Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS PADA AGREGAT REMAJA

DI DESA CEMPAKA PERMAI

Dosen Pembimbing:

Ns. Fatsiwi Nunik Andari, S.Kep , M.Kep

Disusun oleh :

Henti Wilyanti 1780200022

Monica Fitria Lestari 1780200038

Hendriansyah 1780200058

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU
TAHUN AJARAN 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas merupakan suatu kesatuan yang unik dari praktek
keperawatan dan kesehatan masyarkat yang ditujukan pada pengembangan dan
peningkatan kemampuan kesehatan baik diri sendiri sebagai perorangan maupun
secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat dan pelayanan
tersebut mencakup spektrum pelayanan kesehatan untuk masyarakat.
Menurut Anderson & Farlane (2007), menjelaskan bahwa perawat komunitas
idealnya sebagai seorang advokat individu dan kesehatan keluarga serta terampil
dalam membangun hubungan saling percaya, perawatan memiliki pemahaman
yang baik tentang kebutuhan dan pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai
advokat kesehatan individu dan keluarga, perawat, dalam suatu model advokasi
komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus mereka tentang pelayanan
keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dari kemitraan komunitas.

B. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui apa itu Keperawatan Komunitas
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan Keperawatan Komunitas
3. Mahasiswa dapat mengetahui Falsafah keperawatan Komunitas
4. Mahasiswa Dapat Mengetahui Paradigma Keperawatan Komunitas
5. Mahasiswa dapat mengetahui Asuhan Keperawatan Komunitas

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Dan Deskripsi Komunitas
Komunitas adalah kelompok dari masyarakat yang tinggal di suatu lokasi yang
sama dengan dibawah pemerintahan yang sama, area atau lokasi yang sama dimana
mereka tinggal, kelompok sosial yang mempunyai interest yang sama (Riyadi, 2007).
Menurut Kontjaraningrat Komunitas adalah sekumpulan manusia yang saling bergaul,
atau dengan istilah lain saling berinteraksi (Mubarak, 2009).
Komunitas dapat diartikan kumpulan orang pada wilayah tertentu dengan
sistem sosial tertentu. Komunitas meliputi individu, keluarga kelompok dan
masyarakat. Salah satu agregat dikomunitas adalah kelompok kelompok dewasa yang
tergolong kelompok beresiko terhadap timbulnya masalah kesehatan yang terkait
pemberian ASI yang tidak adekuat dan masalah kesehatan lainnya yang bisa dijadikan
intervensi oleh perawat.

B. Tujuan keperawatan Komunitas


a. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengankapasitas yang mereka miliki.
b. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan msyarakat dalam hal:
a. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi
b. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
c. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan/keperawatan yang mereka
hadapi
e. Penilaian hasil kegiatan dalam memecahkan masalah
kesehatan/keperawatan.

C. Falsafah keperawtan komunitas


Falsafah Keperawatan Komunitas Keperawatan komunitas merupakan
pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap pengaruh lingkungan (bio, psiko,
sisio, cultural dan spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan
prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah
yang melandasi keperawatan komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma
keperawatan secara umum yaitu manusia atau kemanusiaan merupakan titik
sentral setiap upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan.

D. Paradigma keperawatan komunitas


1. Manusia
Manusia sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang
memilki nilai, keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lainnya untuk
mencapai tujuan.
2. Kesehatan
Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien ataukomunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang
dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien
yang bersifat biologis,psikologis, sosial, cultural, dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi bertujuan untuk menekan stressor atau meningkat
kemampuan klien melalui upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier.

E. Ruang lingkup keperawatan kesehatan komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan masyarakat meliputi: upaya-upaya


peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan
kesehatan dan pengobatan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan
mengembalikan serta memfungsikan kembali baik individu, keluarga, kelompok
dan masyarakat ke lingkungan sosial dan masyarakatnya (resosialisasi). Dalam
memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah
upaya preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif,
rehabilitatif dan resosialitatif.
a. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perseorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan
e. Olahraga secara teratur
f. Rekreasi
b. Upaya Preventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan
terhadap kesehatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:
a) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil
b) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui Posyandu, Puskesmas maupun
c) kunjungan rumah
d) Pemberian vitamin A dan yodium melalui Posyandu, Puskesmas ataupun di
rumah
Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan meyusui
c. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
a. Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari Puskesmas dan
rumah
Sakit.
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.
d. Perawatan payudara
e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
d. Upaya Rehabilitatif
Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-
penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu
yang menderita penyakit yang sama, misalnya Kusta, TBC, cacat fisik dan
lainnya,
e. Upaya Resosialitatif
Upaya resosialitatif adala upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila (WTS), tuna wisma dan lain-lain. Disamping itu, upaya
resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok
yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar
masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya membutuhkan penjelasan
dengan pengertian atau batasan-batasan yang Jelas dandapatdimengerti.

