Anda di halaman 1dari 101

Rekonsiliasi Fiskal dan

Pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2015


Yang Efektif

Ortax Training Center


Jakarta, 05 Maret 2016

Observation & Research of Taxation


Tahapan Rekonsiliasi Fiskal Yang Efektif

1 2 3 4
Observation & Research of Taxation

Penentuan Pengelompok Kegiatan Data


penghasilan & kan ekualisasi: rekonsiliasi
biaya fiskal penghasilan & Peredaran fiskal dapat
secara tepat biaya sesuai usaha vs DPP merespon
 format SPT PPN konfirmasi
pemahaman Tahunan PPh data KPP
ketentuan Badan Biaya vs Objek
perpajakan PPh Potput vs
PPN Masukan

© ortax team- 2016


2
Rekonsiliasi Fiskal & SPT PPh Badan

Rekonsiliasi
Commercial/ Penyetoran
Fiskal Efektif Pengisian
Observation & Research of Taxation

Audit dan
Koreksi Fiskal SPT 1771
Balance Pelaporan
Positif/Negatif

• Pasal 4 : Penghasilan
Ekualisasi
• Pasal 6 : Biaya yang diperkenankan
menurut peraturan
• Ekualisasi Penghasilan & Objek PPN
perpajakan
• Ekualisasi Biaya & Objek PPh Potput
• Pasal 9 : Biaya yang tidak
• Ekualisasi Biaya & DPP PPN Masukan
diperkenankan menurut
peraturan perpajakan
• Pasal 11 : Depresiasi
• Pasal 17 : Tarif Pajak
• Pasal 22/23/24/25 : Kredit Pajak
• Pasal 28/29 : Pajak Kurang/Lebih Dibayar
• Pasal 18 : Transaksi dengan pihak yang
mempunyai hubungan
istimewa

© ortax team- 2016


3
Formulir SPT Tahunan PPh Badan
Tahun Pajak 2015

Sesuai dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak No-36/PJ/2015 (Perubahan ketiga Per-34/PJ/2010)
Observation & Research of Taxation

1771

• pembukuan dalam bahasa Indonesia dan


menggunakan mata uang rupiah

1771/$

• pembukuan dalam bahasa Inggris dan menggunakan


mata uang dollar Amerika Serikat

1771 Y dan 1771 Y/$

• permohonan perpanjangan penyampaian SPT

© ortax team- 2016


4
1771 dan Lampiran
Lampiran Khusus Lampiran SPT Induk
Observation & Research of Taxation

• Daftar penyusutan dan • Penghitungan Penghasilan Neto • Perhitungan PPh Kurang/Lebih


amortisasi fiskal (1A/1B) Fiskal (1771-I) Bayar
• Perhitungan kompensasi • Perincian Harga Pokok • Angsuran PPh Pasal 25
kerugian fiskal (2A/2B) Penjualan, Biaya Usaha Lainnya • Tanda tangan
dan Biaya dari Luar Usaha
• Pernyataan transaksi dalam
(1771-II)
hubungan istimewa (3A/3B, 3A-
1/3B-1, 3A-2/3B-2) • Kredit Pajak Dalam Negeri(1771-
III)
• Daftar fasilitas penanaman modal
(4A/4B) • PPh Final dan Penghasilan yang
tidak Termasuk Objek Pajak
• Daftar cabang utama (5A/5B)
(1771-IV)
• Perhitungan PPh Pasal 26 ayat
• Daftar pemegang saham,
(4) (6A/6B)
susunan pengurus (1771-V)
• Kredit pajak luar negeri (7A/7B)
• Daftar Penyertaan Modal, Hutang
• Transkrip kutipan elemen-elemen dan Piutang (1771-VI)
dari laporan keuangan (8A-1/8A-
2/8A-3/8A-4/8A-5/8A-6/8B-1/8B-
2/8B-3/8B-4/8B-5/8B-6)

© ortax team- 2016


5
Penyetoran & Pelaporan

Penyetoran
Observation & Research of Taxation

• Paling lambat sebelum SPT Tahunan


disampaikan

Pelaporan
• Paling lambat tanggal terakhir bulan
keempat setelah berakhirnya tahun
pajak/bagian tahun pajak

• Dibayarkan sebelum SPT Tahunan dilaporkan


Penyetoran
• Sanksi bunga Pasal 9 KUP yaitu 2% per bulan dari kekurangan bayar

• Dilaporkan langsung ke Kantor Pajak atau melalui pos tercatat


Pelaporan
• Sanksi denda Pasal 7 KUP yaitu sebesar Rp1.000.000,-

• Perpanjangan jangka waktu penyampaian SPT Tahunan adalah untuk


Perpanjangan SPT paling lama 2 yang dapat diajukan sebelum batas waktu terakhir
pelaporan SPT Tahunan berakhir

© ortax team- 2016


6
Rekonsiliasi Fiskal

 Rekonsiliasi Fiskal :
Observation & Research of Taxation

Mekanisme penyesuaian penghasilan/biaya komersial sesuai ketentuan


perundang-undangan perpajakan, sehingga menghasilkan laba/rugi fiskal

© ortax team- 2016


7
Beda Tetap & Beda Waktu
Beda Tetap
• Pebedaan perlakuan
komersial dan ketentuan Beda Waktu
pajak tanpa koreksi
Observation & Research of Taxation

dikemudian hari • Perbedaan saat pengakuan


penghasilan dan beban menurut
komersial dan ketentuan pajak

1. Penghasilan bukan objek pajak


2. Penghasilan dikenakan PPh Final 1. Metode penyusutan dan amortisasi
3. Biaya yang tidak boleh menjadi 2. Metode pengakuan pendapatan
pengurang penghasilan 3. Biaya cadangan piutang
4. Pengaturan tersendiri pengakuan 4. Biaya penghapusan piutang jika melalui cadangan piutang
biaya yang boleh dikurangkan : 5. Biaya cadangan penurunan surat berharga
Biaya pemakaian telepon selular & 6. Laba / rugi penjualan surat berharga jika melalui cadangan
kendaraan perusahaan (50%) penurunan surat berharga
7. Biaya cadangan penurunan nilai persediaan
8. Biaya penghapusan persediaan jika melalui cadangan
penurunan nilai persediaan
9. Perbedaan antara biaya penyusutan aktiva leasing dengan
angsuran leasing
10. Estimasi biaya bonus yang diakrual
11. Biaya jaminan (warranty expense)
© ortax team- 2016
8
Kertas Kerja Rekonsiliasi Fiskal

Mekanisme penyesuaian penghasilan/biaya komersial cfm aturan


perpajakan
Observation & Research of Taxation

• Koreksi Fiskal Negatif : mengurangi PPh terutang


• Koreksi Fiskal Positif : menambah PPh terutang

Laba/rugi fiskal
SPT TAHUNAN PPh BADAN

Akun Komersial Koreki Fiskal Fiskal


Positif Negatif
............................ xxxx xxxx xxxx
............................ xxxx xxxx xxxx

© ortax team- 2016


9
Report Rekonsiliasi Fiskal

Laba Komersial XXXXX


Observation & Research of Taxation

Beda Tetap : XXXXX


- Sumbangan XXXXX
- Natura XXXXX
- Penghasilan Bunga Deposito (XXXXX)
Beda Waktu : XXXXX
- Penyusutan XXXXX
- Penyisihan piutang tak tertagih XXXXX
Laba Fiskal XXXXX
Kompensasi Kerugian (XXXXX)
Penghasilan Kena Pajak XXXXX
PPh Terutang XXXXX
Kredit Pajak (XXXXX)
PPh Kurang/(Lebih) Bayar XXXXX

