Anda di halaman 1dari 107

Buku Saku Peserta Didik Baru

PROGRAM PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)


MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN (PKP)
BERBASIS ZONASI

SMA NEGERI 1 PAREPARE

MASA PENGENALAN
LINGKUNGAN SEKOLAH
Penulis:
Panitia PPDB dan OSIS SMA Negeri 1 Parepare

Penyunting:
Ketua MPLS

Desainer Grafis dan Ilustrator:


TIM Desain Grafis

Panitia Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah


Bidang Kesiswaan UPT. SMA Negeri 1 Parepare

2019
Buku Saku
Peserta Didik Baru

KATA SAMBUTAN

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan YME, karena atas ijin
dan karunia-Nya buku saku peserta didik baru dapat diselesikan tepat waktu.

Buku ini beri beberapa informasi dasar tentang UPT SMA Negeri 1 Parepare
yang membahas tentang struktur manajemen sekolah, keadaan guru, Tata
Usaha dan lain-lain

Buku ini juga berisi tentang informasi-informasi yang dibutuhkan dalam


pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang berisi jadwal,
perlengkapan dan aturan.

Selain itu buku ini memuat tentang materi-materi yang akan disampaikan Oleh
narasumber-narasumber.

Semoga buku ini dapat membantu para Peserta didik baru dalam mengenal
lingkungan sekolah mereka yang ingin ditempati.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Ketua Panitia MPLS,

Husni Mubarak
NIP. 19840107 201101 1 009

iii
Buku Saku
Peserta Didik Baru

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Saya menyambut baik terbitnya buku saku Peserta didik baru pada Masa
Pengenalan lingkungan Sekolah tahun 2019 .

Semoga semoga buku saku ini dapat menjadi petunjuk bagi siswa baru dalam
kegiatan MPLS 2019. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita
lakukan.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Kepala UPT. SMA Negeri 1 Parepare,

Drs. ERMIN, M.Pd


NIP. 19660402 199503 1 003

iv
Buku Saku
Peserta Didik Baru

DAFTAR ISI

Hal

KATA SAMBUTAN __________________________________III


KATA PENGANTAR _________________________________ IV
DAFTAR ISI ________________________________________ V
MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH ______________ 1
PERLENGKAPAN MPLS _______________________________ 1
APLIKASI MPLS ____________________________________ 3
PANITIA MPLS _____________________________________ 4
JADWAL MPLS ______________________________________ 6
PESERTA MPLS2019 _________________________________ 8
PROFIL SMA NEGERI 1 PAREPARE _____________________ 18
STRUKTUR MANAJEMEN UPT. SMA NEGERI 1 PAREPARE ____ 19
TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 1 PAREPARE ___________ 20
DAFTAR GURU DAN TATA USAHA SMA NEGERI 1 PAREPARE _ 27
PENGURUS OSIS SMA NEGERI 1 PAREPARE ______________ 52
MATERI __________________________________________ 58
1. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA ______ 58
2. PRAMUKA _____________________________________ 67
3. KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA __________ 69
4. CARA BELAJAR EFEKTIF _________________________ 77
5. PENDIDIKAN KARAKTER _________________________ 87
6. TATA KRAMA SISWA ____________________________ 94
7. KURIKULUM 2013 ______________________________ 97
PENUTUP _______________________________________ 101

v
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Perhatian

……..!
Buku saku boleh dicetak oleh masing-masing Siswa
 Orang Tua / Wali Wajib Mengantar Anaknya di hari Pertama Sekolah sekaligus
mengikuti upacara bendera dan Pembukaan MPLS serta mengikuti prosesi serah
terima peserta didik baru dari orang tua kepada pihak Sekolah
 Penandatanganan Surat Pernyataan Orang tua dan Peserta didik baru di laksanakan
di SMA Negeri 1 Parepare disaksikan Oleh Dewan Guru dan Komite Sekolah, Pihak
sekolah tidak menerima surat pernyataan yang telah ditandatangani tanpa
disaksikan oleh pihak terkait.
 Tidak Wajib Membawa SmartPhone
 Kelengkapan Peralatan dan Kebutuhan Selama MPLS
o Formulir Peserta Didik Baru
o Id Card Peserta Didik Baru
o Jadwal MPLS2019
o Surat Pernyataan Siswa
o Tata Tertib Sekolah

dapat Didownload di. http://bit.ly/2G1yPAy

vi
Buku Saku
Peserta Didik Baru

MASA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PERLENGKAPAN MPLS

Atribut PLS :

1. Tempat Id Card ukuran B4 dan gantungan berwana hijau

2. Pita berwarna yang telah ditentukan berdasarkan gugus masing-masing

1
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Pakaian MPLS :

1. Hari Jum'at 12 Juli 2019 menggunakan seragam Putih Biru


2. Hari Senin dan seterusnya menggunakan seragam SMA Negeri 1 Parepare
3. Pakaian Pramuka Lengkap pada PERJUSA
4. Sepatu hitam dan kaos kaki putih di atas mata kaki
5. Menggunakan jilbab bagi muslimah
6. Ukuran Rambut bagi Peserta didik Laki-laki adalah Nomor 1 (ukuran mesin
cukur) atau ½ cm rata.
7. Tidak menggunakan Perhiasan yang dilarang sesuai tata tertib.

Perlengkapan MPLS

1. Membawa alat sholat bagi Muslim/Muslimah dan Al-Quran untuk Agama


Selain Muslim Menyesuaikan.
2. Handuk Kecil Warna Putih
3. Makan Siang, Snack dan Air Minum
4. Membawa buku dan alat tulis
5. Sandal Jepit
6. Tas sekolah
7. SmartPhone (tidak wajib)
8. Sapu Lidi

2
Buku Saku
Peserta Didik Baru

APLIKASI MPLS

1. Memiliki Akun Gmail yang masih aktif

2. Quipper School (sudah memiliki akun Quipper)

3. Instal Kahoot dari Playstore

4. Instal Exambro dari Playstore

3
Buku Saku
Peserta Didik Baru

PANITIA MPLS

SUSUNAN PANITIA PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH


SMA NEGERI 1 PAREPARE
TAHUN 2019
I. PENANGGUNG JAWAB
1. Kepala UPT SMAN Negeri 1 Parepare
2. Ketua Komite SMA Negeri 1 Parepare

II. PELAKSANA
Ketua : Husni Mubarak, S.Kom
Wakil Ketua : Ali Senong, S.Pd
Sekretaris : Hj. St. Nurhang M., S.Pd., M.Pd.
Bendahara : Dra. Hj. Suriani Sujuti

III. BIDANG KERJA


A. Pendamping Gugus
Gugus I
1. Guru Pendamping : Achmad Ishaq, S.Pd
2. Asisten pendamping : Meilani Wulandari, Putri Mautia Lestari
Gugus II
1. Guru Pendamping : Anna Sukriani, ST.
2. Asisten pendamping : Marwah Reza Pahlevi, Fandy
Gugus III
1. Guru Pendamping : Maqbullah Djafar, S.Pd.
2. Asisten pendamping : Nur Alam, A. Muhammad Fadhel
Gugus IV
1. Guru Pendamping : Syamsuriani Bustanuddin, S.Pd.
2. Asisten pendamping : Nabilah Putri Adilah, Ainun Zyahimah
Gugus V
1. Guru Pendamping : Sunarti, S.Pd., M.Pd
2. Asisten pendamping : A. Alfia Dulkin, Nurkhazimah
Gugus VI
1. Guru Pendamping : Sukma, S.S.
2. Asisten pendamping : Muhammad Ihsan, Nur Aeni
Gugus VII
1. Guru Pendamping : Hj. Rosdianah, S.Pd., M.Pd.
2. Asisten pendamping : Suci Ramadhani, Mutiara Wulandari
Gugus VIII
1. Guru Pendamping : Rini Riyanti, S.Pd.,M.Pd.
2. Asisten pendamping : Erika Pappa, Nurhatimah Hasan

4
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Gugus IX
1. Guru Pendamping : Sripati Diningrat, S.Sos
2. Asisten pendamping : Fhalencia Veronica Leubatan, Riska
Anugrah
Gugus X
1. Guru Pendamping : Umar, S.Pd.
2. Asisten pendamping : Rery Audry, Hijir Ismail Edhar

B. Bidang Acara, Komunikasi dan Publikasi


Koordinator : Rudiansyah, S.Pd
Anggota : Drs. H. Sofyan Paseng, M.Pd
Adira, S.S

C. Bidang Perkemahan Jumat Sabtu (PERJUSA)


Koordinator : Dra. Nurlaelah
Aggota : Wali Kelas X, OSIS dan Ambalan

D. Bidang Sarana dan Prasarana


Koordinator : Drs. H. Muhammad Yasin S.
Anggota : Zulkifli
Amrullah Karman

E. Bidang konsumsi
Koordinator : Dra. Hj. A. Patriani, S.Pd.
Anggota : Andi Lina

5
Buku Saku
Peserta Didik Baru

JADWAL MPLS

6
Buku Saku
Peserta Didik Baru

7
Buku Saku
Peserta Didik Baru
PESERTA MPLS2019

Gugus 1

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 AHMAD JAYA SMPN 9 MODEL PAREPARE
2 ALFIAN DWI NUGRAHA SMP NEGERI 1 PAREPARE
3 AMELIA WULANDARI PUJI NINGSIH SMPN 10 MODEL PAREPARE
4 ANANDA YUDITYA SMP NEGERI 2 PAREPARE
5 ANDI ATHAYA PUTERA IRWANSYAH
6 ANDI SABRIYANI SAHIDIN SMPN 1 PANCA LAUTANG
7 AULIA KARTIKA AKBAR SMP NEGERI 1 PAREPARE
8 AULIA RAMADHANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
9 DIZA NURFAHCRIZA RABA SMPN 10 MODEL PAREPARE
10 DYGTA KAYLA FAIZAL MATTULADA SMP NEGERI 2 PAREPARE
11 ELMA SETIAWATI SMP NEGERI 1 PAREPARE
12 GIAN BETELINO OBED SMP NEGERI 4 PAREPARE
13 JENIFER PATRICIA ANGGRAENI SMP FRATER PAREPARE
14 JUNAEDI SMPN 10 MODEL PAREPARE
15 LA ODE FADEL FUAD GHIFARI SMP NEGERI 2 PAREPARE
16 MUHAMMAD FAJAR SMP NEGERI 1 PAREPARE
17 MUHAMMAD FARHAN DZAKY SMPN 10 MODEL PAREPARE
18 MUHAMMAD KEIZA FADHILAH ASEGAF SMP NEGERI 2 PAREPARE
19 MUHAMMAD RANDY SMPN 9 MODEL PAREPARE
20 NUR ANNISA MUTIARA SMP NEGERI 1 PAREPARE
21 NUR ARSY SARFINA SYAWAL SMP NEGERI 2 PAREPARE
22 NURUL MEYTI DEA PUTRI M SMP NEGERI 1 PAREPARE
23 RANI MARSYAH DITA SMP NEGERI 2 PAREPARE
24 RENDI CAHYA PUTRA SMP NEGERI 1 PAREPARE
25 RENITA DWIYANTI SMPN 10 MODEL PAREPARE
MTS AL BADAR DDI
26 RIZKY RANA SAPUTRA MUSTAMIN
LABUKKANG
27 SERIN SELTIANI SMPN 10 MODEL PAREPARE
28 SITI ZAHRA MALIK IBRAHIM SMP NEGERI 2 PAREPARE
29 SRI FITRIANI SALEH SMPN 9 MODEL PAREPARE
30 SRIANDINI AISYAH MTSN KOTA PAREPARE
31 SUCI INDRYANI
32 VANIA SUCI MAHARANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
33 WIDYA FARADILLA WARAPSARI SMP NEGERI 2 PAREPARE

8
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 2

NO NAMA ASAL SEKOLAH

1 A DINDA RASSYALIA SMPN 10 MODEL PAREPARE


2 ALFIAN RAMDHAN ARSYAD SMP NEGERI 1 PAREPARE
3 ANDI ADISTY RESKI AMANDA AHMAD SMP NEGERI 2 PAREPARE
4 ANDI AULIA NAHDA SALSABILAH PARAMMASI SMPN 10 MODEL PAREPARE
5 ANDI INDRA
6 AULIA MUSTIKA SMP NEGERI 1 PAREPARE
7 AWAL ADITIA SMP NEGERI 2 PAREPARE
8 CICA ALYA RAMADANI SMPN 9 MODEL PAREPARE
9 FAJRIN AMIRULLAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
10 FANDHER LEE BIN ERDWIN SMP NEGERI 2 PAREPARE
11 FARHAN ANUGRAH SMPN 10 MODEL PAREPARE
12 FIRA KURNIA IBRAHIM MTS DDI TAQWA PAREPARE
13 KARYN CHRISTIE ALFONSIUS WANG SMPN 10 MODEL PAREPARE
14 KLARA CINTIA RANDA SMP FRATER PAREPARE
15 M RIZAL SMP NEGERI 2 PAREPARE
16 MUH IKHWAN YUSUF SMP NEGERI 4 PAREPARE
17 MUHAMMAD FAKHRI PUTRA RAVIKA SMP NEGERI 1 PAREPARE
18 MUHAMMAD RAFFI FEBRYAN SANDY SMP NEGERI 2 PAREPARE
19 MUHAMMAD RAYA SMPN 10 MODEL PAREPARE
20 MUHAMMAD ZULKIFLI SMPN 9 MODEL PAREPARE
21 NUR FADILAH HAKIM SMP NEGERI 1 PAREPARE
22 NUR HIKMAH KANZHA PRATIWI SMP NEGERI 2 PAREPARE
23 PANGERANG SMP NEGERI 1 PAREPARE
24 RESKY PUSPITASARI SMP NEGERI 2 PAREPARE
25 RESTY INDRIYANI SM SMPN 10 MODEL PAREPARE
26 SAHRANY DWI PUTRI SMP NEGERI 1 PAREPARE
27 SETIAWAN YUSTI MASIMPIN SMPN 10 MODEL PAREPARE
28 SRI KUSUMAWARDHANI PUSPITANINGRUM SMP NEGERI 2 PAREPARE
29 SUCI ANNISA AS HARI SMPN 9 MODEL PAREPARE
30 SULAIMAN MTSN KOTA PAREPARE
31 WAHDANYAT SMP NEGERI 1 PAREPARE
32 YAKAS PANANG KARAN SMP NEGERI 2 PAREPARE

