Anda di halaman 1dari 10

LAMPIRAN SURAT KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

NOMOR : 002I /PT.RSBT/SK-1300/19.UM


TANGGAL : 15 MEI 2019
TENTANG : PEMBERLAKUAN PANDUAN PENGELOLAAN DATA DAN
INFORMASI DI RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
1. Rumah sakit merupakan organisasi yang padat karya/profesi, padat modal dan
padat teknologi serta informasi yang dihasilkan sangat beragam. Dengan
beragamnya informasi yang dihasilkan dibutuhkan pengelolaan yang serius
mulai dari data yang diperoleh, diproses hingga informasi yang dihasilkan. Bagi
suatu organisasi, informasi merupakan sumber daya yang berharga. Berbagai
kegiatan operasional dan pengambilan keputusan tergantung dari informasi
yang tersedia. Dukungan informasi yang memadai dapat mengurangi
ketidakpastian dan resiko pengambilan keputusan yang salah arah. Data salah
menghasilkan informasi yang salah. Informasi salah mengakibatkan
perencanaan yang salah. Perencanaan salah mengakibatkan penanggulangan
yang salah. Berarti data yag salah mengakibatkan pemborosan biaya, tenaga,
sarana dan waktu. Oleh karena itu, harus diupayakan agar kesalahan data
dapat dikurangi sekecil mungkin.
2. Rumah sakit mengumpulkan dan menganalisa kumpulan data untuk
mendukung asuhan pasien dan manajemen rumah sakit. Kumpulan data
memberikan gambaran/profil rumah sakit selama kurun waktu tertentu dan
memungkinkan untuk membandingkan kinerja dengan rumah sakit lain. Karena
itu, kumpulan data merupakan suatu bagian penting dalam kegiatan
peningkatan kinerja rumah sakit. Jenis data yang dikumpulkan di rumah sakit
bisa jadi jumlahnya cukup banyak, dan pengumpulan datanya serta
pengelolaannya bersifat terus menerus.
3. Untuk mendapatkan kesamaan persepsi tentang pengelolaan data dan
informasi yang berhubungan dengan SIMRS dan Aplikasi yang lain
(SISMADAK, SIRS ONLINE, SISRUTE, BPJS SEP, INACBG, RESUME
PASIEN RANAP, APPLICARE dan lain-lain) yang ada di rumah sakit, perlu
disusun panduan pengelolaan data dan informasi. Diharapkan dengan
diterbitkannya buku panduan ini, dapat meningkatkan ketepatan dalam
pengolahan data dan informasi yang akan dijadikan dasar bagi Direksi rumah
sakit dalam menentukan kebijakan selanjutnya.

B. Maksud dan Tujuan.


Maksud penyusunan panduan ini adalah sebagai panduan bagi petugas
penanggung jawab data dalam proses pengelolaan data dan informasi di RS.
Medika Stannia. Dengan tujuan sebagai berikut:
1. Umum
Tujuan umum dari panduan ini adalah untuk mendukung asuhan pasien
manajemen rumah sakit, dan program mutu.
2. Khusus
Adapun tujuan khusus dari panduan ini adalah :
1) Sebagai acuan untuk staf pemberi layanan kesehatan dalam mengelola data
di RS. Medika Stannia.
2) Menyeragamkan cara pengelolaan data di RS. Medika Stannia.
3) Memudahkan proses analisa data dan pengambilan.

C. Pengertian
Untuk menyamakan persepsi dalam memahami panduan ini maka disusun
pengertian-pengertian sebagai berikut:
1. Data
Data adalah angka dan fakta kejadian berupa keterangan dan tanda-tanda
yang secara relatif belum bermakna bagi rumah sakit.
2. Informasi
Informasi adalah data yang telah diolah atau diproses menjadi bentuk yang
mengandung nilai dan makna yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan
dalam mendukung pembangunan kesehatan.
3. Pengelolaan Data dan Informasi di Rumah Sakit
Yang dimaksud dengan Pengelolaan Data dan Informasi di Rumah Sakit
adalah proses penatalaksanaan mulai dari identifikasi data, pengumpulan
data, penyimpanan data, analisa data menjadi informasi, pelaporan serta
distribusi informasi.
BAB II
RUANG LINGKUP

Ruang lingkup panduan ini meliputi : pengumpulan data, penyimpanan data,


pengelolaan data, pencarian kembali data, analisa data, pelaporan dan distribusi
informasi.
Rumah Sakit Medika Stannia harus mempunyai sistem manajemen
pengeloalaan data dan informasi yang kompeten yang didukung teknologi informasi
yang sesuai dengan kebutuhan, mulai dari pengumpulan, pelaporan, analisis,
validasi, serta publikasi data untuk internal dan eksternal rumah sakit. Publikasi data
harus tetap memperhatikan kerahasiaan pasien sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Rumah Sakit Medika melakukan pengelolaan manajemen data dan informasi
untuk mendukung asuhan pasien, manajemen rumah sakit, pengkajian praktik
profesional, serta segala sesuatu hal yang dibutuhkan yang menyangkut data dan
informasi.
BAB III
TATA LAKSANA

1. Umum.
Panduan ini meliputi pengelolaan data baik untuk internal rumah sakit maupun
eksternal rumah sakit. Jenis data yang dibutuhkan mencakup hal berikut:
a. Untuk mendukung proses asuhan dibutuhkan data rekam medik pasien dan
data capaian mutu pelayanan (indikator area pelayanan)
b. Untuk mendukung proses manajerial dibutuhkan data analisa pasien, data
indikator area klinis, manajemen dan sasaran keselamatan pasien, serta data
SDM, sarana, dan keuangan
c. Untuk mendukung proses mutu pelayanan dibutuhkan data capaian indikator
mutu rumah sakit, termasuk manajemen risiko, manajemen sarana, program
pencegahan infeksi.
d. Untuk keperluan pihak diluar rumah sakit seperti Dinas Kesehatan,
Kementerian Kesehatan, BPJS atau asuransi lainnya.
Khusus untuk penggunaan data terkait pihak luar, berlaku dua arah yaitu rumah
sakit menggunakan data dari pihak luar dan rumah sakit bisa juga berkontribusi
ke pihak luar berupa memberikan data yang dibutuhkan.
Proses pengelolaan data di RS. Medika Stannia meliputi penetapan data dan
informasi yang diperlukan secara reguler, pengumpulan data, penggunaan data
dan atau hasil analisanya, serta diseminasi atau penyajian data dan pelaporan.

2. Pengumpulan dan penyimpanan data.


Pengumpulan data merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber data.
Penyimpanan data merupakan kegiatan penyimpanan data yang ada di Rumah
Sakit baik secara manual maupun elektronik. Langkah-langkah yang dilakukan
dalam pengumpulan dan penyimpanan data adalah sebagai berikut :
a. Petugas mengidentifikasi kebutuhan data.
b. Petugas menentukan sumber data
c. Petugas meminta data.
d. Petugas mengingatkan kepada sumber data untuk mengumpulkan data tepat
waktu setiap tanggal 7 bulan berikutnya untuk data yang bersifat rutin.
e. Petugas menerima data dari sumber data.
Petugas melakukan pengecekan kelengkapan data.
f. Petugas mengembalikan data kepada sumber data untuk data yang belum
lengkap.
g. Petugas mencatat data yang diterima kedalam register data untuk data telah
lengkap.
h. Petugas memberikan nomor/kode pada data sesuai dengan nomor register.
i. Petugas menyimpan data ke dalam file sesuai jenis data dan urutannya.

3. Pengelolaan
Dalam pengelolaannya, data dibagi menjadi dua kategori yaitu data internal dan
data eksternal.
a. Data Internal
Pengelolaan data internal meliputi :
1. Penetapan data yang dibutuhkan. RS. Medika Stannia menetapkan
beberapa jenis data yang dibutuhkan untuk mendukung.
2. Pengumpulan dan Analisa Data. Data dikumpulkan melalui beberapa
mekanisme sebagai berikut:
a) Data terkait pasien dan pelayanannya dicatat dan dihimpun dalam berkas
rekam medis, baik berbasis data elektronik maupun fisik RS. Medika
Stannia.
b) Data terkait manajemen dihimpun dari laporan rekam medik, capaian
indikator mutu, laporan sarana, laporan sdm dan laporan keuangan.
c) Data terkait program mutu dihimpun dari laporan rekam medik, capaian
indikator mutu dan laporan insiden
3. Penyajian Data. Yang dimaksud penyajian data adalah penyajian hasil
analisa data baik berupa grafik maupun tabel data. Data yang disajikan
dimaksudkan agar dapat ditelaah dan dikaji untuk membantu pengambilan
keputusan baik terkait asuhan pasien, manajerial maupun program mutu.
Data-data disajikan dalam bentuk sebagai berikut :
a) Laporan pelayanan disajikan sebagai laporan rekam medik, termasuk
data kunjungan, data populasi pasien, indikator rawat inap serta KLPCM
(ketidaklengkapan pengisian catatan medis).
b) Laporan manajemen disajikan sebagai laporan kunjungan, laporan kinerja
unit/instalasi, laporan keuangan, dan laporan capaian indikator mutu.
c) Laporan mutu disajikan sesuai data Indikator Area Klinis, Indikator Area
Manajemen, Indikator Sasaran Keselamatan Pasien, dan Indikator Mutu
Unit
4. Penyebaran/ Diseminasi Data. Penyebaran data ditentukan sebagai
berikut:
a) Data pasien dalam rekam medik hanya bisa diakses oleh Profesional
Pemberi Asuhan (dokter/dokter gigi, perawat, bidan, gizi, dan petugas
yang telah disumpah untuk menjaga kerahasiaan data pasien). Data
rekam medik dapat diakses oleh pasien atau pihak yang berwenang
sesuai ketentuan tentang kerahasiaan data pasien. Data rekam medik
juga dapat dijadikan data dalam penyusunan Clinical Pathways untuk
meningkatkan mutu pelayanan.
b) Laporan pelayanan diberikan dari masing-masing instalasi/bagian/unit ke
pimpinan rumah sakit untuk selanjutnya dilaporkan kepada Dinas
Kesehatan Angkatan Udara/Dinkes Kota dan hanya bisa diakses oleh
Manajemen RS. Medika Stannia. Namun dalam keperluan tertentu seperti
presentasi atau menampilkan profil RS. Medika Stannia data tersebut
dapat ditampilkan
c) Data mutu dikumpulkan oleh tim mutu dan dilaporkan kepada Pimpinan.
Data ini dapat ditampilkan kepada publik dalam bentuk data analisa baik
tabel maupun grafik.
b. Data Eksternal.
Melalui partisipasi dalam kinerja data base eksternal, rumah sakit dapat
membandingkan kinerjanya dengan rumah sakit yang sejenis, baik lokal,
secara nasional maupun internasional.Pembandingan kinerja adalah suatu alat
yang efektif untuk mengidentifikasi peluang guna peningkatan dan
pendokumentasian tingkat kinerja rumah sakit.
Jaringan pelayanan kesehatan dan mereka yang berbelanja atau membayar
untuk pelayanan kesehatan memerlukan informasi demikian. Data base
eksternal variasinya sangat luas, dari data base asuransi hingga yang dikelola
perhimpunan profesi. Sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh peraturan
perundang-undangan rumah sakit diwajibkan berkontribusi pada beberapa data
base eksternal.
Dalam konteks RS. Medika Stannia, data untuk keperluan eksternal meliputi
namun tidak terbatas pada :
1) Data untuk laporan rutin ke dinas kesehatan dihimpun dari laporan rekam
medik.
2) Data untuk laporan ke bpjs dihimpun lewat sistem InaCbg’s sesuai
ketentuan.
Penyajian data meliputi :
1) Untuk laporan ke Dirjen Kesehatan Pusat dan Dinkes Kabupaten/Propinsi,
disajikan sesuai ketentuan dari pihak terkait.
2) Untuk laporan ke BPJS digunakan data dari software Inacbg’s sesuai
ketentuan Kementrian Kesehatan dan BPJS
3) Data mutu dari rumah sakit lain digunakan sebagai perbandingan capaian
mutu RS. Medika Stannia. Data ini diolah oleh tim mutu RS. Medika
Stannia.
4) Data mutu RS. Medika Stannia juga dapat diberikan kepada rumah sakit lain
yang memintanya untuk keperluan perbandingan data mutu dalam proses
akreditasi.

c. Kerahasiaan Data
Khusus untuk data rekam medik pasien, ketentuan mengenai kerahasiaannya
telah ditetapkan dalam Pedoman Pelayanan Rekam Medis.

4. Analisa data
Analisa data merupakan kegiatan mengolah/memproses data yang telah
dikumpulkan menjadi informasi yang disajikan dalam bentuk grafik, histogram
ataupun bentuk lainnya agar lebih mudah dipahami. Metode analisis data yang
dipakai :
a. Analisis Deskriptif/ berdasarkan karakteristik data.
b. Analisis Komparatif/perbandingan.
c. Analisis hubungan dalam dan antar program.
Langkah-langkah dalam melakukan analisa data meliputi:
a. Petugas menentukan metode analisis yang di pakai.
b. Petugas mengambil data-data yang akan dianalisa.
c. Petugas melakukan validasi data.
d. Petugas mengubah bentuk data (transform) dari data narasi menjadi bentuk
angka/tabel.
e. Petugas melakukan pengelompokan data.
f. Petugas membuat grafik/histogram ataupun bentuk lainnya yang diperlukan.
g. Petugas melakukan validasi informasi.
h. Petugas mengembalikan data-data yang telah dianalisa.
i. Petugas mencatat informasi ke dalam buku register.
j. Petugas menyimpan arsip informasi.
k. Petugas melaporkan informasi kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

5. Pencarian kembali data


Pencarian kembali data merupakan kegiatan proses pencarian data sesuai
dengan permintaan/kebutuhan, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas mengidentifikasi kebutuhan/permintaan data.
b. Petugas mencari jenis dan nomor data di buku register data
c. Petugas mencari data di dalam file penyimpanan.
d. Petugas mencatat dalam buku peminjaman data jika data dipinjam.
e. Petugas meminta tanda tangan peminjam.

6. Pelaporan dan distribusi informasi


Pada tahap ini kegiatannya adalah melaporkan informasi yang telah dibuat
kepada atasan/Dinas kesehatan serta mendistribusikan informasi kepada
instansi/lintas sektor/pihak lain yang dianggap memiliki hubungan/korelasi dengan
informasi yang dibuat, dengan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Petugas menentukan tujuan pelaporan dan distribusi Informasi.
b. Petugas mencatat dalam buku pelaporan dan distribusi Informasi.
c. Petugas menyerahkan informasi kepada Ka.Unit RM
d. Ka.Unit RM menyerahkan informasi ke petugas administrasi
e. Petugas administrasi membuat surat pengantar.
f. Petugas administrasi mencatat dalam buku surat keluar.
g. Petugas administrasi mengirimkan informasi sesuai alamat tujuan.
BAB IVI
DOKUMENTASI

Data pasien harus didokumentasikan dalam rekam medis pasien. Rekam medis
pasien di RS. Medika Stannia terdiri atas rekam medis fisik dan rekam medis
elektronik. Pengisian rekam medik elektronik dilakukan oleh petugas dengan
membuka akun dengan password masing-masing. Data laporan rekam medik,
laporan indikator mutu, laporan instalasi/bagian/unit didokumentasikan dalam bentuk
hardcopy dan softcopy yang dikirim melalui email ke pimpinan. Pada periode
tertentu terutama akhir tahun laporan tersebut akan dikumpulkan dan dicetak
sebagai laporan tahunan. Data mutu dan laporan insiden didokumentasikan secara
tertulis dengan formulir yang sudah ditetapkan dan dikumpulkan oleh tim mutu RS.
Medika Stannia.

Pada tahap pendokumentasian kegiatan yang dilakukan meliputi:


a. Pengumpulan SPO-SPO pengumpulan data dan penyimpanan data, pencarian
kembali data, analisis data, pelaporan dan distribusi informasi.
b. Template Program yang ada di Rumah Sakit Medika Stannia

RUMAH SAKIT MEDIKA STANNIA


Direktur,

dr. ZAINAL ARPAN


NIK : 20142029

Anda mungkin juga menyukai