ULFA MAHMUDDIN
R014182005
CI LAHAN CI INSTITUSI
KONSEP MEDIS
A. DEFENISI
Low Back Pain (LBP) atau Nyeri Punggung Bawah (NPB) adalah suatu
gejala dan bukan merupakan suatu diagnosis. Pada beberapa kasus gejalanya sesuai
dengan diagnosis patologisnya dengan ketepatan yang tinggi, namun sebagian besar
kasus, diagnosisnya tidak pasti dan berlangsung lama (Wagiu, 2012). Kebanyakan
peregangan lumbosacral akut, ligament lumbosacral yang tidak stabil dan kelemahan
panjang tungkai yang tidak sama. Pasien lansia mungkin mengalami sakit punggung
yang bekaitan dengan fraktur vertebra, osteoporosis atau metastasis tulang. Banyak
kondisi medical dan psikomatis lain yang menyebabkan nyeri punggung. Obesitas,
stress dan kadang depresi dapat menunjang terjadinya nyeri punggung bawah. Pasien
LBP termasuk salah satu dari gangguan akibat dari mobilisasi yang salah.
Penyebab umum yang sering terjadi adalah regangan otot serta bertambahnya usia
sehingga otot-otot pada punggung dan perut yang berfungsi mendukung tulang
tulang belakang (kolumna vertebralis) adalah sebuah struktur lentur yang terbentuk
oleh sejumlah tulang yang disebut vertebra atau ruas tulang belakang. Setiap dua ruas
tulang belakang terdapat bantalan tulang rawan diantaranya. Panjang rangkaian tulang
belakang pada orang dewasa dapat mencapai 57-67 sentimeter. Seluruhnya terdapat
33 ruas tulang, 24 buah diantaranya adalah tulang-tulang terpisah dan 9 ruas sisanya
diantaranya :
Setiap ruas tulang belakang terdiri dari korpus di depan, dan arkus neuralis di
belakang yang terdapat sepasang pedikel di kanan dan kiri. Sepadang lamina, dua
sendi, satu processus spinosus, serta dua processus transversus. Setiap ruas tulang
belakang dihubungkan dengan jaringan tulang rawan yang disebut dengan diskus
intervertebralis.
kartilago yang konsentrik yang menutupi kavitas sentral yang mengandung solusi
protein mineral. Diskus intervertebralis memiliki sifat viscoelastic, yaitu bila ada
pembebanan, diskus akan berubah bentuk dan bila pembenahan dihilangkan, diskus
akan kembali ke posisi semula. Bila terjadi traksi, cairan masuk ke dalam diskus
menimbulkan robekan dan jaringan parut, cairan berkurang, ruang diskus mendangkal
secara permanen dan segmen spinal kehilangan stabilitasnya. Hal ini menyebabkan
terjadi pergerakan kompresif, tidak menghernkan bila LBP biasanya terjadi pada usia
produktif.
bawah, yang harus menahan beban 40-50% berat badan dan harus menanggung posisi
janggal serta pergerakan tubuh. Saat berdiri tegak, 80% berat badan ditanggung oleh
lumbal merupakan ruas tulang pinggang yang terbesar. Badannya sangat besar
dibandingkan dengan badan vertebra lainnya dan berbentuk seperti ginjal. Prosessus
panjang dan kecil. Pada ruas ke lima, vertebra lumbalis membentuk sendi dengan
Sumsum tulang belakang tersebut memiliki tulang dan otot yang berbeda satu
dengan yang lain. Perbedaan tersebut memberikan berbagai macam gerakan yang
C. Etiologi
keseimbangan dan melawan berbagai tarikan sebagai akibat dari pekerjaan sehari-hari
lua biasa untuk menahan sebagian besar tekanan mekanis, tulang belakang tidak dapat
jaringan tulang belakang untuk merenggang akan mengakibatkan cedera atau nyeri.
Penyebab dai nyeri punggung masih belum dapat diketahui dengan jelas dan
masih belum dapat dijelaskan dengan detail. Kelompok permasalahan yang dapat
herniasi diskus vertebralus, cedera torsio dan vibrasi. Permasalahan tersebut dapat
terlihat pada klien yang memiliki pekerjaan yang membutuhkan kerja mengangkat
yang berat dan berulang pada posisi membungkuk atau pekerjaan mengoprasikan
tersebut dapat memberikan tekanan pada saraf tulang belakang atau akarnya, atau
3) LBP Neuvogenik
4) LBP Spendilogenik :
Berasal dari:
spondilolistesisi)
b) Sendi-sendi sakroiliaka
5) LBP Psikogenik
a. LBP Traumatik
neuromuskuloskeletal
Low Back Pain (LBP) sering terjadi pada daerah L4-L5 atau L5-SI, dimana
sensoriknya maka reflex tendon dalam berkurang dan kelemahan otot terjadi. LBP
mekanik banyak disebabkan oleh rangsangan mekanik yaitu penggunaan otot yang
berlebihan. Hal ini dapat terjadi pada saat tubuh dipertahankan dalam posisi static
aatau postur tubuh yang salah untuk jangka waktu yang cukup lama dimana otot-otot
normal atau pada saat aktivitas yang menimbulkan beban mekanik yang berlebihan
pada otot-otot punggung bawah. Penggunaan otot yang berlebih dapat menimbulkan
nyeri dan menambah spasme otot sehingga gerak punggung bawah menjadi terbatas.
Factor mekanik juga berperan menyebabkan LBP mekanik, diantaranya postur tubuh
yang buruk, fleksibilitas yang buruk, otot penyusun vertebra yang lemah, dan exercise
Postur tubuh yang buruk seperti sikap berdiri membungkuk ke depan, tidak
tegak, kepala menunduk, dada datar, dinding perut menonjol dan punggung bawah
sangat lordotik memperparah kejadian LBP mekanik. Keadaan ini membuat titik
berat badan akan jatuh ke depan, sehingga punggung harus ditarik ke belakang dan
sendi-sendi dan ekstensibilitas jaringan ikat menjadi kurang baik sehingga mudah
kurang berate.
Otot penyusun vertebra lumbal yang merupakan otot perut, otot punggung,
gluteus maksimus dan otot iliopsoas adalah otot yang sangat penting dalam
derajat. Apabila otot pada daerah ini lemah dapat menimbulkan pembesaran sudut
lumbosacral.
Exercise technique dan lifting technique yang kurang tepat seperti latihan
yang salah atau teknik mengangkat yang salah dapat meningkatkan tekanan ekstra
pada punggung bawah dan berpotensi menimbulkan keluhan LBP mekanik terutama
pada daerah bawah karena nyeri menjalar ke daerah lutut, paha dan pantat.
E. Klasifikasi
a) Mekanik Statik
LBP mekanik static terjadi apabila postur tubuh dalam keadaan posisi statis
(sudut antara segmen vertebra L5 dan SI yang sudut normalnya 30°-40°) dan
pergeseran titik pusat berat badan tersebut akan menyebabkan peregangan pada
tubuh yang normal sehingga dapat terjadi strain atau sprain pada ligamen dan
b) Mekanik Dinamik
LBP mekanik dinamik dapat terjadi akibat beban mekanik abnormal pada
struktur jaringan (ligamen dan otot) di daerah punggung bawah saat melakukan
gerakan. Beban mekanik tersebut melebihi kapasitas fisiologik dan toleransi otot
(terutama fleksi dan rotasi) dan repetitive, terutama disertai dengan beban yang
berat.
a) LBP akut
Keluhan pada fase akut awal tejadi <2 minggu dan fase akut akhir terjadi antara 2-6
minggu, rasa nyeri yang menyerang secaa tiba-tiba namun dapat hilang sesaat
kemudian.
c) LBP kronik
Keluhan pada fase kronik terjadi >12 minggu atau rasa nyeri yang berulang. Gejla
mereka mengalami nyeri. Nyeri miofasial khas ditandai dengan nyeri dan nyeri tekan
pada daerah yang bersangkutan (ringer points). Kehilangan ruang gerak kelompok
otot yang tersangkut (loss of range of motion) dan nyeri radikuler yang terbatas pada
saraf tepi. Keluhan nyeri sendiri sering hilang bila kelompok otot tersebut
diregangkan.
2. Sifat nyeri karena dipengaruhi oleh sikap atau gerakan yang bisa meringankan
3. Membaik setelah istirahat dalam waktu yang cukup dan memburuk setelah
digunakan beraktivitas.
pembengkakan.
7. Nyeri bertambah gebat bila bergerak seperti ekstensi, fleksi, rotasi, berdiri,
G. Faktor Resiko
Faktor resiko pada LBP paling sering terjadi adalah beban kerja fisik yang
berat seperti mengangkat kotak belanjaan, posisi tubuh membungkuk, dan getaran
seluruh tubuh. Gaya hidup juga mempengaruhi kejadian LBP. Terdapat beberapa
factor resiko pada LBP seperti jenis kelamin, usia, merokok, kebugaran jasmani,
pria, dengan perbandingan 3:1. Dengan demikian dapat terlihat nahwa penderita nyei
punggung bawah lebih banyak pada laki-laki dibandingkan dengan wanita sekitar 70-
80%. Umumnya keluhan otot skeletal mulai dirasakan pada usia produktif yaitu 25-65
tahun. Keluhan awal dirasakan pada usia 35 tahun dan meningkat dengan
bertambahnya usia. Hal ini karena penurunan kekuatan dan ketahan otot sehingga
esiko tejadinya keluhan otot meningkat. Tubuh mengalami perubahan sejalan dengan
bertambahnya usia, dan diskus intervertebralis merupakan salah satu bagian tubuh
yang paling awal berubah karena suplai darah langsung ke diskus mulai berkurang.
Keluhan otot jarang ditemukan pada orang yang dalam aktivitas sehari-
harinya memiliki waktu yang cukup beristirahat. Sebaliknya pada orang yang
beristirahat, beresiko untuk mengalami keluhan otot yang akan meningkat. Kekuatan
otot secara fisiologis pada orang yang memiliki kekuatan otot rendah, bila melakukan
pekerjaan yang memerlukan tenaga besar, akan lebih rentan terhadap resiko cedera
otot.
H. Mainifestasi Klinis
Gambaran klinis LBP adalah nyeri yang dirasakan di daerah punggung bawah,
dapat merupakan nyeri local mapun nyeri radikuler atau keduanya. Nyeri yang
berasal dari daerah punggung bawah dapat menuju ke daerah lain atau sebaliknya,
nyeri yang berasal dari daerah lain dirasakan di daerah punggung bawah (reffered
pain/nyeri yang menjalar). Tanda dan gejala yang timbul antara lain :
neurologis).
b. Nyeri yang timbul hampir pada semua pergerakan daerah lumbal (pinggang)
2) Pada beberapa kasus dapat dilakukan tirah baring 2-3 hari pertama untuk
mengurangi nyeri.
terapeutik, diatermi, infra red dan hidroterapi, dengan terapi elektrik seperti
cara meridian seperti akupuntur atau elektoakupuntur. Selain itu, dapat pula
b. Terapi Farmakologis
1) Asetaminofen
terapi lini pertama didukung oleh bukti-bukti yang kuat dan beberapa
antikonvulsan) atau orang tua yang lemah, toksisitas dapat tejadi pada dosis
trisalicylate, salsalat) tebukti efektif dan memiliki lebih sedikit efek samping
daripada lebih agen selektif. Jika NSAID non spesifik yang dipilih, sitopoteksi
3) Steroid
nyeri leher radikuler dan nyeri punggung bawah. Penggunaan steroid untuk
nyeri radikuler harus jelas namun untuk injeksi steroid episural kurang
A. Pengkajian
Anamnesa
1. Identitas/Data demografi
Berisi nama pasien, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal sebagai gambaran
kondisi lingkungan dan keluarga, dan keterangan lain mengenai identitas pasien.
2. Keluhan utam
Biasanya pasien mengatakan nyeri punggung akut maupun kronis lebih dari 2
bulan, nyeri saat berjalan dengan menggunakan tumit, nyeri menyebar ke bagian
Apakah klien pernah menderita penyakit yang sama sebelumnya. Apakah klien
4. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
Bila pasien tetap berdiri dan menolak untuk duduk, maka sudah harus
divcurigai adanya suatu herniasi diskus. Gerakan yang perlu diperhatikan pada
penderita :
- Ekstensi ke belakang
- Fleksi ke depan
- Lokasi dari HNP
b. Palpasi
5. Tanda-tanda vital :
Pemeriksaan tanda vital secara umum terdiri atas nadi, frekuensi pernapasa,
1. Nyeri akut
6. Intoleransi aktivitas
a. Rencana/Intervensi Keperawatan