F. TeoriRemaja
A. Remaja
1. Pengertian Remaja
Masa remaja adalah masa transisi dalam rentang kehidupan manusia,
menghubungkan masa kanak-kanak dan masa dewasa (Santrock, 2003).
Masa remaja disebut pula sebagai masa penghubung atau masa peralihan
antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Pada periode ini terjadi
perubahan-perubahan besar dan esensial mengenai kematangan fungsi-fungsi
rohaniah dan jasmaniah, terutama fungsi seksual (Kartono, 1995).
Remaja, yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari
bahasa Latin adolescare yang artinya “tumbuh atau tumbuh untuk mencapai
kematangan”. Bangsa primitif dan orang-orang purbakala memandang masa puber
dan masa remaja tidak berbeda dengan periode lain dalam rentang kehidupan.
Anak dianggap sudah dewasa apabila sudah mampu mengadakan reproduksi (Ali
& Asrori, 2006).
Menurut Rice (dalam Gunarsa, 2004), masa remaja adalah masa peralihan,
ketika individu tumbuh dari masa anak-anak menjadi individu yang memiliki
kematangan. Pada masa tersebut, ada dua hal penting menyebabkan remaja
melakukan pengendalian diri. Dua hal tersebut adalah, pertama, hal yang bersifat
eksternal, yaitu adanya perubahan lingkungan, dan kedua adalah hal yang bersifat
internal, yaitu karakteristik di dalam diri remaja yang membuat remaja relatif lebih
bergejolak dibandingkan dengan masa perkembangan lainnya (storm and
stress period).
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan
fisik, emosi dan psikis. Masa remaja, yakni antara usia 10-19 tahun, adalah suatu
periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa
pubertas. Masa remaja adalah periode peralihan dari masa anak ke masa dewasa
(Widyastuti, Rahmawati, Purnamaningrum; 2009).
Pubertas (puberty) ialah suatu periode di mana kematangan kerangka dan
seksual terjadi secara pesat terutama pada awal masa remaja. Akan tetapi,
pubertas bukanlah suatu peristiwa tunggal yang tiba-tiba terjadi. Pubertas adalah
bagian dari suatu proses yang terjadi berangsur-angsur (gradual) (Santrock, 2002).
Remaja adalah suatu masa di mana:
1) Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda
tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan
seksual.
2) Individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi
dari kanak-kanak menjadi dewasa.
3) Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh
kepada keadaan yang relatif lebih mandiri (Muangman dalam Sarwono, 2010).
Dalam tahapan perkembangan remaja menempati posisi setelah masa anak
dan sebelum masa dewasa. Adanya perubahan besar dalam tahap perkembangan
remaja baik perubahan fisik maupun perubahan psikis (pada perempuan setelah
mengalami menarche dan pada laki-laki setelah mengalami mimpi basah)
menyebabkan masa remaja relatif bergejolak dibandingkan dengan masa
perkembangan lainnya. Hal ini menyebabkan masa remaja menjadi penting untuk
diperhatikan.
B. Batasan Usia Remaja
Berdasarkan tahapan perkembangan individu dari masa bayi hingga masa
tua akhir menurut Erickson, masa remaja dibagi menjadi tiga tahapan yakni masa
remaja awal, masa remaja pertengahan, dan masa remaja akhir. Adapun kriteria
usia masa remaja awal pada perempuan yaitu 13-15 tahun dan pada laki-laki yaitu
15-17 tahun. Kriteria usia masa remaja pertengahan pada perempuan yaitu 15-18
tahun dan pada laki-laki yaitu 17-19 tahun. Sedangkan kriteria masa remaja akhir
pada perempuan yaitu 18-21 tahun dan pada laki-laki 19-21 tahun (Thalib, 2010).
Menurut Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012), masa remaja adalah masa
transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan dewasa yang pada umumnya
dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun
atau awal dua puluhan tahun. Jahja (2012) menambahkan, karena laki-laki lebih
lambat matang daripada anak perempuan, maka laki-laki mengalami periode awal
masa remaja yang lebih singkat, meskipun pada usia 18 tahun ia telah dianggap
dewasa, seperti halnya
anak perempuan. Akibatnya, seringkali laki-laki tampak kurang untuk usianya
dibandingkan dengan perempuan. Namun adanya status yang lebih matang, sangat
berbeda dengan perilaku remaja yang lebih muda.Menurut Mappiare masa remaja
berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun
sampai dengan 22 tahun bagi pria. Rentang usia remaja ini dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu usia 12/13 tahun sampai dengan 17/18 tahun adalah remaja awal, dan
usia 17/18 tahun sampai dengan 21/22 tahun adalah remaja akhir (Ali & Asrori,
2006). Menurut hukum di Amerika Serikat saat ini, individu dianggap telah dewasa
apabila telah mencapai usia 18 tahun, dan bukan 21 tahun seperti pada ketentuan
sebelumnya. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah
menengah (Hurlock dalam Ali & Asrori, 2006). Masa remaja dimulai pada usia 11
atau 12 sampai masa remaja akhir atau awal usia dua puluhan, dan masa tersebut
membawa perubahan besar saling bertautan dalam semua ranah perkembangan
(Papalia, dkk., 2008). Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
Menurut Depkes RI adalah antara 10 samapi 19 tahun dan belum kawin. Menurut
BKKBN adalah 10 sampai 19 tahun (Widyastuti dkk., 2009). Berdasarkan uraian di
atas dapat diketahui bahwa usia remaja pada perempuan relatif lebih muda
dibandingkan dengan usia remaja pada laki-laki. Hal ini menjadikan perempuan
memiliki masa remaja yang lebih panjang dibandingkan dengan laki-laki.