© ortax team- 2016


10
Rekonsiliasi Fiskal Penghasilan

Rekonsiliasi Fiskal dan


Pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2015
Yang Efektif

Observation & Research of Taxation


Identifikasi Rekonsiliasi Fiskal Penghasilan
Observation & Research of Taxation

Sumber Penghasilan Penggolongan Jenis Penghasilan Objek


Worldwide Income Penghasilan PPh Tidak Final

Penghasilan bukan objek


PPh [Pasal 4 Ayat (3) UU
Penghasilan
Penghasilan DN PPh]
usaha/kegiatan

Penghasilan objek PPh


Tidak Final [Pasal 4 Ayat
(1) UU PPh]

Penghasilan LN Penghasilan objek PPh Penghasilan lain-lain


Final [Pasal 4 Ayat (2) &
15 UU PPh]

• Penggabungan Penghasilan • Penghitungan PPh Terutang • Penghitungan Angsuran


• Kredit Pajak Luar Negeri/ PPh Pasal 25
PPh Pasal 24
© ortax team- 2016
12
Penghasilan Bukan Objek Pajak
Pasal 4 ayat 3 UU PPh

Penghasilan Biaya
Tidak digabungkan dengan Biaya-biaya yang digunakan
penghasilan lain (yang non final) untuk menghasilkan, menagih,
dalam penghitungan PPh pada dan memelihara penghasilan
SPT Tahunan bukan objek pajak tidak dapat
dikurangkan

© ortax team- 2016


13
Rekonsiliasi Fiskal Peredaran Usaha

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Penghasilan sewa tanah/bangunan Negatif PPh Final Pasal 4
Observation & Research of Taxation

Ayat (2)
Imbalan jasa konstruksi Negatif PPh Final Pasal 4
Ayat (2)
Penghasilan perusahaan pelayaran DN Negatif PPh Final Pasal 15
Penghasilan perusahaan penerbangan/pelayaran LN Negatif PPh Final Pasal 15

Penyisihan potongan penjualan (dana cadangan) Positif Pasal 9 Ayat (1c)


UU PPh
Penyisihan retur Penjualan (dana cadangan) Positif
Penghasilan pada peredaran usaha bruto ≤ Rp 4,8 Miliar Negatif PP 46/2013
Sisa lebih lembaga nirlaba pendidikan/penelitian & Negatif Pasal 4 Ayat (3m)
pengembangan yang ditanam dalam bentuk fasilitas UU PPh
pendidikan/penelitian & pengembangan

© ortax team- 2016


14
Penghasilan Objek Pajak Bersifat Final
Pasal 4 ayat 2 UU PPh

Pajak
Penghasilan Biaya Penghasilan
Tidak digabungkan Biaya-biaya yang PPh Final yang telah
dengan penghasilan digunakan untuk dibayar sendiri atau
lain (yang non final) menghasilkan, dipotong pihak lain
dalam penghitungan menagih, dan sehubungan dengan
PPh pada SPT memelihara penghasilan tersebut
Tahunan penghasilan yang tidak dapat
pengenaan PPh-nya dikreditkan
bersifat final tidak
dapat dikurangkan

© ortax team- 2016


15
Rekonsiliasi Fiskal Penghasilan Luar Usaha

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Observation & Research of Taxation

Bunga deposito/tabungan & diskonto Negatif PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
Bunga/diskonto obligasi di bursa efek Negatif PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
Penghasilan penjualan saham di bursa Negatif PPh Final Pasal 4 Ayat (2)
efek
Dividen Negatif Penyertaan minimal 25%
Laba selisih kurs Negatif Terkait penghasilan objek
PPh Final & bukan objek
Laba pengalihan harta Negatif / Positif Menghitung laba per fiskal
dan dibandingkan dengan
komersial

© ortax team- 2016


16
Pengalihan Harta
• selisih antara harga jual (nilai pasar) dengan nilai sisa buku
Harta yang disusutkan • selisihnya negatif (rugi), kerugian tersebut dapat dikurangkan
Observation & Research of Taxation

sebagai biaya.

• selisih antara harga jual (nilai pasar) dengan harga


Harta tidak boleh perolehan
disusutkan • selisihnya negatif (rugi), kerugian tersebut tidak dapat
dikurangkan sebagai biaya.

• penggantian asuransinya, dibukukan sebagai penghasilan


pada tahun terjadinya penjualan atau tahun diterimanya
penggantian asuransi,
• nilai sisa buku dari harta tersebut dibebankan sebagai
kerugian dalam tahun pajak yang bersangkutan.
Force Mejeur • Dalam hal penggantian asuransi yang diterima jumlahnya
baru dapat diketahui dengan pasti pada masa kemudian,
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan kepada
Direktur Jenderal Pajak agar jumlah sebesar kerugian
tersebut dapat dibebankan dalam tahun penggantian
asuransi tersebut.

© ortax team- 2016


17
Ekualisasi
Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN

Penyebab selisih antara lain:


Observation & Research of Taxation

1. Penghasilan PPh Badan bukan objek PPN


2. DPP PPN tidak termasuk penghasilan PPh Badan :
 Penyerahan antar cabang, pusat-cabang
 Pemakaian sendiri/pemberian cuma-cuma
 Pengalihan/penjualan aktiva (Pasal 16D UU PPN)
 Ekspor (perawatan di luar negeri dan pengembalian peralatan
sewa)
3. Beda waktu penerbitan Faktur Pajak & pengakuan Nota Retur/Nota
Pembatalan
4. Selisih kurs pencatatan pada pembukuan & penerbitan Faktur Pajak
5. Pembayaran uang muka

© ortax team- 2016


18
Kertas Kerja Ekualisasi 1
Penghasilan cfm. SPT Tahunan PPh Badan xxxxxxxx
Penyerahan (lokal & ekspor) cfm. SPT Masa PPN
Observation & Research of Taxation

Januari - Desember xxxxxxxx


Total penyerahan xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Bukan objek PPN xxxxxxxx
Penyerahan antar cabang,pemakaian sendiri, pemberian cuma-cuma, (xxxxxxx)
pengalihan aktiva
Penjualan tahun lalu; FP tahun ini (xxxxxxx)
Penjualan tahun ini; FP tahun berikutnya xxxxxxxx
Selisih kurs xxxxxxxx
Pengembalian tahun lalu; NR tahun ini xxxxxxxx
Pengembalian tahun ini; NR tahun berikutnya (xxxxxxxx)
Total xxxxxxxx
© ortax team- 2016
19
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha

Rekonsiliasi Fiskal dan


Pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2015
Yang Efektif

Observation & Research of Taxation


Identifikasi Rekonsiliasi Fiskal Biaya

Penggolongan Jenis Biaya


• HPP
Observation & Research of Taxation

• Biaya Usaha Lainnya


• Biaya dari Luar Usaha

Keterkaitan dengan Penghasilan


• Penghasilan objek PPh Tidak Final
• Penghasilan objek PPh Final
• Penghasilan bukan objek PPh

Tujuan Pengeluaran Biaya


• Mendapatkan, menagih, dan memelihara (3M) penghasilan
• Bukan mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

© ortax team- 2016


21
Konsep Rekonsiliasi Fiskal Biaya.1

Penentuan besarnya
Penghasilan Kena Pajak bagi
Observation & Research of Taxation

Wajib Pajak dalam negeri dan


bentuk usaha tetap

Pasal 6 UU PPh Pasal 9 UU PPh

“…ditentukan berdasarkan penghasilan


bruto dikurangi biaya untuk
mendapatkan, menagih, dan “..tidak boleh dikurangkan:”
memelihara penghasilan, Termasuk :

