tren yang menurun
tahun sebelumnya yang mencapai apabila dibandingkan dengan realisasi
negatif Rp115,22 triliun. Pemerintah Oktober 2017, yaitu turun sebesar
terus mengupayakan keseimbangan 19,5 persen (yoy). Pemerintah tetap
primer menuju positif. Hal ini sejalan menjaga pengelolaan utang dilakukan
dengan komitmen Pemerintah yang secara prudent dan produktif yang
senantiasa menjaga pengelolaan antara lain dilakukan dengan strategi
APBN yang sehat dan berkelanjutan. menjaga rasio utang tetap terkendali APBN 2018 Realisasi % thd
Realisasi pembiayaan yang dilakukan dalam batas aman, meningkatkan s.d. 31 Okt APBN
Pemerintah hingga Oktober 2018 efisiensi atas pengelolaan utang,
mencapai Rp320,0 triliun, terutama mendorong pemanfaatan utang untuk
PENDAPATAN 1,894,720.4 1,483,862.1 78.32%
bersumber dari pembiayaan utang kegiatan yang lebih produktif, serta NEGARA (A)
yaitu sebesar Rp333,72 triliun, atau menjaga keseimbangan pengelolaan
mencapai 83,6 persen dari APBN utang.

BELANJA NEGARA (B) 2,220,657.0 1,720,847.8 77.49%


A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

KESEIMBANGAN (87,329.5) (23,764.0) 27.21%


PRIMER

SURPLUS/(DEFISIT) (325,936.6) (236,985.7)


ANGGARAN (A-B)

PEMBIAYAAN 325,936.6 320,007.1 98.18%


ANGGARAN

dalam miliar Rupiah

10 11
P
Realisasi APBN erkembangan APBN tahun a. Laju realisasi penerimaan Selanjutnya, untuk kinerja penyerapan Berdasarkan realisasi pendapatan
sampai dengan 2018 sampai dengan perpajakan tumbuh sebesar belanja negara meningkat 11,94 negara dan belanja negara di atas,
akhir Oktober periode 31 Oktober 2018 15,87 persen (yoy) atau mencapai persen (yoy) yang mencapai maka realisasi defisit anggaran
Tahun 2018 menunjukkan capaian yang Rp1.160,66 triliun atau 71,73 Rp1.720,85 triliun atau 77,49 persen sebesar Rp236,99 triliun dengan defisit
sangat positif pada semua komponen persen dari target APBN 2018, dari pagu APBN 2018 dengan rincian keseimbangan primer sebesar Rp23,76
serta konsisten sejak awal tahun. terutama bersumber dari: sebagai berikut: triliun, menurun dibandingkan defisit
Pendapatan negara dan belanja anggaran periode yang sama tahun
negara secara bersamaan mampu • Penerimaan Pajak yang tumbuh a. Belanja pemerintah pusat 2017 yakni Rp298,33 triliun dengan
memberikan capaian yang lebih besar sebesar 16,25 persen (yoy) tumbuh 19,58 persen (yoy), defisit keseimbangan primer sebesar
dibandingkan tahun sebelumnya dan dengan capaian sebesar Rp dengan capaian Rp1.074,43 Rp115,22 triliun. Dengan realisasi
defisit terjaga lebih rendah. 1.016,52 triliun atau 71,39 triliun atau 73,87 persen dari pembiayaan sebesar Rp320,01 triliun
persen dari target APBN tahun pagu. Kontribusi belanja negara termasuk untuk pembiayaan investasi
Rasio defisit anggaran terjaga pada 2018. ini didukung oleh : sebesar Rp14,71 triliun, terdapat
1,60 persen terhadap PDB yang kelebihan pembiayaan anggaran
merupakan angka terendah dalam • Penerimaan bea dan cukai • belanja K/L yang meningkat
sebesar Rp83,02 triliun. Melihat
5 tahun terakhir pada periode yang tumbuh sebesar 13,27 persen sebesar 14,66 persen (yoy)
gambaran fiskal tersebut, maka
sama, sedangkan defisit keseimbangan (yoy) dengan capaian sebesar dengan nominal Rp586,37 triliun
pelaksanaan APBN tahun 2018 secara
primer sebesar 0,85 persen terhadap Rp144,14 triliun atau 74,26 atau 69,19 persen dari pagu ;
garis besar masih on the track.
PDB menjadi yang terendah sejak persen dari target APBN tahun
• belanja Non K/L naik 26,08
tahun 2013. Hal ini menunjukkan 2018.
persen (yoy) yang mencapai
komitmen Pemerintah untuk
b. Pertumbuhan realisasi PNBP juga Rp488,06 triliun atau 80,40
mewujudkan APBN yang lebih sehat,
menunjukkan nilai yang signifikan persen dari pagu.
realistis, dan kredibel.
dan sangat positif sebesar
b. Sedangkan TKDD tumbuh sebesar
Realisasi pendapatan negara tumbuh 34,52 persen (yoy) yang mampu
1,19 persen (yoy) dengan capaian
19,76 persen (yoy) yang mencapai membukukan nilai realisasi
Rp646,42 triliun atau 84,37
Rp1.483,86 triliun atau 78,32 persen sebesar Rp 315,44 triliun atau
persen dari pagu APBN tahun
dari target dalam APBN tahun 2018 114,53 persen dari target APBN
2018, diantaranya adalah :
atau, lebih baik dibandingkan realisasi tahun 2018.

pendapatan negara tahun 2017 yang • Transfer ke Daerah meningkat


c. Sementara itu penerimaan hibah
mencapai Rp1.239,03 triliun atau sebesar 1,81 persen (yoy) dengan
juga mengalami peningkatan
71,37 persen dari target. Rincian nominal Rp601,99 triliun atau
sebesar 170,63 persen (yoy)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

realisasi pendapatan negara sebagai 85,25 persen dari pagu.


dengan nilai nominal Rp7,77
berikut:
triliun atau 648,84 persen
• Dana Desa sedikit mengalami
dari target APBN Tahun 2018,
penurunan sebesar 6,51 persen
meningkat dari capaian tahun
(yoy) dengan capaian Rp44,43
sebelumnya sebesar Rp2,87
triliun atau 74,05 persen dari
triliun atau 92,32 persen dari
pagu.
target APBN.

12 13
Ekonomi Makro

PERKEMBANGAN
EKONOMI
MAKRO

Perekonomian nasional pada Defisit Transaksi Berjalan tercatat luar negeri korporasi juga meningkat. Namun, Pemerintah tetap mewaspadai
Triwulan III tahun 2018 mampu sebesar USD8,8 miliar atau 3,37 Namun demikian, surplus transaksi risiko-risiko yang berpotensi
tumbuh sebesar 5,17 persen (yoy) persen terhadap PDB. Peningkatan modal dan finansial belum cukup meningkatkan laju inflasi, seperti
lebih tinggi dari pada Triwulan III defisit neraca transaksi berjalan untuk membiayai defisit transaksi faktor depresiasi nilai tukar rupiah,
tahun 2017 sebesar 5,06 persen. ini dipengaruhi oleh penurunan berjalan, sehingga Neraca Pembayaran kenaikan harga pangan karena faktor
Pertumbuhan ekonomi Triwulan kinerja neraca perdagangan barang Indonesia (NPI) pada triwulan III 2018 pergantian musim, serta peningkatan
III tahun 2018 didorong oleh dan meningkatnya defisit neraca mengalami defisit sebesar USD4,4 permintaan di akhir tahun (Natal dan
pertumbuhan PMTB dan konsumsi jasa. Penurunan kinerja neraca miliar. Liburan).
pemerintah, yang tumbuh masing- perdagangan barang terutama
masing sebesar 6,96 persen (yoy) dipengaruhi oleh meningkatnya defisit Pada bulan Oktober, inflasi tercatat Tekanan terhadap nilai tukar

dan 6,28 persen (yoy). Peningkatan neraca perdagangan migas sejalan sebesar 0,28 persen, dimana 2 Rupiah akhir-akhir ini mengalami

konsumsi pemerintah sejalan dengan dengan masih tingginya permintaan bulan sebelumnya mengalami penurunan dan per 8 November

perbaikan pengelolaan belanja domestik. Sementara itu, neraca deflasi sebesar 0,05 persen dan 0,18 tercatat pada level Rp14.651,0

negara dalam APBN tahun 2018. perdagangan nonmigas mengalami persen. Sehingga, sampai dengan per dolar Amrika Serikat, atau

Namun, sektor luar negeri atau net surplus yang terutama didukung oleh bulan Oktober 2018, inflasi mencapai terdepresiasi sebesar 8,19 persen

ekspor mengalami defisit yang cukup tumbuhnya ekspor sektor manufaktur 2,2 persen (ytd) atau 3,16 persen (ytd). Kondisi eksternal yang

dalam karena pertumbuhan impor meskipun mengalami penurunan porsi (yoy), yang menggambarkan stabilitas mempengaruhi risk apetite mendorong

yang cukup tinggi dibandingkan kontribusi seiring dengan peningkatan ekonomi nasional masih tetap terjaga. penguatan posisi nilai tukar Rupiah.

peningkatan ekspor. Secara sektoral, nilai ekspor sektor pertambangan. Realisasi ini lebih rendah dibandingkan Kebijakan yang ditempuh oleh
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

pertumbuhan ekonomi didorong oleh Sementara itu, meningkatnya defisit periode sama pada tahun lalu yang Bank Indonesia dan Pemerintah

pertumbuhan ekonomi dari sektor neraca jasa terutama bersumber mencapai 2,64 persen (ytd) atau telah memberikan perbaikan

jasa lainnya tumbuh sebesar 9,19 dari naiknya jasa transportasi ke luar 3,58 persen (yoy). Terjaganya tingkat kinerja ekonomi nasional yang

persen (yoy), informasi dan komunikas negeri, sejalan dengan peningkatan inflasi ini didukung oleh melimpahnya juga memberikan sentimen positif

tumbuh sebesar 8,98 persen (yoy), dan impor barang dan pelaksanaan pasokan komoditas hortikultura terhadap persepsi investor. Kondisi

jasa perusahaan tumbuh sebesar 8,67 kegiatan ibadah haji. Disisi lain, (aneka bawang, cabai, dan sayuran) tersebut juga mendorong capital

persen (yoy). transaksi modal dan finansial serta normalisasi permintaan tarif inflow yang signifikan, khususnya

mengalami surplus USD4,2 miliar, angkutan udara setelah libur lebaran. di SUN yang menambah pasokan
Masih tingginya defisit pada impor didukung terutama oleh meningkatnya Dengan pencapaian laju inflasi hingga valas di pasar domestik. Pada akhir
migas dan jasa meningkatkan aliran masuk investasi langsung. Selain Oktober 2018, Pemerintah optimis Oktober 2018, posisi cadangan
pelebaran defisit transaksi berjalan itu, aliran dana asing pada instrumen bahwa target inflasi tahun 2018 devisa Indonesia tercatat sebesar
pada triwulan III tahun 2018. Surat Berharga Negara dan pinjaman sebesar 3,5 persen dapat tercapai. USD115,2 miliar, meningkat sebesar

14 15
USD0,4 miliar dibandingkan dengan angkatan kerja pada Agustus tahun
posis akhir September 2018 sebesar 2018 sebanyak 131,01 juta orang, naik
USD114,8 miliar. Posisi cadangan 2,95 juta orang dibanding tahun lalu,
devisa tersebut setara dengan dengan TPAK meningkat sebesar 0,59
pembiayaan 6,4 bulan impor atau persen poin menjadi 67,26 persen.
6,2 bulan impor dan pembayaran Penduduk yang bekerja sebanyak
utang luar negeri pemerintah, atau 124,01 juta orang, bertambah 2,99
jauh di atas standar kecukupan juta orang dibanding periode sama
internasional sekitar 3 bulan impor. tahun lalu. Sektor yang mengalami
Selanjutnya, kondisi tekanan nilai peningkatan persentase lapangan
tukar Rupiah yang mereda tersebut pekerjaan adalah Penyediaan
berimbas pada penurunan rata-rata Akomodasi dan Makan Minum,
tingkat SPN 3 bulan dimana pada Industri Pengolahan, dan Transportasi.
lelang terakhir (6 November 2018), Sebaliknya sektor yang mengalami
yield yang dimenangkan sebesar 5,76 penurunan adalah Pertanian, Jasa
persen, lebih rendah dibandingkan Lainnya, dan Jasa Pendidikan.
lelang sebelumnya (23 Oktober 2018)
sebesar 5,81 persen, sehingga rata- Kedepan, Pemerintah akan terus

rata yield selama Januari-November berupaya mengantisipasi risiko-


Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
2018 tercatat sebesar 4,34 persen. risiko yang ada dan memperkuat
fundamental ekonomi. Penguatan
Indikator ketenagakerjaan posisi Transaksi Berjalan tetap
memperlihatkan kinerja yang akan memperoleh perhatian
membaik, ditandai oleh penurunan yang besar. Koordinasi akan terus
tingkat pengangguran terbuka diperkuat antara Pemerintah dan
(TPT) pada Agustus tahun 2018 Bank Indonesia untuk mendorong
menjadi 5,34 persen, sesuai dengan ekspor dan menekan impor guna
target pembangunan tahun 2018 mengendalikan defisit transaksi
pada kisaran 5,0-5,3 persen. berjalan berada di bawah 3 persen
Pengangguran berkurang sebesar terhadap PDB. Perbaikan struktural
40 ribu orang atau turun dari 5,5 di sector riil juga tetap diperlukan
persen di Agustus 2017 menjadi 5,34 untuk meningkatan daya saing,
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

persen di Agustus tahun 2018, dimana perbaikan iklim investasi, dan


secara relatif TPT untuk SMK masih pembangunan infrastruktur strategis
mendominasi di antara pendidikan untuk menopang keberlanjutan
lain selama beberapa tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi.
yaitu sebesar 11,24 persen. Jumlah

16 17
Laporan Utama

APBN 2019: Menjaga Kemandirian


dan Keseimbangan Fiskal,
Meningkatkan Daya Saing Bangsa
dan SDM

D
ewan Perwakilan Rakyat tahun 2019. Selain tu, APBN disusun
Republik Indonesia resmi juga sebagai instrumen keadilan
mengesahkan Anggaran untuk terus menurunkan tingkat
Pendapatan dan Belanja kemiskinan, menciptakan lapangan
Negara (APBN) Tahun Anggaran (TA.) kerja dan mengatasi disparitas antar
2019 menjadi undang-undang. APBN kelompok pendapatan dan wilayah.
TA pada tanggal 31 Oktober 2018 Dari sisi kemandirian APBN TA. 2019
setelah melewati agenda pembahasan salah satunya dapat dilihat dari
pasca penyampaian Nota Keuangan pertumbuhan pendapatan negara
dan RAPBN tahun 2019 pada tanggal yang tumbuh secara signifikan.
16 Agustus 2018. Kesepakatan
tersebut memberikan kepastian Beberapa poin penting dalam

akan besaran asumsi dasar ekonomi pembahasan APBN 2019 sebagai

makro dan besaran APBN yang berikut.

akan menjadi instrumen fiskal pada

2019
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

Indikator
RAPBN APBN

a. Pertumbuhan Ekonomi (% yoy) 5,3 5,3

3,5 3,5
b. Inflasi (% yoy)

c. Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 5,3 5,3


d. Nilai Tukar (Rp/US$) 14.400 15.000
e. Harga Minyak Mentah Indonesia (US$/ 70 70
barel)
f. Lifting Minyak (ribu barel per hari) 750 775