C. Perkembangan Fisik Masa Remaja


Papalia & Olds (dalam Jahja, 2012) menjelaskan bahwa perkembangan fisik
adalah perubahan-perubahan pada tubuh, otak, kapasitas sensoris, dan keterampilan
motorik. Piaget (dalam Papalia & Olds 2001, dalam Jahja, 2012) menambahkan
bahwa perubahan pada tubuh ditandai dengan pertambahan tinggi dan berat tubuh,
pertumbuhan tulang dan otot, dan kematangan organ seksual dan fungsi reproduksi.
Tubuh remaja mulai beralih dari tubuh kanak-kanak menjadi tubuh orang dewasa
yang cirinya ialah kematangan. Perubahan fisik otak strukturnya semakin sempurna
untuk meningkatkan kemampuan kognitif. Pada masa remaja itu, terjadilah suatu
pertumbuhan fisik yang cepat disertai banyak perubahan, termasuk di dalamnya
pertumbuhan organ-organ reproduksi (organ seksual) sehingga tercapai kematangan
yang ditunjukkan dengan kemampuan melaksanakan fungsi reproduksi. Perubahan
yang terjadi pada pertumbuhan tersebut diikuti munculnya tanda-tanda sebagai
berikut:
a) Tanda-tanda seks primer
Semua organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber. Namun tingkat kecepatan
antara organ satu dan lainnya berbeda. Berat uterus pada anak usia 11 atau 12 tahun
kira-kira 5,3 gram, pada usia 16 tahun rata-rata beratnya 43 gram. Sebagai tanda
kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid. Ini adalah
permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel yang hancur
dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari. Hal ini
berlangsung terus sampai menjelang masa menopause. Menopause bisa terjadi pada
usia sekitar lima puluhan (Widyastuti dkk, 2009).
b) Tanda-tanda seks sekunder
Menurut Widyastuti dkk (2009) tanda-tanda seks sekunder pada wanita antara lain:
1. Rambut. Rambut kemaluan pada wanita juga tumbuh seperti halnya remaja laki-
laki. Tumbuhnya rambut kemaluan ini terjadi setelah pinggul dan payudara mulai
berkembang. Bulu ketiak dan bulu pada kulit wajah tampak setelah haid. Semua
rambut kecuali rambut wajah mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian
menjadi lebih subur, lebih kasar, lebih gelap dan agak keriting.

2. Pinggul. Pinggul pun menjadi berkembang, membesar dan membulat. Hal ini
sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan berkembangnya lemak di bawah
kulit.
3. Payudara. Seiring pinggul membesar, maka payudara juga membesar dan puting
susu menonjol. Hal ini terjadi secara harmonis sesuai pula dengan berkembang
dan makin besarnya kelenjar susu sehingga payudara menjadi lebih besar dan
lebih
bulat.
4. Kulit. Kulit, seperti halnya laki-laki juga menjadi lebih kasar, lebih tebal, pori-pori
membesar. Akan tetapi berbeda dengan laki-laki kulit pada wanita tetap lebih
lembut.
5. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat. Kelenjar lemak dan kelenjar keringat
menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat menyebabkan jerawat.
Kelenjar keringat dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
6. Otot. Menjelang akhir masa puber, otot semakin membesar dan kuat. Akibatnya
akan membentuk bahu, lengan dan tungkai kaki.
7. Suara. Suara berubah semakin merdu. Suara serak jarang terjadi pada wanita.
BAB III
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengkajian
1. Data Primer
a) Geografi
1) Keadaan tanah
Keadaan tanah desa Cempaka Permai termasuk dalam kategori subur
karena sebagian besar tanah digunakaan sebagai tempat tinggal dan
persawahan.
2) Luas Daerah
Luas desa Cempaka Permai 105 Ha. Luas tanah tersebut digunakan 32
Ha untuk jalan, bangunan umum, pemukiman dan lain-lain, 70 Ha
untuk sawwah dan ladang.
3) Batas daerah
Desa Cempaka Permai berbatasan dengan daerah lain disekitarnya.
Berikut ini wilayah-wilayah yang berbatasan dengan Desa Cempaka
permai :
Utara : berbatasan dengan Desa Taba Atas
Selatan : berbatasan dengan desa Magelang
Timur : berbatasan dengan desa Karang jaya
Barat : berbatasan dengan desa Pinang belapis
4) Jaringan transportasi
Secara umum jalan Desa Cempaka Permai sebagian besar sudah
beraspal. Sarana transportasi pribadi di Desa cempaka permai antara
lain sepeda, sepeda motor, dan mobil.

b) Demografi
1) Jumlah penduduk
Jumlah penduduk di Desa Cempaka Permai pada bulan September
2019 adalah 3.151 jiwa penduduk dengan jumlah penduduk laki-laki
1.532 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 1.528 jiwa.
jumlah penduduk menurut Agama, Desa Cempaka permai adalah
sebagai berikut :
Islam : 2.435

Kristen : 239

Katolik : 238

2) Pekerjaan Masyarakat
Jumlah penduduk usia produktif di Desa Cempaka Permai sebanyak
1.821 Jiwa. Pekerjaan masyarakatnya sebagian besar petani dan
industry, dengan jumlah petani 230 orang, buruh dengan jumlah 528
orang, swasta berjumlah 109 orang, wiraswasta berjumlah 98 orang,
pegawai negeri berjumlah 189 orang, dokter 4 orang.

c) Struktur pemerintahan
1) Perangkat Desa , Desa Cempaka Permai :
a. RW I
Ketua RW I : Zainudin
Ketua RT 1 : Budi
Ketua RT 2 : Muazin
Ketua RT 3 : Janna
Ketua RT 4 : Bobi
Ketua RT 5 : Tobit

b. RW 2
Ketua RW 2 : Jamal
Ketua RT 1 : Maman
Ketua RT 2 : Awi
Ketua RT 3 : Joko

c. RW 3
Ketua RW 3 : Trisno
Ketua RT 1 : Kamal
Ketua RT 2 : Joni
Ketua RT 3 : Iqbal
Ketua RW 4 : Mulzon
d. RW 4
Ketua RW 4 : Imran
Ketua RT 1 : Dodi
Ketua RT 2 : Imam
Ketua RT 3 : Lihin
2) Jumlah RT dan RW

Banyaknya RT – RW adalah sebagai berikut :

Jumlah RT : 14

Jumlah RW :4

3) Struktur Organisasi Desa Cempaka Permai

Lurah Desa BPD


Adi Wijaya, SH -------------------

Sekretaris Desa
Ema Wati, SE

Kaur pemerintahan Kaur Pembangunan Kaur Umum


Budianti Ucok Anwar

Kadus l Kadus ll RW lll

Kunar Bakti RW lV

RW l
RW ll

Keterangan :
: garis coordinator

------------------------ : garis tanggung jawab

d) Organisasi Masyarakat

No Jenis Organisasi Keterangan

1 PKK Lembaga Peemberdayaan dengan


kelompok organisasi perempuan. Di
desa Cempaka Permai terdapat 18
kelompok ibu ibu PKK. Pelaksanaannya
dilakukan tiap sebulan sekali.
2 Karangtaruna Terdapat 15 kelompok karangtaruna

3 Posyandu Lansia Di Dusun Cempaka Permai terdapat 5


posyandu lansia. Posyandu masih
berjalan dengan aktif

4 Posyandu Balita Di desa Cempaka Permai terdapat 8


Posyandu balita, yang semuanya masih
aktif.

e) Sarana dan Fasilitas


1. Fasilitas Kesehatan
a. Bidan : 7 orang
b. Perawat : 3 orang
c. Dokter Praktik :-
2. Tempat ibadah
a. Jumlah Masjid : 3 unit
b. Jumlah Musholah : 5 unit
c. Jumlah Gereja Kristen : 1 unit
3. Sekolah
Di Desa Cempaka Permai terdapat 5 Sd Milik pemerintah dan 2 TK.
4. Panti social yang ada : 1 unit
5. Pasar :2
6. Tempat pertemuan
Tempat pertemuan disesuaikan dengan kegiatannya. Kegiatan seperti
arisan ibu PKK, karang taruna dilakukan secara bergiliran di rumah warga.

2. Data Sekunder
Data sekunder pengkajian diproleh melalui kuesioner dan wawancara
langsung ke penduduk yang menjadi sampel. Metode pengambilan sampel
adalah proses dalam menyeleksi porsi dan populasi untuk dapat mewakili,
sedangkan tehnik pengambilan sampel digunakan agar memperoleh sampel
yang benar benar sesuai dengan keseluruhan objek peneliti. Metode yang
digunakan yaitu random sampling.
Berdasarkan hasil pengkajian, keseluruhan sampel yang diperoleh
adalah sejumlah keseluruhan 730 KK yang ada didesa Cempaka Permai,
dengan rincian sebagai berikut :
a. RW l 150 KK dari 210 KK
b. RW ll 56 KK dari 185 KK
c. RW lll 89 KK dari 165 KK
d. RW lV 90 KK dari 170 KK
Berikut ini merupakan hasil pengkajian menggunakan kuesioner di desa
Cempaka permai.
a. Data keluarga
1. Distribusi Penduduk Berdasarkan jenis Kelamin
Berdasarkan pengkajian pembagian jenis kelamin perempuan
dann laki laki didesa cempaka permai didapatkan sebanyak 3.151
jiwa yang terdiri dari 1.580 jiwa berjenis kelamin laki laki dan
perempuan sebanyak 1.571 orang.

DATA KELUARGA
0% wanita laki laki 0%

50%
50%

2. Distribusi penduduk berdasarkan pengelompokkan usia


Berdasarkan penggolongan usia dari 1.545 penduduk didesa
cempaka permai terdapat 40 orang penduduk dengan usia 0-1
tahun, sebanyak 160 orang dengan usia 1-5 tahun, 180 orang
dengan usia 5-12 tahun, sebanyak 195 orang dengan usia 12-18
tahun, 600 orang penduduk dengan usia 18-40 tahun , 350 orang
dengan usia 40-60 tahun, dan 140 orang penduduk dengan usia
lebih dari 60 tahun.

Pengelompokan Usia

0-1 th
1-5 th
5-12 th
12-18 th
18-40 th
40-60 th

3. Distribusi penduduk berdasarkan macam pekerjaan


Berdasarkan macam pekeerjaan dari 400 KK terdapat 18 KK
bekerja sebagai Swasta, sebanyak 40 KK adalah PNS, 25 KK tidak
bekerja/ pengangguran , sebanyak 70 KK bekerja sebagai petani,
130 KK bekerja sebagai buruh, 170 KK ibu rumah tangga, dan 200
bekerja sebagai wiraswasta.

PEKERJAAN
SWASTA
PNS
PENGANGGURAN
PETANI
BURUH

4. Dari hasil pengkajian terdapat 400 KK dari 732 KK di Desa


Cempaka permai didapatkan ada 9 orang dengan gangguan jiwa. 3
orang berada di RW l, tidak ditemukan orang dengan gangguan
jiwa di RW ll, 2 orang di RW lll dan 4 orang di RW lV. Dari
pengkajian yang telah dilakukan pada 9 orang dengan gangguan
jiwa, 1 orang dudah produktif bekerja, 1 orang yang sedang proses
pengobatan, 2 orang sudah dapat berinteraksi dan 5 orang belum
terkontrol.

TINGKAT PENDIDIKAN
TIDAK SEKOLAH
SD
SMP
SMA
PERGURUAN TINGGI

5. Distribusi perumahan penduduk berdasarkan type


bangunan rumah. perumahan penduduk rata-rata sudah
mempunyai jenis bangunan yang permanen yaitu 580
rumah. Perumahan penduduk yang mempunyai jenis
bangunan semi permanen sebanyak 150 rumah.
type bangunan rumah
permanen semi permanen

21%

79%

6. Disribusi perumahan penduduk berdasarkan sumber air


bersih, diketahui sebangian besar penduduk cempaka
cermai mengunakan sumur sebagai sumber air bersih
dengan jumlah 230 rumah warga, PAM 250 rumah warga
sedangkan sumur dan pam 200 rumah warga

sumber air bersih


pam dan
sumur
29%
sumur
34%

pam
37%

7. Distribusi perumahan berdasarkan pengelolaan air


minum, berdasarkan pengolaannya, mayoritas penduduk
menggunakan air minum dari sumur yang dimasak yaitu
620 kk, mineral sebanyak 100 kk dan air mentah 10kk.
pengelolaan air minum
air masak air mineral air mentah

14% 1%

85%

8. Distribusi perumahan penduduk berdasarkan jenis tempat


pembuangan air besar (BAB) jenis tempat pembuangan air
besar di cempaka permai terbanyak menggunakan wc
jongkok 600 kk, wc duduk 100 kk dan sungai 30 kk.

tempat pembuangan
sungai
air besar
wc jongkok 4%
14%

wc duduk
82%

9. Distribusi perumahan penduduk berdasarkan pembuangan


limbah,resapan sebanyak 560 perumahan sedangkan
selokan terbuka 170 perumahan.
pembuangan limbah
resapan selokan terbuka

23%

77%

10.Distribusi perumahan penduduk berdasarkan pencahayaan


rumah,rumah penduduk dengan pencahayan baik sebanyak
460 rumah, cukup sebanyak 270 rumah sedangkan yang
kurang tidak ada (0)

pencahayaan rumah
baik cukup kurang
0%
37%

63%

11.Distribusi perumahan penduduk dengan pentilasi rumah,


rumah dengan pentilasi baik sebanyak 460 rumah , cukup
270 rumah sedangkan rumah dengan pentilasi kurang
tidak ada.
pentilasi rumah
baik cukup kurang
0%

37%

63%

12. Distribusi keluhan pada remaja


 laki-laki perokok dan tidak merokok, remaja laki-laki
jumlahnya 115 orang , 90 orang perokok dan 25 orang
tidak merokok

distribusi laki-laki perokok dan tidak


merokok
perokok tidak merokok
0%
40%

60%

. .
 distribusi kegiatan remaja diluar sekolah, keagamaan
sebanyak 70 orang, karang taruna sebanayk 60 orang,
olahraga 40 orang dan tidak ada kegiatan 142 orang.

kegiatan remaja diluar


sekolah
keagamaan
tidak ada 22%
kegiatan
46%
karang
taruna
19%
olahraga
13%
 distribusi penduduk cempaka permai menggunaka waktu
luang, music/tv sebanyak 170 0rang, olahraga sebayak 60
orang, rekreasi sbanyak 12 orang dan keagamaan sebanayk
70 orang.

penggunaan waktu
luang
musik/tv olahraga rekreasi keagamaan
5% 0%

25%

70%

 distribusi penduduk cempaka permai

13. Distribusi lingkungan rumah warga


Dari 600 rumah warga, rumah warga yang masih ada genangan air
sebanyak 150 rumah, sampah yang masih berserakan dilingkungan
rumah warga sebanyak 250 rumah, rumah warga yang bersih
sebanyak 200 rumah.