© ortax team- 2016


22
Konsep Rekonsiliasi Fiskal Biaya.2

Koreksi Positif
Biaya terkait mendapatkan penghasilan objek PPh Final dan bukan objek PPh
Observation & Research of Taxation

Biaya terkait
Biaya terkait 3M 3M
penghasilan objek penghasilan
PPh Final bukan objek
PPh

Pembukuan terpisah cfm. Pasal 27 Ayat (1) PP 94/2010

© ortax team- 2016


23
Rekonsiliasi Fiskal Harga Pokok Penjualan

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Observation & Research of Taxation

Penilaian persediaan Positif/Negatif Selain harga perolehan

Metode persediaan Positif/Negatif Selain FIFO & Rata-rata

Besaran Biaya Positif/Negatif Kewajaran dalam


hubungan istimewa cfm.
Pasal 18 UU PPh

© ortax team- 2016


24
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha.1
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pegawai / non pegawai
Observation & Research of Taxation

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


PPh Pasal 21 pegawai Positif Tanggungan PPh Pasal 21
(bukan Tunjangan PPh
Pasal 21)

Biaya pengobatan pegawai Positif Penyediaan klinik sendiri;


pembayaran langsung ke
dokter/klinik/rumah sakit

Sewa tempat tinggal pegawai Positif Pembayaran langsung


kepada penyewa
Pemberian natura/kenikmatan kepada Positif Natura/kenikmatan dalam
pegawai (Benefit in Kind) bentuk umum

© ortax team- 2016


25
Biaya Fiskal Benefit In Kind.1

 Imbalan pekerjaan/jasa yang diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan


Observation & Research of Taxation

(benefit in kind) tidak dapat dikurangkan (non deductible) (cfm. Permenkeu


83/PMK.03/2009; Perdirjen Pajak 51/PJ/2009).
 BIK sebagai biaya fiskal (1)
 diberikan bagi seluruh Pegawai
 yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
Bentuk:
 pemberian makanan &minuman yang disediakan di tempat kerja
 pemberian kupon makanan&minuman bagi Pegawai yang karena sifat
pekerjaannya tidak dapat memanfaatkan pemberian sebagaimana mestinya:
 pegawai bagian pemasaran, bagian transportasi, dan dinas luar lainnya
 nilai kupon tersebut tidak melebihi pengeluaran penyediaan makanan
&minuman per Pegawai yang disediakan di tempat kerja

© ortax team- 2016


26
Biaya Fiskal Benefit In Kind.2

 BIK sebagai biaya fiskal (2)


Observation & Research of Taxation

 keharusan dalam pelaksanaan pekerjaan sebagai sarana keselamatan kerja,


atau
 karena sifat pekerjaan tersebut mengharuskannya

Bentuk:
 pakaian dan peralatan untuk keselamatan kerja
 pakaian seragam petugas keamanan (satpam)
 sarana antar jemput
 penginapan untuk awak kapal, dan yang sejenisnya

 BIK sebagai biaya fiskal (3)


 berkenaan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tertentu
 dalam rangka menunjang kebijakan pemerintah untuk mendorong
pembangunan di daerah tersebut
Bentuk: tidak dibatasi

© ortax team- 2016


27
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha.2
Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pegawai / non pegawai
Observation & Research of Taxation

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Bonus, gratifikasi, jasa produksi, Positif Bagian keuntungan
tantiem dan sebagainya kepada (pembagian laba)/di
pegawai bebankan ke laba yang
ditahan (Retained Earning)

Pembayaran sehubungan dengan Positif Jumlah melebihi kewajaran


pekerjaan/jasa kepada pemegang (diukur berdasarkan
saham/pihak yang mempunyai standar yang berlaku
hubungan istimewa (Pasal 18 ayat (4) umum)
UU PPh)

© ortax team- 2016


28
Ekualisasi
Biaya Gaji, Bonus dll vs PPh Pasal 21

Penyebab selisih
Observation & Research of Taxation

1. Bukan objek PPh Pasal 21:


JHT, natura/kenikmatan

2. Perbedaan tahun pengakuan biaya dan pemotongan


3. Keterlambatan pemotongan (berbeda tahun
pembebanan/pembayaran dan pemotongan)
4. Selisih kurs pencatatan pada pembukuan & pemotongan PPh Pasal 21

© ortax team- 2016


29
Kertas Kerja Ekualisasi 2

Biaya gaji dll cfm. SPT Tahunan PPh Badan xxxxxxxx


Observation & Research of Taxation

Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 21/26


Januari xxxxxxxx
…… xxxxxxxx
Desember xxxxxxxx
Total penghasilan bruto xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Natura, kenikmatan xxxxxxxx
JHT xxxxxxxx
Selisih kurs xxxxxxxx
Total xxxxxxxx

© ortax team- 2016


30
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha.3
Biaya penyusutan
Observation & Research of Taxation

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan

Biaya Penyusutan Negatif Jika biaya penyusutan per


fiskal lebih besar
dibandingkan komersial

Positif Jika biaya penyusutan per


fiskal lebih kecil
dibandingkan komersial

© ortax team- 2016


31
Kelompok Harta dan Tarif Penyusutan

Kelompok Harta :
Observation & Research of Taxation

KMK No 521/KMK.04/2000, KMK.138/KMK.03/2002, SE -


07/PJ.42/2002, SE-02/PJ.42/2002, PMK No. 96/PMK.03/2009

Kelompok Masa Manfaat Tarif Tarif


Harta berwujud (Garis Lurus) (Saldo Menurun)

Kelompok I 4 tahun 25 % 50 %
Kelompok II 8 tahun 12,5 % 25 %
Kelompok III 16 tahun 6,25 % 12,5 %
Kelompok IV 20 tahun 5% 10 %
BANGUNAN
Permanen 20 tahun 5%
Non Permanen 10 tahun 10%

© ortax team- 2016


32
Biaya Penyusutan.1

Pengaturan PER-55/PJ/2009
Observation & Research of Taxation

 Jenis-jenis harta berwujud bukan bangunan yang tidak tercantum dalam


Lampiran I, Lampiran II, Lampiran III, dan Lampiran IV, Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 96/PMK.03/2009, untuk kepentingan penyusutan
digunakan masa manfaat dalam Kelompok 3

 Dapat menunjukkan masa manfaat yang sesungguhnya  mengajukan


permohonan untuk penetapan sesuai dengan masa manfaat yang
sesungguhnya kepada Dirjen Pajak melalui Kepala Kanwil DJP yang
membawahi KPP tempat terdaftar

© ortax team- 2016


33
Biaya Penyusutan.2

 Permohonan harus disampaikan dengan menggunakan formulir


Observation & Research of Taxation

Peraturan Direktur Jenderal Pajak dan melampirkan:

a. penjelasan terperinci mengenai aktiva


b. spesifikasi aktiva dari produsen
c. perkiraan umur aktiva/masa manfaat ekonomis dari Penilai Publik;
dan
d. dokumen teknis pendukung dari produsen mengenai masa manfaat
aktiva

© ortax team- 2016


34
Biaya Fiskal Penyusutan &
Pemeliharaan Aktiva Tertentu
Penyusutan dan pengeluaran terkait penggunaan aktiva tertentu (KEP-220/PJ/2002):
Biaya sedan/kendaraan dinas dan handphone (50% Deductible)
Observation & Research of Taxation