Foto: g. Lifting Gas (ribu barel setara minyak 1250 1250


per hari)
Media Keuangan

18 19
Perubahan Asumsi Nilai tukar (berkontribusi 82,5 persen terhadap APBN tahun 2018, didorong adanya mempercepat rehab sekolah;
menjadi lebih realistis Pendapatan Negara) dengan tax peningkatan kualitas dan volume Penguatan program perlindungan
ratio dalam arti luas sekitar 12,2 layanan, perbaikan tata kelola, sosial melalui perluasan JKN, serta
APBN TA 2019 disusun secara persen. Selain menjadi sumber dan peningkatan kontribusi PNBP peningkatan besaran manfaat
seksama dan hati-hati dengan utama penerimaan negara, pajak dari sumber daya alam. Kebijakan PKH; Menjaga kesinambungan
mempertimbangkan kondisi ekonomi akan diarahkan untuk mendorong PNBP tahun 2019 diarahkan untuk pembangunan infrastruktur untuk
global yang tengah bergejolak menuju peningkatan iklim investasi dan daya mengoptimalkan sumber daya alam pemerataan pembangunan;
keseimbangan baru dan prospek ke saing. Target Penerimaan Kepabeanan dan aset. Memperkuat reformasi birokrasi
depan. Oleh karena itu, nilai tukar dan Cukai tahun 2019 sebesar Rp208,8 dengan mempermudah pelayanan
rupiah disepakati menjadi Rp15.000/ triliun seiring perbaikan kinerja Fokus belanja pemerintah pusat publik dan investasi; Mensukseskan
USD untuk menyesuaikan dengan perdagangan dan meningkatnya harga pelaksanaan pesta demokrasi, dan
perubahan sentimen global yang Belanja Pemerintah Pusat dalam
komoditas. menjaga stabilitas pertahanan dan
sangat cepat dan mempengaruhi arus APBN tahun 2019 sebesar Rp1.634,3
keamanan.
modal di negara emerging market. Strategi dan kebijakan perpajakan triliun (meningkat Rp27,0 triliun

tahun 2019 adalah dengan melakukan dari usulan RAPBN tahun 2019). Pengalokasian anggaran belanja
Selain itu, target lifting minyak penggalian sumber pendapatan Jumlah tersebut terdiri atas belanja K/L dilakukan dengan memperkuat
disepakati menjadi 775 ribu barel/ negara dengan tetap mendukung iklim Kementerian /Lembaga (K/L) sebesar efektivitas dan efisiensi belanja
hari guna mengoptimalkan kapasitas investasi dan daya saing ekspor, serta Rp855,4 triliun dan belanja non K/L (value for money) melalui
produksi. mendorong tingkat kepatuhan melalui sebesar Rp778,9 triliun. Alokasi peningkatan kualitas aparatur
reformasi perpajakan yang lebih belanja pemerintah pusat tahun negara, pengendalian belanja
Selain itu, terdapat perubahan pada
sederhana dan transparan. Di bidang 2019 tersebut dimanfaatkan untuk barang, optimalisasi pemanfaatan
cost recovery menjadi 10,22 miliar
Kepabeanan dan Cukai, pemerintah meningkatkan daya saing bangsa belanja modal, dan penguatan
USD (semula 11,3 miliar USD).
menerapkan berbagai kebijakan teknis melalui peningkatan kapasitas SDM, bantuan sosial. Peningkatan kualitas
antara lain berupa penyempurnaan penguatan infrastruktur, peningkatan aparatur negara dilakukan antara
Peningkatan Pendapatan Negara
penggunaan teknologi informasi, efektivitas program perlindungan lain dengan menyeimbangkan
sebagai wujud Kemandirian
intensifikasi kebijakan tarif, kelancaran sosial, pelaksanaan agenda penambahan aparatur negara dan
Target pendapatan negara di arus lalu lintas barang, administrasi demokrasi, penguatan birokrasi yang mempertahankan penghasilan
tahun 2019 merupakan target yang dan organisasi pemungutan serta efisien dan efektif, serta antisipasi aparatur negara dan pensiunan
optimal namun tetap realistis untuk pemberantasan penyelundupan. ketidakpastian termasuk mitigasi dengan tetap memberikan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

mendorong redistribusi pendapatan risiko bencana. penghasilan/pensiun-13, pemberian


dan menjaga iklim investasi yang • Penerimaan Negara Bukan
THR, serta kenaikan gaji/pensiun
Pajak (PNBP) Belanja K/L tahun 2019 sebesar
sehat, diantaranya sebagai berikut: pokok rata-rata 5 persen. Sementara
Rp855,4 triliun diarahkan untuk
itu, pengendalian belanja barang
• Penerimaan perpajakan Penerimaan Negara Bukan Pajak Peningkatan investasi di bidang
dilakukan dengan mendukung
(PNBP) tahun 2019 ditargetkan pendidikan untuk meningkatkan
Penerimaan Perpajakan ditargetkan penguatan belanja barang
Rp378,3 triliun atau kualitas SDM dengan memperkuat
sebesar Rp1.786,4 triliun, meningkat produktif dan melanjutkan efisiensi
tumbuh 8,3 persen dari outlook PIP, BOS, beasiswa, vokasi, dan
Rp5,4 triliun dari RAPBN 2019 belanja barang non produktif, dan

20 21
melakukan penajaman belanja sebesar Rp399,1 triliun, infrastruktur BOS berdasarkan kinerja dan afirmasi, melalui intervensi gizi spesifik dan
barang yang diserahkan kepada sosial sebesar Rp10,7 triliun, dan kelanjutan program Indonesia Pintar intervensi gizi sensitif pada 160
masyarakat dan Pemda termasuk dukungan infrastruktur sebesar Rp5,2 diikuti peningkatan ketepatan sasaran, kabupaten/kota, dan melanjutkan
pengembangan perumahan triliun. Jumlah tersebut mengalami percepatan pembangunan sarpras optimalisasi bauran kebijakan
masyarakat berpenghasilan rendah. peningkatan dibandingkan alokasinya sekolah dan universitas (sebagian pengendalian defisit BPJS kesehatan.
Optimalisasi pemanfaatan belanja dalam APBN tahun 2018. Lebih dilaksanakan Kementerian PUPR dan
modal dilakukan antara lain dengan tingginya anggaran infrastruktur DAK disupervisi Kementerian PUPR), Peningkatan efektivitas program
meningkatkan kapasitas produksi dalam APBN Tahun 2019 tersebut, perluasan program beasiswa afirmasi/ perlindungan sosial dengan
dan konektivitas untuk mendukung secara umum disebabkan a.l. oleh: (1) bidik misi, enforcement pemenuhan pelaksanaan program PIP dan
pusat pertumbuhan ekonomi, kebijakan efisiensi belanja K/L untuk anggaran pendidikan oleh Pemda, Bidikmisi, melakukan perluasan
mengembangkan infrastruktur diarahkan kepada belanja yang lebih dan penguatan pendidikan vokasi cakupan kepesertaan segmen PBI
transportasi dasar pada kawasan produktif, termasuk pembangunan untuk meningkatkan link and match menjadi 96,8 juta jiwa, peningkatan
perbatasan, kawasan tertinggal, infrastruktur, dan (2) meningkatnya dengan industri. Selain itu pada APBN indeks bantuan PKH bagi 10 juta
dan pengembangan destinasi alokasi dana alokasi khusus untuk 2019 mulai dialokasikan dana abadi KPM, dan penguatan bantuan
wilayah baru, dan mengembangkan bidang infrastruktur. Dengan penelitian. pangan non tunai bagi 15,6 juta KPM,
skema pembiayaan kreatif dengan peningkatan anggaran infrastruktur serta mengembangkan kerangka
meningkatkan keterlibatan peran tersebut, diharapkan target-target Anggaran Kesehatan pendanaan risiko bencana, baik
swasta dalam proses pembangunan. pembangunan infrastruktur, melalui skema transfer risiko maupun
Anggaran kesehatan dalam APBN
Penguatan bantuan sosial antara terutama yang berpengaruh langsung memperkuat skema APBN dengan
tahun 2019 dialokasikan sebesar
lain dilakukan dengan meningkatkan terhadap pertumbuhan ekonomi dan melanjutkan skema asuransi yang
Rp123,1 triliun yang ditujukan untuk
sinergi program-program bantuan pemerataan dapat terwujud. telah ada (asuransi pertanian dan
meningkatkan akses dan kualitas
sosial, menggunakan Basis Data asuransi nelayan), dan melakukan
Anggaran pendidikan layanan kesehatan, serta penguatan
Terpadu untuk ketepatan sasaran, piloting untuk Asuransi Barang Milik
penangan stunting. Jumlah tersebut
mendorong efektivitas dan penguatan Negara, serta membentuk dana
Anggaran Pendidikan pada APBN terdiri atas anggaran kesehatan
program Jaminan Kesehatan penanggulangan bencana alam yang
tahun 2019 sebesar Rp492,5 triliun melalui belanja pemerintah pusat
Nasional (JKN) antara lain perluasan dikelola khusus (pooling fund), untuk
diarahkan untuk meningkatkan akses, sebesar Rp89,8 triliun serta melalui
kepesertaan, mendorong efektivitas kegiatan tanggap darurat, rehabilitasi
distribusi, dan kualitas pendidikan. transfer ke daerah dan dana desa
PKH melalui peningkatan manfaat dan dan rekonstruksi akibat bencana alam.
Sebesar Rp163,1 triliun merupakan sebesar Rp33,4 triliun. Beberapa
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

perbaikan penyaluran, penguatan


anggaran pendidikan melalui kebijakan yang dilakukan untuk
Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
belanja pemerintah pusat, Rp308,4 peningkatan kualitas dan perbaikan
triliun dialokasikan melalui Transfer akses antara lain melalui perluasan Penguatan Kepastian dan Kebijakan
Anggaran Infrastruktur
ke Daerah dan Dana Desa, dan penerima bantuan iuran dalam Transfer ke Daerah dan dana Desa
Besaran anggaran infrastruktur Rp21,0 triliun melalui pengeluaran rangka jaminan kesehatan nasional,
Transfer ke Daerah dan Dana Desa
dalam APBN tahun 2019 diperkirakan pembiayaan. Peningkatan kualitas perbaikan pelayanan di fasilitas
(TKDD) sebesar Rp826,8 triliun atau
mencapai Rp415,0 triliun yang dan perbaikan akses dilakukan melalui kesehatan tingkat pertama, dan
lebih rendah Rp5,6 triliun dari RAPBN
terdiri dari infrastruktur ekonomi peningkatan efektivitas BOS melalui percepatan penanganan stunting

22 23
2019. Pengalokasian TKDD tersebut Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik pembangunan antardesa, juga terlihat dari defisit keseimbangan
diharmonisasikan dengan kebijakan fokus pada pembangunan SDM dan sesuai kebutuhan dan prioritas primer yang mencapai Rp20,1
belanja K/L dan diarahkan untuk Infrastruktur, desa, melalui penyempurnaan triliun, yang jauh lebih rendah
dikelola berdasarkan prinsip value for terutama melalui percepatan pola padat karya tunai (cash for dibandingkan outlook APBN 2018.
money untuk meningkatkan kualitas rehabilitasi dan pembangunan work), penyaluran berdasarkan Defisit keseimbangan primer yang
pelayanan publik di daerah, sekaligus ruang kelas (bidang pendidikan), kinerja pelaksanaan, penguatan konsisten turun menuju positif ini
mengurangi kesenjangan penyediaan pembangunan dan rehabilitasi kapasitas SDM desa dan memberikan bukti kuat sekaligus
layanan publik antardaerah. Beberapa rumah sarana kesehatan dan tenaga pendamping desa, dan sinyal positif bahwa pengelolaan APBN
poin penting sebagai berikut: penyediaan Puskesmas keliling penguatan monitoring, evaluasi selama ini telah berada pada jalur
(bidang kesehatan), pembangunan/ dan pengawasan. yang tepat. Rasio defisit APBN dan
• Dana Alokasi Umum pemeliharaan/peningkatan jalan defisit keseimbangan primer ini yang
(DAU) bersifat final untuk dan jembatan, penyediaan jaringan Defisit Terjaga dan Pembiayaan terendah sejak tahun 2013.
memberikan kepastian air minum, sarana air limbah dan Utang Turun
sumber pendanaan bagi APBD, sampah, pembanguna/rehabilitasi Upaya menutup defisit tersebut,
karena minimal 25 persen dari Defisit APBN Tahun 2019 mengalami melalui berbagai sumber pembiayaan,
irigasi, dan pembangunan perumahan
DAU sebagai bagian dari Dana defisit sebesar Rp296,0 triliun atau terutama: (1) pembiayaan utang,
(bidang infrastruktur dasar). Selain
Transfer Umum harus digunakan sebesar 1,84 persen terhadap PDB termasuk Surat Berharga Syariah
itu terdapat penambahan subbidang
untuk belanja infrastruktur. (sama dengan defisit RAPBN tahun Negara (SBSN) yang diperuntukkan
baru, yaitu GOR dan perpustakaan
Pengalokasian DAU telah 2019). Defisit ini lebih rendah dari langsung untuk membiayai
daerah. Pengalokasian DAK Fisik
memperhitungkan rata-rata outlook 2018 sebesar 2,12 persen proyek infrastruktur dengan nilai
berdasarkan usulan kebutuhan
kenaikan gaji pokok 5 persen, gaji terhadap PDB atau sebesar 314,2 yang semakin meningkat dan (2)
daerah dan prioritas pembangunan
ke-13, Tunjangan Hari Raya (THR), triliun. Defisit yang dijaga lebih Pembiayaan Investasi tahun 2019
nasional.
serta Formasi CPNS Daerah. rendah ini bertuuan untuk menjaga ditujukan untuk meningkatkan
• DAK Non Fisik untuk ketahanan fiskal, disertai dengan kualitas pendidikan, infrastruktur,
Dalam DAU termasuk alokasi perbaikan kualitas kinerja, rencana penarikan utang yang dan daya saing ekspor serta
Dalam DAU termasuk alokasi terutama melalui BOS berbasis semakin menurun dan secara terukur, meningkatkan peran Indonesia di
DAU tambahan untuk pendanaan kinerja dan peningkatan unit dan dikelola secara transparan, dunia internasional, termasuk dana
kelurahan sebesar Rp3,0 triliun cost BOS untuk Pendidikan akuntabel, serta sesuai standar abadi penelitian untuk meningkatkan
yang ditujukan bagi 8.212 Vokasi. Penambahan jenis DAK internasional. kegiatan penelitian yang akan
kelurahan di seluruh kabupaten/ Nonfisik baru, yaitu bantuan mendorong peningkatan daya saing.
kota untuk pembangunan sarana Upaya menjaga keberlanjutan fiskal
operasional pendidikan (BOP)
dan prasarana kelurahan dan untuk kesetaraan, BOP untuk
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

pemberdayaan masyarakat. museum dan tamanbudaya,


Walaupun telah ada DAU Dana Pelayanan Kepariwisataan,
tambahan tersebut, namun dan Dana Bantuan Biaya Layanan
Pemda diminta untuk tetap Pengolahan Sampah (BLPS).
mempunyai komitmen untuk
mengalokasikan pendanaan • Dana Desa dioptimalkan
bagi kelurahan dari sumber pemanfaatannya untuk
pendapatan lainnya dalam APBD, meningkatkan penyediaan
sesuai Peraturan Pemerintah infrastruktur desa, mengentaskan
Nomor 17 Tahun 2018 tentang kemiskinan, memajukan
Kecamatan. perekonomian desa, dan
mengatasi kesenjangan

