2. Diki Candra (11) 3. Dwitya Mahendra (16) 4. Julia Putri Anggraeni (19) 5. Mirawati (23) 6. Novita Sagita Sari (24) 7. Sri Indah Handayani (29) 8. Sri Wahyuni Dewi (30) 9. Suka Suryawan (31) 10. Susi Nova Sriani (32) 11.Tania Wirawati (33) 1. Perilaku Masyarakat Di Dalam MRT Jakarta (Sosial) Moda Raya Terpadu atau yang lebih dikenal dengan MRT Jakarta fase pertama telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Minggu, 24 Maret 2019. Meski sudah diresmikan, MRT Jakarta fase pertamarute Bundara HI-Lebak Bulus ini masih beroperasional secara gratis atau nonkomersial hingga 31 Maret 2019. Berbagai respon dari masyarakatpun bermunculan, respon positif ditunjukkan oleh beberapa orang yang membagikan kesan pertama menaiki MRT berupa kenyamanan yang ditawarkan MRT melalui akun media sosial mereka. Namun, bukan berarti seluruh lapisan masyarakat mampu memanfaatkan fasilitas uji coba MRT dari pemerintah. Pasalnya, banyak ditemukan penumpang MRT yang bergelantungan di dalam kereta. Bahkan, tidak sedikit yang berpose menginjak kursi kereta hanya demi sebuah foto. Selain itu ada sejumlah penumpang yang menikmati makan secara lesehan di stasiun MRT Jakarta. Menteri perhubungan atau Menhub Budi Karya Sumadi juga menyayangkan perilaku penumang MRT yang viral di media sosial. Budi mengungkapkan bahwa pihaknya akan segera mengevaluasi mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan. “Kita evaluasi, yang pertama adalah lifestyle dari masyarakat, jadi memang ini kami melihat ada masyarakat yang kurang tertib lah ya, ujarnya saat menghadiri acara peresmian MRT Jakarta, Minggu, 24 Maret 2019. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat dapat bijaksana dalam menilai tingkah para penumpang MRT yang belakangan viral di sosial media. Dalam proses perkembangan era teknologi, tampilnya berbagai skap masyarakat dalam menghadapinya memang selalu beragam dan hal itu terbilang normal. “Ini ada proses pembelajarannya, mari kita lakukan sama-sama pembelajaran itu. Kita-kita dulu waktu pertama kali naik pesawat juga lucu kok, pertama kali naik kereta juga lucu. Ini pertama kali ada stasiun bawah tanah, jadi saya merasa ini suau proses yang normal,” kata Anis di kantor Wali Kota, Jakarta Barat, Selasa,26 Maret 2019. Menurut Anies, akan lebih baik masyarakat menjaga kebersamaan tanpa ada bentuk merendahkan, menghina, ataupun mengejek tingkah MRT Jakarta yang dinilai kontrovesial. Kembali lagi, dia menekankan adanya bagian dari proses pembejaran.
2. Siswi SMA Diperkosa Siswa SD Hingga Hamil (Sosial)
Seorang siswa SD dan siswa SMP harus berurusan dengan polisi. Mereka dilaporkan telah memperkosa hingga hamil seorang anak SMA. Korban kini bahkan sudah melahirkan. Kedua pelaku merupakan warga Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Perbuatan pelaku sudah dilakukan sejak setahun lalu. “Korban ini masih berkerabat dengan pelaku yang SMP. Korban memang tinggal di rumah orang tua pelaku SMP sejak kecil”, ujar kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto pada detikcom, Senin (15/04/2019). MMH merupakan sepupu korban. MMH sendiri meski sudah berusia sudah 18 tahun, ia masih duduk di bangku SMP karena beberapa kali tak naik kelas. Sementara pelaku yang masih SD berusia 13 tahun. Eddwi mengatakan korban pertama kali diperkosa pada April tahun lalu. Korban awalnya diperkosa oleh MMH, pelaku yang SMP. Penolakan korban berakhir sia-sia karena MMH mengancam akan mengusir dari rumah orang tuanya jika korban menolak permintaannya. Di lain waktu, MMH mengulangi perbuatannya. Namun, kali ini MMH mengajak temannya yang masih SD untuk memperkosa korban. Perbuatan ketiga dan selanjutnya dilakukan berbarengan dan ada yang dilakukan pelaku SD sendiri. Perubatan itu dilakukan di rumah MMH saat keadaan rumah sepi. Pemerkosaan itu pada akhirnya membuat korban hamil. Korban yang mengaku hamil, membuat para pelaku ketakutan dan tak memperkosa korban lagi. “pelaku telah memperkosa korban sekitar 5 kali hingga korban hamil. Dan pihak keluarga baru tahu bahwa pelakunya adalah MMH dan temannya yang masih SD,” kata Eddwi. Polisi yang mendapatkan aduan warga sekitar segera mengambil tindakan. Polisi langsung meringkus kedua pelaku yang diduga telah melakukan tindak pidana pemerkosaan anak di bawah umur.
