Abstrak
Sungai Malango merupakan salah satu sungai yang ada di Kabupaten
Pohuwato dan memiliki deposit sirtu yang relatif besar. Banyaknya proyek
pembangunan jalan yang dilaksanakan di daerah ini menyebabkan kebutuhan
agregat juga semakin meningkat. Selain kebutuhan material yang cukup besar,
masalah yang sering dijumpai di beberapa kabupaten di Provinsi Gorontalo
adalah penggunaan spesifikasi material. Sebagai contoh, bahwa beberapa
kabupaten masih menggunakan spesifikasi umum tahun 2007 sebagai sumber
rujukan, sementara spesifikasi umum 2010 sudah ada. Dalam penelitian ini
penulis melakukan kajian pemanfaatan material yang berasal dari quarry Sungai
Malango Kecamatan Taluditi Kabupaten Pohuwato ditinjau dari spesifiksi Bina
Marga 2007 dan 2010. Material yang dikaji diharapkan dapat memenuhi
kekurangan bahan perkerasan lapis pondasi jalan raya.
Pengujian sifat-sifat fisik dan mekanis sirtu Sungai Malango dilakukan di
Laboratorium Teknik Sipil Universitas Negeri Gorontalo. Pegujian yang dilaku-
kan adalah uji kadar air, analisa saringan, berat jenis, abrasi, batas-batas
Atterberg, pemadatan modified dan CBR.
Hasil pengujian sirtu Sungai Malango yang didapat, nilai kadar air 6,84%;
berat jenis agregat kasar 2,51 %; berat jenis agregat halus 2,53%; abrasi
24,42%; batas cair (LL) 17,10 %; indeks plastisitas (PI) 3,91; berat isi kering
2,24; kadar air optimum 7,40 %; dan CBR desain unsoaked 54,50%, CBR desain
soaked 46,00%. Parameter-parameter ini termasuk dalam persyaratan spesifi-
kasi umum 2007 sebagai bahan lapis pondasi bawah jalan raya kelas C dengan
nilai CBR minimum 35%, sementara untuk spesifikasi 2010 nilai gradasi dan
nilai CBR unsoaked tidak memenuhi.
Kata kunci: sirtu malango, lapis pondasi bawah, spesifikasi umum 2007, dan
spesifikasi umum 2010.
.
1. Pendahuluan yang cukup besar, akan tetapi keterse-
Kabupaten Pohuwato merupakan diaan material saat ini semakin berku-
salah satu kabupaten di Provinsi Goron- rang dikarenakan banyaknya pengambi-
talo yang saat ini banyak membangun lan material secara besar-besaran. Da-
infrastruktur jalan. Banyaknya proyek lam memenuhi kebutuhan material ter-
pembangunan jalan yang dilaksanakan sebut penulis mencoba mengkaji mate-
membutuhkan ketersediaan material rial yang berasal dari Kabupaten Pohu-
wato yang terdapat di Desa Malango digunakan sebagai material jalan raya.
Kecamatan Taluditi. Material yang dika- Bahkan agregatnya selama ini diguna-
ji diharapkan dapat memenuhi kekura- kan pada campuran beraspal.
ngan bahan material khususnya perkera- Abudi (2011) meneliti tentang
san lapis pondasi jalan raya. pemanfaatan pasir gunung Donggala
Selain kebutuhan material yang sebagai agregat halus pada lapis pondasi
cukup besar, masalah yang sering di- bawah jalan raya, hasilnya merekomen-
jumpai di beberapa kabupaten di Pro- dasikan bahwa penggunaan pasir Dong-
vinsi Gorontalo adalah penggunaan gala secara umum dapat digunakan
spesifikasi material. Sebagai contoh, sebagai lapis pondasi jalan raya untuk
bahwa beberapa kabupaten masih meng- kondisi yang tidak tergenang air.
gunakan spesifikasi umum tahun 2007 Dari beberapa penelitian terdahulu,
sebagai sumber rujukan, sementara spe- diketahui bahwa banyak sumber mate-
sifikasi umum 2010 sudah ada. Untuk rial alternatif di Provinsi Gorontalo
itu pemanfaatan material yang berasal yang dapat digunakan sebagai bahan
dari quarry Sungai Malango Kecamatan material perkerasan jalan raya.
Taluditi Kabupaten Pohuwato ditinjau
dari spesifiksi Bina Marga 2007 dan 3. Lapis Pondasi Bawah
2010. Material yang dikaji diharapkan Lapis pondasi bawah (subbase
dapat memenuhi kekurangan bahan per- course) terdiri dari agregat kasar dan
kerasan lapis pondasi jalan raya. agregat halus dengan atau tanpa clay.
Menurut Hardiyatmo (2010), maksud
2. Penelitian Terdahulu penggunaan lapis pondasi bawah adalah
Penelitian mengenai penggunaan untuk membentuk lapisan perkerasan
sirtu Malango sebagai lapis pondasi yang relatif cukup tebal tapi dengan
bawah jalan raya selama ini belum biaya yang lebih murah. Umumnya
pernah dilakukan, tetapi penelitian- penentuan persyaratan kepadatan dan
penelitian mengenai sumber material kadar air ditentukan dari hasil-hasil uji
baru sudah dilakukan, seperti penelitian laboratorium atau lapangan.
yang dilakukan Yahya (2010) tentang Fungsi dari lapis pondasi bawah
potensi sirtu Tapadaa, hasilnya mereko- adalah:
mendasikan bahwa sirtu Tapadaa dapat 1. Sebagai bagian dari struktur perkera-
digunakan sebagai material perkerasan san untuk mendukung dan menyebar-
jalan raya. Namun, material ini hanya kan beban kendaraan.
dapat digunakan sebagai bahan lapis 2. Untuk efisiensi penggunaan material
pondasi bawah. agar lapisan-lapisan yang lain dapat
Laboratorium Teknik Sipil UNG dikurangi tebalnya, sehingga meng-
(2010) melakukan penelitian mengenai hemat biaya.
penggunaan sirtu Sungai Pilolalenga 3. Untuk mencegah material tanah dasar
dan Sungai Molintogupo, hasilnya me- masuk ke dalam lapis pondasi atas.
nunjukkan bahwa material yang berasal
dari kedua sungai tersebut dapat
kan gradasi, dilanjutkan uji pemadatan ayakan sesuai dengan ukuran yang
untuk memperoleh nilai kepadatan mak- disyaratkan. Agregat untuk lapis pon-
simum (dmax) dan kadar air optimum dasi kelas C memiliki ukuran maksi-
mum 2”, sementara untuk lapis pondasi
(wopt). Selanjutnya dilakukan pengujian
agregat kelas S memiliki ukuran maksi-
CBR pada wopt dengan 3 variasi jumlah mum 1”. Hasil pengujian dapat dilihat
tumbukan untuk masing-masing prosen- pada Tabel 4 dan Gambar 2 menunjuk-
tase. Setelah mendapatkan hasil pengu- kan gradasi kelas C memenuhi spesifi-
jian, kemudian dipilih nilai CBR yang kasi umum 2007. Gambar 3 menunjuk-
memenuhi kriteria spesifikasi umum, kan gradasi kelas S tidak memenuhi
2007 dan 2010. spesifikasi umum 2010.