Tn “A” usia 34 tahun dirawat di ruang saraf Rs.Melati semenjak 8 jam yang lalu. Keluhan saat
datang, pasien merasakan nyeri kepala, bicara rero, kelemahan pada tungkai dan lengan kanan.
Pasien menyangkal hipertensi namun ada riwayat kelainan katup jantung sewaktu pasien berusia
balita. Kelainan katup telah dikoreksi saat berusia 8 tahun. Pasien merokok semenjak 5 tahun
yang lalu dan sampai pasien mengalami sakit, kebiasaan itu masih terus. Ibu pasien adalah
penderita DM dan Hipertensi dan salah satu kaka pasien juga menderita DM. dari hasil Ct-Scan
pasien mengalami iskemik stroke dengan multiple risk factor .
PENUGASAN
1. Diskusikan tentang stroke, penyebab, jenis tanda dan gejala serta komplikasi
Hasil diskusi :
A. Pengertian Stroke
Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke suatu bagian otak
tiba-tiba mengalami gangguan (Jauch, 2005).
Stroke adalah suatu keadaan yang timbul karena terjadi gangguan peredaran darah
di otak yang menyebabkan terjadinya kematian jaringan otak sehingga mengakibatkan
seseorang menderita kelumpuhan atau kematian (Misbach Jusuf 2011).
Menurut WHO , Stroke merupakan sindrom klinis dengan gejala gangguan fungsi
otak secara fokal dan atau global yang berlangsung 24 jam atau lebih yang dapat
mengakibatkan kematian atau kecatatan yang menetap lebih dari 24 jam tanpa penyebab
lain kecuali gangguan pembuluh darah otak (Arif Muttaqin, 2008).
C. Jenis-jenis Stroke
Stroke iskemik merupakan stroke yang terjadi akibat adanya bekuan atau
sumbatan pada pembuluh darah otak yang dapat disebakan oleh tumpukan
thrombus pada pembuluh darah otak, sehingga aliran darah ke otak menjadi
terhenti. Stroke iskemik sebagai kematian jaringan otak karena pasokan darah
yang tidak kuat dan disebabkan oleh perdarah (Lumbatobing, 2001)
1) Mati rasa yang mendadak di wajah, lengan, atau kaki, dan terutama hanya terasa
di salah satu sisi saja, kiri atau kanan.
2) Mendadak merasa bingung, sulit bicara, atau sulit mengerti.
3) Mengalami gangguan penglihatan secara mendadak di salah satu atau kedua mata
4) Kehilangan keseimbangan secara mendadak , sehingga kesulitan dalam berjalan
yang biasanya dibarengi rasa pusing.
5) Sakit kepala mendadak tanpa penyebab yang jelas
Gejala stroke yang muncul tergantung dari bagian otak yang terkena.
Berdasarkan lokasinya, gejala-gejala stroke terbagi menjadi tiga, yaitu :
1) Bagian system saraf pusat. Gejala yang akan dirasakan yaitu kelemahan otot
(hemiplegia), kaku, dan menurunnya fungsi sensoris (menerima rangsang).
2) Batang otak, dimana terdapat 12 saraf cranial. Hal ini akan mengakibatkan
menurunnya kemampuan membau, mengecap, mendengar, melihat, reflex
menurun, gangguan ekspresi wajah, gangguan fungsi pernapasan dan detak
jantung, serta lidah terasa lemah.