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Penyusutan kendaraan kelompok 2 Positif Besaran: 50%
terkait jabatan
Biaya perawatan kendaraan kelompok Positif Besaran: 50%
2 terkait jabatan
Biaya bensin, tol, parkir dll kendaraan Positif Besaran: 50%
kelompok 2 terkait jabatan

Penyusutan handphone terkait Positif Besaran: 50%


jabatan
Biaya pemeliharaan handphone Positif Besaran: 50%
terkait jabatan
Biaya pulsa handphone terkait jabatan Positif Besaran: 50%
© ortax team- 2016
35
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha.4
Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan
Observation & Research of Taxation

Dana cadangan Positif Tidak termasuk usaha


tertentu

Piutang Tak Tertagih Positif Tidak memenuhi syarat


tertentu

Promosi Positif Tidak ada daftar nominatif

Entertainment Positif Tidak ada daftar nominatif

Sumbangan Positif Bukan sumbangan yang


diperbolehkan

© ortax team- 2016


36
Biaya Fiskal Dana Cadangan

Pembentukan atau pemupukan dana cadangan yang dapat dikurangkan sesuai Permenkeu
Observation & Research of Taxation

81/PMK.03/2009 jo. PMK 219/PMK.011/2012:

 cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen, dan perusahaan anjak piutang
 cadangan untuk usaha asuransi termasuk cadangan bantuan sosial yang dibentuk oleh
BPJS
 cadangan penjaminan untuk LPS
 cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan
 cadangan biaya penanaman kembali untuk usaha kehutanan
 cadangan biaya penutupan dan pemeliharaan tempat pembuangan limbah industri
untuk usaha pengolahan limbah industri

© ortax team- 2016


37
Biaya Fiskal Piutang Tak Tertagih.1

Kriteria sesuai Permenkeu 105/PMK.03/2009 jo. Permenkeu 207/PMK.010/2015:


Observation & Research of Taxation

 piutang yang timbul dari transaksi bisnis yang wajar sesuai dengan bidang
usahanya,
 yang nyata-nyata tidak dapat ditagih meskipun telah dilakukan upaya-upaya
penagihan yang maksimal atau terakhir oleh WP
 tidak termasuk piutang yang berasal dari transaksi bisnis dengan pihak-pihak
yang memiliki hubungan istimewa dengan WP

© ortax team- 2016


38
Biaya Fiskal Piutang Tak Tertagih.2
Syarat pembebanan:
 telah dibebankan sebagai biaya dalam laporan laba rugi komersial
Observation & Research of Taxation

 harus menyerahkan daftar piutang tsb kepada Ditjen Pajak


(hardcopy/softcopy); dan
(pilih salah satu)
 telah diserahkan perkara penagihannya kepada Pengadilan Negeri atau
instansi pemerintah yang menangani piutang negara
 terdapat perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan
utang antara kreditur dan debitur atas piutang yang nyata-nyata tidak dapat
ditagih
 telah dipublikasikan dalam penerbitan umum atau khusus
 adanya pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan untuk
jumlah utang tertentu

Persyaratan tidak berlaku bagi nilai piutang :


 s.d. Rp 100 Juta (Debitur Kecil): Kukesra, Kredit Usaha Tani, KPRSS, KUK, KUR
dan kredit kecil lainnya pengembangan UKM
 s.d. Rp 5 Juta (Debitur Kecil Lainnya)
© ortax team- 2016
39
Biaya Fiskal Piutang Tak Tertagih.3

 Daftar Nominatif :
Observation & Research of Taxation

identitas debitur berupa nama, NPWP (kecuali plafon utang s.d. Rp 50 Juta),
alamat, jumlah plafon utang yang diberikan dan jumlah piutang yang nyata-nyata
tidak dapat ditagih

• Lampiran Daftar Nominatif:


(pilih salah satu)
– fotokopi bukti penyerahan perkara penagihannya ke Pengadilan Negeri atau
instansi pemerintah yang menangani piutang negara
– fotokopi perjanjian tertulis mengenai penghapusan piutang/pembebasan
utang usaha yang telah dilegalisir oleh notaris
– fotokopi bukti publikasi dalam penerbitan umum atau penerbitan khusus
– surat yang berisi pengakuan dari debitur bahwa utangnya telah dihapuskan
yang disetujui oleh kreditur tentang penghapusan piutang untuk jumlah
utang tertentu,yang disetujui oleh kreditur

© ortax team- 2016


40
Biaya Fiskal Biaya Promosi.1

 Biaya promosi yang dapat dikurangkan sesuai Permenkeu 02/PMK.03/2010:


Observation & Research of Taxation

 bagian dari biaya penjualan


 dalam rangka memperkenalkan/menganjurkan pemakaian suatu produk baik
langsung maupun tidak langsung
 untuk mempertahankan /meningkatkan penjualan

SE-9/PJ/2010:
 Untuk mempertahankan/meningkatkan penjualan
 dikeluarkan secara wajar
 menurut adat kebiasan pedagang yang baik

Tidak termasuk biaya promosi:


 Pemberian kepada pihak lain yang tidak berkaitan langsung dengan
penyelenggaraan kegiatan promosi.
 Terkait dengan penghasilan yang bukan merupakan objek pajak dan telah
dikenai PPh Final.

© ortax team- 2016


41
Biaya Fiskal Biaya Promosi.2

 Besaran biaya promosi  akumulasi dari jumlah :


Observation & Research of Taxation

 biaya periklanan di media elektronik, media cetak, dan/atau media lainnya


 biaya pameran produk
 biaya pengenalan produk baru
 biaya sponsorship yang berkaitan dengan promosi produk

 Promosi dilakukan melalui sampel produk:


biaya promosi sebesar harga pokok sampel produk yang diberikan (belum
dibebankan dalam HPP).

 Didukung daftar nominatif yang dilampirkan pada SPT Tahunan PPh Badan
dengan minimal isian:
data penerima (Nama, NPWP, Alamat, Tanggal, Bentuk & Jenis Biaya, Besarnya
Biaya, Nomor Bukti Potong & Besarnya PPh Yang Dipotong).

© ortax team- 2016


42
Biaya Fiskal Biaya Entertainment

 Biaya entertainment, representasi, jamuan tamu dan sejenisnya (3M penghasilan


Observation & Research of Taxation

bukan objek PPh Final) dapat dikurangkan dan bukan objek pemotongan PPh
Pasal 21/23, dengan syarat di lampirkan daftar nominatif (SE-27/PJ.22/1986)

 Isian Daftar Nominatif Biaya Entertainment yang dilampirkan pada SPT Tahunan
PPh Badan:
 No. Urut
 Tanggal di berikan
 Nama dan tempat di berikan
 Alamat entertainment
 Jenis entertainment
 Jumlah
 Relasi : nama, posisi, nama dan jenis perusahaan

© ortax team- 2016


43
Biaya Fiskal Sumbangan.1 (1)
Biaya sumbangan yang dapat dikurangkan sesuai PP 93/2010:
 Bentuk sumbangan:
Observation & Research of Taxation

 Sumbangan penanggulangan bencana nasional (uang/barang)


