Anda di halaman 1dari 8

PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
UPT YANKES KECAMATAN PANGALENGAN
PUSKESMAS PANGALENGAN DTP
Jl. Raya Pangalengan No. 1 Kode Pos 40378 No. Telp (022) 453307
Email : pkmpangalengan_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS PANGALENGAN
Nomor : 440 / 008. 4/ KAPUS/SKep/ IV/ 2018

TENTANG
PERENCANAAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PUSKESMAS PANGALENGAN DTP

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA PUSKESMAS PANGALENGAN DTP

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan UKM Puskesmas sesuai


dengan kebutuhan masyarakat, maka perlu disusun perencanaan
UKM Puskesmas berdasarkan analisis kesehatan masyarakat;

b. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses terhadap


pelayanan, informasi, dan memberikan umpan balik, maka perlu
disusun kebijakan akses masyarakat terhadap UKM Puskesmas;

c. bahwa agar kinerja UKM Puskesmas dapat ditingkatkan secara


berkesinambungan, maka perlu disusun kebijakan evaluasi UKM
Puskesmas dengan indikator-indikator kinerja yang jelas;

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam


huruf a, huruf b, dan huruf c perlu dibuat Surat Keputusan Kepala
PUSKESMAS PANGALENGAN DTP tentang Kebijakan
Perencanaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) PUSKESMAS PANGALENGAN DTP;

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 1984


tentang Wabah Penyakit Menular;
2. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
3. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Undang – undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 65 Tahun 2013 tentang
Pelaksanaan Dan Pembinaan Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
tahun 2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741
Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota dan Permendagri No. 18 Tahun
2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD);
9. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
585/MENKES/SK/V/2007 tentang Pedoman Pelaksanaan
Promosi Kesehatan di Puskesmas.
10. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 15 Tahun 2012
Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kabupaten Bandung
No. 21 Tahun 2009 Tentang Pengolahan Sampah.
11. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 3 Tahun 2016
Tentang Sistem Kesehatan Daerah.
12. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 19 Tahun 2016
Tentang Penanggulangan Penyakit Menular.

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PANGALENGAN DTP TENTANG
KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN EVALUASI
PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PUSKESMAS PANGALENGAN DTP

Kesatu : Kebijakan Perencanaan dan Evaluasi Penyelenggaraan Upaya Kesehatan


Masyarakat (UKM) Puskesmas Pangalengan sebagaimana tercantum dalam
Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keputusan ini.

Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan
apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diadakan
perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pangalengan
Pada Tanggal : 4 April 2018
Kepala Puskesmas Pangalengan DTP

dr. Asep Purnama


NIP. 198103252014111001

Lampiran I : Keputusan Kepala PUSKESMAS PANGALENGAN DTP


Nomor : 440 / 008. 4/ KAPUS/S.Kep/ IV / 2018
Tanggal : 2 April 2017

TENTANG : KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN


UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN UPAYA


KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)
PUSKESMAS PANGALENGAN DTP

