Anda di halaman 1dari 6

VARICELLA

Nomor :
Terbit ke :
No.Revisi :
Tgl.Diberlakukan :
SOP Halaman :

UPTD Puskesmas dr.Turidin


Pegandon NIP:196812182006011001

1. Pengertian Varicella adalah infeksi kulit dan mukosa yang disebabkan oleh virus
Varisela-zoster. Infeksi ini merupakan reaktivasi virus yang terjadi
setelah infeksi primer.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
pasien dengan Varicella
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Pegandon No.040 Tahun 2019 tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesa pada pasien. Keluhan yang
ditemukan adalah Nyeri radikular dan gatal terjadi sebelum erupsi.
Keluhan dapat disertai dengan gejala prodromal sistemik berupa
demam, pusing, dan malaise. Setelah itu timbul gejala kulit
kemerahan yang dalam waktu singkat menjadi vesikel berkelompok
dengan dasar eritem dan edema.

2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik


Dimulai dengan pemeriksaan kepala, leher, dada, perut, dan
ekstremitas pada pemeriksaan fisik ditemukan erupsi kulit berupa
papul eritematosa yang dalam waktu beberarapa jam berubah
menjadi fesikel. Bentuk fesikel ini khas berupa tetesan embun (tear
drops). Fesikel akan menjadi keruh dan kemudian menjadi krusta.
Sementara proses ini berlangsung, timbul lagi fesikel-fesikel baru
yang menimbulkan gambaran polimorfik khas untuk varicella.
3. Petugas memberikan tatalaksana berupa :
a. Terapi suportif dilakukan dengan menghindari gesekan kulit
yang mengakibatkan pecahnya vesikel, pemberian
nutrisi TKTP, istirahat dan mencegah kontak dengan orang
lain.
b. Gejala prodromal diatasi sesuai dengan indikasi. Aspirin
dihindari oleh karena dapat menyebabkan Reye’s syndrome.
c. Pengobatan topikal:
Stadium vesikel: bedak salisil 2% atau bedak kocok kalamin
agar vesikel tidak pecah.
Apabila erosif, diberikan kompres terbuka. Apabila terjadi
ulserasi, dapat dipertimbangkan pemberian salep antibiotik.
d. Pengobatan antivirus oral, antara lain dengan:
1. Asiklovir: dewasa 5 x 800 mg/hari, anak-anak 4 x 20
mg/kgBB (dosis maksimal 800 mg), selama 7 hari, atau
2. Valasiklovir: dewasa 3 x 1000 mg/hari.
Pemberian obat tersebut selama 7-10 hari dan efektif
diberikan pada 24 jam pertama setelah timbul lesi.

4. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi


Konseling dan edukasi dilakukan kepada pasien mengenai:
a. Edukasi tentang perjalanan penyakit Varicella.
b. Edukasi bahwa lesi biasanya membaik dalam 2-3 minggu pada
individu imunokompeten.
c. Edukasi mengenai seringnya komplikasi neuralgia pasca-
herpetik.

5. Petugas mempertimbangkan rujukan apabila pasien mengalami:


a. Penyakit tidak sembuh pada 7-10 hari setelah terapi.
b. Terjadi pada pasien bayi, anak dan geriatri (imunokompromais).
c. Terjadi komplikasi.
d. Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka.
6. Diagram melakukan vital
Melakukan Menegakkan
Alir sign dan diagnose berdasarkan
anamnesis pemeriksaan
pada pasien hasil pemeriksaan
fisik

menulis hasil anamnesa,


Memberikan tata
pemeriksaan dan
laksana pada pasien
diagnose ke rekam medis
sesuai hasil
pemeriksaan

Menulis diagnose ke
buku register dan
simpus

7. Unit Terkait BP Umum, BP Lansia, MTBS, Poli Ibu, UGD, Poned, URI
8. Rekaman Historis Perubahan

No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl.Mulai


Diberlakukan

1 Nama Kepala Puskesmas

dr. Nur Widyastuti dr. Turidin

NIP: 197601262005012006 NIP: 196812182006011001

2 Tujuan

Sebagai acuan petugas untuk Sebagai acuan penerapan


melakukan langkah-langkah langkah-langkah untuk
mengurangi keluhan dan penatalaksanaan pasien
mempertahankan kualitas dengan Varicella
hidup penderita Varicella

3 Kebijakan

1. Peraturan Kepala SK Kepala Puskesmas


Puskesmas No 10 Tahun Pegandon No. 040 Tahun
2016 tentang penyusunan 2019 tentang Pelayanan Medis
rencana klinis dan
penyuluhan kepada pasien
di puskesmas pegandon
2. SK Kapus No
870.006/Kapus/I/2016
tentang DK jenis
pelayanan dan petugas
koordinator
4 Referensi

1. Pedoman Pengobatan Keputusan Menteri Kesehatan


Dasar di Puskesmas. Republik Indonesia Nomor
Depkes RI 2007 HK.02.02/Menkes/514/2015
2. PerMenKes 5114 tahun tentang Panduan Praktik Klinis
2015 tentang Panduan Bagi Dokter di Fasilitas
Prakitk Klinis bagi dokter Pelayanan Kesehatan Tingkat
di FKTP Pertama

5 Prosedur

Data tidak masuk ke Simpus Data masuk ke Simpus


(Sistem Informasi (Sistem Informasi Puskesmas)
Puskesmas)
VARICELLA

No. Dok :
No. Revisi :
DAFTAR
Tgl Terbit :
TILIK
Halaman :

UPTD Puskesmas dr.Turidin


pegandon NIP:196812182006011001

Unit : …………………………
Nama Petugas : …………………………
Tanggal Pelaksanaan : …………………………

No Kegiatan Ya Tidak TB
APAKAH
1. Petugas melakukan anamnesa pada pasien?
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik?
3. Petugas menegakkan diagnosa?
4. Petugas memberikan tatalaksana?
5. Petugas memberikan Konseling dan Edukasi?
6. Petugas mempertimbangkan untuk rujuk?
JUMLAH
Compliance rate (CR) …………………………%

Pegandon,……………………..
Pelaksana / Auditor

(……………………..)

Anda mungkin juga menyukai