Anda di halaman 1dari 1

Ibu dengan hepatitis B bisa menyusui dengan aman

Oleh: Liz Highleyman, 24 Mei 2011


Virus hepatitis B (HBV) adalah patogen dalam darah yang dapat ditularkan dari ibu ke bayi selama
kehamilan atau persalinan. Penelitian telah menunjukkan bahwa penggunaan terapi profilaksis termasuk
hepatitis B immune globulin (HBIG) dan vaksinasi HBV dapat mencegah infeksi bayi pada saat lahir,
tetapi penularan melalui menyusui telah diteliti secara ekstensif.
Seperti dijelaskan dalam edisi 2 Mei 2011 dari Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine,
Zhongjie Shi dari Sun Yat-sen University di Guangzhou, Cina, dan rekan melakukan tinjauan sistematis
dan studi meta analisis untuk melihat peran menyusui pada penularan HBV dari ibu ke bayi.
Para penulis mencari literatur medis termasuk pangkalan data MEDLINE, EMBASE, Cochrane Library,
National Science Digital Library, dan Pangkalan Data China Biological Medicine untuk studi yang
relevan yang dipublikasikan antara Januari 1990 dan Agustus 2010; mereka juga mewawancarai para ahli
di lapangan.
Tim Shi memilih percobaan klinis prospektif, tinjauan sebaya dan terkontrol yang meneliti menyusui
sebagai cara pajanan HBV. Bayi diberikan HGIB dan vaksin HBV dini segera setelah lahir dengan dosis
vaksin lanjutan selama beberapa bulan berikutnya.
Para peneliti mengumpulkan data dari infeksi HBV dalam kandungan, darah ibu dan air susu ibu, metode
dan tanggapan profilaksis bayi, dan terjadinya efek samping.

Hasil
• Analisis ini melibatkan 10 studi yang memenuhi kriteria inklusi, semua dilakukan di Cina.
• Studi ini melibatkan total 751 bayi dalam kelompok menyusui dan 873 bayi dalam kelompok non
menyusui.
• Pada usia 12 bulan, 31 bayi dalam kelompok menyusui positif untuk HBV, dibandingkan dengan 33
pada kelompok non menyusui.
• Menurut tes darah bayi untuk antigen permukaan hepatitis B (HBsAg) atau DNA HBV positif pada
enam sampai 12 bulan, penularan HBV terjadi dengan frekuensi yang sama dalam kelompok
menyusui dan non menyusui (rasio odds 0,86).
• Menurut antigen permukaan hepatitis B bayi (anti-HBs) yang positif pada enam sampai 12 bulan,
bayi pada kedua kelompok sama-sama mungkin untuk mengembangkan antibodi permukaan (rasio
odds 0,98).
• Tidak ada efek samping atau komplikasi yang diamati selama menyusui.
Berdasarkan temuan ini, para penulis penelitian menyimpulkan, “Menyusui setelah profilaksis kekebalan
yang tepat tidak memberikan kontribusi kepada penularan HBV dari ibu ke bayi.”
Mengingat bahwa tingkat infeksi adalah serupa pada bayi dalam kelompok menyusui dan non menyusui,
para peneliti menyarankan bahwa sejumlah kecil infeksi mungkin terjadi selama kehamilan atau
persalinan. Menyusui umumnya harus direkomendasikan untuk nilai gizi, kata mereka, tetapi para ibu
harus menghindari jika mereka memiliki retak atau luka puting yang dapat mengekspos bayi dengan
darah.
Afiliasi peneliti: Third Affiliated Hospital of Sun Yat-sen University, Guangzhou, China; Department of
General Surgery, Second Affiliated Hospital and Harbin Medical University, Harbin, China;
Heilongjiang Academy of Traditional Chinese Medicine, Harbin, China; Department of Chemistry and
Health Science Center, Temple University, Philadelphia, PA.
Ringkasan: Mothers with Hepatitis B Can Safely Breastfeed
Sumber: Z Shi, Y Yang, H Wang, et al. Breastfeeding of Newborns by Mothers Carrying Hepatitis B Virus: A Meta-analysis and Systematic
Review. Archives of Pediatrics and Adolescent Medicine (abstract). May 2, 2011.

Dokumen ini diunduh dari situs web Yayasan Spiritia http://spiritia.or.id/

Anda mungkin juga menyukai