LEVEL 1,2,3
PEMELIHARAAN LISTRIK
KURIKULUM AKSELERASI KOMPETENSI
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG
PEMELIHARAAN LISTRIK
PT INDONESIA POWER
2016
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, sehingga penulis
dapat menyelesaikan materi ajar ini. Adapun isi dari materi ajar ini adalah
Terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
3.2. BENTUK-BENTUK PEMELIHARAAN.................................................... III-3
3.3. PEMELIHARAAN PREVENTIVE PADA MOTOR LISTRIK........................ III-5
3.4. ISTILAH-ISTILAH YANG UMUM DALAM PEMELIHARAAN .................... III-7
3.5. STRATEGI PEMELIHARAAN .............................................................. III-9
3.6. PROSEDUR MELEPAS KOPLING. ......................................................III-10
3.7. CARA MEMBONGKAR MOTOR DARI KEDUDUKANNYA.......................III-11
3.8. PROSEDUR MEMBONGKAR MOTOR LISTRIK. ...................................III-14
3.9. PEMERIKSAAN DAN PENGGANTIAN BEARING. .................................III-18
BAB IV PEMERIKSAAN HASIL PEMELIHARAAN .............................................. IV-1
4.1. ANALISA GANGGUAN BANTALAN ...................................................... IV-1
4.2. ANALISA GANGGUAN PADA BAGIAN PENDINGIN ............................... IV-2
4.3. ANALISA GANGGUAN PADA KOPLING................................................ IV-3
4.4. ANALISA GANGGUAN KEDUDUKAN MOTOR ....................................... IV-4
4.5. ANALISA GANGGUAN KELISTRIKAN STATOR ..................................... IV-6
4.5.1. Motor Induksi. ................................................................................. IV-6
4.5.2. Motor DC dan Universal.............................................................. IV-7
4.6. ANALISA GANGGUAN KELISTRIKAN ROTOR ...................................... IV-9
4.6.1. Rotor Sangkar............................................................................ IV-9
4.6.2. Rotor belitan.............................................................................. IV-9
4.6.3. Rotor Motor DC / Universal. ...................................................... IV-11
4.7. ANALISA GANGGUAN STARTING DAN SUMBER TEGANGAN MOTOR.. IV-13
4.7.1. Gangguan Starting. .................................................................. IV-13
4.7.2. Gangguan Sumber Tegangan Motor. ......................................... IV-15
4.8. PENGUJIAN MEKANIK MOTOR. ....................................................... IV-16
4.8.1. Pengujian Putaran Motor. ......................................................... IV-16
4.8.2. Pengujian posisi kopling dan transmisi....................................... IV-16
4.8.3. Pengujian Dudukan poros/rotor. ............................................... IV-16
4.9. PENGUJIAN KELISTRIKAN MOTOR. ................................................. IV-17
4.9.1. Pengujian Tahanan Kumparan Jangkar...................................... IV-17
4.9.2. Pengujian operasi. ................................................................... IV-19
4.9.3. Pengetesan Tahanan Isolasi Dan Putaran. ................................. IV-21
4.9.4. Prosedur Pengujian Tahanan Isolasi Belitan Stator Motor. .......... IV-21
iv
BAB V TEKNIK PELAPORAN............................................................................ V-1
5.1. METODOLOGI PENYUSUNAN LAPORAN .............................................. V-1
5.2. PEMBUATAN LAPORAN PEMELIHARAAN ............................................. V-6
v
DAFTAR GAMBAR
v
Gambar 5.2 Proses bisnis pemeliharaan Ouutage Management unit pembangkit V-4
Gambar 5.3 Prosedur pembuatan Laporan Pemeliharaan Rutin PM ................... V-6
Gambar 5.4 Prosedur pembuatan Laporan Pemeliharaan Korektif ..................... V-7
Gambar 5.5 Prosedur pembuatan Laporan Pemeliharaan Periodik OH ............... V-8
Gambar 5.6 Contoh Form Pelaporan Job Card ................................................. V-9
vi
DAFTAR TABEL
vii
KURIKULUM AKSELERASI KOMPETENSI
BIDANG PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG PEMELIHARAAN LISTRIK
Kode Pelatihan : KTL.IP.HR.3.12320.0.2016
Judul Pelatihan : Pemeliharaan Motor Listrik
Diskripsi : Unit kompetensi ini berkaitan dengan
pelaksanaan akselerasi kompetensi bidang listrik
Waktu : 78 Jam Pelajaran (1 JP = 45 menit)
A. TEORI
BAB I PERATURAN PERUNDANGAN 2 JP
1.1 TANGGUNG JAWAB PEGAWAI DALAM SISTEM
KESELAMATAN KERJA.
1.2 PETUGAS MEKANIK LISTRIK YANG MELAKSANAKAN
PEKERJAAN (PELAKSANA).
1.3 DASAR-DASAR KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
1.4 ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
1.5 PENANGANAN MATERIAL BERBAHAYA.
1.6 PROSEDUR TAGGING
BAB II DASAR TEORI 6 JP
viii
2.1 PENGERTIAN MOTOR LISTRIK
2.2 JENIS-JENIS MOTOR LISTRIK
2.3 KONSTRUKSI MOTOR LISTRIK DC
2.3.1. STATOR
2.3.2. ROTOR
2.4 KONSTRUKSI MOTOR LISTRIK AC
2.4.1. Stator
2.4.2. Tutup (End Plate) Motor
2.4.3. Bantalan atau bearing
2.4.4. Rotor
2.4.5. Bagian pendingin
ix
4.7 MENDETEKSI GANGGUAN STARTING DAN SUMBER
TEGANGAN MOTOR
4.7.1. Gangguan Starting
4.7.2. Gangguan Sumber Tegangan Motor
4.8 Pengujian Mekanik Motor
4.8.1. Pengujian Putaran Motor.
4.8.2. Pengujian posisi kopling dan transmisi.
4.8.3. Pengujian Dudukan poros/rotor.
4.9 Pengujian kelistrikan motor
4.9.1. Pengujian Tahanan Kumparan Jangkar.
4.9.2. Pengujian operasi
4.9.3. Pengetesan Tahanan Isolasi Dan Putaran.
4.9.4. Prosedur Pengujian Tahanan Isolasi Belitan
Stator Motor.
BAB V TEKNIK PELAPORAN 4 JP
5.1 Metodologi Penyusunan Laporan
5.2 Pembuatan Laporan Pemeliharaan
B PRAKTIK
1 Penerapan prosedur pemeliharaan 5 JP
.
1.1. Penerapan peraturan perundang-undangan K2
(keselamatan ketenagalistrikan) untuk pemeliharaan
x
2.3. Pengisolasian motor listrik beserta alat bantu dari
system sesuai standar perusahaan
xi
1.4 Alat pelindung diri (APD)
xii
4.3 Gangguan Kopling
xiii
system sesuai standar perusahaan
2.5 Memasang tana peringatan yang berhubungan
dengan pekerjaan terebut sesuai standar
perusahaan
Strategi Pembelajaran :
xiv
listrik, PT. Indonesia Power Unit Kantor
Pusat, Jakarta.
xv
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
A.TEORI
xvi
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
DC
Konstruksi Memahami
motor listrik ac konstruksi
motor listrik
AC
Pengertian Memahami
pemeliharaan tentang
pemeliharaan
Bentuk-bentuk Memahami
pemeliharaan bentuk
pemeliharaan
Pemeliharaan Memahami
preventive pemeliharaan
pada motor preventif
listrik
Istilah-istilah Memahami
yang umum istilah
dalam pemeliharaan
pemeliharaan
Gamb
Mampu Strategi Memahami
ar,
Prosedur menjelaskan pemeliharaan strategi 12
modu
pemeliha prosedur pemeliharaan jam45 3 dan 6
l dan
raan pemeliharaa Prosedur Memahami menit
motor
n motor melepas prosedur
listrik
kopling melepas
kopling
Cara Memahami
membongkar Cara
motor dari membongkar
dudukannya motor dari
dudukannya
Prosedur Memahami
membongkar Prosedur
motor membongkar
motor
Pemeriksaan Memahami
dan Pemeriksaan
penggantian dan
xvii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
bearing penggantian
bearing
Mendeteksi Memahami
gangguan mendeteksi
bantalan gangguan
bantalan
Gangguan Memahami
pada bagian mendeteksi
pendingin gangguan
pendingin
Kopling Memahami
mendeteksi
gangguan
kopling
Mendeteksi Memahami
gangguan mendeteksi
kedudukan gangguan
motor kedudukan
Gamb
Mampu Mendeteksi Memahami
Pemeriks ar,
menjelaska gangguan cara 12 jam
aan hasil modu
n jenis kelistrikan mendeteksi 45 5 dan 6
pemeliha l dan
gangguan stator gangguan menit
raan motor
pada motor stator
listrik
Mendeteksi Memahami
gangguan cara
kelistrikan mendeteksi
rotor gangguan
rotor
Mendeteksi Memahami
gangguan cara
starting dan mendeteksi
sumber gangguan
tegangan sumber
motor tegangan
motor
Pengujian Memahami
Mekanik Motor cara
pengujian
mekanik
xviii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
motor
Pengujian Memahami
kelistrikan cara
motor pengujian
kelistrikan
motor
Memahami Metodologi Memahami
teknik Penyusunan metodologi
Teknik pembuatan Laporan penyusunan
Modu
Pelapora dan Pembuatan Memahami 3 jam 7
l
n penyusunan Laporan cara
laporan Pemeliharaan membuat
pekerjaan laporan
B. PRAKTIK
Wak
Pokok Tujuan Tujuan
Sub Pokok Medi tu
Bahasa Pembelaja Pembelajar Referensi
Bahasan a (men
n ran Umum an Khusus
it)
Penerapan Memahami
peraturan penerapan
perundang- peraturan
Memahami
undangan K2 perundang-
dan
Penerapa (keselamatan undangan K2 Peral
menjelaska
n ketenagalistrik untuk atan 3 Jam
n
prosedur an) untuk pemeliharaan peme 45 5
penerapan
pemeliha pemeliharaan lihara menit
prosedur
raan Penerapan Memahami an
pemeliharaa
prosedur penerapan
n
pelaksanaan prosedur
untuk pelaksanaan
pemeliharaan untuk
xix
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
xx
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
xxi
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
xxii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
A. TEORI
Pokok Bahasan Peraturan perundangan
Pertemuan ke I
Waktu Pertemuan (Menit /Jam
1 Jam 30 menit
Pelajaran )
Tujuan Pembelajaran Umum Mampu menjelaskan peraturan &
perundangan K2
Tujuan Pembelajaran Khusus Memahami tanggung jawab pegawai
Memahami APD
Tahap Kegiatan :
Wakt
Tahap Kegiata
u Kegiatan
penyajia n Metode Media Referensi
(meni Pengajar
n Peserta
t)
Pembukaa Prakatamengaja - - - -
n r
5
xxiii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
Wakt
Tahap Kegiata
u Kegiatan
penyajia n Metode Media Referensi
(meni Pengajar
n Peserta
t)
Pembukaa Prakata - - - -
n mengajar
5
xxiv
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
mencatat
Penutup 5 Mengadakan Bertanya Tanya - -
Tanya jawab jawab
xxv
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
xxvi
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
xxvii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
Wakt
Tahap Kegiata
u Kegiatan
penyajia n Metode Media Referensi
(meni Pengajar
n Peserta
t)
Pembukaa Prakatamengaja - - - -
n r
5
B. PRAKTIK
xxviii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
standar perusahaan
Tahap Kegiatan :
xxix
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
Waktu
Tahap Kegiatan Kegiatan
(menit Metode Media Referensi
penyajian Pengajar Peserta
)
Pembukaan Prakata - - - -
mengajar
10
xxx
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Pelajaran)
Tujuan Pembelajaran Umum Memahami dan menjelaskan teknik dan teori
listrik dasar
Tujuan Pembelajaran Khusus Memahami Pembongkaran bagian yang
berhubungan dengan motor listrik sesuai
dengan urutannya
xxxi
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
xxxii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Tahap Kegiatan :
Waktu
Tahap Kegiatan Kegiatan
(menit Metode Media Referensi
penyajian Pengajar Peserta
)
Pembukaan Prakatamengaja - - - -
r
10
xxxiii
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
1. Agar para peserta dapat berhasil dengan baik dalam menguasai materi ini,
3. Bacalah materi ini sesuai dengan level pembelajaran yang akan dipelajari :
agar dapat lebih memahami konsep setiap kegiatan belajar yang ada dalam
materi ini.
8. Kerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang ada dalam lembar kerja,
pahami makna dari setiap pokok bahasan dan sub pokok bahasan .
xxxiv
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
lain yang dapat membantu dalam upaya memahami isi materi ini.
10.Setelah para peserta merasa menguasai seluruh materi materi ini, kerjakan
kompeten.
Akhirnya tim penyusun berharap semoga para peserta tidak mengalami kesulitan
yang berarti dalam mempelajari materi ini dan dapat berhasil dengan baik sesuai tujuan
xxxv
PEMELIHARAAN MOTOR LISTRIK
LEVEL 1,2,3
PEMELIHARAAN LISTRIK
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
BAB I
PERATURAN PERUNDANGAN
Maksud dan tujuan pembelajaran ini ialah agar pengusahaan instalasi listrik
terselenggara dengan baik, untuk menjamin keselamatan manusia dari bahaya kejut
kerja ketenagalistrikan.
C. T E O R I
KERJA.
I-1
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
kerja sistem meliputi ijin untuk bekerja atau menguji unit dan peralatan serta
mulai bekerja. Melakukan tindakan membuat aman peralatan dan unit untuk
I-2
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
(PELAKSANA).
b) Mengidentifikasi secara jelas peralatan yang dapat dan dan tidak dapat ia
kerjakan. Hal ini sesuai dengan petunjuk tentang batas pekerjaan dari Enjiner
I-3
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
h) Memberitahu bagian operasi (operator), kapan ia mulai bekerja pada unit atau
luka manusia.
pengawas pekerjaan.
I-4
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin, cuaca, sinar
I-5
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
I-6
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
PENGUMUMAN
No. 023/PST/75
Tentang
memasuki dan atau bekerja didalam ruangan sentral Pembangkit Listrik dalam rangka
1. Orang dan atau pegawai yang tidak bertugas tidak diperkenankan masuk dan atau
2. Pegawai Sentral yang tidak bertugas dan atau pegawai PLN yang lainnya yang
perlu/ berkepentingan untuk masuk/ berada didalam ruangan Sentral harus dapat
3. Para tamu yang mendapat izin masuk kedalam ruangan sentral Pembangkit Listrik
harus didampingi/ diantar oleh petugas jaga yang ditunjuk oleh Kepala sentral.
I-7
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
PLTD/PLTG/PLTA.
Pegawai/ pekerja Pembangkit Listrik yang memasuki dan atau bekerja diruangan
b. Menggunakan sepatu kulit atau bahan bukan karet yang telapaknya (zoolnya)
e. Menggunakan alat peredam untuk kuping, jika suara mesin membising keras.
biasa :
1. Pegawai/ pekerja Pembangkit Listrik yang memasuki dan atau bekerja didalam
I-8
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
e. Menggunakan alat peredam untuk kuping, jika suara mesin membising keras.
minyak/
3. Pegawai/ Pekerja yang bekerja didalam ruangan mesin turbin paling sedikit harus
1. Pegawai/ Pekerja Pembangkit Listrik yang memasuki dan atau bekerja diruang
I-9
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
keras.
3. Pegawai/ pekerja yang bekerja didalam ruangan mesin turbin paling sedikit harus
PLN Exploitasi.
tersebut
pelaksanaanya.
DIREKSI
I-10
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
SURAT EDARAN
No. 055/PST/82
Tentang
kecelakaan kerja dilingkungan PLN sebagaimana yang telah digariskan dalam pasal 3
Undang-undang No. 1 Tahun 1970, dengan ini diminta perhatian para Direktur/
berikut :
1. Secara bertahap memenuhi kebutuhan alat pengaman kerja yang sesuai dengan :
surat kolektif Direksi PLN No. E.I 213/DIR/82 tanggal 30 Juni 1982 perihal R.A.O
2. Mewajibkan pemakaian alat pengaman kerja bagi setiap petugas yang karena
sifat pekerjaannya harus memakai alat pengaman kerja yang telah disediakan oleh
I-11
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
3. Mewajibkan kepada semua pengawas kerja yang bertugas ditempat tertutup (sentral,
pengaman kerja.
4.2. Tidak diberikan tunjangan kecelakaan dinas termasuk dalam Surat Edaran
Direksi PLN No. 12A dan 12B/PST/78, apabila petugas yang bersangkutan
DIREKSI
I-12
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Kegunaan : Melindungi muka dan mata dari loncatan bunga api, loncatan benda-
benda kerja, percikan bahan kimia dan sinar yang bersifat keras.
I-13
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
SAFETY HELMET
Kegunaan : Melindungi kepala terhdap bahaya listrik, mekanik, kimia, panas dan
lain-lain.
SAFETY SHOES
Kegunaan : Melindungi kaki terhadap bahaya listrik, mekanik, panas dan lain-
lain.
I-14
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
PELINDUNG TELINGA
I-15
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Bahan : Karet.
SARUNG TANGAN
Bahan : Katun, nilon, kanvas, kulit karet, lapisan asbes dan bahan sintetis
lainnya.
Pendek : 180 - 200 mm, 225 - 250 mm, 275 - 300 mm.
I-16
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
SABUK PENYELAMAT
Kegunaan : Untuk melindungi petugas dari bahaya jatuh pada waktu bekerja
I-17
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
PAKAIAN KERJA
Kegunaan : Melindungi bahan terhadap bahaya listrik, mekanik, kimia panas dan
lain-lain.
I-18
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
dalam pelajaran ini yang akan dibahas adalah jenis-jenis bahan kimia yang
digunakan pada Pusat Pembangkit Tenaga Listrik, sehingga para petugas baik
Minyak
pendingin untuk semua batang bearing. Sistem kontrol uap dari sebagian besar
yang biasa digunakan mempunyai titik nyala yang tinggi, yaitu diatas 150oC.
semprotan yang disediakan disekitar lokasi bahaya dari turbin. Operator harus
minyak.
I-19
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Hydrogen.
untuk mengisi atau membilas generator. Hydrogen lebih ringan dari air, tidak
akan meledak bila ada percikan api (perapian). Jadi tidak diperbolehkan
menghidupkan korek api atau rokok didalam semua lokasi dekat instalasi
Udara diganti dengan gas hydrogen sampai kemurniannya (98 - 99%). Biasanya
gas hydrogen di satu unit pembangkit dalam bentuk gas bertekanan, baik dalam
tabung yang dapat di angkat atau pada trailer yang dihubungkan ke tempat
penyimpanan.
I-20
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
merah dan katupnya mempunyai ulir kikir. Katup ini harus selalu tertutup atau
setidak-tidaknya terikat.
Carbon Dioksida (CO2) adalah gas yang tidak berwarna dan tidak
berbau serta tidak menunjang kehidupan. Oleh karena itu manusia tidak
setidak-tidaknya pada ruang tersebut harus diberi ventilasi atau orang yang akan
memasuki ruangan itu harus mempergunakan alat pernapasan. CO2 lebih berat
dari udara dan akan berada dalam lorong dan dasar/ ruang bawah. CO2 selain
gas bertekanan dalam tabung yang di cat hitam dengan tulisan berwarna putih
Cairan gas harus disimpan dengan temperatur yang sangat rendah dan
harus dijaga jangan sampai ada operator menyentuh cairan gas tersebut.
I-21
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
menjadi gas
Nitrogen
sistyem air pengisi dalam waktu yang tidak lama untuk mengurangi terjadinya
karat. Seperti halnya CO2, nitrogen dapat dicatu berupa gas bertekanan atau
Nitrogen merupakan zat kimia yang berbahaya, karena gas ini tidak
berbau dan tidak berwarna, maka tidak ada alat yang dapat mendeteksi
keberadaan gas ini. Untuk mengatasi hal ini maka harus diiikuti prosedur operasi
yang benar.
oksigen. Secara normal udara mengandung 21% oksigen dan 79% nitrogen.
Udara yang kandungan oksigennya dibawah 20% tidak cocok untuk manusia.
Udara dengan kandungan oksigen kurang dari 18% akan berpengaruh terhadap
tubuh manusia. Udara dengan kandungan oksigen kurang dari 18% akan
I-22
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
berpengaruh terhadap tubuh manusia yang dapat diamati (sakit kepala, letih/
kehabisan tenaga).
Khlor (Cl)
kolam unit pembangkit yang menggunakan air sungai dan untuk mengendalikan
pertumbuhan karang laut pada unit pembangkit yang menggunakan air laut
sebagai pendingin.
Khlor adalah gas yang sangat beracun dan terdapat 1 juta pada
yang bekerja mempergunakan khlor harus menguasai dengan baik dan benar
pernapasan. Khlor dicatu/ dipasok/ disuplai dalam bentuk cair, baik dalam tangki
atau drum. Khlor cair dialirkan melalui penguapan (vapourizer) dan menghasilkan
gas yang dilarutkan dalam air sebelum di injeksikan kedalam air pendingin.
serius atau luka bakar jika mengenai kulit. Uapnya dapat merusak mata, selaput
lendir dan paru-paru, setiap tumpahan harus disiram air yang banyak.
I-23
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Resiko peledakan timbul pada saat asam sulphur atau cairan soda
pemasangan tanda dan izin untuk bekerja. Hal ini dilakukan bila berdasarkan
maka peralatan tersebut harus diisolasi dan diberi kartu (tanda) peringatan.
1. Pemadaman peralatan.
I-24
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
3. Pemasangan pentanahan
Tipe Tagging
dengan bidang pemeliharaannya. Warna kertas juga dibuat berbeda untuk bidang
pemeliharaan listrik, mekanik dan kontrol & instrumen. Laporan dibuat oleh
bagian operasi atai ketika terjadi kerusakan pada unit. Laporan harus dilengkapi
data atau fakta yang relevan dan identifikasi bagian atau item unit yang terkait.
Bila sifat dan lokasi kerusakan sulit diuraikan, lengkapi dengan gambar sket.
Untuk menunjukan bahwa pemeliharaan itu harus segera dilakukan atau tidak,
maka pada laporan diberi kolom tingkat prioritas pekerjaan. Misalnya tingkat
prioritas adalah I, II, dan III, dimana : Prioritas ” I ” artinya urgen dan segera
ketersediaan).
I-25
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
mungkin.
misalnya
kerusakan yang dapat menunggu sampai tenaga kerja tersedia atau menunggu
saat
overhoul. Informasi lain yang perlu dalam kartu kerusakan dan perintah kerja
I-26
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
BAB II
DASAR TEORI
Setelah selesai mempelajari bab ini peserta diklat diharapkan mampu memahami dan
menjelaskan :
Setelah selesai mempelajari bab ini peserta diklat diharapkan memiliki pemahaman
tentang:
C. TEORI
Motor listrik adalah alat yang mengubah energy listrik menjadi energy mekanik
II-1
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran / loop,
maka kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet, akan mendapatkan
putaran yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan
Adalah jenis motor listrik yang bekerja menggunakan sumber tegangan DC,
adalah yang paling penting .Stator medan putar akan menginduksi rotor dengan
suatu nilai tegangan. Melalui tegangan induksi tersebut motor dapat berputar.
II-2
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Konstruksinya terdiri dari 2 bagian utama yaitu bagian diam disebut stator dan
Motor listrik arus bolak balik (AC) dapat dibedakan beberapa macam yaitu :
Motor sinkron
Motor induksi
Dalam penggunaannya motor listrik bolak balik fasa satu lebih banyak digunakan
untuk keperluan rumah tangga sedangkan motor listrik bolak balik fasa tiga
Dalam pembahasan ini terdapat beberapa jenis jenis motor listrik AC diantaranya:
a. Motor Sinkron
Motor sinkron adalah motor AC yang bekerja pada kecepatan tetap pada sistem
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk pembangkitan
daya dan memiliki torque awal yang rendah, dan oleh karena itu motor sinkron
cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti kompresor udara,
memperbaiki faktor daya sistim, sehingga sering digunakan pada sistim yang
II-3
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Rotor. Perbedaan utama antara motor sinkron dengan motor induksi adalah
bahwa rotor mesin sinkron berjalan pada kecepatan yang sama dengan
perputaran medan magnet. Hal ini memungkinkan sebab medan magnit rotor
tidak lagi terinduksi. Rotor memiliki magnet permanen atau arus DC-excited,
yang dipaksa untuk mengunci pada posisi tertentu bila dihadapkan dengan
Motor ini berputar pada kecepatan sinkron, yang diberikan oleh persamaan
berikut:
II-4
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
f = Frekuensi
P = 2p = Jumlah Kutub
b. Motor induksi
Motor induksi merupakan motor arus bolak-balik (ac) yang paling luas digunakan.
Penamaanya berasal dari kenyataan bahwa arus rotor motor ini bukan diperoleh
dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi sebagai akibat
adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan medan putar (rotating
magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator. Motor induksi merupakan motor
karena rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat, dan dapat
II-5
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator beroperasi dengan pasokan
daya satu fase, memiliki sebuah rotor kandang tupai, dan memerlukan
rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dan pengering pakaian, dan
Medan magnet yang berputar dihasilkan oleh pasokan tiga fase yang
memiliki kandang tupai atau gulungan rotor (walaupun 90% memiliki rotor
II-6
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Adapun klasifikasi motor listrik dapat dikelompokkan sebagaimana struktur dibawah ini
II-7
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
2.2.1. STATOR
berputar. Bagian ini menghasilkan medan magnet, baik yang dihasilkan dari koil
a. Gandar
Gandar atau rangka Fungsi utama dari rangka adalah sebagai bagian dari tempat
mengalirnya fluks magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet, karena itu rangka
motor dibuat dari bahan ferro magnetik. Disamping itu rangka motor juga
Oleh karena itu rangka motor dibuat dari bahan yang kuat. Rangka motor untuk
motor-motor kecil terbuat dari besi tuang, sedangkan motor yang besar umumnya
II-8
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
dibuat dari plat-plat campuran baja. Pada bagian ini terdapat papan nama (name
Plate) yang bertuliskan spesifikasi umum atau data-data teknik dari motor.
Lilitan penguat magnet berfungsi untuk mengalirkan arus listrik agar terjadi proses
elektro magnet sehingga terjadi suatu magnet buatan sedangkan inti kutub
Fungsi dari sikat-sikat adalah untuk jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar
beban, aliran arus tersebut akan mengalir dari sumber dan diterima oleh
kontaktor. Sedangkan fungsi dari slip ring adalah sebagai kontak hubung dengan
II-9
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
sikat-sikat, yang dipakai untuk melewatkan aliran arus atau tegangan arus bolak-
Magnet permanen dipasang pada bagian yang berputar dan kumparan dipasang
pada stator.
2.2.2. ROTOR
Bagian rotor ini berupa kumparan atau koil dimana arus listrik akan
II-10
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
a. Jangkar
Jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah yang
kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan ferro magnetik berlapis-
lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus
liar. Bahan yang digunakan untuk jangkar sejenis ini campuran baja
silikon.
Jangkar yang umum digunakan dalam motor arus searah adalah yang
II-11
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
kutub magnet, maka jangkar dibuat dari bahan ferro magnetik berlapis-
lapis tipis untuk mengurangi panas yang terbentuk karena adanya arus
liar. Bahan yang digunakan untuk jangkar sejenis ini campuran baja
silikon.
b. Komutator
Suatu konverter mekanik yang membuat arus dari sumber mengalir pada
arah yang tetap walaupun belitan medan berputar, pada motorDC untuk
2.3.1. Stator
Stator dari motor induksi, mempunyai prinsip sama dengan motor sinkron
atau generator. Apabila belitan – belitan stator disuplai dengan arus 3 (tiga)
fasa, maka menghasilkan medan magnet atau fluksi magnet yang mana
adalah pada harga tetap tetap asal saja berputar pada kecepatan sinkron ( Ns
II-12
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
motor DC
sumber tegangan.
Pada setiap motor mempunyai 2 (dua) buah tutup (end plate), masing-masing
II-13
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Akurasi dudukan tutup motor terhadap bantalan dan rumah stator sangat
Penstabil posisi poros terhadap gaya horizontal dan gaya vertikal poros
motor.
Bantalan poros
2.3.4. Rotor
II-14
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
pada poros, Kumparan atau batang-batang kawat yang ditempatkan pada alur
rotor berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik yang
Kipas
Tutup kipas
Sirip Pendingin.
II-15
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Kipas yang ditempatkan pada poros berputar sesuai kecepatan poros bersama
berada pada badan stator untuk melepaskan energi panas yang timbul pada
II-16
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
BAB III
PROSEDUR PEMELIHARAAN
A. TUJUAN UMUM
Pada bab ini bertujuan memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan kepada
B. TUJUAN KHUSUS
C. TEORI
tersebut dapat tetap berfungsi dengan baik dan dalam kondisi siap pakai. Untuk
III-1
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Pemeliharaa
n
Pemeliharaa Pemeliharaa
n preventif n korektif Emegency maintenance
Running
Gambar 3.1 Skematik pemeliharaan
test
III-2
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Pemeliharaan Korektif
Pemeliharaan Berjalan
Pemeliharaan Prediktif
atau kelainan dalam kondisi fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.
III-3
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
juga beberapa jenis pekerjaan lain yang bisa dianggap merupakan jenis
diperbaiki.
III-4
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
a. Greasing
grease pada bearing atau shaft untuk mengurangi keausan part tersebut
asisten/supervisor maintenance.
b. Oiling
III-5
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
pada unit untuk memperpanjang usia pakai dan mengurangi keausan maupun
c. Adjusting
beroperasi.
d. Cleaning
e. Setting.
fase di Sterilizer.
fungsi kerja unit tersebut yang diakibatkan oleh habisnya usia pakai suku
III-6
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
cadang. Penggantian spare part yang teratur mengikuti jam operasi unit atau
hourmeter.
melihat suatu alat apakah ada kejanggalan dari bentuk fisiknya, missal ada baut
yang lepas, tutup kipas yang miring, dan lain sebagainya. “rasa” yaitu dirasakan
dengan menyentuhnya apakah ada getaran yang berlebihan dan apakah ada
panas yang berlebihan, misalnya panas berlebihan pada gearbox. “dengar” yaitu
3.4.1. Availability :
dipakai/dioperasikan.
3.4.2. Downtime:
dipakai/dioperasikan.
3.4.3. Check:
III-7
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
inventarisasi peralatan/fasilitas.
bersama.
peralatan, sumber daya manusia dan waktu yang diperlukan untuk dilakukan
3.4.9. Overhaul:
3.4.10. Test :
diterima.
3.4.11. User :
Pemakai peralatan/fasilitas.
III-8
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
3.4.12. Owner :
Pemilik peralatan/fasilitas.
3.4.13. Vendor :
keperluan pembangkit.
3.4.14. Trip :
3.4.15. Shut-down :
kesulitan diantaranya :
III-9
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
treaker. Proses ini banyak yang perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan sebagai
berikut :
sebelah.
4. Ikuti urutan yang benar dari operasi, seperti tertulis pada spesifikasi
pekerjaan.
III-10
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
III-11
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
III-12
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
III-13
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
keadaan stop.
● Putaran (RPM)
pihak K3&L untuk menjamin lingkungan bebas dar bahaya kerja maupun
kesehatan kerja
Selanjutnya motor dapat distop dan bebaskan power suplai ke motor maupun
sistem kontrolnya.
Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak
tertukar.
III-14
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
● Belitan dengan body, tahanan isolasi antar fasa dan tahanan isolasi antara
kedudukan semula
Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan kipasnya.
Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda
III-15
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Lepaskan kedua breaket/ cover sisi Drive End ( depan ) dan sisi Non Drive
End ( belakang )
III-16
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
6
6
5
1
3
2
7
2. Lepaskan kabel power suplai pada terminal dan beri tanda agar polaritas tidak
tertukar
III-17
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
5. Sebelum melepas motor, baik sisi kipas maupun sisi kopling, beri tanda dengan
drip pada sisi kiri dan kanan untuk memudahkan agar saat perakitan kembali lebih
mudah. Buka baut-baut tutup kipas, lepaskan baut/lock kipas dan lepaskan
kipasnya.
tracker.
8. Lepaskan / pull out rotor dari housing dengan hati hati ( pasang lembar kertas
mika yang tipis dan tempatkan dibagian bawah rotor ) agar tidak terjadi gesekan
Cacat
Kotoran
III-18
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Periksa apakah ada perubahan warna, lubang atau permukaan luar outering
gerakan antara poros, bantalan dan rumahnya, Hal ini kemungkinan dapat
bantalan rusak.
Penggantian bearing.
waktunya harus diganti. Bila bantalan tidak dilepas, bantalan tersebut harus
III-19
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Siapkan bantalan baru dengan spesifikasi sama dengan bantalan yang akan
diganti
III-20
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
BAB IV
A. TUJUAN UMUM
listrik.
B. TUJUAN KHUSUS
2. Menguraikan teknik atau cara penanganan kerusakan yang timbul pada motor
listrik
C. TEORI
gesekan dan penstabilan posisi rotor terhadap gaya horizontal dan vertikal, dapat
IV-1
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Diameter peluru (ball atau roller) bantalan menjadi kecil karena gesekan
lepas dari rumahnya, dan pada kondisi ini motor tidak dapat berputar sama
sekali. Karena tidak dilindungi dengan baik, bantalan tercemar kotoran sehingga
menghambat putaran motor. Bantalan tidak berfungsi lagi karena peluru ( boll
atau roller ) macet tidak mau berputar dan kemungkinan rivet peluru bantalan
tidak berfungsi. Kalau sudah pada kondisi demikian motor tidak boleh
melepaskan energi yang timbul pada motor keudara bebas. Apabila sistem
pendingin tidak berfungsi dengan baik, maka kinerja operasi motor terganggu.
Adapun gangguan yang dialami motor akibat sistem pendingin tidak berfungsi
Kipas pendingin berputar slip terhadap poros karena baut pengikat posisi
kipas tidak baik, maka terjadi gesekan antara kipas dengan poros yang
IV-2
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
berkurang.
menimbulkan panas.
Hal ini terjadi karena baut pengikat tutup longgar atau posisi tutup longgar
atau posisi tutup tidak tepat pada tempatnya. Sirip pendingin tercemar kotoran,
kipas sendiri, maka harus dibantu oleh peralatan pendingin. Gangguan sistem
Motor yang berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik,
dalam keadaan terpasang, motor selalu terkopel dengan bebannya, dapat dibagi
dalam bentuk :
Terkopel langsung.
IV-3
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
dimana sumbu poros motor satu garis dengan sumbu poros beban. Pasangan
kopling harus terpasang tegak lurus terhadap poros motor maupun terhadap
poros beban, dan titik pusat ( center ) pasangan kopling harus berada dalam satu
garis dengan sumbu poros motor dan beban. Apabila hal tersebut tidak terpenuhi
akan mengganggu gerak putar poros, ganguan yang terjadi pada kopling motor
antara lain :
Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara Vertikal
Posisi pasangan kopling tidak tepat satu sama lainnya secara horizontal
Akibat posisi kopling tidak tepat akan memberi pengaruh kepada peningkatan
beban motor karena gesekan meningkat dan memberi efek bantalan cepat rusak.
baik dan tepat pada posisinya masing-masing. Apabila bagian-bagian motor tidak
IV-4
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
tepat posisi, mungkin karena terjadi pergeseran posisi atau tidak tepat posisi saat
gesekan poros dengan bantalan naik dan kinerja interaksi kumparan stator
Apabila sisi kumparan stator telah disentuh oleh bagian mekanik rotor.
Dalam kondisi demikian motor tidak boleh berputar sama sekali, karena akan
bobot) rotor tidak tepat atau terlepas. Akibatnya saat motor berputar akan
Posisi dudukan motor pada pondasinya yang tidak tepat, atau ikatan baut
motor akan bergetar dan motor dapat bergeser posisinya dari seharusnya.
terhadap beban.
IV-5
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
melampaui nominalnya
IV-6
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
sendiri.
berfungsi sempurna.
IV-7
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
kumparan
3. Tahanan kumparan lebih besar dari nominalnya, hal ini akibat kumparan
kumparan jangkarnya.
dengan bodi.
IV-8
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
rotor sangkar terdiri dari batang kawat tidak berisolasi dan ujungnya
IV-9
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
adalah :
bertambah besar
kumparan
IV-10
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
kumparan jangkar.
adalah:
terlepas.
4.6.3.2. Kommutator.
Terjadi pengotoran dipergunakan kommutator oleh serbuk sikat
IV-11
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
beban lebih, pengaruh sikat atau posisi mekanik rotor tidak tepat.
motor DC, motor universal, motor slip ring (rotor lilit) dan motor
IV-12
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
permukaannya.
MOTOR.
IV-13
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
tersebut.
Kotak point step pada rheostat tidak kontak dengan baik atau bila
IV-14
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
dengan baik.
Peralatan seperti saklar, MCB dan alat proteksi pada sumber tegangan,
penyetelan alat ukur telah tepat dan faktor keselamatan kerja, karena
Apabila tegangan diukur sesuai dengan ketentuan, tetapi saat motor diberi
tegangan, terjadi drop tegangan yang besar, berarti ada sambungan yang
longgar
IV-15
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Kopling harus duduk tegak lurus pada poros. Untuk memastikan kopling tepat
Posisi rotor/poros didalam stator yang tepat secara mekanik dan listrik. Dan
posisi rotor yang salah harus dihindari. Untuk memastikan posisi rotor tepat
IV-16
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
OHM meter. Bagian yang diukur adalah tahanan kumparan jangkar dan
IV-17
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Nama Motor :
Unit :
Hari / tanggal :
No Check list
Mengetahui Petugas :
1 ………………………….
2 ………………………….
( Nama )
Jabatan 3 ………………………….
IV-18
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Nilai tahanan masing-masing fasa sama besar berarti baik dari segi
pengukuran tahanan, demikian juga nilai tahanan antara fasa dengan bodi,
Tetapi bila nilai tahanan kumparan fasa tidak sama besar berarti kondisi
kumparan tidak baik (tidak seibang). Hal ini kemungkinan jumlah lilit masing-
masing kumparan tidak sama. Atau salah satu kumparan fasa pernah
Rangka motor
Kipas
Penutup kipas
Pulley / kopling
b. Bearing.
IV-19
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Sistem pelumasan
Gesekan
Sambungan terminal
e. Comutator.
IV-20
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Amper start
RPM
Temperatur
Vibration
Kelainan suara
Setelah belitan motor selesai dirakit atau dipasang, maka lakukan pengujian
serta ukur amper start up dan amper nominal masing – masing fasa.
Pengujian yang dilakukan adalah operasi motor tidak berbeban / no load dan
berbeban (loading).
IV-21
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
atau delta.
Bandingkan hasil pengujian dengan referensi yang ada dan motor siap
dioperasikan
IV-22
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
BAB V
TEKNIK PELAPORAN
C. TEORI
manajemen overhaul dan manajemen asset. Adapun pilar asset manajemen yang
digunakan dalam pemeliharaan pembangkit yaitu pilar Work Planning and Control
V-1
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
(CMMS) Maximo .
V-2
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
V-3
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
pembangkit
yang dilaporkan adalah nomor work order (WO) , tanggal terbit dan selesai ,
sumberdaya yang digunakan antara lain tenaga kerja, alat kerja dan material
telah dilakukan
V-4
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
peralatan.
Kegiatan ini meliputi Work Order Closed Out, Post Maintenance Test dan
Maintenance Report.
yang telah dilakukan ke dalam CMMS. Detail dari pelaksanaan proses ini
V-5
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
maupuan periodik semua laporan pekerjaan dibuat dan disimpan dalam CMMS
secara real time. Berikut prosedur kerja pembuatan laporan pemeliharaan yang
V-6
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
V-7
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
V-8
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
V-9
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
kesepakatan.
hasil inspection.
pekerjaan OH yang meliputi : kondisi terakhir dari peralatan, sub system dan
V-10
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
part, Tools dan Sarana penunjang serta referensi standard dan Pendukung
yang diinspeksi.
c. Data teknik
b. Pekerjaan tambahan.
list ).
Spare parts dan jasa Pihak Ketiga ( Fitter & Helper, Jasa Borongan, Experts
V-11
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
Maximo/internet ).
- Lampiran :
(corrective action).
V-12
UNIT PEMBANGKITAN SEMARANG
DAFTAR PUSTAKA
3. IK Perawatan dan perbaikan motor listrik, PT. Indonesia Power Unit Kantor Pusat,
Jakarta.
6. PT. PLN (Persero), 2010. Pemeliharaan Motor Listrik, Jakarta, Udiklat PLN Pusat.
V-13
BIODATA PENULIS
Selama bekerja di PT IP, Penulis pada tahun 2002 sampai dengan 2005
mengikuti Pendidikan D3 di STT PLN Jakarta. Pernah beberapa kali menyusun
karya inovasi bidang pemeliharaan listrik dan pergudangan.