9
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 3

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 ACHMAD AGUS JAMAL SMPN 10 MODEL PAREPARE
2 ALYA KHUMAIRAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
3 ANDI AYATULLAH SABHARA SMP NEGERI 2 PAREPARE
4 ANDI IYOLANI BAHAR SMPN 10 MODEL PAREPARE
5 AULIA SYAFITRI SMP NEGERI 1 PAREPARE
6 CINDY AMELIA PUTRI SMP NEGERI 2 PAREPARE
7 DAFA ADIKARSYAH SMPN 9 MODEL PAREPARE
8 FEBRYAN MAULANA PUTRA SMP NEGERI 1 PAREPARE
9 FEBY REZKI ANANDA SMPN 10 MODEL PAREPARE
10 FIRMAN IMRAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
11 HAIRUL FAJRI ANWAR
12 KHUSNUL KHOTIMAH SMPN 10 MODEL PAREPARE
13 MAHARANI PUTRI IRWAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
14 MAYA SMP FRATER PAREPARE
15 MUHAMMAD FATIR SYAM SMP NEGERI 1 PAREPARE
16 MUHAMMAD RAFLI DAMIS SMP NEGERI 2 PAREPARE
17 MUHAMMAD REZKY ARMAN SMPN 10 MODEL PAREPARE
18 NIRWANDI SMPN 9 MODEL PAREPARE
19 NUR FADILLAH RAMADHANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
20 NUR NILAM SARI RAMADHANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
21 NURAPRIANTI PUTRI HASDAR MTS DDI TAQWA PAREPARE
22 PRATISKA NUR RAHMA SMP NEGERI 1 PAREPARE
23 RENO INDAH PRIMA NISA SMP NEGERI 4 PAREPARE
24 REZA SYAPUTRA SMPN 10 MODEL PAREPARE
PESANTREN DARUL ISTIQAMAH
25 REZCHA NUR AL FAEZAR
MAROS
26 RHEZALDI RUSDI SMP NEGERI 2 PAREPARE
27 SAHRATUL ANGRIANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
28 SITI RAHMA SMPN 10 MODEL PAREPARE
29 SUCI MAHARANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
30 SULFIANA ADAM SMPN 9 MODEL PAREPARE
31 WINDY PUTRI FATRICYA SMP NEGERI 1 PAREPARE
32 YUSRI NUR FAIDZIN SMP NEGERI 2 PAREPARE

10
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 4

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 ACHMAD RADITYA DWI REZEKY SUKRI SMPN 10 MODEL PAREPARE
SMP ISLAM ATHIRAH 2
2 AHMAD RAIHAN YAHYA
MAKASSAR
3 AMALIA KURNIA SOLEHA SMP NEGERI 1 PAREPARE
4 ANDI KHAIDIR ALIF MAPPANGARA SMP NEGERI 2 PAREPARE
5 ANDI MUHAMMAD FAWWAZ PALLAWAGAU SMPN 10 MODEL PAREPARE
6 BAYU HAEDAR SMP NEGERI 1 PAREPARE
7 DEA AULIA HAEDAR SMP NEGERI 2 PAREPARE
8 FIRMAN CINTA SMP NEGERI 1 PAREPARE
9 FRILA INDAH ROSNUWANGI MAJID SMP NEGERI 2 PAREPARE
10 GALIH RAKASIWIH SMPN 10 MODEL PAREPARE
11 GUFRANA SMPN 9 MODEL PAREPARE
12 HARLAN
13 MARIA ELSA PAGASING SMP NEGERI 2 PAREPARE
14 MARSHANDA PONPES AL URWATUL WUTSQAA
15 MASYITA SMPN 10 MODEL PAREPARE
16 MUHAMMAD HADITYA YERVAN SMP NEGERI 1 PAREPARE
17 MUHAMMAD RHEZA PRATAMA SMPN 10 MODEL PAREPARE
18 MUHAMMAD RUBY GAUSANDA SMP NEGERI 2 PAREPARE
19 NUR FITRAH HARDIAN SMPN 9 MODEL PAREPARE
20 NUR RAHMA ILAHI SMP NEGERI 2 PAREPARE
21 NUR REZKHY AMANDA SMP NEGERI 1 PAREPARE
22 PRIO BHAYANGKARA SMP NEGERI 1 PAREPARE
23 RIFQY ALIEF PRATAMA SMPN 10 MODEL PAREPARE
24 RIRIN MEI SURYA SMP NEGERI 2 PAREPARE
25 SARIFA ANDINI SMP NEGERI 1 PAREPARE
26 SITI RAHMA PRATIWI SMPN 10 MODEL PAREPARE
27 STEVELIN FRISKA SMP NEGERI 4 PAREPARE
28 SURI FATUR RAHMAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
29 VIRNANDA WIJAYA SMPN 9 MODEL PAREPARE
30 ZAHIRAH AZZAHRA SMP NEGERI 2 PAREPARE
31 ZAHRANI INDAH ZULKIFLI MTS PONPES AL-IKHLAS BONE
32 ZASKIYA ARLINI SMP NEGERI 1 PAREPARE

11
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 5

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 A ANGGRAINI DIANITA SMP NEGERI 2 PAREPARE
2 AKBAR SMPN 10 MODEL PAREPARE
3 ANANDA SALSA SIHASALEH SMP NEGERI 1 PAREPARE
4 ANDI MUHAMMAD SULTAN ARIRE SMPN 10 MODEL PAREPARE
5 ANDI RAJA ARPANDI MANANKASI SMP NEGERI 2 PAREPARE
6 AYU OCTAVIA SMP KRISTEN PAREPARE
7 CICI APRIYANTI MOKOAGOW SMP NEGERI 1 PAREPARE
8 DERRY RIANDY SYAPUTRA SMP NEGERI 2 PAREPARE
9 FITRIANI RAMADHAN SMP NEGERI 1 PAREPARE
10 GOAMAL HUSAIN AL AFGANI SMPN 10 MODEL PAREPARE
11 HAFIZ MUFTI SMP NEGERI 2 PAREPARE
12 HERWIN SMPN 9 MODEL PAREPARE
13 KAMILA KHUMAERAH
14 MARSHANDA CANTIKA SMP NEGERI 2 PAREPARE
15 MELIA RAMADHANI MUDA SMPN 10 MODEL PAREPARE
16 MIFTAHUL JANNAH MTSN DDI TAQWA PAREPARE
17 MUHAMMAD IKRAM SMP NEGERI 1 PAREPARE
18 MUHAMMAD YASIN SYAHRA AS SAFA PONPES AL URWATUL WUTSQAA
19 MUHAMMAD ZAHRAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
20 MUTIARA NASIR SMPN 10 MODEL PAREPARE
21 NUR MUFLIHATUN NISA SMPN 9 MODEL PAREPARE
22 NURFADILLAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
23 NURILMAN MUHARRAM SMP NEGERI 2 PAREPARE
24 PUTRI BALQIS SMP NEGERI 1 PAREPARE
25 RIKHA ALIFKHA SMPN 10 MODEL PAREPARE
26 RIZMA ANISA BADRUNI SMP NEGERI 2 PAREPARE
27 SISKA SUPIAN SMP NEGERI 1 PAREPARE
28 SUCI AFRINA RAMADHANI HALIWANGKA SMPN 10 MODEL PAREPARE
29 SYAUQIL ABDILLAH FIQH SMP NEGERI 2 PAREPARE
30 USWATUN HASANAH SMP NEGERI 4 PAREPARE
31 ZAHRA PUTRI AQILAH SMP NEGERI 2 PAREPARE
32 ZAINAL SMPN 9 MODEL PAREPARE

12
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 6

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 ABDUL AZIS SMP NEGERI 2 PAREPARE
2 AKBAR ARIPIN SMPN 10 MODEL PAREPARE
3 ANASTASYA SMP NEGERI 1 PAREPARE
4 ANDI BESSE SALEHA MTSN KOTA PAREPARE
5 ANDINI RAMADHANTI ANIS SMPN 10 MODEL PAREPARE
6 ANITA AMELIA SALEH SMP NEGERI 2 PAREPARE
7 APRIYANI SMP MUHAMMADIYAH PAREPARE
8 DEA PUTRI RAMADHANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
9 DIAN CINDY EKA PUTRI SMP NEGERI 2 PAREPARE
10 HADRIANSAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
11 HUMAERAH NURUL ZIKRA SMPN 10 MODEL PAREPARE
12 IMAN FADLI SMP NEGERI 2 PAREPARE
13 INDAH RESKI AMALIA SMPN 9 MODEL PAREPARE
14 MARWAH R SMP NEGERI 5 PAREPARE
15 MIFTAHUL JANNAH SMPN 10 MODEL PAREPARE
16 MIQDHAM FADHLUR RAHMAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
17 MUH BASRAH QISHARY PONPES AL-BADAR DDI PAREPARE
18 MUHAMMAD DAFFA DWI PUTRA
19 MUHAMMAD IMRAN SMP NEGERI 1 PAREPARE
20 MUSDALIFAH SMP NEGERI 2 PAREPARE
21 NADIA AZIS SMPN 10 MODEL PAREPARE
22 NUR QHALBI SYAHRANI SMPN 9 MODEL PAREPARE
23 NURFADILLAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
24 NURUL ALIYAH FIKRI SMP NEGERI 2 PAREPARE
25 PUTRI NABILA SMP NEGERI 1 PAREPARE
26 RIRIN AFRIENY SMPN 10 MODEL PAREPARE
27 RONIANTO ROMBE TASIK SMP NEGERI 2 PAREPARE
28 SITI ALQIRAN SALSABILA SMP NEGERI 1 PAREPARE
29 SYIFA HUDAYAH RAHMAT SMP NEGERI 2 PAREPARE
VALENT MAULANA RIDWAN
30 SMPN 10 MODEL PAREPARE
MATTULADA
31 ZALSABILAH RIZAL SMPN 9 MODEL PAREPARE
32 ZULISTIAWATI SMP NEGERI 2 PAREPARE

13
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 7

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 ADIKARI HUTAMA JAYA SMP NEGERI 1 PAREPARE
2 ADINDA SITTAH CESYARANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
3 ALDA SMPN 10 MODEL PAREPARE
4 ANDI ANGRENI PUTRI SALSABILA SMP NEGERI 1 PAREPARE
5 ANDI MUHAMMAD FARID FAQIH TASRIK SMP NEGERI 3 PAREPARE
6 ARVINA DWIYANTI TAJUDDIN SMP NEGERI 2 PAREPARE
7 ARZETY NAJWA FRISQILA SMPN 10 MODEL PAREPARE
8 AZLYA ZAKINAH UPT SMPN 1 PINRANG
9 DEWI CHANTIKA BAMBANG SMP NEGERI 1 PAREPARE
10 DIVA AMELYA RAHMAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
11 IMAM SETIAWAN SMPN 10 MODEL PAREPARE
12 IVHAN RETTA SITILAN SMP NEGERI 1 PAREPARE
13 JANUAR FAHRISAL SMP NEGERI 2 PAREPARE
14 MARSYANDA SMPN 9 MODEL PAREPARE
15 MOHAMMAD INDRAWAN MAH SIA SMPN 10 MODEL PAREPARE
16 MUH IKBAL MAHMUDDIN SMP NEGERI 2 PAREPARE
17 MUHAMMAD AL FAWZI PARANTE SMP NEGERI 8 PAREPARE
18 MUHAMMAD AQSHA MUFLIH AKBAR MTSN KOTA PAREPARE
19 MUHAMMAD RIFSANK AMIR SMP NEGERI 1 PAREPARE
20 MUHAMMAD SYAFI UL LATIF
21 MUTMAINNAH SMP NEGERI 2 PAREPARE
22 NATASHA SMPN 10 MODEL PAREPARE
23 NURATIKA RAMDANI YUSUF SMPN 9 MODEL PAREPARE
24 NURFITRIA HIDAYATILLAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
25 NURUL ANNISA ASRUL SMP NEGERI 2 PAREPARE
26 PUTRI OKTAVIANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
27 RISQY SMPN 10 MODEL PAREPARE
28 RUDY RACHMAT ILYAS SMP NEGERI 2 PAREPARE
29 SITI NURHALISA ASYIKIN SMP NEGERI 1 PAREPARE
30 SULFIKAR PONPES AL-BADAR DDI PAREPARE
31 TASYA AMANDA YASIN SMP NEGERI 2 PAREPARE
32 VIKY INDAH YUNIAR SMPN 10 MODEL PAREPARE

14
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 8

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 AHDE PRATAMA SMP NEGERI 2 PAREPARE
2 AHMAD FAHREZA SMP NEGERI 1 PAREPARE
3 ALDA SINTIA SMPN 10 MODEL PAREPARE
4 ANDI FADILAH HUMAIRAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
5 ARZETTI BILBINA SMP NEGERI 2 PAREPARE
6 AYN RUSUKH PRATAMA SMPN 10 MODEL PAREPARE
7 DHEA SAFHIRA RANRENG SMP NEGERI 1 PAREPARE
8 DWI MAULANA BAZIT SMP NEGERI 2 PAREPARE
9 FAJAR SMP NEGERI 3 PAREPARE
10 FAUZIAH NURUL FITRIANI PONPES UMMUL MUKMININ
11 INGRID FEBRIANTI SMPN 10 MODEL PAREPARE
12 JAYSON ALVIN ANTHONI ALFONSIUS SMP NEGERI 2 PAREPARE
13 KEYSHA SALZABILLA SMP NEGERI 1 PAREPARE
14 MUH ILHAM NUR ABDILLAH SMPN 10 MODEL PAREPARE
15 MUHAMMAD ANNAS SUARDHYANSAH SMPN 9 MODEL PAREPARE
16 MUHAMMAD ANUGRAH SMP NEGERI 2 PAREPARE
17 MUHAMMAD AZHAR RAMDANI SUARDI UPT SMPN 2 WATANG PULU
18 MUHAMMAD DZAKY MTSN KOTA PAREPARE
19 MUHAMMAD ZULHAM SMP NEGERI 1 PAREPARE
20 MUTHIA MUSA
21 MUTIARA ZASKIA PUTRI SMP NEGERI 8 PAREPARE
22 NADIA PUTRI NINGSIH SMP NEGERI 2 PAREPARE
23 NUR ULIMAH RAMADHANI ARIAS SMPN 10 MODEL PAREPARE
24 NURHIDAYAT SMP NEGERI 1 PAREPARE
25 NURUL ANNISA ARIFIN SMPN 9 MODEL PAREPARE
26 NURUL QALBI SMP NEGERI 2 PAREPARE
27 PUTRI RAYULA PRATISTHA SMP NEGERI 1 PAREPARE
28 RIZKI DWI ATIKA SMPN 10 MODEL PAREPARE
29 RUSNA SMP NEGERI 2 PAREPARE
30 SRI AMANDA MAWARDANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
31 TASYA MARDIAH APRIALIANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
32 ZALFADIVA RAEHANA SMPN 10 MODEL PAREPARE

15
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 9

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 AHMAD FARHAN ANUGRAH SMP NEGERI 1 PAREPARE
2 AHMAD MAULANA KAHFI SMP NEGERI 2 PAREPARE
3 ALIYAH MAHARANI PUTRI SMPN 10 MODEL PAREPARE
4 ANDI MUHAMMAD TAUFIQ MALLOMBASSI SMP NEGERI 1 PAREPARE
5 ASTRI DINDA AZH ARI SMP NEGERI 2 PAREPARE
6 CHRISTOPHER KOSASI KO SMP FRATER PAREPARE
7 DHIFA ANUGERAH TSALZABILAH SMPN 10 MODEL PAREPARE
8 DIVA APRILYA SMP NEGERI 1 PAREPARE
9 DYAH MEGAWATI PUTRI MAHMUD SMP NEGERI 2 PAREPARE
10 FEBRI ANNISA SMP NEGERI 3 PAREPARE
11 IRFANDI S SMPN 10 MODEL PAREPARE
12 JULIA NURSYAREKA SYAHRIL SMP NEGERI 2 PAREPARE
13 MUAMMAR RIDHO ADRANA SMP NEGERI 1 PAREPARE
14 MUH NURFADLI SAHAR UPT SMPN 4 WATAMPONE
15 MUHAMMAD ADITYA RESKY SMPN 10 MODEL PAREPARE
16 MUHAMMAD ARYA SYAHPUTRA SMP NEGERI 2 PAREPARE
17 MUHAMMAD FARIZ IKRAM SMPN 9 MODEL PAREPARE
18 NABILAH M KASIM SMP NEGERI 1 PAREPARE
19 NACHDYAH DIVA MAGFIRAH YUSUF MTSN KOTA PAREPARE
20 NANAMI YUKI SMP NEGERI 2 PAREPARE
21 NURDIANSYAH DWI PUTRANTO SMPN 10 MODEL PAREPARE
22 NURUL AULIA NISA SALIM SMP NEGERI 1 PAREPARE
23 NUZUL FITRA RAMADAN SMP NEGERI 2 PAREPARE
24 PUTRI FATIMA AZAHRA SMPN 9 MODEL PAREPARE
25 QANITAH FIDELMA
26 RAFHLY ANDI MATTONE SMP NEGERI 1 PAREPARE
27 RIZKI HADIRAH SMPN 10 MODEL PAREPARE
28 SITI ADELIA RAMADHANY SMP NEGERI 2 PAREPARE
29 SUCI SOLIHIN SMP NEGERI 1 PAREPARE
30 TASYA SAHRA MAHARANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
31 WINNIE AMELIA MAHARANI SMP PESANTERN PUTRI UMMUL MUKMININ
32 ZITTI ZACHRA SMPN 10 MODEL PAREPARE

16
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Gugus 10

NO NAMA ASAL SEKOLAH


1 ADITYA PUTRA MAHARDIKA ANWAR
2 AHMAD ZAKY HIDAYAT SMP NEGERI 1 PAREPARE
3 ALFANI RAMADANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
4 ALYAH DWI SYAHNAS SMPN 10 MODEL PAREPARE
5 ARDI JAYA SMPN 2 MANIANGPAJO
6 ARJUNA SYAHRANIE SMP NEGERI 1 PAREPARE
7 AUDINA FITRA RAMADANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
8 CHRISTOPHER LAI SMP FRATER PAREPARE
9 DITA ANDARA ILHAM SMPN 10 MODEL PAREPARE
10 DIVIA SEPTEA SARI SMP NEGERI 1 PAREPARE
11 DYANDRA RAYYANI HENDRA PUTRI SMP NEGERI 2 PAREPARE
12 JAMALIA ULFHA WULANDARI SMPN 10 MODEL PAREPARE
13 KHALIZATUL JANNAH SMP NEGERI 2 PAREPARE
14 LILIS SYAHRENI SMP PESANTREN PUTERI UMMUL MUKMININ
15 MUHAMMAD ALIF JANUARDANA IRWAN SMP NEGERI 1 PAREPARE
16 MUHAMMAD FADHIL RAIHAN SMPN 10 MODEL PAREPARE
17 MUHAMMAD FARHAN ASWIN SMP NEGERI 2 PAREPARE
18 MUHAMMAD FIQRY RAMADHAN WARIS SMPN 9 MODEL PAREPARE
19 NAMIRA FASHA AULIA SMP NEGERI 1 PAREPARE
20 NUR AISAH SARI SYAFRUDDIN SMP NEGERI 2 PAREPARE
21 NUR AULIA SARI HASAN MTSN KOTA PAREPARE
22 NURUL FITRAH MUHAMMAD TAHIR SMP NEGERI 1 PAREPARE
23 PUTRI FELIZA RAMADHANI SMP NEGERI 2 PAREPARE
24 RAHKMADI SMPN 9 MODEL PAREPARE
25 RAKA SAMARATANI SMP NEGERI 1 PAREPARE
26 REINHARDT ORLAND IMMANUEL LEO SMPN 10 MODEL PAREPARE
27 REVI MARISKA CONDA
28 SAFITRIANI SUMARSIH SMPN 10 MODEL PAREPARE
29 SAHIRA RIDWAN SMP NEGERI 3 PAREPARE
30 SITI NURHALIZA HASFA SMP NEGERI 2 PAREPARE
31 SYAHRUL RAMADHANU SMP NEGERI 1 PAREPARE
32 WAHYU HIDAYAT FAJAR SMP NEGERI 2 PAREPARE

17
Buku Saku
Peserta Didik Baru

PROFIL SMA NEGERI 1 PAREPARE

1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SMA NEGERI 1 PAREPARE
2 NPSN : 40307693
3 Jenjang Pendidikan : SMA
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : JL. MATAHARI NO. 3
RT / RW : 2 / 6
Kode Pos : 91111
Kelurahan : Mallusetasi
Kecamatan : Kec. Ujung
Kabupaten/Kota : Kota Parepare
Provinsi : Prov. Sulawesi Selatan
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -4,014 Lintang
119,6245 Bujur

18
Buku Saku
Peserta Didik Baru
STRUKTUR MANAJEMEN UPT. SMA NEGERI 1 PAREPARE

Kepala UPT SMA


Negeri 1 Parepare Komite
Drs. Ermin, M.Pd

Kepala Tata
Usaha
Asri Arsyad, SE

Wakasek Wakasek Sarana Wakasek


Wakasek Humas
Kurikulum dan Prasarana Kesiswaan
Hariati, S.Pd Drs. H. Muhammad Yasin S. Rudiansyah, S.Pd Ibrahim, S.Pd.,M.Pd

19
Buku Saku
Peserta Didik Baru
TATA TERTIB SISWA SMA NEGERI 1 PAREPARE

TATA TERTIB SISWA


KEPUTUSAN KEPALA UPT SMA NEGERI 1 PAREPARE
Nomor : 422/ - UPT. SMA.01/PAREPARE/DISDIK

TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK

Menimbang :

Bahwa dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun Tentang Standar
Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah perlu menetapkan
Peraturan Sekolah tentang Tata Tertib Peserta Didik.

Mengingat :

1. Undang – undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.


2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Menetapkan :

PERATURAN SEKOLAH TENTANG TATA TERTIB PESERTA DIDIK

BAB I : PENGERTIAN

Ketertiban berarti kondisi dinamis yang menimbulkan keserasian, keselarasan dan


keseimbangan dalam tata hidup bersama sebagai makhluk Tuhan. Dalam kehidupan sekolah,
kondisi itu mencerminkan keteraturan dalam pergaulan, dalam penggunaan dan
pemeliharaan sarana / prasarana, penggunaan waktu, pengelolaan administrasi dan dalam
mengatur hubungan dengan masyarakat dan lingkungannya.
Ketertiban sekolah dituangkan dalam Tata Tertib Peserta Didik, dan disusun secara
Operasional untuk mengatur tingkah laku dan sikap hidup peserta didik.

Dalam Tata Tertib Peserta Didik memuat :


a. Hal - hal yang diharuskan atau diwajibkan.
b. Hal - hal yang dianjurkan.
c. Hal - hal yang tidak boleh dilakukan atau larangan.
d. Sanksi - sanksi / hukuman bagi pelanggar.

20
Buku Saku
Peserta Didik Baru
BAB II : KEWAJIBAN-KEWAJIBAN SISWA

Pasal 1 : Kehadiran Siswa

1. Kegiatan belajar mengajar (KBM) dilaksanakan mulai pukul 07.15 WITA.


2. Sepuluh menit sebelum jam pertama siswa sudah hadir di sekolah.
3. Keterlambatan hadir kurang dari 10 menit diperbolehkan masuk kelas / mengikuti
pelajaran seijin Guru Piket.
4. Keterlambatan lebih dari 10 menit tidak diperbolehkan masuk / mengikuti pelajaran
dan akan diberikan ijin masuk pada jam berikutnya setelah mendapat surat ijin dari
Guru Piket: sambil menunggu pergantian jam, siswa mendapat tugas khusus oleh Guru
PIKET dan BK.
5. Apabila siswa tidak masuk sekolah karena sakit, atau ijin harus mengirimkan surat ijin
yang sah dari orang tua / wali murid pada hari itu juga lewat telepon sekolah.
6. Jumlah hari hadir selama satu Semester sekurang – kurangnya 85 % hari efektif sekolah
dan apabila tidak tidak terpenuhi maka dinyatakan tidak memenuhi syarat untuk
penentuan kenaikan kelas.
7. Apabila siswa akan meninggalkan sekolah sebelum jam belajar sekolah berakhir oleh
karena sakit atau ijin keperluan lain, harus minta ijin kepada semua Guru Bidang Studi
yang ditinggalkan, dan baru boleh meninggalkan sekolah setelah mendapat surat ijin
meninggallkan sekolah dari Guru Piket.
8. Apabila karena sesuatu hal tertentu siswa tidak dapat mengikuti pelajaran selama
beberapa hari (lebih dari 2 hari), harus mengajukan permohonan izin dari orang tua/
wali dan ditujukan kepada Kepala Sekolah melalui wali kelas.
9. Apabila siswa akan meninggalkan kelas atau jam pelajaran harus minta ijin kepada Guru
yang mengajar di kelas yang bersangkutan dan ijin ditinggalkan di kelas.
10. Wajib mengikuti semua kegiatan belajar mengajar sejak jam pertama hingga jam
terakhir, serta pulang secara bersama – sama setelah tanda bel pelajaran terakhir
dibunyikan.
11. Berada di dalam kelas pada jam-jam kegiatan belajar mengajar dan tetap berada
dilingkungan halaman sekolah pada saat jam istirahat.
12. Wajib mengikuti Upacara yang ditentukan oleh Sekolah.
13. Tidak dibenarkan meninggalkan mata pelajaran (ruang kelas) selama kegiatan
berlangsung tanpa persetujuan / seizin dari guru pelajaran yang sedang berlangsung.
14. Tidak dibenarkan untuk keluar / meninggalkan sekolah pada waktu istirahat, kecuali
ada persetujuan, izin keluar dari guru piket.

Pasal 2 : Pakaian Seragam Sekolah

1. Mengenakan pakaian seragam OSIS lengkap dengan atributnya pada hari Senin s.d.
Selasa serta pada hari - hari Upacara yang ditentukan
2. Mengenakan pakaian seragam Batik Sekolah pada hari Rabu dan Kamis.
3. Mengenakan pakaian seragam Pramuka lengkap dengan atributnya pada hari Jumat.
4. Mengenakan Pakaian olahraga hanya pada waktu mata pelajaran dan kegiatan olahraga.

21
Buku Saku
Peserta Didik Baru
5. Bersepatu Hitam bertali dan berkaos kaki putih panjang (setengah Betis).
6. Mengenakan ikat pinggang yang telah ditentuakn oleh sekolah.
7. Potongan(model) dan bahan pakaian seragam serta atribut sesuai dengan
ketentuan/model yang telah ditetapkan oleh sekolah, antara lain :
1. Siswa : Celana tidak Gembrong dan atau tidak berujung pensil.
2. Siswi : Rok Panjang dan Berjilbab bagi siswi muslimah.
8. Pakaian seragam dalam keadaan bersih dan rapi ( Tidak kotor/Lusuh).
9. Baju bagian bawah dimasukkan pada Celana/Rok sehingga tampak ikat pinggangnya.
10. Mengenakan Topi Sekolah saat Upacara Bendera.
11. Rambut bagi Peserta didik Laki-laki berwarna alami dan berukuran maksimal nomor 3
(alat cukur barbershop) atau model 3 – 2 – 1
12. Mengenakan aksesoris dan makeup sewajarnya dan tidak berlebihan.

Pasal 3 : Lingkungan Sekolah

1. Ikut menjaga kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah.


2. Membuang sampah pada tempat yang telah disediakan.
3. Membersihkan ruangan kelas setiap hari oleh petugas Piket Kelas masing-masing.
4. Bagi Siswa Kelas XII yang memiliki SIM Mengatur Sepeda/Sepeda Motor di tempat
Parkir Sekolah secara teratur dan rapi serta dikelompokkan sesuai tempat Parkir yang
telah ditentukan.
5. Bagi Siswa Kelas X dan XI Tidak diperbolehkan Membawa Sepeda Motor ke Sekolah.
6. Tidak melakukan coret-coret baik di dinding maupun meja belajar.
7. Ikut menjaga kelestarian tanaman sekolah.
8. Tidak merusak sarana/prasarana yang ada di sekolah.

Pasal 4 : Etika, Estetika dan Sopan Santun

1. Menghormati Kepala Sekolah, Guru dan Karyawan UPT SMA Negeri 1 Parepare.
2. Bersikap Sopan dan Santun kepada Semua Warga sekolah.
3. Menjunjung tinggi Kultur dan Adat Budaya.
4. Bagi siswa putri tidak berdandan secara mencolok dan tidak mengenakan perhiasan
secara berlebihan.
5. Rambut diatur secara rapi tidak dicat dan untuk siswa Putra ukuran 1,2,3 cm.
6. Bagi Siswa Putra tidak mengenakan Perhiasan/Assesori yang tidak selayaknya
dikenakan Siswa Putra.
7. Berbicara secara santun, baik terhadap Guru/Karyawan maupun teman-teman sekolah.
8. Saling hormat-menghormati sesama siswa.
9. Menjaga keamanan dan ketertiban selama di sekolah maupun sepulang sekolah.
10. Mengendarai dan melengkapi sepeda motor/kendaraan sesuai dengan ketentuan UU
Lalu Lintas.

22
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Pasal 5 : Kegiatan Ekstra Kurikuler dan Pengembangan Diri

1. Wajib mengikuti Ekstrakurikuler/Pengembangan Diri sekurang-kurangnya satu jenis


Kegiatan Ekstra Kurikuler/Pengembangan Diri bagi kelas X dan kelas XI.
2. Wajib menjadi anggota OSIS dan Pramuka
3. Wajib mengikuti kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah.

BAB III : LARANGAN – LARANGAN

Pasal 1 :

1. Melanggar kewajiban-kewajiban yang harus dipatuhi oleh siswa sebagaimana pada


Bab II.
2. Meninggalkan sekolah sebelum berakhirnya kegiatan belajar mengajar tanpa ijin
(bolos).
3. Berkeliaran atau berada di luar kelas pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar.
4. Berkeliaran di luar lingkungan sekolah pada saat jam-jam kegiatan belajar mengajar
maupun istirahat.
5. Membawa sepeda motor yang tidak lengkap (Protholan) ke sekolah.
6. Memarkir sepeda motor di luar pagar sekolah.
7. Mengendarai sepeda/sepeda motor pada jam pelajaran di halaman sekolah.
8. Membawa uang saku secara berlebihan.
9. Bertingkah / berbicara teriak-teriak dan berbuat onar yang mengundang kerawanan
sekolah.
10. Berpacaran di lingkungan sekolah baik pada saat jam-jam sekolah maupun di luar jam
sekolah.
11. Membawa senjata tajam atau sejenisnya, yang diperkirakan dapat dipergunakan untuk
hal-hal yang membahayakan diri sendiri maupun orang lain.
12. Berkelahi diantara sesama siswa UPT SMA Negeri 1 Parepare, maupun siswa/orang lain
di luar UPT SMA Negeri 1 Parepare.
13. Merokok selama masih mengenakan seragam Sekolah baik di sekolah maupun di luar
sekolah.
14. Berjudi atau hal-hal yang bisa diindikasikan perjudian.
15. Mengambil barang-barang baik milik sekolah maupun milik teman yang bukan miliknya.
16. Melakukan pemerasan atau sejenisnya yang bersifat atau diindikasikan Premanisme.
17. Melakukan pelecehan/penghinaan kehormatan martabat guru, karyawan maupun
sesame peserta didik.
18. Membawa buku bacaan / Kaset Video ataupun HP yang memuat Video Pornografi.
19. Membawa / mengkomsumsi / mengedarkan obat-obat terlarang (Narkoba) maupun
minuman keras, baik di sekolah maupun di luar sekolah.
20. Pelecehan Seksual dan perbuatan Tidak Senonoh.
21. Menikah dan atau Hamil.

23
Buku Saku
Peserta Didik Baru
22. Melakukan semua tindakan dalam Kategori Tindakan Kriminal.
23. Bertato.
24. Memalsukan dokumen administrasi sekolah.
25. Menggunakan alat komunikasi elektronik (HP) dalam kegiatan Pembelajaran/Evaluasi
tanpa ijin.

BAB IV : SANKSI – SANKSI

Pasal 1 : Tahapan Saksi

Apabila siswa tidak mentaati kewajiban – kewajiban dan melanggar larangan-larangan


seperti tersebut di atas, maka akan diberikan Sanksi oleh sekolah berupa :

1. Peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung.


2. Peringatan secara tertulis.
3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik.
4. Skorking tidak boleh mengikuti pelajaran.
5. Dikembalikan kepada Orang Tua / Wali.
6. Dikeluarkan dari sekolah dengan tidak hormat.
Pasal 2 : Peringatan Secara Lisan dan Penindakan secara Langsung

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat Kategori
Ringan :

1. Tidak mematuhi kewajiban sebagaimana Bab II kewajiban-kewajiban Siswa.


2. Melanggar Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1.
3. Penindakan langsung dapat berupa hukuman pembinaan yang bersifat mendidik.

Pasal 3 : Peringatan Secara Tertulis

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan
awal :

1. Melanggar kewajiban sebagaimana Bab II secara berulang kali.


2. Tidak mengindahkan peringatan secara lisan dan penindakan secara langsung
sebanyak 3 kali sebagimana ketentuan Bab IV pasal 2
3. Melanggar Larangan-larangan sebagaimana Bab III Pasal 1.
4. Peringatan tertulis berupa :
1. Surat Pemberitahuan kepada orang tua / wali
2. Surat Pernyataan / Janji Siswa yang diketahui oleh orang tua / wali.
5. Peringatan tertulis untuk sebuah pelanggaran diberlakukan sebanyak-banyaknya 3
kali dan selebihnya dilakukan tahapan pemanggilan orang tua / wali peserta didik.

24
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Pasal 4 : Peringatan Secara Lisan dan Penindakan secara Langsung

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar tata tertib peserta didik yang bersifat pembinaan
bersama :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2 dan
pasal 3.
2. Melanggar Larangan – larangan sebagaimana Bab III pasal 1.
3. Pemanggilan orang tua / wali peserta didik yang bersifat mendesak dapat dilakukan
melalui telpon atau komunikasi lainnya.

Pasal 5 : Skorsing Tidak Boleh Mengikuti Pelajaran

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar Tata Tertib Peserta Didik yang bersifat Peringatan
Keras :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2,


pasal 3 dan pasal 4.
2. Melanggar Larangan-larangan sebagaimana Bab IV pasal 2, pasal 3 dan pasal 4 secara
berulang.
3. Melanggar tahapan-tahapan pembinaan yang telah dilakukan : Peringatan secara
lisan, Peringatan secara tertulis, Pemanggilan Orang Tua/Wali Peserta Didik.

Pasal 6 : Dikembalikan Kepada Orang Tua / Wali

Diberlakukan bagi Siswa yang Melanggar Tata Tertib Peserta Didik yang bersifat dengan
Kategori Berat :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2,


pasal 3, pasal 4 dan pasal 5.
2. Melanggar Larangan-larangan sebagaimana Bab III pasal 1 :
1. Membawa / mengkomsumsi / mengedarkan obat-obat terlarang ( Narkoba )
maupun minuman keras, baik di seklah maupun di luar sekolah.
2. Menikah dan atau Hamil.
3. Menjalani proses hukum tindak pidana oleh pihal kepolisian.
4. Melakukan penghasutan atau sejenisnya yang bersifat SARA

25
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Pasal 7 : Dikembalikan Kepada Orang Tua / Wali

Diberlakukan bagi siswa yang melanggar Tata Tertib Peserta Didik yang bersifat dan
Kategori amat sangat Berat :

1. Telah melalui tahapan pembinaan sebagaimana disebutkan pada Bab IV pasal 2,


pasal 3, pasal 4 dan pasal 5 dan diindikasikan sudah tidah tidak memungkinkan
dilakukan pembinaan.
2. Pelecehan Seksual dan Perbuatan Tidak Senonoh.
3. Berbuat onar dan mengganggu Stabilitas Sekolah.

26
Buku Saku
Peserta Didik Baru
DAFTAR GURU DAN TATA USAHA SMA NEGERI 1 PAREPARE

Ermin

NIP : 196604021995031003

TTL : S.Binangae, 02 April 1966

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Biologi

Hariati

NIP : 197506291999032005

TTL : Maroanging Wajo, 29 Juni 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Fisika

Muhammad Yasin Sulaemana

NIP : 196409211990011001

TTL : Cenrana, 21 September 1964

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Matematika

27
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Ibrahim

NIP : 197001151998021004

TTL : Bacu-bacu, 15 Januari 1970

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Seni Budaya

Rudiansyah

NIP : 197610312005021002

TTL : Maros, 31 Okotber 1976

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Ekonomi

A. Patriani
NIP : 196312271987032013

TTL : Dabbare, 27 Desember 1963

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Kimia

28
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Achmad Ishaq

NIP : 197811012002121005

TTL : Parepare, 01 November 1978

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Indonesia

Adira

NIP : 197904042009012007

TTL : LAPPA-LAPPAE, 04 April 1979

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Kimia

Ahmad

NIP : 196805011994121006

TTL : Sumberjo, 01 Mei 1968

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Matematika

29
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Akmal Nuhun

NIP : 196903141997031004

TTL : Rappang, 14 Maret 1969

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Jerman

Ali Senong

NIP : 196512311990011015

TTL : Parepare, 31 Desember 1965

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Matematika

Alimuddin

NIP : 195912311986031255

TTL : Lonra, 31 Desember 1959

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Indonesia

30
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Ancelmus Pararak

NIP : 197403252005021002

TTL : Parepare, 25 Maret 1974

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Sosiologi

Andi Harlina

NIP :-

TTL : Parepare, 10 Agustus 1976

Jenis Kelamin : Perempuan

Tata Usaha

Andi Sareus Amor Palintang

NIP :

TTL : Parepare, 17 Juli 1989

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Seni Drama, Tari dan Musik

31
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Anna Sukriani
NIP : 197512202005022007

TTL : Parepare, 20 Desember 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Kimia

Arran Jaya

NIP : 197812252011011006

TTL : Parepare, 25 Desember 1978

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Teknologi Informasi dan Komunikasi


(TIK)

Baharu

NIP : 196212311987031233

TTL : Lapajung, 31 Desember 1962

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Seni Budaya

32
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Baharuddin

NIP : 196812311993031059

TTL : Soppeng, 31 Desember 1968

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Baharuddin
NIP : 196104131986031013

TTL : Carawali/sidrap, 13 April 1961

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Bahri

NIP : 196412311987031215

TTL : Enrekang, 31 Desember 1964

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

33
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Bunga Purnamasari

NIP : 198507222011012011

TTL : Barru, 22 Juli 1985

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel :

Ernawati

NIP : 197610072005022004

TTL : Bone, 07 Oktober 1976

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Faridah

NIP : 197412081994032002

TTL : Parepare, 08 Desember 1974

Jenis Kelamin : Perempuan

Tata Usaha

34
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Fatmawati

NIP : 197605222005022004

TTL : Parepare, 22 Mei 1976

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bahasa Inggris

H. Sofyan

NIP : 196609142006041003

TTL : Parepare, 14 September 1966

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Indonesia

Hariana

NIP : 196910112000122004

TTL : Parepare, 11 Oktober 1969

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Ekonomi

35
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Hasliah

NIP : 197204041995052001

TTL : P Saugi, 04 April 1972

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Hasnah

NIP : 196111111986032015

TTL : Sidrap, 11 November 1961

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Herlina Ramli

NIP : 198206132005022003

TTL : Parepare, 13 Juni 1982

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bahasa Inggris

36
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Hj.sariniwati

NIP : 197909242003122007

TTL : Lappa-Lappae, 24 September 1979

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Biologi

Husni Mubarak

NIP : 198401072011011009

TTL : Ujung Pandang, 07 Januari 1984

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Teknologi Informasi dan Komunikasi


(TIK)

Idil Adha

NIP : 196404041990031022

TTL : Majene, 04 April 1964

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Jerman

37
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Johari

NIP : 197111252005022002

TTL : Sidrap, 25 November 1971

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Kimia

Khayadi

NIP : 197303092007011016

TTL : Bantaeng, 09 Maret 1973

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Agama Islam

M Idham

NIP : 197411112003121010

TTL : Awo, 11 November 1974

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Matematika

38
Buku Saku
Peserta Didik Baru
M Thahur

NIP : 196012311986031288

TTL : Wattang Belawa, 31 Desember 1960

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Jerman

Mansyur

NIP : 195908101986031025

TTL : Parepare, 08 Oktober 1959

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Inggris

Maqbullah Djafar

NIP : 197909202005021002

TTL : Parepare, 20 September 1979

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Biologi

39
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Mardiana

NIP : 197308042011012001

TTL : Mattanru, 08 Maret 1973

Jenis Kelamin : Perempuan

Pustakawan

Marwah

NIP : 197305252006042023

TTL : Pinrang, 25 Mei 1973

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Pendidikan Agama Islam

Masniar

NIP : 196304241986012007

TTL : Soppeng, 24 Juni 1963

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Geografi

40
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Muhammad Asri Arsyad

NIP : 196911121992031016

TTL : Ladea Suppa, 12 November 1969

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel :

Muhammad Nasir

NIP : 197406272007011011

TTL : Soroe, 27 Juni 1974

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Agama Islam

Nasaruddin

NIP : 195912311987031123

TTL : Oring, 12 Desember 1959

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Sejarah

41
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Nur Mahmud

NIP : 196005041986031030

TTL : Tonrangan, 04 Mei 1960

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Fisika

Nurlaela

NIP : 196402051989032011

TTL : Ujung Pandang, 5 Februari 1964

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bahasa Inggris

Nurlaela

NIP : 196312311987032186

TTL : Mangarabombang, 31 Desember 1963

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Geografi

42
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Nurlia

NIP : 196611131995122002

TTL : Pinrang, 13 November 1966

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bimbingan dan Konseling (Konselor)

Nurlina

NIP : 196805181994032007

TTL : Soppeng, 18 Mei 1968

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Fisika

Nursanti

NIP : 197710172014112001

TTL : Parepare, 17 Oktober 1977

Jenis Kelamin : Perempuan

Tata Usaha

43
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Nuryanti

NIP : 198309212009012002

TTL : Parepare, 21 September 1983

Jenis Kelamin : Perempuan

Tata Usaha

Pinni

NIP : 196012311986031286

TTL : Benteng, 31 Desember 1960

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

Rini Riyanti

NIP : 198011042005022001

TTL : Pinrang, 4 November 1980

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Geografi

44
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Risma Pemuda

NIP : 197808102005022009

TTL : Cendana, 10 Agustus 1978

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bahasa Indonesia

Rosdianah

NIP : 197609202005022008

TTL : Parepare, 20 September 1976

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bahasa Inggris

Sahran

NIP : 196612271994031008

TTL : Soppeng, 27 Desember 1966

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Indonesia

45
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Sahriati

NIP : 196704081991032010

TTL : Parepare, 08 April 1967

Jenis Kelamin : Perempuan

Tata Usaha

Saribanong

NIP : 195912311986032099

TTL : Lawawoi, 31 Desember 1959

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Sejarah

Sitti Hajar

NIP : 197512262002122005

TTL : Sengkang, 26 Desember 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Fisika

46
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Sripati Diningrat

NIP : 198305282009022007

TTL : Tarakan, 28 Mei 1983

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

St Nurhang M

NIP : 196612311990012009

TTL : Awo, 31 Desember 1966

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Biologi

Sudarmono

NIP : 196604151985031004

TTL : Ujung Pandang, 15 April 1966

Jenis Kelamin : Laki-laki

Tata Usaha

47
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Suharni Badawi

NIP : 196708271991032010

TTL : Sidrap, 27 Agustus 1967

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Matematika

Sukma

NIP : 197511112007012017

TTL : Parepare, 11 November 1975

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Bahasa Inggris

Sunarti

NIP : 197402222007012010

TTL : Wajo, 22 Februari 1974

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Matematika

48
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Suriani Sujuty

NIP : 196401211990022001

TTL : Bone, 21 Januari 1964

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Ekonomi

Suryani Tanggronno

NIP : 197804072009022002

TTL : Tana Toraja, 7 April 1978

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Pendidikan Agama Kristen Protestan

Syamsuddin A

NIP : 196612101998021002

TTL : Manisa, 10 Desember 1966

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

49
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Syamsuriani Bustanuddin

NIP : 197801312005022003

TTL : Pekkabata, 31 Januari 1978

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Fisika

Umar

NIP : 197707072008011021

TTL : Bila, 7 Juli 1977

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bahasa Inggris

Wahida

NIP : 197208162003122006

TTL : Lampoko, 16 Agustus 1972

Jenis Kelamin : Perempuan

Mapel : Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn)

50
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Yohanis Guga' Sarira

NIP : 197502142005021002

TTL : Ulu Salu, 14 Februari 1975

Jenis Kelamin : Laki-laki

Mapel : Bimbingan dan Konseling (Konselor)