24 25
Laporan Utama

Revaluasi Aset:
Mengejar Tuntas yang
Berkualitas

R
evaluasi aset tahun 2017- tujuan untuk menyajikan nilai aset
2018 yang dicanangkan oleh pemerintah yang wajar dan realistis.
Direktorat Jenderal Kekayaan Berbeda dengan revaluasi aset 2007
Negara (DJKN) pada 29 Agustus yang dilaksanakan terhadap seluruh
2017 lalu telah selesai dalam kurun jenis Barang Milik negara (BMN),
waktu satu tahun (per 31 Agustus revaluasi aset 2017-2018 ini hanya
2018. Sebanyak 931.649 Nomor Urut dilaksanakan atas 3 kelompok aset
Pendaftaran (NUP) aset telah dinilai berupa: (1) tanah; (2) gedung dan
ulang dengan nilai wajar meningkat bangunan; serta (3) jalan, irigasi dan
menjadi Rp5.709,19 triliun dari jaringan, yang meliputi jalan, jembatan
nilai sebelumnya Rp1.530,91 triliun dan bangunan air. Ketiga kelompok
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

(kenaikan sebesar 272,93%). aset ini memiliki proporsi nilai yang


besar pada neraca pemerintah pusat,
“Nilai aset yang reliable dan laporan sehingga potensi kenaikan nilainya
keuangan pemerintah pusat yang signifikan bila dilakukan penilaian
mencerminkan kondisi wajar kembali. Sebagian dari aset-aset
merupakan bentuk perwujudan tersebut juga memiliki peran penting
Tim Penilai dari
good governance.” – Sri Mulyani dalam pembiayaan APBN, yaitu
KPKNL Jayapura
menyusuri sungai
Indrawati sebagai underlying asset dari Surat
guna Revaluasi Aset Berharga Syariah Negara (SBSN).
di Bouvendigoel,
Revaluasi aset pemerintah pusat
Papua pertama kali dilakukan tahun 2007. Aset yang menjadi target revaluasi
Satu dasawarsa kemudian, revaluasi tersebar pada 13.787 satuan kerja
Foto:
aset dilaksanakan kembali dengan di bawah 82 Kementerian/Lembaga
Media Keuangan

26 27
(K/L). Tiga K/L dengan objek revaluasi diikuti oleh Kementerian Pertahanan
Kenaikan/
terbanyak yaitu Kementerian dengan 159.404 NUP (17,11%), serta Kementerian/Lembaga Nilai Buku Nilai Wajar
No Penurunan
Pekerjaan Umum dan Perumahan Kepolisian Negara Republik Indonesia BA Uraian
Rakyat dengan objek revaluasi dengan 74.049 NUP (7,95%). 1 012 Kementerian 314,686 1.552,774 1.238,088
sebanyak 354.348 NUP (38,03%), Pertahanan
2 033 Kementerian 624,908 1.742,722 1.117,813
Pekerjaan
Umum dan Pe-
Capaian Jum- rumahan Rakyat
No Kementerian/Lembaga %
lah NUP
3 007 Kementerian 89,223 564,204 474,981
BA Uraian Sekretariat
1 033 Kementerian Pekerjaan Umum dan 354.348 38,03% Negara
Perumahan Rakyat 4 042 Kementerian 72,783 363,085 290,301
2 012 Kementerian Pertahanan 159.404 17,11% Riset, Teknologi
dan Pendidikan
3 060 Kepolisian Negara Republik Indonesia 74.049 7,95% Tinggi
4 025 Kementerian Agama 62.457 6,70% 5 022 Kementerian 109,869 399,532 289,662
5 022 Kementerian Perhubungan 60.933 6,54% Perhubungan

6 018 Kementerian Pertanian 38.934 4,18% 6 060 Kepolisian 50,690 227,063 176,373
Negara Republik
7 042 Kementerian Riset, Teknologi dan Pendi- 21.901 2,35% Indonesia
dikan Tinggi
7 015 Kementerian 29,625 105,796 76,171
8 015 Kementerian Keuangan 20.408 2,19% Keuangan
9 013 Kementerian Hukum dan Hak Asasi 19.060 2,05% 8 018 Kementerian 14,285 84,856 70,570
Manusia Pertanian
10 029 Kementerian Lingkungan Hidup dan 13.010 1,40% 9 025 Kementerian 31,438 84,571 53,133
Kehutanan Agama
11 K/L Lainnya 107.145 11,50%
TOTAL 931.649 100%
Selain menghasilkan kenaikan 342 NUP bangunan, dan 119 NUP
nilai wajar aset pemerintah, jalan, jembatan, bangunan air. Aset ini
kegiatan revaluasi BMN juga turut dapat dijadikan alternatif pemenuhan
Rangkaian kegiatan revaluasi aset (Rp1.238,08 triliun) , Kementerian meningkatkan kualitas pengelolaan kebutuhan gedung pemerintah, dan
menghasilkan kenaikan nilai wajar Pekerjaan Umum dan Perumahan BMN melalui pemutakhiran basis juga mendukung program kebijakan
aset pemerintah yang pada akhirnya Rakyat dengan kenaikan nilai sebesar data BMN. Dari kegiatan ini dapat pemerintah, seperti penyediaan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

juga turut meningkatkan performa 179% (Rp1.117,81 triliun), serta dipetakan kondisi aset, status hukum, infrastruktur dan rumah negara.
laporan keuangan pemerintah. Kementerian Sekretariat Negara status penggunaan, eksistensi, hingga Terpenuhinya kebutuhan ini berarti
Bila dirinci berdasarkan tahun dengan kenaikan nilai sebesar 532% koordinat lokasi aset. Dengan basis penghematan belanja modal bagi
pelaksanaan revaluasi, pada 2017 (Rp474,98 triliun). data BMN yang mutakhir, pemerintah pemerintah.
terdapat kenaikan nilai aset sekitar dapat memaksimalkan penggunaan
Rp1.910,55 triliun dan sebesar Di antara aset yang mengalami Secara umum terdapat beberapa
BMN serta menciptakan cost saving
Rp2.267,73 triliun pada 2018. kenaikan nilai wajar, terdapat BMN hal yang menjadi tantangan dalam
sebagai inisiatif efisiensi belanja
yang disiapkan sebagai underlying penyelesaian revaluasi aset 2017-2018
pemeliharaan.
Menurut data, tiga K/L dengan asset SBSN (sukuk). Semula, nilai ini, antara lain:
kenaikan nilai tertinggi yaitu buku aset tersebut tercatat sebesar Dari kegiatan ini dapat diidentifikasi
Kementerian Pertahanan dengan Rp259,9T. Setelah revaluasi, kini nilai pula aset-aset yang belum optimal 1. Keterbatasan Sumber Daya
kenaikan nilai sebesar 393% wajarnya menjadi Rp728,8T. terutilisasi, terdiri dari 315 NUP tanah, Manusia

28 29
Keterbatasan jumlah SDM di Kantor sehingga proses pertukaran data wilayah untuk objek penilaian semakin membantu manajemen
Pelayanan Kekayaan Negara dan dapat berjalan dengan cepat. kembali yang lokasinya tersebar serta guna pengambilan keputusan dalam
Lelang (KPKNL) diatasi dengan berkoordinasi secara intensif dengan manajemen aset negara (BMN). Baik
bantuan tenaga penilai dari 3. Kendali Mutu Pelaksanaan instansi-instansi terkait. keputusan dalam aspek penerimaan
Kanwil DJKN yang masih memiliki kegiatan negara berupa pemanfaatan aset
ketersediaan SDM dan juga dari 5. Force Majeure yang dapat menghasilkan PNBP
Pelaksanaan kegiatan dengan alokasi
Kantor Pusat DJKN. Total tim penilai berlandaskan nilai wajar aset dan
waktu yang singkat mengakibatkan Faktor alam yang tidak dapat
yang diturunkan untuk menyelesaikan analisa yang lebih tepat; dalam aspek
terjadinya risiko kesalahan input tim diprediksi juga menghambat
revaluasi aset ini mencapai lebih dari belanja dimana terjadi efisiensi
penilai. Langkah-langkah yang telah pelaksanaan kegiatan revaluasi aset
300 tim. pengeluaran biaya operasional
diambil untuk mengatasi hambatan seperti gempa bumi yang melanda
atas aset termasuk terjadinya
Selain itu, kuantitas dan kualitas SDM ini adalah kendali mutu atas produk Provinsi Nusa Tenggara Barat pada
cost-saving karena aset-aset yang
pada satuan kerja mitra KPKNL pun laporan penilaian kembali (LPK) BMN pertengahan bulan Agustus 2018
idle dapat dialokasikan kepada K/L
merupakan tantangan yang dihadapi yang dilakukan berjenjang mulai dari mengakibatkan beberapa target BMN
yang memerlukan; dan dari aspek
dalam pelaksanaan revaluasi. Hal tingkat KPKNL, Kanwil DJKN sampai di wilayah Provinsi Nusa Tenggara
pembiayaan underlying asset yang
ini sangat penting bagi kualitas Kantor Pusat DJKN. Barat tidak dapat diselesaikan sampai
digunakan diungkapkan secara
pelaksanaan revaluasi, karena proses dengan 31 Agustus 2018. Untuk
4. Kondisi Objek transparan sehingga investor sukuk
revaluasi dimulai oleh aktivitas mengatasi hambatan ini, Pemerintah
mengetahui data mutakhir aset-aset
pendataan dan inventarisasi aset pada akan membuat kebijakan khusus atas
Hambatan lain yang dihadapi dalam tersebut.
satuan kerja kementerian/lembaga BMN yang terdampak bencana gempa
pelaksanaan adalah karakteristik BMN
bumi pada wilayah tersebut. Pemutakhiran data asset hasil
yang menjadi objek penilaian kembali
2. Kondisi Infrastruktur Teknologi revaluasi juga menjadi landasan
yaitu lokasi BMN tidak diketahui, BMN Pelaksanaan revaluasi aset selama
Informasi bagi DJKN untuk di masa yang akan
tersebar di berbagai pelosok wilayah, tahun 2017 dan 2018 ini merupakan
sulitnya akses menuju objek penilaian datang dalam rangka perencanaan
Pada masa awal pelaksanaan revaluasi momentum bagi Pengelola Barang
kembali (kondisi geografis maupun penataan aset negara melalui
aset, infrastruktur teknologi informasi dalam mengoptimalkan pelaksanaan
faktor keamanan), BMN berupa tanah asset repurposing, rezoning, dan
belum dapat digunakan secara Pengelolaan BMN bersama-sama
tidak didukung dokumen legalitas recycling yang merupakan awal dari
maksimal karena kondisi jaringan dengan seluruh Kementerian/
yang cukup, dan objek diakui dan modernisasi pengelolaan aset negara
internet yang tidak stabil dan aplikasi Lembaga selaku Pengguna
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

dikuasai sebagai milik pihak ketiga sebagaimana praktik terbaik (best


pendukung yang belum berjalan Barang. Revaluasi aset tidak hanya
(masyarakat/penghuni/swasta/ practices) di negara industri maju.
optimal. Langkah-langkah yang telah bertujuan untuk memenuhi asas
Pemda). Revaluasi aset berdampak terhadap
diambil untuk mengatasi hambatan akuntabilitas dan transparansi dalam
APBN yang merupakan upaya untuk
ini adalah melalui penambahan pertanggungjawaban keuangan
Untuk mengatasi hambatan ini, KPKNL meningkatkan kontribusi aset negara
server, pengaturan lalu-lintas jaringan negara dan diungkapkannya dalam
menerapkan strategi penyelesaian (BMN) dalam pembangunan nasional.
internet, penyempurnaan aplikasi neraca pemerintah pusat, tetapi
dengan menggunakan pendekatan

30 31
Laporan Utama

Sejarah Singkat Hari


Oeang

S
etiap tanggal 30 Oktober Ketiga, mata uang merupakan wujud pengeluaran Uang Republik Indonesia.
diperingati sebagai Hari Oeang. kedaulatan bangsa. Wakil Presiden
Pada tanggal tersebut di tahun Moh. Hatta pada pidatonya di Radio Keenam, ORI pertama tampil dalam

1946 untuk pertama kalinya Republik Indonesia tanggal 29 Oktober bentuk uang kertas bernominal

Indonesia membuat mata uang sendiri 1946 menyatakan bahwa dengan satu sen dengan gambar muka keris

sebagai alat pembayaran yang sah. berlakunya ORI, telah tertutup suatu terhunus dan gambar belakang teks

Peristiwa ini menjadi cikal-bakal Hari masa dalam sejarah keuangan UUD 1945.

Oeang yang dimeriahkan dengan Republik Indonesia. Hari ini 72 tahun


Ketujuh, semenjak ORI berlaku,
berbagai acara oleh Kementerian yang lalu menjadi salah satu penanda
dinyatakan juga bahwa uang Jepang
Keuangan. berakhirnya masa yang penuh dengan
dan uang Javasche Bank tidak berlaku
penderitaan dan kesukaran bagi
Mengapa kita harus punya mata lagi. Sebelumnya, Indonesia memiliki
rakyat kita, dan menuju bangsa yang
uang sendiri? empat mata uang. Pertama, uang
merdeka dan berdaulat.
kertas De Javasche Bank. Kedua,
Pertama, sebagai perwujudan Keempat, berdasarkan pertimbangan uang kertas dan logam pemerintah
negara yang merdeka, selain sistem di atas, pada tanggal 30 Oktober 1946, Hindia Belanda DeJapansche Regering
pemerintahan yang mandiri, bangsa untuk pertama kali diberlakukan dengan satuan gulden. Ketiga, uang
Indonesia perlu memiliki uang sendiri. Oeang Republik Indonesia (ORI) kertas pendudukan Jepang yang
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

Mata uang ini tidak hanya berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah di menggunakan Bahasa Indonesia, yaitu
sebagai alat pembayaran yang sah Indonesia. Dai Nippon emisi 1943. Keempat, Dai
tetapi juga sebagai lambang utama Nippon Teikoku Seibu bergambar
negara merdeka. Kelima, ORI ditandatangani Menteri Wayang Orang Satria Gatot Kaca dan
Keuangan A.A. Maramis. Mengapa gambar Rumah Gadang Minang.
Kedua, sebagai bangsa yang baru yang tanda tangan Menteri Keuangan?
merdeka, perlu alat pembayaran Berdasarkan amanat Undang-undang Dengan penerbitan ORI, Indonesia
yang sah untuk menyatukan rakyat (UU) tentang pengeluaran Uang telah menjadi bangsa yang merdeka
Indonesia dari sabang sampai Republik Indonesia, yakni UU 17/1946 sepenuhnya karena pengaturan
merauke. Mata uang merupakan salah dan UU 19/1946, Menteri Keuangan penerbitan uang yang berdampak
satu hal untuk merekatkan NKRI. diberi kewenangan untuk menerapkan pada perekonomian disusun sendiri

hal-hal yang berkaitan dengan oleh para pendiri bangsa.

