Anda di halaman 1dari 2

b. besarnya gaya tengangan atau regangan karena geometri permukaan.

Seperti yang terlihat pada


Gambar C-20, gaya resultas pada bagian permukaan (FD) dapat menjadi parallel atau lebih
mendekati parallel kepada gaya interslice (Z) jika bagian permukaan terlalu tinggi di bagian toe.
Ketika kondisi ini muncul, dengan sangat luas, tidak terbatas atau negative, nilainya mungkin
diperhitungkan untuk gaya-gaya tersebut. (Ching dan Fredlund 1983). Jika FD dan Z terlalu dekat
ke parallel, nilai nol akan muncul pada persamaan kesetimbangan. Dan nilai dari FD dan Z dapat
menjadi sangat besar, baik itu secara positif maupun negative. Faktor keamanan diperitungan
untuk seperti kondisi yang tidak terlalu berarti. Kondisi gaya positif atau negative dekat toe pada
lereng biasanya disebabkan karena permukaan yang curam dan tinggi. Masalah dapat di selesaikan
melalui penyesuaian inklinasi pada permukaan sebagai bentuk penyesuaian yang lebih mendekati
titik kritis pada permukaan berdasarkan pada teoritekanan. Pada kasus tertentu, permukaan tanag
dan tekanan tanah (interslice) menunjukkan kedua horizontal, dimana inklinasi pada titik kritis
permukaan (shear plane) untuk keadaan tekanan passive dapat dilihat pada persamaan berikut :

Tanda negative yang muncul digunakan untuk inklinasi pada permukaaan lereng di persamaan
stabilitas lereng. Pada kasus tertentu dimana sebuah inklinasi gaya tekanan, dimana titik ritis pada
permukaan dapat dihitung dari persamaan berikut oleh Jumikis (1962) :

Dimana

Dimana δ inklinasi pada gaya tekanan, disamakan dengan θ pada Gambar C-20.
Tanda α pada persamaan C-33 bahwa α adalah negative untuk bagian permukaan yang
diinklinasikan diatas toe pada lereng. Kemunculan nilai positif yang sangat besar atau negative
untuk gaya yang dekat pada toe di lereng tidak dapat meberikan alasan besar atau kecilnya
nilaitersebut untuk faktor keamanan. Tergantung [ada prosedur stabilistas lereng yang dianalisis,
masalah dapat diselesaikan dengan cara-cara berikut :
1. permukaan yang menerus dapat diratakan dekat dengan toe seperti yang telah dideskripsikan
diatas, ini mungkin merupakan pedekatan terbaik, akan tetapi digunakan untuk permukaan yang
nonsirkular.
2. gaya pada inklinasi dapat berubah, prosedur yang dideskripsikan secara manual, dimana metode
modified Swedish adalah salah satu yang diijinkan gaya pada inklinasi dapat berubah. Ini juga
memungkinkan untuk merubah asumsi inklinasi untuk gaya baru dengan menggunakan metode
Morgenstern dan Proce (Morgenstern dn Price 1965). Perubahan gaya pada inklinasi merupakan
solusi yang sesuai dengan prosedur Morgenstern dan Price.
c. rekomenasi. OMS termasuk kedalam referensi karena nilai lereng yang didesain menggunakan
metode tersebut. Metode yang masih ditemukan sering kali digunakan sebagai latihan, dimana
dibutuhkan untuk memunculkan hasil desain berdasarkan metode tersebut. Juga, karena OMS
adalah sederhana, itu digunakan dimana perhitungan harusnya selesai dengan mengunakan
perhitungan kalkultaor. Metode ini juga memungkinkan untuk digunakan dalam penyelesaian
masalah pengembangan toe yang lebih curam yang ada pada daerah permukaan dan dideskripsikan
pada Bagian C-10.b

Anda mungkin juga menyukai