Buku ini dimaksudkan oleh penulis untuk menambah khasanah pustaka mengenai pemasaran
yang berwawasan lingkungan atau pemasaran hijau karena masih kurangnya pembahasan
Topik yang hendak dibahas oleh penulis adalah mengenai konsep pemasaran hijau serta
pemahaman mengenai isu dan permasalahan perubahan iklim dan pemanasan global yang
menjadi dasar terbentuknya aliran konsumen hijau ( green consumerism). Dengan adanya
pengertian tentang perilaku konsumen hijau ini, maka akan didapatkan pengetahuan akan
kebutuhan dan keinginan konsumen hijau akan produk hijau termasuk atribut-atributnya yang
merupakan input dasar bagi perusahaan dalam mengembangkan bauran pemasaran (marketing
mix).
1
Page
Adanya permasalahan iklim dan pemanasan global yang terjadi sekarang ini, membuat
menjaga lingkungan sehingga dalam hal ini banyak Negara-negara di dunia yang melalui
pemerintahan yang ada mendukung adanya produk-produk yang ramah lingkungan. Dengan
adanya produk yang ramah lingkungan ini para pemasar mencari cara atau alternative baru
dalam memasarkan produk mereka tersebut dengan turut juga memperhatikan akan dampak
produk tersebut kepada lingkungan atau yang disebut sebagai produk ramah lingkungan atau
green product yang secara umum mempunyai karakteristik antara lain merupakan produk yang
bisa digantikan, tidak mengandug racun, terbuat dari material yang bisa di daur ulang dengan
kemasan yang minimal dan juga ramah lingkungan. Untuk produk yang menggunakan energy
dan menghasilkan gas emisi selama proses produksi, green product merupakan alternative yang
bisa memberikan produk yang ramah ligkungan. Dari sisi pemasaran, adanya dinamika pasar
serta pertumbuhan orientasi dan perilaku konsumen membuat para pemasar berpikir untuk
memasarkan produk mereka dengan pendekatan isu produk ramah lingkungan. Hal inilah yang
Pemasaran hijau ini mulai muncul pada tahun 1980 melalui seminar yang pertamakali
diadakan pada tahun 1975 oleh America Marketing Association(AMA) dengan tema “Ecological
Marketing” dimana hasil dari ini seminar ini kemudian dibuat menjadi buku berjudul “Ecological
Marketing” yang ditulis oleh Henion dan Kinnear di tahun 1978. Menurut J. Polonsky, Green
2
Marketing dapat didefinisikan sebagai “semua aktifitas yang dirancang untuk menghasilkan dan
Page
pemasaran hijau pada komposisi atau karakteristik produk yang dihasilkan namun juga pada
proses dan teknik produksinya. Pemasaran hijau juga mencakup pegembangan produk dan
promosi porduk baik barang maupun jasa yang dimaksudkan untuk memuaskan keinginan dan
kebutuhan konsumen akan kualitas,kinerja, harga terjangkau dan kenyamanan tanpa merusak
lingkungan.
(Crane,2000). Dalam literature yang ada, konsep pemasaran hijau merupakan variasi
marketing, greener marketing (Prakash,2002), dan societal marketing (Kotler 2003). Tabel
pemasaran hijau:
PEMASARAN
FAKTOR PEMASARAN HIJAU
TRADISIONAL
1. PERUSAHAAN 1. PERUSAHAAN
PERTUKARAN 2. KONSUMEN 2. KONSUMEN
3. LINGKUNGAN
1. KEPUASAN
1. KEPUASAN KONSUMEN
KONSUMEN
2. KEPUASAN DARI 2. KEPUASAN DARI TUJUAN
TUJUAN TUJUAN PERUSAHAAN PERUSAHAAN
3. MINIMALISASI PENGARUH/
DAMPAK BAGI LINGKUNGAN
TANGGUNG
3
TANGGUNG JAWAB
Page
Paradigma pemasaran yang sedang berlangsung, menurut Peattie (1999), didasarkan pada
menggunakan bumi, sumber daya dan system secara berkelanjutan. Pandangan tradisional
pada tanggung jawab sosial perusahaan, yang menyatakan bahwa manajer perusahaan
mulai berubah di awal tahun Sembilan puluhan termasuk tanggung jawab untuk tidak hanya
mempertimbangkan pengaruh tindakan yang dilakukan oleh perusahaan termasuk kepada alam
dan lingkungannya. Menurut Jacquelyn A. Ottman, Edwin R. Staford dan Cathy L. Hartman
dalam tulisannya “Avoiding Green Marketing Myopia” di majalah Environment Edisi Juni 2006,