Lingkungan rumah warga


Rumah dengan genangan air Rumah dengan sampah berserakkan
Rumah yang bersih
0%
33% 25%

42%

14. Distribusi penggunaan pelayanan kesehatan pada lansia,


puskesmas sebanyak 55 orang, Rumah sakit 25 orang,
klinik 15 orang, dokter 10 orang, bidan 80 orang dan
dukun 5 orang.

pelayanan kesehatan
puskesmas bidan rumah sakit klinik dukun dokter
3% 5%
8%
29%
13%

42%

A. Analisa Data

No Data Masalah Kesehatan


1. REMAJA Risiko terjadinya kenakalan remaja di Desa
Data Subyektif : Cempaka permai.
1. Berdasarkan hasil
waawancara dari beberapa
remaja di desa cempaka
permai mengatakan
sebagian besar merokok da
nada yang mengkonsumsi
alcohol
2. Berdasarkan hasil
wawancara dari beberapa
karang taruna di RW 1
desa cempaka permai
mengatakan ada
perkumpulan karang taruna
yang tidak aktif
3. Dari hasil wawancara
beberapa pasangan suami
istri mengatakan menikah
pada usia muda pada usia
kurang dari 20 tahun
4. Dari hasil wawancara
kepada ketua karang taruna
didapatkan data
bahwadidesa cempaka
permai memiliki tingkat
pengetahuan tentang tingkat
kesehatan reproduksi
kurang sebesar 43%

Data Obyektif :
1. Dari hasil observasi yang
dilakukan yang masing
masing dukuh yang ada di
luang didapatkan bberapa
sekelompok pemuda yang
minum mnuman apalagi
saat sedang ada kegiatan
seperti pesta rakyt, pesta
pernikahan
2. Didapatka hasil bahwa 37%
remaja belum pernah
mengikuti seminar seks
bebas atau hiv/aids
3. Didapatka hasil bahwa 37%
remaja belum pernah
mengikuti seminar seks
NAVZA
4. Didapatka juga 75%
pemuda yang ada didesa
cempaka permai memiliki
kebiasaan merokok
5. Didapatkan hasil bahwa
57% remaja kurang
pengetahuan tentang
penyakit menular seksual

B. Prioritas Masalah Komunitas :


a. Risiko terjadinya kenakalan remaja didesa cempaka permai

C. Penskoringan Masalah Keperawatan


No Diagnosa Kreteria Jumlah Keterangan
keperawatan
A B C D E F G H I J K L

1. Risiko 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 43
terjadinya
kenakalan
remaja di
desa
Cempaka
Permai

Keterangan :

a. Sesuai dengan peran perawat komunitas


b. Risiko Terjadi
c. Risiko Parah
d. Potensi Untuk Pendidikan Kesehatan
e. Interest untuk Komunitas
f. Kemungkinan Diatasi
g. Relevan Dengan program
h. Tersedianya Tempat
i. Tersedianya Waktu
j. Tersedianya Dana
k. Tersedianya Fasilitas
l. tersedianya Sumber Daya

D. Prioritas Masalah Komunitas :


Risiko terjadinya kenakaln remaja di desa Cempaka Permai. (43)

E. Planning Of Action (Poa)


Agreg Masalah TUPAN/ Kriteria Standar Rencana Sasaran Waktu Tempat P J
at Kes TUPEN Tindakan
/Kegiatan
REMAJ Risiko TUPAN : peningka 50% Adanya 50 kamis Balai Ners
A terjadinya Setelah tan remaja kegiatan kader , 09- desa, UMB
kenakalan
dilakukanny pengetah dan pendidikan karang 05- RT 1, (hen
remaja
a tindakan uan seluruh kesehatan taruna 2019, RW 2 ti
keperawatan remaja kader tentang: remaja jam wila
diharapkan tentang remaja Risiko/bahaya dan 09:00 Rumah yah)
terjadi kenakala ( merokok masyara sabtu kades Ners
penurunan n remaja karang - Pengertian kat , 11- (salah UMB
kenalakn taruna) - Penyebab cempaka 05- satu (hen
remaja memaham - Tanda dan permai 2019 kader dria
didesa i Gejala jam karang nsya
cempaka tentang - Pencegahan 09:30 taruna h)
permai risiko dan remaja
kenakal perawatan ) RT1
an - Komplikasi RW3
remaja Rumah
remaja
henti(
salah
satu
kader
karang
taruna
remaja
)
F. Action Of Planning
Diagnosa Tanggal Kegiatan Evaluasi formatif
Prioritas
Risiko kamis,  Melakukan S: perawat desa mengatakan mayoritas remaja didesa
terjadinya 09-5- Pengkajian cempaka permai dari 186 hanya 76 orang adalah
kenakalan 2019 terkait bahaya seorang perokok
remaja merokok di
desa Cempaka O: di dapatkan data pada remaja didesa Cempaka
Permai Permai, dari 186 terdapat 76 orangadalah seorang
perokok berat