A. PERENCANAAN TERHADAP PENYELENGGARAAN UPAYA KESEHATAN


MASYARAKAT (UKM)
1. Perencanaan tiap-tiap Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas disusun
berdasar analisis kebutuhan masyarakat, dan mengacu pada pedoman atau acuan yang
ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Dinas
Kesehatan Kabupaten, capaian kinerja masing-masing program Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), serta kebutuhan dan harapan masyarakat terutama sasaran program.
2. Rencana Penyelenggaran masing-masing Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Puskesmas harus diintegrasikan dalam perencanaan tingkat puskesmas.
3. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dilakukan melalui Survey Mawas
Diri (SMD), Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), kegiatan survey yang lain, kotak
saran, maupun temu muka dengan tokoh masyarakat dan sasaran masing-masing Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat,
kelompok masyarakat, dan sasaran.
4. Perencanaan tiap-tiap Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus diintegrasikan
dalam perencanaan Puskesmas, baik dalam Perencanaan Lima Tahunan, Rencana Usulan
Kegiatan (RUK), dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK).
5. Umpan balik dari masyarakat digunakan baik dalam penyusun rencana, maupun
untuk perubahan rencana yang disusun.
6. Hasil analisis kebutuhan dan umpan balik dari masyarakat dibahas secara
kolaboratif oleh Kepala Puskesmas, pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral melalui
pertemuan mini lokakarya lintas program dan lintas sektor.
7. Inovasi dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dilakukan
sesuai dengan perkembangan kebutuhan dan harapan masyarakat, perubahan regulasi,
perkembangan tekologi.
8. Upaya-upaya inovatif dapat dilakukan sesuai dengan perkembangan kebutuhan
masyarakat, usulan atau masukan dari masyarakat, perubahan regulasi pemerintah, dan
perkembangan tehnologi kesehatan, dibahas dalam pertemuan dengan masyarakat,
pertemuan lintas program maupun lintas sektoral
9. Inovasi dalam penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus
direncanakan, dilaksanakan dan dievaluasi.
10. Permasalahan dan hambatan dalam penyelenggaraan masing-masing Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) harus diidentifikasi, dianalisis dan ditindak lanjuti dengan
mengikuti siklus Plan, Do, Check, Action (PDCA) dalam bentuk upaya perbaikan yang
berkesinambungan dan inovasi perbaikan.
11. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), jadwal pelaksanaan kegiatan harus disepakati dan diinformasikan
pada sasaran, lintas program, dan lintas sektor terkait agar dapat dilaksanakan sesuai
dengan yang direncanakan.
12. Sasaran kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) berhak untuk
mendapatkan akses yang mudah dan tepat waktu dalam berperan aktif pada saat
pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Jadwal dan tempat
pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus disepakati dengan cara
pembahasan dalam mini lokakarya lintas program dan lintas sektor, kesepakatan dengan
kader atau kepala kelurahan melalui telpon dan surat menyurat.
13. Sasaran Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), lintas program dan lintas sektor
terkait harus mendapat informasi tentang kegiatan masing-masing Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), tujuan, tahapan dan jadwal pelaksanaan.
14. Pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus dilaksanakan
sesuai dengan jadwal yang ditetapkan dan dilakukan oleh pelaksana yang kompeten.
15. Media Komunikasi yang digunakan untuk menangkap keluhan masyarakat atau
sasaran kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), sebagai berikut :
a. Secara langsung
1) Survey kepuasan pelanggan;
2) Survey identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat atau pelanggan;
3) Rapat atau pertemuan lintas program dan lintas sektor;
4) Survey Mawas Diri (SMD);
5) Musyawarah Masyarakat Desa (MMD);
6) Melalui kegiatan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat (UKBM) seperti
Posyandu;
b. Secara tidak langsung
1. Melalui kotak saran dan pengaduan;

2. Melalui alat media seperti facebook (upf Pangalengan),call center


08122241610 sms 08122241610 dan WA di nomor 08122241610 dan email
(atikahsuriatmaja@gmail.com & pkmpangalenganbandung@yahoo.com);
16. Umpan balik masyarakat wajib ditindak lanjuti. Tindak lanjut yang dilakukan
harus diinformasikan kepada masyarakat.
17. Kajian terhadap masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) harus diidentifikasi oleh penanggung jawab dan pelaksana Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai dasar untuk perbaikan.
18. Informasi tentang kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus
disampaikan pada masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang menjadi sasaran,
lintas program terkait, dan lintas sektor terkait.
19. Keluhan dan umpan balik dari masyarakat wajib ditindak lanjuti.
20. Tanggapan terhadap keluhan dan umpan balik masyarakat disampaikan melalui
papan informasi tanggapan keluhan di puskesmas, sms keluhan pelanggan, dan pada
pertemuan lintas sector .
21. Analisis kebutuhan masyarakat dengan melibatkan masyarakat dan lintas sektor
terkait, dan sesuai dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas wajib dilakukan
sebagai dasar untuk menyusun perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Puskesmas.
22. Analisis kebutuhan masyarakat dilakukan melalui pertemuan dengan tokoh
masyarakat, sektor terkait, SMD (Survei Mawas Diri), MMD (Musyawarah Masyarakat
Desa), analisis data surveilans, capaian kinerja pelayanan, dan umpan balik masyarakat.
23. Hasil analisis kebutuhan dan umpan balik dari masyarakat dibahas secara
kolaboratif oleh Kepala Puskesmas, pelaksana, lintas program, dan lintas sektoral, melalui
pertemuan mini lokakarya lintas program dan lintas sektor.

