Anda di halaman 1dari 2

Di era globalisasi ini, teknologi berkembang sangat pesat.

Teknologi yang terus berkembang dari


waktu ke waktu sangat membantu dalam aktivitas kehidupan sehari–hari. Indonesia memiliki 2
musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Banyak desa yang masih terisolir, yang
masih belum dapat menerima listrik karena susah terjangkau. Karena hal tersebut, kami berusaha
untuk memanfaatkan cuaca yang ada di Indonesia agar bias lebih bermanfaat lagi, khususnya
desa yang masih terisolir dan kurang terjangkau. GSG (Genteng Serba Guna) sebagai
pembangkit listrik dengan memanfaatkan cuaca yang ada di Indonesia dengan menggunakan
media genteng. Peneliti menggunakan metodologi penelitian eksperimen kuantitatif serta
observasi yang akan digunakan untuk pengambilan data.. GSG menggunakan komponen
Piezoelectric dan Thermoelectric sebagai pembangkit listriknya. GSG memanfaatkan
piezoelectric untuk mengubah tekanan dari rintikan hujan menjadi energi listrik dan
Thermoelectric untuk mengubah suhu yang berbeda antara ruangan rumah dengan panasnya
cahaya matahari menjadi energi listrik.

Di era globalisasi ini, teknologi berkembang sangat pesat. Teknologi yang terus berkembang dari
waktu ke waktu sangat membantu dalam aktivitas kehidupan sehari–hari. Banyak desa yang
masih terisolir, yang masih belum cukup mendapatkan efek dari perkembangan teknologi.
Indonesia memiliki 2 musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Karena hal tersebut,
kami berusaha untuk memanfaatkan cuaca yang ada di Indonesia agar bisa lebih bermanfaat lagi,
khususnya desa yang masih terisolir dan kurang terjangkau. GSG (Genteng Serba Guna) sebagai
pembangkit listrik dengan memanfaatkan cuaca yang ada di Indonesia dengan menggunakan
media genteng. Peneliti menggunakan metodologi penelitian eksperimen kuantitatif serta
observasi yang akan digunakan untuk pengambilan data. GSG menggunakan komponen
Piezoelectric dan Thermoelectric sebagai pembangkit listriknya. GSG memanfaatkan
piezoelectric untuk mengubah tekanan dari rintikan hujan menjadi energi listrik dan
Thermoelectric untuk mengubah suhu yang berbeda antara ruangan rumah dengan panasnya
cahaya matahari menjadi energi listrik.
Di era globalisasi ini, teknologi berkembang sangat pesat. Teknologi yang terus berkembang dari
waktu ke waktu sangat membantu dalam aktivitas kehidupan sehari–hari. Selain itu teknologi
juga digunakan untuk meneliti tentang fenomena yang terjadi di Bumi. Salah satunya adalah
musim. Di Indonesia memiliki dua kondisi musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan.
Perkembangan teknologi juga belum dirasakan secara merata. Banyak desa yang masih terisolir,
yang masih belum dapat menerima listrik karena susah terjangkau. Karena hal tersebut, kami
berusaha untuk memanfaatkan cuaca yang ada di Indonesia agar bisa lebih bermanfaat lagi,
khususnya untuk desa yang masih terisolir dan kurang terjangkau. GSG (Genteng Serba Guna)
sebagai pembangkit listrik dengan memanfaatkan cuaca yang ada di Indonesia dengan
menggunakan media genteng. Peneliti menggunakan metodologi penelitian eksperimen
kuantitatif serta observasi yang akan digunakan untuk pengambilan data. GSG menggunakan
komponen Piezoelectric dan Thermoelectric sebagai pembangkit listriknya. GSG memanfaatkan
piezoelectric untuk mengubah tekanan dari rintikan hujan menjadi energi listrik dan
Thermoelectric untuk mengubah suhu yang berbeda antara ruangan rumah dengan panasnya
cahaya matahari menjadi energi listrik. Dengan hal tersebut, alat ini dapat dimanfaatkan di
berbagai kondisi, yaitu ketika musim kemarau maupun hujam.

Anda mungkin juga menyukai