oleh
Frank Karsten & Karel Beckman
www.kegagalandemokrasi.com
Desain sampul: Frank Karsten
ISBN-13: 978-1484049860
ISBN-10: 1484049861
Versi: 1.1
April 2013
Penulis
5
6
Penterjemah
Sebastian Braun
Sebastian Braun memegang
Ph.D. dalam subjek Ilmu
Pengetahuan Asia Tenggara dan
telah bekerja di Asia sejak tahun
2008. Saat ini Ia sedang berusaha
untuk melawan propaganda
pemerintahan di Indonesia yang
berkaitan dengan pengembangan
ekonomi dan lingkungan.
Penyelaras
Bonar Armando
Bonar Armando, seorang
cendekiawan Internet yang
terperangkap di kehidupan dunia
ketiga di mana kebebasan adalah
hal yang mewah dan
ketidaktahuan dirayakan
(menurut dia). Sekarang dia
sedang berusaha keras untuk
menyebarkan kebebasan individu melalui budaya pop.
7
Daftar isi
I – Mitos demokrasi
Mitos 1 - Setiap suara diperhitungkan 31
Mitos 2 - Rakyat memerintah dalam demokrasi 34
Mitos 3 - Mayoritas selalu benar 40
Mitos 4 - Demokrasi adalah politik yang netral 43
Mitos 5 - Demokrasi mengakibatkan 51
kemakmuran
Mitos 6 - Demokrasi diperlukan untuk 58
menjamin distribusi kekayaan yang
adil dan membantu masyarakat miskin
Mitos 7 - Untuk bisa hidup bersama dalam 63
harmoni diperlukan demokrasi
Mitos 8 - Demokrasi sangat diperlukan untuk 70
rasa kebersamaan masyarakat
Mitos 9 - Demokrasi sama dengan kebebasan 74
dan toleransi
Mitos 10 - Demokrasi mempromosikan 81
perdamaian dan membantu
memerangi korupsi
Mitos 11 - Orang-orang mendapatkan apa yang 86
mereka inginkan dalam demokrasi
Mitos 12 - Kita semua demokrat 92
Mitos 13 - Tidak ada alternatif yang lebih baik 96
II - Krisis demokrasi 99
8
Dosa-dosa demokrasi 101
Mengapa semuanya menjadi lebih buruk 107
Mengapa kita perlu mengurangi demokrasi 110
Kutipan 137
9
10
Kata pengantar
11
berdaya di Jakarta - sudah saatnya untuk protes terhadap
kejahatan pemerintahan demokratis. Alih-alih memerangi
korupsi melalui pengurangan kekuasaan negara dan dengan
demikian mengurangi kesempatan untuk tindakan korup,
jumlah pasal hukum semakin banyak, kekuasaan negara
ditingkatkan dan dengan demikian lebih banyak kesempatan
bagi praktek korupsi. Alih-alih menendang pemerintah dan
kroni-kroninya keluar dari sistem transportasi publik di Jakarta
yang mengerikan dan membiarkan perusahaan swasta bersaing
satu sama lain untuk mendapatkan dukungan pelanggan dan
bukan untuk mendapatkan dukungan pemerintah yang korup,
orang memilih seorang gubernur baru dan mengharap bahwa
entah bagaimana ia bisa secara ajaib memecahkan masalah
dan semuanya akan berubah dengan satu orang ini. Rakyat
Indonesia perlu bangun dan menyadari bahwa mereka
bermimpi buruk yang disebabkan oleh para elit mereka
sendiri yang hanya menyalin model demokrasi Barat yang
sudah cacat. Alasan bahwa demokrasi mendukung
pembangunan terdengar dangkal bila kita mengingat angka
kemiskinan di Indonesia yang 18,7 persen (penduduk yang
hidup di bawah $ 1,25 per hari) dan tingkat pengangguran
kaum muda sebesar 18 persen, yang enam kali lebih tinggi
dibandingkan dengan rata-rata dunia, menurut Worldbank. 53
persen dari pemuda menemukan pekerjaan di sektor informal,
di mana mereka sering melakukan pekerjaan keluarga yang
tidak dibayar.
12
terlalu banyak kekerasan yang tidak perlu, hanya karena
prinsip kebebasan pribadi telah dikorbankan untuk persatuan
nasional. Pikirkanlah pembunuhan massal mereka yang diduga
komunis oleh pemerintahan anti-komunis pada tahun 1965-
1966, penganiayaan minoritas agama masa kini atau
penghancuran gerakan separatis daerah. Solusi untuk masalah-
masalah ini sebenarnya sangat sederhana: yang ingin hidup
dalam masyarakat komunis dimungkinkan untuk
melakukannya tanpa memaksa orang lain untuk mengikuti
langkah ini, yang ingin menganut agama tertentu
dimungkinkan untuk melakukannya tanpa memaksa orang lain
untuk mengikuti langkah ini, yang ingin menciptakan
komunitas independen mereka sendiri berdasarkan identitas
etnis atau regional apa pun dimungkinkan untuk
melakukannya tanpa memaksa orang lain untuk mengikutinya.
Persaingan ekonomi antara komunitas komunis bebas dan
komunitas kapitalis bebas mungkin akan mengakibatkan
kepunahan komunitas komunis karena dia tidak akan mampu
bersaing – tetapi kejadian ini akan sepenuhnya berjalan damai
dan tanpa kekerasan. Indonesia dengan 17.508 pulau, sekitar
300 etnis pribumi yang berbeda dan 742 bahasa dan dialek
sangat cocok untuk desentralisasi dan dibagi menjadi banyak
komunitas yang independen dan lebih kecil. Kemungkinan
penurunan konflik sosial dan kekerasan sangat besar,
mengingat bertambahnya jumlah konflik sosial di Indonesia.
The Jakarta Post melaporkan pada bulan Februari 2013 bahwa
jumlah serangan terhadap kelompok-kelompok minoritas
meningkat secara signifikan dari 144 kasus pada tahun 2011
menjadi 264 kasus tahun lalu, menurut data dari Setara
Institute.
13
pemungutan suara tidak berguna: "Ketidaktahuan pemilih
rasional karena biaya mengumpulkan informasi tentang pemilu
relatif tinggi dibandingkan dengan manfaat pemungutan suara.
Mengapa pemilih repot-repot mencari informasi jika suaranya
memiliki pengaruh yang sangat kecil untuk menentukan
pemilu." Setiap orang yang tertarik untuk mendidik dirinya
sendiri dan mau mengetahui lebih banyak tentang
ketidakadilan dan inefisiensi yang berasal dari demokrasi juga
harus membaca buku-buku Hoppe dan Buchanan tersebut.
Tentu saja, Murray N. Rothbard dan banyak penulis libertarian
lainnya juga harus dipelajari oleh pembaca karena beberapa
konsep yang disebutkan atau tersirat dalam buku ini tidak
dijelaskan. Konsep-konsep ini tidak dijelaskan karena mereka
tidak secara langsung berhubungan dengan demokrasi, -
misalnya uang fiat (“fiat money”), inflasi, fungsi bank sentral,
pengeluaran defisit (“deficit spending”), Keynesianisme, Teori
Siklus Bisnis Austria (“Austrian Business Cycle Theory”), standar
emas (“gold standard”) - tetapi merupakan aspek-aspek
penting dari sistem politik-ekonomi kita dan seharusnya juga
dipelajari oleh pembaca.
14
Kata pengantar
15
yang masuk akal. Tapi setelah mempelajari dan merenungkan
sistem demokrasi itu, saya mencapai pengertian yang berbeda.
16
Jangan menyalahkan para pemain, salahkan permainannya.
Daripada menganggap politisi dengan serius, lebih baik Anda
mengejek mereka. Ini akan melemahkan legitimasi dan
kekuasaan mereka. Sistem demokrasi secara otomatis
melahirkan politisi yang selalu menjanjikan lebih dari apa yang
bisa mereka berikan, karena politisi yang paling menjanjikan
adalah politisi yang akan terpilih. Jadi mengapa menyalahkan
mereka? Dan karena politisi demokratis tahu mereka hanya
akan berkuasa sementara, mereka akan menyebar uang,
menaikkan pajak dengan berlebihan, dan meminjamkan
dengan berlebihan, karena mereka mengetahui bahwa
penerus merekalah (atau, lebih tepatnya, generasi masa
depan) akan harus membayar tagihannya. Dan uang yang
mereka habiskan bukan uang mereka tapi uang orang lain. Jadi
mengapa Anda berharap sebaliknya? Apakah Anda akan
berperilaku dengan baik di DPR jika Anda diberikan
kesempatan untuk menjadi seorang politikus? Saya
meragukannya.
17
Wawasan-wawasan tentang demokrasi yang telah saya peroleh
dengan menulis tentang demokrasi telah memberi saya lebih
banyak ketenangan pikiran. Politik dan politisi tidak
mengecewakan saya lagi. Saya membagi ide-ide dalam buku
ini dengan harapan bahwa mereka akan memiliki efek yang
sama pada Anda.
18
Buku ini didedikasikan untuk mengenang Ludwig von Mises
dan Murray Rothbard.