3. Pemerintah Uji Coba Penyaluran Subsidi Elpiji Langsung ke Warga
Miskin (Ekonomi) Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan sedang uji coba penyaluran subsidi Elpiji 3 kilo gram secara tertutup sehingga subsidi langsung diberikan ke pihak yang berhak menerima. Kepala Unit Komunikasi dan Pengelolaan Pengetahuan Sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), Ruddy Gobel mengatakan, setelah melakukan persiapan sejak Desember 2018, TNP2K mulai menerapkan penyaluran subsidi Elpiji 3 Kg secara tertutup pada 22 April 2019. "Uji coba nya sedang berlangsung," kata Ruddy, di Jakarta, Selasa (23/4/2019). Ruddy menuturkan, sejak 22 April 2019 subsidi Elpiji 3 Kg sebesar Rp 20 ribu sudah masuk ke rekening masing-masing rumah tangga yang berhak mendapat subsidi. Kemudian sudah bisa melakukan transaksi pembelian Elpiji di toko yang ditetapkan dan sudah ikut dalam uji coba. "Persiapannya sudah dimulai sejak Desember 2018. Diperkirakan selesai pertengahan Mei 2019," tutur dia. Ruddy melanjutkan, penyaluran subsidi langsung tahap 2 akan dilakukan kembali pada 2 Mei 2019. Rumah tangga penerima manfaat bisa memanfaatkan melakukan transaksi pembelian Elpiji sampai 15 Mei 2019. Dia mengatakan, uji coba penyaluran subsidi Elpiji 3 Kg secara langsung dilakukan dalam tiga metode yaitu menggunakan e-voucher yang dikirimkan melalui pesan singkat dengan bank mitra BNI, menggunakan biometric dengan bank mitra BRI dan menggunakan KTP elektronik dan biometric dengan bank mitra Mandiri. "Dananya masuk serentak di semua lokasi, tapi apakah langsung hari ini rumah tangga penerima manfaat melakukan transaksi mungkin berbeda- beda," ujar dia. Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan yakin penyaluran subsidi Elpiji langsung ke masyarakat melalui kartu akan ampuh mengurangi penyimpangan. Jonan mengatakan, pernah diusulkan upaya untuk mengurangi peyimpangan penyaluran Elpiji berubsidi dilakukan dengan penyaluran Elpiji bersubsidi secara tertutup. Namun cara tersebut ternyata tidak efektif. Dia pun mengusulkan agar penyaluran Elpiji bersubidi melalui sistem kartu. "Waktu saya baru jadi menteri ada rencana subsidi tertutup saya bilang percuma, kalau mau di kartu," kata Jonan, saat rapat dengan Komisi VII DPR, di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 19 Maret 2019. Untuk menerapkan penyaluran subsidi secara langsung, perlu koordinasi dengan Kementerian lain. Dia pun mengusulkan diterapkan pada tahun depan. "Mudah-mudahan ini menyangkut kementerian lain. Kami mengusulkan anggaran tahun depan sistem pengawasan Elpiji tepat sasaran," tuturnya. Jonan mengungkapkan, penyaluran subsidi Elpiji paling tepat lakukan lewat kartu, kemudian dibagikan ke masyarakat tidak mampu. Sehingga penerima subsidi tepat sasaran. "Yang paling pas dimasukan ke kartu dimiliki saudara kita tidak mampu. Sehingga dia bisa mampu beli sehingga kita Yang tidak layak menerima membeli dengan harga market," tandasnya.