Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIKAN MULTIKULTURAL

DI DALAM AL-QUR’AN
Opini ini disusun untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah
Studi Qur’an Perspektif Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Prof. Muhammad Chirzin

Disusun Oleh:
Kuni Safingah
NIM. 1620411068

PROGRAM MAGISTER PENDIDIKAN ISLAM


KONSENTRASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITASISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki keragaman suku dan
budaya. Keragaman rawan menimbulkan gesekan atau konfik yang akhirnya
mengakibatkan perpecahan. Belakangan ini muncul kasus pelanggaran yang
terjadi pada masyarakat baik pada tingkat anak hingga dewasa. Kasus-kasus
kekerasan, perkelahian, pelecehan seksual, dan pembunuhan sudah menjadi berita
rutin yang dapat kita lihat di media sosial baik televisi, koran, bahkan disekitar
lingkungan kita sendiri. Dengan adanya kasus tersebut diperlukan analisis yang
mendalam megenai penyebab munculnya kasus-kasus pelanggaran tersebut.
Pendidikan mempunyai peranan yang penting terhadap pembentukan
perilaku seseorang. Pendidikan tersebut meliputi pendidikan formal dan non-
formal baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Diperlukan
kerjasama dari seluruh unsur pendidikan agar dapat menciptakan insan kamil yang
beradab.
Pendidikan multikultural menawarkan pilihan untuk membentuk seseorang
menjadi manusia yang berkarakter dan bersikap toleran. Didalam al-Qur’an surat
al- Hujurat ayat 13 yang berbunyi:
  
  
 
 
  
  
    
 
13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki
dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia
diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu.
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

1
Didalam ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah telah menciptakan manusia
dengan berbagai suku agar mereka saling mengenal satu sama lain. Yang
dimaksud dengan mengenal disini bukan sebatas pada mengenal nama dan tempat
tinggalnya. Namun, kita harus mengenal secara mendalam mengenai karakter,
kelebihan dan kekurangan dari keragaman suku tersebut.
Setelah kita mengenal secara mendalam mengenai keragaman suku
tersebut, kita harus memahami bahwa setiap manusia tentu memiliki sisi
kelebihan dan kekurangan yang berbeda-beda termasuk diri kita sendiri. Dengan
adanya pemahaman tentang fitrah keragaman tersebut, maka akan menumbuhkan
sikap toleransi. Ketika seseorang memiliki sikap toleransi maka akan
menumbuhkan rasa saling peduli dan menyayangi satu sama lain sehingga akan
tumbuh rasa tidak tega ketika menyakiti orang lain meskipun mereka berbeda
dengan kita. Ketika seseorang sudah memiliki nilai-nilai kemanusiaan tersebut,
maka akan menumbuhkan perilaku saling melindungi satu sama lain agar tidak
ada yang tersakiti. Ketika seseorang sudah saling mengenal, memahami dan
melindungi satu sama lain, maka akan tercipta kedamaian diatas keragaman
manusia yang ada.
Pendidikan multikultural dapat dilaksanakan di dalam keluarga, sekolah
ataupun masyarakat dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan, kebersamaan,
kepedulian dan kedamaian. Didalam al-Qur’an surat Ali Imron ayat 159
dijelaskan tentang beberapa metode pendidikan multikulturalisme. Berikut
ayatnya :
    
     
  
   
 
   
   
    
 
159. Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut
terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah

2
mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka,
mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam
urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka
bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang
bertawakkal kepada-Nya.
Kemudian didalam Al-Qur’an surat al-Hujurat ayat 9 juga dijelaskan:
  
 
   
  
  
   
    
 
  
   

9. dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah
kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian
terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi
sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah
antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil;
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.
Dari dua ayat tersebut mengidentifikasikan adanya pendidikan
multikulturalisme didalam Al-Qur’an. Pendidikan multikulturalisme tersebut
dapat diwujudkan melalui pembelelajaran dengan model diskusi, musyawarah,
dan tukar pendapat dengan mengedepankan nilai-nilai keadilan dan toleransi.
Dengan diterapkannya pendidikan multikulturalisme tersebut, diharapkan
untuk beberapa tahun kedepan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan
yang timbul di negara Indonesia dengan latar belakang penduduk yang beraneka
ragam suku dan budaya.

3
4

Anda mungkin juga menyukai