32 33
Pendapatan Negara
Pendapatan Negara

PENERIMA AN
PERPAJAK AN

Penerimaan Pajak Menembus Rp1.000 Triliun di


Akhir Oktober, Pertumbuhan Mencapai 17,64%
(19,30% di luar Tax Amnesty)

R
ealisasi penerimaan pajak
Realisasi untuk periode Januari -
Penerimaan Oktober 2018 tercatat sebesar
Pajak s/d Rp1.016,52 triliun, atau tumbuh
31 Oktober 17,64 persen (yoy). Pertumbuhan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

2018 positif ini ditopang oleh pertumbuhan


PPh Non-Migas yang mencapai 17,03
persen (yoy) serta PPN & PPnBM yang
tumbuh 14,96 persen (yoy). Tanpa
memperhitungkan penerimaan Tax
2015 2016 2017 2018 Amnesty di triwulan I tahun 2017
(merupakan penerimaan yang
bersifat one-off, sebesar Rp 12 triliun),
pertumbuhan penerimaan pajak
Non TA sampai dengan bulan Oktober 2018

Foto: mencapai 19,30 persen (yoy) atau


Inc TA
Media Keuangan/ yang tertinggi selama periode 2015 –
Andi Al Hakim 2018.

34 35
(dalam triliun Rupiah)

Realisasi s/d 31 Oktober 2018


Realisasi
APBN growth growth
Penerimaan Uraian ∆% Jenis Pajak
2018 % thd Januari - Oktober 2017 Januari - Oktober 2018
Pajak s/d Rp 2017 -
APBN
2018 PPh Pasal 21 4,02% 17,00%
31 Oktober
2018 Pajak Penghasilan 855,13 593,21 17,96% 69,37% PPh Badan 18,75% 25,21%
- Migas 38,13 54,30 28,06% 142,40% PPN Orang pribadi 45,81% 21,00%
- Non Migas 817,00 538,91 17,03% 65,96% PPN Dalam Negeri 12,97% 8,94%
PPN & PPnBM 541,80 405,44 14,96% 74,83% Pajak atas Impor 18,59% 27,56%
PBB & Pajak Lainnya 27,06 17,86 109,96% 66,01% - PPh 22 Impor 15,61% 27,72%
Jumlah 1.424,00 1.016,52 17,64%* 71,39% - PPN Impor 20,85% 28,10%
*angka memperhitungkan pemindahbukuan penerimaan PBB tahun 2017 - PPnBM Impor -15,36% 6,11%

Pertumbuhan penerimaan pajak persen(yoy). Pertumbuhan signifikan Pertumbuhan PPN Dalam Negeri dibandingkan triwulan II 2018 sebesar
mengalami perlambatan, yaitu 4,9 persen (yoy), meskipun lebih tinggi Pertumbuhan
di tahun 2018 masih ditopang oleh dicatatkan oleh pajak-pajak atas impor,
hanya tumbuh 8,94 persen (yoy), dibandingkan periode yang sama Penerimaan
kinerja positif beberapa jenis pajak melanjutkan trend pertumbuhan
lebih rendah dibanding tahun tahun lalu yang sebesar 4,4 persen Pajak
utama, seperti PPh Pasal 21, PPh tahun 2017. PPh Pasal 22 Impor
Badan, PPN Dalam Negeri dan PPN tumbuh 27,72 persen (yoy) naik dari sebelumnya yang mampu tumbuh (yoy).

Impor yang memberikan sinyal positif 15,61 persen, PPN Impor tumbuh 12,97 persen (yoy). Terdapat beberapa
Secara keseluruhan, kinerja
peningkatan aktivitas ekonomi. 28,10 persen (yoy) naik dari 20,85 penyebab dari perlambatan tersebut
pertumbuhan penerimaan pajak cukup
persen, serta PPnBM Impor tumbuh yaitu : (1) menguatnya PPN Impor
Secara umum pertumbuhan menggembirakan, terutama apabila
6,11 persen (yoy) setelah di tahun mengakibatkan jumlah kredit pajak
penerimaan pajak tidak lepas dari kita lihat dalam konteks sumber
2017 mengalami pertumbuhan negatif untuk PPN Dalam Negeri meningkat
pertumbuhan jenis-jenis pajak pertumbuhannya. BPS melaporkan
(-15,36 persen). Secara umum, pajak (PPN Impor merupakan kredit pajak
utama yang menunjukkan kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia
atas impor tumbuh 27,56 persen (yoy), PPN Dalam Negeri) sehingga pada
cukup menggembirakan. PPh Pasal triwulan III 2018 sebesar 5,17 persen
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

lebih tinggi dibandingkan periode yang akhirnya setoran PPN Dalam Negeri
25/29 mampu melanjutkan trend (yoy), yang merupakan sumber
sama tahun 2017 yang tumbuh 18,59 melambat; (2) meningkatnya restitusi
pertumbuhan di atas 20 persen pertumbuhan alami penerimaan pajak.
persen (yoy). pajak sebagai dampak jangka pendek
sepanjang tahun 2018, dimana PPh Dengan demikian, usaha (effort) dalam
dari program percepatan restitusi;
Pasal 25/29 Badan mampu tumbuh bentuk intensifikasi dan ekstensifikasi
dan (3) melambatnya penjualan
hingga 25,21 persen (yoy) sedangkan perpajakan serta formulasi kebijakan
eceran pada triwulan III 2018. Hasil
PPh Pasal 25/29 Orang Pribadi dan program-program pendukungnya
Survei Penjualan Eceran (SPE) Bank
tumbuh 21,00 persen (yoy). PPh Pasal telah mampu menghasilkan kontribusi
Indonesia mengindikasikan penjualan
21 tumbuh 17,00 persen (yoy), jauh pertumbuhan hingga 12,46 persen.
eceran triwulan III 2018 diperkirakan
lebih tinggi dibandingkan periode tumbuh 4,6 persen (yoy), melambat
yang sama tahun 2017 sebesar 4,02

36 37
Ditinjau dari sisi sektoral, penerimaan ini sejalan dengan Struktur PDB
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
secara umum sektor-sektor utama Indonesia menurut laporan triwulan
penyumbang penerimaan mengalami III 2018 BPS, dimana “… sektor
pertumbuhan double digits, seperti Industri Pengolahan, Pertanian-
Industri Pengolahan (tumbuh 12,94 Kehutanan-Perikanan, Perdagangan,
persen yoy), Perdagangan (tumbuh dan Konstruksi masih mendominasi
28,28 persen yoy) dan Jasa Keuangan pertumbuhan PDB Indonesia”.
(tumbuh 10,78 persen yoy). Hal
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

38 39
Tumbuh Bersama
Generasi Emas Melalui
Inklusi Kesadaran Pajak

P
rogram Inklusi Kesadaran Pajak melalui kesadaran melaksanakan
merupakan program yang hak dan kewajiban perpajakan.
diusung Direktorat Jenderal Pajak Dalam rangka mewujudkan generasi
untuk memberikan edukasi pajak yang mempunyai kesadaran pajak,
kepada generasi muda Indonesia. Direktorat Jenderal Pajak telah
Berdasarkan bonus demografi, bila menyiapkan program edukasi nilai-
kita melakukan penanaman kesadaran nilai kesadaran pajak kepada generasi
pajak di setiap muatan kurikulum muda melalui pendidikan.
pendidikan saat ini, maka di tahun
2045 akan terjadi peningkatan Program inklusi pajak ini telah berjalan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

awareness pajak saat mereka sejak tahun 2014 sebagai bagian dari

merambah dunia usaha. Program Transformasi Kelembagaan


Kementerian Keuangan. Terdapat tiga
Untuk membangun masa depan strategi utama pelaksanaan program
perpajakan Indonesia perlu ini, yakni: (1) menjalin kerjasama
dipersiapkan generasi bangsa dengan instansi dan institusi yang
yang memiliki kesadaran pajak terkait dengan dunia pendidikan;
yang lebih baik. Budaya sadar (2) penyediaan materi edukasi
pajak harus ditanamkan sejak dini perpajakan; dan (3) pelaksanaan
melalui pendidikan agar terbentuk edukasi dan kampanye perpajakan.
Foto: karakter generasi bangsa yang
Direktorat Jenderal Sebagai langkah awal, Kementerian
cinta tanah air dan bela negara
Pajak

40 41
Keuangan telah menggandeng tinggi, kurikulum bersifat otonom dan yaitu serangkaian kegiatan yang pembelajaran kesadaran pajak
Kementerian Pendidikan diserahkan kepada masing-masing berhubungan dengan kegiatan di sekolah-sekolah keagamaan di
dan Kebudayaan dengan perguruan tinggi, sehingga strategi literasi kesadaran pajak kepada dunia bawah Kemenag dan sekolah serta
penandatanganan Nota Kesepahaman inklusi dilakukan melalui kebijakan pendidikan yang dilaksanakan selama lembaga pendidikan di bawah
tentang Peningkatan Kesadaran Kemenristek Dikti kepada Perguruan sepekan, untuk jenjang sekolah Pemerintah Daerah. Keterkaitan LIPI
Perpajakan Melalui Pendidikan. Tinggi di seluruh Indonesia untuk tingkat dasar, menengah, atas dan juga untuk meningkatkan awareness
Dalam perjalanannya, beberapa meingintegrasikan materi kesadaran perguruan tinggi. Kegiatan-kegiatan atas riset perpajakan yang hasilnya
pihak menyambut baik gagasan ini, pajak dalam proses pendidikan di ini dilaksanakan secara serentak di dapat mendukung DJP mencapai
sehingga kerja sama inklusi kesadaran perguruan tinggi. masing-masing unit kerja Direktorat tujuan edukasi yaitu meningkatkan
pajak saat ini telah terjalin dengan Jenderal Pajak mulai tanggal 5 - 9 awareness, pengetahuan dan
Kementerian Riset, Teknologi dan Selain menjadi bagian dari kurikulum, November 2018. Puncak pekan inklusi merubah perilaku. Selain itu juga
Pendidikan Tinggi, Kementerian diupayakan juga untuk menanamkam adalah acara Pajak Bertutur, yaitu ada Perjanjian Kerja Sama dengan
Koperasi dan Usaha Kecil dan nilai-nilai kesadaran pajak melalui kegiatan mengajar kesadaran pajak UT, jajaran Kemenristekdikti dan
Menegah, Kementerian Komunikasi berbagai kegiatan di luar sekolah. kepada siswa/i dan mahasiswa/i yang Kemendagri. “Hasil dari kegiatan ini,”
dan Informatika, dan Pengurus Besar Pada jenjang pendidikan dasar dan dilakukan oleh pegawai di setiap unit tutur ibu Sri, “hasilnya baru dapat
Nahdhatul Ulama. Untuk materi menengah, upaya menanamkan kerja DJP pada saat yang bersamaan diniknati setelah lintas generasi.”
edukasi sendiri, kini telah tersedia kesadaran pajak dilakukan melalui serentak di seluruh Indonesia. Khusus
bahan ajar SD, SMP dan SMA; Buku kegiatan kesiswaan yang dapat acara Pajak Bertutur yang dilakukan di
Kesadaran Pajak untuk Perguruan diberikan muatan kesadaran pajak, Kantor Pusat DJP dihadiri oleh Menteri
Tinggi; Buku Kesadaran Pajak untuk seperti kegiatan ekstrakurikuler Keuangan.
Mata Kuliah Wajib Umum (MKWU); Duta Pajak, company visit, Tax Goes

dan Buku Pembelajaran Kesadaran To School, Pekan Kreatifitas Siswa, Acara Pajak Bertutur ini didahului

Pajak untuk Dosen MKWU. Olimpiade Perpajakan, Lomba oleh penandatanganan kesepahaman
Menulis, dan kegiatan kepramukaan. antara Menteri Keuangan dengan
Inklusi melalui kurikulum disesuaikan Direktorat Jenderal Pajak juga aktif Menteri Agama, Menteri Dalam
dengan jenjang pendidikan. Untuk melaksanakan kampanye seperti Negeri dan Kepala Lembaga Ilmu
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

pendidikan dasar dan menengah, sharing session Perguruan Tinggi, Pengetahuan Indonesia. Setelah
strategi inklusi berupa penyisipan Bimbingan Fasilitator Inklusi, bekerja bersama dan melakukan MoU
materi kesadaran pajak dalam dengan Bimbingan Teknis Dosen Mitra, serta dengan Kemenristekditi bersama
penambahan/penekanan kesadaran kegiatan Pajak Bertutur. Kemendikbud, maka giliran Kemenag
pajak pada Kompetensi Inti dan dan Kemendagri bergandengan
Kompetensi Dasar. Di perguruan Di tahun 2018 ini kegiatan kampanye tangan untuk memberikan muatan
digaungkan melalui Pekan Inklusi,

42 43
Tingkatkan Pelayanan,
Pajak Kini Hadir Lebih
Dekat

M
embayar pajak merupakan baru tersebut di Kanwil DJP Kepulauan
hak dan kewajiban bagi Riau mengatakan, “Para Wajib Pajak
seluruh rakyat Indonesia. kini dapat lebih mudah mendapatkan
Sebagai otoritas perpajakan pelayanan karena hadirnya unit-
yang mengemban amanat Undang- unit baru yang lebih dekat dengan
Undang untuk mengadministrasikan mereka. Oleh karena itu, saya juga
penerimaan pajak Pemerintah berharap seluruh pegawai DJP terus
Pusat, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) meningkatkan profesionalisme dan
memiliki unit kerja yang tersebar kualitas layanan yang diberikan
di seluruh Indonesia, dari Sabang kepada para pemangku kepentingan,”
sampai Merauke. Seiring dengan terus Dalam sambutan tersebut juga
bertumbuhnya jumlah Wajib Pajak disampaikannya, “Unit-unit DJP baik
dan sebarannya, untuk meningkatkan yang baru maupun yang sudah
kualitas pelayanan dan kemudahan terbentuk sebelumnya harus mampu
akses kepada Wajib Pajak, di tahun meningkatkan kerjasama dengan
2018 ini Direktorat Jenderal Pajak instansi pemerintah dan institusi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

membuka unit kerja baru, yaitu : lainnya dalam menjalankan tugas


(1) pembentukan Kantor Wilayah yang diamanahkan,”
DJP Kepulauan Riau sebagai hasil
pemekaran Kantor Wilayah DJP Riau Pembentukan unit-unit baru untuk
dan Kepulauan Riau, (2) pembentukan meningkatkan pelayanan ini sejalan
KPP Madya Bogor, (3) pembentukan dengan upaya DJP untuk hadir
10 KPP Pratama baru sebagai hasil lebih dekat dengan Wajib Pajak.
pemekaran 10 KPP yang lama. Program-program lain yang juga telah
dilaksanakan untuk memperluas
Direktur Jenderal Pajak Robert jangkauan layanan kepada Wajib Pajak
Foto:
Direktorat Jendral Pakpahan dalam acara peresmian di antaranya Mobile Tax Unit dan Pojok
Pajak Saat Mulai Operasi (SMO) unit-unit Pajak.

