Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

INFORMASI KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

Disusun Oleh Kelompok 4 :


1. MOH. FEBRIYANTO (152010200102)
2. NINDIA INTAN AGUSTIN (152010200262)
3. QURRATUN AINI (152010200271)

Dosen Pengampu :
RENNY OKTAFIA, SE., M.EI.

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDOARJO
2018
1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami dengan
judul “INFORMASI KEUANGAN LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah
mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang telah
kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Penulis

Sidoarjo, 20 September 2018

2
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH ..................................................................................................... 1


KATA PENGANTAR ..................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 4


1. Latar Belakang ................................................................................................ 4
2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 4
3. Tujuan Penulisan .............................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 6
1. Unsur – unsur Dasar Laporan Keuangan Syariah ........................................... 6
2. Tujuan Laporan Keuangan Syariah................................................................. 7
3. Unsur-unsur Laporan Keuangan Syariah ........................................................ 8
4. Bentuk Laporan Keuangan Syariah ................................................................ 9
5. Prosedur / penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah ................................. 10
BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 13
1. Kesimpulan .................................................................................................... 13
2. Saran ............................................................................................................. 13

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bicara mengenai akuntansi Syariah, tidak akan lepas dengan perhitungan keuangan yang
mesti tertulis secara terperinci dan jelas, agar dapat menghasilkan laporan keungan yang mudah
dipahami oleh semua pihak dan dapat membantu suatu perusahaan dalam menganalisis
keuangannya.
Dalam suatu laporan keuangan akuntansi syariah, ada beberapa faktor yang harus kita
pahami sebelumnya, untuk menunjang laporan-laporan keuangan baik yang masuk maupun yang
keluar dalam suatu perusahaan atau perBankkan. Faktor-faktor yang ada akan menjadi acuan
dalam laporan akuntansi adalah : pernyataan posisi keuangan, pernyataan pendapatan,
pernyataan perubahan dalam saham pemilik atau pernyataan laba ditahan, pernyataan aliran kas,
pernyataan perubahan dalam investasi terbatas dan setaranya, pernyataan sumber dan
penggunaan dana zakat serta dana sosial, dan pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam
Qaradh. Faktor-faktor inilah yang akan kita kaji dalam makalah ini untuk membuat kerangka
laporan keuangan syariah secara baik.
Suatu laporan keuangan bermanfaat apabila informasi yang disajikan dalam laporan
keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat di perbandingkan. Akan tetapi, perlu
di sadari pula bahwa laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin di
butuhkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dengan bank karena secara umum laporan
keuangan hanya menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu dan tidak di
wajibkan untuk menyediakan informasi non keuangan.
Ada beberapa perbedaan unsur antara laporan keuangan lembaga syariah dan laporan
lembaga keuangan konvensional. Unsur-unsur yang ada dalam laporan keuangan lembaga
syariah antara lain, neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas,
laporan perubahan dana investasi terikat, laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan
shodaqoh, laporan sumber dan penggunaan dana qardhul hasan. Sedangkan unsur-unsur yang
ada dalam laporan keuangan lembaga konvensional adalah neraca, laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan arus kas.

B. Rumusan masalah
1. Apa unsur-unsur dasar laporan keuangan syariah?
2. Apa tujuan dari laporan keuangan syariah?
3. Bagaimana bentuk laporan keuangan syariah?
4. Bagaimana prosedur penyajian laporan keuangan syariah?

4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui unsur-unsur laporan keuangan syariah
2. Mengetahiu tujuan laporan keuangan syariah
3. Mengetahui bentuk laporan keuangan syariah
4. Mengetahui tata cara penyajian laporan keuangan syariah

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Unsur-unsur dasar Laporan Keuangan

1. Pernyataan posisi keuangan


a. Aset
Merupakan sesuatu yang mampu menimbulkan aliran kas positif atau manfaat bagi ekonomi
lainnya, baik dengan dirinya sendiri ataupun dengan aset lainnya, yang haknyadi dapat oleh
bank syari’ah sebagai hasil dari transaksi atau suatu peristiwa di masa lalu.
b. Liabilitas
Liabilitas merupakan kewajiban yang berjalan untuk memindahkan suatu aset dan
meneruskan penggunaannyatau menyediakan jasa untukpihak lain di masa depan sebagai
hasil dar transaksi atau peristiwa dimasa lalu.
c. Porsi pemegang rekening investasi takterbatas
Rekening investasi tak terbatas merujuk pada dana-dana yang diterima oleh bank syari’ah
dari individu-individu atau kelompok dengan dasar bahwa bank syari’ah akan memiliki hak
untuk menggunakan dan menginvestasikan dana-dana tersebut tanpa adanya batasan. Dengan
demikian, bank syari’ah berhak mencampurkan dana yang di investasikan itu dengan
modalnya sendiri.
d. Saham Pemilik
Saham pemilik merujuk pada jumlah yang tersisa pada tanggal pernyataan posisi keuangan
dari aset bank syari’ah sesudah dikurangi kewajiban, porsi pemegang rekening investasi tak
terbatas dan yang serta dengannya, serta pendapatan yang dilarang jika ada.[1][2].

2. Pernyataan Pendapatan
a. Pendapatan
Pendapatan merupakan kenaikan kotor dalam aspek atau penurunan dalam liabilitas atau
gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh penyertaan pendapatan yang
berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, memberikan jasa, dan lain-lain.
b. Biaya
Biaya merupakan penurunan kotor dalam suatu aspek atau kenaikan dalam liabilitas atau
gabungan dari keduanya selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan yang
berakibat dari investasi yang halal, perdagangan, atau aktivitas yang termasuk pemberian
jasa.
c. Keuntungan
Keuntungan merupakan kenaikan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari memegang aset
yang mengalami peningkatan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan.
d. Kerugian

6
Kerugian merupakan penurunan bersih dari aset bersih sebagai akibat dari pemegang aset
yang mengalami penurunan nilai selama periode yang dipilih oleh pernyataan pendapatan.
e. Keuntungan pada rekening investasi tak terbatas yang setaranya menunjukkan kondisi
atau posisi rekening investasi mudharabah mutlaqoh.
f. Keuntungan bersih (kerugian bersih)
Gambaran keberadaan keuntungan atau kerugian bersih yang diperoleh bank syariah selama
periode akuntansi.

3. Pernyataan aliran kas


a. Kas dan setara kas
b. Aliran kas dan transaksi
c. Aliran kas dari aktivitas investasi
d. Aliran kas dari aktivitas pembiayaan
4. Pernyataan perubahan dalam investasi
a. Investasi terbatas
b. Simpanan dan penarikan oleh pemegang rekening investai terbatas dan
ekuivalensinya.
c. Keuntungan atau kerugian investasi sebelum bagian keuntungan manager investasi
sebagai seorang mudharib atau konvensasiseabagi investasi.
d. Bagian manager investasi dalam keuntungan investasi terbatas dari seorang mudharib
atau kompensasi sebagai manager investasi.
5. Pernyataan sumber dan pengguanaan dana zakat serta dana social
a. Sumber dana zakat dan dana social
b. Penggunaan dana zakat dan dana social
c. Saldo dana zakat dan dana social
6. Pernyataan sumber dan penggunaan dana dalam qardh
a. Qardh
b. Sumber dana dalam qardh
c. Penggunaan dana dalam qardh
d. Saldo dana dalam qardh[2][3][3]

B. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan laporan keuangan adalah menyediakan informasi, menyangkut posisi keuangan,
kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu entitas syariah yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, Laporan keuangan adalah suatu
penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan dari suatu entitas syariah.
Tujuan laporan keuangan untuk tujuan umum adalah memberikan informasi tentang posisi
keuangan, kinerja dan arus kas entitas syariah yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan
pengguna laporan dalam rangka membuat keputusankeputusan ekonomi serta menunjukkan
pertanggungjawaban (stewardship) manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yang
dipercayakan kepada mereka.

7
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, suatu laporan keuangan menyajikan informasi
mengenai entitas syariah yang meliputi:
1. asset
2. kewajiban
3. dana syirkah temporer
4. ekuitas
5. pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian
6. arus kas
7. dana zakat; dan
8. dana kebajikan.

beberapa tujuan lainnya adalah:


1. Meningkatkan kepatuhan terhadap prinsip syariah dalam semua transaksi dan kegiatan
usaha.
2. Informasi kepatuhan entitas syariah tidak sesuai dengan prinsip syariah, serta informasi aset,
kewajiban pendapatan dan beban yang tidak sesuai dengan prinsip syariah bila ada dan
bagaimana perolehan dan penggunaannya.
3. Informasi untuk membantu mengevaluasi pemenuhan tangung jawab entitas syariah
terhadap amanah dalam mengamankan dana, menginvestasikan pada tingkat keuntungan yang
layak.
4. Informasi mengenai tingkat keuntungan investasi yang diperoleh penanam modal dan
pemilik dana syirkah temporer; dan informasi mengenai pemenuhan kewajiban (obligation)
fungsi sosial entitas termasuk pengelolaan dan penyaluran zakat, infak, sedekah, dan wakaf.
Laporan keuangan harus menyajikan secara wajar posisi keuangan, kinerja keuangan, dan
arus kas entitas syariah dengan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan secara
benar disertai pengungkapan yang diharuskan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dalam
Catatan atas Laporan Keuangan. Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan
penyajian yang wajar walaupun pengungkapkan tersebut tidak diharuskan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bersama sebagai pengguna
laporan keuangan, serta dapat digunakan sebagai bentuk laporan dan pertanggungjawaban
manajemen atas sumber daya yang dapat dipercayakan kepadannya.

C. Bentuk Laporan Keuangan


Laporan keuangan Entitas terdiri atas
Entitas syariah mengungkapkan hal-hal berikut di Neraca atau di Catatan atas Laporan
Keuangan:
 untuk setiap jenis saham
 jumlah saham modal dasar

8
 jumlah saham yang diterbitkan dan disetor penuh
 nilai nominal sahamikhtisar perubahan jumlah saham beredar
 hak, keistimewaan dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk
pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal;
 saham entitas syariah yang dikuasai oleh entitas syariah itu sendiri atau oleh anak entitas
syariah atau entitas syariah asosiasi; dan
 saham yang dicadangkan untuk hak opsi dan kontrak penjualan, termasuk nilai dan
persyaratannya
 penjelasan mengenai sifat dan tujuan pos cadangan dalam ekuitas; dan
 penjelasan apakah dividen yang diusulkan tapi secara resmi belum disetujui untuk
dibayarkan telah diakui atau tidak sebagai kewajiban.

1. Posisi keuangan entitas syariah, disajikan sebagai neraca. Laporan ini menyajiakn informasi
tentang sumber daya yang dikendalikan. Likuiditas dan solvabilitas serta kemampuan
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Laporan ini berguna untuk memprediksi
kemampuan perusahaan dimasa yang akan dating
2. Informasi kinerja entitas syariah, yang dapat disusun berdasarkan definisi dana seperti
seluruh sumber daya keuangan, modal kerja aset likuid atau kas. Kerangka ini tidak
mendefinisikan dana secara spesifik. Akan tetapi, melaluii laporan ini dapat diketahui aktivitas
investasi, pendanaan dan operasi selama periode pelaporan.
3. Informasi lain, seperti laporan penjelasa tentang pemenuhan fungsi sosial entitas syariah.
Merupakan informasi yang tidak diatur secara khusus tatapi relevan bagi pengambilan keputusan
sebagai besar pengguna laporan keuangan.
4. Catatan dan skedul tambahan, merupakan penampung dari informasi tambahan yang relevan
termasuk pengungkapan tentang resiko dan ketidak pastian yang mempengeruhi entitas,
informasi tentang segmen industri dan geografi serta pengaruh perubahan harga terhadap entitas
juga dapat disajikan.

D. Unsur-unsur Laporan Keuangan Bank Syariah


1. Laporan posisi keuangan( statement of financial position)
2. Laporan laba rugi (statement of income)
3. Laporan arus kas (statement of cashflows)
4. Laporan laba ditahan atau saldo laba (statement of retained earning)
5. Laporan perubahan dana investasi terikat (statement of change in restricted investment)
6. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah (statement of source and
use of fund in zakat and charity fund)
7. Laporan sumber dan penggunaan dana qadhuk hasan (statement of source of fund in qard
fund)

9
Empat laporan pertama adalah unsur laporan keuangan yang sudah dikenal selama ini secara
konvensional, sedangkan tiga yang terakhir bersifat khas. Ketiga laporan yang terakhir muncul
akibat perbedaan peran dan fungsi bank syariah, dibandingkan bank konvensional.

E. Penyajian Laporan Keuangan Bank Syariah


1. Laporan posisi keuangan (neraca)
Neraca, yang kadang-kadang disebut juga sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan
aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu.
Laporan keuangan ini menyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber
daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor, dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih.
Dengan demikian, neraca dapat membantu meramalkan jumlah, waktu, dan ketidakpastian arus
kas di masa depan. Unsur-unsur dari sebuah neraca adalah Aktiva, kewajiban, dan ekuitas.
Penyajian aktiva pada neraca atau pengungkapan pada catatan atas laporan keuangan atas
aktiva yang dibiayai oleh bank sendiri dan aktiva yang dibiayai oleh bank bersama pemilik dana
investasi tidak terikat, dilakukan secara terpisah.

2. Laporan laba dan rugi


Dengan memperhatikan ketentuan dalam PSAK lainnya,dalam laporan laba rugi
mencakup, tetapi tidak terbatas pada pos-pos pendapatan dan beban. Laporan laba rugi adalah
laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama periode waktu tertentu.
Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan profitabilitas, nilai
investasi, dan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan laba
rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investor dan kreditor untuk membantu
mereka memprediksikan jumlah, penetapan waktu, dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.
Unsur-unsur laporan laba rugi,yaitu: bagian operasi, bagian non operasi, pajak penghasilan,
operasi yang dihentikan, pos Laporan arus kas adalapos luar biasa, pengaruh kumulatif dari
perubahan prinsip akuntansi, dan laba per saham.
3. Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyediakan informasi yang relevan mengenai
penerimaan dan pembayaran kas sebuah perusahaan selama satu periode. Laporan arus kas
melaporkan kas yang mempengaruhi operasi selama satu periode, transaksi investasi, transaksi
pembiayaan, dan kenaikan atau penurunan bersih kas selama satu periode. Unsur-unsur laporan
arus kas adalah aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitaspembiayaan.
4. L aporan perubahan ekuitas
Laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang menyajikan peningkatan atau
penururnan aktiva bersih dalam satu periode. Unsur-unsur laporan perubahan ekuitas adalah
modal awal pemilik, peningkatan atau penurunan ekuitas modal akhir.
5. Laporan perubahan investasi terikat
Laporan perubahan dana investasi terikat memisahkan dana investasi terikat berdasarkan
sumber dana dan memisahkan investasi berdasarkan jenisnya.

10
6. Laporan sumber dan penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah
Zakat adalah sebagian dari harta yang wajib dikeluarkan oleh wajib zakat(muzakki) untuk
diserahkan kepada penerima zakat (mustahiq).Pembayaran zakat dilakukan apabila hisab dan
haulnya terpenuhi dari harta yang memenuhi wajib zakat.Entitas syariah menyajikan Laporan
Sumber dan penggunaan dana zakat sebagai komponen utama laporan keuangan.Unsur dasar
dari laporan sumber dan penggunaan dana zakat meliputi sumber dana, penggunaan dana selama
suatu jangka waktu , serta saldo dana zakat yang menunjukan dana zakat yang belum disalurkan
pada tanggal tertentu.
Dana zakat tidak diperkenankan untuk menutup penyisihan kerugian asset produktif, Bank
syari’ah menyajikan laporan sumber dan penggunaan zakat, infaq, dan shodaqoh sebagai
komponen utama laporan keuangan menunjukkan: :[3][4][7]
a.Sumber dana zakat, infaq dan shadaqah yang berasal dari penerimaan;
- Zakat dari bank syari’ah
- Zakat dari pihak luar bank syaria’ah
- Infaq
- Shadaqah
b.Penggunaan dana zakat, infaq dan shadaqah untuk:
- Fakir
- Miskin
- Hamba sahaya
- Orang yang terlilit hutang
- Orang yang baru masuk Islam
- Orang yang berjihad
- Orang yang dalam perjalanan
- Amil
c.Kenaikan atau penurunan sumber dana zakat, infaq dan shadaqah
d.Saldo awal dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah
e.Saldo akhir dana penggunaan dana zakat, infaq, dan shadaqah

7. Laporan sumber dan pengguna dana qardhul hasan

Bank syariah menyajikan laporan sumber dan penggunaan qardhul hasan sebagai komponen
utama laporan keuangan, yang menunjukkan:
a.Sumber dana qardhul hasan yang berasal dari penerimaan:
- Infaq
- Shadaqah
- Denda
- Dan pendapatan non halal
b.Penggunaan dana qardhul hasan untuk:

11
- Pinjaman
- Sumbangan
c.Kenaikan atau penurunan sumber dana qardhul hasan
d.Saldo awal dana penggunaan dana qardhul hasan,
e.Saldo akhir dana penggunaan dana qardhul hasan
8. Catatan-catatan laporan keuangan
Laporan keuangan harus mengungkapkan semua informasi dan material yang perlu
unutuk menjaikan laporan keuangan tersebut memadai, relevan, dan bisa dipercaya (andal) bagi
para pemakainya.
9. Pernyataan, laporan dan data lain yang membantu dalam menyediakan informasi
yang diperlukan oleh para pemakai laporan keuangan sebagaimana ditentukan
didalam statement of obyektif.
Laporan ini diterbitkan dalam bentuk komparatif. Artinya, laporan tersebut menyajikan
data periode sekarang dan periode yang lalu. Untuk memberikan gambaran keadaan laporan
keuangan bank syari’ah.

12
BAB III
PENUTUP

a. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa suatu laporan keuangan dapat bermanfaat apabila informasi
yang di sajikan dalam suatu laporan keuangan tersebut dapat dipahami, relevan, andal dan dapat
di perbandingkan. Laporan keuangan juga tidak hanya mencakup pernyataan mengenai
keuangan tetapi juga merupakan sarana komunikasi informasi yang berhubungan baik secara
langsung maupun tidak langsung atau dengan informasi yang di sediakan oleh akuntansi
keuangan.dan laporan keuangan juga dapat menggambarkan keadaan laporan keuangan bank
syari’ah yang menyajikan data periode sekarang dan data periode yang baru.

b. Saran
Dalam belajar laporan keuangan syari’ah siswa dapat mengindentifkasi
kejadian dan transaksi penyajian laporan keuangan syariah,yang menyajikan informasi tentang
kinerja entitas,posisi keuangan/dana, dan perubahahan suatu jenis dana.

13
DAFTAR PUSTAKA

 Nurhayati Sri, 2009, Akuntansi Syariah di Indonesia edisi 2, Salemba Empat, Jakarta.
 Syafri Sofyan, 2011, Akuntansi Islam, Bumi Aksara, Jakarta.
 http://kreativitas-mepi5.blogspot.com/2012/03/kerangka-dasar-laporan-keuangan-
syariah.html
 www.google.com
 Adnan, M. Akhyar. 2005. Akuntansi Syarikat. Yokyakarta: UII Pres.
 Harahap, Sofyan S. 2005. Akuntansi Perbankan Syariah. Jakarta: LPFE Usakti Jakarta.
 Muhammad. 2002. Manajemen Bank Syari’ah. Yogyakarta: (UPP) AMP YKPN .

14

Anda mungkin juga menyukai