Green Marketing pada dasarnya harus memuaskan dua tujuan yaitu meningkatkan kualitas
lingkungan dan memberikan kepuasan kepada konsumen. Berikut adalah tabel yang
lingkungan hidup semakin meningkat, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya upaya-upaya
perusahaan yang menunjukkan bahwa mereka semakin peduli terhadap lingkungan. Wujud
kepedulian itu bervariasi. Ada yang berbentuk kegiatan corporate social responsibility (CSR),
pengolahan air limbah atau bahkan lebih jauh perusahaan melakukan kegiatan aktifitas bisnis
yang ramah lingkungan berupa program-program kampanye pemasaran hijau atau go green
yang kini sedang menjadi suatu gerakan baru. Pada prinsipnya pihak perusahaan industri turut
serta berpartisipasi secara aktif dalam melakukan kegiatan produksi yang tidak merusak
lingkungan atau memiliki dampak yang paling minimal terhadap kerusakan lingkungan melalui
penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, dan bahan-bahan yang aman terhadap
kesehatan manusia melalui pendekatan bermanfaat bersama, high value and high virtue
(Melisa, 2011).
5
Page
tanggung jawab pemasar saja, namun juga termasuk seluruh konsumen yang menggunakan
produk tersebut. Bagi pemasar, isu lingkungan dapat menjadi kriteria keungullan kompetitif
yang mempengaruhi perilaku konsumen. Di sisi lain, individu konsumen merasa kurang
adanya dampak komsumsi individu pada lingkungan masyarakat dalam jangka panjang sebagai
akumulasi dari keputusan pembelian mereka pada suatu produk yang ramah lingkungan
konsumerisme global yang dimulai dari adanya kesadaran konsumen akan hak-haknya untuk
mendapatkan produk yang layak dan aman yang muncul sekitar tahun tujuh puluhan, muncul
dari konteks situasi di atas sehingga tuntutan terhadap produk yang ramah lingkungan
pola perilaku yang bertanggung jawab pada lingkungan dan menghormati eksistensi mahluk
lain di bumi ini. Kesadaran konsumen berkaitan dengan kualitas lingkungan dan terpeliharanya
sumber daya alam pada kondisi kehidupan akan menjamin keseimbangan dan keberlanjutan
alam dan lingkungan (Jiuan et al,2001). Upaya menciptakan lingkungan yang sehat merupakan
dasar adanya peningkatan kualitas kehidupan manusia. Peningkatan kualitas kehiudpan dapat
mengkonsumsi barang tertentu yang ramah terhadap lingkungan (Martin & Simintras,
1995,Ling yee,1997).
6
Page
tersebut arus dalam batas-batas yang wajar dan tidak melanggar aturan-aturan main yang ada.
Disamping itu kegiatan bisnis tersebut juga harus dapat menjaga kelestarian lingkungan, tidak
menggunakan sumber daya alam berlebihan, tanpa menghiraukan efisiensi serta tidak
menimbulkan polusi suara, air dan udara maka dalam pelaksanaannya diperlukan etika dalam
menyatakan bahwa organisasi harus menentukan kebutuhan, keinginan dan minat pasar
sasaran dan memberian kepuasan yang diingkinkan secara lebih efektif dan efisien
dibandingkan dengan pesaing melalui cara-cara yang bersifat memelihara atau memperbaiki
Sebuah kesempatan kunci yang dapat timbul dari terlibat dalam pemasaran hijau adalah
untuk menciptakan sebuah lapangan usaha yang baru dan kalaupun ada pesaing jumlahnya
masih sedikit. Dalam rangka menuju “hijau”,perusahaan umumnya dapat melakukan beberapa
hal: biaya yang lebih rendah, membedakan dirinya, atau merevitalisasi sendiri. Ada beberapa
dasar-dasar untuk menciptakan keunggulan kompetitif,dan menuju hijau bisa juga menyajikan
konsep green marketing terdapat beberapa permasalahan potensial yang bisa muncul menurut
polonsky (1994). Pertama adalah perusahaan yang menggunakan green marketing harus yakin
bahwa tindakan mereka tidak menyesatkan konsumen dan industry, dan tidak melakukan
pelanggaran terhadap peraturan atau hukum yang berlaku pada pemasaran lingkungan.