19
20
Pengantar
21
berlebihan sehingga mengakibatkan krisis keuangan yang
membawa berbagai negara ke jurang kebangkrutan. Dan pada
kesempatan langka ketika keadaan memaksa pemerintah
untuk mengurangi pengeluarannya mereka setidaknya untuk
sementara, pemilih bangkit memprotes apa yang mereka
yakini adalah sebuah serangan terhadap hak-hak mereka, hal
ini membuat segala jenis pengurangan pengeluaran yang nyata
menjadi mustahil.
22
Menurut penelitian, kepercayaan masyarakat terhadap politisi
yang dipilih secara demokratis telah menurun secara drastis ke
titik yang paling rendah. Ada rasa ketidakpercayaan yang
mendalam terhadap pemerintah, penguasa politik, kaum elit
dan lembaga internasional yang tampaknya telah
menempatkan diri mereka di atas hukum. Banyak yang
menjadi pesimis dengan masa depan. Mereka takut anak-anak
mereka akan mengalami nasib yang lebih buruk dari mereka.
Mereka takut dengan serbuan imigran (pendatang), khawatir
bahwa budaya mereka terancam dan bernostalgia merindukan
kondisi masa lalu.
Iman demokrasi
23
diperbolehkan untuk mengkritik bagaimana cara demokrasi
dipraktekkan, atau untuk mengkritik pemimpin politik atau
partai politik yang sedang menjabat - tetapi cita-cita demokrasi
itu sendiri tidak dikritisi.
24
kembali oleh pembayar pajak) atau dengan menambah jumlah
uang beredar - sehingga rakyat tidak menyadari berapa banyak
pendapatan mereka yang sebenarnya disita oleh pemerintah.
Alasan lain adalah bahwa hasil dari tindakan pemerintah
terlihat dan nyata, tapi semua hal yang sebenarnya bisa
dilakukan dan akan dilakukan apabila pemerintah tidak
menyita uang rakyat tersebut tetap tidak terlihat. Rakyat bisa
melihat pesawat militer yang telah dibangun, tetapi semua hal
yang tidak bisa dilakukan karena uang masyarakat dihabiskan
untuk membangun pesawat militer tersebut tetap tidak
terlihat.
Demokrasi = kolektivisme
25
Namun ini justru apa yang akan kita lakukan dalam buku ini:
berbicara menentang Tuhan Demokrasi, terutama demokrasi
parlementer nasional. Pengambilan keputusan secara
demokratis bermanfaat dalam beberapa situasi, seperti di
komunitas kecil atau di dalam organisasi. Tapi demokrasi
parlementer nasional, yang dimiliki hampir semua negara
barat, memiliki kelemahan jauh lebih banyak daripada
keuntungannya. Kami berpendapat bahwa demokrasi
parlementer, adalah tidak adil, menyebabkan birokrasi (cara
kerja yang lama karena banyaknya peraturan) dan segalanya
menjadi tersendat, mengurangi kebebasan, kemandirian dan
keberanian berusaha, dan pasti akan mengarah pada
pertentangan, campur tangan pemerintah, kelambanan dan
pengeluaran pemerintah yang boros. Dan bukan karena
politisi tertentu gagal dalam pekerjaan mereka - atau karena
partai yang salah berkuasa - tetapi karena seperti itulah
bagaimana sistem demokrasi bekerja.
26
hidupnya ketika mereka lelah dengan kehidupan, dan apabila
dan ketika apa kita akan berperang. Dalam demokrasi, 'rakyat'
diharapkan untuk memutuskan semua hal ini - dan ribuan hal
lainnya.
27
berbelanja? Jelas tidak. Setiap orang memutuskan hal tersebut
untuk dirinya sendiri. Dan kebebasan memilih ini berfungsi
dengan baik. Jadi mengapa dikatakan lebih baik jika semua hal
lain yang mempengaruhi kita – dari perawatan kesehatan kita,
tempat kita bekerja, pensiun kita, perdagangan kaki lima dan
restoran yang kita sukai – diputuskan secara demokratis?
28
nasib sendiri secara individu, bercirikan desentralisasi,
pemerintahan daerah dan keragaman.
29
30
I. Mitos-mitos demokrasi
Mitos 1
Setiap suara diperhitungkan
31
setuju dengannya dalam segala hal. Misalkan Anda tidak ingin
uang dihabiskan untuk memberi bantuan kepada negara-
negara di Dunia Ketiga, atau perang di Afghanistan. Anda
kemudian dapat memilih partai yang menentang hal itu. Tapi
mungkin partai yang telah Anda dukung menaikkan usia
pensiun, sesuatu yang Anda mungkin tidak setuju dengannya.
Yang lebih parah lagi, setelah partai atau calon yang Anda
pilih, telah terpilih, mereka semua seringkali tidak menepati
janji pemilu mereka. Lalu apa yang dapat Anda lakukan?
Seharusnya, Anda dapat menuntut mereka untuk tindak
penipuan, tetapi pada kenyataannya Anda tidak bisa. Paling-
paling Anda bisa memilih partai yang lain atau calon yang lain
setelah lima tahun – dan hasilnya kurang-lebih akan sama
seperti itu lagi.
32
organisasi orang tua yang mencoba untuk mempengaruhi
kebijakan pendidikan dengan cara ini. Dibutuhkan banyak
waktu dan energi dan hasilnya hampir nol. Jauh lebih
sederhana dan efisien jika negara tidak campur tangan dengan
pendidikan, dan apabila guru, orang tua dan siswa dapat
membuat pilihan mereka sendiri, baik secara individu maupun
bersama-sama.
33
Mitos 2:
Rakyat memerintah dalam demokrasi
34
mereka. Jelas dalam kasus kedua rakyat memiliki lebih sedikit
pengaruh dalam pengambilan keputusan politik daripada
dalam yang pertama. Namun, hampir semua negara
demokrasi modern menerapkan jenis demokrasi tidak
langsung ini, meskipun pemerintah demokrasi mungkin
melaksanakan referendum sesekali.
35
pemerintah seharusnya, apakah perlu menginvasi (menyerang)
beberapa negara asing, dan lain sebagainya - semua ini adalah
pertanyaan cukup jelas. Jika penguasa kita serius tentang
demokrasi, bukankah seharusnya mereka setidaknya
membiarkan rakyat memilih langsung jawaban untuk sejumlah
pertanyaan ini?
36
memiliki keinginan dan pendapat yang berbeda tentang
seperti apakah pendidikan yang terbaik itu. Dan kebanyakan
dari mereka cukup cerdas untuk setidaknya memutuskan apa
yang baik bagi mereka sendiri dan anak-anak mereka. Tapi ini
sangat bertentangan dengan sistem demokrasi yang terpusat
dan bersifat satu-ukuran-cocok-untuk-semua.
37
Berapa banyak orang yang dengan sukarela akan mentransfer
(mengirim) jutaan rupiah ke rekening bank pemerintah
sehingga para prajurit dapat berperang di Afghanistan atas
nama mereka? Mengapa kita tidak bertanya kepada rakyat
hanya untuk sekali? Bukannya rakyat yang memerintah?
38
beberapa hukum baru 'kitalah yang memilih dan
menginginkan itu'. Ini berarti bahwa ‘kita’ tidak lagi memiliki
hak untuk menentang hukum baru tersebut. Tapi alasan ini
sering digunakan secara berubah-ubah (tidak konsisten). Kaum
homoseksual akan menggunakannya untuk membela hak-hak
homoseksual, tetapi mereka tidak menerimanya ketika sebuah
negara demokratis melarang homoseksualitas. Aktivis-aktivis
lingkungan menuntut kalau keputusan-keputusan mengenai
lingkungan yang diambil secara demokratis ditegakkan, tetapi
mereka merasa bebas untuk melakukan protes ilegal jika
mereka tidak setuju dengan keputusan demokratis lainnya.
Dalam kasus-kasus tersebut bisa dibilang kalau 'kita' tidak
memilih untuk itu dalam pemilu.
39
Mitos 3: Mayoritas selalu benar
40
dari mayoritas, sehingga mereka bisa mendapatkan
keuntungan dari menjarah kekayaan kaum minoritas. Mereka
berharap bahwa beban mereka akan dibagi oleh orang lain
dan keuntungan yang mereka dapatkan akan dibayar oleh
orang lain. Perilaku tersebut agaknya merupakan kebalikan
dari sesuatu yang moral.
41
karena alasan apa bergabung dengan salah satu pihak dan
menjadikannya tiga lawan dua – ketiga orang ini (mayoritas)
langsung memiliki kuasa atas tubuh dan pikiran pihak
minoritas (dua orang lainnya). Apakah pernah ada
kepercayaan yang begitu merendahkan dan tidak dapat
dipertahankan seperti ini? Bukankah ini merupakan turunan
langsung dari kepercayaan lama mengenai raja dan imam
tinggi dan otoritas mereka atas tubuh dan jiwa seseorang.“
42
Mitos 4: Demokrasi adalah politik yang netral
43
totaliter (yang tidak memberikan kebebasan politik dan
melanggar hak asasi manusia) seperti Uni Soviet dan China
pada masa Mao. Perbandingan ini membuat demokrasi
kelihatan lebih bebas. Pada waktu itu kurang terlihat bahwa
demokrasi kita sendiri juga menjadi semakin kolektivis. Sejak
tahun 1990-an, bagaimanapun, pasca keruntuhan komunisme,
menjadi jelas bahwa prinsip ekonomi dan kesejahteraan rakyat
diatur oleh negara yang kita miliki telah terperosok ke lubang
yang sama. Sekarang negara-negara barat sedang tersusul oleh
ekonomi dari negara-negara baru yang menawarkan lebih
banyak kebebasan, pajak yang lebih rendah, dan regulasi yang
lebih sedikit dari yang dimiliki sistem demokratis barat saat ini.
44
Kecenderungan ini tercermin dalam pertumbuhan
pembelanjaan umum yang stabil. Pada awal abad ke-20
pengeluaran publik sebagai persentase dari produk nasional
bruto di kebanyakan negara demokrasi barat biasanya sekitar
10 persen. Sekarang meningkat jadi sekitar 50 persen. Jadi
selama enam bulan dalam setahun, rakyat telah menjadi
budak yang bekerja untuk negara.
45
seperti mereka suka pajak yang tinggi – yang berarti: tidak
sama sekali. Tidak ada Kata 'Demokrasi' di dalam Deklarasi
Kemerdekaan atau UUD mereka.
46
pemerintahan Presiden George W. Bush saja, 1000 halaman
dari peraturan federal ditambahkan setiap tahunnya, demikian
dilaporkan oleh majalah The Economist. Menurut majalah
tersebut, dari tahun 2001 sampai ke tahun 2010 kode pajak
Amerika meningkat dari 1,4 juta kata-kata menjadi 3,8 juta
kata kata.
47
(diduga) sehat. Bagaimanapun juga dikatakan bahwa 'kita’
semua membayar biaya kedokteran yang tinggi karena banyak
orang yang tidak hidup sehat. Ini benar, tetapi hanya karena
pemerintah telah menempatkan sistem kolektif. Jenis fasisme
kesehatan ini biasa bagi negara-negara demokratis dan kini
secara rutin diterima oleh kebanyakan orang. Mereka berpikir
adalah normal apabila pemerintah memutuskan bahwa
mereka seharusnya tidak makan makanan berlemak atau
bergula, bahwa mereka seharusnya tidak merokok, bahwa
mereka seharusnya mengenakan helm atau sabuk pengaman,
dan sebagainya. Tentu saja semua ini adalah pelanggaran
kebebasan perorangan secara langsung.
48
Tapi politisi kita biasanya berhasil memulihkan kehilangannya
dengan sigap. Misalnya, kebebasan di internet yang semakin
dibatasi oleh campur tangan pemerintah. Kebebasan berbicara
yang terkikis oleh hukum anti-diskriminasi. Hak kekayaan
intelektual (paten dan hak cipta) digunakan untuk membatasi
kebebasan produsen dan konsumen. Pembebasan pasar
biasanya disertai dengan pembentukan birokrasi baru yang
dimaksudkan untuk mengatur pasar baru tersebut. Badan-
badan birokrasi ini kemudian cenderung bertumbuh menjadi
semakin besar dan menciptakan aturan yang lebih banyak lagi.
Di Belanda, bidang ekonomi seperti energi dan telekomunikasi
memang diliberalisasi (dibebaskan), tetapi pada saat yang sama
lembaga birokrasi baru didirikan - enam lembaga birokrasi
dalam sepuluh tahun terakhir ini.
49
tetap dalam demokrasi, setiap bidang kehidupan perorangan
bisa diatur oleh kendali pemerintah. Pada akhirnya, kaum
minoritas hanya bisa berharap belas kasihan dari apapun yang
menjadi keinginan mayoritas. Bahkan jika demokrasi memiliki
konstitusi (UUD) yang membatasi kekuasaan pemerintah,
konstitusi ini juga dapat diganti oleh mayoritas. Satu-satunya
hak dasar yang Anda miliki dalam demokrasi, selain menjadi
calon untuk menjabat di pemerintahan, adalah hak untuk
memilih partai politik. Dengan suara Anda yang satu itu Anda
menyerahkan kemandirian dan kebebasan Anda untuk
kehendak mayoritas.
50
Mitos 5: Demokrasi mengakibatkan kemakmuran
51
masalah dalam demokrasi – mereka akan kurang termotivasi
untuk melakukan yang terbaik. Selain itu, Negara pasti akan
menggunakan sumber daya secara tidak efisien.
Bagaimanapun juga pemerintah demokratis tidak harus
bekerja untuk mendapatkan sumber daya tersebut - dan
pemerintah memiliki tujuan yang sangat berbeda dari tujuan
orang-orang yang memproduksinya.
52
sebagainya). Dalam contoh kasus makan malam di atas,
kemungkinan hasilnya akan menjadi sangat buruk tidak begitu
besar karena dalam kelompok yang kecil, orang dibatasi oleh
kontrol sosial, tetapi dalam demokrasi dengan jutaan pemilih
kontrol sosial ini tidak bekerja.
53
hanya untuk bunga dari utang itu. Di Belanda bunga atas
utang nasional sebesar sekitar € 22 miliar pada 2009, lebih
dari dana yang dihabiskan pada pertahanan dan infrastruktur.
Semua ini adalah murni buang-buang uang, sebagai hasil dari
pemborosan uang wajib pajak di masa lalu.
54
Dolar AS telah kehilangan 95 persen dari nilainya sejak sistem
Federal Reserve diciptakan pada tahun 1913. Itulah sebabnya
kita sebagai warga negara melihat harga produk-produk dan
layanan jasa terus bertambah mahal. Dalam pasar yang benar-
benar bebas harga-harga cenderung untuk turun terus sebagai
akibat dari peningkatan produktivitas dan persaingan
produsen. Tetapi dalam sistem kita yang dimainkan
pemerintah, di mana jumlah uang yang beredar terus
meningkat, semua harga selalu naik. Beberapa orang
mengambil manfaat dari sistem ini (misalnya orang-orang yang
memiliki hutang besar, seperti pemerintah sendiri), Sisanya
menderita karena sistem tersebut, misalnya orang-orang yang
hidup dengan pensiun tetap atau yang memiliki tabungan.
55
awal abad ke-18. "Ketika masyarakat sadar bahwa mereka
dapat memilih sendiri uang seperti apa yang mereka mau, ini
akan menjadi kabar berakhirnya republik," tulisnya.
56
bukan dalam ukuran yang kita alami karena manipulasi
pemerintah dengan sistem keuangan kita.
57
Mitos 6: Demokrasi diperlukan untuk menjamin distribusi
kekayaan yang adil dan membantu masyarakat miskin
58
Kelompok kepentingan khusus tidak hanya mendapatkan
keuntungan dari kemurahan pemerintah, tetapi mereka juga
tahu cara mempengaruhi undang-undang untuk
menguntungkan diri mereka dengan mengorbankan seluruh
masyarakat. Banyak sekali contoh tentang hal ini. Pikirkan
pembatasan impor dan kuota yang menguntungkan sektor
pertanian tetapi meningkatkan harga pangan. Atau serikat
buruh yang, bersama dengan politisi, menetapkan upah gaji
minimum (UMR) yang tinggi, sehingga membatasi persaingan
di pasar tenaga kerja. Ini mengorbankan kaum yang kurang
berpendidikan, mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan
karena terlalu mahal bagi perusahaan untuk bisa
mempekerjakan dan membayar mereka (akibat gaji
minimum).
59
bea masuk, ini bisa jadi sangat menguntungkan bagi produsen
gula dalam negeri (dan pemerintahnya), tetapi untuk
konsumen sebagai individu hal itu tidak layak untuk
diproteskan. Jadi, kelompok kepentingan sangat termotivasi
untuk melestarikan manfaat khusus itu, sementara masyarakat
(pemilih) terlalu sibuk untuk repot-repot protes mengenainya.
60
Banyak orang takut apabila pendidikan, perawatan kesehatan,
transportasi umum, perumahan, dan sebagainya, dilepaskan
kepada 'kekuatan pasar bebas', orang miskin tidak akan
mampu membayar layanan ini. Tapi pasar bebas sesungguhnya
benar-benar melakukan pekerjaan yang cukup baik dalam
mengurus masyarakat miskin. Misalnya, supermarket yang
menyediakan kebutuhan kita yang paling penting dalam hidup
yaitu makanan. Mereka memberikan produk berkualitas tinggi,
dengan harga rendah, dan tersedia banyak pilihan. Melalui
inovasi dan kompetisi, pasar bebas telah memungkinkan
kelompok berpendapatan rendah seperti buruh dan
mahasiswa untuk bisa menikmati barang-barang seperti
kendaraan bermotor, komputer pribadi, telepon seluler, dan
perjalanan dengan pesawat terbang yang sebelumnya hanya
dapat dinikmati oleh orang kaya. Jika perawatan untuk lansia
diselenggarakan seperti supermarket, tanpa intervensi/campur
tangan negara, bukankah kita akan melihat hasil yang sama?
Dengan demikian lansia dan kerabat mereka akan
menentukan layanan yang mereka butuhkan dan harganya.
Mereka akan lebih memiliki kontrol atas perawatan yang
diterima mereka dan berapa mereka membayar untuk itu.
61
dengan baik, mereka tidak akan bertahan dalam pasar bebas.
Oleh karena itu, kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan
tanpa campur tangan pemerintah akan terus naik bukannya
menurun. Birokrasi, daftar tunggu dan ruang kelas sekolah
yang penuh sesak akan lenyap. Sama seperti sangat sedikit
supermarket yang kotor dan memiliki makanan yang buruk,
atau toko kacamata yang membiarkan konsumennya
menunggu selama setengah tahun, di pasar bebas mereka
tidak akan bertahan.
Tentu saja akan selalu ada beberapa orang yang tidak mampu
menghidupi dirinya sendiri, yang membutuhkan bantuan. Tapi
tidak perlu untuk membangun mesin redistribusi besar-besaran
dari sistem demokrasi kita untuk membantu mereka. Hal ini
dapat dilakukan oleh lembaga swasta dan amal - atau oleh
siapapun yang ingin membantu. Anggapan bahwa kita perlu
demokrasi untuk membantu orang yang miskin dan kurang
beruntung merupakan selubung untuk menutupi pihak-pihak
dengan kepentingan pribadi yang mendapatkan keuntungan
dari mesin redistribusi tersebut.
62
Mitos 7: Untuk bisa hidup bersama dalam harmoni
diperlukan demokrasi
63
Misalnya kita secara demokratis memutuskan berapa banyak
dan jenis roti yang mana dipanggang setiap harinya? Ini akan
menyebabkan lobi tak berujung, kampanye, perdebatan, rapat
dan pertemuan tidak penting serta demo. Para pendukung roti
tawar biasa akan menganggap pendukung roti gandum sebagai
musuh politik mereka. Jika pendukung roti gandum
mendapatkan suara mayoritas, semua subsidi roti akan
diberikan ke roti gandum dan roti tawar biasa bahkan mungkin
akan dilarang. Dan tentu saja sebaliknya.
64
dan dalam demokrasi pendapat-pendapat ini entah bagaimana
harus dirembukan dan dimufakatkan.
65
kelompok lain. Ini terjadi karena hanya ketika Anda menjadi
anggota di kelompok yang cukup besar (atau sebuah
kelompok pemilih) Anda mungkin dapat mengutarakan ide-
ide Anda dan membuatnya menjadi hukum negara. Dengan
demikian, orang tua menjadi musuh orang muda, petani
menjadi musuh penduduk kota, pendatang menjadi musuh
warga, Kristen menjadi musuh Muslim, orang religius menjadi
musuh orang ateis, pemilik perusahaan menjadi musuh
karyawan, dan sebagainya. Semakin besar perbedaan diantara
orang-orang, hubungan akan menjadi lebih tajam. Ketika satu
kelompok percaya bahwa homoseksualitas adalah sebuah dosa
dan kelompok lain ingin pengertian mengenai homoseksualitas
dan kaum gay diajarkan di sekolah dan menjadi materi
pendidikan untuk mencegah diskriminasi, mereka pasti akan
berbenturan.
66
membantu Anda untuk mendapatkan tunjangan pemerintah,
dan pemerintah akan memiliki alasan untuk membenarkan
keberadaan bantuan tersebut dan untuk membagikannya atas
nama 'keadilan sosial'.
67
dari ide-ide mereka. Mereka dapat membela imigran ilegal jika
mereka tinggal di tempat di mana mereka tidak terganggu oleh
para imigran ini. Mereka bisa mendukung subsidi untuk
orkestra atau museum karena mereka sendiri tidak akan mau
membeli tiket yang mahal, karenanya lebih baik apabila biaya
subsidi ditanggung oleh orang lain.
68
"Berikanlah suara Anda ke kita, biar kita bisa membiayai
perang di Afghanistan dengan uang dari orang-orang yang
menentangnya." Semua politikus mengatakan kepada para
petani, "Pilihlah kami, kami akan memastikan bahwa subsidi
pertanian akan dibayar oleh orang-orang yang bukan petani".
69
Mitos 8: Demokrasi sangat diperlukan untuk rasa
kebersamaan masyarakat
70
sistem ini menggambarkan perjuangan kelangsungan hidup
(‘survival of the fittest’) dalam kompetisi penjarahan pajak.
71
dan tidak ada alasan hal tersebut akan berhenti tanpa
demokrasi.
Tetap saja tidak ada negara yang memiliki budaya yang benar-
benar seragam. Dalam setiap negara ada perbedaan besar
antara para penduduknya. Ada banyak komunitas kedaerahan
dan etnis yang ikatan kebersamaannya kuat. Dan tidak ada
yang salah dengan hal tersebut. Dalam kerangka masyarakat
bebas semua struktur sosial dan komitmen yang ada dapat
hidup berdampingan. Titik utama yang harus disadari adalah
bahwa semua komunitas tersebut sukarela. Mereka tidak
didirikan dengan paksa oleh Negara, yang juga mustahil,
karena budaya-budaya dan komunitas-komunitas tersebut
adalah ‘entitas organik’ (yang muncul dengan sendirinya).
Komunitas sukarela tidak dapat dipertahankan dengan
kekuatan dan paksaaan dari pemerintah, dan mereka tidak
terkait dengan pemilu.
72
kepada kolektif, dan bahwa semua orang yang kebetulan
dilahirkan di dalamnya, didefinisikan, sebagai warga Negara.
Meskipun rakyat tidak pernah diberi pilihan.
73
Mitos 9: Demokrasi sama dengan kebebasan dan toleransi
74
mereka inginkan, pengusaha dan karyawan tidak bebas untuk
menyetujui upah dan kondisi kerja yang mereka inginkan,
dokter dan pasien tidak diperbolehkan untuk bebas
memutuskan perawatan atau obat-obatan apa yang akan
mereka gunakan, sekolah tidak bebas untuk mengajarkan apa
yang mereka inginkan, warga tidak diperbolehkan untuk
'mendiskriminasi' (memilih apa atau siapa yang mereka suka),
bisnis tidak diperbolehkan untuk memperkerjakan siapa saja
yang mereka inginkan, orang tidak bebas untuk mengambil
profesi apa saja yang mereka inginkan, di banyak negara partai
politik harus memberi kesempatan kandidat perempuan
mencalonkan diri untuk memiliki jabatan, lembaga pendidikan
harus tunduk pada kuota rasial, dll. Semua ini tak ada
hubungannya dengan kebebasan. Mengapa orang tidak
memiliki hak untuk membuat jenis kontrak apa aja atau
perjanjian apa aja yang mereka inginkan? Mengapa orang yang
tidak punya urusan memiliki suara dalam perjanjian dimana
mereka tidak ikut serta di dalamnya?
75
ini cenderung merugikan orang berketerampilan rendah pada
khususnya. Tingkat pengangguran yang tinggi mengakibatkan
orang-orang yang memiliki pekerjaan takut untuk mengubah
jalur karirnya.
76
dapat melakukan keajaiban dengan hukum-hukumnya,
sekalipun banyak orang yang berpikir begitu.
77
Popularitas beberapa kaum minoritas lebih berkaitan dengan
fashion/trend (gaya) daripada dengan demokrasi.
78
Dan UUD/Konstitusi AS dan UUD Indonesia dapat diubah
oleh sistem demokrasi dengan cara apapun yang diinginkan
mayoritas – dan itu sudah sering terjadi juga. Larangan di AS
disetujui oleh Amandemen (perubahan) UUD AS. Sama
dengan pajak penghasilan. Keberadaan Amandemen
UUD/Konstitusi menunjukkan bahwa UUD tunduk pada
kendali demokratis, yaitu aturan mayoritas. UUD AS asli juga
tidak sempurna: dia memungkinkan perbudakan.
79
kecabulan, pencemaran nama baik, hasutan untuk kerusuhan,
dan pidato yang menyebarkan kebencian dan kekerasan, serta
intimidasi, komunikasi yang bersifat rahasia, rahasia dagang,
hal-hal bersifat rahasia, hak cipta, paten, saluran militer, pidato
komersial seperti iklan, dan pembatasan waktu, tempat dan
cara.” Ini adalah pengecualian yang cukup banyak.
80
Mitos 10 - Demokrasi mempromosikan perdamaian dan
membantu memerangi korupsi
81
demokrasi tidak saling berperang") dan Bill Clinton
mengatakan hal serupa dalam pidatonya kepada Kongres AS
pada tahun 1994 ("sesama demokrasi tidak saling menyerang").
ini berarti bahwa semua perang yang telah dilakukan oleh
demokrasi adalah adil karena perang-perang tersebut tidak
ditujukan kepada demokrasi lainnya, dan juga berarti bahwa,
jika seluruh dunia adalah demokratis, tidak akan ada perang
lagi.
82
telah mendukung kudeta anti-demokrasi terhadap pemerintah
yang terpilih secara demokratis di Iran, Guatemala dan Chile.
Israel telah melancarkan perang melawan negara-negara
demokratis seperti Lebanon dan Jalur Gaza. Rusia yang
demokratis baru-baru terlibat dalam pertempuran dengan
Georgia yang demokratis.
83
berperang melawan orang-orang dari negara lain. Para anggota
wajib militer dengan mudah dapat digunakan sebagai umpan
meriam, karena mereka bisa digantikan oleh anggota wajib
militer yang baru.
84
membutuhkan suara untuk terpilih mendukung terjadinya
korupsi. Mereka harus melakukan sesuatu untuk konstituen
(pemilih) agar mereka dapat memenangkan suaranya. Korupsi
seperti ini sangat luas terjadi di Amerika Serikat, negara politik
“pork barrel” (‘membeli’ suara-suara pemilih dengan proyek-
proyek). Politisi Amerika jarang ragu-ragu untuk memenangkan
dana pemerintah sentral atau proyek untuk propinsi atau
kabupaten mereka. Politisi Amerika juga cenderung menjadi
pion dari organisasi lobi yang kuat, yang membayar biaya
kampanye pemilu mereka yang mahal. 'Pintu-pintu berputar'
di Washington telah menjadi sangat terkenal: orang-orang
yang berpengaruh beralih dari politik ke bisnis (atau militer)
dan kembali lagi tanpa ada rasa penyesalan.
85
Mitos 11 - Orang-orang mendapatkan apa yang mereka
inginkan dalam demokrasi
86
peraturan. Apa lagi yang mereka bisa lakukan? Ide bahwa
mereka harus mengakhiri campur tangan mereka, tidak masuk
dalam pikiran politisi dan birokrat. Jika mereka berhenti ikut
campur, mereka secara implisit mengakui bahwa mereka tidak
diperlukan atau bahkan kontraproduktif, yang tentu saja tidak
akan pernah mereka lakukan. Tindakan ini tidak sesuai dengan
kepentingan mereka.
87
lebih baik atau layanan yang lebih baik. Badan usaha milik
negara (BUMN) tidak memiliki insentif seperti itu, karena
mereka didukung oleh uang pemerintah.
88
Kinerja buruk polisi merupakan akibat langsung dari
pengendalian kinerja itu secara demokratis. Polisi telah diberi
hak monopoli dalam penegakan hukum. Semua orang
memahami bahwa jika ExxonMobil diberi hak monopoli di
pasar minyak, harga bensin akan naik dan kualitas layanannya
akan menurun. Hal yang sama berlaku untuk polisi. Polisi
adalah sebuah organisasi yang menerima lebih banyak uang
kalau jumlah penjahat yang ditangkap turun. Jika polisi
berhasil dalam pengurangan kejahatan anggaran mereka akan
dipotong dan polisi akan kehilangan pekerjaan mereka. Hal
yang sama berlaku untuk semua organisasi pemerintah. Anda
bahkan tidak bisa menyalahkan orang-orang yang bekerja
dalam sistem ini. Hanya yang paling rajin dan paling bermoral
akan berperilaku berbeda, mengingat insentif negatif dari
sistemnya.
89
Kenyataan bahwa pendidikan dikelola melalui sistem
demokrasi berarti bahwa politisi dan birokrat mendikte aturan
pendidikan dan berapa banyak uang dihabiskan untuk itu.
90
yang sama: Beri kami lebih banyak uang dan lebih banyak
kekuatan dan kami akan memperbaiki masalahnya. Hal ini
tidak pernah terjadi, tentu saja, karena masalah ini disebabkan
oleh uang dan kekuasaan para politisi yang sama.
91
Mitos 12: Kita semua demokrat
92
mereka lakukan melalui kotak suara. Jika mereka punya
pilihan, apakah rakyat benar-benar secara sukarela membayar
pajak jaminan sosial kepada pemerintah tanpa tahu apakah
jaminan sosial itu masih bermanfaat pada saat mereka
pensiun? Berapa banyak layanan pemerintah yang berkualitas
rendah, tapi harganya tinggi, yang mereka bersedia
membayarnya secara sukarela jika mereka memiliki pilihan
untuk menghabiskan uang mereka untuk apapun yang mereka
inginkan?
93
putih dan menyekolahkan anak mereka ke sekolah-sekolah di
mana semua murid berkulit putih. Atau politisi yang
mendorong perang tetapi tidak pernah akan mengirimkan
anak-anak mereka sendiri untuk berperang.
94
dapat melihat jalan-jalan yang ‘gratis’ (tanpa tol) untuk umum
tempat Anda mengendarai mobil Anda tetapi Anda tidak
dapat melihat pusat perawatan kesehatan baru yang dibangun
dengan uang yang sama. Anda juga tidak bisa membayangkan
dapat melakukan perjalanan liburan jika Anda tidak harus
membayar untuk perang yang dilakukan negara Anda. Contoh
lebih halus adalah inovasi yang akan terjadi jika pemerintah
tidak ikut campur dalam perekonomian. Dalam era pasar
bebas pasti lebih banyak perawatan medis baru dan mampu
menyelamatkan nyawa yang telah dikembangkan, bila tidak
tertutupi oleh birokrasi.
95
Mitos 13: Tidak ada alternatif yang lebih baik
96
Mengapa rakyat tidak dibolehkan mengorganisir dirinya sendiri
secara berbeda dari aturan yang ada dalam sistem
demokratis? Mengorganisir diri dalam komunitas yang lebih
kecil, misalnya? Karena desentralisasi sangat ditentang oleh
penguasa demokratis kita dan bahkan dibuat tidak mungkin.
Jika demokrasi benar-benar adalah suatu sistem yang baik,
Anda akan berharap orang diberi pilihan untuk secara sukarela
bergabung - atau memisahkan diri dari - sebuah negara yang
demokratis. Mengingat berkah yang didapat dari demokrasi,
tentunya banyak orang pasti akan antri untuk bergabung? Tapi
ini tidak terjadi. Tidak ada negara demokratis, termasuk
Amerika Serikat, di mana propinsi-propinsi atau daerah-
daerah diizinkan untuk memisahkan diri.
97
kemungkinan bahwa akibat-akibat jelek dari demokrasi akan
terbatas. Orang-orang yang saling mengenal secara pribadi
atau merasa terkait satu sama satu lain tidak akan cenderung
untuk saling merampok dan saling menindas.
Oleh sebab ini maka gagasan yang baik adalah bila rakyat
diberi opsi 'pemisahan administrasi'. Jika New Hampshire
diizinkan untuk memisahkan diri dari AS dia akan memiliki
lebih banyak kebebasan untuk mengatur sistem politiknya
secara berbeda dengan yang dilakukan California, misalnya.
New Hampshire akan bisa menerapkan sistem pajaknya
sendiri agar menguntungkan bagi pengusaha maupun
karyawan. Daerah-daerah akan saling bersaing dan hukum
akan lebih sesuai dengan apa yang orang inginkan. Rakyat
akan bisa 'pindah tempat memberikan suara’ dan pindah ke
negara lain. Pemerintahan akan menjadi jauh lebih dinamis
dan birokrasinya akan kurang. Daerah-daerah bisa belajar satu
sama satu lain karena mereka akan bisa mencoba kebijakan
yang berbeda.
98
II. Krisis demokrasi
99
Obesitas (kegemukan), penyalahgunaan obat, pengangguran,
kekurangan guru atau perawat, penurunan jumlah pengunjung
museum, apa saja, Negaralah yang harus bertanggung jawab.
Apapun yang terjadi - kebakaran di teater, kecelakaan
pesawat, sebuah perkelahian di bar - rakyat akan
mengharapkan pemerintah untuk mengejar para pelaku dan
untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi. Jika mereka tidak
punya pekerjaan, mereka mengharapkan pemerintah untuk
"menciptakan lapangan kerja". Jika harga bensin naik, rakyat
ingin pemerintah untuk melakukan sesuatu untuk
menyelesaikannya. Di Youtube ada video yang menunjukkan
sebuah wawancara dengan seorang wanita yang baru saja
mendengarkan pidato Presiden Obama, dan dia hampir
menangis karena bahagia. Dia berseru bahwa "Saya tidak perlu
khawatir lagi untuk membayar bensin untuk mobil saya atau
membayar cicilan rumah saya!". Itulah mentalitas yang
disebabkan oleh demokrasi.
100
bersih, hijau, dan paling inovatif di dunia, dan menghapus
kelaparan dari muka bumi. Mereka akan mewujudkan semua
mimpi dan keinginan kita, melindungi kita sejak kecil hingga
ke liang kubur, memastikan kedamaian dan kebahagiaan kita
dari pagi hingga larut malam - dan tentu saja memotong
anggaran dan mengurangi pajak.
Dosa-dosa demokrasi
Memang tidak ada hal lain yang bisa mereka lakukan, sebagai
politisi. Mereka bahkan tidak mampu membayar tagihan untuk
kegiatan mereka, yang mana diserahkan kepada pembayar
pajak.
101
mana sulit untuk memulai bisnis/usaha karena terhalang oleh
banyaknya hukum dan biaya birokrasi yang dikenakan pada
mereka. Bisnis yang sudah berjalan juga menderita di bawah
beban birokrasi. Di Amerika Serikat menurut “Small Business
Administration” (administrasi bisnis kecil) besar biaya regulasi
per tahunnya - perhatikanlah bahwa ini adalah lembaga
pemerintah - adalah $1.750.000.000.000 (berdasarkan
sebuah artikel di Wikipedia). Kaum miskin dan yang
berpendidikan rendah adalah kaum yang paling menderita
dari sistem ini: mereka tidak dapat menemukan pekerjaan,
tenaga kerja mereka menjadi terlalu mahal karena adanya
undang-undang upah minimum dan hukum lain yang
menaikkan biaya tenaga kerja. Juga sangat sulit bagi mereka
untuk mendirikan bisnis/usaha sendiri karena mereka tidak
tahu seluk-beluk hutan birokrasi.
102
masalah dan harganya selalu jauh lebih mahal dari yang
direncanakan. Pikirkanlah reformasi pendidikan, rencana
reformasi perawatan kesehatan, proyek-proyek infrastruktur
dan pemborosan energi seperti program etanol (bahan bakar
organik) di AS atau proyek pembangkit listrik tenaga angin
lepas di laut di Eropa. Perang juga dapat dilihat sebagai
'proyek-proyek publik' yang dilakukan oleh pemerintah untuk
mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah dalam negeri,
membangkitkan dukungan publik kepada pemerintah,
menciptakan lapangan kerja untuk kaum miskin, dan
keuntungan besar yang langsung mengarah ke perusahaan-
perusahaan favorit yang menjadi sponsor kampanye politisi
dalam pemilu dan yang akan menyediakan pekerjaan bagi
para politisi itu ketika mereka ‘terpaksa’ meninggalkan posisi
politik mereka. (Sudah menjadi rahasia umum, para politisi itu
sendiri tidak pernah ikut berperang di dalam perang yang
mereka mulai.)
103
pemerintah) memiliki kepentingan dalam melestarikan dan
memperluas program kesejahteraan. Cara yang biasa
ditempuh oleh pemerintahan demokrasi adalah pemerintah
tidak akan memberikan pilihan atau membuat perjanjian
dengan rakyatnya. Semua orang dipaksa untuk membayar
asuransi pengangguran yang tinggi dan setoran jaminan sosial,
tapi tidak ada yang tahu apa manfaat yang bisa mereka
nikmati di masa depan. Uang yang telah dibayar oleh
pembayar pajak akan dihabiskan dan ketika semua sudah
habis, bencana keamanan sosial yang akan menghadang
semua negara dengan program kesejahteraan ini adalah
contoh yang paling mengerikan dari jenis pemborosan
demokrasi. Dan ingatlah kesejahteraan tidak hanya untuk
kaum miskin. Banyak 'kesejahteraan' yang diberikan kepada
orang kaya, misalnya untuk bank-bank yang diselamatkan
dengan harga sebesar $700 miliar (yang mana sesudah itu para
eksekutifnya akan menikmati bonus yang besar).
104
kehilangan bantuan dan dukungan dari teman-temannya,
lingkungannya dan keluarganya. Namun, negara kesejahteraan
demokratis mengatakan kepada mereka: Jika tak ada
seorangpun yang mau membantu Anda lagi, kami akan
membantu anda! Jadi orang dihargai untuk perilaku antisosial
mereka. Karena mereka terbiasa dengan pemerintah yang
memberikan segala sesuatu yang mereka butuhkan, maka
berkembanglah mentalitas orang yang tidak mau bekerja untuk
mendapatkan uang mereka sendiri. Untuk membuat keadaan
ini menjadi lebih buruk, undang-undang tenaga kerja yang
kaku (serta hukum anti-diskriminasi) menyulitkan pengusaha
untuk bisa menyingkirkan karyawan yang tidak menunjukkan
hasil yang memuaskan. Demikian pula, peraturan pemerintah
membuat hampir tidak mungkin untuk mengusir siswa atau
guru yang berlaku tidak pantas atau kerjanya tidak
memuaskan. Dalam proyek perumahan rakyat sangat sulit
untuk mengusir seseorang dari rumahnya apabila dia menjadi
gangguan bagi para tetangganya. Orang-orang yang
berkelakuan semena-mena di tempat hiburan malam tidak
dapat ditolak masuk karena hukum anti-diskriminasi. Yang
lebih parah lagi, pemerintah sering menyiapkan program
bantuan yang mahal untuk orang-orang antisosial, seperti
pengemar sepak bola yang liar misalnya. Dengan demikian,
kenakalan dan kejahatan malah dihargai dan didukung.
105
Hal ini terjadi karena negara mencampuri semua hubungan
personal dan sosial. Segala sesuatu yang dianggap tidak beres
di suatu tempat, dari sekolah umum yang kurang berfungsi
hingga ke kerusuhan lokal, menjadi masalah nasional yang
besar (atau bahkan internasional) yang harus ditemukan
solusinya oleh para politisi. Semua orang merasa terdorong
dan didorong untuk memaksakan pandangan mereka
terhadap dunia kepada orang lain. Orang-orang yang merasa
dikalahkan membuat pemblokiran, melakukan demo atau
pemogokan. Ini menciptakan perasaan frustrasi dan
ketidakpuasan umum.
106
ketidakmampuan mendasar dalam setiap masyarakat barat
untuk melakukan satu hal, yaitu untuk memaksakan segala
jenis pengorbanan jangka pendek untuk keuntungan jangka
panjang. Setiap kali pemerintah mencoba untuk mengusulkan
beberapa jenis pengorbanan muncul pemberontakan. Dan
pemberontakan tersebut hampir selalu berakhir dengan
sukses." Karena rakyat di dalam demokrasi didukung untuk
menuntut semuanya menjadi serba gratis dan para politisi
berperilaku lebih seperti penyewa daripada seorang pemilik
properti, karena mereka hanya memerintah sementara, hasil
ini harusnya tidak mengejutkan siapa pun. Seseorang yang
hanya menyewa sesuatu memiliki kecenderungan untuk tidak
terlalu berhati-hati atau berpikir jangka panjang dibandingkan
dengan seorang pemilik properti.
107
Milton Friedman seorang ahli ekonomi membagi pengeluaran
uang menjadi empat jenis. Yang pertama adalah ketika Anda
menghabiskan uang Anda untuk diri sendiri. Anda akan
mencari kualitas dan menghabiskan uang Anda secara efisien.
Ini secara umum adalah bagaimana uang dibelanjakan di
sektor swasta. Jenis kedua adalah ketika Anda menghabiskan
uang Anda untuk orang lain, misalnya ketika membelikan
makan malam untuk seseorang. Anda pasti masih peduli
tentang jumlah yang akan Anda belanjakan, tetapi Anda sudah
tidak terlalu peduli tentang kualitasnya. Jenis ketiga adalah
ketika Anda menghabiskan uang orang lain untuk diri sendiri,
seperti ketika Anda membeli makan siang dengan rekening
pengeluaran perusahaan Anda. Anda akan cenderung untuk
tidak memilih berhemat, tetapi Anda akan tetap berusaha
untuk memilih makan siang yang tepat. Jenis keempat adalah
ketika menghabiskan uang orang lain untuk orang lain. Di sini
Anda tidak akan peduli lagi tentang kualitas atau biaya. Pada
umumnya, inilah cara pemerintah menghabiskan uang pajak
Anda.
108
Dengan demikian, pemerintahan demokratis selalu
menghabiskan uang lebih banyak dari apa yang mereka
terima. Mereka memecahkan masalah ini dengan menaikkan
pajak atau bahkan lebih baik - karena pajak cenderung
dibenci oleh orang-orang yang harus membayarnya - dengan
meminjam uang atau hanya dengan mudah mencetaknya.
(Perhatikanlah bahwa politisi demokrasi cenderung untuk
meminjam dari bank-bank favorit yang kemudian bisa
diselamatkan oleh pemerintah jika bank-bank ini jadi memiliki
terlalu banyak hutang.) Pemerintah demokratis jarang
memotong anggaran mereka sendiri. Ketika mereka berbicara
tentang "pengurangan", itu biasanya berarti pertumbuhan
pengeluaran yang lebih lambat.
109
minum alkohol lebih banyak untuk menjadi mabuk, setiap kali
mereka minum akan berakhir dengan rasa sakit karena mabuk
yang lebih besar. Bukannya menyimpulkan bahwa mereka
harus menjaga jarak dengan alkohol, mereka malahan
menginginkan lebih banyak lagi. Mereka telah benar-benar
lupa bagaimana cara mengurus dirinya sendiri dan tidak lagi
bertanggung jawab atas kehidupan mereka sendiri.
Saat ini tidak ada yang benar-benar tahu ke mana harus pergi
dari sini. Setiap orang terjebak dalam visi terowongan yang
disebut demokrasi. Satu-satunya 'solusi' yang terpikirkan oleh
rakyat adalah 'lebih banyak demokrasi', yaitu lebih banyaknya
campur tangan pemerintah. Apakah anak muda terlalu banyak
minum alkohol? Naikkan batas usia minum alkohol! Apakah
penderita penyakit kronis diabaikan di panti jompo? Kirim
110
lebih banyak pengawas pemerintah! Apakah ada kekurangan
inovasi? Buatlah Dewan Inovasi pemerintah! Apakah terlalu
sedikit yang dipelajari oleh anak-anak di sekolah? Paksakan
lebih banyak ujian! Apakah kejahatan terus meningkat?
Dirikan sebuah departemen pemerintah baru! Mengatur,
melarang, memaksa, mencegah, memeriksa, menginspeksi,
memanjakan, mereformasikan dan, yang paling utama,
menghabiskan uang untuk mengatasi masalahnya.
111
III. Menuju kebebasan baru
112
terhadap kaum minoritas akan mencakup jumlah yang jauh
lebih besar dan akan dilakukan pada tingkat kemarahan yang
jauh lebih besar, daripada yang bisa diakibatkan oleh seorang
penguasa tunggal."
113
semua orang merasa adalah normal bahwa pemerintah harus
memutuskan hal-hal tersebut. Hampir tidak ada perlawanan
terhadap kenyataan bahwa kita hidup di bawah sistem yang
mengganggu hidup kita sampai ke detail terkecil. Tidak ada
prinsip perlawanan kepada gagasan bahwa bagaimana kita
semua harus hidup harus diputuskan secara 'demokratis'.
Ideal seperti itu tidak utopis (sebuah khayalan). Hal itu dapat
dicapai. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengurangi
peran pemerintah. Rakyat perlu untuk mendapatkan kembali
kontrol atas hidup mereka dan hasil kerja mereka. Tanpa
aturan-aturan yang menggangu dan perpajakan rakyat akan
membuat lingkungan yang aman, nyaman untuk ditinggali dan
komunitas yang berkelanjutan. Mengapa rakyat tidak bisa
menghabiskan uang mereka sendiri seperti yang mereka
inginkan dan membeli asuransi, perawatan kesehatan dan
pendidikan yang mereka pilih? Apakah bencana besar yang
akan menimpa kita apabila itu terjadi? Mengapa Negara harus
mengambil uang rakyat melalui pajak dan membuat semua
keputusan itu untuk mereka? Rakyat harus diberikan
kebebasan mereka kembali untuk memilih sendiri, untuk
memecahkan masalah mereka seperti yang mereka lihat sesuai
- secara individual atau, mungkin lebih sering, bersama-sama.
Karena tanpa kerjasama, ketertiban dan kemakmuran adalah
tidak mungkin. Tetapi kerjasama hanya dapat benar-benar
bekerja apabila atas dasar sukarela, berdasarkan kesepakatan
bersama.
114
Rakyat harus kembali mendapatkan kontrol atas hasil kerja
mereka sendiri. Mereka harus memiliki kebebasan untuk
membuat komunitas lokal mereka sendiri - agama, komunis,
kapitalis, etnis, dan sebagainya. Ini mungkin bisa diatur secara
'demokratis', apabila warga menginginkannya, atau tidak, jika
mereka tidak menginginkannya.
115
Lihatlah konsentrasi kekuasaan pemerintah di Washington atau
Brussels. Dalam pasar bebas, bagaimanapun, adalah selalu
mungkin bagi seseorang untuk memulai bisnis baru, untuk
menantang monopoli dan kongsi dagang yang sudah ada.
Itulah sebabnya monopoli cenderung berumur pendek di
sektor swasta. Ketika pelaku monopoli menetapkan harga yang
tinggi atau menyalahgunakan posisi pasar mereka, hal ini
mendorong perusahaan lain untuk memasuki pasar tersebut.
116
Sebuah komunitas agama ingin kalau toko-toko milik mereka
tutup pada hari Minggu bisa melakukannya. Satu ukuran
cocok untuk semua adalah tidak perlukan dan tidak
diinginkan. Desentralisasi, berbeda dengan demokrasi
nasional, adalah sistem untuk 'hidup dan biarkan hidup'. Jadi
biarkan ribuan negara tumbuh dan berkembang.
Desentralisasi di Swiss
117
manfaat lainnya. Namun, Swiss, yang bukan anggota dari Uni
Eropa maupun NATO, membuktikan sebaliknya. Dengan
hampir 8 juta penduduk, negara ini memiliki jumlah
penduduk yang hampir mendekati Jakarta dan pemerintahan
yang sangat terdesentralisasi. 26 kanton - kabupaten - bersaing
satu sama lain dan menikmati banyak otonomi. Kanton-kanton
dulunya adalah negara otonom yang terpisah, dan beberapa
memiliki kurang dari 50.000 jiwa. Selain itu ada beberapa
2.900 kota di Swiss - yang terkecil memiliki sekitar tiga puluh
jiwa. Ini jauh lebih banyak dari negara-negara Eropa lainnya.
Bagian utama dari pajak penghasilan di Swiss dibayarkan
kepada pemerintah kota dan canton, bukan kepada
pemerintah pusat. Kota-kota dan kanton memiliki kebijakan
yang sangat berbeda dalam perpajakan dan peraturan yang
berlaku dan dengan demikian bersaing untuk membuat warga
dan perusahaan berminat untuk bergabung dengannya.
118
berbahasa Perancis di kanton Bern merasa tidak terwakili di
tempat di mana mereka tinggal yang didominasi oleh orang-
orang berbahasa Jerman. Kemudian pada tahun 1979
penduduk yang berbahasa Perancis memisahkan diri dan
membentuk kanton Jura. Selama berabad-abad, perselisihan
antara kelompok-kelompok etnis dan bahasa yang berbeda
telah diselesaikan secara damai dengan cara itu. Karena
kanton-kanton di Swiss dan masyarakatnya kecil, orang-orang
tidak hanya dapat memilih di kotak suara, tetapi juga memiliki
pilihan untuk pindah jika mereka tidak puas dengan
pemerintahan yang ada. Dengan cara ini, kebijakan yang
buruk tersingkir oleh kebijakan yang baik.
119
bisnisnya sendiri. Tetap saja, sebagian besar orang bekerja
untuk perusahaan. Kerja sama tersebut membawa manfaat
bagi semua pihak. Itu juga berlaku untuk negara. Orang dapat
memilih untuk mandiri, tetapi sebagian besar akan
menemukan kepentingan mereka untuk bergabung dengan
masyarakat. Dan berbagai masyarakat juga akan menemukan
kepentingan mereka untuk saling bekerja sama. Tentu, skala
ekonomi dapat mengurangi biaya, tetapi pada skala apa ini
akan terjadi hanya bisa ditentukan jika orang bebas untuk
memilih.
120
yang komunis, para pejabat Cina bertanya, siapakah yang
menjabat sebagai Menteri Amerika untuk Sumber Daya Alam
pada saat itu. Ketika ia menjawab bahwa tidak ada jabatan
semacam itu, mereka menatapnya dengan tidak percaya.
Mereka tidak bisa membayangkan bahwa produksi dan
distribusi dari bahan-bahan mentah dapat mungkin terjadi
tanpa kontrol dari pemerintah.
121
Sama halnya, dalam sebuah masyarakat bebas, peraturan
utamanya adalah untuk tidak melakukan
pemalsuan/penipuan, kekerasan dan pencurian. Selama
orang-orang mengikuti aturan ini, mereka bisa menawarkan
jasa apapun, termasuk apa yang sekarang dianggap sebagai
layanan “masyarakat”. Mereka juga bisa mendirikan
komunitasnya dengan apa yang mereka anggap sesuai -
monarkis, komunis, konservatif, religius atau bahkan otoriter,
selama ‘pelanggan’ mereka bergabung dengan sukarela dan
selama mereka tidak mengganggu organisasi lain. Dan
komunitas tersebut bisa hanya beranggotakan sepuluh orang
atau bahkan dengan jutaan anggota (catat bahwa perusahaan
swasta seperti Walmart memiliki dua juta pegawai).
122
dibutuhkan. Pikirkan hal-hal seperti pensiun, perawatan
kesehatan, pendidikan, subsidi, peraturan ketenagakerjaan,
dan seterusnya. Warga memiliki kewajiban yang samar-samar
dan tidak jelas untuk membayar pajak dan menaati hukum,
sedangkan pemerintah tidak memiliki kewajiban yang pasti
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dan pemerintah bisa
mengganti peraturannya kapan saja, terlepas dari bagaimana
hasil pemilu. Ini mengakibatkan adanya ketidakpastian hukum.
Anda bisa saja telah membayar dana pensiun selama
bertahun-tahun dengan harapan setelah Anda pensiun Anda
akan menerima manfaatnya juga. Namun pemerintah bisa saja
mengganti manfaat pensiun tersebut hanya dengan sebuah
guratan pena. Atau Anda menyewa sebuah ruangan dan
berpikir kalau anda bisa memutuskan sewanya kapan saja,
ketika pemerintah tiba-tiba memutuskan akan berlaku kondisi
yang berbeda untuk batas lama penyewaan.
123
hormon (kontrasepsi) membuat orang punya kebebasan sexual
dan wanita kini memiliki lebih banyak kontrol atas hidup
mereka. Kedatangan Internet mengakhiri cekikan elit penguasa
terhadap media. Sekarang semua orang bisa mempulikasikan
berita, mengirim ide-idenya kepada dunia dan mulai menjual
barang di Internet.
124
Semua ini menyiratkan bahwa kompetisi mengenai
pemerintahan mungkin akan bekerja dengan sangat baik.
Sudah semakin banyak orang yang memilih di mana mereka
ingin hidup dan bekerja di bawah pemerintahan seperti apa.
Jutaan orang hidup dan bekerja di luar negeri. Sebuah dunia
dengan banyak unit pemerintahan yang kecil, dengan
karakteristiknya masing-masing, adalah sejalan dengan
perkembangan ini. Unit-unit kecil ini bisa memilih untuk
bekerja sama dalam hal-hal tertentu apabila itu
menguntungkan bagi mereka, misalnya dalam teknologi,
imigrasi, dan transportasi. Mereka juga bisa bekerja sama
dalam pertahanan yang menjadi masalah penting apabila
negara besar bangkit dan ingin menghancurkan masyarakat
yang lebih kecil. Masyarakat yang sukses dan inovatif secara
ekonomi akan cenderung menemukan cara cerdas untuk
melindungi diri mereka dari agresi semacam itu.
125
Jaminan kesejahteraan rakyat dari negara juga bisa diubah
menjadi perusahaan asuransi swasta. Ini akan memberikan
keamanan dan kebebasan kepada rakyat. Mereka akan bisa
mengambil asuransinya secara perorangan atau kolektif
melalui serikat pekerja atau perusahaan di mana mereka
bekerja. Jaminan kesejahteraan dari negara seperti yang kita
ketahui terus mengalami perubahan demi perubahan dari
pemerintah. Keamanan yang ditawarkan oleh negara adalah
palsu dan hanya menjadi subjek hasrat politik belaka. Ini harus
dihentikan. Bantuan untuk kaum miskin dan yang
membutuhkan bisa dikelola secara lokal.
126
ekonomi. Sebaliknya, Uni-Eropa membuat hukum dan
undang-undang yang membatasi kebebasan ekonomi. Uni-
Eropa merupakan Negara Super yang sedang dalam proses
pembangunan dan akan menghancurkan kebebasan warga
dan bisnis pada umumnya. Uni-Eropa merepresentasikan
kebalikan dari desentralisasi - dan merupakan lambang dari
sentralisasi, sebuah hambatan birokrasi yang tidak efektif, di
mana kebebasan individu bahkan akan lebih terancam
daripada di sebuah negara demokrasi nasional. Semakin cepat
dibubarkan semakin baik.
127
pemilik tanahnya, mentalnya terjerat dengan ketakutan dan
takhayul. Bayangkan untuk mencoba memberi tahu hamba ini
akan struktur sosial di Amerika pada abad ke-20. Anda
mungkin akan sangat sulit untuk meyakinkannya bahwa
struktur sosial seperti itu benar-benar ada, karena ia
memandang apapun yang Anda kemukakan dari sudut
pandangnya yang sesuai dengan pengetahuannya mengenai
masyarakat pada saat itu. Ia akan berkata kepada anda, tanpa
ragu dan bahkan cenderung bangga, bahwa kecuali setiap
individu terlahir kedalam komunitas dengan posisi sosial yang
spesifik dan permanen, akan terjadi kekacauan dalam
masyarakat. Sama halnya, memberi tahu seseorang dari abad
ke-20 bahwa pemerintah adalah jahat, dan maka dari itu,
tidak diperlukan, dan bahwa kita akan memiliki kehidupan
masyarakat yang lebih baik tanpa adanya pemerintah, ia tentu
akan merasa tidak percaya …. terutama apabila orang tersebut
tidak biasa berpikir mandiri. Akan selalu sulit untuk
membayangkan bagaimana bentuk masyarakat yang berbeda
dari yang kita miliki, bisa bekerja, dan terutama sebuah
masyarakat yang lebih maju. Ini karena kita sudah begitu
terbiasa dengan struktur sosial yang kita miliki sehingga kita
cenderung menilai setiap unsur dari bentuk masyarakat yang
lebih maju, berdasarkan sudut pandang kita saat ini, sehingga
mengaburkan gambaran masyarakat lebih maju, menjadi tidak
berarti.”
128
digunakan untuk melawan penghapusan perbudakan atau
emansipasi kaum perempuan. Perbudakan tidak boleh
dihapuskan karena katanya orang kulit hitam tidak akan bisa
mengatur dirinya sendiri - dan lagipula, kebanyakan malahan
tidak ingin bebas. Perempuan tidak seharusnya memiliki hak
yang setara, begitulah dikatakan, karena mereka tidak bisa
membiayai kehidupannya sendiri dan menghadapi segala
kebutuhan untuk hidup mandiri. Tetapi kenyataan
membuktikan yang sebaliknya. Dan akan sama halnya ketika
negara demokrasi yang serba menjaga dan ikut campur
dihapuskan. Orang-orang akan terbukti bisa mengurus dirinya
sendiri ketika mereka diberikan kesempatan. Tentu saja
mereka tidak akan memilih untuk hidup sendirian, tetapi akan
turut serta berorganisasi dalam kelompok yang mereka pilih, di
perusahaan dan perkantoran, klub-klub, serikat pekerja,
asosiasi, kelompok kepentingan khusus, komunitas dan
keluarga.
129
Inilah saatnya orang-orang bangun dari tidurnya dan melihat
fakta di mana demokrasi tidak mengarah kepada kebebasan
ataupun otonomi. Demokrasi itu tidak menyelesaikan masalah
dan tidak mendorong produktivitas dan kreativitas. Bahkan
sebaliknya. Demokrasi membuat permusuhan dan
pembatasan. Aspek terpusat dan kompulsif (terpaksa) dalam
demokrasi berujung pada kekacauan yang terorganisir,
sedangkan kebebasan individu dan dinamisme pasar yang
bebas membawa ketertiban dengan sendirinya dan
kemakmuran.
130
campur dan tidak pernah terpuaskan dan pada akhirnya akan
mencekik kebebasan dan otonomi pengikutnya. Dan monster
ini dipertahankan hidup oleh demokrasi: melalui pemikiran
bahwa kehidupan setiap orang bisa diatur oleh kaum
mayoritas.
131
Catatan tambahan
132
Kami percaya bahwa individu dan kelompok/komunitas
memiliki hak untuk membuat aturan mereka sendiri mengenai
penggunaan properti milik mereka. Sama seperti semua orang
diperbolehkan untuk memutuskan siapa mereka ingin ajak
berkunjung ke rumahnya, pemilik bar harus diizinkan untuk
memutuskan sendiri apakah orang-orang diizinkan untuk
merokok di barnya dan majikan harus diizinkan untuk
memutuskan sendiri kode berpakaian dalam perusahaannya.
Siapapun bebas untuk tidak mengunjungi sebuah bar, atau
tidak bekerja untuk sebuah perusahaan, jika mereka tidak
menyukai aturannya.
133
kekerasan nongkrong? Haruskah kita memaksa orang-orang
yand tidak saling menyukai untuk berpacaran? Tentu saja
tidak. Tapi kemudian dengan hak apa pemerintah memaksa
pengusaha untuk mempekerjakan orang-orang yang
sebenarnya tidak mau pengusaha itu mempekerjakan? Dan
dengan hak apa pemerintah memaksa pemilik klub untuk
menerima pelanggan yang tidak diinginkan oleh pemilik klub
itu? Sebagai libertarian kami percaya bahwa hukum dengan
bentuk seperti itu tidak hanya salah, tetapi juga
kontraproduktif (mengakibatkan terjadinya hal yang sebaliknya
dari yang diinginkan). Hukum tersebut menyebabkan
kebencian dan konflik ketimbang toleransi dan harmoni.
134
sesungguhnya lebih merupakan sebuah versi demokrasi sosial
daripada filosofi kebebasan. Pada abad ke-19, libertarianisme
dipertahankan oleh sejumlah orang 'kapitalis-anarko' dan
sekelompok ahli ekonomi liberal klasik, terutama dari Austria.
Kini sebuah pusat akademik libertarianisme di AS adalah
Institut Mises, dinamai atas ahli ekonomi pasar bebas yang
terkenal Ludwig von Mises. Pada tahun 1974 Friedrich Hayek,
seorang murid Mises, menerima penghargaan Nobel di bidang
ekonomi. Pemikir libertarian abad ke-20 yang paling terkenal
adalah seorang murid Mises yang lain, ahli ekonomi dan
intelektual AS Murray Rothbard yang memiliki pengetahuan
yang sangat luas. Bukunya ‘For a New Liberty’ (‘Untuk
Mencapai Kebebasan yang Baru‘) mungkin masih merupakan
pengenalan ke dalam libertarianisme yang terbaik yang
tersedia saat ini.
135
dapat ditemukan di situs web berbahasa Belanda milik Frank
Karsten, www.meervrijheid.nl.
136
Beberapa kutipan pada demokrasi
138
139
140