Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INSTRUMEN 1

COLONY COUNTER

Kelompok 4 :

1. Luthfiah Nisa Hanifah


2. Rifqah Hanyfah
3. Salwa Salsabila
4. Shalsa Ravelia Latifah
5. Yulia Putri

Dosen:

Syarah Anliza S.Si, M.Si

JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIK

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN

2019
I. DEFINISI / SEJARAH

Berdasarkan buku panduan alat laboraturium yang ditulis oleh Dr. Hasdianah H.R. Colony
Counter adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh
setelah diinkubasi di dalam cawan karena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut
dilengkapi dengan skala/kuadran dan latar belakang bercahaya yang berguna untuk
pengamatan pertumbuhan koloni yang sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan petri dapat
ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di reset . selain itu terdapat colony counter berbentuk
seperti pulpen dengan ujung pulpen dilengkapi dengan sensor sehingga penekanan terhadap
perhitungan koloni selain menandai koloni dengan tinta sekaligus juga menghitung otomatis
setiap penekanan pada cawan.

Awalnya metode ini membutuhkan perhitungan manual dibawah mikroskop, namun untuk
mempercepat proses perhitungan dan menimalkan masalah-masalah yang terkait dengan
keputusan subyektif dari personil penilaian,universitas Denmark mengembangkan pengaturan
perhitungan sel koloni berbasis semi otomatis.

II. JENIS-JENIS DAN FUNGSI

Jenis colony counter ada yang otomatis dan ada yang semi otomatis. untuk yang otomatis
jumlah perhitungan sudah dilakukan dengan komputerisasi sedangakan untuk yang semi
otomatis perhitungan dengan cara menyentuh bakteri yang tumbuh kemudian alat akan
mengitung secara otomatis.

Fungsi dari colony counter sendiri yaitu sebagai alat yang mempermudah dalam menghitung
jumlah koloni. Pada alat colony counter,perhitungan jumlah bakteri dipermudah dengan
adanya counter electronic. Dengan adanya counter electronic tersebut dapat memudahkan
peneliti kemudian menandai koloni bakteri dengan menggunakan pensil yang terhubung
dengan counter.
III. BAGIAN-BAGIAN DAN PRINSIP ALAT

Saklar on/off = Saklar general untuk menghidupkan colony counter

Fuse = berfungsi memutuskan hubungan listrik apabila terjadi arus listrik yang
berlebihan atau pada saat konsleting
Wolffugel disk = tempat meletakkan cawan petrish sudah dilengkapi garis kotak untuk
mempermudah pembacaan.
Saklar beep = akan bunyi ketika menyentuk petri, apabila dihidupkan
Knop Sensifitas = untuk mengatur kepekaan sentuhan dengan cara memutar kekiri atau
kekanan
Kaca pembesar = mempermudah pembacaan pada koloni yang kecil

Prinsip alat colony counter yaitu mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh dalam
cawan petri setelah diinkubasi karena adanya kaca pembesar.
IV. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja colony counter :
1. Hubungkan stop kontak dengan sumber tenaga.
2. Nyalakan alat dengang menekan tombol “ON”.
3. Reset jumlah perhitungan hingga menunjuk angka 0.
4. Letakan cawan petri yang berisi koloni bakteri yang akan dihitung diatas meja dilengkapi
dengan skala.
5. Tandai koloni dengan mengarahkan pulpen ke meja skala.
6. Hitung koloni bakteri yang terpisah.
7. Lihat koloni dengan bantuan kaca pembesar .
8. Matikan alat dengan menekan tombol “OFF”.