(disampaikan melalui badan penanggulangan bencana atau lembaga atau
pihak yang telah mendapat izin dari instansi/lembaga yang berwenang)
 Sumbangan penelitian dan pengembangan (uang/barang)
(dilakukan di Indonesia melalui lembaga penelitian dan pengembangan)
 Sumbangan fasilitas pendidikan (uang/barang)
disampaikan melalui lembaga pendidikan
 Sumbangan pembinaan olahraga (uang/barang)
(untuk membina, mengembangkan dan mengoordinasikan suatu atau
gabungan organisasi cabang/jenis olahraga prestasi melalui lembaga
pembinaan olah raga)
 Biaya pembangunan infrastruktur sosial (sarana/prasarana)
(biaya yang dikeluarkan untuk keperluan membangun sarana dan
prasarana untuk kepentingan umum dan bersifat nirlaba)
© ortax team- 2016
44
Biaya Fiskal Sumbangan.1 (2)
Syarat pengurangan biaya sumbangan:
Observation & Research of Taxation

 mempunyai penghasilan neto fiskal berdasarkan SPT Tahunan PPh Tahun Pajak
sebelumnya
 pemberian tidak menyebabkan rugi pada Tahun Pajak sumbangan diberikan
 didukung oleh bukti yang sah
 lembaga penerima memiliki NPWP, kecuali badan yang dikecualikan sebagai
subjek pajak
 penerima bukan pihak yang memiliki hubungan istimewa

Besaran biaya sumbangan yang dapat dikurangkan:


tidak melebihi 5% dari penghasilan neto fiskal Tahun Pajak sebelumnya

© ortax team- 2016


45
Biaya Fiskal Sumbangan.2 (1)
• PP 60/2010; PMK 254/PMK.03/2010; PER - 6/PJ/2011; PER - 33/PJ/2011, PER-
Observation & Research of Taxation

15/PJ/2012

• Cakupan zakat/sumbangan keagamaan:


• zakat atas penghasilan yang dibayarkan oleh WP O/P pemeluk agama
Islam dan/atau oleh WP Badan DN yang dimiliki oleh pemeluk agama
Islam kepada badan amil zakat atau lembaga amil zakat yang dibentuk
atau disahkan oleh Pemerintah; atau
• sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib bagi WP O/P pemeluk agama
selain agama Islam dan/atau oleh WP Badan DN yang dimiliki oleh
pemeluk agama selain agama Islam, yang diakui di Indonesia yang
dibayarkan kepada lembaga keagamaan yang dibentuk atau disahkan
oleh Pemerintah

© ortax team- 2016


46
Biaya Fiskal Sumbangan.2 (2)
• Bukti pembayaran
Observation & Research of Taxation

– bukti pembayaran secara langsung atau melalui transfer rekening bank, atau
pembayaran melalui ATM
– paling sedikit memuat :
• Nama lengkap WP dan NPWP pembayar
• Jumlah pembayaran
• Tanggal pembayaran
• Nama badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau lembaga keagamaan
yang dibentuk atau disahkan Pemerintah
• Tanda tangan petugas badan amil zakat; lembaga amil zakat; atau
lembaga keagamaan, yang dibentuk atau disahkan Pemerintah, di bukti
pembayaran, apabila pembayaran secara langsung
• Validasi petugas bank pada bukti pembayaran apabila pembayaran
melalui transfer rekening bank.

© ortax team- 2016


47
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha.5
Biaya-biaya pajak
Observation & Research of Taxation

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Biaya Pajak (PPh) Positif
Biaya Pajak (PPN) Positif Tidak memenuhi syarat
cfm. PP 94/2010
Sanksi perpajakan Positif

© ortax team- 2016


48
Biaya Fiskal Biaya Pajak

 PPN Masukan yang tidak dapat dikreditkan :


Observation & Research of Taxation

 benar-benar telah dibayar; dan


 berkenaan dengan pengeluaran yang berhubungan dengan kegiatan 3M
penghasilan.

© ortax team- 2016


49
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha.6
Biaya bunga pinjaman
Observation & Research of Taxation

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan

Biaya bunga pinjaman dari pemegang Negatif Tidak memenuhi syarat


saham pinjaman tanpa bunga
kepada pemegang saham

Biaya bunga pinjaman untuk deposito Positif Deposito merupakan objek


PPh Final

© ortax team- 2016


50
Biaya Fiskal Bunga Pinjaman.1

Sesuai PP No.94/2010, pinjaman tanpa bunga dari pemegang saham


Observation & Research of Taxation

diperkenankan bagi WP berbentuk PT:


 pinjaman tersebut berasal dari dana milik pemegang saham itu sendiri dan
bukan berasal dari pihak lain
 modal yang seharusnya disetor oleh pemegang saham pemberi pinjaman
telah disetor seluruhnya
 pemegang saham pemberi pinjaman tidak dalam keadaan merugi, dan
 penerima pinjaman sedang mengalami kesulitan keuangan untuk
kelangsungan usahanya.

© ortax team- 2016


51
Biaya Fiskal Bunga Pinjaman.2 (1)
 Perhitungan proporsional cfm. SE-46/PJ.4/1995
Observation & Research of Taxation

 Ketentuan:
 Jumlah rata-rata pinjaman = / < jumlah rata-rata dana yang ditempatkan
sebagai deposito berjangka atau tabungan lainnya
 bunga yang dibayar atau terutang atas pinjaman tersebut seluruhnya tidak
dapat dibebankan sebagai biaya
 Jumlah rata-rata pinjaman > jumlah rata-rata dana yang ditempatkan dalam
bentuk deposito atau tabungan lainnya
 bunga atas pinjaman yang boleh dibebankan sebagai biaya adalah bunga
yang dibayar atau terutang atas rata-rata pinjaman yang melebihi jumlah rata-
rata dana yang ditempatkan sebagai deposito berjangka atau tabungan
lainnya

© ortax team- 2016


52
Biaya Fiskal Bunga Pinjaman.2 (2)
• Ilustrasi:
Pada tahun 2015, PT ABC mendapat pinjaman dari pihak ketiga dengan batas maksimum
Observation & Research of Taxation

sebesar Rp 200 Juta dan tingkat bunga pinjaman 20%.


Dari jumlah tersebut telah diambil pada bulan Pebruari sebesar Rp 125 Juta, pada bulan
Juni diambil lagi sebesar Rp 25 Juta dan sisanya (Rp 50 Juta) diambil pada bulan Agustus.
PT ABC mempunyai dana yang ditempatkan dalam bentuk deposito dengan perincian
sebagai berikut:
 bulan Pebruari s/d Maret : Rp 25 Juta
 bulan April s/d Agustus : Rp 46 Juta
 bulan September s/d Desember : Rp 50 Juta

Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya:


Rata-rata pinjaman Pinjaman Jangka Waktu
bulan Januari Rp 0 1 bulan = Rp 0
bulan Pebruari s/d Mei Rp 125 Juta 4 bulan = Rp 500 Juta
bulan Juni s/d Juli Rp 150 Juta 2 bulan = Rp 300 Juta
bulan Agustus s/d Des Rp 200 Juta 5 bulan = Rp 1 Miliar
------------------------ ----------------------
Jumlah Rp 1, 8 Miliar
Rata-rata pinjaman perbulan Rp 1,8 Miliar : 12 = Rp 150 Juta
© ortax team- 2016
53
Biaya Fiskal Bunga Pinjaman.2 (3)
Rata-Rata Dana Berupa Deposito Pinjaman Jangka Waktu
bulan Januari Rp 0 1 bulan = Rp 0
Observation & Research of Taxation

bulan Pebruari s/d Maret Rp 25 Juta 2 bulan = Rp 50 Juta


bulan April s/d Agustus Rp 46 Juta 5 bulan = Rp 230 Juta
bulan September s/d Desember Rp 50 Juta 4 bulan = Rp 200 Juta
----------------------
Jumlah Rp 480 Juta

Rata-rata deposito perbulan = Rp 480 Juta : 12 = Rp 40 Juta

Bunga yang dapat dibebankan sebagai biaya :

20% x (Rp 150 Juta - Rp 40 Juta) = Rp 22 Juta

© ortax team- 2016


54
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Usaha Joint Cost

Koreksi Positif biaya mendapatkan penghasilan objek PPh, objek PPh Final dan
bukan objek PPh
Observation & Research of Taxation

Biaya 3M Biaya 3M
penghasilan penghasilan
objek PPh bukan objek PPh

Biaya 3M
penghasilan objek PPh Final

Biaya bersama (joint cost) yang tidak dapat dipisahkan


 perhitungan proporsional setelah penyesuaian fiskal

© ortax team- 2016


55
Ilustrasi joint Cost
PT. XYZ Indonesia
total penghasilan 600 milyar
total beban keseluruhan sebesar 450 milyar.

Beban tersebut dikeluarkan untuk memperoleh semua penghasilan yang


diterimanya. Dari penghasilan tersebut 100 milyar merupakan penghasilan final.