44 45
KANTOR LAMA KANTOR BARU
Daftar kantor
- KPP Madya Bogor
vertikal baru di
DJP
Kanwil DJP Riau dan Kep. Riau Kanwil DJP Riau
Kanwil DJP Kepulauan Riau
KPP Pratama Samarinda KPP Pratama Samarinda Ilir
KPP Pratama Samarinda Ulu
KPP Pratama Banjarmasin KPP Pratama Banjarmasin Utara
KPP Pratama Banjarmasin Selatan
KPP Pratama Pontianak KPP Pratama Pontianak Barat
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
KPP Pratama Pontianak Timur
KPP Pratama Jambi KPP Pratama Jambi Telanaipura
KPP Pratama Jambi Pelayangan
KPP Pratama Banda Aceh KPP Pratama Banda Aceh
KPP Pratama Aceh Besar
KPP Pratama Serang KPP Pratama Serang Barat

KPP Pratama Serang Timur


KPP Pratama Balikpapan KPP Pratama Balikpapan Timur
KPP Pratama Balikpapan Barat
KPP Pratama Cirebon KPP Pratama Cirebon Satu
KPP Pratama Cirebon Dua
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

KPP Pratama Mojokerto KPP Pratama Mojokerto


KPP Pratama Jombang
KPP Pratama Jkt Pasar Minggu KPP Pratama Jakarta Pasar Minggu
KPP Pratama Jakarta Jagakarsa

46 47
KEPABEANAN DAN
CUK AI
Pertumbuhan
Penerimaan
Total s.d.
Oktober 2015-
2018
Program Penguatan Reformasi Kepabeanan
dan Cukai (PRKC) meningkatkan penerimaan
kepabeanan dan cukai di semua komponen.

C
apaian penerimaan atau Rp16,93 triliun. Pertumbuhan
kepabeanan dan cukai hingga penerimaan tersebut masih
bulan Oktober 2018 adalah meneruskan tren pertumbuhan positif
Rp144,14 triliun, atau 74,26 sejak awal tahun 2018, yang tumbuh
Pertumbuhan
persen dari target APBN 2018. sebesar 2 digit atau tertinggi dalam
Penerimaan Bea
Capaian tersebut lebih tinggi dari 3 tahun terakhir. Hal serupa terjadi
Masuk
persentase capaian pada periode pada ketiga komponen penerimaan,
s.d. Oktober,
yang sama tahun lalu sebesar 67,26 yaitu bea masuk (BM), bea keluar (BK),
2015-2018
persen, sehingga terjadi pertumbuhan dan cukai, yang juga tumbuh lebih
sebesar 13,30 persen (yoy) tinggi sejak tahun 2015.

Pertumbuhan (yoy)
Target Realisasi Realisasi Realisasi penerimaan BM sampai agreement (FTA) sebesar 2,3 persen.
No. Jenis Penerimaan % Capaian
APBN 2018 2017 dengan bulan Oktober 2018 masih Sedangkan dampak positif program
Nominal %2018 %2017 menunjukkan kinerja yang positif. Hal penertiban impor berisiko tinggi (PIBT)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

tersebut nampak dari pertumbuhan berkontribusi pada penerimaan extra


1 Bea Masuk 35.70 32.22 90.26 27.86 4.36 15.66 10.13
penerimaan BM yang mencapai 15,66 effort.
2 Cukai 155.40 106.21 68.35 96.24 9.97 10.36 9.47
persen, dan masih yang tertinggi
3 Bea Keluar 3.00 5.70 190.13 3.11 2.59 83.20 28.13 Pertumbuhan importasi yang
dibandingkan 3 tahun terakhir.
Total 194.10 144.14 74.26 127.21 16.93 13.30 10.01 berkontribusi signifikan pada
Capaian penerimaan BM tersebut
PPN Impor 151.95 118.62 33.33 28.10 20.85 penerimaan BM, didominasi
berasal dari capaian penerimaan
PPn BM Impor 3.45 3.26 0.20 6.11 -15.36 oleh impor pada sektor industri
rutin dan extra effort yang masing-
PPh Pasal 22 Impor 45.46 35.59 9.87 27.72 15.61
masing tumbuh 16,75 persen dan 3,66 pengolahan dan impor bahan baku /
Total PDRI lainnya 200.86 157.47 43.39 27.56 18.59
persen. Penerimaan rutin didorong penolong. Masih tumbuhnya impor
Total DJBC dan Perpajakan 345.00 284.68 60.32 21.19 14.59
oleh pertumbuhan devisa impor sektor industri menjadi sinyal positif

yang positif, meskipun dibayangi bahwa industri dalam negeri masih

peningkatan utilisasi free trade menggeliat.

48 49
Pertumbuhan
Pertumbuhan Penerimaan BK
Penerimaan Juni 2015 -
Cukai s.d. 2018
Oktober, 2015-
2018

Penerimaan cukai hingga bulan tumbuh sebesar 2,56 persen turut


Penerimaan BK hingga bulan Oktober pertumbuhan tertinggi selama 3 tahun
Oktober 2018 masih menunjukkan mendorong performa capaian CHT.
2018 sudah melebihi target APBN terakhir. Capaian tersebut ditopang
performa yang positif, dengan Kenaikan produksi HT ditengarai
2018 dengan capaian 190,13 persen. oleh ekspor komoditas mineral
capaian penerimaan yang terbesar sebagai dampak positif dari program
Performa pertumbuhan penerimaan tambang yang tumbuh hingga 121,22
diantara komponen penerimaan penertiban cukai berisiko tinggi (PCBT)
BK sebesar 83,20 persen, merupakan persen, namun demikian komoditas
lainnya. Capaian penerimaan cukai yang mampu mengurangi peredaran
yang tertinggi dibandingkan biji kako yang mencatatkan kinerja
disumbangkan paling tinggi oleh cukai HT illegal.
pertumbuhan komponen pertumbuhan tertinggi penerimaan
hasil tembakau (CHT), berturut-turut
penerimaan lainnya sekaligus sebagai BK.
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

kemudian minuman mengandung etil Realisasi penerimaan cukai MMEA

alcohol (MMEA) dan etil alcohol (EA). tumbuh 15,80 persen, capaian ini
disebabkan oleh kinerja produksi
Sebagai kontributor penerimaan MMEA yang meningkat. Pertumbuhan
cukai terbesar, CHT yang tumbuh produksi tersebut terjadi baik
9,88 persen didorong oleh kenaikan pada MMEA produksi dalam negeri
tarif efektif yang melebihi kenaikan maupun impor. Tumbuhnya produksi
tarif normatif sebesar 10,04 MMEA juga merupakan efek positif
persen. Sementara itu, produksi dari program PCBT yang berhasil
hasil tembakau (HT) yang masih mengurangi peredaran MMEA illegal.

50 51
PENDAPATAN
NEGAR A BUK AN PAJAK

Capaian PNBP hingga September 2018 Telah


Mencapai 102,16 persen dari Target Didorong oleh
Kenaikan Harga ICP dan HBA.

2018 Realisasi Oktober 2017, yaitu sebesar USD49,54 mencapai Rp88,31 triliun atau
Realisasi per barel atau periode bulan Januari 105,45 persen dari target APBN
APBN s.d 31 Okt % thd APBN Growth
PNBP s.d. 31 2018 s.d. Oktober 2017 sebesar USD 49,38 tahun 2018. Realisasi tersebut
Oktober2018 I. Penerimaan Negara Bukan 275,43 315,44 114,53 34,52 per barel. meningkat sebesar 17,16 persen
(dalam miliar Pajak
jika dibandingkan dengan periode
Rupiah) A. Penerimaan SDA 103,67 142,03 137,00 72,62 Realisasi penerimaan SDA Non Migas yang sama tahun 2017 sebesar
1 Migas 80,35 112,19 139,62 91,36 mencapai Rp29,84 triliun atau 127,95 Rp75,38 triliun. Peningkatan realisasi
a Minyak Bumi 59,58 112,19 188,28 91,36 persen dari target APBN tahun 2018. penerimaan PNBP Lainnya ini antara
b Gas Alam 20,77 - - - Realisasi tersebut lebih tinggi 26,18 lain disebabkan kenaikan realisasi
2 Non Migas 23,33 29,84 127,95 26,18 persen jika dibandingkan dengan Penjualan Hasil Tambang yang
a Pertambangan Minerba 17,86 24,52 137,30 25,98 periode yang sama tahun 2017 yang mencapai Rp15,83 triliun, lebih tinggi
b Kehutanan 4,17 3,85 92,33 18,78 mencapai Rp23,65 triliun. Peningkatan dibandingkan realisasi periode yang
c Perikanan 0,60 0,33 55,32 (20,55) ini diantaranya disebabkan oleh sama tahun 2017 sebesar Rp13,82
d Pend. Per. Panas Bumi 0,70 1,14 163,41 114,79 kenaikan rata-rata harga batu bara triliun, sejalan dengan peningkatan
B Pendapatan dari KND 44,70 42,47 95,01 3,14 acuan (HBA) pada periode Januari HBA dan kenaikan Pendapatan
C. PNBP Lainnya 83,75 88,31 105,45 17,16 - Oktober 2018 yang mencapai Penggunaan Spektrum dan Frekuensi
D. Pendapatan BLU 43,30 42,63 98,44 19,53 USD99,71 per ton, lebih tinggi Radio yang mencapai Rp13,75 triliun,
dibandingkan HBA periode Januari - lebih tinggi dibandingkan periode
September 2017 sebesar USD 84,22

S
yang sama tahun 2017 sebesar Rp4,11
ampai dengan tanggal 31 mencapai Rp112,18 triliun atau per ton. triliun, yang disebabkan perubahan
Oktober 2018, realisasi PNBP 139,62 persen dari target APBN tahun
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

kebijakan (re-profiling) waktu


mencapai Rp315,44 triliun atau 2018. Realisasi tersebut mengalami Realisasi pendapatan dari kekayaan
pembayaran Biaya Hak Penggunaan
114,53 persen dari APBN tahun pertumbuhan sebesar 91,36 persen negara dipisahkan mencapai
pita frekuensi dari bulan Desember
2018. Realisasi tersebut mengalami dibandingkan periode yang sama Rp42,47 triliun atau 95,01 persen dari
menjadi bulan September.
pertumbuhan sebesar 34,52 persen tahun 2017. Kenaikan penerimaan target APBN tahun 2018. Realisasi
jika dibandingkan dengan realisasi SDA Migas tersebut antara lain tersebut lebih tinggi 3,14 persen jika Untuk pendapatan BLU, hingga 31
periode yang sama tahun 2017. disebabkan karena lebih tingginya dibandingkan dengan periode yang Oktober 2018 terealisasi sebesar
Kenaikan ini antara lain disebabkan realisasi ICP periode bulan Desember sama tahun 2017 yang mencapai Rp42,63 triliun, atau mencapai 98,44
meningkatnya harga komoditas, 2017 - Oktober 2018, yaitu sebesar Rp41,17 triliun. Peningkatan ini persen dari target APBN tahun 2018,
khususnya harga minyak bumi dan USD68,44 per barel atau periode diantaranya disebabkan perbaikan meningkat 19,53 persen dari realisasi
batu bara pada tahun 2018. bulan Januari - Oktober 2018 sebesar kinerja BUMN. periode yang sama tahun 2017
USD69,18 per barel, dibandingkan sebesar Rp35,66 triliun.
Realisasi penerimaan SDA Migas Realisasi penerimaan PNBP Lainnya
realisasi ICP bulan Desember 2016 -

52 53
BEL ANJA NEGARA
Belanja Negara

BELANJA PEMERINTAH
PUSAT

Percepatan penyaluran belanja Bantuan Sosial


pasca bencana alam di Lombok (NTB) dan Palu-
Donggala (Sulawesi Tengah) turut meningkatkan
penyerapan Belanja Pemerintah Pusat (BPP).

O
ptimalisasi BPP senantiasa tujuan pembangunan, antara lain
terus dilakukan baik dalam terwujudnya peningkatan kualitas
mendukung program SDM, perbaikan kualitas layanan
pembangunan maupun kepada masyarakat, perluasan
penyelenggaraan kepemerintahan. perlindungan sosial, peningkatan
Pemerintah telah melaksanakan kedaulatan pangan dan energi,
berbagai kebijakan belanja serta percepatan pembangunan
guna mendorong tercapainya infrastruktur.

2018
Belanja Pemerintah
Pusat (triliun Rupiah) Realisasi s.d.
APBN % thd APBN % Growth
Okt
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

Belanja K/L 847,44 586,37 69,19 14,69

Belanja Pegawai 227,46 181,72 79,89 9,13

Belanja Barang 338,83 228,17 67,34 18,87

Belanja Modal 203,88 107,34 52,65 1,23

Bantuan Sosial 77,26 69,14 89,49 47,77


Belanja Non K/L 607,06 488,06 80,40 26,04

Pembayaran Bunga Utang 238,61 213,22 89,36 16,45

Subsidi 156,23 160,36 102,64 56,20

Jumlah 1.454,49 1.074,43 73,87 19,58


Foto:
Media Keuangan/
Anas Nur Huda

54 55
Realisasi anggaran BPP pada bulan dapat dilihat dari realisasi belanja REALISASI BELANJA K/L TAHUN 2018 Di sisi lain, telah dialokasikan
Oktober 2018 telah mencapai modal sampai dengan Oktober 2018 anggaran penanggulangan bencana
Rp135,64 triliun atau sekitar 9,33 mencapai 52,65 persen dari pagu Realisasi anggaran Belanja K/L sampai alam dalam rangka memberikan
persen dari pagu alokasi APBN 2018. APBN tahun 2018, lebih tinggi bila dengan 31 Oktober 2018 mencapai bantuan stimulan rumah sejumlah
Sedangkan realisasi anggaran BPP dibandingkan periode yang sama pada Rp586,37 triliun atau 69,19 persen dari 68.753 unit rumah di Lombok, terdiri
sampai dengan 31 Oktober 2018 telah tahun 2017 yang hanya mencapai pagu APBN 2018. Realisasi belanja atas 36.929 unit rumah rusak berat,
mencapai Rp1.074,43 triliun atau 47,20 persen terhadap APBNP 2017. K/L tersebut lebih tinggi dibandingkan 8.286 unit rumah rusak sedang, dan
73,87 persen dari pagu APBN 2018. Peningkatan kinerja belanja modal dengan realisasi belanja K/L pada 23.538 unit rumah rusak ringan.
Realisasi anggaran BPP tersebut lebih terutama disebabkan pada tahun periode yang sama tahun 2017. Bantuan stimulan rumah tersebut
tinggi dibandingkan dengan periode 2018 tidak ada APBNP sehingga Faktor-faktor yang mempengaruhi diberikan secara bertahap sesuai
yang sama tahun 2017 sebesar 65,73 K/L fokus dalam melaksanakan tingkat penyerapan belanja K/L, ketersediaan dokumen pendukung
persen (yoy). Anggaran BPP terdiri program dan kegiatan sesuai dengan antara lain: (1) kelanjutan kebijakan hasil verifikasi dan validasi data
atas (1) belanja K/L realisasinya perencanaan awal. Hal ini berarti percepatan pelaksanaan kegiatan di lapangan, dan sampai saat ini
sebesar Rp586,37 triliun atau 69,19 bahwa tanpa adanya perubahan melalui lelang dini, (2) percepatan sebanyak 68.753 unit rumah yang
persen dari pagu APBN tahun 2018; terhadap APBN di tahun 2018 penyaluran bantuan sosial seperti telah mendapat bantuan stimulan
dan (2) belanja Non-K/L realisasinya menyebabkan peningkatan kinerja PKH, bidik misi, dan Penerima melalui Dana Siap Pakai (On Call)
sebesar Rp488,06 triliun atau 80,40 penyerapan BPP. Bantuan Iuran/PBI (untuk mendukung dari Bagian Anggaran BUN yang
persen dari pagu APBN tahun 2018. keberlangsungan program JKN), (3) direalokasikan ke belanja K/L. Selain
Kinerja realisasi anggaran BPP Dalam rangka mendukung penguatan pembayaran THR bagi PNS/TNI/POLRI itu, untuk menangani bencana di
tersebut menunjukkan perbaikan anggaran BPP yang lebih produktif, dan Pensiunan di tahun 2018, serta Lombok, Pemerintah melalui K/L
apabila dibandingkan dengan kinerja Pemerintah telah menerapkan (4) pelaksanaan beberapa agenda telah merealisasikan bantuan logistik,
realisasi pada tahun 2017. kebijakan capping terhadap belanja strategis seperti Pilkada Serentak, santunan ahli waris, paket sembako,
barang dengan tetap berusaha pelaksanaan Asian Games di Jakarta dapur umum, logistik kesehatan
Peningkatan penyerapan anggaran menjaga output sesuai target dan dan Palembang tahun 2018, dan Asian lingkungan, obat-obatan, logistik
BPP sampai dengan Oktober 2018 kualitas layanan kepada masyarakat Para Games di Jakarta tahun 2018, gizi bantuan, guru, pembelajaran,
tersebut lebih dipengaruhi antara yang lebih baik. Untuk itu, Pemerintah serta pertemuan tahunan IMF dan serta menyediakan sarana umum
lain: 1) realisasi penyerapan belanja mengedepankan konsep value Bank Dunia di Bali tahun 2018. sementara. Sedangkan untuk bencana
barang mencapai Rp327,97 triliun for money (VFM) sebagai bentuk
atau mencapai 67,11 persen dari pagu tanggung jawab Pemerintah dalam
APBN tahun 2018 yang lebih tinggi membelanjakan anggarannya.
dari tahun 2017 sebesar 64,90 persen Diharapkan dalam setiap rupiah Penyerapan belanja
2) realisasi penyerapan belanja modal anggaran belanja yang dikeluarkan K/L sampai dengan
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

