Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
A.Pengertian PKMD
Adapun menurut Dirjen Binkesmas Depkes RI, 1976 PKMD adalah kegiatan
pelayanan kesehatan yang pelaksanaannya didasarkan melalui sistem pelayanan
puskesmas, dimana dalam mengembangkan kegiatan-kegiatan kesehatan oleh
lembaga ini diikutsertakan anggota-anggota masyarakat di Pedusunan melalui
segala pengarahan untuk menimbulkan kesadaran secara aktif didalam ikut
membantu memecahkan dan mengembangkan usaha-usaha kesehatan di
Desanya.1
B. Ciri-Ciri PKMD
C.Tujuan PKMD
Penegmbangan PKMD tidak terbatas pada daerah pedesaan saja, akan tetapi
juga meliputi masyarakat daerah perkotaan yanga berpenghasilan rendah.
1. pelatihan kader
2. kunjungan kerja
3. studi perbandingan
Meliputi dua hal yaitu pertama survei mawas diri dimana masyarakat
mencari/menggali dan mengolah sendiri kondisi yang ada di masyarakat. Kegiatan
survei mawas diri meliputi; pendataan sesuai kriteria, pengolahan data
dantabulasi, serta merumuskan masalah yang dihapi. Yang kedua ialah
musyawarah masyarakat desa kegiatan dalam musyawarah masyarakat desa
meliputi; menyiapkan salinan tabulasi data (untuk lurah, LKMD,dan puskesmas)
undangan untuk MMD, menyiapkan tempat untuk MMD, pelaksanaan mencakup
pembukaan oleh Pak Lurah, ketua MHS( MHS tokoh masyarakat). Identifikasi
masalah bersama masyarakat membantuk untuk prioritas masalah dengan
mempertimbangkan aspek pendukung (dana,sarana,PSM) dan aspek penghambat
serta membuat rencana pemecahan masalah sesuai prioritas Posyandu.
Posyandu
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya
Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan
bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan
angka kematian ibu dan bayi. Pelayanan kesehatan dasar adalah pelayanan
kesehatan yang mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi, yang
sekurang-kurangnya mencakup 5 (lima) kegiatan, yakni KIA, KB, imunisasi, gizi,
dan penanggulangan diare. Posyandu bersifat promotif dan preventif.3
Posyandu bertujuan untuk meningkatkan peran masyarakat dalam
penyelenggaraan upaya kesehatan dasar, terutama yang berkaitan dengan
penurunan AKI dan AKB; meningkatkan peran lintas sektor dalam
penyelenggaraan Posyandu, terutama berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB
serta meningkatkan cakupan dan jangkauan pelayanan kesehatan dasar, terutama
yang berkaitan dengan penurunan AKI dan AKB.
Sasaran Posyandu adalah seluruh masyarakat, utamanya: bayi, anak balita,
bu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui, Pasangan Usia Subur (PUS).
Manfaat Posyandu yaitu memperoleh kemudahan untuk mendapatkan
informasi dan pelayanan kesehatan dasar, terutama berkaitan dengan penurunan
AKI dan AKB; memperoleh bantuan secara profesional dalam pemecahan masalah
kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak; efisiensi dalam mendapatkan
pelayanan terpadu kesehatan dan sektor lain terkait.
Kegiatan Posyandu meliputi: Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang
mencakup pengembangan berat badan dan pemberian tablet besi, pengukuran
tekanan darah dan pemberian imunisasi Tetanus Toksoid, pemeriksaan tinggi
fundus/usia kehamilan. Pada ibu hamil diadakan penyuluhan tanda bahaya pada
ibu hamil, persiapan persalinan, persiapan menyusui, KB dan gizi, perawatan
payudara dan pemberian ASI peragaan pola makan ibu hamil, peragaan perawatan
bayi baru lahir, dan senam ibu hamil. Bagi Ibu Nifas dan menyusui, pelayanan yang
diselenggarakan adalah penyuluhan kesehatan, KB, ASI dan gizis, perawatan
kebersihan jalan lahir (vagina), pemberian vitamin A dan tablet besi, pemeriksaan
dan perawatan payudara, senam ibu nifas, pemeriksaan tinggi fundus dan
pemeriksaan lochs. Bagi bayi dan anak balita diberikan pelayanan seperti
penimbangan berat badan, penentuan status pertumbuhan, dan penyuluhan.3
H. Prinsip PKMD