7
Page
Berdasarkan apa yang telah dibuat oleh penulis sebagai suatu pengantar pemasaran
hijau adalah benar-benar merupakan usaha nyata dari penulis sebagai suatu apresiasi untuk
usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan maupun konsumen yang menginginkan adanya
masukan mengenai segala hal yang berhubungan dengan pemasaran yang merupakan
pemasaran hijau. Melalui tulisan ini pembaca diajak untuk mulai menyadari pentingnya
menggunakan produk yang ramah lingkungan serta perusahaan ditantang untuk selalu
memberikan produk kepada konsumen yang memberikan dampak paling minimal terhadap
lingkungan sebagai tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat. Bahasa
penulisan yang digunakan oleh penulis merupakan bahasa ringan yang mudah dibaca dan
dipahami sebagai suatu ilmu pengetahuan yang menambah wawasan untuk memahami
pemasaran secara umum dan secara khusus adalah untuk memahami pemasaran hijau. Sebagai
Pengantar Pemasaran Hijau ada beberapa hal yang sebaiknya oleh penulis dijelaskan secara
pemasaran hijau. Kendala-kendala inilah yang sebenarnya merupakan tantangan dalam dunia
ilmu pengetahuan, khususnya untuk memahami pentingnya pemasaran hijau ini untuk
diterapkan secara nyata dan bertanggung jawab dalam dunia bisnis sebagai bagian dari etika
”Walaupun bertujuan baik, namun pada kenyataannya banyak sekali kendala dalam
8
Page
· Banyak industri sudah dipersepsikan sebagai pencemar lingkungan dan merusak kesehatan.
Mengubah kepercayaan konsumen sulit dilakukan jika hanya mengandalkan komunikasi saja
· Manfaat bagi lingkungan sering bersifat tidak berbentuk (intangible). Konsumen dan
masyarakat sulit untuk melihat manfaat yang sebenarnya karena bisa jadi tidak berbentuk dan
sulit diukur. Sering pula manfaat lingkungan bersifat jangka panjang sehingga membuat makin
· Konsumen juga cenderung tidak terlalu percaya pada promosi yang dilakukan oleh perusahaan.
Mereka percaya bahwa promosi hanya menonjolkan hal yang baik dan cenderung menutup-
nutupi kelemahan. Banyak pula yang percaya bahwa promosi penjualan banyak memberi klaim
yang palsu.
· Masyarakat dan konsumen juga memiliki pengetahuan yang terbatas mengenai lingkungan.
Sehingga mudah bagi perusahaan untuk memainkan niat baik konsumen untuk kepentingannya
Saya tertarik dengan definisi pemasaran hijau yang dikutip oleh penulis dari para ahli
khususnya dari Charter (1992) yang menyatakan bahwa “pemasaran hijau merupakan holistic,
memuaskan dan memenuhi stakeholders untuk memberi penghargaan yang wajar, yang tidak
Page
mengenai pemasaran hijau sebenarnya memberikan suatu pandangan baru atau perluasan dari
pandangan yang ada dari pemasaran hijau, karena menyinggung soal “tidak menimbulkan
kerugian kepada manusia” karena saya melihat tulisan-tulisan dari para ahli lain tidak
menyinggung hal ini. Dalam konsep pemasaran hijau secara umum selalu membahas mengenai
produk yang dihasilkan dari pemasaran hijau adalah produk yang memberikan dampak paling
minimal terhadap lingkungan, tetapi hanya Charter yang menyinggung tentang dampak yang
tidak merugikan manusia, dalam hal ini berhubungan dengan kesehatan manusia. Hal ini bisa
menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan ke depan bahwa pemasaran hijau itu harus
mempunyai tanggung jawab bukan hanya kepada lingkungan tetapi juga terhadap manusia
secara lebih luas sebagai bagian pemasaran hijau, sehingga hal ini tidak hanya disinggung oleh
Charter tetapi juga akan menjadi topik ilmu pengetahuan yang berkembang diantara para ahli
yang ada. Tanggung jawab kepada manusia inilah yang ke depannya harus dijelaskan secara
gamblang didalam pemasaran hijau tersebut sebagai pengembangan kajian ilmu pengetahuan
yang ada.
10
Page