mencapai Rp107,34 triliun atau 52,65 Pemerintah, diupayakan dapat akhir Oktober
persen dari pagu APBN tahun 2018 menghasilkan output yang lebih periode tahun
yang lebih tinggi dari tahun 2017 berkualitas, dan yang lebih penting 2015 – 2018
sebesar 47,20 persen, dan 3) belanja adalah masyarakat dapat merasakan
bantuan sosial mencapai Rp69,14 manfaat dari pengeluaran anggaran
triliun atau 89,49 persen yang lebih tersebut. Dengan pelaksanaan
tinggi dari tahun 2017 sebesar 85,73 kebijakan capping belanja barang,
persen. diharapkan APBN sebagai instrumen
fiskal dapat secara lebih optimal
Kinerja belanja modal sampai menstimulasi perekonomian
dengan Oktober 2018 lebih baik bila meskipun di tengah keterbatasan
dibandingkan tahun 2017. Hal ini ruang fiskal Pemerintah.

56 57
alam di Palu-Donggala (Sulawesi dan HAM, (2) Makamah Agung, (3) optimisme dalam capaian target proses pengadaan dan memulai
Tengah) masih dalam proses verifikasi Kementerian Sosial, (4) Kementerian output maupun target penyerapan pekerjaan serta ada beberapa paket
dan identifikasi. Kesehatan, (5) Kementerian anggaran, dalam pelaksanaan masih dalam proses lelang; dan
Luar Negeri, (6) Kepolisan RI, (7) anggaran masih terdapat potensi (6) dokumen kontrak tahun jamak
Realisasi penyerapan anggaran Kementerian Ristek dan Dikti, (8) (multiyears contract) yang belum
kendala yang perlu diantisipasi,
belanja K/L terhadap 15 K/L dengan Kementerian Agama, (9) Kementerian lengkap.
misalnya pada kementerian yang
pagu terbesar sampai dengan 31 Keuangan, dan (10) Kementerian pekerjaannya berupa pembangunan
Oktober 2018 mencapai Rp494,89 Pendidikan dan Kebudayaan. Selain capaian penyerapan anggaran,
fisik, antara lain: (1) penyediaan
triliun atau mencapai 70,18 persen kinerja K/L juga dapat dilihat dari
maupun pembebasan lahan terkait
dari pagu alokasi APBN 2018. Realisasi Berdasarkan uraian di atas, dapat capaian output K/L, misalnya output
dengan permintaan ganti rugi lahan;
penyerapan anggaran tersebut lebih diketahui faktor-faktor yang di bidang pembangunan manusia dan
(2) perpindahan lokasi proyek yang
baik dibandingkan dengan realisasi berpengaruh besar terhadap kebudayaan. Berikut ini menunjukkan
perlu kajian ulang; (3) dokumen teknis
Penyerapan pada periode yang sama tahun penyerapan belanja K/L terutama capaian output strategis beberapa K/L
yang masih dalam proses reviu teknis;
belanja 15 K/L 2017 maupun tahun 2016. Dari 15 percepatan penyaluran beberapa di bidang Pembangunan Manusia dan
(4) masih perlu reviu Uang Muka
dengan pagu K/L dengan pagu terbesar tersebut komponen program perlindungan Kebudayaan sampai dengan Oktober
Proyek terhadap kegiatan yang akan
terbesar terdapat sepuluh K/L yang memiliki sosial, seperti penarikan dimuka 2018, sebagai berikut
dilelangkan; (5) keterlambatan dalam
sampai dengan kinerja penyerapan belanja di atas penerima bantuan iuran dalam rangka
31 Oktober rata-rata nasional sebesar 69,19 jaminan kesehatan nasional. Meskipun
periode tahun persen, yaitu: (1) Kementerian Hukum analisis kinerja menunjukkan
2017 - 2018 Output strategis
belanja
2017 2018 pemerintah
KEMENTERIAN NEGARA/ Realisasi pusat bidang
No. Realisasi s.d. % thd
LEMBAGA APBNP % thd APBNP APBN s.d. 31
31 Okt APBN pendidikan dan
Okt
kesejahteraan
1 KEMENHAN 114,82 76,09 66,27 107.68 72,81 67,62
sampai dengan
2 KEMEN PU PERA 104,24 63,81 61,22 107.39 67,27 62,64
31 Oktober 2018
3 POLRI 98,22 60,20 61,29 95.03 70,90 74,60
4 KEMENAG 63,49 42,70 67,26 62.15 44,40 71,43
5 KEMENKES 55,86 40,89 73,20 59.10 47,06 79,64
6 KEMENHUB 44,64 25,66 57,48 48.20 28,23 58,56
7 KEMENKEU 40,54 29,63 73,10 45.68 32,33 70,77
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

8 KEMENDIKBUD 37,97 15,33 88,49 41.30 34,31 83,09


9 KEMENRISTEK DIKTI 39,49 26,10 66,09 41.28 29,88 72,37
10 KEMENTAN 24,15 28,71 75,61 40.09 27,99 69,82
11 KEMENSOS 17,32 15,01 62,15 23.82 13,88 58,28
12 KEMENKUMHAM 11,21 7,00 62,46 10.59 9,39 88,63
13 KKP 9,14 6,49 79,27 8.26 6,89 83,36 Tabel di atas adalah capaian output mencapai 65,90 persen dari target
14 MA 8,18 3,22 35,23 7.29 4,14 56,86 strategis K/L yang tugasnya hampir fisik, dan pembangunan fly over dan
15 KEMENLU 7,17 4,72 65,90 7.25 5,41 74,62 seluruhnya pembangunan fisik. underpass sudah mencapai 64,75
15 K/L dengan Pagu Terbesar 676,43 445,56 65,87 705.12 494,89 70,18 Realisasi pembangunan jalan baru persen dari target fisik. Hal yang
mencapai 66,24 persen dari target paling menggembirakan adalah
K/L Lainnya 122,16 65,42 53,55 142,31 91,48 64,28
fisik, pembangunan jalan tol sudah pembangunan empat bandara baru
JUMLAH 798,59 510,98 63,99 847,44 586,37 69,19 mencapai 73,41 persen dari target yang ditargetkan pada tahun 2018
fisik, pembangunan jembatan sudah sudah mencapai 100 persen dan telah

58 59
Progress kegiatan prioritas/ beroperasi, meskipun masih terdapat bagi pensiunan, (2) realisasi subsidi lebih tinggi karena
utama tahun 2018 pekerjaan lanjutan. Selain itu, terdapat penyelesaian pembayaran kurang bayar subsidi energi
Sampai dengan 31 Oktober penambahan anggaran sebesar tahun sebelumnya dan penyesuaian kebijakan subsidi tetap
2018 Rp2.416,17 miliar dalam rangka Solar dari Rp500 per liter menjadi Rp2.000 per liter, serta
percepatan pembangunan jalan tol. (3) pembayaran bunga utang lebih tinggi yang disebabkan
Untuk pekerjaan Multi Years Contract antara lain karena kenaikan imbal hasil SBN dan depresiasi
(MYC), realisasi keuangan hanya untuk nilai tukar rupiah terhadap US dolar. Meskipun demikian,
ALOKASI
UNIT ORGANISASI / KEGIATAN TARGET PROGRES PROGRES tahun 2018 karena sebagian besar perkembangan belanja subsidi selama periode 2014 – 2018
No. ANGGARAN (Ribu
PRIORITAS TAHUN 2018 KEUANGAN FISIK
Rupiah)
adalah uang muka proyek. menunjukkan tren penurunan terutama dipengaruhi oleh
A DITJEN SUMBER DAYA AIR     pelaksanaan reformasi kebijakan subsidi energi, misalnya
REALISASI BELANJA NON K/L TAHUN perbaikan skema penyaluran subsidi agar lebih tepat
1 Bendungan 48 Bendungan 7.525,74 64,60 65,77
2018 sasaran (penerima manfaat subsidi) dan pemberian subsidi
  a. Bendungan Baru 14 Bendungan 113,91 42,13 1,38
terbatas untuk minyak solar.
  b. Bendungan On Going 34 Bendungan 7.411,83 64,20 66,71 Kinerja realisasi pada belanja non-
K/L sampai dengan 31 Oktober Selain itu, realisasi belanja Non-K/L juga dipengarui
2 Embung 43 Buah 636,91 61,44 76,87
2018 mencapai Rp488,06 triliun oleh pencairan dana cadangan program JKN, serta
3 Air Baku 5,92m3/dt 3.569,45 65,29 73,39
atau mencapai 80,40 persen dari penanggulangan pasca bencana alam di Lombok (NTB) dan
4 Jaringan Irigasi 145.533 Ha 4.629,68 52,10 59,17 pagu alokasi APBN tahun 2018. Palu-Donggala (Sulteng). Pada tahun 2018 terdapat isu-isu
5 Sapras Pengendali Daya Rusak Air 221 Km 3.332,20 73,72 76,38 Realisasi belanja non-K/L tersebut aktual terkait belanja yang diperkirakan terjadi sampai
6 Pengendali Sedimen dan Lahar 31 Buah 233,86 86,97 85,76 lebih tinggi dibandingkan dengan dengan akhir tahun 2018, yaitu terkait dengan pelaksanaan
B DITJEN BINA MARGA
tahun 2017. Faktor-faktor yang Program JKN yang meliputi penyediaan dana cadangan
mempengaruhi tingkat penyerapan program JKN sebesar Rp4,9 triliun dan sudah dicairkan,
1 Pembangunan Jalan 811,49 km 6.542,76 42,30 66,24
belanja Non-K/L antara lain: (1) serta terdapat potensi defisit pada Dana Jaminan Sosial
2 Pembangunan Jembatan 9,708,91 km 3.626,59 37,05 65,90
realisasi Belanja Pegawai lebih Kesehatan sampai akhir tahun 2018 yang diperkirakan
3 Pembangunan Jalan Tol 33,05 km 1.946,06 78,92 73,41 tinggi karena pembayaran THR mencapai Rp9,0 triliun.
4 Pembangunan Fly Over / Underpass 2,420,40 km 658,37 63,60 64,75

C DITJEN CIPTA KARYA

1 Pembangunan SPAM 3.437 ltr/dt 3.252,00 87,96 65,72

2 Penanganan Kawasan Pemukiman 1.991 Ha 1.637,75 64,63 75,01 Penyerapan


Kumuh
belanja non- k/l
3 Sanitasi dan Persampahan 2.095.063 KK 2.807,02 55,92 65,52
sampai dengan
4 Penyelenggaraan Bangunan Gedung 401.622 m2 3.217,29 80,30 66,51
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

akhir oktober
D DITJEN PENYEDIAAN PERUMAHAN periode tahun
1 Pembangunan Rumah Susun 13.500 Unit 4.955,02 44,08 52,25 2015 – 2018

2 Pembangunan Rumah Khusus 5.000 Unit 730,03 47,41 59,16

3 Pembangunan Rumah Swadaya 250.000 Unit 3.259,16 90,18 74,35

II KEMENTERIAN PERHUBUNGAN

1 DITJEN PERHUBUNGAN UDARA

1 Pembangunan Bandara 4 Bandara 4.955,02 44,08 52,25

2 DITJEN PERKERETAAPIAN

1 Pembangunan Rel KA (Baru) 248,5 km'sp 36,62


16.543,63 72,05
2 Pembangunan Rek KA (Lanjutan) 366 km'sp 82,05

60 61
TR ANSFER KE DAER AH
DAN DANA DESA

Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana pada periode yang sama tahun triliun, lebih tinggi sebesar Rp2,51 b. Dana Bagi Hasil (DBH)
Desa (TKDD) pada APBN Tahun 2018 sebelumnya yang mencapai Rp568,91 triliun bila dibandingkan dengan
yang ditetapkan sebesar Rp766,16 triliun, atau 83,84 persen dari pagu realisasinya pada periode yang sama Berbeda dengan kinerja realisasi

triliun, telah terealisasi sebesar APBNP 2017. tahun 2017 sebesar Rp365,11 triliun. penyaluran DAU yang relatif stabil,

Rp646,42 triliun (84,37 persen dari Realisasi penyaluran DAU hingga kinerja realisasi penyaluran DBH

pagu alokasi TKDD) sampai dengan 31 1. DANA TRANSFER UMUM (DTU) 31 Oktober 2018 dipengaruhi oleh seringkali berfluktuasi antar-tahun.

Oktober 2018. Realisasi penyaluran adanya penundaan penyaluran Hal ini terutama disebabkan adanya
DTU terdiri dari Dana Bagi Hasil mekanisme penyelesaian Kurang
ini lebih tinggi Rp7,58 triliun jika DAU, yakni: (i) sebesar Rp234,57
(DBH) dan Dana Alokasi Umum Bayar dan/atau Lebih Bayar DBH. Pada
dibandingkan dengan penyaluran miliar terhadap 39 daerah yang
(DAU). Dinamakan sebagai transfer APBN tahun 2018, pagu anggaran DBH
TKDD pada periode yang sama tahun belum menyampaikan laporan
umum karena sifatnya yang relatif ditetapkan sebesar Rp89,22 triliun,
2017 sebesar Rp638,84 triliun (83,36 informasi keuangan daerah (IKD),
bebas digunakan oleh daerah sesuai atau Rp6,15 triliun lebih rendah bila
persen dari pagu alokasi). Secara (ii) sebesar Rp1,64 miliar terhadap 1
kebutuhan dan prioritas daerah. DTU dibandingkan pagu alokasi tahun
umum, capaian tersebut dipengaruhi daerah yang belum menyampaikan
mempunyai peranan yang sangat sebelumnya sebesar Rp95,38 triliun.
oleh realisasi Dana Alokasi Khusus laporan belanja infrastruktur, (iii)
penting bagi APBD karena merupakan Hingga 31 Oktober 2018, realisasi
Fisik (DAK Fisik) dan Dana Alokasi sebesar Rp 91,93 miliar terhadap 13
penopang utama penyelenggaraan penyaluran DBH mencapai Rp69,13
Khusus Nonfisik (DAK Nonfisik) daerah yang belum menyampaikan
pemerintahan daerah dan layanan triliun, atau 77,48 persen dari pagu
yang mengalami peningkatan cukup komitmen pengalokasian Alokasi
umum daerah. Sampai dengan 31 alokasi APBN 2018. Capaian ini
signifikan dibandingkan realisasi tahun Dana Desa (ADD), dan (iv) sebesar
Oktober 2018, realisasi Dana Transfer secara persentase meningkat jika
2017. Rp 81,75 miliar terhadap 6 daerah
Umum (DTU) mencapai Rp436,75 dibandingkan dengan realisasi tahun
yang belum menyampaikan Laporan
A. DANA PERIMBANGAN triliun, atau 89,00 persen dari pagu lalu yang hanya sebesar 74,38 persen
Pertanggungjawaban Pelaksanaan
anggaran DTU yang ditetapkan dari pagu alokasi APBNP 2017. Hal
Anggaran APBD TA 2017.
Komponen terbesar dari TKDD dalam APBN 2018 sebesar Rp490,71 tersebut antara lain dipengaruhi oleh:
adalah Dana Perimbangan, yang triliun. Capaian tahun ini meningkat Selain itu, realisasi penyaluran DAU
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

pada APBN Tahun 2018 dianggarkan Rp0,69 triliun jika dibandingkan tahun tersebut juga telah memperhitungkan • Adanya penyaluran Kurang
sebesar Rp676,60 triliun atau 88,31 sebelumnya yang hanya mencapai : (i) penyelesaian kewajiban tunggakan Bayar DBH Tahun Anggaran
persen dari keseluruhan alokasi Rp436,05 triliun atau 88,28 persen dari iuran jaminan kesehatan kepada 2015 sebesar Rp10,85 triliun
TKDD. Dana Perimbangan terdiri atas pagu alokasi. Badan Penyelengaran Jaminan Sosial yang disalurkan pada bulan
Dana Transfer Umum (DTU) sebesar (BPJS) oleh 14 daerah sebesar Rp17,70 Februari 2017, sehingga realisasi
Rp490,71 triliun, dan Dana Transfer a. Dana Alokasi Umum (DAU) penyaluran DBH tahun 2017
miliar, (ii) penyaluran kembali DAU
Khusus (DTK) sebesar Rp185,89 triliun. sebesar Rp165,30 miliar kepada 30 relatif lebih besar; dan
Kinerja realisasi penyaluran DAU relatif
Sampai dengan tanggal 31 Oktober daerah yang telah menyampaikan
sama dari tahun ke tahun, karena • Perubahan pola Penyaluran
2018, realisasi Dana Perimbangan laporan IKD, dan (iii) penyaluran
disalurkan secara rutin sebesar 1/12 DBH triwulan I dan triwulan II
mencapai Rp578,79 triliun atau 85,54 kembali DAU sebesar Rp 59,52 miliar
setiap bulannya. Sampai dengan 31 2018, yang semula sebesar 25
persen dari pagu APBN 2018. Realisasi kepada 2 daerah atas penyampaian
Oktober 2018, realisasi penyaluran persen dari pagu, sebagaimana
tersebut lebih tinggi sebesar Rp9,89 komitmen Alokasi Dana Desa (ADD)..
DAU telah mencapai Rp367,62 diatur dalam Peraturan Menteri
triliun dibandingkan dengan realisasi

62 63
Keuangan (PMK) Nomor 50/ CHT semester I 2018, program mencapai Rp142,04 triliun, atau 76,41 di daerah. Oleh karena mekanisme
PMK.07/2017, diubah menjadi pembinaan lingkungan sosial persen dari pagu APBN 2018. Realisasi penyaluran DAK Fisik berdasarkan
sebesar 20 persen dari pagu, menempati alokasi terbesar yaitu tersebut lebih tinggi Rp9,19 triliun bila kinerja pelaksanaan, maka bagi
sebagaimana diatur dalam PMK sebesar 85,47 persen yang bertujuan dibandingkan dengan realisasi periode daerah dan bidang yang tidak dapat
Nomor 112/PMK.07/2017. untuk mengatasi dampak kesehatan/ yang sama tahun sebelumnya sebesar merealisakan kontrak yang telah
sosial akibat konsumsi rokok. Dalam Rp132,85 triliun, atau 71,96 persen direncanakan, DAK fisik tahap II dan
• Penurunan besaran penyaluran program ini, kegiatan di bidang dari pagu APBNP 2017. III untuk daerah dan bidang tersebut
pada triwulan I dan triwulan kesehatan menempati urutan pertama tidak dapat disalurkan. Mengacu pada
II tersebut bertujuan untuk anggaran terbesar yaitu sebesar a. Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik data tersebut, outlook penyaluran DAK
mengurangi potensi terjadinya 62,01 persen dari pagu anggaran Fisik tahun 2018 diperkiran sebesar
Kurang Bayar dan/atau DAK Fisik tahun 2018 disalurkan
pembinaan lingkungan sosial. Di 93,2 persen dari pagu nasional. Angka
Lebih Bayar DBH yang harus melalui tiga tahap, dengan besaranya
bidang kesehatan ini, penyediaan/ tersebut masih lebih besar dibanding
diselesaikan pada tahun anggaran penyaluran 25 persen tahap I, 45
peningkatan/pemeliharaan sarana dengan realisasi penyaluran DAK Fisik
berikutnya. persen tahap II, dan tahap III sebesar
prasarana Fasilitas Kesehatan tahun 2017 yang sebesar 89,32 persen
selisih antara kebutuhan pendanaan
merupakan pendanaan yang paling dari pagu tahun 2017 atau sebesar
• Terdapat penundaan penyaluran kegiatan DAK Fiisik dengan dana yang
dominan yaitu sebesar 72,52 Rp62,10 triliun (termasuk pembayaran
DBH SDA Kehutanan triwulan telah disalurkan. Hal tersebut berbeda
persen dari pagu anggaran bidang carry over 2016).
III 2018 untuk 249 daerah dengan tahun 2017, dimana tahun
kesehatan, sementara anggaran untuk
sebesar Rp304,7 miliar, karena sebelumnya, DAK Fisik disalurkan Guna mengawal angka target
pembayaran iuran Jaminan Kesehatan
belum memenuhi persyaratan dalam empat periode triwulanan. penyaluran DAK Fisik tahun 2018,
(bagi penduduk yang didaftarkan
penyaluran DBH triwulan III Hingga periode 31 Oktober 2018, Kementerian keuangan melaui
oleh pemerintah daerah dan/atau
berupa laporan penggunaan DBH penyaluran DAK Fisik mencapai Direktorat Jenderal Perimbangan terus
pembayaran iuran jaminan kesehatan
Dana Reboisasi (DR) semester I, Rp45,20 triliun atau 72,39 persen dari melakukan upaya percepatan dan
bagi pekerja yang terkena pemutusan
sebagaimana diatur dalam PMK pagu alokasi tahun 2018 yang sebesar ketepatan penyaluran DAK Fisik. Upaya
hubungan kerja) sebesar Rp308,33
Nomor 230/PMK.07/2017 tentang Rp62,44 triliun. Jika dibanding periode tersebut dilakukan secara langsung ke
miliar atau setara dengan 22,53 persen
Penggunaan, Pemantauan, dan yang sama pada tahun 2017, realisasi pemerintah daerah melalui himbauan
dari pagu anggaran bidang kesehatan.
Evaluasi DBH SDA Kehutanan DR. DAK Fisik tersebut lebih tinggi Rp1,19 percepatan pelaksanaan DAK Fisik,
2. DANA TRANSFER KHUSUS (DTK) triliun. Realisasi DAK Fisik tahun 2018 ataupun melalui kerjasama dengan
Ketentuan penyampaian laporan tersebut terdiri dari : (i) DAK Reguler KPPN dan kementerian/Lembaga
penggunaan DBH DR dimaksud DTK mempunyai peran yang sangat sebesar Rp23,01 triliun, (ii) DAK teknis.
pada tahun 2017 belum menjadi strategis karena dalam komponen Penugasan sebesar Rp17,57 triliun,
persyaratan penyaluran DBH transfer khusus inilah Pemerintah dan (iii) DAK Afirmasi sebesar Rp4,61 b. Dana Alokasi Khusus (DAK)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

Kehutanan. Pusat akan mempunyai peranan untuk triliun. Nonfisik


mempengaruhi pola belanja daerah
Dalam Undang-Undang Nomor 15 Outlook penyaluran DAK fisik dapat Dengan alokasi anggaran DAK Nonfisik
dalam upaya mengurangi kesenjangan
Tahun 2017 tentang APBN 2018 diperkirakan dari besaran kontrak yg sebesar Rp123,45 triliun pada APBN
layanan antar-daerah. Hal ini dilakukan
disebutkan bahwa Penerimaan telah disampaikan oleh pemerintah 2018, diharapkan dapat meringankan
melalui earmarking (pengarahan/
DBH Cukai Hasil Tembakau (CHT) daerah hingga tanggal 23 Juli 2018, beban masyarakat dan mempermudah
penentuan) penggunaan dari DTK.
digunakan untuk mendanai program dimana besaran kontrak tersebut akses masyarakat terhadap layanan
Dalam APBN 2018, DTK dianggarkan
sesuai Undang-Undang Nomor 39 mencapai 93,5 persen dari pagu publik. Sampai dengan tanggal 31
sebesar Rp185,89 triliun, terdiri atas
Tahun 2007 tentang Cukai dengan total sebesar Rp62,44 triliun. Namun, Oktober 2018, realisasi penyaluran
DAK Fisik sebesar Rp62,44 triliun dan
prioritas pada bidang kesehatan dalam pelaksanaannya terdapat 41 DAK Nonfisik mencapai Rp96,84 triliun,
DAK Nonfisik sebesar Rp123,45 triliun.
yang mendukung Program Jaminan daerah untuk 13 bidang secara total atau 78,45 persen dari pagu alokasi
Sampai dengan tanggal 31 Oktober
Kesehatan Nasional (JKN). Berdasarkan tidak dapat direalisasikan karena dalam APBN 2018. Secara nominal,
2018, realisasi penyaluran DTK
laporan realisasi penggunaan DBH adanya kendala pelaksanaan kegiatan realisasi tersebut lebih tinggi Rp8,00

64 65
triliun bila dibandingkan dengan realisasi pada periode I tersebut paling lambat bulan Agustus. persen dari pagu alokasi. Lebih meningkatkan koordinasi dengan
yang sama tahun 2017 sebesar Rp88,84 triliun. rendahnya realisasi penyaluran Dana Kementerian/Lembaga lain guna
C. DANA OTONOMI KHUSUS DAN Desa disebabkan karena belum mendorong daerah untuk segera
Pada tahun 2018 telah dilakukan perbaikan penyaluran DANA KEISTIMEWAAN D.I. dipenuhinya persyaratan penyaluran menyampaikan laporan realisasi
DAK Nonfisik, terutama Dana Pelayanan Administrasi YOGYAKARTA Dana Desa Tahap III oleh Pemerintah penyaluran Dana Desa dan laporan
Kependudukan (Adminduk) dan Dana Tunjangan Khusus Kabupaten/Kota sesuai dengan konsolidasi penggunaan Dana Desa
Guru (TKG), yang sebelumnya disalurkan secara sekaligus, Dalam APBN 2018, pagu anggaran
PMK No. 225 Tahun 2017 Tentang sampai dengan Tahap II sebagai syarat
atau sesuai besaran persentase tertentu yang ditetapkan Dana Otonomi Khusus (Otsus) pada
Perubahan Kedua Atas PMK No. 50 penyaluran Tahap III. Disamping
per triwulan, diubah penyalurannya menjadi berdasarkan Provinsi Aceh, serta Dana Otsus dan
Tahun 2017 Tentang Pengelolaan itu, KPPN juga diminta untuk terus
kinerja pelaksanaan. Dengan demikian penyaluran kedua Dana Tambahan Infrastruktur pada
Transfer Ke Daerah Dan Dana Desa. berkoordinasi dengan Pemerintah
jenis DAK Nonfisik tersebut hanya dilaksanakan bagi Provinsi Papua dan Papua Barat
Daerah dalam rangka pelaksanaan
daerah yang telah memenuhi kinerja penyerapan dana ditetapkan sebesar Rp20,06 triliun. Selanjutnya dalam rangka penyaluran Dana Desa Tahap III.
dan persyaratan pelaporan. Seiring dengan membaiknya Sampai dengan 31 Oktober 2018, mempercepat penyaluran Dana Desa
pemahaman dan kedisiplinan pelaporan daerah, realisasi realisasi penyaluran Dana Otsus Tahap III, Kementerian Keuangan akan
Dana BOK, BOKB, dan PK2UKM relatif lebih baik. dan Dana Tambahan Infrastruktur
(DTI) mencapai Rp14,32 triliun, atau
Untuk meningkatkan realisasi penyaluran DAK Nonfisik, 71,41 persen dari pagu. Realisasi
Kementerian Keuangan telah melakukan berbagai upaya, tersebut lebih tinggi Rp59,54 miliar
antara lain berkoordinasi dengan K/L pengampu untuk dibandingkan dengan realisasi pada Realisasi TKDD Tahun Anggaran 2017 dan 2018 (YoY)
mendorong daerah segera menyampaikan laporan melalui periode yang sama tahun sebelumnya Tanggal : 1 Januari s.d. 31 Oktober 2018
aplikasi pelaporan DAK Nonfisik yang dilakukan melalui sebesar Rp14,26 triliun. (dalam miliar Rupiah)
kegiatan sosialisasi, rekonsiliasi data, pemberitahuan
2017 2018
melalui surat kepada daerah, dan kegiatan lainnya. Sementara itu, dari pagu Dana Uraian
Keistimewaan pada Provinsi DI Alokasi Realisasi % Alokasi Realisasi %