Perusahaan tidak dapat mengindentifikasi secara spesifik beban yang terkait dengan
penghasilan final tersebut. Berapakah penghasilan kena pajak perusahaan?

Jawab: (dalam milyar)


Penghasilan dikenakan pajak final sebesar 100 akan dikoreksi negatif.
Beban yang akan menjadi pengurang dari penghasilan yang tidak final sebesar
500/600 x 450 = 375.
Penghasilan kena pajak
Penghasilan 500
Beban yang boleh dikurangkan 375
Penghasilan kena pajak 125

56
© ortax team- 2016
Rekonsiliasi Fiskal Biaya Luar Usaha

Deskripsi Koreksi Fiskal Keterangan


Observation & Research of Taxation

Biaya deposito/tabungan & diskonto Positif Terkait penghasilan objek


PPh Final
Rugi selisih kurs Positif Terkait penghasilan objek
PPh Final & bukan objek
Rugi pengalihan harta Negatif / Positif Menghitung laba per fiskal
dan dibandingkan dengan
komersial

 Kerugian selisih kurs mata uang asing diakui sebagai biaya berdasarkan sistem
pembukuan yang dianut dan dilakukan secara taat asas sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan, kecuali berkaitan langsung dengan usaha yang dikenakan
PPh final/tidak termasuk objek pajak (cfm. Pasal 9 PP 94/2010)

© ortax team- 2016


57
Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga
vs PPh Pasal 23/26 & 4 Ayat (2)/15

Penyebab selisih
Observation & Research of Taxation

 Biaya jasa, sewa, bunga & royalti ; dividen bukan objek PPh Pasal
23/26 & 4 Ayat (2):
pembelian material, pembayaran gaji pegawai outsourcing,
ketentuan Tax Treaty
 Keterlambatan pemotongan (perbedaan tahun pemotongan)
 Selisih kurs pencatatan pada pembukuan & pemotongan PPh Pasal
23/26 & 4 Ayat (2)

© ortax team- 2016


58
Kertas Kerja Ekualisasi 3

Biaya imbalan jasa, sewa, bunga,& royalti ; dividen cfm. SPT Tahunan xxxxxxxx
PPh Badan
Observation & Research of Taxation

Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 23/26; 4 Ayat (2); 15
Januari xxxxxxxx
…… xxxxxxxx
Desember xxxxxxxx
Total penghasilan bruto xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Pembelian material xxxxxxxx
Pembayaran gaji pegawai outsourcing xxxxxxxx
Bukan objek cfm. Tax Treaty xxxxxxxx
Selisih kurs xxxxxxxx
Total xxxxxxxx

© ortax team- 2016


59
Ekualisasi PPh Pasal 26 & PPN JLN

Penyebab selisih
Observation & Research of Taxation

 Objek PPN tetapi bukan objek PPh Pasal 26 cfm. Tax Treaty:
penyerahan jasa tidak melalui BUT
 Objek PPh Pasal 26 tetapi bukan objek PPN:
bunga dan dividen
 Selisih kurs pemotongan PPh dan penyetoran PPN

© ortax team- 2016


60
Kertas Kerja Ekualisasi 4

DPP PPN JLN cfm. SPT Masa PPN xxxxxxxx


Observation & Research of Taxation

Penghasilan bruto cfm. SPT Masa PPh Pasal 26


Januari xxxxxxxx
…… xxxxxxxx
Desember xxxxxxxx
Total penghasilan bruto xxxxxxxx
Selisih xxxxxxxx
Penyerahan jasa tidak melalui BUT xxxxxxxx
Bukan objek PPN JLN (bunga, dividen) xxxxxxxx
Selisih kurs xxxxxxxx
Total xxxxxxxx

© ortax team- 2016


61
Kompensasi Kerugian

Kerugian dapat dikompensasikan dengan penghasilan mulai tahun pajak


berikutnya, berturut-turut sampai dengan 5 tahun

Atas penanaman modal di bidang – bidang usaha tertentu atau di


daerah – daerah tertentu, kompensasi kerugian dapat diberikan
hingga paling lama 10 tahun

62
© ortax team- 2016
Tarif PPh

Tarif Pasal 17 Ayat (1)


Observation & Research of Taxation

 Besaran tarif : 25% (tahun 2010 dst)


 bagi WP badan dalam negeri dan BUT
 PPh terutang : tarif x penghasilan kena pajak

Contoh:
Jumlah peredaran bruto tahun pajak 2013 : Rp 54 Miliar.
Jumlah Penghasilan Kena Pajak dalam tahun pajak 2013 : Rp 4 Miliar

Pajak Penghasilan yang terutang= (25% x Rp 4 Miliar ) : Rp 1 Miliar

© ortax team- 2016


63
Tarif PPh WPDN Perseroan Terbuka

Pasal 17 Ayat (2b), PP 77 tahun 2013 jo. PP 156 tahun 2015


Observation & Research of Taxation

• Penurunan tarif 5% dari tarif Pajak Penghasilan Badan untuk Badan dalam negeri yang
berbentuk Perseroan Terbuka

Harus memenuhi persyaratan:


a. Paling sedikit 40% (empat puluh persen) dari jumlah keseluruhan saham yang disetor
dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia
b. Saham sebagaimana dimaksud point a harus dimiliki oleh paling sedikit 300 Pihak
c. masing-masing Pihak sebagaimana dimaksud dalam point b hanya boleh memiliki
saham kurang dari 5% (lima persen) dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan
disetor penuh, dan
d. ketentuan pada point a, b, dan c harus dipenuhi dalam waktu paling singkat 183
(seratus delapan puluh tiga) hari kalender dalam jangka waktu 1 (satu) Tahun Pajak.

Ilustrasi
Jumlah PKP dalam tahun pajak 2015 Rp 1, 25 Miliar
PPh yang terutang = (25% - 5%) x Rp1,25 Miliar = Rp 250 Juta

© ortax team- 2016


64
Tarif PPh WP Tertentu.1

Pasal 31 E, SE-66/PJ/2010
Observation & Research of Taxation

 WP badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan Rp 50


Miliar
 fasilitas berupa pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif umum yang
dikenakan atas PKP dari bagian peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8
Miliar
 Bukan Pilihan dan tidak perlu menyampaikan permohonan
 Ketentuan Perhitungan (1)
peredaran bruto sampai dengan Rp 4,8 Miliar

PPh terutang = 50% X 25% X seluruh PKP

© ortax team- 2016


65
Tarif PPh WP Tertentu.2

 Ketentuan Perhitungan (2)


Observation & Research of Taxation

peredaran bruto lebih dari Rp 4,8 Miliar s.d. Rp 50 Miliar

PPh Terutang =

(50% x 25%) x 25% x PKP


PKP dari bagian dari bagian peredaran
peredaran bruto yang bruto yang tidak
memperoleh fasilitas memperoleh fasilitas

