Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muhamad Tarmidzi

NIM : 1700024159

Mata Kliah : Sertifikasi III

Kelas : A

Dosen Pengampu : Nurul Satria Abdi, S.H., M.H.

RESUME BUKU “MANHAJ GERAKAN MUHAMMADIYAH”

(Ideologi, Khittah, dan Langkah)

A. IDEOLOGI
1. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah
Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah pada dasarnya merupakan
ideology Muhammadiyah yang memberi gambaran tentang pandangan
Muhammadiyah mengenai kehidupan manusia di muka bumi ini, cita-cita yang
ingin diwujudkan, dan cara-cara yang dipergunakan unutk mewujudkan cita-cita
tersebut. Sebagai sebuah ideology, Muqaddimah Anggaran Dasar menjiwai segala
gerak dan usaha Muhammadiyah dan proses penyusunan sistem kerjasama yang
dilakukan untuk mewujudkan tujuannya.
Dalam Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah ada proses terbentuk
dan lahirnya yang diantaranya.
a. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dibuat oleh almarhum Ki
Bagus Hadi Kusuma (Ketua Pengurus Besar Muhammadiyah Th.1942-
1953) dengan bantuan beberapa orang sahabatnya.
b. Disusunnya Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah menjadi latar
belakang untuk dapat memahami fungsinya, yang mana latar belakang
tersebut mulai Nampak adanya kekaburan dalam Muhammadiyah sebagai
akibat proses kehidupannya sesudah lebih dari 30 tahun yang ditandai oleh
terdesaknya perkembangan jiwa Muhammadiyah dan masuknya perngaruh
kuat dari luar yang tidak sesuai dengan tujuan Muhammadiyah.
c. Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah merupakan hasil ungkapan
Ki Bagus dalam menyoroti kembali pokok pikiran K.H.A Dahlan yang
menginginkan terbentuknya Persyarikatan Muhammadiyah.
d. Ki Bagus mengharapkan dengan adanya Muqaddimah ini dapatlah
kiranya Muhammadiyah dijaga, dipelihara dan disebaarluaskan agar selalu
dapat diketahui.

2. Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah


a. Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar ma’rif nahi munkar,
berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur’an dan Sunnah.
b. Muhammadiyah berkeyakinan bahwa Islam adalah agama penutup yang
diwahyukan kepada Nabi Muhammad saw.
c. Muhammadiyah bekerja untuk terlaksananya ajaran-ajaran Islam yang
meliputi bidang akidah, akhlak, ibadah dan muamalah duniawiyah
d. Muhammadiyah mengajak segenap masyrakat Indonesia yang telah dikaruniai
Allah SWT air dan tanah untuk bersama-sama menjadikan Indonesia negara
yang makmur dan diridhai Allah SWT (BALDATUN THAYYIBATUN WA
ROBBUN GHOFUR)

B. KHITTAH MUHAMMADIYAH
1. Khittah Palembang (1956-1959)
a. Menjiwai pribadi para anggota terutama para pemimpin Muhammadiyah
dengan mempertebal tauhid, membenarkan akhlah dan menyempurnakan
ibadah.
b. Melaksanakan uswatun khasanah.
c. Mengutuhkan organisasi dan merapihkan administrasi.
d. Memperbanyak dan mempertinggi mutu amal.
e. Mempertinggi mutu anggota dan membentuk kader yang cakap agama.
f. Mempererat ukuwah Islamiah.
g. Menuntun kehidupan anggoata kea rah yang lebih baik.

2. Khittah Ponorogo (1969)


a. Muhammadiyah hidup untuk mewujudkan cita-cita dan keyakinan hidup yang
bersumber pada ajaran Islam
b. Dakwah Islam dana mar ma’rufnahi munkar dilakukan dalam bidang politik
kenegaraan dan saluran masyarakat.
c. Untuk mewujudkan amar ma’ruf nahi munkar tersebut dalam bidang politik
dibenuklah organisasi poitik (partai) dan untuk bidang kemasyrakatan
dibentuk organisasi non partai.
d. Muhammadiyah harus menyadari bahwa partai tersebut harus dibina.
e. Antara partai dan dan Muhammadiyah tidak ada hubungan organisatoris tetapi
tetap mempunyai hubungan ideologis.
f. Masing-masing berdiri sendiri dan menurut tata caranya sendiri tetapi dengan
satu tujuan yang sama.
g. Tidak adanya perangkapan jabatan dan kedua organisasi tersebut demi
tertibnya pembagian kerja.

3. Khittah Ujung Padang (1971)


a. Muhammadiyah adalah gerakan dakwah Islam yang beramal dalam bidang
kehidupan manusia dan masyrakat.
b. Setiap anggota Muhammadiyah sesuai hak asasinya, tidak dapat memasuki
organisasi lain.
c. Muhammadiyah melakukan amar ma’ruf nahi munkar secara konstruktif dan
positif pada Partai Muslim Indonesia setelah Pemilu 1971 untuk memantapkan
Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah.
d. Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggariskan kebijakan dalam langkah
pembangunan sosisal, ekonomi, dan mental spiritual dalam rangka
berpartisipasi terhadap pembangunan nasional.

4. Khittah Surabaya (1978)


a. Menegakkan dan menjunjung tinggi agama Isklam sehingga terciptanya
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
b. Muhammadiyah dan masyarakat saling berhubungan untuk kemakmuran
rakyat.
c. Agama Islam mampu mengatur masyrakat yang berlandaskan pada Pancasila
dan UUD 1945 atas ridho Allah SWT.
d. Muhammadiyah menggabungkan dirinya dengan organisasi positif lainnya
sebagai gerakan ukuwah Islamiyah.
e. Menghimpun kembali keanggotaan Muhammadiyah yang berakhlak mulia dan
taat beribadah.

5. Khittah Denpasar (2002)


a. Muhammadiyah meyakini bahwa politik dalam kehidupan bangsa dan negara
merupakan salah satu aspek ajaran dalam Islam dalam urusan keduniawian
yang harus tetap dimotivasi onali nilai-nilai agaman dan moral.
b. Muhammadiyah memilih perjuangan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara melalui usaha pembinaan atau pemberdayaan masyarakat guna
terwujudnya masyarakat madani.
c. Muhammadiyah senantiasa memainkan peran politiknya sebagai wujud
dakwah amamr ma’ruf nahi munkar.
d. Muhammadiyah senantiasa bekerjasama dengan pihak manapun dengan
prinsip kebajikan dan kemaslahatan.

C. LANGKAH MUHAMMADIYAH
1. Tahun 1938-1940
Pada tahun ini dikenal dengan 12 langkah Muhammadiyah, yaitu:
a. Memperdalam masuknya iman
b. Memperluas faham agama
c. Memperbuahkan budi pekerti
d. Menuntun amal intiqad
e. Menguatkan persatuan
f. Menegakkan keadilan
g. Melakukan kebijaksanaan
h. Menguatkan majelis tanwir
i. Mengadakan konferensi bagian
j. Mempermusyawarahkan putusan
k. Mengawaskan gerakan jalan
l. Mempersambungkan gerakan luar

2. Tahun 1947
a. Mengadakan Mubalighin dan Mubalighot istimewa dalam melakukan dakwah
Islam
b. Memberi pertolongan anak-anak yatin dari pahlawan kita yang gugur
c. Melaraskan perlengkapan ibadah di masjid-masjid dan surau-surau (langgar)
d. Menghidupkan kembali Cabang dan Ranting yang mati dan berikhtiar
mengadakan gantinya
e. Menerbitkan tuntuna ke-Islaman di sekolah-sekolah
f. Memperluas dan memperdalam keinsyafan kepada seluruh warga anggota
sebagai negara merdeka

3. Tahun 1950
a. Menghidupkan ruh ibadah dan tauhid yang murni
b. Mengerjakan agama Islam mesti dengan keinsyafan
c. Kita beramal mengadakan Muhammadiyah pun harus dengan keinsyafan akan
maksud dan tujuannya dan akan dibawa kemana kita oleh Muhammadiyah
d. Muhammadiyah dalam zaman kemerdekaan ini harus lebih banyak amal
usahanya
e. Muhammadiyah berjuang dengan amalam ‘bathinulhaya-tiddun-ya’
f. Gerak dana mal Muhammadiyah yang dahulu, seperti tabligh, pengajaran,
PKU, Aisyayah dan Pemuda, supaya dibangunkan kembali
g. Memperdalam rasa persaudaraan Islam dalam rumah tangga keluarga
Muhammadiyah
h. Memberi petunjuk kepada yang beribadah haji dengan bersemangat haji
berjiwa merdeka

4. Tahun 1959-1962
Ditandai dengan Muktamar Muhammadiyah ke-34 dengan tujuan menciptakan
masyrakat Islam yang sebenar-benarnya dalam bidang :
a. Pimpinan
b. Dakwah
c. Pendidikan, pengajaran dan kebudayaan
d. Kemasyrakatan
e. Wakaf
f. Kewanitaan
g. Kepemudaan
h. Perekonomian
i. Keagamaan
j. Kepustakaan
k. Ukhuwah Islamiyah

5. Tahun 2000-2005
a. Aktualisasi spiritualitas Islam dan pemikiran Tajdid Muhammadiyah
b. Revitalisasi kualitas dan keunggulan amal usaha Muhammadiyah
c. Dinamisasi fungsi dan keteladanan kepemimpinan Muhammadiyah
d. Dinamisasi peran Muhammadiyah dalam bermasyrakat, berbangsa dan
bernegara
e. Peningkatan peran Muhammadiyah dalam perberdayaan dan ukhuwan umat
Islam
f. Optimalisasi kinerja, jaringan, dan fungsi organisasi Muhammadiyah
g. Peningkatan kualitas warga, kader dan pimpinan Muhammadiyah
h. Pemberdayaan peran dan kegiatan Ranting Muhammadiyah

6. Revitalisasi Gerakana Muhammadiyah (Putusan Tanwir 2007)


a. Penguatan posisi persyarikatan sebagai tenda besar umat dan bangsa
b. Membangun kinerja organisasi dan fungsionalisasi jajaran organisasi
c. Pengembangan Cabang dan Ranting
d. Pengelolaan organisasi dengan teknologi informasi
e. Penyusunan database persyarikatan
f. Peningkatan partisipasi internasional dan Cabang istimewa
g. Partisipasi penyusunan legal drafting
h. Mengefektifkan masjid sebagai pusat gerakan
i. Turba ke wilayah/daerah
j. Mengefektifkan pengajian anggota dan pimpinan
k. Membangun model organisasi dan kepemimpinan yang efektif
l. Memperkuat organisasi sebagai gerakan kultural
m. Meningkatkan konsolidasi dan komunikasi pimpinan persyarikatan
n. Menyusun dan melaksanakan pola pembinaan Ranting

Anda mungkin juga menyukai