51
Buku Saku
Peserta Didik Baru

PENGURUS OSIS SMA NEGERI 1 PAREPARE

Meilani Wulandari
NIS/NISN : 017189/0029917881

TTL : Cilellang, 31 Mei 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Ketua OSIS

Putri Mautia Lestari


NIS/NISN : 017272/0026119932

TTL : Parepare, 13 Mei 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Wakil Ketua OSIS

Marwah Reza Pahlevi


NIS/NISN : 017126/0024057008

TTL : Parepare, 01 Maret 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Sekretaris OSIS

52
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Rery Audry
NIS/NISN : 01737/0020516188

TTL : Parepare, 05 Mei 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Wakil Sekretaris OSIS

Nur Alam

NIS/NISN : 017268/0020537977

TTL : Parepare, 16 April 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Bendahara OSIS

Andi Muhammad Fadhel


NIS/NISN : 017180/0020516292

TTL : Parepare, 13 April 2002

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Penanggung Jawab Utama

53
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Nabilah Putri Adilah
NIS/NISN : 017265/0021188056

TTL : Parepare, 29 Juni 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Penanggung Jawab 1

Ainun Zyahima Munir


NIS/NISN : 017556/0023848323

TTL : Barru, 04 September 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Penanggung Jawab 2

Andi Alfia Dulkin

NIS/NISN : 017316/0027342180

TTL :Parepare, 07 September 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 1

(Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa)

54
Buku Saku
Peserta Didik Baru
Nur Khazimah
NIS/NISN : 017199/0024464838

TTL : Parepare, 21 Maret 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 2

(Kehidupan Berbangsa dan Bernegara)

Muhammad Ihsan
NIS/NISN : 017192/0024134086

TTL : Parepare, 24 April 2002

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Jabatan : Koordinator Bidang 3

(Pendidikan dan Pendahuluan Bela Negara)

Nur Aeni
NIS/NISN : 017267/0020516918

TTL : Parepare, 17 April 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 4

(Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur)

55
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Suci Rahmadani
NIS/NISN : 017207/0020512247

TTL : Parepare, 25 November


2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 5

(Organisasi Pendidikan
Politik dan Kepemimpinan)

Mutiara Wulandari
NIS/NISN : 017263/0020572010

TTL : Parepare, 08 Juni 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 6


(Keterampilan dan Kewirausahaan)

Erika Pappa
NIS/NISN : 017365/0020516185

TTL : Toraja, 13 April 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 7


(Pendidikan Jasmani dan Daya Kreasi)

56
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Nurhatimah Hasan
NIS/NISN : 017201/0020531157

TTL : Parepare, 01 Januari 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 8

(Persepsi, Apresiasi dan Daya Kreasi Seni)

Fhalencia Veronica Leubatan


NIS/NISN : 017184/0021050706

TTL : Parepare, 09 Juli 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 9


(Teknologi Informasi dan Komunikasi)

Riska Anugrah Putri


NIS/NISN : 017306/00205116821

TTL : Parepare, 27 Juli 2002

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Koordinator Bidang 10


(Berkomunikasi Dalam Bahasa Inggris)

57
Buku Saku
Peserta Didik Baru

MATERI

1. ARTI DAN MAKNA WAWASAN WIYATA MANDALA

Pemateri : Drs. ERMIN, M.Pd (Kepala UPT SMA Negeri 1 Parepare)

A. Wawasan : Suatu pandangan atau sikap yang mendalam


terhadap suatu hakikat. Wiyata : Pendidikan Mandala :
Tempat atau lingkungan Wiyata mandala adalah sikap
menghargai dan bertanggung jawab terhadap lingkungan
sekolah sebagai tempat menuntut ilmu pengetahuan.
Unsur-unsur wiyata mandala:
1. Sekolah merupakan lingkungan pendidikan
2. Kepala sekolah mempunyai wewenang dan tanggung
jawab penuh atas penyelenggaraan pendidikan
dalam lingkungan sekolah.
3. Antara guru dan orang tua siswa harus ada saling
pengertian dan kerjasama erat untuk mengemban
tugas pendidikan (hubungan yang serasi)
4. Warga sekolah di dalam maupun di luar sekolah harus
menjunjung tinggi martabat dan citra guru.
5. Sekolah harus bertumpu pada masyarakat sekitarnya
dan mendukung antarwarga.

B. SEKOLAH DAN FUNGSINYA


Sekolah merupakan tempat penyelenggaraan PBM,
menanamkan dan mengembangkan berbagai nilai, ilmu
pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Sekolah

58
Buku Saku
Peserta Didik Baru

merupakan lembaga pendidikan formal tempat


berlangsungnya PBM untuk membina dan mengembangkan:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi
2. Pandangan hidup/kepribadian
3. Hubungan antara manusia dengan lingkungan atau
manusia dengan Tuhannya
4. Kemampuan berkarya.

C. FUNGSI SEKOLAH
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar
karena memiliki aturan/tata tertib kehidupan yang
mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan
siswa dalam PBM untuk mencapai tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.

D. CIRI-CIRI SEKOLAH SEBAGAI MASYARALAT BELAJAr


Ciri-ciri sekolah sebagai masyarakat belajar adalah :
1. Ada guru dan siswa, timbulnya PBM yang tertib
2. Tercapainya masyarakat yang sadar, mau belajar dan
bekerja keras.
3. Terbentuknya manusia Indonesia seutuhnya.

E. PRINSIP SEKOLAH
Sekolah sebagai Wiyata Mandala selain harus bertumpu
pada masyarakat sekitarnya, juga harus mencegah
masuknya faham sikap dan perbuatan yang secara sadar
ataupun tidak dapat menimbulkan pertentangan antara
sesama karena perbedaan suku, agama,
asal/usul/keturunan, tingkat sosial ekonomi serta
perbedaan paham politik. Sekolah tidak boleh hidup

59
Buku Saku
Peserta Didik Baru

menyendiri melepaskan diri dari tantangan sosial budaya


dalam masyarakat tempat sekolah itu berada. Sekolah juga
menjadi suri teladan bagi kehidupan masyarakat sekitarnya,
serta mampu mencegah masuknya sikap dan perbuatan
yang akan menimbulkan pertentangan. Untuk itu sekolah
memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut :
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan
bekal hidup. Dalam hal ini sekolah seharusnya bukan
hanya sekedar lembaga yang mencetak para
intelektual muda namun lebih dari itu sekolah harus
menjadi rumah kedua yang memberikan pelayanan
dan pengalaman tentang hidup, mulai dari
berorganisasi, bermasyarakat (bersosialisasi),
pendidikan lingkungan hidup (PLH) atau bahkan
pengalaman hidup yang sesungguhnya.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar
dibawah bimbingan pendidik. Bimbingan lebih dari
sekedar pengajaran. Dalam bimbingan peran pendidik
berubah dari seorang pendidik menjadi seorang
orangtua bahkan menjadi seorang kakak.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang
adil/merata bagi stakeholdernya. Hal tersebut bisa
berupa pemerataan kesempatan mendapatkan
transfer of knowledge, maupun transfer of experience,
dengan tanpa membedakan baik dari segi
kemampuan ekonomi, kemampuan intelegensia, dan
juga kemampuan fisik (gagasan sekolah inklusi).
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan
minat siswa. Prinsip ini sejalan dengan teori multiple

60
Buku Saku
Peserta Didik Baru

intelligence (Howard Gardner) yang memandang


bahwa kecerdasan intelektual bukanlah satu-satunya
yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan,
terutama sekolah. Kemampuan bersosialisasi,
kemampuan kinestik, kemampuan seni dan
kemampuan-kemampuan lainnya juga perlu
diperhatikan secara seimbang.
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar
intelegensi. Peningkatan kemampuan intelektual,
emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya
mendapat perhatian yang seimbang.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk
mengembangkan kemampuan emosional dan sosial,
kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi,
kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan lain-
lain.
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan
watak. Sikap sederhana, jujur, terbuka, penuh
toleransi, rela berkomunikasi dan berinteraksi, ramah
tamah dan bersahabat, cinta negara, cinta
lingkungan, siap bantu membantu khususnya kepada
yang kurang beruntung merupakan sikap dan watak
yang perlu dibentuk di dalam lingkungan sekolah.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri. Di dalam
dunia yang berubah begitu cepat, salah satu
kompetensi dasar yang harus dimiliki tiap peserta
didik adalah kompetensi dasar: belajar secara
mandiri. Dengan proses pendewasaan yang diberikan
di sekolah, pendidik tidak lagi perlu menjejali

61
Buku Saku
Peserta Didik Baru

pemikiran peserta didik dengan perintah. Lebih dari


itu peserta didik akan mendapatkan sesuatu yang
jauh lebih besar ketika ia mencari dan mendapatkan
apa yang ia butuhkan untuk hidupnya.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar
(learning society). Sekolah bukan hanya sebagai
tempat pembelajaran bagi peserta didik, namun juga
seharusnya sekolah mampu menjadi pusat
pembelajaran bagi masyarakat di lingkungan sekitar.

F. PENGGUNAAN SEKOLAH
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan yang
diperuntukan sebagai tempat proses kegiatan belajar
mengajar, tidak diperbolehkan dijadikan sebagai tempat :
1. . Ajang promosi /penjualan produk-produk perniagaan
yang tidak berhubungan dengan pendidikan.
2. Sekolah merupakan lingkungan bebas rokok bagi
semua pihak.
3. Penyebaran aliran sesat atau penyebarluasan aliran
agama tertentu yang bertentangan dengan undang-
undang.
4. Propaganda politik/kampanye.
5. Shooting film dan atau sinetron tanpa seijin
Pemerintah Daerah.
6. . Kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
kerusakan, perpecahan, dan perselisihan, sehingga
menjadikan suasana sekolah tidak kondusif.

62
Buku Saku
Peserta Didik Baru

G. PENATAAN WIYATA MANDALA DALAM UPAYA KETAHANAN


SEKOLAH
1. Ketahanan sekolah lebih menitikberatkan pada
upaya-upaya yang bersifat preventif.
2. Untuk menjadikan sekolah sesuai dengan tujuan dan
fungsinya, perlu dilakukan penataan Wiyata Mandala
di sekolah melalui langkah-langkah :
a) Meningkatkan koordinasi dan konsolidasai
sesama warga sekolah untuk dapat mencegah
sedini mungkin adanya kegiatan dan tindakan
yang dapat mengganggu proses belajar
mengajar.
b) Melaksanakan tata tertib sekolah secara
konsisten dan berkelanjutan.
c) Melakukan koordinasi dengan Komite sekolah
dan pihak keamanan setempat untuk
terselenggaranya ketahanan sekolah.
d) Mengadakan penyuluhan bagi orangtua dan
siswa yang bermasalah
e) Mengadakan penyuluhan dan pembinanan
kesadaran hukum bagi siswa.
f) Pembinaan dan pengembangan keimanan,
ketaqwaan, etika bermoral Pancasila,
kepribadian sopan santun dan berdisiplin.
g) Pengembangan logika para siswa, rajin belajar,
gairah menulis, gemar membaca/
informasi/penemuan para ahli.
h) Mengikutsertakan siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler dan pengembangan diri.

63
Buku Saku
Peserta Didik Baru

i) Mengadakan karya wisata dalam rangka


pengembangan iptek.

H. TUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KEPALA


SEKOLAH DALAM HAL PELAKSANAAN WIYATA MANDALA
Kepala Sekolah sebagai pimpinan utama, bertugas dan
bertanggung jawab memimpin penyelenggaraan belajar
mengajar serta membina pendidik dan tenaga kependidikan
serta membina hubungan kerja sama dan peran serta
masyarakat. Kepala Sekolah dalam melaksanakan penataan
Wiyata Mandala di sekolah, dengan melakukan kegiatan-
kegiatan :
1. Melaksanakan program-program yang telah disusun
bersama Komite Sekolah.
2. Menyelenggarakan musyawarah sekolah yang
melibatkan pendidik, OSIS, Komite Sekolah, tokoh
masyarakat serta pihak keamanan setempat.
3. Menertibkan lingkungan sekolah baik yang berbentuk
perangkat keras (sarana prasarana) dan perangkat
lunak (peraturan-peraturan, tata tertib, tata upacara
dan lain lain).
4. Mengadakan pertemuan baik rutin maupun insidentil
yang bersifat intern sekolah (kepala sekolah,
pendidik, orangtua siswa, siswa).
5. Menyelenggarakan kegiatan yang dapat menunjang
ketahanan sekolah seperti PKS, Pramuka, PMR,
Paskibraka, kesenian dan sebagainya.

64
Buku Saku
Peserta Didik Baru

I. MEKANISME DALAM PELAKSANAAN WIYATA MANDALA


Dalam rangka pelaksanaan Wiyata Mandala perlu upaya
penang-gulangan secara dini setiap permasalahan yang
timbul sehingga dapat menghilangkan dampak negatifnya,
yaitu dilaksanakan secara terpadu, bertahap dan berlanjut
sebagai berikut :
1. Tahap Preventif Upaya untuk meniadakan peluang-
peluang yang dapat memungkinkan terjadinya kasus-
kasus negatif di sekolah, melalui antara lain :
a) Memelihara sekolah, dan lingkungan sekolah
serta menciptakan kebersihan dan ketertiban
agar siswa merasa nyaman dan menyenangkan
dan tidak ada tempat tertentu yang dijadikan
siswa untuk hal-hal negatif.
b) Menciptakan suasana yang harmonis antara
pihak pendidik/staf dan siswa serta penduduk di
sekitar sekolah.
c) Membentuk jaring-jaring pengawasan/kontrol
dan razia terhadap kegiatan siswa di lingkungan
sekolah.
d) Menghilangkan bentuk-bentuk perpeloncoan
pada saat MOS.
e) Meminimalisir keterlibatan kelompok maupun
perorangan dalam kegiatan sekolah.
f) Mengisi jam-jam kosong dengan pelajaran atau
kegiatan ekstra lainnya.
g) Meningkatkan kegiatan ekstra kurikuler pada
masa awal/akhir semester dan masa liburan
sekolah.

65
Buku Saku
Peserta Didik Baru

h) Peningkatan keamanan dan ketertiban


khususnya pada saat berangkat/ usai sekolah.
2. Tahap Represif Upaya untuk menindak siswa yang
telah melanggar peraturan-peraturan dan tata tertib
sekolah. Upaya Represif seperti :
a) Mendamaikan para pihak yang terlibat
perselisihan berikut orangtua/pendidik
pembinanya.
b) Membatasi areal tempat terjadinya aksi.
c) Menetralisir isu-isu yang berkembang dan
mencegah timbulnya isu-isu baru.
d) Berkoordinasi dengan pihak keamanan apabila
terdapat pihak luar sekolah yang melanggar
keamanan, ketertiban dan perbuatan
kriminalitas di lingkungan sekolah.
e) Mengungkap lebih lanjut keterlibatan pihak luar
sekolah atas kasus yang timbul dan
menyelesaikan secara hukum.
f) Mengikutsertakan para ahli untuk mengadakan
bimbingan dan penyuluhan.
g) Memberikan sanksi sesuai tata tertib yang
berlaku.

66
Buku Saku
Peserta Didik Baru

2. PRAMUKA

Pemateri : Ali Senong, S.Pd. dan Dra. Nurlaela Pembu

Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana,


yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka,
yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang
(11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka
Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses
pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan
keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat,
teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang
sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti
luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang
disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan
masyarakat dan bangsa Indonesia.

Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah


dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya
(Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.
Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda)
Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak
mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung

67
Buku Saku
Peserta Didik Baru

tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat


jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan
patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta
menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang
dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta
bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan
bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama
hidup dan alam lingkungan.

Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar sebagai


berikut:
 Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam
seisinya
 Peduli terhadap dirinya pribadi
 Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar interaktif progresif
melalui:
· pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
· belajar sambil melakukan;
· kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
· kegiatan yang menarik dan menantang;
· kegiatan di alam terbuka;
· kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan,
dorongan, dan dukungan;
· penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
· satuan terpisah antara putra dan putri;

68
Buku Saku
Peserta Didik Baru

3. KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Pemateri : Rudiansyah, S.Pd ( Wakasek Hubungan Masyarakat)

Di era globalisasi ini banyak tantangan memang bagi negeri kita,


namun kesadaran berbangsa dan bernegara sudah selayaknya
rakyat dan pemerintah untuk bersama sama memberikan
pemahaman bagi rakyatnya, khususnya kaum muda. Pemerintah
ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan
kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya, bila rakyat
bangsa Indonesia sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan
bernegara, maka ini merupakan bahaya besar bagi kehidupan
berbangsa dan bernegara, yang mengakibatkan bangsa ini akan
jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk
dari bangsa-bangsa yang lain yang telah mempersiapkan diri dari
gangguan bangsa lain.

Mengingat kondisi bangsa kita sekarang, merupakan salah satu


indikator bahwa warga bangsa Indonesia di negeri ini telah
mengalami penurunan kesadaran berbangsa dan bernegara. Hal
ini bisa kita lihat dari berbagai daerah sering bergejolak
diantaranya tawuran antar warga, perkelaian pelajar,
ketidakpuasan terhadap hasil pilkada, perebutan lahan pertanian
maupun tambang, dan lain-lain. Kesadaran Berbangsa dan
Bernegara mempunyai makna bahwa individu yang hidup dan
terikat dalam kaidah dan naungan di bawah Negara Kesatuan RI
harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh dari
kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak
demi kebaikan Bangsa dan Negara Indonesia.

69
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Berbagai masalah yang berkaitan dengan kesadaran berbangsa


dan bernegara sebaiknya mendapat perhatian dan tanggung
jawab kita semua. Sehingga amanat pada UUD 1945 untuk
menjaga dan memelihara Negara Kesatuan wilayah Republik
Indonesia serta kesejahteraan rakyat dapat diwujudkan.

Hal lain yang dapat mengganggu kesadaran berbangsa dan


bernegara di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara
seksama adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial
di tingkat pemuda, padahal banyak persoalan-persoalan
masyarakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk
membantu memediasi masyarakat agar keluar dari himpitan
masalah, baik itu masalah sosial, ekonomi dan politik, karena
dengan terbantunya masyarakat dari semua lapisan keluar dari
himpitan persoalan, maka bangsa ini tentunya menjadi bangsa
yang kuat dan tidak dapat di intervensi oleh negara apapun,
karena masyarakat itu sendiri yang harus disejahterakan dan
jangan sampai mengalami penderitaan. Di situ pemuda telah
melakukan langkah konkrit dalam melakukan bela negara.

Kesadaran bela negara adalah dimana kita berupaya untuk


mempertahankan negara kita dari ancaman yang dapat
mengganggu kelangsungan hidup bermasyarakat yang
berdasarkan atas cinta tanah air. Kesadaran bela negara juga
dapat menumbuhkan rasa patriotisme dan nasionalisme di dalam
diri masyarakat. Upaya bela negara selain sebagai kewajiban
dasar juga merupakan kehormatan bagi setiap warga negara yang
dilaksanakan dengan penuh kesadaran, penuh tanggung jawab

70
Buku Saku
Peserta Didik Baru

dan rela berkorban dalam pengabdian kepada negara dan bangsa.


Keikutsertaan kita dalam bela negara merupakan bentuk cinta
terhadap tanah air kita.

Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami


penerapannya dalam kehidupan masyarakat berbangsa
dan bernegara antara lain:

1. Cinta Tanah Air

Negeri yang luas dan kaya akan sumber daya ini perlu kita cintai.
Kesadaran bela negara yang ada pada setiap masyarakat
didasarkan pada kecintaan kita kepada tanah air kita. Kita dapat
mewujudkan itu semua dengan cara kita mengetahui sejarah
negara kita sendiri, melestarikan budaya-budaya yang ada,
menjaga lingkungan kita dan pastinya menjaga nama baik negara
kita.

2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang


harus sesuai dengan kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan
dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya. Kita dapat
mewujudkannya dengan cara mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok dan menjadi anak bangsa yang
berprestasi baik di tingkat nasional maupun internasional.

71
Buku Saku
Peserta Didik Baru

3. Pancasila

Ideologi kita warisan dan hasil perjuangan para pahlawan sungguh


luar biasa, pancasila bukan hanya sekedar teoritis dan normatif
saja tapi juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tahu
bahwa Pancasila adalah alat pemersatu keberagaman yang ada di
Indonesia yang memiliki beragam budaya, agama, etnis, dan lain-
lain. Nilai-nilai pancasila inilah yang dapat mematahkan setiap
ancaman, tantangan, dan hambatan.

4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara

Dalam wujud bela negara tentu saja kita harus rela berkorban
untuk bangsa dan negara. Contoh nyatanya seperti sekarang ini
yaitu perhelatan seagames. Para atlet bekerja keras untuk bisa
mengharumkan nama negaranya walaupun mereka harus
merelakan untuk mengorbankan waktunya untuk bekerja
sebagaimana kita ketahui bahwa para atlet bukan hanya menjadi
seorang atlet saja, mereka juga memiliki pekerjaan lain.
Begitupun supporter yang rela berlama-lama menghabiskan
waktunya antri hanya untuk mendapatkan tiket demi mendukung
langsung para atlet yang berlaga demi mengharumkan nama
bangsa.

5. Memiliki Kemampuan Bela Negara

72
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Kemampuan bela negara itu sendiri dapat diwujudkan dengan


tetap menjaga kedisiplinan, ulet, bekerja keras dalam menjalani
profesi masing-masing.

Kesadaran bela negara dapat diwujudkan dengan cara ikut dalam


mengamankan lingkungan sekitar seperti menjadi bagian dari
Siskamling, membantu korban bencana sebagaimana kita ketahui
bahwa Indonesia sering sekali mengalami bencana alam, menjaga
kebersihan minimal kebersihan tempat tinggal kita sendiri,
mencegah bahaya narkoba yang merupakan musuh besar bagi
generasi penerus bangsa, mencegah perkelahian antar
perorangan atau antar kelompok karena di Indonesia sering sekali
terjadi perkelahian yang justru dilakukan oleh para pemuda, cinta
produksi dalam negeri agar Indonesia tidak terus menerus
mengimpor barang dari luar negeri, melestarikan budaya
Indonesia dan tampil sebagai anak bangsa yang berprestasi baik
pada tingkat nasional maupun internasional.

Apabila kita mengajarkan dan melaksanakan apa yang menjadi


faktor-faktor pendukung kesadaran berbangsa dan bernegara
sejak dini, yakni dengan mengembalikan sosialisasi pendidikan
kewarganegaraan di sekolah-sekolah, juga sosialisasi di
masyarakat,niscaya akan terwujud.. Pada pendidikan
kewarganegaraan ditanamkan prinsip etik multikulturalisme,
yaitu kesadaran perbedaan satu dengan yang lain menuju sikap
toleran yaitu menghargai dan mengormati perbedaan yang ada.
Perbedaan yang ada pada etnis dan religi sudah harusnya menjadi
bahan perekat kebangsaan apabila antar warganegara memiliki
sikap toleran.

73
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara


sendiri. Nasionalisme terbagi atas ;

a. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa


sendiri secara berlebihan sehingga menggap bangsa lain
rendah kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga
nasionalisme yang chauvinisme, contoh Jerman pada masa
Hitler.
b. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa
dan negara sendiri dan menggap semua bangsa sama
derajatnya.
Hans Kohn dalam bukunya Nationalism its meaning and history
mendivinisikan nasionalisme sebagai berikut :
 Suatu paham yang berpendapat bahwa kesetiaan individu tertinggi harus
diserahkan pada negara.
 Perasaan yang mendalam akan ikatan terhadap tanah air sebagai tumpah
darah.

Ada tiga hal yang harus kita lakukan untuk membina


nasionalisme Indonesia :
a. Mengembangkan persamaan diantara suku-suku bangsa penghuni
nusantara
b. Mengembangka sikap toleransi
c. Memiliki rasa senasib dan sepenanggungan diantara sesama bangsa
Indonesia

74
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Empat hal yang harus kita hidari ndalam memupuk


sermangat nasionalisme adalah :
A. Sukuisme, menganggap msuku bangsa sendiri paling baik.
B. Chauvinisme, mengganggap bangsa sendiriu paling unggul.
C. Ektrimisme, sikap mempertahankan pendirian dengan berbagai cara
kalau perlu dengan kekerasan dan senjata.
D. Provinsialisme, sikap selalu berkutat dengan provinsi atau daerah sendiri.

Sikap patriotisme bangsa indonesia telah dimulai sejak jaman


penjajahan, dengan banyaknya pahlawan pahlawan yang gugur
dalam rangka mengusir penjajah seperti Sultan Hasanudin dari
Makasar, Pangeran Diponogoro dari Jawa tengah, Cut Nyak Dien
Tengku Umar dari Aceh dll. Sikap patriotis memuncak setelah
proklamasi kemerdekaan pada periode perjuangan fisik antara
tahun 1945 sampai 1949 yaitu periode mempertahankan negara
dari keinginan Belanda untuk kembali menjajah Indonesia.

Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya


termasuk nyawa sekalipun untuk mempertahankan dan kejayaan
negara. Ciri-ciri patriotisme adalah:
a. Cinta tanah air.
b. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
c. Menempatkan persatuan dan kesatuan bangsa di atas
kepentingan pribadi dan golongan.
d. Berjiwa pembaharu.
e. Tidak kenal menyerah dan putus asa.

75
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Implementasi sikap patriotisme dalam kehidupan sehari


hari :
a. Dalam kehidupan keluarga ; Menyaksikan film perjuangan,
Membaca buku bertema perjuangan, dan Mengibarkan
bendera merah putih pada hari-hari tertentu.
b. Dalam kehidupan sekolah ; Melaksanakan upacara
bendera, mengkaitkan materi pelajaran dengan nilaiu-nilai
perjuangan, belajar dengan sungguh-sungguh untuk
kemajuan.
c. Dalam kehidupan masyarakat ; Mengembangkan sikap
kesetiakawanan sosial di lingkungannya, Memelihara
kerukunan diantara sesama warga.
d. Dalam kehidupan berbangsa ; Meningkatkan persatuan dan
kesatuan, Melaksanakan Pancasila dan UUD 1945, Mendukung
kebijakan pemerintah, Mengembangkan kegiatann usaha
produktif, Mencintai dan memakai produk dalam negeri,
Mematuhi peraturan hukum, Tidak main hakim sendiri,
Menghormati, dan menjungjung tinggi supremasi hukum,
Menjaga kelestarian lingkungan.

76
Buku Saku
Peserta Didik Baru

4. CARA BELAJAR EFEKTIF

Pemateri : Ibrahim, S.Pd., M.Pd. ( Wakasek Kesissiswaan)

Belajar yang efektif adalah proses belajar mengajar yang berhasil


guna, dan proses pembelajaran itu mampu memberikan
pemahaman, kecerdasan, ketekunan, kesempatan dan mutu /
kualitas yang lebih baik serta dapat memberikan perubahan
perilaku dan dapat diaplikasikan atau diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari sehingga hasil dari pembelajaran itu akan dapat
menghasilkan sumber daya manusia yang unggul.

Dan untuk mencapai belajar yang efektif tentu saja dalam proses
belajarnya harus dilakukan dengan baik dan benar. Berikut ini
adalah tips-tips belajar yang baik dan benar :

1. Belajar Kelompok
Belajar kelompok dapat menjadi kegiatan belajar menjadi lebih
menyenangkan karena ditemani oleh teman dan berada di rumah
sendiri sehingga dapat lebih santai. Namun sebaiknya tetap
didampingi oleh orang dewasa seperti kakak, paman, bibi atau
orang tua agar belajar tidak berubah menjadi bermain. Belajar
kelompok ada baiknya mengajak teman yang pandai dan rajin
belajar agar yang tidak pandai jadi ketularan pintar. Dalam belajar
kelompok kegiatannya adalah membahas pelajaran yang belum
dipahami oleh semua atau sebagian kelompok belajar baik yang
sudah dijelaskan guru maupun belum dijelaskan guru.

77
Buku Saku
Peserta Didik Baru

2. Rajin Membuat Catatan Intisari Pelajaran


Bagian-bagian penting dari pelajaran sebaiknya dibuat catatan di
kertas atau buku kecil yang dapat dibawa kemana-mana sehingga
dapat dibaca di mana pun kita berada. Namun catatan tersebut
jangan dijadikan media mencontek karena dapat merugikan kita
sendiri.

3. Membuat Perencanaan Yang Baik


Untuk mencapai suatu tujuan biasanya diiringi oleh rencana yang
baik. Oleh karena itu ada baiknya kita membuat rencana belajar
dan rencana pencapaian nilai untuk mengetahui apakah kegiatan
belajar yang kita lakukan telah maksimal atau perlu ditingkatkan.
Sesuaikan target pencapaian dengan kemampuan yang kita miliki.
Buat rencana belajar yang diprioritaskan pada mata pelajaran
yang lemah. Buatlah jadwal belajar yang baik.

4. Disiplin Dalam Belajar


Apabila kita telah membuat jadwal belajar maka harus dijalankan
dengan baik. Contohnya seperti belajar tepat waktu dan serius
tidak sambil main-main dengan konsentrasi penuh. Jika waktu
makan, mandi, ibadah, dan sebagainya telah tiba maka jangan
ditunda-tunda lagi. Lanjutkan belajar setelah melakukan kegiatan
tersebut jika waktu belajar belum usai. Bermain dengan teman
atau game dapat merusak konsentrasi belajar. Sebaiknya
kegiatan bermain juga dijadwalkan dengan waktu yang cukup
panjang namun tidak melelahkan jika dilakukan sebelum waktu
belajar. Jika bermain video game sebaiknya pilih game yang

78
Buku Saku
Peserta Didik Baru

mendidik dan tidak menimbulkan rasa penasaran yang tinggi


ataupun rasa kekesalan yang tinggi jika kalah.

5. Menjadi Aktif Bertanya dan Ditanya


Jika ada hal yang belum jelas, maka tanyakan kepada guru, teman
atau orang tua. Jika kita bertanya biasanya kita akan ingat
jawabannya. Jika bertanya, bertanyalah secukupnya dan jangan
bersifat menguji orang yang kita tanya. Tawarkanlah pada teman
untuk bertanya kepada kita hal-hal yang belum dia pahami.
Semakin banyak ditanya maka kita dapat semakin ingat dengan
jawaban dan apabila kita juga tidak tahu jawaban yang benar,
maka kita dapat membahasnya bersama-sama dengan teman.

6. Belajar Dengan Serius dan Tekun


Ketika belajar di kelas dengarkan dan catat apa yang guru
jelaskan. Catat yang penting karena bisa saja hal tersebut tidak
ada di buku dan nanti akan keluar saat ulangan atau ujian. Ketika
waktu luang baca kembali catatan yang telah dibuat tadi dan
hapalkan sambil dimengerti. Jika kita sudah merasa mantap
dengan suatu pelajaran maka ujilah diri sendiri dengan soal-soal.
Setelah soal dikerjakan periksa jawaban dengan kunci jawaban.
Pelajari kembali soal-soal yang salah dijawab.

7. Hindari Belajar Berlebihan


Jika waktu ujian atau ulangan sudah dekat biasanya kita akan
panik jika belum siap. Jalan pintas yang sering dilakukan oleh
pelajar yang belum siap adalah dengan belajar hingga larut malam
/ begadang atau membuat contekan. Sebaiknya ketika akan ujian
tetap tidur tepat waktu karena jika bergadang semalaman akan

79
Buku Saku
Peserta Didik Baru

membawa dampak yang buruk bagi kesehatan, terutama bagi


anak-anak.

8. Jujur Dalam Mengerjakan Ulangan dan Ujian


Hindari mencontek ketika sedang mengerjakan soal ulangan atau
ujian. Mencontek dapat membuat sifat kita curang dan
pembohong. Kebohongan bagaimanapun juga tidak dapat
ditutup-tutupi terus-menerus dan cenderung untuk melakukan
kebohongan selanjutnya untuk menutupi kebohongan
selanjutnya. Anggaplah dengan nyontek pasti akan ketahuan guru
dan memiliki masa depan sebagai penjahat apabila kita
melakukan kecurangan.

9. Jadilah Seorang Pemimpin. Latihlah rasa tanggung


jawabmu.
Apabila guru meminta bantuanmu untuk mengerjakan sesuatu
misalnya membersihkan kelas, jangan ragu untuk menerimanya.
Ajak beberapa teman kelas dan pimpin mereka untuk
membersihkan kelas bersama-sama.

10. Mendengarkan Penjelasan Guru Dengan Baik.


Jawablah setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru apabila kamu
mengetahui jawabannya. Jangan menunggu guru untuk
memanggil kamu untuk menjawab pertanyaan.

11. Jangan Malu Untuk Bertanya.


Selalu ajukan pertanyaan kepada guru apabila tidak mengerti
tentang sesuatu hal.

80
Buku Saku
Peserta Didik Baru

12. Kerjakan PR
Kerjakan PR dengan baik, jangan selalu mencari alasan untuk
tidak mengerjakannya. Jangan malas mengerjakan PR dengan
alasan lupa atau menunda-nunda mengerjakannya. Enak kan
kalau kita cepat mengerjakan PR, jadi masih punya banyak waktu
untuk bermain dan nonton TV deh!

13. Selalu Mengulang Pelajaran yang Sudah diajarkan


Setiap pulang dari sekolah, selalu mengulang pelajaran yang tadi
diajarkan. Nanti sewaktu ada ulangan jadi tidak banyak yang
harus dipelajari! Asyik!

14. Cukup Istirahat, Makan Dan Bermain


Semuanya dilakukan secara berimbang. Setelah pulang sekolah,
kita sering ingin cepat-cepat bermain dan melupakan segala hal
penting lainnya, contohnya makan dan istirahat. Padahal setelah
seharian di sekolah, tak terasa badan kita membutuhkan masukan
energi tambahan yang bisa didapatkan dari istirahat dan makanan
yang kita makan. Oleh karenanya kita harus dapat membagi
waktu untuk makan, istirahat dan bermain. Kalau semuanya
dilakukan dengan baik, badan jadi segar setiap hari! Jadi tidak
sering mengantuk di kelas!

15. Banyak Berlatih Pelajaran Yang Kurang Disukai


Apabila kamu tidak menyenangi suatu mata pelajaran, contohnya
matematika, maka banyak-banyaklah berlatih, mengikuti kursus
atau belajar berkelompok dengan teman. Sehabis belajar bisa

81
Buku Saku
Peserta Didik Baru

bermain dan menambah teman baru di tempat kursus. Selain itu,


siapa tahu dari kurang menyukai matematika, kalian malahan
menyukainya.

16. Ikutilah Kegiatan Ektrakurikuler Yang Kamu Senangi


Cari tahu kegiatan apa yang cocok dan kamu suka. Contohnya
apabila kalian suka pelajaran tae kwon do, cobalah untuk
mengikuti kursus dari kegiatan tersebut, sehingga selain belajar
pelajaran-pelajaran yang diajarkan di sekolah, kalian juga dapat
mendapatkan pelajaran tambahan di luar sekolah.

17. Cari Seorang Pembimbing Yang Baik


Orangtua adalah pembimbing yang terbaik selain guru. Apabila
ada yang kurang jelas dari keterangan guru di sekolah, kalian
dapat menanyakan hal tersebut kepada orang tua. Selain itu,
kalian juga dapat belajar dari teman yang berprestasi.

18. Jangan Suka Mencontek Teman


Kalau mencontek, kamu bisa bodoh karena tidak berpikir sendiri.
Lagipula belum tentu, teman yang kamu contek itu menjawab
pertanyaan dengan benar. Belum lagi kalau ketahuan guru dan
teman lain, malu kan? Kalau kamu rajin belajar, pasti bisa
menjawab semua pertanyaan dengan benar sehingga ulangan
dapat nilai baik.

19. Niat Dengan Sungguh-Sungguh


Kalau belajar tidak sungguh-sungguh ataupun tidak niat, yang ada
malah pikiran kita melayang kemana-mana. Entah itu tentang

82
Buku Saku
Peserta Didik Baru

makanan, games, lawan jenis, dll. Oleh sebab itu, belajar yang
baik dimulai dengan niat yang sungguh-sungguh.

20. Lokasi dan Situasi Yang Kondusif


Jikalau kita belajar, tidak mungkin kalau kita lakukan di tengah
jalan raya? Ataupun ketika kita sedang makan. Cara yang paling
efektif untuk belajar adalah mencari tempat yang nyaman dan
tidak terlalu banyak gangguan agar kita bisa lebih konsentrasi.

21. Hindari Sikap Tidak Jujur


Sekarang ini banyak siswa membuat catatan untuk mencontek
saat ada ulangan atau ujian. Dengan belajar dengan jadwal yang
teratur seorang murid akan selalu siap jika ada ulangan dadakan
dan tidak perlu mencontek.

22. Metode Imitasi


Proses belajar bisa berjalan dengan sempurna melalui metode
imitasi atau meniru. Metode ini di realisasikan ketika seorang
meniru orang lain atau gurunya, metode ini sering di gunakan
anak kecil untuk melafal kata bahasa dari orang tuanya, Begitu
juga jika ia meniru berbagai perilaku,etika dan tradisi

23. Trial and Error


Manusia juga belajar dari eksperimen pribadi.dia akan berusaha
secara mandiri untuk memecahkan masalah yang di
hadapi.terkadang beberapa kali dia melakukan kesalahan dalam
memecahkan masalah, namun dia juga beberapa kali mencoba
untuk melakuakan kembali. Sampai pada akhirnya dia mampu
untuk menyelesaikan permasalahan dengan benar.

83
Buku Saku
Peserta Didik Baru

24. Conditioning
Manusia bisa belajar dengan pengkondisian. Seseorang di katakan
belajar dengan pengkondisian jika ada stimulun dari indrawi yang
merangsangnya. Ketika itulah seseorang menanggapi stimulus
tersebut. Tanggapan yang ia berikan ialah suatu respon yang juga
di barengkan dengan stimulus netral. Kemudian respon menyertai
stimulus netral itu akan di ulang beberapa kali.

Setelah di lakukan pengulangan beberapa kali, kita akan


menjumpai bahwa stimulus netrsl bisa memberikan respon
dengan sendirinya sekalipun stimulus indrawi sudah tidak ada
lagi.contoh klasi yang dilakukan psikolog Rusia Ivan pavlov dalam
experimennya yang cukup masyur. Dia membunyikan lonceng
(stimulus netral) pada waktu dia meletakkan sedikit makanan di
mulut anjing (indrawi).biasanya, jika makanan itu di letakkan di
deapn mulut anjing maka anjing tersebut akan meneteskan air liur
(respon).dengan demikian air liur berbarengan dengan bunyi
lonceng.

Ketika hal ini di ulangi beberapa kali, maka peneliti mencoba untuk
membunyikan lonceng tanpa meletakkan makanan pada mulut
anjing tersebut. Maka hasilnya anjing tersebut tetap meneteskan
air liur ketika ia mendengar suara lonceng, sebuah respon baru
yang belum pernah dialami oleh anjing. Sekarang anjing tersebut
merespon bunyi lonceng dengan meneteskan air liurnya.padahal
sebelum di lakukan eksperimen anjing tersebut tidak meneteskan
air liur kalau hanya mendengar bunyi lonceng.

84
Buku Saku
Peserta Didik Baru

25. Metode Berpikir


Proses belajar juga bisa berjalan sempurna dengan melalui
metode berpikir, dengan metode ini seseorang sering kali mampu
menyelesaikan masalah hidupnya, dia akan memilki kesamaan
dan apa saja yang tidak memiliki kemiripan. Dengan demikian dia
akan bisa menarik kesimpulan, dengan pilihan tersebut. Maka
pada kuncinya berilah anak-anak kita pertanyaan yang menurut
dia mudah, dengan demikian anak tersebut akan selalu belajar
dan berpikir.

26. Mulailah Dari yang “Kecil”


Mulailah belajar dari topik yang paling anda kuasai / gampang.
Setelah itu barulah dilanjutkan dengan topik yang lebih
“menantang”. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak
langsung down dan putus asa jika mengerjakan soal-soal sulit
terlebih dahulu.

27. Sering-seringlah “Practice”


Latihan dan latihan itulah kunci untuk mahir dalam suatu mata
pelajaran. Semakin banyak anda mengerjakan dan memahami
soal semakin terbiasa pula anda dalam mengerjakannya.

28. Fokus
Ketika belajar, kita dituntut untuk serius. Jangan setengah hati.
Karena pikiran kita tidak dapat melakukan / memikirkan beberapa
kegiatan / hal dalam satu waktu.

85
Buku Saku
Peserta Didik Baru

29. Mohon Bimbingan-NYA


Jangan lupa banyak-banyak berdoa. Karena selain dari nilai religi-
nya, hal tersebut dapat membuat kita lebih fokus ketika belajar
dan dapat membuat pikiran kita lebih tenang.

30. Menggunakan Media dan Sumber-Sumber Yang Relevan


Jika kita hanya menggunakan 1 buku sebagai bahan patokan
untuk belajar. Apapun hasil yang kita dapat belum tentu
maksimal. Untuk itulah, cobalah untuk mencari-cari hal yang
terkait kita pelajari dengan menggunakan Sumber dan Media yang
sudah ada. Kita bisa mencarinya dengan menggunakan Internet,
Koran, Buku lain, Majalah, dan lain-lain. Tentu kita juga tidak mau
ilmu yang kita dapat hanya segitu saja karena hanya mempunyai
1 buku atau sumber yang tidak lengkap. Untuk itulah, Sumber dan
Media hanyalah sebagai pelengkap dalam belajar yang baik dan
benar.

86
Buku Saku
Peserta Didik Baru

5. PENDIDIKAN KARAKTER

Pemateri : Husni Mubarak, S.Kom (Pembina OSIS)

Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Ahli


Penguatan pendidikan moral (moral education) atau pendidikan
karakter (character education) dalam konteks sekarang sangat
relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang melanda di
negara kita. Krisis tersebut antara lain berupa meningkatnya
pergaulan bebas, maraknya angka kekerasan anak-anak dan
remaja, kejahatan terhadap teman, pencurian remaja, kebiasaan
menyontek, penyalahgunaan obat-obatan, pornografi, dan
perusakan milik orang lain sudah menjadi masalah sosial yang
hingga saat ini belum dapat diatasi secara tuntas, oleh karena itu
betapa pentingnya pendidikan karakter.

Menurut Lickona, karakter berkaitan dengan konsep moral (moral


knonwing), sikap moral (moral felling), dan perilaku moral (moral
behavior). Berdasarkan ketiga komponen ini dapat
dinyatakanbahwa karakter yang baikdidukung oleh pengetahuan
tentang kebaikan, keinginan untuk berbuat baik, dan melakukan
perbuatan kebaikan. Bagan di bawah ini merupakan bagan
kterkaitan ketiga kerangka pikir ini.

1. Pendidikan Karakter Menurut Lickona


Secara sederhana, pendidikan karakter dapat didefinisikan
sebagai segala usaha yang dapat dilakukan untuk mempengaruhi
karakter siswa. Tetapi untuk mengetahui pengertian yang tepat,

87
Buku Saku
Peserta Didik Baru

dapat dikemukakan di sini definisi pendidikan karakter yang


disampaikan oleh Thomas Lickona. Lickona menyatakan bahwa
pengertian pendidikan karakter adalah suatu usaha yang
disengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat
memahami, memperhatikan, dan melakukan nilai-nilai etika yang
inti.

2. Pendidikan Karakter Menurut Suyanto


Suyanto (2009) mendefinisikan karakter sebagai cara berpikir dan
berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan
bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa,
maupun negara.

3. Pendidikan Karakter Menurut Kertajaya


Karakter adalah ciri khas yang dimiliki oleh suatu benda atau
individu. Ciri khas tersebut adalah asli dan mengakar pada
kepribadian benda atau individu tersebut, serta merupakan
“mesin” yang mendorong bagaimana seorang bertindak, bersikap,
berucap, dan merespon sesuatu (Kertajaya, 2010).

4. Pendidikan Karakter Menurut Kamus Psikologi


Menurut kamus psikologi, karakter adalah kepribadian ditinjau
dari titik tolak etis atau moral, misalnya kejujuran seseorang, dan
biasanya berkaitan dengan sifat-sifat yang relatif tetap (Dali Gulo,
1982: p.29).
Nilai-nilai dalam pendidikan karakter
Ada 18 butir nilai-nilai pendidikan karakter yaitu , Religius, Jujur,
Toleransi, Disiplin, Kerja Keras, Kreatif, Mandiri, Demokratis, Rasa
Ingin Tahu, Semangat Kebangsaan, Cinta tanah air, Menghargai

88
Buku Saku
Peserta Didik Baru

prestasi, Bersahabat/komunikatif, Cinta Damai, Gemar membaca,


Peduli lingkungan, Peduli sosial, Tanggung jawab.
Pendidikan karakter telah menjadi perhatian berbagai negara
dalam rangka mempersiapkan generasi yang berkualitas, bukan
hanya untuk kepentingan individu warga negara, tetapi juga untuk
warga masyarakat secara keseluruhan. Pendidikan karakter dapat
diartikan sebagai the deliberate us of all dimensions of school life
to foster optimal character development (usaha kita secara
sengaja dari seluruh dimensi kehidupan sekolah/madrasah untuk
membantu pembentukan karakter secara optimal.
Pendidikan karakter memerlukan metode khusus yang tepat agar
tujuan pendidikan dapat tercapai. Di antara metode pembelajaran
yang sesuai adalah metode keteladanan, metode pembiasaan,
dan metode pujian dan hukuman.
Karakter adalah cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri
khas tiap individu untuk hidup dan bekerjasama, baik dalam
lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang
berkarakter baik adalah individu yang bisa membuat keputusan
dan siap mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan
yang ia buat.Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan
pendidikan nasional. Pasal I UU Sisdiknas tahun 2003 menyatakan
bahwa di antara tujuan pendidikan nasional adalah
mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki
kecerdasan, kepribadian dan akhlak mulia.
Amanah UU Sisdiknas tahun 2003 itu bermaksud agar pendidikan
tidak hanya membentuk insan Indonesia yang cerdas, namun juga
berkepribadian atau berkarakter, sehingga nantinya akan lahir
generasi bangsa yang tumbuh berkembang dengan karakter yang
bernafas nilai-nilai luhur bangsa serta agama.

89
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Pendidikan yang bertujuan melahirkan insan cerdas dan


berkarakter kuat itu, juga pernah dikatakan Dr. Martin Luther
King, yakni; intelligence plus character… that is the goal of true
education (kecerdasan yang berkarakter… adalah tujuan akhir
pendidikan yang sebenarnya).

Memahami Pendidikan Karakter


Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu
yang melibatkan aspek pengetahuan (cognitive), perasaan
(feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa
ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif.
Dengan pendidikan karakter yang diterapkan secara sistematis
dan berkelanjutan, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya.
Kecerdasan emosi ini adalah bekal penting dalam mempersiapkan
anak menyongsong masa depan, karena seseorang akan lebih
mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan
kehidupan, termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-


nilai luhur universal, yaitu:
A. Karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya
B. Kemandirian dan tanggungjawab
C. Kejujuran/amanah, diplomatis
D. Hormat dan santun
E. Dermawan, suka tolong-menolong dan gotong royong/kerjasama;
F. Percaya diri dan pekerja keras
G. Kepemimpinan dan keadilan
H. Baik dan rendah hati, dan
I. Karakter toleransi, kedamaian, dan kesatuan.

90
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Kesembilan pilar karakter itu, diajarkan secara sistematis dalam


model pendidikan holistik menggunakan metode knowing the
good, feeling the good, dan acting the good. Knowing the
good bisa mudah diajarkan sebab pengetahuan bersifat kognitif
saja. Setelah knowing the good harus ditumbuhkan feeling loving
the good, yakni bagaimana merasakan dan mencintai kebajikan
menjadi engine yang bisa membuat orang senantiasa mau
berbuat sesuatu kebaikan. Sehingga tumbuh kesadaran bahwa,
orang mau melakukan perilaku kebajikan karena dia cinta dengan
perilaku kebajikan itu. Setelah terbiasa melakukan kebajikan,
maka acting the good itu berubah menjadi kebiasaan.
Dasar pendidikan karakter ini, sebaiknya diterapkan sejak usia
kanak-kanak atau yang biasa disebut para ahli psikologi sebagai
usia emas (golden age), karena usia ini terbukti sangat
menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan
potensinya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50%
variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak
berusia 4 tahun. Peningkatan 30% berikutnya terjadi pada usia 8
tahun, dan 20% sisanya pada pertengahan atau akhir dasawarsa
kedua. Dari sini, sudah sepatutnya pendidikan karakter dimulai
dari dalam keluarga, yang merupakan lingkungan pertama bagi
pertumbuhan karakter anak.
Namun bagi sebagian keluarga, barangkali proses pendidikan
karakter yang sistematis di atas sangat sulit, terutama bagi
sebagian orang tua yang terjebak pada rutinitas yang padat.
Karena itu, seyogyanya pendidikan karakter juga perlu diberikan
saat anak-anak masuk dalam lingkungan sekolah, terutama
sejak play group dan taman kanak-kanak. Di sinilah peran guru,

91
Buku Saku
Peserta Didik Baru

yang dalam filosofi Jawa disebut digugu lan ditiru, dipertaruhkan.


Karena guru adalah ujung tombak di kelas, yang berhadapan
langsung dengan peserta didik.

Dampak Pendidikan Karakter


Apa dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan
akademik? Beberapa penelitian bermunculan untuk menjawab
pertanyaan ini. Ringkasan dari beberapa penemuan penting
mengenai hal ini diterbitkan oleh sebuah buletin, Character
Educator, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership.
Dalam buletin tersebut diuraikan bahwa hasil studi Dr. Marvin
Berkowitz dari University of Missouri- St. Louis, menunjukan
peningkatan motivasi siswa sekolah dalam meraih prestasi
akademik pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan
karakter. Kelas-kelas yang secara komprehensif terlibat dalam
pendidikan karakter menunjukkan adanya penurunan drastis pada
perilaku negatif siswa yang dapat menghambat keberhasilan
akademik.
Sebuah buku yang berjudul Emotional Intelligence and School
Success (Joseph Zins, et.al, 2001) mengkompilasikan berbagai
hasil penelitian tentang pengaruh positif kecerdasan emosi anak
terhadap keberhasilan di sekolah. Dikatakan bahwa ada sederet
faktor-faktor resiko penyebab kegagalan anak di sekolah. Faktor-
faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada
kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri,
kemampuan bekerja sama, kemampuan bergaul, kemampuan
berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan berkomunikasi.

92
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Hal itu sesuai dengan pendapat Daniel Goleman tentang


keberhasilan seseorang di masyarakat, ternyata 80 persen
dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen
ditentukan oleh kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang
mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan
mengalami kesulitan belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol
emosinya.

Anak-anak yang bermasalah ini sudah dapat dilihat sejak usia pra-
sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia
dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar
dari masalah-masalah umum yang dihadapi oleh remaja seperti
kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan
sebagainya.

Beberapa negara yang telah menerapkan pendidikan karakter


sejak pendidikan dasar di antaranya adalah; Amerika Serikat,
Jepang, Cina, dan Korea. Hasil penelitian di negara-negara ini
menyatakan bahwa implementasi pendidikan karakter yang
tersusun secara sistematis berdampak positif pada pencapaian
akademis.

Seiring sosialisasi tentang relevansi pendidikan karakter ini,


semoga dalam waktu dekat tiap sekolah bisa segera
menerapkannya, agar nantinya lahir generasi bangsa yang selain
cerdas juga berkarakter sesuai nilai-nilai luhur bangsa dan agama.

93
Buku Saku
Peserta Didik Baru

6. TATA KRAMA SISWA

Pemateri : TIM Guru BK

Tata krama atau adat sopan santun atau sering disebut etiket
telah menjadi bagian dalam hidup, contoh; pada waktu Anda
masih kanak-kanak, orang tua Anda sudah melatih Anda
menerima pemberian orang dengan tangan sebelah kanan dengan
mengucapkan terima kasih. Orang tua Anda melatih Anda cara
makan, minum, menyapa, memberi hormat dan berpakaian. Lama
kelamaan perilaku Anda menjadi kebiasan. Tata krama adalah
kebiasaan, yang lahir dalam hubungan antar manusia. Tata krama
yang semula berlaku dalam lingkungan terbatas lama kelamaan
dapat merambabt ke lingkungan yang lebih luas. Tata krama telah
menjadi bagian dari pergaulan sehari-hari. Jadi dapat disimpulkan
bahwa tata kram adalah kebiasaan sopan santun yang dispakati
dalam lingkungan pergaulan antara manusia setempat.....

Tata krama terdiri atas kata tata dan krama. Tata berarti adat,
aturan, norma, peraturan. Krama berarti sopan santun, kelakuan,
tindakan, perbuatan. Tata krama berarti adat sopan santun,
kebiasaan sopan santun. Dalam pergaulan sehari-hari sering kita
jumpai manusia dengan type kedondong yaitu orang yang
berpenampilan menarik dalam berpakaian, berbicara, makan,
minum, dan berjalan. Namun penampilan itu hanyalah polesan
saja. Ternyata hatinya dikuasai oleh sifat-sifat tak terpuji, suka
dendam, egois, suka menyakiti hati. Ada juga manusia yang
bertype durian, penampilan tidak menarik, kasar, dan tidak

94
Buku Saku
Peserta Didik Baru

mengundang simpati, namun berhati emas, rendah hati, suka


memaafkan, suka menolong dan menghargai orang lain.

Kulit durian memang tajam dan kasar, tetapi buah durian terasa
enak kalau dimakan. Makna tata krama yang sesungguhnya
bukanlah seperti kedondong yang licin kulitnya dan masam
rasanya, demikian pula makna tata krama bulanlah seperti durian
yang tajam tapi enak rasanya. Kedua-duanya sama merugikan.
Macam-macam tata krama: Tata krama pergaulan § Komunikasi
sebagai sifat alami manusia § Komunikasi dan tata krama
pergaulan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan.

Ada beberapa kunci pokok yang perlu dicamkan dalam masalah


komunkasi:
a) Perlakuan orang lain sebagaimana Anda ingin
diperlakukan.
b) Setiap orang mempunyai perbedaan-perbedaan
perorangan tidak ada kembar satu telur yang sama.
c) Kenal dulu baru sayang, makin kenal makin sayang, tak
kenal makin tak sayang.

Tata krama berkenalan Kedua belah pihak saling menyebutkan


nama, saling memandang, berjabatan tangan, tidak mengayun-
ayunkan tangan. Tata krama bertamu Hendaknya berjanji dahulu
dan datang tepat waktu. Tata krama berbicara
 Berkata peliharalah lidah, jangan menyinggung perasaan
 Jangan memotong pembicaraan orang lain
 Perhatikan Anda berbicara dengan siapa

95
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Tata krama berpenampilan


a. Cara menggunakan pakaian
 Kalau pakai seragam sekolah harus dimasukkan pakai dasi
sabuk hitam (seragam putih abu-abu)
 Pada waktu olahraga pakailah pakaian dan olahraga §
 Memakai pakaian harus cocock denagn situasi dan tempat
b. Cara berjalan bersama
 Laki-laki harus melindungi wanita
 Kalau ada dua wanita dan satu pria, pria berjalan di sisi
yang berdekatan dengan lalu lintas
 Kalau ada dua pria dan satu wanita, wanita ada di tengah.

c. Tata cara makan


 Cicipilah makan dan minuman dengan tidak bersuara.
 Jika batuk pada waktu makan tutupi mulut.
 Berdoa sebelum makan.

d. Tata cara menggunakan fasilitas umum


 Buang sampah pada tem patnya
 Jagalah kebersihan baik di dalam kelas maupun di sekitar
halaman.
 aman umum harus ikut kita jaga kebersihannya.
 Sopan berkendara di jalan.

96
Buku Saku
Peserta Didik Baru

7. KURIKULUM 2013

Pemateri : Hariati, S.Pd (Wakasek Kurikulum)

Tahap pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013 meliputi:


a. Kegiatan Pendahuluan Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) mengondisikan suasana belajar yang menyenangkan.
2) mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan
dikembangkan sebelumnya berkaitan dengan kompetensi
yang akan dipelajari dan dikembangkan;
3) menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari; dan
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan kegiatan
yang akan dilakukan.
5) menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan
digunakan

b. Kegiatan Inti Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran


untuk mencapai kompetensi, yang dilakukan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta
didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang
cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis
peserta didik. Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik
yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan
peserta didik.

97
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses


mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba,
menalar/mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Dalam setiap
kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan sikap
peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 antara
lain mensyukuri karunia Tuhan, jujur, teliti, kerja sama,
toleransi, disiplin, taat aturan, menghargai pendapat orang
lain yang tercantum dalam silabus dan RPP.
c. Kegiatan Penutup Kegiatan penutup terdiri atas:
1) Kegiatan guru bersama peserta didik yaitu:
(a) membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
(b) melakukan refleksi terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan; dan
(c) memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran.
2) Kegiatan guru yaitu:
(a) melakukan penilaian;
(b) merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan
konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik; dan
(c) menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.

Daya Dukung Proses pembelajaran memerlukan daya dukung


berupa ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran. Sarana
yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan,
buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta

98
Buku Saku
Peserta Didik Baru

perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses


pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. prasarana yang
meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan,
ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat
beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/tempat
lain yang
ASPEK PENILAIAN
Pengetahuan
Aspek pengetahuan merupakan aspek yang ada di dalam materi
pembelajaran untuk menmbah wawasan siswa di suatu bidang. Di
dalam struktur kurikulum ini,jenjang SD memiliki pengetahuan
sebanyak 20% dan 80% aspek karakter,jenjang SMP memiliki
bobot pengetahuan 40% dan 60% aspek karakter,dan jenjang
SMA memiliki bobot pengetahuan 80% dan 20% aspek karakter.
Pada Kurikulum 2013 memang diintergrasikan dengan pendidikan
karakter yang sebelumnya telah dicanangkan pemerintah
sebelum terbentuknya kurikulum ini.
Keterampilan
Aspek keterampilan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan
siswa dalam membuat,melaksanakan,dan mengerjakan suatu
soal atau proyek sehingga siswa dapat terlatif sifat ilmiah dan
karakter yang merujuk pada aspek keterampilan. Aspek
keterampilan dapat berupa keterampilan pengerjaan soal,
keterampilan pengerjaan dan pelaksanaan proyek, keterampilan
membuat teks,dan keterampilan dalam menjawab soal lisan.
Sikap dan Perilaku

99
Buku Saku
Peserta Didik Baru

Aspek penilaian sikap dan perilaku merupakan aspek penilaian


dengan menilai sikap dan perilaku peserta didik selama proses
pembelajaran. Aspek penilaian ini dinilai oleh guru dalam jurnal
harian,teman sejawat dalam sebuah lembaran nilai,dan diambil
oleh diri masing-masing siswa.

100
PENUTUP

Anda mungkin juga menyukai