Contoh uji sampel jamu yang salah satu alatnya membutuhkan colony counter :

Alat dan Bahan:

1.Media plat count agar (PCA)

2. Buffered Pepton Water (BPW)

3. Pipet Volume

4. Sampel Uji ( Jamu gendong)

5. colony counter (alat hitung koloni)

Cara kerja :

1. Penyiapan Sampel Uji


Kemasan jamu yang aka dibuka dibersihkan dengan kapas beralkohol 70% kemudian
dibuka secara aseptis didekat nyala apa spirtus.
2. Persiapan dan Homogenasi Sampel
secara aseptis diambil sebanyak 10 ml sampel kedalam labu ukur 100 ml, lalu ditambahkan
90 ml BPW dan dihomogenkan hingga diperoleh pengenceran 10-1
3. Pembuatan media PCA (plate count agar)
(hitung dan lihat cara pembuatan media pada kemasan)
4. Pengenceran sampel untuk uji ALT
Sebanyak 5 buah labu alat ukur 10 ml disiapkan, masing-masing telah diisi 9 ml pengencer
BPW. Sebanyak 1ml pengenceran 10−1 dari has ail homogenisasi pada penyiapan sampel
diambil dan dimasukkan ke dalam tabung pertama yang telah diisi 9 ml BPW hingga
diperoleh pengenceran 10−2(homogenisasi dengan vortex). Selanjutnya dibuat pengenceran
10−5.
5. Uji Angka Lempeng Total (ALT)
Dari setiap pengenceran dipipet 1 ml suspense ke dalam cawan petri steril secara duplo.
Dalam setiap cawan petri dituangkan sebanyak 15 ml media PCA. Cawan petri digoyang
dengan hati-hati agar sampel tersebar merata. Dilakukan pula uji control untuk mengetahui
sterilitas media dan pengencer. Uji steilitas media dilakukan dengan cara menuangkan
media PCA dalam cawan petri dan dibiarkan memadat . uji sterilitas pengencer dilakukan
dengan cara menuankan media PCA dan 1ml pengencer BPW lalu,dibiarkan memadat.
Seluruh cawan petri diinkubasi terbalik pada suhu 35ºC selama 24-48 jam. Jumlah koloni
yang tumbuh diamati dan diitung. Perhitungan angka lempeng total dengan 1ml contoh
dengan mengkalikan jumlah rata-rata koloni pada cawan dengan factor pengenceran yang
digunakan.

V. KALIBRASI / PEMELIHARAAN
Tekan tombol pena untuk pengukuran dengan menekan berdasarkan waktu .
Contoh: tekan 5 detik maka alat akan terbaca 5. Ulangi 5,10,25, dan 100.

VI. KELEBIHAN / KEKURANGAN ALAT

Kelebihan colony counter :

1. Dapat menghitung koloni dengan sensitifitas baik oleh sensor mekanik, limit switch,.
2. Pencahayaan yang terang sehingga dapat memudahkan user dalam melakukan
penghitungan koloni.
3. Lup yang dapat melakukan pembesaran 5 kali dari objek.
4. Memudahkan user untuk melakukan perhitungan koloni.

Kekurangan colony counter :

1. Proses perhitungan masih dilakukan secara manual dan masih dapat terjadinya
kesalahan karena human error.
2. Tidak memiliki penyimpanan data setelah dilakukannya perhitungan colony.
3. Desain box chasing besar dan berat sehingga kurang simple apabila digunakan di luar
tempat yang disediakan.
4. Masih menggunakan tegangan lagsung dari PLN.
5. Sensor mekanik limit switch terlalu sensitif.

VII. DAFTAR PUSTAKA

(2015, 15 september). Colony counter. Dikutip 9 juli 2019 dari info seputar laboratorium :
http://www.infolaborat.com/2015/09/colony-counter_15.html
Hasdianah. 2012. Panduan alat laboratorium. Yogyakarta: Nuha Medika.
Wijaya, Raden Chandra.2015. perancangan alat penghitung bakteri.dikutip pada 9 juli 2019
Fakultas farmasi universitas Sanata Dharma. 2016. Panduan praktikum mikrobiologi. Dikutip
pada tanggal 8 juli 2019.
Permadi, Arya Bondan. 2014. Incubator Bakteri dilengkapi dengancolony counter. Dikutip
pada tanggal 8 juli 2019.
Universitas Brawijaya. 2012. Instruksi kerja pemakaian colony counter Laboratorium
Mikrobiologi dan Imunologi. Dikutip pada tanggal 7 juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai