Mitha Putri
Mitha Putri
31116147
Taman Dranong Serang, Jl. Raya Cilegon No.KM. 5, Drangong, Kec. Taktakan, Kota Serang,
Banten 42116
ABSTRACT
The research was conducted at PT.DIS which is engaged in aluminum production and
distribution. The current payroll system by the company is still less effective, where the
company has used the machine as a Check Hour for employees absent by doing it
computerized and salary recapitulation data to Microsoft Excel. In addition, Microsoft Excel
has not been able to provide an employee database and there is no limit to the use of
passwords to access the computer used to do the computer used to calculate employee
salaries. By looking at these problems, it will be an evaluation procedure and payroll
document. This form evaluation will get some weaknesses that the company will use the
system. By knowing this, knowing this weakness, it will be easy to find solutions, namely by
manual to computerized accompanied by making employees and equipped with restructuring
database access. With a new payroll system, it is expected to be able to help PT .ADI JAYA
in process employee payroll. So that it can provide accurate payroll information accurately
and can also support the company in terms of decision making.
Penelitian dilakukan pada PT.DIS yang bergerak di bidang produksi dan distribusi
alumunium. Sistem penggajian oleh perusahaan saat ini masih kurang efektif, dimana
perusahaan sudah menggunakan mesin sebagai Jam Periksa karyawan absen dengan
melakukannya secara komputerisasi dan data rekapitulasi gaji ke Microsoft Excel. Selain itu,
di Microsoft Excel belum dapat menyediakan database karyawan dan tidak ada batasan
penggunaan kata sandi akses ke komputer yang digunakan untuk melakukan ke komputer
yang digunakan untuk melakukan perhitungan karyawan gaji Dengan melihat masalah-
masalah ini, itu akan menjadi prosedur evaluasi dan dokumen penggajian. Bentuk ini evaluasi
akan diperoleh beberapa kelemahan bahwa perusahaan akan menggunakan sistem. Dengan
mengetahui ini, mengetahui ini kelemahannya, akan mudah mencari solusi, yaitu dengan
manual hingga komputerisasi disertai dengan pembuatan karyawan dan dilengkapi dengan
restrukturisasi akses basis data. Dengan sistem penggajian yang baru, diharapkan dapat
membantu PT.ADI JAYA dalammemproses penggajian karyawan. Sehingga dapat
memberikan informasi penggajian yang tepat secara akurat dan juga dapat mendukung
perusahaan dalam hal pengambilan keputusan.
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu perusahaan pada saat didirikan mempunyai tujuan yang berbeda, namun pada
umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba atas hasil usaha yang dijalankan.
Seiring dengan berkembagnya perusahaan yang dibutuhkan lebih banyak tenaja kerja untuk
menunjang kegiatannya. Namun terkadang ditemui kesulitan untuk mencari tenaga kerja
yang berkualitas karena harus mempertimbangkan kesejahteraan dan upah yang kompetitif
dalam perusahaan lain.
Gaji adalah salah satu hal yang penting bagi setiap karyawan yang bekerja dalam suatu
perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh seseorang dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya atau balas jasa dalam bentuk uang yang diterima tenaga kerja berdasarkan
kesepakatan yang telah ditentukan sebelumnya. Pengertian gaji dapat dilihat dari pernyataan
Hasibuan (2002) yang menyatakan bahwa “Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara
periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti” (Pasal. 118).
Prosedur pengupahan dan penggajian yang baik seharusnya dijalankan dengan efektif.
Utuk itu maka diperlukan informasi yang relevan sebagai sarana komunikasi yang nantinya
dapat digunakan untuk pengambilan keputusan bagi pihak yang berkepentingan. Informasi
merupakan kebutuhan utama manajemen dalam melaksanakan fumgsi-fumgsinya.
Manajemen membutuhkan banyak informasi agar dapa bekerja secara efektif dan efisien.
Informasi yang banyak tersebut tidak mungkin ditampung seluruhnya oleh manjemen. Untuk
itu diperlukan suatu sistem yang dapat mendukung kebutuhan manajemen dalam mengelola
perusahaan yaitu sistem informasi akuntansi.
Sistem Informasi Akuntansi merupakan salah satu sarana untuk melakukan pengendalian
terhadap prosedur pengupahan dan penggajian agar pelaksaannya dapat bejalan sesuai
rencana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan adanya sistem informasi
akuntasi yang baik diharapkan dapat menghindari penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
dalam perusahaan. Oleh sebab itu sistem informasi akuntansi mempunyai hubungan yang erat
dalam sistem pengupahan dan penggajin.
BAB II
LANDASAN TEORI
Menurut Mulyadi (dalam Devi Lestari : 2014 : 23) Sistem pada dasarnya adalah
sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama
untuk mencapai tujuan tertentu.
Menurut James A. Hall (2001 : 5) Sebuah sistem adalah sekelompok dua atau lebih
komponen-komponen yang saling berkaitan (inter-related) atau subsistem subsistem yang
bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose).”
Karakteristik Sistem
Menurut Jogiyanto Hartono (2005) “informasi adalah data yang di olah menjadi
bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya”. Kualitas dari suatu informasi
(quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat (accurate),
tepat waktu (timeliness), dan relevan (relevance).
Menurut Jogianto (dalam Zulnalis : 2016 : 206), “Sistem Informasi didefinisikan oleh
Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis: adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu
dengan laporan-laporan yang digunakan”.
2.4 Karyawan
Menurut Hasibuan (dalam Suginam dkk. : 2017 : 344) karyawan adalah setiap
orang yang bekerja dengan menjual tenaganya (fisik dan pikiran) kepada suatu perusahaan
dan memperoleh balas jasa yang sesuai dengan perjanjian. Sedangkan menurut kamus
besar bahasa indonesia karyawan merupakan orang yang bekerja pada suatu lembaga
(kantor, perusahaan) dengan mendapatkan gaji (upah).
Gaji dan upah merupakan hak yang dituntut oleh setiap tenaga kerja pada perusahaan,
perusahaanpun harus memenuhi kewajibannya untuk memnuhi hak para pekerja karena
mereka telah berjasa dalam proses produksi. Gaji dan upah sama-sama balas jasa yang
diberikan perusahaan kepada tenaga kerja, namun kedua hal ini berbeda. Upah adalah
kompensasi dalam bentuk uang yang dibayarkan berdasarkan jumlah waktu yang digunakan
untuk bekerja, sedangkan gaji adalah kompensasi dalam bentuk yang dibayarkan karena
seseorang melaksanakan tanggung jawab dalam pekerjaan.
Bagi karyawan gaji dan upah merupakan bentuk penghagaan atas pekerjaandan prestasi
kerjanya, selain itu merupakan salah satu motivasi bagi mereka. Sedangkan bagi perusahaan
gaji dan upah merupakan beban untuk menghasilkan laba sehingga pengelolaannya harus
dilakukan sedemikian rupa agar tetap efektif dan efesien. Penggajian adalah suatu
penerimaan sebagai imbalan dari pengusaha kepada tenaga kerja untuk suatu pekerjaan atau
jasa yang telah dilakukan, dinyatakan atau dinilai dalam bentuk uang yang ditetapkan
menurut suatu persetujuan atau perjanjian kerja antara pengusaha dan pekerja termasuk
tunjangan baik untuk pekerja sendiri maupun keluarga.
2.6 Pengertian Sistem Penggajian
Sistem penggajian dan pengupahan adalah jaringan prosedur yang terdiri dari sebagai
berikut:
Prosedur ini bertujuan untuk mencatat waktu hadir karyawan. Pencatatan waktu hadir ini
diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan mengunakan daftar hadir pada pintu
masuk kantor adninistrasi atau pabrik. Pencatatan waktu hadir karyawan ini diselenggarakan
untuk menentukan gaji dan upah karyawan.
Dalam perusahaan manufaktur yang produksinya berdasarkan pesanan, pencatat waktu kerja
diperlukan bagi karyawan yang berkerja di fungsi produksi untuk keperluan distribusi biaya
dan upah karyawan kepada produk atau pesanan yang menikmati jasa karyawan tersebut. Jika
misalnya seorang karyawan pabrik hadir ke perusahaan selama 7 jam dalam suatu hari kerja,
jumlah jam hadir tersebut dirinci menjadi waktu kerja dalam tiap-tiap pesanan yang
dikerjakan. Dengan demikian waktu kerja ini dipakai sebagai dasar pembebanan biaya tenaga
kerja langsung kepada produk yang diproduksi.
Dalam prosedur ini fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah
karyawan. Data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat
keputusan mengenai pengankatan karyawan baru, kenaikan pangkat, penurunan pangkat,
pemberhentian karyawan, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir.
4. Prosedur distribusi biaya gaji
Dalam prosedur ditribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada
departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja
ini dimaksud untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.
Prosedur pembayaran gaji dan upah melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi
akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungsi keuangan untuk menulis cek
guna pembayaran gaji dan upah. Fungsi keuangan kemudian menguangkan cek tersebut ke
bank dan memasukan uang ke amplop gaji dan upah. Jika jumlah karyawan perusahaan
banyak. Pembagian amplop dan upah dapat dilakukan dengan membagikan cek gaji dan upah
kepada karyawan.
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara-cara untuk mendapatkan segala informasi yang dibutuhkan
dalam penyusunan, dan untuk itu digunakan beberapa metode penelitian :
A. Diagram Konteks
Diagram konteks merupakan langkah awal dari analisis struktur dan level teratas dari
diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram
konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau
entitas-entitas yang terletak diluar sistem (output) atau menerima data dari sistem
tersebut (input). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan
satu lingkungan proses yang mewakili proses dari semua sistem (Rifky Sahib Nugraha
2009:54).
Data Flow Diagram (DFD) juga di kenal sebagai model proses (process model)
merupakan sebuah teknik analisis yang digunakan untuk menggambarkan aliran input
dalam sebuah sistem (sekumpulan proses) serta output yang dihasilkan. DFD
menggambarkan apa yang terjadi dalam sebuah sistem. Lebih mudah untuk melihat gambar
dan memahami isinya dibandingkan dengan membaca banyak dokumen yang menerangkan
sebuah sistem. Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang
memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu jaringan
proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data, baik secara manual
maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble
diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. (Rifky Sahib Nugraha
2009:54).
BAB IV
PEMBAHASAN
Selain itu juga, tidak ada batasan access terhadap komputer yang digunakan dalam
melakukan perhitungan penggajian. Sehingga dapat membuat pihak lain yang tidak
berwenang dapat mengakses komputer tersebut. Oleh karena itu, bentuk pengendaliannya
adalah dengan memberikan password terhadap software penggajian, sehingga pihak lain yang
tidak memiliki wewenang akan sistem penggajian, tidak memiliki access.
4.2 Pembahasan
Dengan adanya perbaikan sistem penggajian yang baru tersebut, terdapat sedikit
pengurangan job desk yaitu sebagai berikut :
a. Kompensasi Supervisor
Fungsi ini berkenaan dengan pembayaran gaji pada karyawan. Pegawai yang digaji,
seperti pegawai lapangan, digaji melalui bank, karena pegawai lapangan tugasnya
mengantarkan barang ke masing-masing tempat pesanan.
a ALUR SISTEM PENGGAJIAN
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari hasil analisa Sistem Informasi Penggajian Pada PT. ADI JAYA maka dapat
kesimpulan dari sistem baru tersebut sebagai berikut:
Saran yang dapat diberikan dari penelitian dan pembahasan yang sudah dilakukan
adalah:
Bodnar, H.G. dan Hopwood, W., 2000, Sistem Informasi Akuntansi terjemahan oleh Jusuf,
A.A., dan Tambunan, M.T.,2000, Jakarta: Salemba Empat.
Maradona, P., 2007, Rencang Ulang Sistem Informasi Akuntansi dalam Mendukung
Perhitungan Gaji dan Upah pada
PT. Vima Mulya, Skripsi Sarjana s-1 Tidak Dipublikasikan, Surabaya: Unika Widya Mandala
Surabaya.