B. EVALUASI KINERJA PENYELENGGARAN UKM PUSKESMAS


1. Akses masyarakat dan sasaran terhadap pelayanan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) Puskesmas dan informasi tentang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib
dievaluasi.
2. Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib memonitor dan
mengevaluasi ketepatan waktu ketepatan sasaran, dan ketepatan tempat pelaksanaan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
3. Penyampaian informasi kepada masyarakat, lintas program, dan lintas sektor wajib
dievaluasi dan ditindak lanjuti.
4. Kinerja Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Puskesmas wajib
dimonitor dan dievaluasi agar sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan tercapai secara
optimal.
5. Penilaian kinerja penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
Puskesmas dilakukan dengan indikator yang jelas, sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), dan Standar Pelayanan Minimal,
dengan target yang jelas. Evaluasi kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) secara
periodik dilakukan minimal dua kali setahun oleh Koordinator Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM).
6. Indikator dan target kinerja untuk tiap-tiap Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
ditetapkan sesuai dengan lampiran II dari surat keputusan ini.
7. Capaian indikator kinerja wajib dianalisis, dibandingkan dengan puskesmas lain
(kajibanding) dan ditindak lanjuti.
8. Kinerja masing-masing Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) harus dievaluasi,
dianalisis dan ditindak lanjut dalam bentuk perbaikan yang berkesinambungan dan
inovasi perbaikan.

Ditetapkan di : Pangalengan
Pada Tanggal : 4 April 2018
Kepala Puskesmas Pangalengan DTP
dr. Asep Purnama
NIP. 198103252014111001

Lampiran II : Keputusan Kepala PUSKESMAS PANGALENGAN DTP


Nomor : 440 / 008. 4/ KAPUS/S.Kep/ IV / 2018
Tanggal : 4 April 2017

TENTANG : KEBIJAKAN PERENCANAAN DAN EVALUASI PENYELENGGARAAN


UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

INDIKATOR KINERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)


PUSKESMAS PANGALENGAN DTP

NO. INDIKATOR KINERJA TARGET


A. Pelayanan Kesehatan Dasar
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K1 98%
2 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 94%
3 Cakupan Kunjungan Ibu Nifas Lengkap 87%

4 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang di tangani 90%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang 88%


5
memiliki kompetensi kebidanan
6 Deteksi Resti oleh tenaga kesehatan 90%

7 Deteksi Resti oleh masyarakat 90%

8 KN 1 85%

9 KN Lengkap 93%

10 Cakupan Neonatus dengan Kompilkasi yang ditangani 95%

11 Cakupan Kunjungan Bayi 90%

12 Cakupan Desa/Kelurahan UCI 100%

13 Balita di timbang 87%

14 Persentase balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A 85%

15 Persentase Ibu Nifas mendapat Kapsul vitamin A 85%

Cakupan Pemberian Makanan Pedamping ASI pada Anak Usia 6-24 100%
16
Bulan Keluarga Miskin
17 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100%

18 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 100%

19 Cakupan Peserta KB Aktif 81%

20 Garam beryodium 90%

21 Imunisasi Hb 0 90%

22 Imunisasi BCG 98%

23 Imunisasi DPT –HB-Hib 1 98%

24 Imunisasi Polio 1 98%

25 Imunisasi DPT –HB-Hib 3 90%

26 Imunisasi Campak 90%

27 UCI 100%

28 DPT –HB-Hib Booster 90%

29 Campak Booster 90%

30 Imunisasi anak sekolah kelas 1 DT –Campak 95%

31 Imunisasi anak sekolah pada kelas 2-3 Td 95%

32 TT WUS 95%

B Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit


>=2/100.000 pddk
1 AFP Rate per 100.000 Penduduk < 15 (>2)
dibawah 15 th
2 Penemuan Penderita Pneumonia Balita 100%
3 Penjaringan suspek TB 98%
4 Penemuan Penderita Baru TBC BTA + 85%
5 Angka kesembuhan TB 100%
6 Penderita DBD yang ditangani 100%
55/100.000
7 Insiden Rate DBD
penduduk
8 ABJ (Angka Bebas Jentik) 95%
9 Penemuan Pen derita Diare 85%

C Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Miskin


1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin 100%
2 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin 100%
Cakupan Pelayanan Gawat Darurat Level 1 yang harus diberikan
3 100%
Sarana Kesehatan (RS) di Kabupaten/Kota

D Penyelidikan Epidemiologi dan Penanggulangan KLB


Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
1 100%
Penyelidikan Epidemiologi <24 Jam

E Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat


1 Cakupan Desa Siaga Aktif 90%
2 Penyuluhan dalam gedung 8 kali/bulan
3 Penyuluhan luar gedung 6 kali/bulan
4 Jumlah SD yang dilakukan screening kesehatan 80%
5 Jumlah SMP yang dilakukan screening kesehatan 80%
6 Jumlah SMA yang dilakukan screening kesehatan 80%
7 Terbentuknya Posbindu 1 di tiap Desa

Ditetapkan di : Pangalengan
Pada Tanggal : 4 April 2018
Kepala Puskesmas Pangalengan DTP

dr. Asep Purnama


NIP. 198103252014111001

Anda mungkin juga menyukai