PKP dari bagian bruto yang memperoleh fasilitas:


Rp 4,8 Miliar x PKP
Peredaran Bruto
PKP dari bagian bruto yang tidak memperoleh fasilitas:
PKP – PKP yang memperoleh fasilitas

© ortax team- 2016


66
KREDIT PAJAK
WP BADAN DALAM NEGERI DAN BUT

PEMUNGUTAN PPh DARI KEGIATAN DI BIDANG IMPOR ATAU


PASAL 22 KEGIATAN USAHA DI BIDANG LAIN

PEMOTONGAN PPh DARI DIVIDEN,BUNGA,ROYALTI,SEWA,


HADIAH DAN PENGHARGAAN,
PASAL 23
DAN IMBALAN LAIN

PAJAK YG DIBAYAR ATAU TERUTANG ATAS PENGHASILAN DARI LUAR


PASAL 24 NEGERI YANG BOLEH DIKREDITKAN

PASAL 25 PEMBAYARAN YG DILAKUKAN OLEH WAJIB PAJAK SENDIRI

PASAL 26 PEMOTONGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN SP LN YG MENJADI


AYAT (5) SP DN (TDK BERSIFAT FINAL)

SANKSI ADMINISTRASI BERUPA


TIDAK BOLEH BUNGA, DENDA DAN KENAIKAN
DIKREDITKAN SERTA SANKSI PIDANA BERUPA DENDA
© ortax team- 2016
Isu Kredit Pajak

• Tanggal penerbitan bukti potong


Observation & Research of Taxation

• Formalitas bukti potong


• Penyetoran & pelaporan oleh pemotong
• STP PPh Pasal 25 Masa yang belum disetor

© ortax team- 2016


68
Identifikasi Transaksi Hubungan Istimewa

Transaksi dua pihak atau lebih dengan status hubungan:


Observation & Research of Taxation

1. Penyertaan modal langsung/tidak langsung paling rendah 25% pada WP lain, dua
WP/lebih (termasuk hubungan antara dua WP/lebih tsb)
2. Menguasai WP lainnya/dua /lebih WP berada di bawah penguasaan yang sama
baik langsung maupun tidak langsung (penguasaan manajemen maupun
teknologi)
3. Terdapat hubungan keluarga baik sedarah maupun semenda dalam garis
keturunan lurus dan atau ke samping satu derajat
4. Hubungan istimewa karena pengandalian sebagaimana diatur oleh Pasal 9 ayat
(1) Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (tax treaty) antara Indonesia dengan
negara domisili pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Wajib Pajak

© ortax team- 2016


69
Jenis Transaksi Hubungan Istimewa

a. penjualan/pembelian barang berwujud (bahan baku, barang jadi dan


Observation & Research of Taxation

barang dagangan)
b. penjualan/pembelian barang modal, termasuk aktiva tetap
c. penyerahan/pemanfaatan barang tidak berwujud
d. peminjaman uang
e. penyerahan jasa
f. penyerahan/perolehan instrumen keuangan seperti saham dan
obligasi
g. lain-lain

© ortax team- 2016


70
Langkah-langkah dalam Prinsip Kewajaran dan
Kelaziman Usaha

1. melakukan Analisis Kesebandingan dan menentukan pembanding


Observation & Research of Taxation

2. menentukan metode Penentuan Harga Transfer yang tepat


3. menerapkan Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha berdasarkan hasil
Analisis Kesebandingan dan metode Penentuan Harga Transfer yang
tepat ke dalam transaksi yang dilakukan antara Wajib Pajak dengan
pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa
4. mendokumentasikan setiap langkah dalam menentukan Harga Wajar
atau Laba Wajar sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.

© ortax team- 2016


71
Langkah-langkah dalam Prinsip Kewajaran dan
Kelaziman Usaha

• Prinsip Kewajaran dan Kelaziman Usaha (Arm's Length Principle/ALP)


Observation & Research of Taxation

mendasarkan pada norma bahwa harga atau laba atas transaksi yang
dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai Hubungan Istimewa
ditentukan oleh kekuatan pasar, sehingga transaksi
tersebut mencerminkan harga pasar yang wajar (Fair Market
Value/FMV).
• Wajib Pajak yang melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai Hubungan Istimewa dengan nilai seluruh transaksi tidak
melebihi Rp 10 Milyar dalam 1 tahun pajak untuk setiap lawan
transaksi, dikecualikan dari kewajiban TP doc

© ortax team- 2016


72
Metode Penentuan Harga Pasar Wajar
Observation & Research of Taxation

Comparable
Uncontrolled
Pasal 18 ayat 3 UU PPh Price

Metode Penentuan
Resale price Cost-plus
Harga Pasar
method method
Wajar

Other
methods

Transactional
Profit split
net margin
method
method

© ortax team- 2016


73
Terima Kasih
Suplemen Tax Update

Rekonsiliasi Fiskal dan


Pengisian SPT Tahunan PPh Badan 2015
Yang Efektif

Observation & Research of Taxation


Penentuan Besarnya Perbandingan
Antara Utang dan Modal Perusahaan

PerMenkeu
Efektif
Observation & Research of Taxation

169/PMK.010/2015
Tahun Pajak 2016
(9 September 2015)

DER(4:1)
Utang Modal

Saldo rata-rata utang pada satu Saldo rata-rata modal pada satu
tahun pajak/bagian tahun pajak tahun pajak/bagian tahun
 dihitung berdasarkan rata-rata Pajak  dihitung berdasarkan
saldo utang tiap akhir bulan pada rata-rata saldo modal tiap akhir
tahun pajak/bagian tahun pajak bulan pada tahun pajak/bagian
ybsc tahun pajak ybs

Saldo utang : Saldo modal :


saldo utang jangka panjang & jangka ekuitas (standar akuntansi keuangan yang
pendek (termasuk saldo utang dagang berlaku) & pinjaman tanpa bunga dari
yang dibebani bunga) pihak yang memiliki hubungan istimewa

© ortax team- 2016


76
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1)

Perbandingan utang dan modal > DER (4:1)


Observation & Research of Taxation

Biaya pinjaman yang dapat diperhitungkan


dalam menghitung penghasilan kena pajak (DE):
o Biaya pinjaman sebesar DER (4:1)
o Sesuai Pasal 6 & 9 UU PPh
o Sesuai prinsip kewajaran dan kelaziman usaha Pasal 18 ayat (3) UU PPh (untuk hubungan
istimewa)

 Saldo ekuitas nol/negatif: seluruh biaya pinjaman  NDE

Biaya Pinjaman
biaya yang ditanggung sehubungan dengan peminjaman dana yang meliputi:
1. bunga pinjaman
2. diskonto dan premium yang terkait dengan pinjaman
3. biaya tambahan yang terjadi yang terkait dengan perolehan pinjaman (arrangement of
borrowings)
4. beban keuangan dalam sewa pembiayaan
5. biaya imbalan karena jaminan pengembalian utang
6. selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs
tersebut sebagai penyesuaian terhadap biaya bunga dan biaya pinjaman ybs

© ortax team- 2016


77
Ilustrasi 1
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


78
Ilustrasi 1
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1) (1)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


79
Ilustrasi 1
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1) (2)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


80
Ilustrasi 1
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1) (3)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


81
Ilustrasi 1
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1) (4)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


82
Ilustrasi 1
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1) (5)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


83
Ilustrasi 2
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


84
Ilustrasi 3
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


85
Ilustrasi 3
Penghitungan Biaya Pinjaman (DER 4:1) (1)
Observation & Research of Taxation

© ortax team- 2016


86
Pengecualian Penentuan Besarnya Perbandingan
Antara Utang dan Modal Perusahaan (1)

• Bank sebagaimana dimaksud dalam peraturan


Observation & Research of Taxation

Bank perundang-undangan di bidang perbankan


• Bank Indonesia

• Badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan


dalam bentuk penyediaan dana atau barang modal
Lembaga Pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundang-undangan mengenai lembaga
pembiayaan

• Perusahaan asuransi, perusahaan asuransi syariah,


perusahaan reasuransi, dan perusahaan reasuransi
Asuransi & Reasuransi syariah yang menjalankan usaha asuransi dan/ atau
reasuransi sebagaimana dimaksud dalam peraturan
perundangundangan mengenai perasuransian

© ortax team- 2016


87
Pengecualian Penentuan Besarnya Perbandingan
Antara Utang dan Modal Perusahaan (2)
Observation & Research of Taxation

• terikat kontrak bagi hasil, kontrak karya, atau


perjanjian kerjasama pengusahaan pertambangan
Usaha pertambangan migas, • dalam kontrak atau perjanjian mengatur atau
pertambangan umum & mencantumkan ketentuan mengenai batasan
pertambangan lainnya perbandingan antara utang dan modal
• berlaku sampai dengan berakhirnya kontrak atau
perjanjian

Seluruh penghasilannya • Berdasarkan peraturan perundang-undangan


dikenai PPh final tersendiri

Usaha di bidang infrastruktur

© ortax team- 2016


88
Utang Swasta Luar Negeri
Observation & Research of Taxation

Wajib dilaporkan Bila tidak dilaporkan:


ke Dirjen Pajak Biaya pinjaman  NDE

Tata cara pelaporan diatur PerDirjen Pajak

© ortax team- 2016


89
Penilaian Kembali Aktiva Tetap
Untuk Tujuan Perpajakan Tahun 2015 & 2016

PerMenkeu PerDirJen Pajak


191/PMK.010/2015 jo. 37/PJ/2015
Observation & Research of Taxation

233/PMK.03/2015 (23 Oktober 2015)

Periode Permohonan: 20 Oktober 2015  31 Desember 2016


PPh dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali / hasil
perkiraan penilaian kembali WP di atas nilai sisa buku fiskal semula

PPh Final 3%
PPh Final 4 %
Permohonan:
PPh Final 6%
20/10/15  Permohonan:
31/12/15 01/01/16  Permohonan:
30/06/16 01/07/16 
31/12/16

© ortax team- 2016


90
Aktiva Objek Penilaian Kembali

 sebagian atau seluruh aktiva tetap berwujud


Observation & Research of Taxation

 yang terletak atau berada di Indonesia


 dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak
 yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1 tahun

© ortax team- 2016


91
Wajib Pajak Yang Mengajukan Penilaian
Kembali.1
 Wajib Pajak badan dalam negeri
Observation & Research of Taxation

 Bentuk Usaha Tetap (BUT)


 Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pembukuan
 Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dalam
bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat
 Wajib Pajak yang pada saat penetapan penilaian kembali nilai aktiva tetap oleh
kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh ijin dari
Pemerintah belum melewati jangka waktu 5 tahun terhitung sejak penilaian
kembali aktiva tetap terakhir berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
79/ PMK. 03/2008

© ortax team- 2016


92
Wajib Pajak Yang Mengajukan Penilaian
Kembali.2
 telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah, tetapi
Observation & Research of Taxation

belum digunakan untuk tujuan perpajakan, dengan ketentuan:


 penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada tahun 2015 untuk
permohonan yang diajukan pada tahun 2015
 penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada tahun 2016 untuk
permohonan yang diajukan pada tahun 2016

 belum melakukan penilaian kembali aktiva tetap

© ortax team- 2016


93
Nilai Aktiva Penilaian Kembali.1
 Nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali
Observation & Research of Taxation

merupakan nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik/ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah

 Nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali WP


harus dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik
atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal:
 31 Desember 2016  permohonan: 20 Oktober 2015 s.d. 31 Desember 2015
 30 Juni 2017 permohonan: 1 Januari 2016 s.d. 30 Juni 2016
 31 Desember 2017: permohonan diajukan 1 Juli 2016 s.d. 31 Desember
2016.

© ortax team- 2016


94
Nilai Aktiva Penilaian Kembali.2
 Nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah harus berdasarkan nilai pasar
Observation & Research of Taxation

atau nilai wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva
tetap
 Bila nilai pasar atau nilai Wajar yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik
atau ahli penilai tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur
Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva
tetap yang bersangkutan

© ortax team- 2016


95
Permohonan Menurut Nilai Pasar/Nilai Wajar
Aktiva Tetap
 Permohonan tertulis kepada Kepala Kanwil DJP KPP terdaftar
Observation & Research of Taxation

 Surat Setoran Pajak bukti pelunasan PPh atas penilaian kembali aktiva tetap
 Daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali
 fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang
memperoleh ijin dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang
berwenang menerbitkan surat izin usaha tersebut
 laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai
yang memperoleh ijin dari Pemerintah
 laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktiva tetap

© ortax team- 2016


96
Permohonan Menurut Perkiraan Nilai Pasar/Nilai
Wajar WP
 Permohonan tertulis kepada Kepala Kanwil DJP KPP terdaftar
Observation & Research of Taxation

 SSP bukti pelunasan PPh atas perkiraan penilaian kembali aktiva tetap
 daftar aktiva tetap yang akan dinilai kembali beserta perkiraan nilainya

1. SSP bukti pelunasan PPh atas penilaian kembali aktiva tetap dalam hal terjadi
kekurangan pembayaran pajak terutang
2. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali
3. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang
memperoleh ijin dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang
berwenang menerbitkan surat ijin usaha tersebut
4. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai
yang memperoleh ijin dari Pemerintah
5. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktiva tetap
© ortax team- 2016
97
Kelengkapan Dokumen Permohonan
Menurut Perkiraan Nilai Pasar/Nilai Wajar WP
 Dokumen No. 1, 2, 3 dan 4
Observation & Research of Taxation

Pl. 31/12/16
Pl. 30/06/17
Permohonan:
Pl. 31/12/17
20/10/15  Permohonan:
31/12/15 01/01/16  Permohonan:
30/06/16 01/07/16 
31/12/16

© ortax team- 2016


98
Ketentuan Lainnya
Pelunasan PPh
Observation & Research of Taxation

sebelum permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan diajukan kepada
Direktur Jenderal Pajak

Penyelesaian permohonan
 Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 30 hari sejak permohonan diterima lengkap
dapat menerbitkan surat keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap

© ortax team- 2016


99
Pengalihan Aktiva Yang Dilakukan Penilaian
Kembali
• aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua), yang telah memperoleh
keputusan persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka waktu 3 (tiga)
Observation & Research of Taxation

tahun
• aktiva tetap kelompok 3 (tiga) dan kelompok 4 (empat), yang telah memperoleh
keputusan persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka waktu 5 (lima)
tahun
• tanah dan/atau bangunan yang telah memperoleh keputusan persetujuan
penilaian kembali sebelum lewat jangka waktu 1 (satu) tahun

sejak dilakukannya penilaian kembali, atas selisih lebih penilaian kembali aktiva
tetap diatas nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan PPh yang bersifat
final dengan tarif sebesar tarif tertinggi PPh yang berlaku pada saat penilaian
kembali aktiva tetap dikurangi pajak yang telah dibayarkan.

© ortax team- 2016


100
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai