Dosen Pembimbing:
Disusun oleh :
Hendriansyah 1780200058
A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas merupakan suatu kesatuan yang unik dari praktek
keperawatan dan kesehatan masyarkat yang ditujukan pada pengembangan dan
peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun
secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan
tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Menurut Anderson & Farlane (2007), menjelaskan bahwa perawat komunitas
idealnya sebagai seorang advokat individu dan kesehatan keluarga serta terampil
dalam membangun hubungan saling percaya, perawatan memiliki pemahaman
yang baik tentang kebutuhan dan pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai
advokat kesehatan individu dan keluarga, perawat, dalam suatu model advokasi
komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus mereka tentang pelayanan
keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dari kemitraan komunitas.
B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Keperawatan Komunitas
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan Keperawatan Komunitas
3. Mahasiswa dapat mengetahui Falsafah keperawatan Komunitas
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Paradigma Keperawatan Komunitas
5. Mahasiswa dapat mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Dan Deskripsi Komunitas
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2009).
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan
sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga kelompok dan
masyarakat. Salah satu agregat dikomunitas adalah kelompok kelompok dewasa yang
tergolong kelompok beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait
pemberian ASI yang tidak adekuat dan masalah kesehatan lainnya yang bisa dijadikan
intervensi oleh perawat.
F. TeoriRemaja
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia,
menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003).
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi
perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi
rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual (Kartono, 1995).
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari
bahasa Latin adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber
dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan.
Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Ali
& Asrori, 2006).
Menurut Rice (dalam Gunarsa, 2004), masa remaja adalah masa peralihan,
ketika individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki
kematangan. Pada masa tersebut, ada dua hal penting menyebabkan remaja
melakukan pengendalian diri. Dua hal tersebut adalah, pertama, hal yang bersifat
eksternal, yaitu adanya perubahan lingkungan, dan kedua adalah hal yang bersifat
internal, yaitu karakteristik di dalam diri remaja yang membuat remaja relatif lebih
bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya (storm and
stress period).
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan
fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu
periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa
pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa
(Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009).
Pubertas (puberty) ialah suatu periode di mana kematangan kerangka dan
seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Akan tetapi,
pubertas bukanlah suatu peristiwa tunggal yang tiba-tiba terjadi. Pubertas adalah
bagian dari suatu proses yang terjadi berangsur-angsur (gradual) (Santrock, 2002).
Remaja adalah suatu masa di mana:
1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.
2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman dalam Sarwono, 2010).
Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anak
dan sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembangan
remaja baik perubahan fisik maupun perubahan psikis (pada perempuan setelah
mengalami menarche dan pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah)
menyebabkan masa remaja relatif bergejolak dibandingkan dengan masa
perkembangan lainnya. Hal ini menyebabkan masa remaja menjadi penting untuk
diperhatikan.
B. Batasan Usia Remaja
Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga masa
tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa
remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria
usia masa remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu
15-17 tahun. Kriteria usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18
tahun dan pada laki-laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir
pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010).
Menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun
atau awal dua puluhan tahun. Jahja (2012) menambahkan, karena laki-laki lebih
lambat matang daripada anak perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal
masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia 18 tahun ia telah dianggap
dewasa, seperti halnya
anak perempuan. Akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang untuk usianya
dibandingkan dengan perempuan. Namun adanya status yang lebih matang, sangat
berbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda.Menurut Mappiare masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan
usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir (Ali & Asrori,
2006). Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa
apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun seperti pada ketentuan
sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah
menengah (Hurlock dalam Ali & Asrori, 2006). Masa remaja dimulai pada usia 11
atau 12 sampai masa remaja akhir atau awal usia dua puluhan, dan masa tersebut
membawa perubahan besar saling bertautan dalam semua ranah perkembangan
(Papalia, dkk., 2008). Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
Menurut Depkes RI adalah antara 10 samapi 19 tahun dan belum kawin. Menurut
BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun (Widyastuti dkk., 2009). Berdasarkan uraian di
atas dapat diketahui bahwa usia remaja pada perempuan relatif lebih muda
dibandingkan dengan usia remaja pada laki-laki. Hal ini menjadikan perempuan
memiliki masa remaja yang lebih panjang dibandingkan dengan laki-laki.
2. Pinggul. Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini
sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah
kulit.
3. Payudara. Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting
susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan berkembang
dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan
lebih
bulat.
4. Kulit. Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal, pori-pori
membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lebih
lembut.
5. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.
Kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
6. Otot. Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat. Akibatnya
akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
7. Suara. Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Pengkajian
1. Data Primer
a) Geografi
1) Keadaan tanah
Keadaan tanah desa Cempaka Permai termasuk dalam kategori subur
karena sebagian besar tanah digunakaan sebagai tempat tinggal dan
persawahan.
2) Luas Daerah
Luas desa Cempaka Permai 105 Ha. Luas tanah tersebut digunakan 32
Ha untuk jalan, bangunan umum, pemukiman dan lain-lain, 70 Ha
untuk sawwah dan ladang.
3) Batas daerah
Desa Cempaka Permai berbatasan dengan daerah lain disekitarnya.
Berikut ini wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Desa Cempaka
permai :
Utara : berbatasan dengan Desa Taba Atas
Selatan : berbatasan dengan desa Magelang
Timur : berbatasan dengan desa Karang jaya
Barat : berbatasan dengan desa Pinang belapis
4) Jaringan transportasi
Secara umum jalan Desa Cempaka Permai sebagian besar sudah
beraspal. Sarana transportasi pribadi di Desa cempaka permai antara
lain sepeda, sepeda motor, dan mobil.
b) Demografi
1) Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Desa Cempaka Permai pada bulan September
2019 adalah 3.151 jiwa penduduk dengan jumlah penduduk laki-laki
1.532 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.528 jiwa.
jumlah penduduk menurut Agama, Desa Cempaka permai adalah
sebagai berikut :
Islam : 2.435
Kristen : 239
Katolik : 238
2) Pekerjaan Masyarakat
Jumlah penduduk usia produktif di Desa Cempaka Permai sebanyak
1.821 Jiwa. Pekerjaan masyarakatnya sebagian besar petani dan
industry, dengan jumlah petani 230 orang, buruh dengan jumlah 528
orang, swasta berjumlah 109 orang, wiraswasta berjumlah 98 orang,
pegawai negeri berjumlah 189 orang, dokter 4 orang.
c) Struktur pemerintahan
1) Perangkat Desa , Desa Cempaka Permai :
a. RW I
Ketua RW I : Zainudin
Ketua RT 1 : Budi
Ketua RT 2 : Muazin
Ketua RT 3 : Janna
Ketua RT 4 : Bobi
Ketua RT 5 : Tobit
b. RW 2
Ketua RW 2 : Jamal
Ketua RT 1 : Maman
Ketua RT 2 : Awi
Ketua RT 3 : Joko
c. RW 3
Ketua RW 3 : Trisno
Ketua RT 1 : Kamal
Ketua RT 2 : Joni
Ketua RT 3 : Iqbal
Ketua RW 4 : Mulzon
d. RW 4
Ketua RW 4 : Imran
Ketua RT 1 : Dodi
Ketua RT 2 : Imam
Ketua RT 3 : Lihin
2) Jumlah RT dan RW
Jumlah RT : 14
Jumlah RW :4
Sekretaris Desa
Ema Wati, SE
Kunar Bakti RW lV
RW l
RW ll
Keterangan :
: garis coordinator
d) Organisasi Masyarakat
2. Data Sekunder
Data sekunder pengkajian diproleh melalui kuesioner dan wawancara
langsung ke penduduk yang menjadi sampel. Metode pengambilan sampel
adalah proses dalam menyeleksi porsi dan populasi untuk dapat mewakili,
sedangkan tehnik pengambilan sampel digunakan agar memperoleh sampel
yang benar benar sesuai dengan keseluruhan objek peneliti. Metode yang
digunakan yaitu random sampling.
Berdasarkan hasil pengkajian, keseluruhan sampel yang diperoleh
adalah sejumlah keseluruhan 730 KK yang ada didesa Cempaka Permai,
dengan rincian sebagai berikut :
a. RW l 150 KK dari 210 KK
b. RW ll 56 KK dari 185 KK
c. RW lll 89 KK dari 165 KK
d. RW lV 90 KK dari 170 KK
Berikut ini merupakan hasil pengkajian menggunakan kuesioner di desa
Cempaka permai.
a. Data keluarga
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin
Berdasarkan pengkajian pembagian jenis kelamin perempuan
dann laki laki didesa cempaka permai didapatkan sebanyak 3.151
jiwa yang terdiri dari 1.580 jiwa berjenis kelamin laki laki dan
perempuan sebanyak 1.571 orang.
DATA KELUARGA
0% wanita laki laki 0%
50%
50%
Pengelompokan Usia
0-1 th
1-5 th
5-12 th
12-18 th
18-40 th
40-60 th
PEKERJAAN
SWASTA
PNS
PENGANGGURAN
PETANI
BURUH
TINGKAT PENDIDIKAN
TIDAK SEKOLAH
SD
SMP
SMA
PERGURUAN TINGGI
21%
79%
pam
37%
14% 1%
85%
tempat pembuangan
sungai
air besar
wc jongkok 4%
14%
wc duduk
82%
23%
77%
pencahayaan rumah
baik cukup kurang
0%
37%
63%
37%
63%
60%
. .
distribusi kegiatan remaja diluar sekolah, keagamaan
sebanyak 70 orang, karang taruna sebanayk 60 orang,
olahraga 40 orang dan tidak ada kegiatan 142 orang.
penggunaan waktu
luang
musik/tv olahraga rekreasi keagamaan
5% 0%
25%
70%
42%
pelayanan kesehatan
puskesmas bidan rumah sakit klinik dukun dokter
3% 5%
8%
29%
13%
42%
A. Analisa Data
Data Obyektif :
1. Dari hasil observasi yang
dilakukan yang masing
masing dukuh yang ada di
luang didapatkan bberapa
sekelompok pemuda yang
minum mnuman apalagi
saat sedang ada kegiatan
seperti pesta rakyt, pesta
pernikahan
2. Didapatka hasil bahwa 37%
remaja belum pernah
mengikuti seminar seks
bebas atau hiv/aids
3. Didapatka hasil bahwa 37%
remaja belum pernah
mengikuti seminar seks
NAVZA
4. Didapatka juga 75%
pemuda yang ada didesa
cempaka permai memiliki
kebiasaan merokok
5. Didapatkan hasil bahwa
57% remaja kurang
pengetahuan tentang
penyakit menular seksual
1. Risiko 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 43
terjadinya
kenakalan
remaja di
desa
Cempaka
Permai
Keterangan :
A. Kesimpulan
a) Pengertian Komunitas
Menurut Anderson & Farlane (2007), menjelaskan bahwa perawat komunitas
idealnya sebagai seorang advokat individu dan kesehatan keluarga serta terampil
dalam membangun hubungan saling percaya, perawatan memiliki pemahaman
yang baik tentang kebutuhan dan pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai
advokat kesehatan individu dan keluarga, perawat, dalam suatu model advokasi
komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus mereka tentang pelayanan
keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dari kemitraan komunitas.
b) Tujuan Komunitas
c. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengankapasitas yang mereka miliki.
d. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan msyarakat dalam hal:
f. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi
g. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
h. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
c) Falsafah Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan
terhadap pengaruh lingkungan (bio, psiko, sisio, cultural dan spiritual) terhadap
kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan.
B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan kelompok menganjurkan saran yang diharapkan dengan
menjadi pertimbangan untuk mengatasi masalah masalah kesehatan yang ada
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan tentang risiko terjadinya gizi buruk
pada balita didesa Cempaka Permai.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & Farlane (2007), Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv sanggung Seto :
Jakarta