Anda di halaman 1dari 11

1

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASIONAL, BUDAYA ORGANISASI DAN


MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA KARYAWAN PT. SRI
REJEKI ISMAN (SRITEX), Tbk.

Syarifuddin
syudintgt2@gmail.com
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman
Ardiansyah S
email@gmail.com
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di PT. Sri Rejeki Isman (Sritex), Tbk. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh komitmen organisasional, budaya
organisasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan menggunakan metode analisis linear
berganda dengan tahapan uji asumsi klasik, uji instrumen dan uji pengaruh simultan. Analisis
linear berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan dua variabel atau lebih, dimana
variabel yang satu bergantung pada variabel yang lain. Dalam uji asumsi klasik
menggunakan empat uji yang digunakan, diantaranya uji normalitas, uji heteroskedastisitas,
uji linearitas dan uji multikolineritas. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan merupakan data primer berupa kuisioner yang
dilakukan pada 100 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komitmen organisasional
berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan. Semakin tinggi tingkat komitmen
karyawan, maka semakin tinggi kinerja karyawan. Budaya organisasi berpengaruh signifikan
positif terhadap kinerja karyawan. Motivasi berpengaruh signifikan positif terhadap
kinerja karyawan. Komitmen organisasional, budaya organisasi dan motivasi berparuh
signifikan positif secara simultan terhadap kinerja karyawan.
Kata kunci: Komitmen Organisasional, Budaya Organisasi, Motivasi dan
Kinerja Karyawan

ABSTRACT
This research was conducted at PT. Sri Rejeki Isman (Sritex), Tbk. The purpose of this study
is to find out and analyze the influence of organizational commitment, organizational
culture, and motivation on employee performance. Using multiple linear analysis methods
with classical assumption test stages, instrument test, and simultaneous influence test.
Multiple linear analysis aims to determine the relationship of two or more variables, where
one variable depends on the other variable. In the classic assumption test using four tests
used, including the normality test, heteroscedasticity test, linearity test, and multicollinearity
test. This type of research is descriptive research with a quantitative approach. The data used
are primary data in the form of questionnaires conducted on 100 samples. The results
showed that organizational commitment had a significant positive effect on employee
performance. The higher the level of commitment of employees, the higher the performance
of employees. Organizational culture has a significant positive effect on employee
performance. Motivation has a significant positive effecton employee performance.
Organizational commitment, organizational culture, and motivation have a significant
positive effect on employee performance. Keywords: Organizational Commitment,
Organizational Culture, Motivation and
Employee Performance
2
PENDAHULUAN organisasi yang menjadi pembeda
Sumber daya manusia (SDM) organisasi tersebut dari organisasi
berperan sebagai motor penggerak bagi lainnya. Selanjutnya bahwa
kehidupan organisasi. Sumber daya manusia “Organizational culture refers to a
yang berkualitas dan profesional cenderung system ofshared meaning held by
memiliki kinerja yang lebih baik. Upaya member that distinguishes the
peningkatan kualitas sumber daya manusia organization from the other
sangat penting untuk diperhatikan oleh organization”. Budaya organisasi
pimpinan organisasi. Tugas dari manajemen merupakan sebuah sistem yang
sumber daya manusia adalah untuk dipegang oleh anggota suatu organisasi
memanfaatkan dan mengoptimalkan kinerja yang membedakan satu organisasi
karyawan dengan organisasi lainnya (Mulyadi,
Kinerja karyawan merupakan tingkat Kamaluddin, & Mahrani, 2019).
keberhasilan karyawan dalam melaksanakan Selain budaya organisasi, faktor
tugas dan tanggung jawabnya. Kinerja lain yang berpengaruh terhadap kinerja
karyawan secara umum dipengaruhi oleh karyawan adalah komitmen
dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal organisasional. Komitmen
(Ismail, 2008). Faktor internal merupakan organisasional merupakan suatu
faktor yang berasal dari dalam diri keadaaan di mana seorang karyawan
karyawan, yang meliputi komitmen memihak organisasi tertentu serta
organisasional, motivasi, dan lain- lain. tujuan-tujuan dan keinginannya untuk
Sedangkan faktor eksternal merupakan mempertahankan keanggotaan dalam
faktor yang berasal dari luar diri karyawan, organisasi tersebut (Robbins & Judge,
yang meliputi kepemimpinan, keamanan dan 2007).
keselamatan kerja, serta budaya Komitmen organisasional yang
organisasi. tinggi dari karyawan maka akan
Salah satu faktor eksternal yang diperoleh karyawan yang setia dan
mempengaruhi kinerja karyawan adalah bekerja sebaik mungkin untuk
budaya organisasi. Budaya organisasi kepentingan organisasi. Keadaan ini
merupakan sistem penyebaran kepercayaan sangat baik bagi pencapaian tujuan
dan nilai-nilai yang berkembang dalam suatu organisasi, karena organisasi mendapat
organisasi dan mengarahkan perilaku dukungan penuh dari anggotanya
anggota-anggotanya (Soedjono, 2005). sehingga bisa berkonsentrasi secara
Budaya organisasi sangat berpengaruh penuh pada tujuan yang diprioritaskan.
terhadap perilaku para anggota organisasi. Tidak hanya komitmen organisasional,
Budaya organisasi merupakan suatu setiap karyawan perlu memiliki
sistem nilai yang dipegang oleh anggota motivasi yang tinggi.
3
Komitmen organisasional dapat terhadap kinerja karyawan. Budaya
ditingkatkan dengan meningkatkan gaya organisasional yang kuat, serta
kepemimpinan, budaya organisasi dan komitmen organisasional yang tinggi
kepuasan kerja. Karyawan yang merasa puas dapat meningkatkan kinerja karyawan
didalam bekerja diharapkan dapat (Kosasih & Sutanto, 2014). Perusahaan
meningkatkan komitmen organisasional tekstil PT. Sri Rejeki Isman (Sritex)
(Mulyadi et al., 2019). merupakan salah satu bentuk badan
Motivasi adalah pemberian daya usaha yang bergerak di bidang garmen
penggerak yang menciptakan kegairahan dan tekstil yang terletak di Kabupaten
kerja seseorang agar mereka mau bekerja Sukoharjo, Jawa Tengah. PT. Sritex
sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan mengalami perkembangan yang cukup
segala daya upayanya untuk mencapai pesat. Saat ini perusahaan Sritex
kepuasan (Hasibuan, 2008). Motivation has berintegrasi pada dengan empat lini
a very vital role in any organisation proses, yaitu spinning, waving, finishing
performance, it is the most powerful engine dan garment. Maka dari itu, perusahaan
that could influence positively on job Sritex sekarang memiliki karyawan
performance. It has been reported in the berjumlah puluhan ribu untuk
marketing field of business that, salespeople mendukung segala lini produksi.
whom more motivated by the needs for Kesejahteraan karyawan bisa dilihat
achievement, relationships, and power than dari hasil kinerja karyawan. Oleh
salespeople from Eastern cultures (Omar, karena itu dibutuhkan adanya komitmen
Arbab, & Abdulrahman, 2018). dan motivasi yang tinggi dari
Berdasarkan uraian di atas variabel- karyawan terhadap organisasi dan
variabel seperti budaya organisasi, penciptaan budaya organisasi yang
komitmen organisasional dan motivasi baik dalam kehidupan kerja di PT.
memiliki hubungan yang erat dalam Sritex.
mempengaruhi kinerja karyawan secara Pada perusahaan ini, penciptaan
teoritis yang didukung oleh beberapa budaya organisasi yaitu budaya bekerja
penelitian. Komitmen organisasional dan keras dan cepat menjadi hal yang
budaya organisasi berpengaruh secara ditanamkan perusahaan pada
signifikan terhadap kinerja organisasi. Jika organisasi tersebut. Dalam perusahaan
komitmen karyawan tinggi dan budaya Sritex, bentuk budaya organisasi sudah
organisasinya baik maka anggota diciptakan sejak awal berdirinya
organisasinya adalah orang-orang yang perusahaan Sritex. Pemberian reward
berkualitas (Prasetyono & Kompyurini, kepada karyawan yang memiliki
2008). Budaya dan komitmen organisasional kinerja yang baik membuat karyawan
berpengaruh termotivasi untuk menyelesaikan
4
pekerjaannya sesuai dengan target atau TINJAUAN PUSTAKA Komitmen
melebihi target yang ditentukan perusahaan. Organisasional

Para karyawan sudah diberikan fasilitas dan Robbins & Judge (2011)

reward agar karyawan memiliki komitmen mendefinisikan Komitmen

organisasional seperti loyalitas kepada Organisasional sebagai suatu keadaan

perusahaan. Bentuk komitmen karyawan memihak kepada perusahaan

organisasional pada perusahaan Sritex sangat tertentu dan tujuan tujuannya, serta

beragam. Karyawan yang sudah bekerja berniat memelihara keanggotaannya

lama pada perusahaan memiliki loyalitas dalam perusahaan itu. Menurut

yang cukup tinggi terhadap perusahaan. Luthans (2006) Komitmen

Dengan adanya motivasi karyawan, Organisasional ialah keinginan kuat

komitmen organisasional dan juga budaya untuk tetap sebagai anggota organisasi

organisasi yang ada, maka penelitian yang tertentu, keinginan untuk berusaha

akan saya lakukan cocok pada perusahaan keras sesuai dengan keinginan

Sritex. Nathania (2018) pada penelitiannya organisasi dan keyakinan tertentu juga

yang berjudul “Pengaruh Budaya Organisasi penerimaan nilai dan tujuan organisasi

Dan Komitmen organisasional Terhadap Budaya Organisasi

Kinerja Karyawan Pada Warunk Upnormal Menurut Wood et al (2001),


Surabaya” menjelaskan bahwa Budaya Budaya Organisasi adalah sistem yang
Organisasi dan Komitmen organisasional dipercayai dan nilai yang
berpengaruh positif terhadap Kinerja dikembangkan oleh organisasi dimana
Karyawan baik secara parsial maupun hal itu menuntun perilku dari anggota
Simultan. organisasi itu sendiri. Sedangkan

Luthfi, Susilo, & Riza (2014) pada menurut Robbins (1996), Budaya

penelitiannya tentang pengaruh motivasi Organisasi adalah suatu persepsi

terhadap kinerja karyawan dengan studi bersama yang dianut oleh anggota-

kasus pada PT Elsiscom Prima Karya, anggotanya organisasi itu.

Kantor Perwakilan Surabaya menjelaskan Motivasi


bahwa Motivasi berpengaruh positif Menurut Manullang dan

terhadap Kinerja Karyawan. Marihot (2004) dengan mengutip

Berdasarkan uraian di atas mendorong pendapat The Liang Gie menyatakan

penulis untuk melakukan penelitian dengan bahwa perumusan motivating atau

judul “Pengaruh Komitmen Organisasional, pendorong kegiatan sebagai berikut

Budaya Organisasi dan Motivasi Terhadap “Pekerjaan yang dilakukan oleh seorang

Kinerja Karyawan Pada Karyawan PT Sri manajer dalam memberikan inspirasi,

Rejeki Isman (SRITEX), Tbk.” semangat dan dorongan kepada orang


lain, dalam hal ini karyawannya untuk
mengambil tindakan-tindakan.
5
Pemberian dorongan ini bertujuan untuk Tbk. H4: Komitmen Organisasional
mengingatkan orang-orang atau karyawan (X1), Budaya Organisasi (X2) dan
agar mereka bersemangat dan dapat Motivasi (X3) secara simultan
mencapai hasil sebagaimana dikehendaki berpengaruh positif terhadap Kinerja
dari orang-orang tersebut”. Karyawan (Y) PT. Sritex, Tbk.
Kinerja Karyawan
METODE PENELITIAN
Gordon (1999) menyatakan “kinerja
Jenis penelitian yang dilakukan
dalah suatu fungsi kemampuan pekerja
dalam penelitian ini adalah penelitiam
dalam menerima tujuan pekerjaan,
kuantitatif.
tingkat pencapaian tujuan atau interaksi
Objek Penelitian, Populasi, dan
antara tujuan dan kemampuan pekerja”.
Sampel
Pengertian lain dari Hasibuan (2005)
Objek penelitian ini adalah PT.
menyatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja
Sri Rejeki Isman (Sritex) merupakan
yang dicapai seseorang dalam melaksanakan
salah satu bentuk badan usaha yang
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya,
bergerak di bidang garmen dan tekstil.
berdasarkan kecakapan, pengalaman,
Populasi dalam penelitian ini adalah
kesungguhan dan waktu.
karyawan di PT. Sritex Kabupaten
Berikut model hipotesis pada
Sukoharjo. Karyawan tersebut
penelitian ini adalah sebagai berikut:
berjumlah lebih dari 50.000 orang.
Model Hipotesis
Sampel dalam penelitian ini sejumlah
Gambar 2.3
100 orang dengan menggunakan
Model Hipotesis
Rumus Slovin.
Sumber dan Teknik Pengumpulan
Data
Dalam penelitian ini
menggunakan dua sumber data yakni
data primer dan data sekunder. Teknik
Berdasarkan model hipotesis diatas,
pengumpulan data dilakukan dengan
maka dikemukakan hipotesis
penyebaran kuesioner (angket) dengan
dalampenelitian ini sebagai berikut:
menggunakan skala likert dan
H1: Komitmen Organisasional (X1)
interview (wawancara.
berpengaruh positif terhadap Kinerja
Metode Analisis Data
Karyawan (Y) PT. Sritex, Tbk. Analisis data yang digunakan
H2: Budaya Organisasi (X2) berpengaruh dalam penelitian ini menggunakan
positif terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. analisis regresi linier berganda untuk
Sritex, Tbk. mengetahui pengaruh komitmen
H3: Motivasi (X3) berpengaruh positif organisasional, budaya organisasi dan
terhadap Kinerja Karyawan (Y) PT. Sritex,
6
motivasi terhadap kinerja karyawan. Uji tersebut dapat dikatakan bahwa seluruh
asumsi klasik dilakukan dengan uji item untuk variabel komitmen
normalitas, uji heteroskedastisitas, uji organisasional (X1), budaya organisasi
linieritas dan uji multikolinieritas. (X2), motivasi (X3) dan kinerja
Sedangkan pengujian instrumen penelitian karyawan (Y) dalam penelitian ini telah
menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas valid. Hasil uji reliabilitas
dengan menggunakan program SPSS ver. menunjukkan bahwa seluruh variabel
19. menghasilkan nilai Alpha Cronbach >
0,60. Berdasarkan hasil tersebut maka
HASIL
dapat dinyatakan bahwa variabel
Deskripsi Karakteristik Responden Profil
komitmen organisasional (X1), budaya
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
organisasi (X2), motivasi (X3) dan
Berdasarkan pengujian menunjukkan
kinerja karyawan (Y) dalam penelitin
bahwa dari sampel sebanyak 100 orang yang
ini reliabel.
berjenis kelamin laki-laki sebanyak 59
Uji Asumsi Klasik
orang dan yang berjenis kelamin
Uji Normalitas
perempuan sebanyak 41 orang. Hal ini Dari hasil pengujian didapatkan nilai
menunjukkan bahwa pada perusahaan tekstil Kolmogorov-Smirnov Z yang diperoleh
seperti PT. Sritex Karyawan berjenis sebesar .811 dengan nilai Sig. sebesar
kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan 0.527 yang lebih besar dari alpha
perempuan, karena butuh tenaga ekstra sehingga residual dari model
untuk bekerja pada pabrik tekstil. berdistribusi normal.
Profil Responden Berdasarkan Usia Uji Heteroskedastisitas
Kerja Dari pengujian menggunakan Uji
Berdasarkan pengujian menunjukan Glejser diperoleh bahwa semua nilai
responden yang usia kerja 1 – 10 tahun Sig. lebih besar dari nilai alpha (0.05)
sebanyak 53 orang (53%), yang berusia yang menunjukan bahwa tidak terjadi
kerja 11 – 20 tahun sebanyak 27 orang gejala heteroskedastisitas.
(27%), dan yang berusia > 20 tahun Uji Linieritas
sebanyak 20 orang atau 20%. Hal ini Dari pengujian diperoleh semua nilai
menunjukkan bahwa sebagian besar Sig. lebih besar dari alpha (0.05), hal
karyawan PT. Sritex memiliki usia kerja ini menunjukan bahwa variabel bebas
antara 1 – 10 tahun. dan terikat bersifat liniear.
Uji Instrumen Penelitian Uji Multikolinieritas
Hasil uji validitas menunjukkan Dari pengujian diperoleh nilai VIF dari
bahwa seluruh item pertanyaan memberikan variabel komitmen organisasional 2,32,
nilai rhitung > rtabel (0.1654) dan nilai budaya organisasi 1,22 dan motivasi
signifikan < alpha (0.05). Berdasarkan hasil
7
2,305 nilai tersebut kurang dari 10 maka Dari tabel diatas terlihat bahwa
dapat dikatakan tidak terjadi semua nilai t hitung dari masing-
multikolinnieritas. masing variabel independen lebih besar
Analisis Regresi Linier Berganda Hasil dari t tabel yang berarti variabel
dari analisis regresi berganda dapat dilihat komitmen organisasional secara
pada Tabel 1 signifikan berpengaruh terhadap
Tabel 1 Regresi Linier Berganda kinerja karyawan, variabel budaya
organisasi secara signifikan
berpengaruh terhadap kinerja karyawan,
dan variabel motivasi secara signifikan
Berdasarkan tabel diatas persamaan berpengaruh terhadap kinerja
regresinya adalah : karyawan.
�= 0.437�1 + 0.428�2 + 0.347
Hasil Uji Hipotesis
Hasil pengujian hipotesis dalam
Uji Goodness Of Fit Model
penelitian ini disajikan pada Tabel 4
Uji F
sebagai berikut:
Uji F dilakukan untuk menguji hubungan
Tabel 4 Uji Hipotesis
signifikansi antara variabel bebas dan
variabel terikat secara keseluruhan atau
simultan. Hasil uji F pada Tabel 2.
Tabel 2 Uji F

Merujuk pada Tabel diatas dapat


diliat bahwa semua hipotesis diterima.
Berdasarkan tabel diatas didapatkan nilai Sig PEMBAHASAN
(0.000) < alpha (0.05) yang berarti variabel
Pengaruh Langsung Komitmen
komitmen organisasional, budaya organisasi
Organisasional Terhadap Kinerja
dan motivasi signifikan berpengaruh
Karyawan
terhadap kinerja karyawan. Pengujian hipotesis pengaruh
Uji t langsung komitmen organisasional (X1)
Uji t bertujuan untuk menunjukkan seberapa terhadap kinerja karyawan (Y) melalui
jauh pengaruh satu variabel bebas secara analisis regresi linier berganda
individual dalam menerangkan variabel dinyatakan bahwa komitmen
terikat. Hasil uji F pada Tabel 3. organisasional (X1) berpengaruh
Tabel 3 Uji t positif signifikan terhadap kinerja
karyawan (Y). Hasil tersebut sesuai
dengan hipotesis (H1) yang telah
dijelaskan sebelumnya. Dengan kata
8
lain komitmen organisasional yang dimiliki organisasi berpengaruh terhadap kinerja
karyawan akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hasil tersebut menjelaskan
karyawan. bahwa budaya organisasi yang dimiliki
Pada penelitian yang dilakukan oleh perusahaan akan berpengaruh terhadap
Safrianisa Dewi dan Mudji Rahardjo (2015) kinerja karyawan. Pada perusahaan PT.
dengan judul Pengaruh Komitmen Sritex menerapkan sistem budaya
Organisasional, Dan Budaya Organisasi bekerja keras dan cepat menjadi hal
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt yang ditanamkan perusahaan pada
Teduh Makmur Semarang) menunjukkan organisasi tersebut. Karena produksi
bahwa komitmen organisasional yang harus dilakukan banyak, dan juga
berpangaruh terhadap kinerja karyawan. harus selesai pada waktu.
Hasil tersebut menjelaskan bahwa tingkat Pengaruh Langsung Motivasi
dari komitmen organisasional karyawan Terhadap Kinerja Karyawan
akan berpengaruh terhadap kinerja Pengujian hipotesis pengaruh
karyawan. Komitmen organisasional yang langsung motivasi (X3) terhadap
tinggi dari karyawan maka akan diperoleh kinerja karyawan (Y) melalui analisis
karyawan yang setia dan bekerja sebaik regresi linier berganda dinyatakan
mungkin untuk kepentingan organisasi. bahwa motivasi (X3) berpengaruh
Pengaruh Langsung Budaya Organisasi positif signifikan terhadap kinerja
Terhadap Kinerja Karyawan karyawan (Y). Hasil tersebut sesuai
Pengujian hipotesis pengaruh dengan hipotesis (H3) yang telah
langsung budaya organisasi (X2) terhadap dijelaskan sebelumnya. Dengan kata
kinerja karyawan (Y) melalui analisis jalur lain motivasi dalam bekerja yang
dinyatakan bahwa budaya organisasi (X2) dimiliki karyawan akan berpengaruh
berpengaruh positif signifikan terhadap terhadap kinerja karyawan.
kinerja karyawan (Y). Hasil tersebut sesuai Pada penelitian yang telah
dengan hipotesis (H2) yang telah dijelaskan dilakukan oleh Ridwan Isya Luthfi,
sebelumnya. Dengan kata lain budaya Heru Susilo dan Muhammad Faisal
organisasi yang dimiliki perusahaan akan Riza (2014) dengan judul Pengaruh
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Motivasi Terhadap Kinerja Karwayan
Pada penilitian yang dilakukan oleh (Studi Pada PT Elsiscom Prima Karya,
Yonathan Steve Kosasih dan Eddy Madiono Kantor Perwakilan Surabaya),
Sutanto (2014) dengan judul Pengaruh menunjukkan bahwa motivasi yang
Budaya Organisasi Dan Komitmen terdiri dari Kebutuhan Eksistensi,
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan Kebutuhan Hubungan Sosial dan
(Studi Pada PT. Rajawali Citramas Kebutuhan Pertambahan memiliki
Mojokerto), menunjukkan bahwa budaya pengaruh yang signifikan terhadap
9
kinerja karryawan. Hasil tersebut positif terhadap kinerja karyawan secara
menjelaskan bahwa motivasi yang parsial maupun simultan. Hasil tersebut
dimiliki karyawan akan berpengaruh menunjukkan bahwa budaya organisasi
terhadap kinerja karyawan. PT. Sritex sangat dan komitmen organisasional secara
paham motivasi masing masing simultan berpengaruh positif terhadap
karyawannya. Perusahaan melakukan kinerja karyawan
pengawasan setiap lini perusahaan Pada PT. Sritex, pelaksanaan
bagaimana motivasi mereka bekerja pada komitmen organisasional, budaya
perusahaan. Dengan memberi reward organisasi dan motivasi secara
terhadap karyawan yang berprestasi akan simultan memiliki pengaruh terhadap
meningkatkan motivasi bagi karyawan. kinerja karyawan. Perusahaan
Pemberian hukuman juga merupakan usaha mempertahankan komitmen dari setiap
dari perusahaan untuk menjaga motivasi, karyawan dan tetap melaksanakan
sehingga karyawan yang lain tidak budaya organisasi yang selama ini
melakukan kesalahan. dijalankan akan berpengaruh terhadap
Pengaruh Langsung Komitmen kinerja karyawan. Menjaga motivasi
Organisasional, Budaya Organisasi dan dari setiap karyawan juga menjadi
Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan bagian penting dari perusahaan untuk
Pengujian hipotesis pengaruh mempertahankan dan meningkatkan
langsung komitmen organisasional (X1), kinerja karyawan. Pelaksanaan
budaya organisasi (X2), motivasi (X3) komitmen organisasional, budaya
secara simultan terhadap kinerja karyawan organisasi dan motivasi secara
(Y) melalui hasil uji F dinyatakan bahwa bersamaan akan menghasilkan kinerja
komitmen organisasional (X1), budaya karyawan yang baik.
organisasi (X2), motivasi (X3) secara KESIMPULAN DAN SARAN
simultan berpangaruh signifikan positf Kesimpulan
terhadap kinerja karyawan (Y). Dengan kata Berdasarkan hasil analisis dan
lain komitmen organiasional, budaya pengujian hipotesis yang telah
organisasi dan motivasi secara simultan dilakukan pada bab sebelumnya, maka
akan mempengaruhi dari kinerja karyawan. dapat diambil kesimpulan sebagai
Pada penilitian yang dilakukan oleh berikut:
Yessica Nathania (2018) dengan judul 1. Komitmen organisasional memiliki
Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen pengaruh langsug secara signifikan
Organisasional Terhadap Kinerja Karyawan terhadap kinerja karyawan PT.
Pada Warunk Upnormal Surabaya, Sritex, Tbk.
menunjukkan bahwa budaya organisasi 2. Budaya organisasi memiliki
dan komitmen organisasional berpengaruh pengaruh langsug secara signifikan
10
terhadap kinerja karyawan PT. Sritex,
Tbk.
3. Motivasi memiliki pengaruh
langsug secara signifikan terhadap kinerja
karyawan PT. Sritex, Tbk.
4. Komitmen organisasional, budaya
organisasi dan motivasi secara simultan
memiliki pengaruh langsung secara
signifikan terhadap kinerja karyawan PT.
Sritex, Tbk.
Saran
Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan untuk penelitian selanjutnya.
Dari keempat variabel yang diteliti masih
ada variabel- variabel lain yang
mempengaruhi dan tidak dibahas dalam
penelitian ini. Oleh karena itu perlu diteliti
lebih lanjut mengenai variabel lain seperti
kompensasi, gaya kepemimpinan, hubungan
antara atasan dan bawahan dan lain
sebagainya yang dapat dilakukan pada objek
penelitian yang lebih luas atau dengan
bidang objek yang berbeda
11
DAFTAR PUSTAKA

Curply, G. J., Hughes, R. L., & Ginnet, R. C. 1999. Leadership Enhancing the Lessons of
Experience. Singapore: Irwin McGrawHill.
Hasibuan, M. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia (Edisi Revisi). Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Hasibuan, M. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kosasih, Y. S., & Sutanto, E. M. 2014. Pengaruh Budaya dan Komitmen Organisasional
Terhadap Kinerja Karyawan. AGORA, 2(1).
Luthans, F. 2006. Perilaku Organisasi (Alih Bahasa V.A Yuwono, dkk) (Edisi Baha).
Yogyakarta: ANDI.
Luthfi, R. I., Susilo, H., & Riza, M. F. 2014. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan (Studi Pada PT Elsiscom Prima Karya, Kantor Perwakilan Surabaya).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), 13(1), 1–8.
Marihot, M. 2004. Manajemen Personalia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Nathania, Y. 2018. Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Organisasional
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Warunk Upnormal Surabaya. AGORA, 6(1), 1–9.
Omar,Khairi Mohamed., Ahmed Mohammed Arbab, Khalid Mohammed Abdulrahman.
2018. Motivation Effect on Human Resource Management Performance in
Bahraini Market Regulatory Authority. Human Resource Management Research
2018, 8(2): 34-41
Prasetyono, & Kompyurini, N. 2008. Analisis Kinerja Rumah Sakit Daerah Berdasarkan
Budaya Organisasi, Komitmen Organisasi, dan Akuntabilitas Publik (Survei pada
Rumah Sakit Daerah di JawaTimur). Simposium Nasional Akuntansi 11, 11.
Robbins, S., & Judge, T. A. 2011. Organizational Behavior (14th ed). New Jersey:
McGraw-Hill.
Robbins, S. P. 1996. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Alih
Bahasa : Hadyana Pujaatmaka (Edisi Tujuh). Jakarta: Prenhallindo.
Robbins, S. P., & Judge, T. A. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Soedjono. 2005. Pengaruh Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Organisasi dan Kepuasan
Kerja Karyawan Pada Terminal Penumpang Umum di Terminal Surabaya. Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan, 7(1), 22–47.
Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, & Osborn. 2001. Organizational
Behavior: A Global Perspective. Australia: John Wiley &Sons.
Mulyadi, D. Z., Kamaluddin, M., & Mahrani, S. W. (2019). Peran Kepuasan Kerja Dalam
Memediasi Gaya Kepemimpinan Dan Budaya Organisasi Terhadap Komitmen
Organisasional (The Role of Work Satisfaction in Educating Leadership Style and
Organizational Culture on Organizational Commitments). Jurnal Manajemen, Bisnis
Dan Organisasi (JUMBO), 3(1), 89–102.
Omar, K. M., Arbab, A. M., & Abdulrahman, K. M. (2018). Motivation Effect on Human
Resource Management Performance in Bahraini Market Regulatory Authority.
Human Resource Management Research, 8(2), 34–41.
https://doi.org/10.5923/j.hrmr.20180802.02

Anda mungkin juga menyukai