A: Masalah Keperawatan risiko terjadinya kenakalan


remaja teratasi sebagian.

P: intervensi dilanjutkan, lakukan pemberian obat.


Risiko Sabtu,  Melakukan S: perawat Desa mengatakan mayoritas remaja yang
terjadinya 11-05- Penyuluhan berada di Desa Cempaka permai dari 186remaja
kenakalan 2019 tentang seks hanya 135 orang yang tidak mengetahui tentang
remaja didesa bebas atau pentingnya pengetahuan bahaya seks bebas atau
cempaka HIV/AIDS HIV/AIDS
permai
O: di dapatkan data remaja didesa Cempaka Permai,
dari 186 ibu terdapat 135 remaja yang tidak
mengetahui tentang pentingnya pengetahuan terkait
bahaya seks bebas atau HIV/AIDS

A: Masalah Keperawatan risiko terjadinya kenakalan


remaja masalah teratasi sebagian.
P: Intervensi dilanjutkan, Masalah teratasi sebagian.
BAB lV
PENUTUP

A. Kesimpulan
a) Pengertian Komunitas
Menurut Anderson & Farlane (2007), menjelaskan bahwa perawat komunitas
idealnya sebagai seorang advokat individu dan kesehatan keluarga serta terampil
dalam membangun hubungan saling percaya, perawatan memiliki pemahaman
yang baik tentang kebutuhan dan pelayanan lokal. Karena pengalaman sebagai
advokat kesehatan individu dan keluarga, perawat, dalam suatu model advokasi
komunitas, dapat menerjemahkan pengetahuan khusus mereka tentang pelayanan
keluarga ke dalam konteks yang lebih besar dari kemitraan komunitas.
b) Tujuan Komunitas
c. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga
tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi
kehidupan sesuai dengankapasitas yang mereka miliki.
d. Tujuan Khusus
Untuk meningkatkan berbagai kemampuan individu, keluarga, kelompok
khusus dan msyarakat dalam hal:
f. Mengidentifikasi masalah kesehatan dan keperawatan yang
dihadapi
g. Menetapkan masalah kesehatan/keperawatan dan prioritas masalah
h. Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah
kesehatan/keperawatan
c) Falsafah Keperawatan Komunitas
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan
terhadap pengaruh lingkungan (bio, psiko, sisio, cultural dan spiritual) terhadap
kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan.

d) Paradigma keperawatan komunitas


a. Manusia
Manusia sebagai klien berarti sekumpulan individu atau klien yang
memilki nilai, keyakinan, minat, dan interaksi satu sama lainnya untuk
mencapai tujuan.
b. Kesehatan
Adalah suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan
kebutuhan dasar klien ataukomunitas. Sehat merupakan keseimbangan yang
dinamis sebagai dampak dari keberhasilan mengatasi stressor.
c. Lingkungan
Semua factor internal dan eksternal atau pengaruh di sekitar klien
yang bersifat biologis,psikologis, sosial, cultural, dan spiritual.
d. Keperawatan
Intervensi bertujuan untuk menekan stressor atau meningkat
kemampuan klien melalui upaya pencegahan primer, sekunder, dan tertier.
e) Asuhan Keperrawattan :
Risiko terjadinya kenakalan remaja di desa Cempaka permai.

B. Saran
Sesuai dengan kesimpulan kelompok menganjurkan saran yang diharapkan dengan
menjadi pertimbangan untuk mengatasi masalah masalah kesehatan yang ada
sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan tentang risiko terjadinya gizi buruk
pada balita didesa Cempaka Permai.

DAFTAR PUSTAKA

Anderson & Farlane (2007), Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1. Cv sanggung Seto :
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai