Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Banjir adalah peristiwa tergenang dan terbenamnya daratan (yang biasanya
kering) karena volume air yang meningkat. Banjir adalah bencana alam yang paling
sering terjadi dan paling banyak merugikan baik dalam segi kemanusiaan maupun
ekonomi 90% dari kejadian bencana alam yang berhubungan dengan banjir (tidak
termasuk bencana kekeringan).
Banjir menyebabkan banyak masalah terjadi. Seperti gagal panen,
tergenangnya rumah penduduk, pencemaran air, sarana penyebaran penyakit, dan
masih banyak hal lain. Agar kita dapat menghindari atau mengatasi masalah tersebut,
kita perlu mengetahui penyebab, dampak dan usaha mengurangi resiko banjir.

B. RUMUSAN
1. Apa pengertian dari bajir ?
2. Apa saja jenis-jenis banjir yang dapat kita kenali ?
3. Apa saja yang menjadi penyebab terjadiya bajir ?
4. Bagaiamana dampak yang dapat ditimbulkan akibat terjadinya banjir di
lingkungan Smp Negeri 6 Halut ?
5. Apa saja upaya untuk mencegah terjadinya banjir di lingkungan Smp Negeri
6 Halut ?

C. TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui pengertian dari banjir.
2. Untuk dapat mengenal jenis-jenis dari banjir.
3. Untuk dapat mengetahui penyebab banjir terjadi.
4. Untuk dapat mengeahui akibat atau dampak yang dapat ditimbulkan akibat
banjir.
5. Dapat mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya
banjir.

D. MANFAAT
Dapat digunakan untuk kegiatan belajar di tingkat satuan pendidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN BANJIR

Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area
atau tempat yang luas. Banjir juga dapat mengacu terendamnya daratan yang semula
tidak terendam air menjadi terendam akibat volume air yang bertambah seperti
sungai atau danau yang meluap, hujan yang terlalu lama, tidak adanya saluran
pembuangan sampah yang membuat air tertahan, tidak adanya pohon penyerap air
dan lain sebagainya.
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi
dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah
yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi
karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena
dampak kiriman banjir.

B. JENIS-JENIS BANJIR

Banjir merugikan banyak pihak. Berdasarkan sumber air yang


menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir
sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.

a. Banjir Sungai, terjadi karena air sungai meluap.


Banjir ini biasanya terjadi akibat dari sungai tidak mampu lagi menampung
aliran air yang ada di sungai itu akibat debit airnya sudah melebihi kapasitas.
Kalau sudah seperti ini, airnya akan mencari tempat lain, tempat di kanan-kiri
sungai yang biasanya merupakan daerah dataran banjir. air ini bisa juga terjadi
akibat kiriman, bila curah hujan tinggi di hulu sungai dan sistem DAS dari
sungai itu rusak maka luapan airnya akan terjadi di hilir sungai.
b. Banjir Lokal

2
Banjir ini terjadi akibat air yang berlebihan di tempat itu dan meluap juga di
tempat itu. Pada saat curah hujan tinggi di lokasi setempat dimana kondisi
tanah dilokasi itu sulit dalam melakukan penyerapan air (bisa karena padat,
bisa juga karena kondisinya lembab, dan bisa juga karena daerah resapan
airnya tinggal sedikit) maka kemungkinan terjadinya banjir lokal akan sangat
tinggi sekali.
c. Banjir Laut pasang, terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
Saat air laut pasang, ketinggian muka air laut akan meningkat, otomatis aliran
air di bagian muara sungai akan lebih lambat dibandingkan bila saat laut surut.
Selain melambat, bila aliran air sungai sudah melebihi kapasitasnya (ditempat
yang datar atau cekungan) maka air itupun akan menyebar kesegala arah dan
terjadilah banjir.

C. PENYEBAB TERJADINYA BANJIR

Pada dasarnya banjir itu disebabkan oleh luapan aliran air yang terjadi pada
saluran atau sungai. Bisa terjadi ditempat yang tinggi maupun tempat yang rendah.
Pada saat air jatuh kepermukaan bumi dalam bentuk hujan (presipitasi), maka air itu
akan mengalir ke tempat yang lebih rendah melalui saluran-saluran atau sungai-
sungai dalam bentuk aliran permukaan (run off) sebagian akan masuk/meresap ke
dalam tanah (infiltrasi) dan sebagiannya lagi akan menguap ke udara
(evapotranspirasi).

Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia adalah sebagai


berikut:

 Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,


 Pendangkalan sungai,
 Pembuangan sampah yang sembarangan, baik
ke aliran sungai maupun gotong royong,
 Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
 Pembuatan tanggul yang kurang baik,
 Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

3
Banjir hanyalah salah satu dari sekian banyak bencana alam yang sering
terjadi. Banjir sering terjadi terutama pada musim hujan dengan intensitas yang
sering dan lebat. Daerah yang menjadi langganan banjir terutama pada daerah
sekitar arus sungai. Namun daerah yang jauh dari sungai pun kadang terkena
musibah banjir juga jika curah banjir terjadi hujan yang datang terus menerus dan
sungai tidak lagi sanggup menampung banyaknya air hujan.

D. DAMPAK BENCANA BANJIR

Bencana banjir yang terjadi di Indonesia menimbulkan dampak yang sangat


merugikan, baik kerugian yang bersifat materi maupun kerugian yang bersifat
psikologis. Adapun efek atau akibat dari banjir yang terjadi di Indonesia adalah :

1. Merusak struktur bangunan beserta isinya.


2. Menyebabkan tanah longsor.
3. Air bersih sulit dicari.
4. Berkurangnya pasokan makanan bagi tumbuhan, hewan dan manusia karena
terisolasi oleh banjir, dan
5. Tanaman hancur akibat terendam banjir.
6. Hilangnya nyawa.
7. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem pembuangan limbah, jalan
raya, dan kanal.
8. Kerusakan infrastruktur juga sering kerusakan transmisi listrik dan kadang-
kadang pembangkit listrik, yang dapat mematikan daya
9. Kurangnya air bersih dikombinasikan dengan kotoran manusia di perairan
banjirmeningkatkan risiko penyakit ditularkan melalui air, yang dapat
mencakup penyakit tifus,giardia, cryptosporidium, kolera dan penyakit
lainnya tergantung pada lokasi banjir.
10. Kerusakan jalan dan infrastruktur transportasi dapat membuat sulit untuk
memobilisasi bantuan kepada mereka yang terkena dampak atau untuk
memberikan pengobatan darurat kesehatan.
11. Banjir biasanya menggenangi lahan pertanian, sehingga tanah tidak bisa
dijalankan dan mencegah tanaman dari yang ditanam atau dipanen, yang

4
dapat menyebabkan kekurangan makanan baik untuk manusia dan hewan
ternak.
12. Kesulitan ekonomi akibat penurunan sementara di bidang pariwisata,
membangun kembali biaya, atau kekurangan makanan menyebabkan
kenaikan harga setelah efek banjir yang parah.
13. Dampak pada mereka yang terkena dampak dapat menyebabkan kerusakan
psikologis kepada para korban, khususnya kematian, luka-luka serius dan
kehilangan harta.

E. CARA MENGATASI BENCANA BANJIR


Ada ungkapan lebih baik mencegah daripada mengobati. Itu merupakan
ungkapan yang bijaksana mengingat upaya pencegahan lebih mudah dilakukan
daripada mengobati itu sendiri. Hal ini pun bisa kita terapkan dalam hal pencegahan
banjir. Ada beberapa upaya untuk mencegah terjadinya banjir, yaitu:
a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Membersihkan saluran air di sekitar rumah kita
c. Mengadakan kerja bakti untuk membersihkan seluruh saluran air di desa kita
d. Mengadakan bakti sosial untuk membersihkan sungai-sungai
e. Menanam pohon-pohon untuk membantu menyerap air hujan
f. Menyediakan lahan berupa tanah untuk penyerapan air di kala hujan, dengan
kata lain tidak menembok seluruh lahan di sekitar rumah, sebagian
lagi dibiarkan berupa tanah.
g. Membuat sumur-sumur resapan untuk menampung air hujan.

Namun, ketika terjadi hujan dan air di sekitar kita semakin tinggi, lakukan
hal-hal berikut ini :
1) Bawalah dokumen berharga dan perlengkapan pengungsian yang penting.
2) Matikan listrik, kompor, dan pastikan rumah dalam kondisi terkunci.
3) Segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.
4) Hati-hatilah saat melewati kabel-kabel atau benda-benda yang mengandung
listrik. Untuk sementara waktu mungkin akan kesulitan air bersih. Namun,

5
jangan coba minum atau mandi dengan air banjir. Karena bisa sakit gatal dan
terkena radang.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Permasalahan Lingkungan Sekolah SMP N 6 Halut yang Berkaitan dengan


Permasalahan Banjir.

1. Sampah
Sekolah sebagai tempat berkumpulnya banyak orang dapat menjadi penghasil
sampah terbesar selain pasar, rumah tangga, atau perkantoran. Sampah sendiri
memiliki arti sisa hasil kegiatan manusia. Secara umum sampah di SMP Halut dapat
dipisahkan menjadi :
1) Sampah organik atau mudah busuk.
Sampah ini berasal dari sisa makanan, sampah kebun (rumput, daun, dan
ranting).
2) Sampah anorganik / tidak mudah busuk.
Sampah ini dapat berupa kertas, plastik, kayu, logam.Ada juga limbah lain
yang dihasilkan di SMP N 6 Halut yang berupa limbah B3 ( Bahan Berbahaya
dan Beracun). Kabel. tinta spidol, bahan kimia.

Pengolahan sampah di SMP Negeri 6 Halmahera Utara adalah sebagai


berikut.

a. Pemilahan yaitu memisahkan menjadi dua wadah dengan warna yang berbeda.
Warna merah untuk sampah organik, dan warna kuning untuk sampah
anorganik.
b. Pengolahan dengan menerapkan konsep 3 R, yaitu :
o Reuse (menggunakan kembali) : menggunakan sampah-sampahtertentu
yang masih memugkinkan untuk dipakai.
o Reduce (mengurangi) : berusaha mengurangi segala sesuatu yang dapat
menimbulkan sampah.

6
o Recycle (mendaur ulang) : menggunakan sampah-sampah tertentu
untuk diolah menjadi barang yang lebih berguna.
Untuk sampah yang tidak dapat ditangani dalam lingkup sekolah dikumpulkan
ke tempat penampungan sementara selanjutnya diangkut oleh petugas kebersihan ke
TPA.Dalam perancangan pengelolaan sampah di sekolah, para siswa dilibatkan
secara aktif. Namun pada kenyataannya, masyarakat di sekitar sekolah masih banyak
yang kurang peduli terhadap sampah. Pembuangan sampah sebagian besar tidak
diurus dengan baik. Kondisi inilah yang akan mengakibatkan masalah besar, karena
penumpukan atau membuang sampah sembarangan di kawasan terbuka akan
mengakibatkan pencemaran tanah yang juga akan berdampak ke saluran air tanah.
Demikian juga dengan pembakaran sampah akan mengakibatkan pencemaran udara,
pembuangan sampah sembarangan akan mengakibatkan pencemaran, tersumbatnya
saluran air dan banjir.

2. Bahan Tambahan Makanan Di Kantin Sekolah

Kantin sekolah tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan makan dan
minum siswa, tetapi dapat dijadikan sebagai wahana untuk mendidik siswa tentang
kesehatan, kebersihan, kejujuran, saling menghargai, disiplin dan nilai-nilai lainnya.
Oleh karena itu pengelola kantin hendaknya bertanggung jawab atas makanan yang
bergizi dan menarik, serta menjamin selera pembeli, utamanya adalah siswa
sekolah.Kantin di SMP Negeri 6Halut memang berusaha menyediakan makanan
yang sederhana, sehat, dan tidak berkemasan plastik.
Namun demikian, bukan hanya kantin sekolah yang menjajakan makanan bagi
siswa tetapi juga pedagang lain yang berada diluar halaman sekolah. Mereka
biasanya menjajakan dagangannya pada saat pulang sekolah. Hal inilah yang
membuat sekolah kesulitan dalam memantau makanan sehat bagi siswa,
dikhawatirkan makanan yang dijual mengandung 5P (pewarna, pengenyal, perasa,
pemanis, pengawet) yang tidak diijinkan oleh Departemen Kesehatan. Beberapa
pedagang masih menggunakan kemasan plastik karena kemasan plastik dianggap
paling murah, mudah didapat, memberikan hasil kemasan yang menarik, tidak
mudah pecah dan rusak, padahal tidak semua plastik aman untuk dipakai sebagai
pengemas dan penyajian makanan. Plastik kemasan makanan tidak boleh

7
mengandung bahan beracun berbahaya dan pedagang biasanya mencari jenis plastik
dengan harga yang lebih murah, asalkan dapat digunakan sesuai dengan jenis
makanan yang dikemas. Mereka tidak sadar bahwa sebagian besar plastik yang
mereka pilih dibuat dari daur ulang yang tidak jelas darimana asalnya.
3. Perubahan Iklim

Wilayah Kabupaten Halmahera Uatara khususnya dan Indonesia pada umumya


kini mengalami perubahan iklim. Bagaimana tidak, jika dulu kita dengan mudah
menentukan kapan datangnya musim hujan atau kemarau, saat ini pergantian iklim.
Tidak jarang justru musim hujan yang panjang sehingga banjir dan badai melanda
sehingga membawa banyak kerugian.

B. Penyebab utama terjadi banjir di Lingkungan sekolah SMP N 6 Halut

Banjir yang terjadi di ligkungan sekolah dapat dibedakan oleh beberapa


penyebab utama yaitu:

1. Kegagalaan Peresapan Air ke dalam Tanah.


Banjir dapat terjadi di ketika air meluap di permukaan kedap air (misalnya
akibat hujan) dan tidak dapat terserap dengan cepat (orientasi lemah atau
penguapan rendah).
2. Hujan Deras dan Lama
3. Perubahan sistem drainase pembuangan Air
4. Adanya pendangkalan selokan.
5. Membuang sampah sembarangan, sehingga akan menyumbat aliran sungai

C. Dampak yang dapat dilihat di Lingkungan Sekolah

Bencana banjir tidak dapat dihindari bila musim hujan berkepanjangan telah
melanda. Banyak dampak yang menyebabkan kerusakan dan dapat merugikan
banyak orang bila terkena musibah banjir.. Berikut dampak-dampak yang dapat
dilihat di lingkungan sekolah SMP N 6 Halut karena banjir :

8
1. Banjir dapat merusak sarana dan prasarana, karena banjir dapat merusak
bahkan menghancurkan gedung, kursi-meja dan peralatan elektronik di
sekolah.

2. Banjir dapat melumpuhkan jalur transportasi. Bila bencana banjir datang


banyak jalanan yang lumpuh dan tidak bisa dilewati oleh semua jenis
kendaraan, baik itu mobil maupun motor. Karena genangan air yang cukup
tinggi sehingga membuat motor atau mobil tidak mampu melewati daerah
tersebut dan menyebabkan jalanan tersebut lumpuh.

3. Banjir dapat merusak dan menghilangkan harta benda, peralatan, bahkan jiwa
manusia. Banyak yang kehilangan harta benda bila benca banjir datang, dan
juga kehilangan berbagai macam peralatan sekolah karena banjir yang
memasuki sekolah terutama benda elektronik.

4. Banjir menghentikan aktivitas sehari-hari, seperti kegiatan bekerja dan


sekolah, dimana guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar menjadi
terganggu. Bencana banjir membuat semua orang kehilangan kegiatan karena
banyak sekolah yang terkena banjir dan jalur transportasi lumpuh yang
menyebabkan banyak orang tidak dapat berangkat kesekolah atau bekerja.

5. Banjir dapat menyebabkan pemadaman listrik. Jika bencana banjir melanda


suatu tempat, maka tempat tersebut akan terkena pemadaman listrik untuk
mencegah terjadinya musibah lain seperti listrik kornslet. Dengan tidak
adanya listrik akan membuat aktifitas terhenti.

6. Banjir dapat mencemari lingkungan sekitar sekolah. Luapan air banjir dapat
membuat lingkungan menjadi kotor akibat sampah-sampah yang menumpuk
atau sampah yang tergenang akibat banjir tersebut.

D. Mencegah Terjadinya Banjir yang yang dapat dilakukakan di Lingkungan


Sekolah dan Sekitar.

9
Dibutuhkan adanya sistem irigasi sampai pembuangan akhir yang jelas. Jangan
sampai akhir saluran air yang ada berujung pada sebuah sungai mati atau tidak
mengalir, sehingga airnya akan meluber.
Saluran air yang baik bisa saja berupa kali besar yang bebas dari tumpukan
sampah berfungsi menerima limpahan genangan air dari areal perumahan yang over
load karena hujan, saluran air ini nantinya akan bermuara ke sungai besar di sekitar
daerah tersebut.
Saluran air yang baik juga bisa berupa Terowongan Saluran Air di Bawah
Tanah, yang menjamin semua air hujan akan disalurkan menuju laut. Sistem yang
seperti ini telah lama diterapkan oleh Negara berkembang seperti Jepang.

1. Rajin Membersihkan Saluran Air


Perbaikan dan pembersihan saluran air tentu harus ada. Di wilayah tertentu bisa
diadakan secara gotong royong. Penjagaan ini harus dilakukan secara terus menerus
dengan waktu berkala. Bukan hanya sampah yang terbuang di saluran air, namun
juga sampah dari saluran air seperti tumbuhan-tumbuhan air yang telah mati, jika
berkumpul juga akan menghambat saluran air. Tanaman-tanaman di sekitar sungai
pun perlu ditanam sebanyak mungkin yang fungsinya untuk memperkuat bantaran
sungai sehingga mencegah terjadinya longsor di bantaran ke sungai.

2. Mendirikan Bangunan/Konstruksi Pencegah Banjir


Bendungan, yang memiliki bentuk seperti kolam air raksasa. Fungsinya untuk
tempat menampung air dengan ukuran yang sangat besar. Selain itu, bendungan
dapat difungsikan untuk pengairan, tempat pemancingan, atau tempat untuk
pembangkit tenaga listrik.

3. Menanam Pohon atau Tanaman di Area Sekitar Rumah


Masalah nyata di kota-kota besar adalah sedikitnya jumlah permukaan tanah
yang memiliki penyerapan air yang baik, untuk itu diperlukan sesuatu yang dapat
menyerap air dengan baik. Salah satunya adalah dengan menanam pohon berbatang
besar atau tanaman yang memiliki daya serap air tinggi, seperti tanaman pacar air,
pohon mangga, pohon duku, pohon kenanga, dll di areal sekitar rumah anda.

10
Tanaman dapat menyerap air melalui akar, yang selanjutnya akan diangkut menuju
batang dan daun oleh jaringan xilem. Apabila masing-masing rumah di kampung
anda memiliki minimal satu pohon, maka dapat dipastikan kampung anda dapat
terhindar dari banjir.

4. Melestarikan Hutan
Kegiatan pembalakan di mana perjalanan di daerah pinggir sungai digemari
menyebabkan tanah terhakis dan runtuh ke sungai. Keadaan yang sama juga terjadi
bila aktivitas pembalakan yang giat dilakukan di lereng-lereng bukit. Karena itu
pemeliharaan hutan merupakan cara yang baik untuk mengatasi masalah banjir,
karena hutan dapat dijadikan kawasan tadahan yang mampu menyerap air hujan dari
mengalir terus ke bumi. Dengan melakukan reboisasi
Hutan dapat berfungsi sebagai bunga karang (sponge) dengan menyerap air
hujan dan mengalir dengan perlahan-lahan ke anak-anak sungai. Ia juga bertindak
sebagai filter dalam menentukan kebersihan dan kejernihan air. Hutan mampu
menyerap air hujan pada harga 20%. Kemudian air hujan ini dibebaskan kembali ke
atmosfir dalam sejatan kondensasi. Hanya dengan ini saja pengurangan air hujan
dapat dilakukan.

5. Membuat Lubang Biopori


Lubang resapan biopori adalah teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
untuk mengatasi banjir dengan cara meningkatkan daya resapan air, mengubah
sampah organik menjadi kompos dan mengurangi emisi gas rumah kaca (CO2 dan
metan), memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan akar tanaman, dan mengatasi
masalah yang ditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan
malaria.
Cara membuatnya cukup mudah, kita cukup membuat lubang di tanah dengan
menggunakan bor tanah. Diameternya cukup 10 cm dengan panjang kira-kira sebesar
100 cm. Semakin banyak lubang biopori di halaman rumah, kita semakin aman dari
bahaya banjir.

11
6. Membuat Sumur Serapan
Sumur resapan adalah sarana untuk penampungan air hujan dan
meresapkannya ke dalam tanah. Sumur serapan berfungsi untuk membantu
penyerapan air hujan ke dalam tanah dan kembali ke siklus air yang semestinya
sehingga tidak menggenang di permukaan dan menyebabkan banjir. Penggalian
sumur resapan bisa sampai tanah berpasir atau maksimal dua meter di bawah
permukaan air tanah.

7. Penggunaan Paving Stone untuk Jalan


Pembangunan jalan setapak dengan sistem paving block dapat membuat jalan
lebih mudah menyerap air dibandingkan dengan penggunaan aspal, sehingga apabila
hujan turun air banjir dapat terserap ke dalam tanah dengan cepat.
Di Negara berkembang seperti Amerika serikat telah diluncurkan jalan yang
menggunakan photocatalytic cement, sebuah cara paving permukaan terbaru. Jalan
inmengandung partikel nano dari titanium dioksida. Dengan partikel ini, jalan
tersebut mampu "memakan" asap dan menghapus gasnitrogen oksida dari udara.
Selain itu, lebih dari 60 persen sisa kontruksi bisa didaur ulang.

8. Kawasan Ruang Terbuka Hijau


Ruang Terbuka Hijau (Green Openspaces) adalah kawasan atau areal
permukaan tanah yang didominasi oleh tumbuhan yang dibina untuk fungsi
perlindungan habitat tertentu, dan atau sarana lingkungan/kota, dan atau pengamanan
jaringan prasarana, dan atau budidaya pertanian. Selain untuk meningkatkan kualitas
atmosfer, menunjang kelestarian air dan tanah, Ruang Terbuka Hijau (Green
Openspaces) di tengah-tengah ekosistem perkotaan juga berfungsi untuk mencegah
terjadinya banjir. Ruang terbuka hijau yang ideal adalah 30 % dari luas wilayah.
Hampir disemua kota besar di Indonesia, Ruang terbuka hijau saat ini baru mencapai
10% dari luas kota.

9. Sikap Sadar Lingkungan

12
Menumbuhkan sifat dan sikap bersama-sama bahwa lingkungan tempat tinggal
atau wilayah penting sekali untuk dijaga, merupakan faktor terpenting untuk
mengatasi banjir. Jika hal ini tidak bisa dilakukan, tentu saja kepentingan pribadi
masing-masing akan muncul seenaknya. Ada yang berusaha menjaga dan
mementingkan lingkungan, namun bersamaan dengan itu pula muncul sikap berlaku
seenaknya dan tidak mementingkan lingkungan agar terbebas dari banjir.
Sebuah pemberitahuan tentu saja tak bisa dilakukan secara individual. Campur
tangan pemerintah, ketua RT, ketua RW, dll dalam pemberitahuan akan pentingnya
menjaga lingkungan akan menjadi satu hal yang diperhatikan oleh warga. Sosialisasi
yang tepat akan membuat kesadaran dalam benak warga, untuk saling

13
BAB IV

PENUTUP

E. KESIMPULAN
Banjir adalah kondisi air yang menenggelamkan atau mengenangi suatu area
atau tempat yang luas. Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi,
jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut
pasang. Secara umum, penyebab terjadinya banjir di Indonesia diantaranya yaitu
penebangan hutang secara liar tanpa disertai reboisasi, pendangkalan sungai,
pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gotong
royong, pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat, pembuatan tanggul yang
kurang baik, dan air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.

F. SARAN
Bencana banjir yang selama ini terjadi di Indonesia telah membawa kerugian
yang sangat besar. Melihat kondisi ini, maka pencegahan banjir adalah hala yang
mutlak yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara Indonesia guna mencegah
dan meminimalkan dampak yang akan terjadi akibat bencana banjir.

14
DAFATAR PUSTAKA

Anonim. 2016. Bencana Alam. (Online) http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana-


alam.

Anonim. 2016. Bencana Alam. (Online) http://www.Banjir-Wikipedia bahasa


Indonesia, ensiklopedia bebas.

Darmawijaya, Isa. 1990. Bencana Banjir. Yogyakarta: Gajahmada University


Press.

Hestiyanto, Yusman. 2010. Geografi 1 SMA Kelas X. Jakarta: Yudhistira.

15

Anda mungkin juga menyukai