3) Cerebral cortex. Hal ini akan mengakibatkan gangguan bicara, bahasa, daya ingat
menurun, dan kebingungan
E. Komplikasi
1) Hipoksia serebral
2) Penurunan aliran darah serebral
3) Embolisme serebral
4) Pneumonia aspirasi
5) ISK, Inkontinensia
6) Kontraktur
7) Tromboplebitis
8) Abrasi kornea
9) Dekubitus
10) Encephalitis
11) CHF
12) Disritmia, hidrosepalus, vasospasme
PATOFISIOLOGI
F. Pemeriksaan Diagnostik
1) CT Scan
2) MRI
3) Angiografi Serebri
Hasil diskusi :
Stroke iskemik merupakan kematian jaringan otak karena pasokan darah yang
tidak kuat. Disebabkan oleh tertutupya pembuluh darah otak akibat adanya timbunan
lemak (plak) dalam pembuluh darah besar (arteri karotis), pembuluh darah sedang (arteri
serebri), pembuluh darah kecil. Plak menyebabkan dinding dalam arteri menjadi tebal
dan kasar, darah yang bersifat kental akan tertahan dan menggumpal (thrombosis)
sehingga aliran menjadi terhambat yang menyebabkan pasokan oksigen ke otak kurang
apabila dibiarkan sel-sel jaringan otak akan mati. Sedangkan Kelainan katup jantung ada
dua yaitu :
Maka kaitan stroke iskemik dengan kelainan katup jantung adalah ketika seseorang
mengidap kelainan katup jantung baik itu stenosis atau pun regurgitasi akan menyebabkan
terjadi hambatan dalam proses penyebaran darah yang membawa oksigen baik ke seluruh
tubuh maupun ke otak. Dilihat dari pengertianya jika pasokan darah ke otak tidak adekuat
maka akan terjadi kematian jaringan otak. Sehingga ada kaitannya menjadi pemicu untuk
terjadinya iskemik stroke.
3. Diskusikan keterkaitan stroke dengan munculnya kelemahan tungkai dan lengan, bicara
rero dan nyeri kepala
Hasil diskusi :
Klien memiliki riwayat merokok, pada seorang perokok pembuluh darah inelastis
sehingga dapat menyebabkan peningkatan resistensi perifer dan resiko tinggi hipertensi
dan tekanan darah meningkat. Hipertensi daapat membuat pembuluh darah kecil di otak
tidak dapat menahan sehingga pembuluh darah pecah dan terjadilah pendarahan intra
serebral dan homoragik. Pendarahan tersebut menyumbat pembuluh otak sehingga sel-sel
otak kekurangan oksigen dan nutrisi terjadilah iskemia cerebri dan kematian sel-sel otak
dan menyebabkan CVA (cerebro vaskular accident) adapun bagian-bagian yang dapat
terjadi kerusakan yaitu pada lesi arteri arteri karotis dapat menyebabkan sakit kepala, lesi
vertebrobasilaris dapat menyebabkan bicara pelo, dan lesi arteri serebri anterior dapat
menimbulkan pati rasa tungkai.
Tanda-tanda dan gejala stroke selalu datang tiba-tiba. Jika gejala hilang setelah
beberapa menit., kemungkinan mengalami mini stroke atau stroke ringan disebut juga
trasient ischemic attack (TIA). TIA tidak menimbulkan kerusakan permanen tetapi
dapat ,menjadi tanda pringatan dari stroke berat dan harus segera mendapat pertolongan
4. Diskusikan mengapa berbagai faktor resiko genetic DM dan hipertensi perlu digali apa
manfaatnya untuk tindakan keperawatan pasien
Hasil diskusi :
Karena jika seseorang tersebut ada riwayat keturunan DM/hipertensi maka resiko
seseorang tersebut terkena stroke besar. Jika dilihat dari patofisiologinya, mengapa
hipertensi menyebabkan stroke yaitu ketika hipertensi, terjadi penebalan dan degenerative
pembuluh darah yang dapat menyebabkan rupturnya arteri serebral sehingga perdarahan
menyebar dengan cepat dan menimbulkan perubahan setempat serta iritasi pada
pembuluh darah otak. ini menyebabkan aneurisma serta disfungsi endothelial pembuluh
darah, jika hal ini terjadi dalam jangka waktu yang lama maka akan menimbulkan emboli
