Anda di halaman 1dari 5

BAB I

DEFINISI

A. PENGERTIAN

1. Discharge Planning / Pemulangan pasien ialah proses dimana mulainya pasien


mendapatkan pelayanan kesehatan yang diikuti dengan kesinambungan
perawatan baik dalam proses penyembuhan maupun dalam mempertahankan
derajat kesehatan sampai pasien siap untuk kembali ke lingkungannya yang
melibatkan tim dengan tanggung jawab mengatur kesinambungan tersebut.
2. Pulang atas permintaan sendiri adalah pulang atas permintaan pasien atau
keluarga pasien sebelum diputuskan boleh pulang oleh dokter dengan beberapa
risiko yang ditanggung oleh pasiennya sendiri.

B. Tujuan
1. Agar Pasien dapat terpenuhi kebutuhan dan keinginannya
2. Adanya pernyataan tertulis tentang penolakan perawatan yang diberikan untuk
menghindari tuntutan hukum terhadap rumah sakit.

BAB II
1
RUANG LINGKUP

Pelayanan kesehatan yang berkualitas di rumah sakit menjadi harapan bagi


masyarakat untuk membantu mereka dalam mengatasi masalah kesehatan yang
mereka hadapi. Pelayanan kesehatan yang berkualitas akan mempersingkat waktu
ekonomis masyarakat yang terbuang karena dirinya atau keluarganya sakit dan
sebaliknya apabila pelayanan kesehatan kurang optimal akan memperpanjang waktu
perawatan di rumah sakit yang berdampak pada menurunnya produktifitas. Rumah
Sakit memiliki peran yang strategis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu sesuai dengan standard yang ditetapkan (Kemenkes, 2008).

Pemulangan pasien merupakan proses sistematik yang dipersiapkan bagi pasien untuk
meninggalkan Rumah Sakit dan untuk mempertahankan kontinuitas perawatan. Sejak
menerima pasien, dokter sudah mengkaji kebutuhan pelayanan kesehatan pasien
tersebut dan harus ada penjelasan dari dokter penerima pasien mengenai rencana
pelayanan kesehatan kepada pasien / keluarganya. Pemulangan pasien dapat
dilakukan di Instalasi Gawat Darurat (IGD), Instalasi Rawat Jalan (IRJA), maupun
Instalasi Rawat Inap. Pemulangan pasien dapat atas advis Dokter Penanggung Jawab
Pasien (DPJP) ataupun atas permintaan pasien / keluarganya (APS).

Ketidakpuasan pasien dan keluarga pada pelayanan kesehatan di rumah sakit


seringkali menyebabkan konflik dalam diri pasien sendiri maupun keluarganya terhadap
pemberi pelayanan sehingga memicu ketegangan. Kejadian yang sering terjadi dari
ketidakpuasan pasien atau keluarga terhadap pelayanan di rumah sakit adalah
meminta pindah ruang perawatan, pindah rumah sakit (dirujuk) atau meminta pulang
paksa bahkan ada yang memilih kabur (Gunawan, 2013).

Pada waktu pasien dan keluarganya meninggalkan RS, mereka harus memiliki
pengetahuan tentang pelayanan kesehatan selanjutnya (ada kontinuitas pelayanan)
dan apa yang harus mereka lakukan selanjutnya di rumah. Pada pasien atau keluarga
yang meminta pulang atas permintaan sendiri (PAPS), dokter jaga/ DPJP harus mengisi
bukti tertulis pada form PAPS dan atau edukasi pada pasien dan atau keluarga bahwa
mereka telah dijelaskan segala risiko pada pasien jika meminta pulang atas permintaan
sendiri agar menghindari tuntutan hukum terhadap Rumah Sakit.

2
BAB III

3
TATA LAKSANA

Langkah-langkah pad keluarga atau pasien yang pulang atas permintaan sendiri
(PAPS) sebagai berikut :

1. Dalam proses perawatan pasien, pasien bisa menentukan pilihan apakah tetap
dirawat sesuai instruksi dokter atau pulang atas permintaan pasien atau keluarga
2. Jika pasien atau keluarga memilih pulang paksa, maka keluarga diberikan informasi
tentang resiko yang akan terjadi oleh dokter jaga atau DPJP
3. Keluarga menandatangani form atas permintaan sendiri, form penolakan rawat dan
pulang paksa dengan segala resiko

BAB IV

DOKUMENTASI
4
Dokumentasi
a. Panduan Hak & Kewajiban Pasien
b. Formulir Permintaan Pulang Atas Permintaan Sendiri (PAPS)

Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal Juli 2019

DIREKTUR RSUD CENGKARENG PROVINSI


DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA,

SUGINO KESUMA KARO KARO S.


NIP 196006221987091001

Anda mungkin juga menyukai