B. DANA INSENTIF DAERAH (DID) Yogyakarta (DIY) sebesar Rp1,00 Transfer ke Daerah dan Dana
Desa 766.339,33 638.836,30 83,36 766.162,58 646.418,88 84,37
triliun, realisasinya sampai dengan 31
Pada APBN 2018, anggaran pagu DID ditetapkan Oktober 2018 mencapai Rp0,80 triliun,
Transfer ke Daerah 706.339,33 591.313,80 83,72 706.162,58 601.991,26 85,25
sebesar Rp8,50 triliun. Hingga 31 Oktober 2018, realisasi atau 80,0 persen. Secara nominal A. Dana Perimbangan 678.596,04 568.908,66 83,84 676.602,99 578.794,95 85,54
penyaluran DID mencapai Rp8,07 triliun atau 94,96 persen realisasi tersebut lebih tinggi Rp160 1. Dana Transfer Umum 493.959,54 436.053,22 88,28 490.714,92 436.751,78 89,00
dari pagu alokasi. Realisasi tersebut lebih rendah jika miliar dibandingkan dengan realisasi a. Dana Bagi Hasil 95.377,22 70.944,77 74,38 89.225,34 69.129,55 77,48
dibandingkan dengan realisasinya dalam periode yang pada periode yang sama tahun b. Dana Alokasi Umum 398.582,31 365.108,45 91,60 401.489,58 367.622,22 91,56
sama tahun lalu sebesar Rp7,50 triliun, atau 100 persen. sebelumnya sebesar Rp0,64 triliun.
2. Dana Transfer Khusus 184.636,50 132.855,43 71,96 185.888,07 142.043,17 76,41
Lebih rendahnya persentase realisasi penyaluran DID
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

tersebut terutama disebabkan karena adanya perubahan D. DANA DESA a. Dana Alokasi Khusus Fisik 69.531,50 44.010,36 63,30 62.436,26 45.199,21 72,39

pola penyaluran DID yang mensyaratkan adanya kinerja b. Dana Alokasi Khusus Non Fisik 115.105,00 88.845,07 77,19 123.451,81 96.843,97 78,45
penyerapan dalam penyaluran tahap II, yang pada tahun Sampai dengan tanggal 31 Oktober
B. Dana Insentif Daerah 7.500,00 7.500,00 100,00 8.500,00 8.071,63 94,96
sebelumnya tidak dipersyaratkan. Sebagaimana diketahui, 2018, realisasi penyaluran Dana
C. Dana Otsus dan Dana
penyaluran DID tahun 2018 dilakukan dalam 2 (dua) Desa Tahap I, Tahap II, dan Tahap III Keistimewaan DIY 20.243,29 14.905,14 73,63 21.059,58 15.124,69 71,82

tahap. Penyaluran tahap I dilaksanakan paling cepat pada dari RKUN ke RKUD telah mencapai 1. Dana Otsus 19.443,29 14.265,14 73,37 20.059,58 14.324,69 71,41
bulan Februari sebesar 50 persen dari pagu. Sedangkan Rp44,43 triliun, atau 74,05 persen
a. Prov. Papua dan Papua Barat 7.971,65 6.016,95 75,48 8.029,79 6.022,34 75,00
penyaluran tahap II paling cepat bulan Juli sebesar 50 dari pagu alokasi sebesar Rp60,00
triliun. Realisasi tersebut lebih rendah b. Provinsi Aceh 7.971,65 6.016,95 75,48 8.029,79 6.022,34 75,00
persen dengan persyaratan Pemda telah menyampaikan
laporan realisasi penyerapan dana tahap I yang dibandingkan dengan realisasinya c. Dana Tambahan Infrastruktur 3.500,00 2.231,25 63,75 4.000,00 2.280,00 57,00

menunjukkan penyerapan minimal 70 persen. Pemda pada periode yang sama tahun 2017 2. Dana Keistimewaan D.I.Y 800,00 640,00 80,00 1.000,00 800,00 80,00

menyampaikan laporan realisasi penyerapan dana tahap sebesar Rp47,52 triliun atau 79,20 Dana Desa 60.000,00 47.522,50 79,20 60.000,00 44.427,62 74,05

66 67
PEMBIAYAAN
Pembiayaan Anggaran

PEMBIAYA AN
UTANG

Pembiayaan utang menunjukkan tren menurun,


hingga akhir Oktober 2018 tumbuh negatif sebesar
19,59 persen yoy.

R
ealisasi pembiayaan utang Realisasi Surat Berharga Negara(SBN)
hingga akhir Oktober 2018 mencapai Rp343,23 triliun atau
telah mencapai Rp333,72 sebesar 82,80 persen dari jumlah
triliun dari Rp399,22 triliun yang ditetapkan pada APBN, sehingga
yang ditetapkan pada APBN 2018. pertumbuhan tahunan SBN lebih
Realisasi pembiayaan utang tersebut rendah dibandingkan periode yang
telah mencapai 83,59 persen dari sama tahun 2017 tumbuh sebesar
target pembiayaan utang dalam negatif 16,64 persen. Sementara itu,
APBN 2018. Pertumbuhan realisasi Pinjaman (neto) ditetapkan sebesar
pembiayaan utang sampai dengan negatif Rp15,30 triliun dalam APBN
Oktober 2018 sebesar negatif 19,53 2018, dimana sampai akhir Oktober
persen (yoy) dibandingkan dengan 2018 terealisasi sebesar negatif Rp9,51
periode yang sama tahun 2017. triliun atau mencapai 62,15 pesen
dari APBN 2018. Realisasi Pinjaman

Realisasi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

% Growth
APBN 2018
(yoy)
Okt 2018 % APBN
Pembiayaan Utang 399,22 333,72 83,59 -19,59
1. Surat Berharga Negara (Neto) 414,52 343.23 82,80 -16,64
2. Pinjaman (Neto) (15,30) (9,51) 62,15 -417,78
a. Pinjaman Dalam Negeri(Neto) 3,14 0,48 15,18 -67,86
i. Penarikan Pinjaman Dalam Negeri (Bruto) 4,50 1,45 32,31 71,22
ii. Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman DN (1,37) (0,98) 71,77 72,90
b. Pinjaman Luar Negeri (Neto) (18,44) (9,99) 54,15 -468,67
Foto:
i. Penarikan Pinjaman Luar Negeri(Bruto) 51,35 48,57 94,59 -5,94
Biro KLI/
Cahyo Afif ii. Pembayaran Cicilan Pokok Pinjaman LN (69,79) (58,51) 83,85 19,60

68 69
(neto) pada tahun 2018 ini lebih Rp58,51 triliun atau sebesar 83,85 (dalam Triliun Rupiah)
rendah dibandingkan periode yang persen dari APBN 2018.
sama tahun 2017 dengan besaran           Oktober -17 Oktober -18

penurunan sebesar 417,78 persen Pemerintah akan terus menjaga APBN Nominal Komposisi Nominal Komposisi
(yoy). Pinjaman terdiri atas Pinjaman 2018 agar tetap kredibel, aman dan
Total Utang Pemerintah Pusat 3.893,60 100,00% 4.478,57 100,00%
Dalam Negeri dan Pinjaman Luar terpercaya, tercermin dari semakin
a. Pinjaman 736,54 18,92% 833,92 18,62%
Negeri. Target Pinjaman Dalam Negeri berkurangnya ketergantungan akan

yang ditetapkan sebesar Rp3,14 triliun, pinjaman terutama pinjaman Valuta     1. Pinjaman Luar Negeri 731,02 18,77% 827,57 18,48%

sampai dengan akhir Oktober 2018 Asing dan semakin kecilnya defisit Bilateral 311,83 8,01% 334,63 7,47%

realisasinya mencapai Rp476.40 miliar anggaran Pemerintah. Lebih jauh


Multilateral 375,62 9,65% 446,94 9,98%
atau 15,18 persen dari APBN 2018 lagi, sumber-sumber pembiayaan
Komersial 42,62 1,09% 46,00 1,03%
dengan perincian penarikan Pinjaman terus dikembangkan pemerintah

Dalam Negeri sebesar Rp1,45 triliun seperti contohnya peluncuran Suppliers 0,96 0,02% - 0,00%
platform Sustainable Development
sementara pembayaran cicilan pokok     2. Pinjaman Dalam Negeri 5,52 0,14% 6,35 0,14%
Pinjaman Dalam Negeri sebesar Goals. Platform ini merupakan
b. Surat Berharga Negara 3.157,06 81,08% 3.644,65 81,38%
Rp977,60 miliar. sumber pembiayaan alternatif
bagi berbagai proyek diantaranya 1. Denominasi Rupiah 2,246.16 58.71% 2.570,54 57.28%

Sementara itu Pinjaman Luar Negeri proyek infrastruktur dan proyek Surat Utang Negara 2.304,68 59,19% 2.149,64 57,40%
(Neto) ditetapkan sebesar negatif pembangunan manusia. Selain itu, Surat Berharga Syari’ah
1.930,42 49,58% 420,89 48,00%
Rp18,44 triliun dengan rincian sampai akhir Oktober 2018 defisit Negara
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

pembayaran cicilan pokok Pinjaman anggaran belanja pemerintah     2. Denominasi Valas 374,26 9,61% 1.074,12 9,40%
Luar Negeri ditetapkan sebesar mencapai 1,60 persen dari PDB, masih 852,38 21,89% 838,10 23,98%
Surat Utang Negara
Rp69,79 triliun dan penarikan lebih rendah daripada yang ditetapkan
Surat Berharga Syari’ah
Pinjaman Luar Negeri sebesar Rp51,35 di APBN 2018 yaitu sebesar 2,19 682,73 17,53% 236,02 18,71%
Negara
triliun. Sampai akhir Oktober 2018, persen dari PDB. Sedangkan defisit
penarikan Pinjaman Luar Negeri keseimbangan primer mencapai
Pendapatan Domestik Bruto** 14.596,64
(bruto) sebesar Rp48,57 triliun atau negatif Rp23,76 triliun, lebih rendah
mengalami penurunan sebesar dari target yang ditetapkan yaitu Rasio Utang thd PDB 30,68%

5,94 persen (yoy), sedangkan untuk sebesar negatif Rp87,33 triliun. Hal ** Asumsi PDB hingga Oktober 2018

pembayaran cicilan pokok Pinjaman tersebut menunjukkan berbagai usaha


Luar Negeri telah terealisasi sebesar pemerintah dalam mengawal APBN

70 71
agar tetap pada jalurnya. Sukuk Negara Tabungan melalui
teknologi penjualan terkini yaitu
Hingga akhir Oktober 2018, asumsi masyarakat dapat membelinya secara
Produk Domestik Bruto (PDB) adalah online. Seri ST-002 ini dapat diperoleh
Rp14.596,64 triliun. Dengan jumlah dengan jumlah investasi yang relatif
PDB tersebut, rasio utang Pemerintah kecil yaitu Rp1.000.000,- per individu
per akhir Oktober sebesar 30,68 dengan imbal hasil 8,30 persen per
persen. tahun dan fasilitas early redemption
setelah satu tahun sebanyak 50% dari
Surat Berharga Negara mengalami
jumlah yang diinvestasikan.
pertumbuhan sebesar 15,44 persen
year on year (yoy) sementara Melalui ST-002, Pemerintah
Pinjaman Luar Negeri yoy mengalami mempunyai misi untuk melibatkan
pertumbuhan sebesar 13,21 persen. masyarakat dalam pembangunan
Utang pemerintah dari Surat Berharga Indonesia, sehingga dengan dengan
Negara maupun dari pinjaman Luar memiliki ST-002 serta Surat Berharga
Negeri pada bulan Oktober ini (yoy) Negara lainnya, terutama seri ritel,
sama-sama mengalami pertumbuhan akan terbangun “sense of ownership”
positif namun masih terkendali. serta “sense of responsibility”
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan
masyarakat Indonesia terhadap
Komitmen pemerintah untuk
pembangunan negara kita.
mengurangi ketergantungan
Pinjaman Luar Negeri untuk Pemerintah juga mulai melibatkan
pembangunan Indonesia terutama perusahaan Financial Technology untuk
sektor infrastruktur terus digalakkan memasarkan produk Surat Berharga
salah satunya melalui pendalaman Negara dalam menyasar masyarakat
pasar Surat Berharga Syariah Negara dari gen Y atau milenial. Dengan
(SBSN) atau Sukuk Negara, khususnya demikian, melalui pengenalan sedari
memperluas basis investor ritel atau dini mengenai tujuan dan kegunaan
individu Untuk mendukung tujuan dari penerbitan Surat Berharga
ini, Pemerintah meluncurkan Sukuk Negara oleh Pemerintah diharapkan
Negara Tabungan yang kedua (seri membangun semangat berinvestasi
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

ST-002) dengan masa penawaran 1 generasi tersebut untuk mendukung


November 2018 hingga 22 November pembangunan dan kemajuan negara,
2018. Inovasi yang dilakukan sehingga sila ke-5 dari Pancasila yaitu
pemerintah untuk Sukuk Negara “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat
Tabungan seri ST-002 ini adalah Indonesia” dapat terwujud.
semakin memudahkan pembelian

72 73
Realisasi APBN s.d. 31 Oktober 2017 dan 2018
(dalam miliar rupiah)

2017 2018
URAIAN
Realisasi Realisasi
% thd % thd
APBNP s.d. 31 APBN s.d. 31
APBNP APBN
Oktober Oktober
A. PENDAPATAN NEGARA 1.736.060,1 1.239.026,6 71,37% 1.894.720,4 1.483.862,1 78,32%

I. PENDAPATAN DALAM NEGERI 1.732.952,0 1.236.157,1 71,33% 1.893.523,5 1.476.096,4 77,96%


1. PENERIMAAN PERPAJAKAN 1.472.709,9 1.001.658,8 68,01% 1.618.095,5 1.160.658,5 71,73%
a. Pajak Dalam Negeri 1.436.730,9 970.686,9 67,56% 1.579.395,5 1.122.732,9 71,09%
b. Pajak Perdagangan Internasional 35.979,0 30.971,9 86,08% 38.700,0 37.925,6 98,00%
2. PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK 260.242,1 234.498,4 90,11% 275.428,0 315.437,9 114,53%
II. HIBAH 3.108,1 2.869,5 92,32% 1.196,9 7.765,8 648,83%
B. BELANJA NEGARA 2.133.295,9 1.537.355,6 72,06% 2.220.657,0 1.720.847,8 77,49%
I. BELANJA PEMERINTAH PUSAT 1.366.956,6 898.519,2 65,73% 1.454.494,4 1.074.428,9 73,87%
1. Belanja K/L 798.585,3 511.286,9 64,02% 847.435,2 586.372,4 69,19%
2. Belanja Non /L 568.371,3 387.232,2 68,13% 607.059,2 488.056,5 80,40%
II. TRANSFER KE DAERAH DAN DANA DESA 766.339,3 638.836,3 83,36% 766.162,6 646.418,9 84,37%
1. Transfer ke Daerah 706.339,3 591.313,8 83,72% 706.162,6 601.991,3 85,25%
2. Dana Desa 60.000,0 47.522,5 79,20% 60.000,0 44.427,6 74,05%
C. KESEIMBANGAN PRIMER (178.039,4) (115.219,7) 64,72% (87.329,5) (23.764,0) 27,21%
D. SURPLUS/(DEFISIT) ANGGARAN (A-B) (397.235,8) (298.328,0) (325.936,6) 236.985,7
% Surplus / (Defisit) Anggaran thd PDB (2,92) (2,21) (2,19) (1,60)
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

E. PEMBIAYAAN ANGGARAN (I+II+III+IV+V) 397.235,8 413.735,8 104,15% 325.936,6 320.007,1 98,18%


I. PEMBIAYAAN UTANG 461.343,6 414.717,8 89,89% 399.219,4 333.723,4 83,59%
II. PEMBIAYAAN INVESTASI (59.733,8) (3.500,0) 5,86% (65.654,3) (14.711,1) 22,41%
III. PEMBERIAN PINJAMAN (3.668,7) 2.178,8 -59,39% (6.690,1) 838,4 -12,53%
IV. KEWAJIBAN PENJAMINAN (1.005,4) - 0,00% (1.121,3) - 0,00%
V. PEMBIAYAAN LAINNYA 300,0 339,3 113,10% 183,0 156,4 85,46%
KELEBIHAN / (KEKURANGAN) PEMBIAYAAN ANGGARAN - 115.407,8 - 83.021,4

74 75
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

76
Halaman Ini Sengaja Dikosongkan

77
A P B N K I TA ( K i n e r j a d a n F a k t a ) E d i s i N o v e m b e r 2 0 1 8

78
www.kemenkeu.go.id/apbnkita

Anda mungkin juga menyukai