dan thrombus sehingga beresiko tinggi menimbulkan stroke. sedangkan mengapa orang
yang DM bisa terkena stroke karena ketika seseorang mengidap DM maka terdapat
banyak glukosa dalam pembuluh darah yang mengakibatkan darah menjadi kental,jika
darah kental maka lajunya menjadi lambat dan ketika masuk ke dalam jantung, jantung
akan bekerja lebih berat dari biasanya karena darah yang masuk kental. Begitupun
dengan proses penyebaranya ke otak akan mengalami hambatan. Sehingga ketika seorang
perawat mengkaji apakah pasienya ada riwatat genetic DM/hipertensi atau manfaatnya
bagi tindakan keperawatan yaitu memberi kejelasan dalam menentukan intervensinya
dengan cara misalkan menjauhkan pemicu-pemicu yang dapat menaikan tekanan
darahnya. Misalnya jika pasien tersebut stroke karena mempunyai hipertensi sejak lama,
maka intervensi untuk perawat jelas bahwa jangan memicu pasien tersebut untuk marah,
ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman, memeberikan pendidikan kesehatan tentang
makanan yang dapat memicu naiknya tekanan darah, agar tekanan darahnya tidak terus
naik. sedangkan contoh untuk stroke yang disebabkan oleh DM tindakan keperawatanya
yaitu berkolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet rendah gula agar glukosa
darahnya dapat turun.
5. Diskusikan data yang harus saudara kaji pada pasien ditinjau dari penyebab dan
patofisiologi stroke
Hasil diskusi :
A. Pengkajian
1. Identitas klien
Nama : Tn.A
Umur : 34 tahun
Klien mengeluh nyeri kepala, bicara rero, kelemahan pada tungkai dan
lengan kanan
5. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
b. Mata
c. Hidung
d. Mulut
Adanya gangguan pengecapan (lidah) akibat kerusakan nervus vagus,
adanya kesulitan dalam menelan.
e. Dada
f. Abdomen
g. Ekstremitas
2) Nilai 1 : Bila terlihat kontraksi dan tetapi tidak ada gerakan pada
sendi.
3) Nilai 2 : Bila ada gerakan pada sendi tetapi tidak bisa melawan
grafitasi.
4) Nilai 3 : Bila dapat melawan grafitasi tetapi tidak dapat melawan
tekanan pemeriksaan.
Intervensi :
Intervensi :
5) Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama.
Intervensi :
8. Bagaimana mengevaluasi tujuan perawatan pasien ini dan aspek apa saja yang harus di
evaluasi
Hasil Diskusi :
1) Gangguan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah
Tujuan :
Setelah di lakukan tindakan keperawatan 3x24 jam perfusi jaringan tercapai secara
optimal dengan kriteria hasil :
Tujuan : Setelah di lakukan tindakan keperawatan selama ..x 24 jam mobilitas fisik
teratasi, dengan
kriteria hasil : klien dapat mempertahan atau meningkatkan kekuatan dan fungsi bagian
tubuh yang terkena atau kompensasi.
Kriteria hasil :
1. Mampu menggunakan metode komunikasi yang efektif baik verbal maupun non
verbal
Tujuan : setelah di lakukan tindakan keperawatan selama ...x 24 jam terjadi prilaku
peningkatan perawatan diri.
Kriteria hasil : klien menunjukan perubahan gaya hidup untuk kebutuhan merawat diri,
klien mampu melakukan aktivitas perawatna diri sesuai dengan tingkat kemampuan,
mengidentifikasikan personal masyarakat yang dapat membantu.
5) Resiko gangguan integritas kulit berhubungan dengan tirah baring yang lama
Kriteria hasil : klien mampu perpartisipasi dalam penyembuhan luka, mengetahui cara
dan penyebab luka, tidak ada tanda kemerahan atau luka
.
Daftar pustaka
Tarwoto, wartonah, Eros siti suryati . 2007. Keperawatan medikal bedah gangguan
sistem persarafan. Jakarta : Sagung seto
Farida ida, Amalia Nila . 2009 . mengantisipasi stroke . Jogjakarta : buku biru
Muttaqin, Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba Medika